Anda di halaman 1dari 171

YAYASAN PENDIDIKAN AQUA VITAE

SMK AQUA VITAE


KELOMPOK BISNIS DAN MANAJEMEN
TERAKREDITASI “A”
SK. KANWIL DEPDIKBUD PROP. JABAR NOMOR :
1184/102/KEP/OT/1995
Jl. Cibaduyut Raya Gg. Kopsi No 60 Telp. (022) 5422740
Website : http:/www.yudhistira.ac.id-Email: smkaquavitae@gmail.com

LEMBAR VERIFIKASI

Dokumen Kurikulum Operasional SMK AQUA VITAE Cabang Dinas


Pendidikan Wilayah VII Provinsi Jawa Barat untuk Bidang Keahlian Bisnis Dan
Manajemen (Program Keahlian Akuntansi Keuangan Lembaga, tManajemen
Perkantoran Dan Layanan Bisnis), Teknik Informasi telah diverifikasi oleh
Pengawas Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat sebagaimana lembar verifikasi terlampir.

Bandung, Juli 2023


Pengawas Pembina

Lismaryani Bertin
NIP.

i
LEMBAR PENGESAHAN

Dokumen Kurikulum Operasional SMK AQUA VITAE Cabang Dinas Pendidikan


Wilayah VII Provinsi Jawa Barat untuk Bidang Keahlian Bisnis Dan Manajemen (Program
Keahlian Akuntansi Keuangan Lembaga, Manajemen Perkantoran Dan Layanan Bisnis), telah
mendapat pertimbangan dari Komite Sekolah dan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dinyatakan berlaku pada Tahun Pelajaran 2022 / 2023

Ditetapkan di : Bandung
Pada Tanggal : Juli 2022

Mengetahui : Kepala SMK AQUA VITAE


Komite Sekolah

Jhon Bedi Adian, S.Pd Lia Yulistiawati, S.Pd, M.M


NRKS. 19023L010260242174289

Mengetahui,
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat

Dr. Firman Okotora, S. Si,. M.Pd


NIP. 197710022009021003

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan ke khadirat Allah SWT, atas segala
rahmat dan hidayah-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan penyusunan Dokumen
Kurikulum Operasional SMK Aqua Vitae Kota Bandung. Penyusunan Kurikulum ini
dilaksanakan atas kerja sama antara Komite sekolah dengan industri dan tim pengembang
kurikulum SMK Aqua Vitae Kota bandung di bawah bimbingan Pengawas Pembina SMK
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Provinsi Jawa Barat.
Penyusunan dokumen Kurikulum Operasional SMK Aqua Vitae Kota bandung
merujuk pada Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor
262/M/2022 tentang Penerapan Kurikulum dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.
Penyusunan Dokumen Kurikulum Operasional SMK Aqua Vitae Kota bndung Bandung
dilaksanakan sepenuhnya oleh pihak sekolah, orang tua, dan industri. Namun kurikulum ini
masih belum sempurna dan harus terus disempurnakan sesuai dengan tuntutan serta
perkembangan dunia kerja.
Besar harapan kami kurikulum ini dapat menjadi pedoman dan digunakan, khususnya
oleh para guru di lingkungan SMK Aqua Vitae Kota bandung, dalam melaksanakan
pembelajaran pada setiap mata pelajaran. Selain itu bermanfaat dan digunakan oleh stakeholder
lainnya yang memiliki kepentingan bersama untuk memaksimalkan dan memajukan
pendidikan.

Bandung, Juli 2023


Kepala SMK Aqua Vitae

Lia Yulistiawati, S.Pd, M.M


NRKS. 19023L010260242174289

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................i
KATA PENGANTAR .................................................................................ii
DAFTAR ISI ................................................................................................iii
BAB I KARAKTERISTIK .........................................................................
A. Karakteristik SMK AQUA VITAE............................................... 1
B. Karakteristik Program Keahlian ................................................... 7
BAB II VISI, MISI, TUJUAN ....................................................................
A. Visi ............................................................................................... 13
B. Misi ............................................................................................... 13
C. Tujuan Satuan Pendidikan ............................................................ 14
D. Tujuan Program Keahlian ............................................................ 15
BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN ...........................
A. Peraturan Akademik...................................................................... 16
B. Intrakurikuler................................................................................. 19
C. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila .................................... 22
D. Ekstra Kurikuler ...........................................................................23
E. Kalender Pendidikan .................................................................... 25
F.Jadwal Tatap Muka Intrakurikuler dan Projek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila .................................................................26
G.Pola Pembelajaran ..........................................................................27
BAB IV RENCANA PEMBELAJARAN ..................................................
A. Perencanaan Lingkup Satuan pendidikan .....................................29
B. Perencanaan Lingkup Kelas .......................................................... 33
BAB V PENDAMPINGAN, EVALUASI DAN
PENGEMBANGAN PROFESIONAL .........................................
A. Pendampingan ............................................................................... 45
B. Evaluasi ......................................................................................... 48
C. Pengembangan Profesional ...........................................................50
BAB VI. LAMPIRAN ..................................................................................57

3
BAB I
KARAKTERISTIK

A. Karakteristik SMK AQUA VITAE


1. SMK Aqua Vitae Merupakan salah satu sekolah yang berada dikawasan atau tempat
wisata yang sering dikunjungi oleh wisatawan, wisatawan dari luar kota yang terkenal
dengan produksi sepatunya. SMK Aqua vitae berada dikawasan wisata cibaduyut, SMK
Aqua Vitae sebelumnya berada di jalan terusan cisokan yang didirikan pada tahun 1986,
pada tahun 2003 dipindahkan ke kawasan wisata cibaduyut, SMK Aqua Vitae didirikan
oleh yayasan AQUA VITAE, dibawah pembina yayasan Aqua vitae Bapak Prof. Dr. H.
Bahtiar Hasan M.SIE dipindahkan kekawasan wisata cibaduyut dengan alasan yag
cukup relevan yaitu, mengembangkan pendidikan daerah bandung selatan, tahun 1997
sesuai dengan perubahan nomenklatur yang diterbitkan oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan melalui Keputusan Mendikbud RI Nomor 036/O/1997 Tentang Perubahan
Nomenklatur SMEA menjadi SMK Serta Organisasi dan Tata Kerja SMK. Hingga saat
ini belum ada aturan baru mengenai perubahan nomenklatur SMK sehingga masih
bernama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Aqua Vitae Bandung.

SMK Aqua Vitae merupakan salah satu SMK yang berada dibawah naungan
kantor cabang dinas wilayah VII Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Profil lengkap dari SMK Aqua Vitae sebagai berikut:

1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SMKS AQUA VITAE
2 NPSN : 20219305
3 Jenjang Pendidikan : SMK
4 Status Sekolah : Swasta
5 Alamat Sekolah : Jl. Cibaduyut Raya Gang Kopsi No. 60
RT / RW : 3 / 1
Kode Pos : 40239
Kelurahan : Cibaduyut Kidul
Kecamatan : Kec. Bojong Loa Kidul
Kabupaten/Kota : Kota Bandung
Provinsi : Prov. Jawa Barat
Negara : Indonesia
6 Posisi Geografis : -6,9586 Lintang
107,5929 Bujur
3. Data Pelengkap
7 SK Pendirian Sekolah : MK. 07/03/1980 No. JHA. 5/2/1993
8 Tanggal SK Pendirian : 1993-11-08
9 Status Kepemilikan : Yayasan
10 SK Izin Operasional : 1184 102/Kep/OT/95
11 Tgl SK Izin Operasional : 1995-12-11
12 Kebutuhan Khusus Dilayani :
13 Nomor Rekening : 0053234615100
14 Nama Bank : BPD JABAR BANTEN...
BPD JABAR BANTEN CABANG
15 Cabang KCP/Unit :
TAMANSARI...
16 Rekening Atas Nama : SMKAQUAVITAE...
17 MBS : Tidak
18 Memungut Iuran : Ya (Bulanan)
19 Nominal/siswa : 1,300,000
20 Nama Wajib Pajak : SMK AQUA VITAE
21 NPWP : 033358342422000
3. Kontak Sekolah
20 Nomor Telepon : 70808361
21 Nomor Fax :
22 Email : smkaquavitae@yahoo.co.id
23 Website : http://www.yudhistira.ac.id
4. Data Periodik
24 Waktu Penyelenggaraan : Double Shift/6 hari
25 Bersedia Menerima Bos? : Ya
26 Sertifikasi ISO : Proses Sertifikasi
27 Sumber Listrik : PLN
28 Daya Listrik (watt) : 3500
29 Akses Internet : 10 Mb
30 Akses Internet Alternatif : Tidak Ada
5. Sanitasi
Sustainable Development Goals
(SDG)
31 Sumber air : Ledeng/PAM
32 Sumber air minum : Disediakan oleh sekolah
33 Kecukupan air bersih : Cukup sepanjang waktu
Sekolah menyediakan jamban
yang dilengkapi dengan
34 fasilitas pendukung untuk : Tidak
digunakan oleh siswa
berkebutuhan khusus
35 Tipe jamban : Leher angsa (toilet duduk/jongkok)
Sekolah menyediakan
36 : Tidak ada
pembalut cadangan
Jumlah hari dalam seminggu
37 siswa mengikuti kegiatan cuci : Tidak pernah
tangan berkelompok
38 Jumlah tempat cuci tangan : 0
Jumlah tempat cuci tangan
39 : 0
rusak
Apakah sabun dan air
40 mengalir pada tempat cuci : Tidak
tangan
Sekolah memiiki saluran
Ada saluran pembuangan air limbah ke
41 pembuangan air limbah dari :
selokan/kali/sungai
jamban
Sekolah pernah menguras
tangki septik dalam 3 hingga 5
42 : Tidak/Tidak tahu
tahun terakhir dengan
truk/motor sedot tinja
Stratifikasi UKS :
Sekolah memiliki selokan
43 untuk menghindari genangan : Tidak
air
Sekolah menyediakan tempat
sampah di setiap ruang kelas
44 : Tidak
(Sesuai permendikbud tentang
standar sarpras)
Sekolah menyediakan tempat
45 sampah tertutup di setiap unit : Tidak
jamban perempuan
Sekolah menyediakan cermin
46 di setiap unit jamban : Tidak
perempuan
Sekolah memiliki tempat
47 pembuangan sampah : Tidak
sementara (TPS) yang tertutup
Sampah dari tempat
pembuangan sampah
48 : Tidak
sementara diangkut secara
rutin
Ada perencanaan dan
penganggaran untuk kegiatan
49 : Tidak
pemeliharaan dan perawatan
sanitasi sekolah
Ada kegiatan rutin untuk
melibatkan siswa untuk
50 : Tidak
memelihara dan merawat
fasilitas sanitasi di sekolah
:
Ada, dengan pemerintah daerah
Ada kemitraan dengan pihak
51 Ada, dengan perusahaan swasta
luar untuk sanitasi sekolah
Ada, dengan puskesmas
Ada, dengan lembaga non-pemerintah
Jumlah jamban dapat Jamban Jamban
52 :
digunakan Jamban laki-laki perempuan bersama
0 0 0
Jumlah jamban tidak dapat Jamban Jamban
53 :
digunakan Jamban laki-laki perempuan bersama
0 0 0
Sekolah memiliki kegiatan dan media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
tentang sanitasi sekolah
Kegiatan dan Media Komunikasi, Informasi dan
Edukasi (KIE)
Variabel
Ruang Ruang
Guru Kelas Toilet Selasar UKS Kantin
53 Cuci tangan pakai sabun
54 Kebersihan dan kesehatan
Pemeliharaan dan perawatan
55 toilet
56 Keamanan pangan
57 Ayo minum air

2. Kekuatan Internal
SMK Aqua Vitae merupakan sekolah yang memiliki kekuatan berdasarkan faktor
internal:
a. Memiliki pemimpin yang Bijaksana dan tegas yang tentunya akan membawa perubahan ke
arah lebih baik untuk SMK Aqua Vitae Kota Bandung, baik perubahan terhadap
perkembangan kurikulum dalam meningkatkan kualitas anak didik atau siswa,
peningkatan terhadap kualitas tenaga pendidik, dan peningkatan terhadap
kesejahteraan tenaga pendidik
b. Memiliki pendidik dan tenaga kependidikan yang kompeten sesuai bidangnya.
c. Memiliki peserta didik yang potensial sesuai dengan program keahlian.
d. Jumlah SDM sebanyak 28 orang merupakan kekuatan yang baik untuk
memaksimalkan pelayanan.
e. Memiliki alumni yang kompeten di bidang keahliannya.
f. Mendapat sumber dana dari pemerintah berupa BOPD dan BOS.
g. Mendapat sumber dana lain dari berbagai sumber yang diperbolehkan.
h. Memiliki sarana dan prasarana yang memadai.
i. Memiliki ruang praktek sesuai kompetensi keahlian yang memadai.
j. Memiliki sarana dan prasarana layanan bisnis sesuai program keahlian.
k. Lokasi SMK Aqua Vitae Bandung berdekatan dengan perkantoran, sekolah dan pusat
perniagaan.
l. Menjadi sekolah rujukan bagi sekolah sejenis di sekitar wilayah Bandung.
m. Tingginya kepercayaan dari masyarakat yang ditunjukkan dengan peningkatan minat
siswa pendaftar di Wilayah kota dan Kabupaten Bandung.
n. Kemitraan dengan dunia kerja dan perguruan tinggi negeri dan swasta yang intensif
dalam kegiatan-kegiatan link and match.
3. Lingkungan Sosial Budaya
SMK Aqua Vitae Kota Bandung telah menjadi bagian masyarakat di Kelurahan
Cibaduyut, Kecamatan Bojongloa Kidul dan lebih luas lagi di lingkungan Kota Bandung
dan Provinsi Jawa Barat. Sekolah memiliki peran yang mendukung masayarakat sekitar
melalui Peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) dengan melalui pendidikas sesuai
dengan program keahlian sehingga menambah keterampilan kepada masyarakat sekitar.
Selain pelatihan, sekolah juga berpartisipasi dalam kegiatan bakti sosial membantu
masyarakat sekitar, misalnya masyarakat yang terdampak bencana.

4. Guru
Jumlah guru secara keseluruhan seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Jumlah Guru Jumlah Guru Total Jumlah


No Mata Pelajaran
Yayasan Honorer Guru

1. PABP Islam 1 0 1
2. PABP Kristen 0 0 0
3. PABP Katolik 0 0 0
4. PABP ……….. 0 0 0
5. Pendidikan Pancasila 0 1 1
6. Bahasa Indonesia 1 2 2
7. Sejarah 1 1 1
8. Pendidikan Jasmani Olahraga dan 0 1 1
Kesehatan
9. Seni (T, T, M, R) 0 1 1
10. Bahasa Daerah (Sunda) 1 1 1
11. Bahasa Asing 1 2 3
12. Matematika 0 1 1
13. Bahasa Inggris 1 0 1
14. Informatika 0 2 2
Jumlah Guru Jumlah Guru Total Jumlah
No Mata Pelajaran
Yayasan Honorer Guru

15. Projek IPAS 0 3 3


16. Program Keahlian Manajemen 3 3 6
Perkantoran Dan Layanan Bisnis

17. Program Keahlian Akuntansi 0 4 4


Keuangan Lembaga
18. Teknk jaringan Komputer Dan 3 0 3
Telekomunikasi
Desain Konunikasi Visual 2 0
11 17 28

Jumlah guru kejuruan serta pemetaan sertifikat kompetensinya, ditunjukkan pada


tabel di bawah ini.

Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Guru Jumlah


Guru Guru Guru Tersertifikas Guru
No Program Keahlian
Kejuru Tersertifika Tersertifika i Industri/ Tersertifika
an si Profesi si Teknis magang si Asesor
1. Keahlian 3 0 0 0 0
Manajemen
Perkantoran Dan
Layanan Bisnis
2. Akuntansi 3 0 0 0 0
Keuangan
Lembaga
3. Desain 3 0 0 0 0
Komunikasi
Visual
4. Teknik jaringan 3 1 0 0 0
computer dan
telekomunikasi

Kualifikasi dan kompetensi guru seperti pada tabel tersebut meliputi perolehan
sertifikat profesi, sertifikat kompetensi teknis, sertifikat magang di dunia kerja, dan
sertifikat sebagai asesor.
a. Sertifikat profesi merupakan bukti formal yang diberikan kepada guru sebagai tenaga
profesional dalam hal profesional, sosial, kepribadian, dan pedagogik.
b. Sertifikat kompetensi teknis merupakan bukti formal yang diberikan kepada guru
kejuruan sebagai pengakuan kemampuan dan pengetahuan untuk melakukan suatu
pekerjaan spesifik. Dalam hal ini pekerjaan spesifik yang dimaksud adalah pekerjaan
yang sesuai dengan konsentrasi keahlian yang diampu.
c. Sertifikat industry/magang merupakan bukti formal yang diberikan kepada guru
sebagai pengakuan telah melaksanakan program pemagangan di industry.
d. Sertifikat asesor merupakan bukti formal yang diberikan kepada guru sebagai
pengakuan kemampuan untuk melakukan pengujian sesuai dengan standar lembaga
sertifikasi profesi.

5. Tenaga Kependidikan
Jumlah tenaga kependidikan secara keseluruhan berdasarkan spesifikasi pendidikan,
ditunjukkan pada tabel berikut ini.

Pendidikan
No Status Jumlah
SD SMP SMA D1 D2 D3 S1 S2 S3
PNS/
1 ASN 6 6
P3K/GTY
2 Honor 22 22
Jumlah 28

6. Peserta Didik
Peserta didik pada SMK Aqua vitae merupakan peserta didik yang sangat
bervariasi baik karakteristik, minat, bakat, gaya belajar, budaya, ekonomi orangtua, latar
belakang pendidikan orang tua, dan lain sebagainya.
a. Input: Peserta didik berasal dari Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) melalui jalur
afirmasi, terdiri dari Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM) sebanyak 90%; Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK)/disabilitas/Cerdas Istimewa Bakat Istimewa (CIBI)
sebanyak 0%; kondisi tertentu sebanyak 0%. Melalui jalur prioritas terdekat sebanyak
0%. Melalui jalur perpindahan tugas orang tua/ anak guru sebanyak 0%. Melalui jalur
prestasi rapor terdiri dari persiapan kelas industry sebanyak 0%; dan rapor umum
sebnayak 0 %. Melalui jalur kejuaraan sebanyak 0 %. Dan 10% siswa umum yang
mampu dengan orang tua yang kerja sebagai buruh pabrik dan wiraswasta.
b. Minat: Peserta didik pada program keahlian yang sesuai dengan pilihannya pada
umumnya sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki, sehingga mereka dapat lebih
berprestasi. Peserta didik pada program keahlian yang tidak sesuai dengan minatnya,
perlu mendapatkan pendampingan lanjutan. Berdasarkan pendataan minat, sebanyak
80% peserta didik ingin bekerja. Sisanya berminat untuk melanjutkan dan
berwirausaha. Sedangkan berdasarkan penelurusan lulusan oleh guru Bimbingan dan
Konseling bekerja sama dengan Bursa Kerja Khusus (BKK) diperoleh data sebanyak
20% bekerja. Sisanya, melanjutkan dan berwirausaha.
c. Gaya belajar: Hasil penelusuran bimbingan dan konseling diperoleh data bahwa
terdapat 80% siswa yang memiliki gaya belajar visual, 10% siswa yang memiliki gaya
belajar auditori, dan 10% siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik.
d. Budaya: Peserta didik mayoritas berasal dari sekitar budaya daerah Sunda atau Jawa
Barat, namun ada pula peserta didik yang berasal dari daerah lainnya di luar Jawa
Barat atau Sunda.
e. Ekonomi orang tua: Peserta didik pada SMK Aqua Vitae mayoritas dari kelompok
ekonomi menengah ke bawah. Sebagian kecil ada juga yang berasal dari kelompok
ekonomi menengah ke atas.
f. Latar belakang pendidikan orangtua. Latar belakang Pendidikan orang tua peserta
didik pada SMK Aqua Vitae kebanyakan lulusan SMA atau yang sederajat, namun
ada juga yang memiliki latar belakang pendidikan S1 atau atau di atasnya.
g. Kompetensi awal. Kompetensi awal yang dimiliki oleh peserta didik di SMK Aqua
vitae berada pada rentang rata-rata. Peserta didik mayoritas merupakan peserta didik
yang termasuk ke dalam peserta didik yang normal,.
Berikut adalah data peserta didik SMK aquvitae berdasarkan program keahlian,
tingkat, dan jenis kelamin.
1. Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan Total
11 60 71

2. Jumlah peserta Didik


Berdasarkan Usia
Usia L P Total
< 6 tahun 0 0 0
6 - 12 tahun 0 0 0
13 - 15 tahun 3 16 19
16 - 20 tahun 8 44 52
> 20 tahun 0 0 0
Total 11 60 71

3. Jumlah Siswa Berdasarkan


Agama
Agama L P Total
Islam 11 57 68
Kristen 0 3 3
Katholik 0 0 0
Hindu 0 0 0
Budha 0 0 0
Konghucu 0 0 0
Lainnya 0 0 0
Total 11 60 71

Berikut adalah data jumlah rombongan belajar (rombel) SMK ….. berdasarkan
program keahlian, tingkat, dan jenis kelamin.
Tingkat Jumlah Siswa
No Nama Rombel Wali Kelas
Kelas L P Total
1 X DKV 10 2 3 5 ABDUL AZIS
2 X MPLB 10 0 11 11 Sri Mustikawati
3 X TJKT 10 5 2 7 Yuliati
4 XI AKL 11 0 7 7 Hesti Retna Sari
5 XI DKV 11 2 1 3 Diana Nurmaidah
6 XI MPLB 11 0 5 5 Eet Rostiana
7 XI TJKT 11 2 0 2 Ganjar Rachman
8 XII AK 12 0 16 16 Pipit Rahayu
9 XII AP 12 0 13 13 Elsa
10 XII MM 12 0 1 1 Dede Nengsih
11 XII TKJ 12 0 1 1 Nenah Siti Maesaroh

7. Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana yang dimiliki SMK Aqua Vitae meliputi ruang teori, ruang
praktik siswa (RPS), dan layanan bisnis/unit Produksi/Tefa.

Sarana SMKS AQUA VITAE

No Jenis Sarana Letak Kepemilikan


Lab 2 Studio
1 Meja Siswa Multimedia DKV Milik
Lab 2 Studio
2 Kursi Siswa Multimedia DKV Milik
Lab 2 Studio
3 Computer grafis Multimedia DKV Milik
Lab 2 Studio
4 Printer Laser Multimedia DKV Milik
Lab 2 Studio
5 Tang kombinasi Multimedia DKV Milik
Lab 2 Studio
6 Hd Eksternal Multimedia DKV Milik
Lab 2 Studio
7 Komputer Client Multimedia DKV Milik
Lab 2 Studio
8 Lcd Projector Multimedia DKV Milik
Lab 2 Studio
9 Obeng Kembang Multimedia DKV Milik
Lab 2 Studio
10 Tripod Kamera Multimedia DKV Milik
Lab 2 Studio
11 Ups Server 1000 Va Multimedia DKV Milik
Lab 2 Studio
12 Kabel LAN Tester Multimedia DKV Milik
Lab 2 Studio
13 Kamera Digital Multimedia DKV Milik
Lab 2 Studio
14 Kamera Drone Multimedia DKV Milik
Lab 2 Studio
15 Komputer Administrator Multimedia DKV Milik
Lab 2 Studio
16 Komputer All In One Multimedia DKV Milik
Lab 2 Studio
17 Lensa Fix Multimedia DKV Milik
Lab 2 Studio
18 Light Reflector Multimedia DKV Milik
Lab 2 Studio
19 Networking Multimedia DKV Milik
Lab 2 Studio
20 Obeng pipih Multimedia DKV Milik
Papan Digitizer/ Digital Drawing Lab 2 Studio
21 Tablet Multimedia DKV Milik
Lab 2 Studio
22 Payung Reflektor Multimedia DKV Milik
Lab 2 Studio
23 Personal Computer (PC) Multimedia DKV Milik
Lab 2 Studio
24 Printer Inkjet Color Multimedia DKV Milik
Lab 2 Studio
25 Scanner A3 Multimedia DKV Milik
Lab 2 Studio
26 Tang crimping Multimedia DKV Milik
Lab 2 Studio
27 Vertikal Grip Multimedia DKV Milik
Lab 2 Studio
28 Video Camera (Kamera Video) Multimedia DKV Milik
Lab 2 Studio
29 Video Mixer Multimedia DKV Milik
30 Lemari Ruang Tata Usaha Milik
31 Komputer Ruang Tata Usaha Milik
32 Tempat Sampah Ruang Tata Usaha Milik
33 Jam Dinding Ruang Tata Usaha Milik
34 Kursi Kerja Ruang Tata Usaha Milik
35 Meja Kerja / sirkulasi Ruang Tata Usaha Milik
36 Penanda Waktu (Bell Sekolah) Ruang Tata Usaha Milik
37 Alat-alat kebersihan Ruang Tata Usaha Milik
38 Alat-alat P3K (K3) Ruang Tata Usaha Milik
39 Brankas Ruang Tata Usaha Milik
40 Filing Kabinet Ruang Tata Usaha Milik
41 Papan Statistik Ruang Tata Usaha Milik
42 Soket Listrik Ruang Tata Usaha Milik
43 Soket Listrik/Kotak Kontak Ruang Tata Usaha Milik
44 Telepon Ruang Tata Usaha Milik
Ruang Kelas
45 Meja Siswa Katokama Milik
Ruang Kelas
46 Kursi Siswa Katokama Milik
Ruang Kelas
47 Meja Guru Katokama Milik
Ruang Kelas
48 Kursi Guru Katokama Milik
Ruang Kelas
49 Papan Tulis Katokama Milik
Ruang Kelas
50 Lemari Katokama Milik
Ruang Kelas
51 Tempat Sampah Katokama Milik
Ruang Kelas
52 Jam Dinding Katokama Milik
Ruang Kelas
53 Alat-alat kebersihan Katokama Milik
Ruang Kelas
54 Stop kontak Katokama Milik
Ruang Kelas
55 Papan Pajang Katokama Milik
Ruang Kelas
56 Soket Listrik/Kotak Kontak Katokama Milik
Ruang Kelas
57 Lambang negara Katokama Milik
Ruang Kelas
58 Gambar Presiden dan Wakil Presiden Katokama Milik
59 Meja Siswa Lab Komputer Milik
60 Kursi Siswa Lab Komputer Milik
61 Papan Tulis Lab Komputer Milik
62 Jam Dinding Lab Komputer Milik
63 Kotak kontak Lab Komputer Milik
64 Kursi Kerja Lab Komputer Milik
65 Meja Kerja / sirkulasi Lab Komputer Milik
66 Perlengkapan P3K Lab Komputer Milik
67 Pengeras Suara Lab Komputer Milik
68 Proyektor Lab Komputer Milik
69 Alat Destilasi Lab Komputer Milik
70 Alat pemadam kebakaran Lab Komputer Milik
71 Alat-alat kebersihan Lab Komputer Milik
72 Alat-alat P3K (K3) Lab Komputer Milik
73 Barometer Lab Komputer Milik
74 Batang pengaduk Lab Komputer Milik
75 Botol semprot Lab Komputer Milik
76 Cawan Petri (petridis) Lab Komputer Milik
77 Centrifuge Lab Komputer Milik
78 Corong Lab Komputer Milik
79 Corong pisah Lab Komputer Milik
80 Gelas kimia Lab Komputer Milik
81 Jangka Sorong Lab Komputer Milik
82 Kaca penutup preparat Lab Komputer Milik
83 Kaki tiga Lab Komputer Milik
84 Kasa Lab Komputer Milik
85 Labu Takar Lab Komputer Milik
86 Lemari asap Lab Komputer Milik
87 Mikrometer Lab Komputer Milik
Lab Komputer
88 Mikroskop binokuler Milik
Lab Komputer
89 Mikroskop monokuler Milik
Lab Komputer
90 Mistar Milik
Lab Komputer
91 Model Milik
Lab Komputer
92 Multimeter Milik
Lab Komputer
93 Osciloskop Milik
Lab Komputer
94 Penjepit Tabung Reaksi Milik
Lab Komputer
95 PH meter Milik
Lab Komputer
96 Pipet Ukur Milik
Lab Komputer
97 Pipet Volume Milik
Lab Komputer
98 Sikat Tabung Milik
Lab Komputer
99 Statif Milik
Lab Komputer
100 Stop watch Milik
Lab Komputer
101 Tabung Reaksi Milik
Lab Komputer
102 Transformator Milik
Lab Komputer
103 Aquarium Milik
Lab Komputer
104 Bak Cuci Milik
Lab Komputer
105 Beban Bercelah Milik
Lab Komputer
106 Bosshead (Penjepit) Milik
Lab Komputer
107 Catu Daya Milik
Lab Komputer
108 Dinamometer Milik
Lab Komputer
109 Erlen Meyer Milik
Lab Komputer
110 Garputala Milik
Lab Komputer
111 Gelas Arloji Milik
Lab Komputer
112 Gelas Beaker Milik
Lab Komputer
113 Gelas Ukur Milik
Lab Komputer
114 Generator Frekuensi Milik
Lab Komputer
115 Higrometer Putar Milik
Lab Komputer
116 Kabel Penghubung Milik
Lab Komputer
117 Kaca Arloji Milik
Lab Komputer
118 Kalori Meter Milik
Lab Komputer
119 Klem / Penjepit Buret Milik
Lab Komputer
120 Klem Universal Milik
Lab Komputer
121 Komponen Elektronika Milik
Lab Komputer
122 Kotak Potensiometer Milik
Lab Komputer
123 Kotak Preparat Milik
Lab Komputer
124 Kubus Massa Sama Milik
Lab Komputer
125 Lemari Simpan Milik
Lab Komputer
126 Lumpang Dan Alu Milik
Lab Komputer
127 Magnet U Milik
Lab Komputer
128 Manual Percobaan Milik
Lab Komputer
129 Meja Demonstrasi Milik
Lab Komputer
130 Meja Persiapan Milik
Lab Komputer
131 Mortar Board Milik
Lab Komputer
132 Multimeter Ac/Dc, 10 Kilo Ohm/ Milik
Lab Komputer
133 Neraca Milik
Lab Komputer
134 Pegas Milik
Lab Komputer
135 Pembakar Spiritus Milik
Lab Komputer
136 Perangkat Batang Statif Milik
Lab Komputer
137 Perangkat Bedah Hewan Milik
Lab Komputer
138 Perangkat Pemeliharaan Mikrosk Milik
Lab Komputer
139 Pipet Tetes Milik
Lab Komputer
140 Plat Milik
Lab Komputer
141 Potometer Milik
Lab Komputer
142 Respirometer Milik
Lab Komputer
143 Rol Meter Milik
Lab Komputer
144 Sikat Tabung Reaksi Milik
Lab Komputer
145 Silinder Massa Sama Milik
Lab Komputer
146 Stopwatch Milik
Lab Komputer
147 Sumbat Karet 1 Lubang Milik
Lab Komputer
148 Sumbat Karet 2 Lubang Milik
Lab Komputer
149 Termometer Milik
Lab Komputer
150 Termometer Suhu Tanah Milik
Lab Komputer
151 Model kerangka manusia Milik
Lab Komputer
152 Model tubuh manusia Milik
Lab Komputer
153 Preparat mitosis Milik
Lab Komputer
154 Preparat anatomi tumbuhan Milik
Lab Komputer
155 Preparat anatomi hewan Milik
Lab Komputer
156 Model pencernaan manusia Milik
Lab Komputer
157 Model pernapasan manusia Milik
Lab Komputer
158 Model peredaran darah manusia Milik
Lab Komputer
159 Model pengeluaran manusia Milik
Lab Komputer
160 Model reproduksi manusia Milik
Lab Komputer
161 Model syaraf manusia Milik
Lab Komputer
162 Kaca benda Milik
Lab Komputer
163 Papan penteng hewan Milik
Lab Komputer
164 Petunjuk percobaan Milik
Lab Komputer
165 Alat Pelindung Diri Milik
Lab Komputer
166 Kursi kerja bengkel (stool) Milik
Lab Komputer
167 Meja alat Milik
Percobaan Atwood atau Percobaan Lab Komputer
168 Kereta dan Pewaktu ketik Milik
Lab Komputer
169 Percobaan Papan Luncur Milik
Percobaan Ayunan Sederhana atau Lab Komputer
170 Percobaan Getaran pada Pegas Milik
Lab Komputer
171 Percobaan Hooke Milik
Lab Komputer
172 Percobaan Kalorimetri Milik
Lab Komputer
173 Percobaan Bejana Berhubungan Milik
Lab Komputer
174 Percobaan Optik Milik
Percobaan Resonansi Bunyi atau Lab Komputer
175 Percobaan Sonometer Milik
Lab Komputer
176 Percobaan Hukum Ohm Milik
Lab Komputer
177 Botol zat Milik
Lab Komputer
178 Pipet seukuran Milik
Lab Komputer
179 Tabel periodik unsur- unsur Milik
180 Meja Siswa Lab 1 All In One Milik
181 Kursi Siswa Lab 1 All In One Milik
182 Kursi Kerja Lab 1 All In One Milik
183 Access Point Lab 1 All In One Milik
184 Komputer Laptop Lab 1 All In One Milik
185 Komputer server Lab 1 All In One Milik
186 Screen Lab 1 All In One Milik
187 Tang kombinasi Lab 1 All In One Milik
188 Hd Eksternal Lab 1 All In One Milik
189 Komputer Client Lab 1 All In One Milik
190 Lcd Projector Lab 1 All In One Milik
191 Lemari Alat Lab 1 All In One Milik
192 Lemari Penyimpanan Lab 1 All In One Milik
193 Meja Persiapan Lab 1 All In One Milik
194 Obeng Kembang Lab 1 All In One Milik
195 Kursi kerja bengkel (stool) Lab 1 All In One Milik
196 Meja alat Lab 1 All In One Milik
Alat Mendeteksi Temperatur
197 (Thermogun) Lab 1 All In One Milik
198 Barcode Scanner Lab 1 All In One Milik
199 Bracket Projector Lab 1 All In One Milik
200 Kabel LAN Tester Lab 1 All In One Milik
201 Komputer All In One Lab 1 All In One Milik
202 Meja Kerja Lab 1 All In One Milik
203 Obeng pipih Lab 1 All In One Milik
204 Papan Tulis Dorong Lab 1 All In One Milik
205 Penyedot Debu Mini Lab 1 All In One Milik
206 RFID Training Kit Lab 1 All In One Milik
207 Smartphone Lab 1 All In One Milik
208 Tang crimping Lab 1 All In One Milik
Tisu / Kain Kering Dan Cairan
209 Pembersih Lab 1 All In One Milik
210 Uninterruptible Power Supply (UPS) Lab 1 All In One Milik
211 Meja Siswa Lab Bahasa Milik
212 Kursi Siswa Lab Bahasa Milik
213 Meja Guru Lab Bahasa Milik
214 Kursi Guru Lab Bahasa Milik
215 Papan Tulis Lab Bahasa Milik
216 Lemari Lab Bahasa Milik
217 Tempat Sampah Lab Bahasa Milik
218 Jam Dinding Lab Bahasa Milik
219 Proyektor Lab Bahasa Milik
220 Alat-alat kebersihan Lab Bahasa Milik
221 Perangkat Multimedia Lab Bahasa Milik
222 Soket Listrik/Kotak Kontak Lab Bahasa Milik
Seperangkat peralatan laboratorium
223 bahasa Lab Bahasa Milik
224 Meja Siswa Ruang kelas X Milik
225 Kursi Siswa Ruang kelas X Milik
226 Meja Guru Ruang kelas X Milik
227 Kursi Guru Ruang kelas X Milik
228 Papan Tulis Ruang kelas X Milik
229 Lemari Ruang kelas X Milik
230 Tempat Sampah Ruang kelas X Milik
231 Jam Dinding Ruang kelas X Milik
232 Alat-alat kebersihan Ruang kelas X Milik
233 Stop kontak Ruang kelas X Milik
234 Papan Pajang Ruang kelas X Milik
235 Soket Listrik/Kotak Kontak Ruang kelas X Milik
236 Lambang negara Ruang kelas X Milik
237 Gambar Presiden dan Wakil Presiden Ruang kelas X Milik
238 Meja Siswa Ruang Kelas XI B Milik
239 Kursi Siswa Ruang Kelas XI B Milik
240 Meja Guru Ruang Kelas XI B Milik
241 Kursi Guru Ruang Kelas XI B Milik
242 Papan Tulis Ruang Kelas XI B Milik
243 Lemari Ruang Kelas XI B Milik
244 Tempat Sampah Ruang Kelas XI B Milik
245 Jam Dinding Ruang Kelas XI B Milik
246 Alat-alat kebersihan Ruang Kelas XI B Milik
247 Stop kontak Ruang Kelas XI B Milik
248 Papan Pajang Ruang Kelas XI B Milik
249 Soket Listrik/Kotak Kontak Ruang Kelas XI B Milik
250 Lambang negara Ruang Kelas XI B Milik
251 Gambar Presiden dan Wakil Presiden Ruang Kelas XI B Milik
252 Meja Siswa Ruang Keterampilan Milik
253 Kursi Siswa Ruang Keterampilan Milik
254 Meja Guru Ruang Keterampilan Milik
255 Kursi Guru Ruang Keterampilan Milik
256 Papan Tulis Ruang Keterampilan Milik
257 Jam Dinding Ruang Keterampilan Milik
258 Proyektor Ruang Keterampilan Milik
259 Alat Peraga Ruang Keterampilan Milik
260 Alat-alat kebersihan Ruang Keterampilan Milik
261 Alat-alat P3K (K3) Ruang Keterampilan Milik
262 Stop kontak Ruang Keterampilan Milik
263 Koneksi Internet Ruang Keterampilan Milik
264 Stabiliser Ruang Keterampilan Milik
265 Meja Siswa Lab Komputer Milik
266 Kursi Siswa Lab Komputer Milik
267 Meja Guru Lab Komputer Milik
268 Kursi Guru Lab Komputer Milik
269 Papan Tulis Lab Komputer Milik
270 Komputer Lab Komputer Milik
271 Jam Dinding Lab Komputer Milik
272 Proyektor Lab Komputer Milik
273 Alat Peraga Lab Komputer Milik
274 Alat-alat kebersihan Lab Komputer Milik
275 Alat-alat P3K (K3) Lab Komputer Milik
276 Stop kontak Lab Komputer Milik
277 Koneksi Internet Lab Komputer Milik
278 Lemari Alat Lab Komputer Milik
279 Stabiliser Lab Komputer Milik
280 Meja Siswa Ruang Kelas XI A Milik
281 Kursi Siswa Ruang Kelas XI A Milik
282 Meja Guru Ruang Kelas XI A Milik
283 Kursi Guru Ruang Kelas XI A Milik
284 Papan Tulis Ruang Kelas XI A Milik
285 Lemari Ruang Kelas XI A Milik
286 Tempat Sampah Ruang Kelas XI A Milik
287 Jam Dinding Ruang Kelas XI A Milik
288 Alat-alat kebersihan Ruang Kelas XI A Milik
289 Stop kontak Ruang Kelas XI A Milik
290 Papan Pajang Ruang Kelas XI A Milik
291 Soket Listrik/Kotak Kontak Ruang Kelas XI A Milik
292 Lambang negara Ruang Kelas XI A Milik
293 Gambar Presiden dan Wakil Presiden Ruang Kelas XI A Milik
294 Meja Siswa Ruang Perpustakaan Milik
295 Kursi Siswa Ruang Perpustakaan Milik
296 Lemari Ruang Perpustakaan Milik
297 Tempat Sampah Ruang Perpustakaan Milik
298 Jam Dinding Ruang Perpustakaan Milik
299 Rak Buku Ruang Perpustakaan Milik
300 Rak Majalah Ruang Perpustakaan Milik
301 Rak Surat Kabar Ruang Perpustakaan Milik
302 Meja Baca Ruang Perpustakaan Milik
303 Kursi Baca Ruang Perpustakaan Milik
304 Kursi Kerja Ruang Perpustakaan Milik
305 Meja Kerja / sirkulasi Ruang Perpustakaan Milik
306 Lemari Katalog Ruang Perpustakaan Milik
307 Papan pengumuman Ruang Perpustakaan Milik
308 Meja Multimedia Ruang Perpustakaan Milik
309 Proyektor Ruang Perpustakaan Milik
310 Alat Multimedia Ruang Perpustakaan Milik
311 Koneksi Internet Ruang Perpustakaan Milik
312 Soket Listrik/Kotak Kontak Ruang Perpustakaan Milik
313 Stabiliser Ruang Perpustakaan Milik
314 Sumber Belajar Lain Ruang Perpustakaan Milik
315 Buku inventaris Ruang Perpustakaan Milik
316 Lemari Ruang Guru Milik
317 Tempat Sampah Ruang Guru Milik
318 Jam Dinding Ruang Guru Milik
319 Kursi Kerja Ruang Guru Milik
320 Meja Kerja / sirkulasi Ruang Guru Milik
321 Papan pengumuman Ruang Guru Milik
322 Kursi dan Meja Tamu Ruang Guru Milik
323 Papan Statistik Ruang Guru Milik
324 Soket Listrik/Kotak Kontak Ruang Guru Milik
325 Lemari Mushola Milik
326 Jam Dinding Mushola Milik
327 Perlengkapan Ibadah Mushola Milik
328 Alat-alat kebersihan Mushola Milik
329 Soket Listrik/Kotak Kontak Mushola Milik
330 Lemari/rak Mushola Milik
331 Perlengkapan ibadah Mushola Milik
332 Penanda waktu Mushola Milik
333 Meja Siswa Ruang Kelas XII A Milik
334 Kursi Siswa Ruang Kelas XII A Milik
335 Meja Guru Ruang Kelas XII A Milik
336 Kursi Guru Ruang Kelas XII A Milik
337 Papan Tulis Ruang Kelas XII A Milik
338 Lemari Ruang Kelas XII A Milik
339 Tempat Sampah Ruang Kelas XII A Milik
340 Jam Dinding Ruang Kelas XII A Milik
341 Alat-alat kebersihan Ruang Kelas XII A Milik
342 Stop kontak Ruang Kelas XII A Milik
343 Papan Pajang Ruang Kelas XII A Milik
344 Soket Listrik/Kotak Kontak Ruang Kelas XII A Milik
345 Lambang negara Ruang Kelas XII A Milik
346 Gambar Presiden dan Wakil Presiden Ruang Kelas XII A Milik
347 Meja Siswa Lab 1 All In One Milik
348 Kursi Siswa Lab 1 All In One Milik
349 Printer Lab 1 All In One Milik
350 Kursi Kerja Lab 1 All In One Milik
351 AC Lab 1 All In One Milik
352 Cash Register Lab 1 All In One Milik
353 Printer Dot Matrix Lab 1 All In One Milik
354 Pesawat Telepon Lab 1 All In One Milik
355 Brankas Lab 1 All In One Milik
356 Lcd Projector Lab 1 All In One Milik
357 Lemari Alat Lab 1 All In One Milik
358 Lemari Penyimpanan Lab 1 All In One Milik
359 Meja Persiapan Lab 1 All In One Milik
360 Mesin Foto Copy Lab 1 All In One Milik
361 Meja alat Lab 1 All In One Milik
362 Fax Machine/Mesin Fax Lab 1 All In One Milik
363 Filing Cabinet Lab 1 All In One Milik
364 Kalkulator 14 Digit Lab 1 All In One Milik
365 Kalkulator Elektronik Lab 1 All In One Milik
366 Komputer All In One Lab 1 All In One Milik
367 Kursi Resepsionis Lab 1 All In One Milik
368 Kursi Tunggu Tamu Lab 1 All In One Milik
369 Loker Jobsheet dan Soal Praktik Lab 1 All In One Milik
370 Meja Kerja atau Desk Single Drawer Lab 1 All In One Milik
371 Meja Komputer Lab 1 All In One Milik
372 Meja Rapat Lab 1 All In One Milik
373 Mesin Digital Printer Lab 1 All In One Milik
Mesin Penghitung Uang/Money
374 Counter Lab 1 All In One Milik
375 Mesin Tik Elektrik Lab 1 All In One Milik
376 Papan Tulis Dorong Lab 1 All In One Milik
377 Printer Warna Lab 1 All In One Milik
Shreader Machine (Mesin
378 Penghancur Kertas) Lab 1 All In One Milik
379 Smart board Lab 1 All In One Milik
380 Meja Siswa Lab 3 Manajemen Milik
381 Kursi Siswa Lab 3 Manajemen Milik
382 Printer Lab 3 Manajemen Milik
383 Kursi Kerja Lab 3 Manajemen Milik
384 Air Conditioners Lab 3 Manajemen Milik
385 Cash Register Lab 3 Manajemen Milik
386 Pesawat Telepon Lab 3 Manajemen Milik
387 Scanner Lab 3 Manajemen Milik
388 Lcd Projector Lab 3 Manajemen Milik
389 Lemari Alat Lab 3 Manajemen Milik
390 Lemari Penyimpanan Lab 3 Manajemen Milik
391 Mesin Foto Copy Lab 3 Manajemen Milik
392 Pemadam Kebakaran Lab 3 Manajemen Milik
393 Screen Projector Lab 3 Manajemen Milik
394 Meja alat Lab 3 Manajemen Milik
395 Fax Machine/Mesin Fax Lab 3 Manajemen Milik
Filing Cabinet 4 Drawers (Rak
396 Kabinet 4 Laci) Lab 3 Manajemen Milik
397 Kalkulator 12 digit Lab 3 Manajemen Milik
398 Komputer All In One Lab 3 Manajemen Milik
399 Meja Kerja atau Desk Single Drawer Lab 3 Manajemen Milik
400 Meja Rapat Lab 3 Manajemen Milik
401 Mesin Jilid Lab 3 Manajemen Milik
402 Mesin Pemotong Kertas Lab 3 Manajemen Milik
Mesin Penghitung Uang/Money
403 Counter Lab 3 Manajemen Milik
404 Mesin Risograph Lab 3 Manajemen Milik
405 Mesin Tik Elektrik Lab 3 Manajemen Milik
406 Mesin Tik Manual Lab 3 Manajemen Milik
407 Mikrofon Meja Lab 3 Manajemen Milik
408 Numbering Machine Lab 3 Manajemen Milik
409 Papan Tulis Dorong Lab 3 Manajemen Milik
410 Rotary Filing Cabinet Lab 3 Manajemen Milik
Shreader Machine (Mesin
411 Penghancur Kertas) Lab 3 Manajemen Milik
412 Speaker Aktif Lab 3 Manajemen Milik
413 Meja Siswa Ruang Kelas XII B Milik
414 Kursi Siswa Ruang Kelas XII B Milik
415 Meja Guru Ruang Kelas XII B Milik
416 Kursi Guru Ruang Kelas XII B Milik
417 Papan Tulis Ruang Kelas XII B Milik
418 Lemari Ruang Kelas XII B Milik
419 Tempat Sampah Ruang Kelas XII B Milik
420 Jam Dinding Ruang Kelas XII B Milik
421 Alat-alat kebersihan Ruang Kelas XII B Milik
422 Stop kontak Ruang Kelas XII B Milik
423 Papan Pajang Ruang Kelas XII B Milik
424 Soket Listrik/Kotak Kontak Ruang Kelas XII B Milik
425 Lambang negara Ruang Kelas XII B Milik
426 Gambar Presiden dan Wakil Presiden Ruang Kelas XII B Milik
427 Meja Siswa Ruang UKS Milik
428 Kursi Siswa Ruang UKS Milik
429 Lemari Ruang UKS Milik
430 Tempat Sampah Ruang UKS Milik
431 Tempat cuci tangan Ruang UKS Milik
432 Jam Dinding Ruang UKS Milik
433 Tempat Tidur UKS Ruang UKS Milik
434 Meja UKS Ruang UKS Milik
435 Kursi UKS Ruang UKS Milik
436 Catatan Kesehatan Siswa Ruang UKS Milik
437 Perlengkapan P3K Ruang UKS Milik
438 Tandu Ruang UKS Milik
439 Selimut Ruang UKS Milik
440 Tensimeter Ruang UKS Milik
441 Termometer Badan Ruang UKS Milik
442 Timbangan Badan Ruang UKS Milik
443 Pengukur Tinggi Badan Ruang UKS Milik
444 Alat-alat kebersihan Ruang UKS Milik
445 Soket Listrik/Kotak Kontak Ruang UKS Milik
Ruang Bimbingan
446 Lemari Konseling Milik
Ruang Bimbingan
447 Jam Dinding Konseling Milik
Ruang Bimbingan
448 Kursi Kerja Konseling Milik
Ruang Bimbingan
449 Meja Kerja / sirkulasi Konseling Milik
Ruang Bimbingan
450 Kursi dan Meja Tamu Konseling Milik
Ruang Bimbingan
451 Instrumen konseling Konseling Milik
Ruang Bimbingan
452 Papan Konseling Milik
Ruang Bimbingan
453 Media Pengembangan Kepribadian Konseling Milik
Ruang Kepala
454 Lemari Sekolah Milik
Ruang Kepala
455 Komputer Sekolah Milik
Ruang Kepala
456 Tempat Sampah Sekolah Milik
Ruang Kepala
457 Jam Dinding Sekolah Milik
Ruang Kepala
458 Kursi Pimpinan Sekolah Milik
Ruang Kepala
459 Meja Pimpinan Sekolah Milik
Ruang Kepala
460 Kursi dan Meja Tamu Sekolah Milik
Ruang Kepala
461 Simbol Kenegaraan Sekolah Milik
Ruang Kepala
462 Filling Kabinet Sekolah Milik
Ruang Kepala
463 Brankas Sekolah Milik
Ruang Kepala
464 Papan Statistik Sekolah Milik
Ruang Kepala
465 Soket Listrik/Kotak Kontak Sekolah Milik
Lab 2 Studio
466 Meja Siswa Pemasaran Daring Milik
Lab 2 Studio
467 Kursi Siswa Pemasaran Daring Milik
Lab 2 Studio
468 Printer Pemasaran Daring Milik
Lab 2 Studio
469 Kursi Kerja Pemasaran Daring Milik
Lab 2 Studio
470 Komputer server Pemasaran Daring Milik
Lab 2 Studio
471 Fluke Tester Pemasaran Daring Milik
Lab 2 Studio
472 Lcd Projector Pemasaran Daring Milik
Lab 2 Studio
473 Lemari Alat Pemasaran Daring Milik
Lab 2 Studio
474 Lemari Penyimpanan Pemasaran Daring Milik
Lab 2 Studio
475 Meja Persiapan Pemasaran Daring Milik
Lab 2 Studio
476 Meja alat Pemasaran Daring Milik
Lab 2 Studio
477 Access Point Indoor Pemasaran Daring Milik
Lab 2 Studio
478 Access Point Outdoor Pemasaran Daring Milik
Lab 2 Studio
479 Cleaver dan Stripper Pemasaran Daring Milik
Lab 2 Studio
480 Fiber Optic Cable Pemasaran Daring Milik
Lab 2 Studio
481 IP PBX Pemasaran Daring Milik
Lab 2 Studio
482 IP Phone Pemasaran Daring Milik
Lab 2 Studio
483 Komputer All In One Pemasaran Daring Milik
Lab 2 Studio
484 Meja Kerja atau Desk Single Drawer Pemasaran Daring Milik
Network Simulator (Simulator Lab 2 Studio
485 Jaringan) Pemasaran Daring Milik
Lab 2 Studio
486 Optical Fusion Splicer Pemasaran Daring Milik
Lab 2 Studio
487 Optical Power Meter (OPM) Pemasaran Daring Milik
Optical Time Domain Reflectometer Lab 2 Studio
488 (OTDR) Pemasaran Daring Milik
Lab 2 Studio
489 Papan Tulis Dorong Pemasaran Daring Milik
Lab 2 Studio
490 Server Rack 19 inch Pemasaran Daring Milik
Lab 2 Studio
491 Switch Managable Pemasaran Daring Milik
Lab 2 Studio
492 VoIP Gateway Pemasaran Daring Milik
493 Meja Siswa Lab 3 Bengkel TJKT Milik
494 Kursi Siswa Lab 3 Bengkel TJKT Milik
495 Computer grafis Lab 3 Bengkel TJKT Milik
496 Komputer PC Lab 3 Bengkel TJKT Milik
497 Komputer server Lab 3 Bengkel TJKT Milik
498 Router Lab 3 Bengkel TJKT Milik
499 Scanner Lab 3 Bengkel TJKT Milik
500 Tang kombinasi Lab 3 Bengkel TJKT Milik
501 Fluke Tester Lab 3 Bengkel TJKT Milik
502 Kabel Fiber Optik Lab 3 Bengkel TJKT Milik
503 Komputer Client Lab 3 Bengkel TJKT Milik
504 Obeng Kembang Lab 3 Bengkel TJKT Milik
505 Roset/Soket Lab 3 Bengkel TJKT Milik
506 Access Point Indoor Lab 3 Bengkel TJKT Milik
507 Access Point Outdoor Lab 3 Bengkel TJKT Milik
Aplikasi software pengendali
508 mikrokontroller Lab 3 Bengkel TJKT Milik
509 Cleaver dan Stripper Lab 3 Bengkel TJKT Milik
510 Cutting Mat Lab 3 Bengkel TJKT Milik
Digital Trainer Board Microcontroller
511 technology Lab 3 Bengkel TJKT Milik
512 Fiber Optic Cable Lab 3 Bengkel TJKT Milik
513 IP Camera Wifi Lab 3 Bengkel TJKT Milik
514 IP PBX Lab 3 Bengkel TJKT Milik
515 IP Phone Lab 3 Bengkel TJKT Milik
516 Joint Box 24 Core Lab 3 Bengkel TJKT Milik
517 Kabel LAN Tester Lab 3 Bengkel TJKT Milik
518 MCU Training Set Lab 3 Bengkel TJKT Milik
Network Simulator (Simulator
519 Jaringan) Lab 3 Bengkel TJKT Milik
520 Obeng pipih Lab 3 Bengkel TJKT Milik
521 ODP Pedestal Lab 3 Bengkel TJKT Milik
522 ODP Pole / Gantung 48 port Lab 3 Bengkel TJKT Milik
523 ODP Solid Lab 3 Bengkel TJKT Milik
524 Optical Fusion Splicer Lab 3 Bengkel TJKT Milik
Optical Line Terminal Equipment
525 (OLTE) Lab 3 Bengkel TJKT Milik
526 Optical Power Meter (OPM) Lab 3 Bengkel TJKT Milik
Optical Time Domain Reflectometer
527 (OTDR) Lab 3 Bengkel TJKT Milik
528 OTB 12 Core Lab 3 Bengkel TJKT Milik
529 Patch Cord @ 25 meter Lab 3 Bengkel TJKT Milik
530 Patch Cord @ 3 meter Lab 3 Bengkel TJKT Milik
531 Pen Tablet Lab 3 Bengkel TJKT Milik
532 Pigtail Lab 3 Bengkel TJKT Milik
533 PLC Splitter 1*8 Lab 3 Bengkel TJKT Milik
534 Printer A3 Lab 3 Bengkel TJKT Milik
535 RFID Training Kit Lab 3 Bengkel TJKT Milik
536 Sc adapter Lab 3 Bengkel TJKT Milik
537 Server Rack 19 inch Lab 3 Bengkel TJKT Milik
538 Software Dasar Pemrogaman Lab 3 Bengkel TJKT Milik
539 Software Grafis Editing and Desain Lab 3 Bengkel TJKT Milik
540 Switch Managable Lab 3 Bengkel TJKT Milik
541 Tang crimping Lab 3 Bengkel TJKT Milik
Tool set Toolset Kit, Engineering
542 Electric Lab 3 Bengkel TJKT Milik
Unit Jaringan Serat Optik (Optical
543 Network Unit, ONU) Lab 3 Bengkel TJKT Milik
544 VoIP Gateway Lab 3 Bengkel TJKT Milik
Prasarana SMKS AQUA VITAE

Kecamatan Kec. Bojong Loa Kidul, Kabupaten Kota Bandung, Provinsi Prov. Jawa Barat
Tanggal Unduh: 2023-12-15 11:10:20

No Nama Prasarana Keterangan Panjang Lebar


1 Lab 1 All In One 8 8
2 Lab 1 All In One 8 8
3 Lab 2 Studio Multimedia DKV 8 6
4 Lab 2 Studio Pemasaran Daring 8 6
5 Lab 3 Bengkel TJKT 6 8
6 Lab 3 Manajemen 6 8
7 Lab Bahasa 4 8
8 Lab IPA 4 8
9 Lab Komputer 8 8
10 Mushola 6 8
Ruang Bimbingan
11 Konseling 2 2
12 Ruang Guru 8 8
13 Ruang Kelas Katokama 8 8
14 Ruang kelas X 8 8
15 Ruang Kelas XI A 8 8
16 Ruang Kelas XI B 8 8
17 Ruang Kelas XII A 8 8
18 Ruang Kelas XII B 8 8
19 Ruang Kepala Sekolah 2 2
20 Ruang Keterampilan 6 8
21 Ruang Perpustakaan 7 3
22 Ruang Tata Usaha 16 8
23 Ruang UKS 2 3
24 Ruang Wakasek 2 2
25 Ruang Yayasan 4 8
26 WC Guru Bersama 2 2
27 WC Guru Bersama 2 2
28 WC Siswa Laki laki 1,3 2
29 WC Siswa Laki laki 1,3 2
30 WC Siswa Laki Laki 1,3 2
31 WC Siswa Perempuan 1,3 2
32 WC Siswa Perempuan 1,3 2
33 WC Siswa Perempuan 1,3 2

SMK Aqua Vitae Kota Bandung merupakan sekolah yang memiliki empat Bidang
Keahlian yaitu Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen, yaitu:
1. Bidang Keahlian Bisnis Dan Manajemen
a. Program Keahlian Manajemen Perkantoran Dan Layanan Bisnis Program
b. Keahlian Akuntansi Keuangan Lembaga
c. Teknik Komputer jaringan dan Telekomunikasi
d. Desain Komunikasi Visual

Pembelajaran di SMK Aqua Vitae Kota. Bandung memiliki tujuan untuk membekali
peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif, berbudaya kerja,
cerdas, terampil, berkarakter kuat serta berjiwa wirausaha, menguasai perkembangan teknologi
dan informasi, menjadi tenaga kerja yang handal serta mampu bersaing di tingkat regional
maupun global, serta memiliki kompetensi yang sesuai dengan program keahlian dan
konsentrasi masing-masing.
Bidang Keahlian Bisnis Dan Manajemen terdiri dari :
1. Program Keahlian Manajemen Perkantoran Dan Layanan Bisnis
Program Keahlian Manajemen Perkantoran Dan Layanan Bisnis akan
menghasilkan siswa yang memiliki kemampuan dibidangnya. Program Keahlian
Manajemen Perkantoran Dan Layanan Bisnis memiliki disiplin ilmu yang bergerak di
bidang industri Perkantoran, seperti : Menjadi sekretaris , Staff Administrasi, dst
Program Manajemen Perkantoran Dan Layanan Bisnis memiliki satu konsentrasi
keahlian, yaitu konsentrasi keahlian tentang manajemen administrasi perkantoran
Program Keahlian Manajemen Perkantoran Dan Layanan Bisnis memiliki tenaga
Pengajar yang memadai baik dari segi kuantitas maupun kualitas dengan latar pendidikan
yang sesuai/linier, serta 100%.
Program Keahlian Manajemen Perkantoran Dan Layanan Bisnis memiliki
laboratorium praktek yang telah sesuai dengan standar Industri, laboratorium berbasis
Komputer
Program keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis merupakan salah satu

program keahlian yang sudah ada sejak SMKS Aqua Vitae Bandung berdiri. Manajemen

Perkantoran dan Layanan Bisnis adalah sebuah program keahlian yang mempelajari dasar-

dasar kemampuan dan keilmuan menjadi seorang sekretarisan. Di Program Keahlian

Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis siswa akan mempelajari kearsipan, korespondensi

serta humas dan keprotokolan. Program keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis

pada tahun pelajaran 2022/2023 memiliki konsentrasi yaitu Manajemen Perkantoran Bisnis
dengan dilengkapi sarana prasarana labolatorium kearsipan, labolatorium mengetik dan ruang

teori yang lengkap.

Program keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis memiliki tenaga

pendidik dengan kualifkasi minimal S1/D4 dengan bidang keahlian Pendidikan Manajemen

Perkantoran. Guru Produktif Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis berjumlah 8 orang

memiliki pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan juga pernah mengikuti berbagai program

pelatihan dan magang industri. Sarana praktik dan belajar dirancang dengan standar industri

seperti sehingga para lulusan SMKS Aqua Vitae Bandung diharapkan menjadi insan

profesional dalam bidang Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis.

Kurikulum program keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis mengadopsi

unit-unit kompetensi yang tercantum dalam Skema Sertifikasi KKNI Level II Kompetensi

Keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis. Penyusunan kurikulum Manajemen

Perkantoran dan Layanan Bisnis juga melibatkan industri.. Kemungkinan jabatan yang dapat

diemban oleh pemegang sertifikat ini adalah:

a. Klaster Kompetensi Mengelola Dokumen Kantor, Skema KKNI Level II pada kompetensi

keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran dapat dicapai melalui pendekatan

klaster dengan kemasan di bawah ini dan harus dicapai dalam 3 (tiga) tahun:

KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI


N 821.100.003.02 Menciptakan Dokumen/Lembar Kerja Sederhana
N 821.100.034.02 Menulis dalam Bahasa Inggris pada Tingkat Operasional Dasar
N 821.100.056.02 Memelihara Data/File di Komputer
N 821.100.058.02 Mengakses data di Komputer
N 821.100.060.02 Membuat Surat/Dokumen Elektronik
N 821.100.061.02 Mengakses Informasi melalui Homepage

b. Klaster Kompetensi Melakukan Komunikasi Di Tempat Kerja, Skema KKNI Level II


pada kompetensi keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran dapat dicapai
melalui pendekatan klaster dengan kemasan di bawah ini dan harus dicapai dalam 3
(tiga) tahun:
KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI
N 821.100.033.02 Membaca dalam bahasa Inggris pada tingkat Operasional dasar
KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI
N 821.100.041.01 Menulis Pesan Singakt dalam Bahasa Inggris
N 821.100.061.01 Mengakses informasi melalui homepage

c. Klaster Kompetensi Menyusun Agenda Kerja & Agenda Perjalanan Dinas Pimpinan,
Skema KKNI Level II pada kompetensi keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola
Perkantoran dapat dicapai melalui pendekatan klaster dengan kemasan di bawah ini
dan harus dicapai dalam 3 (tiga) tahun. Kemasan yang digunakan tenaga operasional
pemasaran produk dan jasa adalah sebagai berikut:

KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI


N 821.100.004.02 Memproduksi Dokumen
N 821.100.007.02 Mencatat Dikte
N 821.100.012.01 Mengelola jadwal kegiatan Pimpinan
N 821.100.029.02 Melakukan Komunikasi melalui Telepon
N 821.100.030.02 Melakukan komunikasi lisan dengan kolega/pelanggan
N 821.100.057.02 Mengoperasikan Aplikasi Perangkat Lunak
N 821.100.058.02 Mengases data di komputer
N 821.100.060.01 Membuat surat/Dokumen Elektronik
N 821.100.061.01 Mengakses Informasi melalui homepage

d. Klaster Kompetensi Memberikan Layanan Prima, Skema KKNI Level II pada


kompetensi keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran dapat dicapai melalui
pendekatan klaster dengan kemasan di bawah ini dan harus dicapai dalam 3 (tiga)
tahun. Kemasan yang digunakan tenaga operasional pemasaran produk dan jasa adalah
sebagai berikut:

KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI


N.821100.013.02 Mengatur Rapat/Pertemuan
N.821100.028.02 Mengaplikasikan Keterampilan Dasar Komunikasi
N.821100.029.02 Melakukan Komunikasi melalui Telepon
N 821.100.030.02 Melakukan Komunikasi Lisan dengan Kolega/Pelanggan
Melakukan Komunikasi Lisan dalam Bahasa Inggris pada
N.821100.032.02
Tingkat Operasional Dasar
N 821.100.044.02 Menerapkan Kerjsama dengan kolega/Pelanggan
N 821.100.045.02 Memberikan Layanan kepada Pelanggan
N 821.100.046.02 Mengelola Layananan Pelanggan berkualitas
N 821.100.047.01 Menangani Konflik
N 821.100.048.01 Memproses keluhan Pelanggan
N 821.100.049.01 Memenuni Kebutuhan Pelanggan
N 821.100.051.01 Menerapkan Etika Profesi
N.821100.029.02 Melakukan Komunikasi melalui Telepon
N 821.100.030.02 Melakukan Komunikasi Lisan dengan Kolega/Pelanggan
e. Klaster Kompetensi Membantu Pengelolaan Kas Kecil, Skema KKNI Level II pada
kompetensi keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran dapat dicapai melalui
pendekatan klaster dengan kemasan di bawah ini dan harus dicapai dalam 3 (tiga)
tahun. Kemasan yang digunakan tenaga operasional pemasaran produk dan jasa adalah
sebagai berikut:

KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI


N 821.100.002.02 Mengatur Penggandaan dan Pengumpulan Dokumen
N 821.100.004.02 Memproduksi Dokumen
N 821.100.056.02 Memelihara Data/File di Komputer
N 821.100.057.02 Mengoperasikan Aplikasi Perangkat Lunak
N.821100.067.01 Melakukan Transaksi Perbankan Sederhana
N 821.100.073.02 Mengelola Arsip

2. Program Keahlian Akuntasi Keuangan Lembaga


Program Keahlian Akuntansi Keuangan Lembaga akan menghasilkan siswa yang memiliki
kemampuan dibidangnya. Program Keahlian Akuntansi Keuangan Lembaga memiliki disiplin
ilmu yang bergerak di bidang industri Perkantoran Swasta dan Pemerintah, seperti : Menjadi
staff administrasi Perpajakan , Staff Administrasi Marketing, Staff Administrasi Keuangan
Program Akuntansi Keuangan Lembaga memiliki satu konsentrasi keahlian, yaitu
konsentrasi keahlian tentang manajemen Keuangan Perkantoran
Program Keahlian Akuntansi Keuangan Lembaga memiliki tenaga Pengajar yang memadai
baik dari segi kuantitas maupun kualitas dengan latar pendidikan yang sesuai/linier, serta
100%.
Program Keahlian Akuntansi Keuangan Lembaga memiliki laboratorium praktek yang
telah sesuai dengan standar Industri, laboratorium berbasis Komputer.
Program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga merupakan salah satu program

keahlian unggulan SMKS Aqua Vitae Bandung. Akuntansi dan Keuangan Lembaga adalah

sebuah program keahlian yang mempelajari dasar-dasar kemampuan dan keilmuan menjadi

seorang akuntan. Di Program Akuntansi dan Keuangan Lembaga siswa akan mempelajari dasar

akuntansi, MYOB, spreadsheet maupun etika profesi. Program keahlian Akuntansi dan

Keuangan Lembaga pada tahun pelajaran 2022/2023 memiliki konsentrasi Akuntansi dan

Keuangan Lembaga dengan dilengkapi sarana prasarana labolatorium MYOB dan spreadsheet,

labolatorium akuntansi dan ruang teori yang lengkap.


Program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga memiliki tenaga pendidik dengan

kualifkasi minimal S1/D4 dengan bidang keahlian Pendidikan Akuntansi. Guru Produktif

Akuntansi dan Keuangan Lembaga berjumlah 7 orang memiliki pendidikan sesuai dengan yang

disyaratkan juga pernah mengikuti berbagai program pelatihan dan magang industri. Sarana

praktik dan belajar dirancang dengan standar industri seperti sehingga para lulusan SMKS

Aqua Vitae Bandung diharapkan menjadi insan profesional dalam bidang Akuntansi dan

Keuangan Lembaga.

Kurikulum program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga mengadopsi unit-unit

kompetensi yang tercantum dalam Skema Sertifikasi KKNI Level II Kompetensi Keahlian

Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Penyusunan kurikulum Akuntansi dan Keuangan Lembaga

juga melibatkan industri. SMKS Aqua Vitae Bandung melibatkan Koperasi Sumber Bahagia

dalam penyusunan kurikulum operasional ini. Jadi kurikulum yang dirancang juga selalu

berpedoman atas saran, masukan, dan kebutuhaan industri akuntansi keuangan. Kemungkinan

jabatan yang dapat diemban oleh pemegang sertifikat ini adalah:

a. Penyusunan Laporan Keuangan berbasis SAK ETAP, Skema KKNI Level II pada
kompetensi keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga dapat dicapai melalui
pendekatan klaster dengan kemasan di bawah ini dan harus dicapai dalam 3 (tiga) tahun.

KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI


M.692000.001.02 Menerapkan Praktik Profesional dalam Bekerja
M.692000.002.02 Menerapkan Praktik Kesehatan dan Keselamatan di Tempat Kerja
M.692000.007.02 Memproses Entry Jurnal
M.692000.008.02 Memproses Buku Besar
M.692000.013.02 Menyusun Laporan Keuangan

b. Pengoperasian Aplikasi Komputer Akuntansi, Skema KKNI Level II pada kompetensi


keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga dapat dicapai melalui pendekatan klaster
dengan kemasan di bawah ini dan harus dicapai dalam 3 (tiga) tahun.

KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI


M.692000.001.02 Menerapkan Prinsip Praktik Profesional dalam Bekerja
Menerapkan Praktik- Praktik Kesehatan dan Keselamatan di Tempat
M.692000.002.02
Kerja
KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI
M.692000.022.02 Mengoperasikan paket program pengolah angka/spreadsheet

3. Program Keahlian atau Konsentrasi Keahlian Teknik Jaringan Komputer Dan


Telekomunikasi
Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer Dan Telekomunikasi akan
menghasilkan siswa yang memiliki kemampuan dibidangnya. Program Keahlian Teknik
Jaringan Komputer Dan Telekomunikasi memiliki disiplin ilmu yang bergerak di bidang
industri Ilmu Komunikasi dan Teknologi, seperti : Menjadi Staff Admin Jaringan ,
Programmer, Konsultan IT, IT Support dan diwirausaha bisa membuka lapangan kerja
sendiri dalam Bidang service Komputer.
Program Manajemen Teknik Jaringan Komputer Dan Telekomunikasi memiliki
satu konsentrasi keahlian, yaitu konsentrasi keahlian tentang Ilmu Komunikasi dan
Teknologi
Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer Dan Telekomunikasi memiliki
tenaga Pengajar yang memadai baik dari segi kuantitas maupun kualitas dengan latar
pendidikan yang sesuai/linier, serta 100%.
Program Keahlian Manajemen Teknik Jaringan Komputer Dan Telekomunikasi
memiliki laboratorium praktek yang telah sesuai dengan standar Industri, laboratorium
berbasis Komputer
Program keahlian Manajemen Teknik Jaringan Komputer Dan Telekomunikasi
merupakan salah satu program keahlian yang sudah ada sejak SMK AQUA VITAE Bandung
berdiri. Manajemen Teknik Jaringan Komputer Dan Telekomunikasi adalah sebuah program
keahlian yang mempelajari dasar-dasar kemampuan dan keilmuan menjadi seorang Ahli IT. Di
Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer Dan Telekomunikasi siswa akan mempelajari
Dasar Komputer, Dasar-dasar jaringan ,administrasi infrastruktur jaringan, administrasi Sistem
jaringan, pemrograman Web, Teknologi layanan Jaringan, Teknologi layanan Jaringan
Berbasis jauh()WAN. Program keahlian Manajemen Teknik Jaringan Komputer Dan
Telekomunikasi pada tahun pelajaran 2022/2023 memiliki konsentrasi yaitu Infrastruktur
jaringan dan Dasar dasar jaringan Kmouter dengan dilengkapi sarana prasarana labolatorium
Komputer..
Program keahlian Manajemen Teknik Jaringan Komputer Dan Telekomunikasi
memiliki tenaga pendidik dengan kualifkasi minimal S1/D4 dengan bidang keahlian
Pendidikan Manajemen Perkantoran. Guru Produktif Manajemen Teknik Jaringan Komputer
Dan Telekomunikasi berjumlah 6 orang memiliki pendidikan sesuai dengan yang disyaratkan
juga pernah mengikuti berbagai program pelatihan dan magang industri. Sarana praktik dan
belajar dirancang dengan standar industri seperti sehingga para lulusan SMK AQUA VITAE
Bandung diharapkan menjadi insan profesional dalam bidang Manajemen Teknik Jaringan
Komputer Dan Telekomunikasi.
Kurikulum program keahlian Manajemen Teknik Jaringan Komputer Dan
Telekomunikasi mengadopsi unit-unit kompetensi yang tercantum dalam Skema Sertifikasi
KKNI Level II Kompetensi Keahlian Manajemen Teknik Jaringan Komputer Dan
Telekomunikasi. Penyusunan kurikulum Manajemen Teknik Jaringan Komputer Dan
Telekomunikasi juga melibatkan industri.. Kemungkinan jabatan yang dapat diemban oleh
pemegang sertifikat ini adalah:
f. Klaster Kompetensi Mengelola Dokumen Kantor, Skema KKNI Level II pada kompetensi
keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran dapat dicapai melalui pendekatan
klaster dengan kemasan di bawah ini dan harus dicapai dalam 3 (tiga) tahun:
Bagi pelaksana pendidikan atau pelatihan menjadi satu keharusan dalam penyusunan
kurikulum dan pelaksanaan proses pendidikan dan pelatihan berbasis kompetensi,
demikian juga bagi Industri pengguna, telah menentukan standar kompetensi profesi
semua calon karyawan yang akan dipekerjakan di perusahaan mereka. Sehingga
penentuan secara bersama di antara industri, asosiasi profesi, institusi pendidikan,
lembaga pelatihan, departemen terkait, tentang penyusunan standar kompetensi
menjadi satu keharusan yang tidak bisa ditunda lagi.

No KODE UNIT JUDUL UNIT

1 J.611000.00101 Mengumpulkan Kebutuhan Teknis Pengguna


yang Menggunakan Jaringan

2 J.61100000201 Mengumpulkan Data Peralatan Jaringan Dengan


Teknologi yang sesuia

3 J.61100000802 Menyiapkan Kabel jaringan


4. J.61100000902 Memasang Kabel Jaringan

5 J.6110000502 Menentukan Spesifikasi Perangkat Jaringan

6 J.6100001002 Memasang Jaringan Nirkabel

KOMPETENSI FUNGSIONAL

7. J.61100000302 Merancang Topologi Jaringan

8. J.61100000401 Merancang Pengalamatan Jaringan

9. J.6110000012.0 Mengkonfigurasi Switch Pada jaringan


2

10 J.61100001102 Memasang Perangkat Jaringan ke dalam Sistem


Jaringan

11 J.611000.013.0 Mengkonfigurasi Routing pada perangkat


2 jaringan dalam satu autonomous system

12 J.611000.01501 Memonitor Keamanan dan pengaturan Akun


Pengguna Dalam Jaringan Komputer

13 J.1611000.0230 Mengganti Perangkat Jaringan Sesuia dengan


1 Kebutuhan baru

g. Klaster Kompetensi Melakukan Komunikasi Di Tempat Kerja, Skema KKNI Level II


pada kompetensi keahlian Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran dapat dicapai
melalui pendekatan klaster dengan kemasan di bawah ini dan harus dicapai dalam 3
(tiga) tahun:
Tuntutan kebutuhuna industry dibidang Teknik Komputer dan Jaringan
menghendaki tenaga kerja yang memiliki kompetensi yang terstandarisasi dan
professional. Tenaga Kerja yang memiliki kompetensi yang baik bersumber dari
proses pendidikan yang baik maka untuk membangun memelihara dan
memastikan kompetensi bagi peserta didik program kehalian TKJ perlu
diselenggarakannya sertifikasi kompetensi olej LSP SMK yang sesuai dengan
keputusan Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 4678/D/KEP/MK/2016 Tentang Spektrum Kehalian
Pendidikan Menengah Kejuruan Dengan skema sertifikasi yang mengacu
langsung pada SKKNI ini diharapkan dapat memberi manfaat langsung para
pemangku kepentingan, seperti Industri, Tenaga kerja dan Lembaga lembaga
pelatihan.

Aturan Penegasan Mendapatkan KKNI Level II pada Kompetensi keahlian Teknik


Jaringan dan Komputer, Kompetensi yang harus dicapai dengan total 13 ( Tiga Belas
) Unit Kompetensi Yang terdiri dari;

a. 6 (Enam) Unit Kompetensi Inti


b. 7 (Tujuh) Unit Kompetensi Fungsional
1. Rincian Unit Kompetensi
Rincian Unit Kompetensi atau Uraian TUgas

2. Skema KKNI Level II pada kompetensi keahlian Teknik Jaringan dan computer
dapat dicapai melalui pendekatan klaster dan harus dicapai dalam 3 (tiga) tahun.
Klaster yang digunakan adalah sebagai berikut:
No
KODE UNIT JUDUL UNIT

1 J.611000.00101 Mengumpulkan Kebutuhan


Teknis Pengguna yang
mengunakan jaringan

2 J.61100000201 Mengumpulkan Data Peralatan


Jaringan Dewngan Teknologi
Yang Sesuai

3 J.61100000802 Menyiapkan Kabel Jaringan


4 J.61100000902 Memasang kabel Jaringan

3. Konfigurasi Perangkat Jaringan Komputer


No KODE UNIT JUDUL UNIT

1. J.6110000502 Menentukan Spesifikasi


Perangkat Jaringan

2. J.6100001002 Memasang Jaringan Nirkabel

3. J.61100000302 Merancang Topologi Jaringan

4. J.61100000401 Merancang Pengalamatn


Jaringan

5. J.6110000012.02 Mengkonfigurasi Switch pada


Jaringan

6. J.61100001102 Memasang perangkat Jaringan


pada Sistem

7.

4. Konfigurasi Routing Pada Perangkat jaringan Komputer

NO KODE UNIT JUDUL UNIT

J.611000.013.02 Mengkonfigurasi Routing Pada


perangkat Jaringan dalam satu
anonymus sistem

J.61100001501 Memonitor keamanan dan


Pengaturan Akun Pengguna Dalam
Jaringan Komputer

J.6110000023.01 Mengganti perangkat jaringan


Sesuai dengan kebutuhan baru

4. Program Keahlian Desain Komunikasi Visual


Program Keahlian Desain Komunikasi Visual memiliki tujuan diantaranya :
a. Menghasilkan tamatan yang mempunyai keunggulan kompetitif, berkebhinekaan
global, mandiri dan kreatif untuk menjadi tenaga ahli ilmu komunikasi dan teknologi
Informasi;
b. Mempersiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, berkompetisi dan
mengembangkan sikap profesional dalam Program Keahlian Desain Komunikasi
Visual;
c. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan
yang memiliki daya saing di tingkat nasional dan global.
Bidang pekerjaan dari program keahlian Desain Komunikasi Visualadalah:
a. Desain Grafis.
b. Photo Video Editing.
c. cWeb Programmer
d. Animasi Creator
e. IT Support TV Production

d. Rincian unit kompetensi


NO KODE UNIT JUDUL UNIT
KOMPETENSI UMUM DAN INTI
01 M.74100.001.02 Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain
02 M.74100.002.02 Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi
03 M.74100.003.02 Menerapkan Pengetahuan Produksi Desain
04 M.74100.004.02 Menerapkan Project Brief
05 M.74100.005.02 Menerapkan Design Brief
06 M.74100.007.02 Menetapkan Strategi Desain
07 M.74100.008.02 Menetapkan Konsep Desain
08 M.742010.001.01 Memilih Jenis Kamera
09 M.742010.002.01 Memeriksa Perangkat Kamera
10 M. 742010.008.01 Mengidentifikasi Arah, Karakter dan Warna Cahaya
11 M. 742010.003.01 Menentukan Elemen Pencahayaan
12 M.742010.004.01 Mengatur Ketajaman Gambar
13 M.742010.005.01 Menentukan Sudut Pengambilan
14 M.742010.006.01 Menentukan Latar Depan-Latar Belakang
15 M.742010.007.01 Menentukan Komposisi Pemotretan
17 M.742010.010.01 Memilih Gambar Sesuai Kebutuhan
18 M.742010.011.01 Menyimpan dan Memindahkan Data Gambar
19 J.591001.001.01 Menganalisis Skenario untuk Editing
KOMPETENSI PILIHAN/ FUNGSIONAL
01 M.74100.009.02 Mengoperasikan Perangkat Lunak Desain
02 M.731000.003.01 Merancang Strategi Kreatif dan Pembuatan lklan
03 M.74100.010.01 Menciptakan Karya Desain
04 M.742010.012.01 Melakukan Olah Digital Dasar
05 M.742010.013.01 Mencetak Gambar
06 J.591001.002.01 Merancang Persiapan Editing
07 J.591001.004.01 Melaksanakan Pekerjaan Assembly
08 J.591001.005.01 Melaksanakan Finalisasi Editing
16 M .7 42010.009.01 Menentukan Perangkat Penyinaran ,

e. pencapaian Kompetensi

Skema KKNI Level II pada kompetensi keahlian Teknik Jaringan dan Komputer dapat
dicapai melalui pendekatan klaster dan harus dicapai dalam 3 (tiga ) tahun. Klaster
yang digunakan adalah sebagai berikut :

NO KODE UNIT JUDUL UNIT


1 M.731000.003.01 Merancang Strategi Kreatif dan Pembuatan lklan

F. Melaksanakan Komputer Grafis


NO KODE UNIT JUDUL UNIT

01 M.74100.001.02 Mengaplikasikan Prinsip Dasar Desain


02 M.74100.002.02 Menerapkan Prinsip Dasar Komunikasi
03 M.74100.003.02 Menerapkan Pengetahuan Produksi Desain
04 M. 74100.004.02 Menerapkan Project Brief
05 M.74100.005.02 Menerapkan Design Brief
06 M.74100.007.0 Menetapkan Strategi Desain

\
07 M.74100.008.02 Menetapkan Konsep Desain
08 M.74100.009.02 Mengoperasikan Perangkat Lunak Desain
09 M.74100.010.01 Menciptakan Karya Desain

h. Melaksanakan Fotografi

NO KODE UNIT JUDUL UNIT


01 M.742010.001.01 Memilih Jenis Kamera
02 M.7 42010.002.01 Memeriksa Perangkat Kamera
03 M.742010.008.01 Mengidentifikasi Arah, Karakter dan Warna Cahaya
04 M.742010.003.01 Menentukan Elemen Pencahayaan
05 M. 742010.004.01 Mengatur Ketajaman Gambar
06 M. 742010.005.01 Menentukan Sudut Pengambilan
07 M. 742010.006.01 Menentukan Latar Depan-Latar Belakang
08 M.742010.007.01 Menentukan Komposisi Pemotretan
09 M.742010.009.01 Menentukan Perangkat Penyinaran
10 M.7 42010.010.01 Memilih Gambar Sesuai Kebutuhan
11 M.742010.011.01 Menyimpan dan Memindahkan Data Gambar
12 M.742010.012.01 Melakukan Olah Digital Dasar
13 M.742010.013.01 Mencetak Gambar

5.7.4. Melakanakan Videografi

NO KODE UNIT JUDUL UNIT


01 J.591001.001.01 Menganalisis Skenario untuk Editing
02 J.591001.002.01 Merancang Persiapan Editing
03 J.591001.004.01 Melaksanakan Pekerjaan Assembly
04 J.591001.005.01 Melaksanakan Finalisasi Editing
BAB III
VISI, MISI, DAN TUJUAN

A. Visi SMK AQUA VITAE


Menciptakan Lulusan Yang Berakhlak Mulia, Unggul, Cerdas, Kreatif tinggi yang penuh
Semangat, Aktif dan Empati pada tahun 2024.

B. Misi SMK Aqua Vitae


1. Menjadikan seluruh Civitas SMK AQUA VITAE Menjadi Insan yang bertakwa
Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan Keprbadian yang baik dan berakhlak Mulia;
2. Membuka dan Mendorong Pola Pikir seluruh Civitas SMK AQUA VITAE Agar Bisa
Menerima dan Menggunakan Semua Potensi yang ada secara Keilmuan Untuk
Kemajuan Bersama;
3. Mendidik dan menumbuh kembangkan semua potensi yang ada pada siswa baik
karakter maupun akademik agar menjadi manusia yang unggul dalam semua bidang,
menciptakan lulusan yang memiliki kecerdasan spiritual, intelektual, sosial, dan
emosional yang stabil guna menghadapi tantangan dunia kerja di era globalisasi dan
teknologi informasi sebagai tuntutan dari Revolusi Industri 4.0;
4. Memberikan pelayanan terbaik kepada siswa dalam proses pembelajaran agar siswa
menjadi lebih kreatif untuk mencipatakan inovasi-inovasi sesuia dengan ide masing-
masing agar tericpta suasana merdeka belajar;
5. Melaksanakan manajemen mutu untuk menjamin sistem Pendidikan dan administrasi
yang berkualitas, akuntable dan dinamis.
6. Mendidik dan memotivasi semua siswa agar menciptakan lulusan yang siap kerja
sehingga menciptakan generasi yang kuat secara mental yang dan mempunyai fisik dan
psikologis yang sehat.
7. Membangun dan mendidik Siswa agar tumbuh sikap peduli terhadap seluruh Civitas
SMK AQUA VITAE khususnya dan terhadap seluruh Sesama pada umumnya.

C. Tujuan Satuan Pendidikan


Tujuan yang akan dicapai oleh SMKS Aqua VItae untuk waktu lima tahun
mendatang dimulai dari tahun 2022/2027 yaitu:
1 Meningkatkan prestasi peserta didik dalam bidang akademik dan non akademik
sebagai bentuk perwujudan sikap prestatif dan kecerdasan intelektual.
2 Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan peserta didik sebagai wujud sikap religius
dan kecerdasan spiritual.
3 Menanamkan sikap jujur, disiplin dan bertanggung jawab sebagai bentuk
kecerdasan emosional.
4 Melaksanakan proses pembelajaran berbasis aktifitas peserta didik untuk
meningkatkan kreatifitas, inovasi dan kerjasama membangun prestasi sebagai
perwujudan sikap sosial.
5 Membekali peserta didik dengan berbagai kompetensi sesuai tuntutan globalisasi
dan perkembangan teknologi dewasa ini.
D. Motto Sekolah
ACUKSAE
( Agamis, Cerdas, Unggul, Kreatif, Semangat, Aktif, Empati )

E. Tujuan Program Keahlian


1. Program Keahlian Manajemen Perkantoran Dan Layanan Bisnis
Program Keahlian Manajemen Perkantoran Dan Layanan Bisnis memiliki tujuan
diantaranya :
a. Menciptakan peserta didik dengan hardskill dan softskill dengan penanaman nilai-
nilai Pancasila
b. Menciptakan lulusan siap kerja dan mempunyai daya saing tinggi dalam
menghadapi tantangan global
c. Menciptakan staf administrasi kantor dan layanan bisnis sesuai dengan kebutuhan
industri
d. Memiliki jiwa entrepreneur
e. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan teknologi informasi dan
otomatisasi perkantoran untuk melaksanakan tugas secara efektif dan efisien
b. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi baik lisan maupun
tertulis dengan memperhatikan norma dan lingkungan masyarakat
c. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan untuk merencanakan,
melaksanakan, mengorganisasi dan mengevaluasi tugas yang menjadi tanggung
jawabnya
d. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan dalam mengelola surat/dokumen
sesuai standar operasi dan prosedur untuk mendukung tugas pokok lembaga
e. Menerapkan dan mengembangkan kemampuan mengelola administrasi keuangan
sehingga segala aspek keuangan dapat dilaporkan dan dipertanggung jawabkan
f. Menerapkan dan mengembangkan pelayanan terhadap relasi sehingga diperoleh
manfaat untuk semua pihak
Bidang pekerjaan dari program keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis
adalah:
a. Staf administrasi di kantor layanan bisnis
b. Call center di kantor layanan umum dan bisnis
c. Customer service pada kantor layanan bisnis kecil dan menengah
d. Operator computer
e. Pengelola dokumen digital pada kantor layanan komunikasi
f. Staf bidang management event
g. Wirausaha dibidang bisnis

2. Program Keahlian Akuntansi Keuangan Lembaga


Program Keahlian Akuntansi Keuangan Lembaga memiliki tujuan diantaranya :
a. Menghasilkan tamatan yang mempunyai keunggulan kompetitif, berkebhinekaan
global, mandiri dan kreatif untuk menjadi tenaga administrasi keuangan yang sesuai
dengan tuntutan dunia usaha/ dunia industri;
b. Mempersiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, berkompetisi dan
mengembangkan sikap profesional dalam Program Keahlian Akuntansi dan Keuangan
Lembaga;
c. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan kewirausahaan
yang memiliki daya saing di tingkat nasional dan global.
Bidang pekerjaan dari program keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga adalah:
d. Administrasi keuangan Perusahaan baik jasa, dagang, manufaktur.
e. Bagian keuangan sebagai teknisi operasional untuk instansi pemeritah sesuai dengan
mata pelajaran Akuntansi Keuangan Lembaga. Baik di pemerintaha desa dengan
siskeudes maupun di pemda dengan simpda.
f. Sebagai kasir baik di toko, supermarket atau hotel

3. Teknik jaringan computer dan telekomunikasi


Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT) yang sebelumnya bernama
Teknik Komputer Jaringan (TKJ) merupakan salah satu program keahlian di bidang
teknologi dan informasi yang juga menjadi unggulan di SMK Negeri 4 Pekanbaru. Proli
TKJ memberikan pendidikan sekaligus pelatihan bagi peserta didik untuk memahami
bidang komputer jaringan yang terus berkembang seiring dengan era teknologi saat ini.
Lingkup yang di pelajari oleh program keahlian TKJ ini yakni cara merakit/
memperbaiki personal computer (PC), menginstalasi program komputer, dan jaringan
komputer. peluang kerja untuk proli TKJ ini diantaranya menjadi teknisi komputer,
teknisi jaringan, web administrator, administrasi server & jaringan, integrator sistem
dan banyak lagi yang berhubungan dengan teknologi tingkat menengah. Membekali
peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, kreatif, jujur dan mandiri serta sikap
profesional kerja agar kompeten dalam:

1. Menginstalasi perangkat komputer personal dan menginstal sistem operasi dan


aplikasi
2. Diagnosa & Perbaikan Perangkat Komputer
3. Menginstalasi perangkat jaringan berbasis lokal (LAN)
4. Menginstalasi perangkat jaringan berbasis luas (WAN)
5. Merancang bangun dan mengadministrasi jaringan berbasis luas
6. Mendiaknosa & Perbaikan jaringan komputer (berbasis lokal dan luas)
7. Menghasilkan Peserta Didik yang memiliki kemampuan merakit PC, merawat
PC, perpiheral, instalasi dan administrator jaringan
4. Desain Komunikasi Visual
Jurusan DKV adalah jurusan Desain Komunikasi Visual yang diajarkan di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK). Jurusan ini memberikan pendidikan dan pelatihan kepada
siswa tentang konsep dan teknik desain grafis, termasuk tipografi, ilustrasi, fotografi,
animasi dan sebagainya.
Tujuan dari jurusan DKV adalah untuk menghasilkan lulusan SMK yang siap bekerja
sebagai desainer grafis atau berkarir di bidang kreatif lainnya. Selama proses belajar,
kamu akan belajar menggunakan software desain grafis dan juga dilatih untuk berpikir
kreatif dan inovatif serta berkolaborasi dalam tim.
Jurusan DKV di SMK merupakan pilihan yang tepat bagi kamu yang memiliki minat
dan bakat dalam bidang seni dan desain grafis. Dengan memilih jurusan ini, kamu akan
mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang berguna untuk mengembangkan
karier di bidang desain grafis.

Jadi Desain Komunikasi Visual bisa dikatakan sebagai seni menyampaikan pesan (
arts of commmunication ) dengan menggunakan bahasa rupa ( visual language ) yang
disampaikan melalui media berupa desain yang bertujuan menginformasikan,
mempengaruhi hingga merubah perilaku target audience sesuai dengan tujuan yang
ingin diwujudkan. Sedang Bahasa rupa yang dipakai berbentuk grafis, tanda, simbol,
ilustrasi gambar/foto, tipografi/huruf dan sebagainya.

Serasa Kurang lengkap jika kita tidak mengulas sedikit tentang sejarah DKV, Sejak
jaman pra-sejarah manusia telah mengenal dan mempraktekkan komunikasi visual.
Bentuk komunikasi visual pada jaman ini antara lain adalah piktogram yang digunakan
untuk menceritakan kejadian sehari-hari pada Jaman Gua (Cave Age), bentuk lain
adalah hieroglyphics yang digunakan oleh bangsa Mesir. Kemudian seiring dengan
kemajuan jaman dan keahlian manusia, bentuk-bentuk ini beralih ke tulisan, contohnya
prasasti, buku, dan lain-lain. Dengan perkembangan kreatifitas manusia, bentuk tulisan
ini berkembang lagi menjadi bentuk-bentuk yang lebih menarik dan komunikatif,
contohnya seni panggung dan drama; seperti sendratari Ramayana, seni pewayangan
yang masih menjadi alat komunikasi yang sangat efektif hingga sekarang.

Sebagai suatu profesi, Desain Komunikasi Visual baru berkembang sekitar tahun 1950-
an. Sebelum itu, jika seseorang hendak menyampaikan atau mempromosikan sesuatu
secara visual, maka ia harus menggunakan jasa dari bermacam-macam “seniman
spesialis”. Spesialis-spesialis ini antara lain adalah visualizers (seniman visualisasi);
typographers (penata huruf), yang merencanakan dan mengerjakan teks secara detil dan
memberi instruksi kepada percetakan; illustrators, yang memproduksi diagram dan
sketsa dan lain-lain.

Dalam perkembangannya, desain komunikasi visual telah melengkapi pekerjaan dari


agen periklanan dan tidak hanya mencakup periklanan, tetapi juga desain majalah dan
surat kabar yang menampilkan iklan tersebut.Desainer komunikasi visual telah menjadi
bagian dari kelompok dalam industri komunikasi – dunia periklanan, penerbitan
majalah dan surat kabar, pemasaran dan hubungan masyarakat (public relations).

Desain Komunikasi Visual baru populer di Indonesia pada tahun 1980-an yang
dikenalkan oleh desainer grafis asal Belanda bernama Gert Dumbar. Karena
menurutnya desain grafis tidak hanya mengurusi cetak-mencetak saja. Namun juga
mengurusi moving image, audio visual, display dan pameran. Sehingga istilah desain
grafis tidaklah cukup menampung perkembangan yang kian luas. Maka dimunculkan
istilah desain komunikasi visual seperti yang kita kenal sekarang ini.

Adapun Fungsi Desain Komunikasi Visual yaitu yang pertama sebagai sarana
identifikasi

Fungsi dasar yang utama dari desain komunikasi visual adalah sebagai sarana
identifikasi. Identitas seseorang dapat mengatakan tentang siapa orang itu, atau dari
mana asalnya. Demikian juga dengan suatu benda atau produk, jika mempunyai
identitas akan dapat mencerminkan kualitas produk itu dan mudah dikenali, baik oleh
produsennya maupun konsumennya. Kita akan lebih mudah membeli minyak goreng
dengan menyebutkan merek X ukuran Y liter daripada hanya mengatakan membeli
minyak goreng saja. Atau kita akan membeli minyak goreng merek X karena logonya
berkesan bening, bersih, dan “sehat”.

Yang Kedua sebagai sarana informasi dan instruksi

Sebagai sarana informasi dan instruksi, desain komunikasi visual bertujuan


menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain dalam petunjuk, arah,
posisi dan skala; contohnya peta, diagram, simbol dan penunjuk arah. Informasi akan
berguna apabila dikomunikasikan kepada orang yang tepat, pada waktu dan tempat
yang tepat, dalam bentuk yang dapat dimengerti, dan dipresentasikan secara logis dan
konsisten. Simbol-simbol yang kita jumpai sehari-hari seperti tanda dan rambu lalu
lintas, simbol-simbol di tempat-tempat umum seperti telepon umum, toilet, restoran dan
lain-lain harus bersifat informatif dan komunikatif, dapat dibaca dan dimengerti oleh
orang dari berbagai latar belakang dan kalangan. Inilah sekali lagi salah satu alasan
mengapa desain komunikasi visual harus bersifat universal.

Dan yang terakhir adalah sebagai sebagai sarana presentasi dan promosi

Tujuan dari desain komunikasi visual sebagai sarana presentasi dan promosi adalah
untuk menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian (atensi) dari mata (secara visual)
dan membuat pesan tersebut dapat diingat; contohnya poster. Penggunaan gambar dan
kata-kata yang diperlukan sangat sedikit, mempunyai satu makna dan mengesankan.
Umumnya, untuk mencapai tujuan ini, maka gambar dan kata-kata yang digunakan
bersifat persuasif dan menarik, karena tujuan akhirnya adalah menjual suatu produk
atau jasa.

Jika Anda ingin menjadi Desainer Komunikasi Visual yang baik, anda harus
memperhatikan 3 hal dalam Desain Komunikasi Visual yaitu

1. Elemen – elemen DKV


2. Unsur-Unsur DKV
3. Prinsip- prinsip DKV
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A. Peraturan Akademik
Kurikulum Operasional SMK Aqua Vitae Bandung memuat peraturan akademik tentang
persyaratan dan pemilihan konsentrasi, asesmen, kriteria kenaikan kelas, dan kriteria
kelulusan.

1. Sistem pembelajaran
Sistem pembelajaran dilakukan dengan sistem blok. Pengaturan jadwal melalui sistem
blok dengan berpusat pada blok mata pelajaran kejuruan.
Kelas X menggunakan sistem blok Tahap Berkembang yaitu proses pembelajaran
yang dilakukan dengan pebagian hari untuk mata pelajaran kejuruan, dan pembagian
jadwal untuk pelaksanaan profile pancasila

2. Sistem Penilaian (Asesmen)


Sistem penilaian dilakukan dengan mengkombinasikan 2 asesmen yaitu asesmen
formatif dan asesmen sumatif. Asesmen formatif meliputi asesmen awal dan
asesmen proses pembelajaran. Asesmen awal adalah asesmen yang dilakukan
secara spesifik untuk mengidentifikasi kompetensi, kekuatan, kelemahan peserta
didik, sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi
peserta didik. Asesmen proses adalah penilaian yang berorientasi pada proses
pembelajaran agar siswa memperoleh umpan balik dari guru untuk memperbaiki
capaian belajarnya. Asesmen sumatif adalah suatu aktivitas penilaian yang
menghasilkan nilai akhir siswa dari suatu lingkup materi atau tujuan pembelajaran
dalam bentuk deskripsi dan angka yang kemudian digunakan sebagai keputusan pada
kinerja siswa.

Prosedur asesmen mengacu kepada Standar Penilaian Pendidikan dan Panduan


Pembelajaran dan Asesmen.

3. Uji Kompetensi Kejuruan:


Uji kompetensi kejuruan meliputi Ujian Unit Kompetensi (UUK) dan Uji Kompetensi
Keahlian (UKK). UUK di SMK Aqua Vitae Bandung dilaksanakan pada setiap akhir
tahun pelajaran dengan lingkup beberapa unit kompetensi pada skema sertifikasi
KKNI Level II. Sedangkan UKK dilaksanakan pada akhir program yang mengacu
kepada ketentuan, melalui Aqua Vitae Bandung.
Secara umum prosedur UUK dan UKK dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Perencanaan metode dan teknik asesmen Mandii dan Perusahaan mengacu pada
skema sertifikasi KKNI Level II;
b. Penyusunan Materi Uji Kompetensi sesuai dengan skema sertifikasi kemasan
okupasi atau kemasan kualifikasi dengan memerhatikan perencanaan metode dan
teknik asesmen;
c. Validasi materi uji kompetensi oleh tim yang ditunjuk oleh Sekolah dan
Perusahan;
d. Penunjukan asesor kompetensi sesuai dengan skema sertifikasi yang akan
diujikan;
e. Penetapan Tempat Uji Kompetensi (TUK) yang telah terverifikasi;
f. Pembukaan pendaftaran untuk penetapan peserta UKK dilanjutkan dengan self
assessment;
g. Pelaksanaan kegiatan sertifikasi kompetensi menggunakan strategi, bentuk, dan
teknik yang sesuai dengan tujuan sertifikasi kompetensi;
h. Pelaporan hasil asesmen kepada Sekolah Dan perusahaan untuk dirapatkan oleh
tim yang ditunjui;
i. Penerbitan sertifikat kompetensi bagi peserta uji yang dinyatakan kompeten;
j. Pemetaan mutu program dan perumusan kebijakan satuan pendidikan
memanfaatkan hasil analisis sertifikasi kompetensi.
4. Capaian Pembelajaran
Terlampir

5. Uji kompetensi oleh industri atau asosiasi profesi


Uji kompetensi oleh industri atau asosiasi profesi dilaksanakan oleh:
a. Konsentrasi keahlian Manajemen Perkantoran Dan Layanan Bisnis oleh Industri
b. Konsentrasi keahlian Akuntansi Keuangan Lembaga oleh Industri

Secara umum prosedur pengujian melalui uji kompetensi oleh industri atau asosiasi
profesi :
a. Penentuan materi uji oleh tim guru dari program keahlian.
b. pengajuan materi uji ke industri.
c. Penentuan peserta uji kompetensi.
d. Pelaksanaan pengujian oleh industri di industri.
e. Penentuan hasil pengujian oleh industri.
f. Pembuatan sertifikat industri.
g. Penyerahan sertifikat dari industri.

6. Uji kompetensi Mandiri


Uji kompetensi mandiri dilaksanakan Bersama Dunia kerja:
a. Konsentrasi keahlian Manajemen Perkantoran Dan Layanan Bisnis oleh Industri
b. Konsentrasi Akuntansi Keungan Lembaga oleh Industri.
Secara umum prosedur pengujian melalui uji kompetensi oleh industri Dunia kerja,
meliputi:
a. Materi Uji mengacu kepada soal yang telah dikeluarkan oleh Direktorat SMK
Kemdikbudristek
b. Penentuan materi uji oleh tim guru dari program keahlian.
c. pengajuan materi uji ke industri untuk divalidasi
d. Penentuan peserta uji kompetensi.
e. Pelaksanaan pengujian oleh guru (internal) dan industri (eksternal)
f. Penentuan hasil pengujian oleh penguji internal dan eksternal
g. Pembuatan sertifikat oleh sekolah dan insdustri.
h. Penyerahan sertifikat dari industri.

c. Kriteria Kenaikan Kelas


Peserta didik dinyatakan naik kelas jika telah menyelesaikan beberapa kegiatan
akademik, seperti berikut ini:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada semester 1 dan semester 2;
b. Memenuhi kriteria ketercapaian seluruh tujuan pembelajaran yang ditetapkan oleh
masing-masing guru;
c. Memperoleh predikat minimal “Mulai Berkembang” pada projek penguatan profil
pelajar Pancasila;
d. Kehadiran minimal untuk kenaikan kelas atau kelulusan setiap semester yaitu 90%
dari hari efektif KBM (luring atau daring); dan
e. Dinyatakan naik melalui rapat dewan guru dengan mempertimbangkan aspek
sikap peserta didik.

d. Syarat Kelulusan
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memiliki presentasi kehadiran (Luring dan daring) minimal sebesar 90% dikelas
akhir;
c. Mengikuti Ujian Sekolah yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan;
d. Mengikuti UKK; dan
e. Dinyatakan lulus melalui rapat dewan guru dengan mempertimbangkan aspek
sikap peserta didik.

B. Intrakurikuler
1. Struktur kurikulum Program Keahlian

STRUKTUR KURIKULUM SMKS AQUA VITAE KOTA BANDUNG


BIDANG KEAHLIAN : Bisnis Dan Manajemen
a. PROGRAM KEAHLIAN : Manajemen Perkantoran Dan Layanan Bisnis
Struktur Kurikulum kelas X SMK/MAK
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)
Alokasi
Alokasi Projek Total JP
Mata Pelajaran Intrakurikuler Penguatan Per
Per Tahun Profil Pelajar Tahun
Pancasila
Per Tahun
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:
1. Pendidikan Agama Islam dan 90 18 108
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Kristen dan 90 18 108
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Katolik dan 90 18 108
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha dan 90 18 108
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Hindu dan 90 18 108
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Khonghucu 90 18 108
dan Budi Pekerti*
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72

3. Bahasa Indonesia 108 36 144


4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 90 18 108
Kesehatan
5. Sejarah 54 18 72
6. Seni Rupa 54 18 72

7. Bahasa Daerah 72 - 72
(Bahasa Sunda)
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
Umum (A): 450 126 576

B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:


1. Matematika 108 36 144
2. Bahasa Inggris 108 36 144

3. Informatika 108 36 144

4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam 162 54 216


dan Sosial**
5. Dasar-dasar Program 432 - 432
…………………………….
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
Kejuruan (B): 918 162 1080

Jumlah A+B 1368 288 1656

Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu
Pengetahuan Sosial disesuaikan dengan kebutuhan Program Keahlian.
STRUKTUR KURIKULUM SMKS AQUA VITAE KOTA BANDUNG

BIDANG KEAHLIAN : Bisnis Dan Manajemen


Program Keahlian : Akuntansi Keuangan Lembaga
Struktur Kurikulum kelas X SMK/MAK
(Asumsi 1 tahun = 36 minggu, dan 1 JP = 45 menit)
Alokasi
Alokasi Projek Total JP
Mata Pelajaran Intrakurikuler Penguatan Per
Per Tahun Profil Pelajar Tahun
Pancasila
Per Tahun
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:
1. Pendidikan Agama Islam dan 90 18 108
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Kristen dan 90 18 108
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Katolik dan 90 18 108
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha dan 90 18 108
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Hindu dan 90 18 108
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Khonghucu 90 18 108
dan Budi Pekerti*
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72

3. Bahasa Indonesia 108 36 144


4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 90 18 108
Kesehatan
5. Sejarah 54 18 72
6. Seni Rupa 54 18 72

7. Bahasa Daerah 72 - 72
(Bahasa Sunda)

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran


Umum (A): 450 126 576
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:
1. Matematika 108 36 144
2. Bahasa Inggris 108 36 144

3. Informatika 108 36 144

4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam 162 54 216


dan Sosial**
5. Dasar-dasar Program 432 - 432
Akuntansi Keuangan Lembaga
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
Kejuruan (B): 918 162 1080
Jumlah A+B 1368 288 1656

Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu
Pengetahuan Sosial disesuaikan dengan kebutuhan Program Keahlian.
STRUKTUR KURIKULUM SMKS AQUA VITAE KOTA BANDUNG

BIDANG KEAHLIAN : Teknologi informasi


Program Keahlian : Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi (TJKT)

Alokasi
Alokasi Projek Total JP
Mata Pelajaran Intrakurikuler Penguatan Per
Per Tahun Profil Pelajar Tahun
Pancasila
Per Tahun
A. KELOMPOK MATA PELAJARAN UMUM:
1. Pendidikan Agama Islam dan 90 18 108
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Kristen dan 90 18 108
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Katolik dan 90 18 108
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha dan 90 18 108
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Hindu dan 90 18 108
Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Khonghucu 90 18 108
dan Budi Pekerti*
2. Pendidikan Pancasila 54 18 72

3. Bahasa Indonesia 108 36 144


4. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan 90 18 108
Kesehatan
5. Sejarah 54 18 72
6. Seni Rupa 54 18 72

7. Bahasa Daerah 72 - 72
(Bahasa Sunda)
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
Umum (A): 450 126 576
B. KELOMPOK MATA PELAJARAN KEJURUAN:
1. Matematika 108 36 144
2. Bahasa Inggris 108 36 144

3. Informatika 108 36 144

4. Projek Ilmu Pengetahuan Alam 162 54 216


dan Sosial**
5. Dasar-dasar Program 432 - 432
TJKT
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
Kejuruan (B): 918 162 1080
Jumlah A+B 1368 288 1656

Secara umum struktur kurikulum SMK untuk kelas X pada Kurikulum Merdeka ini terlihat
pada tabel 3.1 di bawah ini:

Tabel 3.1. Struktur Kurikulum SMK Kelas 10 Program 3 Tahun

Alokasi waktu
Alokasi Waktu
Projek Penguatan Total JP per
Mata Pelajaran Intrakurikuler per
Profil Pelajar tahun
tahun
Pancasila
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum
Pendidikan Agama Islam dan
1. 90 18 108
Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila 54 18 72
3 Bahasa Indonesia 108 36 144
Pendidikan Jasmani dan
4 90 18 108
Olahraga
5 Sejarah 54 18 72
6 Seni 54 18 72
7 Muatan Lokal 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
450 126 576
Kejuruan (A)
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan
1 Matematika 108 36 144
2 Bahasa Inggris 108 36 144
3 Informatika 108 36 144
Projek Ilmu Pengetahuan Alam
4 162 54 216
dan Sosial
Dasar – dasar Program
5 432 - 432
Keahlian
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
918 162 1080
Kejuruan (B)
Jumlah A + B 1368 288 1656

Secara umum struktur kurikulum SMK untuk kelas 11 pada Kurikulum Merdeka ini terlihat
pada tabel 3.2 di bawah ini :

Tabel 3.2. Struktur Kurikulum SMK Kelas 11 Program 3 Tahun

Alokasi waktu
Alokasi Waktu
Projek Penguatan Total JP per
Mata Pelajaran Intrakurikuler per
Profil Pelajar tahun
tahun
Pancasila
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum
Pendidikan Agama Islam dan
1. 90 18 108
Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila 54 18 72
3 Bahasa Indonesia 90 18 72
Pendidikan Jasmani dan
4 90 18 108
Olahraga
5 Sejarah 54 18 72
6 Muatan Lokal 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
342 90 432
Kejuruan (A)
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan
1 Matematika 90 18 108
2 Bahasa Inggris 108 36 144
3 Muatan Keahlian 648 - 648
Projek Kreatif dan
4 180 180
Kewirausahaan
5 Mata Pelajaran Pilihan 144 - 144
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
1170 54 1224
Kejuruan (B)
Jumlah A + B 1512 144 1656

Secara umum struktur kurikulum SMK untuk kelas 12 pada Kurikulum Merdeka ini terlihat
pada tabel 3.3 di bawah ini :
Tabel 3.3. Struktur Kurikulum SMK Kelas 12 Program 3 Tahun
Alokasi waktu
Alokasi Waktu
Projek Penguatan Total JP per
Mata Pelajaran Intrakurikuler per
Profil Pelajar tahun
tahun
Pancasila
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum
Pendidikan Agama Islam dan
1. 36 18 54
Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila 36 - 36
3 Bahasa Indonesia 36 18 54
4 Muatan Lokal 36 - 36
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
108 36 144
Kejuruan (A)
B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan
1 Matematika 54 - 54
2 Bahasa Inggris 72 - 72
3 Muatan Keahlian 396 - 396
Projek Kreatif dan
4 90 - 90
Kewirausahaan
5 Praktik Kerja Lapangan 792 - 792
6 Mata Pelajaran Pilihan 108 - 108
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran
1170 54 1224
Kejuruan (B)
Jumlah A + B 1512 144 1656

Beberapa perubahan yang terjadi pada Struktur Kurikulum SMK diuraikan sebagai berikut :
1. Pemilihan Konsentrasi pada Satu Program Keahlian
Penentuan konsentrasi dilakukan atas dasar kebutuhan tenaga kerja pada dunia kerja yang
dijadikan sasaran lulusan konsentrasi Pada satu program keahlian dapat diselenggarakan satu
konsentrasi atau lebih dari satu konsentrasi. Konsentrasi yang berbeda pada satu program
keahlian diselenggarakan dalam rombongan belajar yang berbeda. Konsentrasi dapat
dilakukan melalui penambahan jam belajar pada mata pelajaran tertentu yang sesuai dengan
konsentrasi yang dipilih. Konsentrasi khusus berdasarkan permintaan dunia kerja dapat
diselenggarakan melalui penambahan jam dan materi pada mata pelajaran kejuruan maupun
mata peajaran pilihan.
2. Perubahan Penataan Mata Pelajaran

a. Mata pelajaran dikelompokkan menjadi 2 yaitu mata pelajaran umum dan kejuruan,
disesuaikan dengan materi yang mendukung pembelajaran bidang kejuruan.

b. Sejarah, berisi materi sejarah nasional terutama sejarah perjuangan bangsa

c. Seni merupakan perubahan dari mata pelajaran yang sebelumnya bernama Seni Budaya

d. Matematika Kejuruan merupakan materi matematika yang berisi materi yang mengacu
dan sesuai dengan penerapan lingkup kejuruan.

e. Bahasa Inggris Kejuruan merupakan materi bahasa Inggris pyang berisi materi yang
mengacu dan sesuai dengan penerapan lingkup kejuruan.
f. Informatika merupakan perubahan dari mata pelajaran Simulasi dan Komunikasi Digital

3. Muatan Kejuruan pada Kelas 10

a. Muatan Kejuruan pada kelas 10 memiliki alokasi waktu 12 jam per minggu atau 432 jam
per tahun

b. Jumlah jam per mata pelajaran dapat ditentukan oleh sekolah sesuai dengan kebutuhan
konsentrasi keahian yang dipiih sekolah berdasarkan kesepakatan dengan dunia kerja
mitra SMK

c. Mata pelajaran pada kelas 10 dapat dilaksanakan pada system blok

4. Muatan Kejuruan pada Kelas 11 dan 12

a. Alokasi waktu untuk mata pelajaran kejuruan adalah 18 jam per minggu pada kelas 11
atau 648 jam per tahun

b. Alokasi waktu untuk mata pelajaran kejuruan adalah 11 jam per minggu pada kelas 12
atau 396 jam per tahun

c. Muatan kejuruan pada kelas 11 dan 12 berisi mata pelajaran pada program keahlian yang
dikembangkan oleh setiap sekolah dan menjadi konsentrasi sesuai dengan tuntutan dunia
kerja yang menjadi mitra SMK

d. Jumlah jam per mata pelajaran dapat ditentukan oleh sekolah sesuai dengan kebutuhan
konsentrasi keahlian yang dipilih sekolah berdasarkan kesepakatan dengan dunia kerja
mitra SMK

e. Mata pelajaran kejuruan kelas 11 dan 12 dapat dilaksanakan dengan sistem blok.

5. Mata Pelajaran Pilihan

Mata pelajaran pilihan merupakan mata pelajaran yang dipilih leh siswa berdasarkan minat
untuk pengembangan diri, baik untuk melanjutkan Pendidikan, berwirausaha, maupun
bekerja pada bidangnya Mata pelajaran pilihan data berupa : (1) penambahan jam mata
pelajaran pada program keahlian dan konsentrasi yang dipilih atau (2) mata pelajaran di
luar program keahlian atau konsentrasi yang dipilih. Penyelenggaraan mata pelajaran
pilihan dilakukan dengan mempertimbangan sumber daya yang tersedia di sekolah, seperti
ketersediaan guru, sarana belajar, termasuk sarana praktik, ruangan, waktu, dam sumber
daya lainnya yang dimiliki sekolah

6. Praktik Kerja Lapangan


Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan wahana pembelajaran kerja yang
sesungguhnya untuk memberikan kesempatan kepada siswa meningkatkan penguasaan
kompetensi teknis (hardskill) sesuai dengan program kealian serta menginternalisasikan
karakter dan budaya kerja (softskill) yang berlaku di dunia kerja. Praktik Kerja Lapangan
(PKL) pada struktur kurikulum berada pada semester 6 . Namun, pada pelaksanaannya
dapat dilaksanakan pada semester 5 atau 6.
C. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Kemendikbudristek meluncurkan program pendidikan karakter yang berlandaskan
Pancasila dan diberi nama Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Profil Pelajar Pancasila
adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki
kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai- nilai Pancasila, dengan enam ciri utama
yaitu (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, (2)
berkebinekaan global, (3) bergotong royong, (4) mandiri, (5) bernalar kritis, dan (6) kreatif,
yang dibangun melalui budaya sekolah, pembelajaran intrakurikuler, proyek penguatan, dan
ekstrakurikuler.
Berikut ini adalah tema-tema yang akan digunakan untuk projek penguatan profil
pelajar Pancasila di SMK Aqua Vitae Bandung.
Tingkat Tema
No
Kelas Semester 1 Semester 2
1 X - Mandiri, Kreatif , Gotong Royong, - Berkebhinekaan Global
Beriman dan Bertakwa - Gotong Royong, Kreatif,
- Gotong Royong, Bernalar Kritis Inovatif, Cinta
berkebinekaan Global Lingkungan
- Berkebhinekaan Global, Bernalar
Kritis
Kebekerjaan Kebekerjaan

D. Ekstrakurikuler
Pembinaan minat dan bakat adalah kegiatan pendidikan diluar jam pelajaran biasa yang
dilakukan di sekolah/luar sekolah untuk membantu pengembangan siswa sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, dan minat melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh
pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah
secara berkala dan terprogram.
Kurikulum Operasional SMK Aqua Vitae Kota Bandung tidak hanya merancang
kegiatan intra kurikuler dan kokurikuler saja, namun juga secara rinci memuat rancangan
kegiatan ekstrakurikuler yang diselenggarakan dan dibina sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler
ditambah untuk memperkuat pendidikan karakter dan membentuk profil pelajar pancasila bagi
peserta didik. Ekstrakurikuler dilaksanakan diluar jam pelajaran dan setiap peserta didik hanya
boleh mengikuti maksimal 2 kegiatan. Hal ini dimaksudkan agar kegiatan ekstrakurikuler tidak
menggganggu kegiatan intrakurikuler.
Tujuan kegiatan ekstrakurikuler pada dasarnya untuk mengembangkan potensi, bakat,
minat, kemampuan, kepribadian, kerja sama, dan kemandirian peserta didik secara optimal
dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. Kegiatan ekstrakurikuler
dikelompokkan menjadi 2 (dua) kelompok terdiri atas :
1) Kegiatan ekstra kurikuler wajib
2) Kegiatan ekstrakurikuler pilihan
Ekstra kurikuler wajib di SMK Aqua Vitae adalah pramuka, sedangkan Ekstra
Kurikuler pilihan sebagai berikut :
No Seksi Bidang Nama Pelatih/pembina Waktu/
Ekstrakurikuler moda

1 Sekbid 1 Baca Tulis Diana Nurmaidah Setiap

Keimanan dan ketaqwaan Alquran S.pd Hari

terhadap Tuhan Yang Maha Jumat

Esa

2 Sekbid 2 Futsal Andri Suryadi, S.Pd Setiap


hari
Prestasi Akademik, seni, dan Imron dipraja, S.Pd Selasa
olahraga sesuai bakat dan
minat

6 Sekbid 3 e- commerce Rully Suzzeta Setiap


hari Sabtu
Kreativitas, keterampilan dan Vocal M.Fahmizal
kewirausahaan

9 Sekbid 4 Design Grafis Dino Agus Setiap


Saputra, S.Kom Sabtu
Teknologi Informasi dan
Komunikasi ( TIK )
Perfilman
Gandani, S.Kom Setiap
Sabtu
F. Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan di SMK Aqua Vitae ditetapan berdasarkan peraturan yang
dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. Adapun kalender
pendidikan tersebut dapat dibaca dalam tabel berikut ini :

KALENDER PENDIDIKAN
SMK AQUA VITAE KOTA BANDUNG
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

JULI AGUSTUS
Inggu Senin Selasa 2023
Rabu Kamis Jumat Sabtu inggu Senin Selasa 2023
Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 2 3 4 5
M
6 7 8 9 10 11 12
16 17 18 19 20 21 22 13 14 15 16 17 18 19
23 24 25 26 27 28 29 20 21 22 23 24 25 26
30 31 27 28 29 30 31
SEPTEMBER OKTOBER
Minggu Senin Selasa2023
Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa2023
Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 2 1 2 3 4 5 6 7
M
3 4 5 6 7 8 9 8 9 10 11 12 13 14
10 11 12 13 14 15 16 15 16 17 18 19 20 21
17 18 19 20 21 22 23 22 23 24 25 26 27 28
24 25 26 27 28 29 30 29 30 31

NOVEMBER DESEMBER
Minggu Senin Selasa2023
Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Senin Selasa2023
Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 2 3 4 1 2
M
5 6 7 8 9 10 11 3 4 5 6 7 8 9
12 13 14 15 16 17 18 10 11 12 13 14 15 16
19 20 21 22 23 24 25 17 18 19 20 21 22 23
26 27 28 29 30 24 25 26 27 28 29 30
31
SEMESTER 2
FEBRUA JANUARI
ingg Senin SelasRIRabu
2024Kami Juma Sabt Senin Selasa 2024
Rabu Kamis Jumat Sabtu
u a s 1 t 2 u3 inggu 1 2 3 4 5 6
4 5 6 7 8 9 10 7 8 9 10 11 12 13
11 12 13 14 15 16 17 14 15 16 17 18 19 20
18 19 20 21 22 23 24 21 22 23 24 25 26 27
25 26 27 28 29 28 29 30 31

MARET 2024 APRIL 2024


inggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu inggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 2 1 2 3 4 5 6
3 4 5 6 7 8 9 7 8 9 10 11 12 13
10 11 12 13 14 15 16 14 15 16 17 18 19 20
17 18 19 20 21 22 23 21 22 23 24 25 26 27
24 25 26 27 28 29 30 28 29 30
31
MEI
inggu Senin Selasa 2024
Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 2 3 4 JUNI
5 6 7 8 9 10 11 inggu Senin Selasa 2024
Rabu Kamis Jumat Sabtu
12 13 14 15 16 17 18 1
2 3 4 5 6 7 8
19 20 21 22 23 24 25
26 27 28 29 30 31 9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30
Bandung, 14 Juni 2023

Kepala Sekolah

Lia Yulistiawati, S.Pd., M.M


KEGIATAN SMKS AQUA VITAE SEMESTER 1

NO HARI/ TANGGAL KEGIATAN


1 Jum’at, 14 Juli 2023 Rapat Awal Tahun dan Persiapan PLS
2 Sabtu, 15 Juli 2023 Pra PLS bersama Calon Peserta didik baru
3 Senin, 17 Juli 2023 PLS
4 Selasa, 18 Juli 2023 PLS
5 Rabu, 19 Juli 2023 Libur Tahun Baru Islam
6 Kamis, 20 Juli 2023 PLS hari terakhir dan penutupan
7 Jum’at, 21 Juli 2023 Skrining kesehatan jiwa Siswa kelas XI dan XII
8 Sabtu, 22 Juli 2023 Sidang laporan PKL Kelas XII
9 Selasa, 25 Juli 2023 Rapat Pertemuan dengan Orang tua Siswa Kelas X
10 Rabu, 26 Juli 2023 Survei tempat Camping
11 Kamis, 27 Juli 2023 Persiapan Camping
Pemberangkatan dan hari pertama Camping with
Jum’at, 28 Juli 2023
12 siswa kelas X, OSIS dan XII
13 Sabtu, 29 Juli 2023 Penutupan Acara sekaligus kepulangan camping
14 Selasa, 1 Agustus 2023 Pemasangan bendera merah putih
15 Selasa, 15 Agustus 2023 Penjaringan Fase E oleh Puskesmas Cibaduyut Kidul
16 Rabu, 16 Agustus 2023 Persiapan untuk perlombaan
17 Kamis, 17 Agustus 2023 Libur HUT RI Ke-78 tahun
Perlombaan HUT RI Ke-78 untuk Siswa:
1. Balap karung
2. Sendok dan kelereng
18 Jum’at, 18 Agustus 2023
3. Masukan paku ke botol
4. Estapet sarung
5. Estapet karet
Lomba Hari Ke-2 : Futsal dengan 5 Team futsal
Sabtu, 19 Agustus 2023
19 perwakilan kelas
20 Senin, 28 Agustus 2023 ANBK SMK Aqua Vitae Fase F
21 Selasa, 29 Agustus 2023 ANBK SMK Aqua Vitae Fase F
Pelaksaan P5
Fase E diisi oleh : Bu Cica
22 Selasa,5 September 2023
Fase F diisi oleh : Bu Nenah dan Bu Elsa
KBM kelas XII seperti biasa
Pelaksaan P5
Fase E diisi oleh : Pa Ganjar, Pa Azis dan Bu Annisa
23 Rabu, 6 September 2023 Fase F diisi oleh : Bu Hesti, Bu Imas, Bu Yudis dan Bu
Citra
KBM kelas XII seperti biasa
1. Persiapan kegiatan Expo P5 Fase E dan F

2. Expo Fase E akan diisi dengan Kearifan Lokal


“Pernikahan Adat Sunda” yang akan dilaksanakan
oleh Siswa Kelas XII sebagai Tugas Bahasa Sunda
Jum’at, 8 September
24
2023 3. Expo Fase F akan diisi dengan Market Days

4. Gladibersih dan beberes Kegiatan acara oleh


kelas XII

5. Persiapan hingga gladibersih sampai PKL 18.20

1. Expo P5 dan Kearifan Lokal “Pernikahan Budaya


Sunda” Kelas XII dimulai PKL 10.00-14.00 berjalan
lancar
25 Sabtu, 9 September 2023
2. Beberes dan bersih-bersih setelah kegiatan

3. Seleksi untuk sing a song UNINUS


Senin, 11 September
Pengisian Sulingjar SMK Aqua Vitae
26 2023
Selasa,12 September Pengisian Sulingjar SMK AQUA VITAE
27
2023 Launching Eksul Nari SMK Aqua Vitae
Rabu, 13 September
Pengisian Sulingjar SMK AQUA VITAE
28 2023
Libur Maulid Nabi Muhammad SAW
Kamis,28 September
29 Pembayaran Pendaftaran Untuk Lomba Futsal dan
2023
Sing a song
PTS hari ke-1
30 Senin, 2 Oktober 2023
Pengambilan Ijazah SMK AQUA VITAE
Selasa, 3 Oktober 2023 PTS hari ke-2
31
Rabu, 4 Oktober 2023 PTS hari ke-3
Kamis, 5 Oktober 2023 PTS hari ke-4
32
Jum’at, 6 Oktober 2023 PTS hari Ke-5
33 Sabtu, 7 Oktober 2023 PTS hari ke-6
34 Selasa, 10 Oktober 2023 Lomba Futsal di UNINUS
Lomba Sing a song di UNINUS
35 Sabtu, 14 Oktober 2023 Pemenang Supporter terbaik dari UNINUS dan Juara
Ke-3 Futsal
36 Senin, 23 Oktober 2023 Pengecekan Progress Tracer ( Alumni 2019-2020)
Zoom meeting Rapat Penanggulangan Sampah PKL
37 Kamis, 2 November 2023 15.00 – 16.45
Penawaran kelas dari Gamelab
Rapat persiapan Bulan Bahasa dengan Bapak Ibu
Guru Bahasa :

Jum’at, 3 November
38
2023

Senin, 13 November Lomba Futsal di Liga Futsal untuk permainan


39 2023 pertama
Jum’at,17 November Rapat pertemuan dengan Guru perihal persiapan
40 2023 Administrasi dan Perangkat mengajar.
Senin, 20 November
Latihan dan persiapan untuk bulan bahasa
41 2023
Selasa, 21 November
Latihan dan persiapan untuk bulan bahasa
42 2023
43 Rabu, 22 November 2023 Latihan dan persiapan untuk bulan bahasa
Kamis,23 November
Latihan dan persiapan untuk bulan bahasa
44 2023
Jum’at, 24 November
Gladibersih dan Persiapan panggung
45 2023

Peringatan Hari Guru yang diisi oleh penampilan


siswa yang dilatih oleh Bapak dan Ibu Guru 4 Bahasa
46 Sabtu,25 November 2023
Acara dilaksanakan mulai PKL 09.00-14.00

Persiapan dan pegelaran hari guru dan bahasa

47 Jum’at, 1 Desember 2023 Penyusunan Administrasi PAS


Bersih-bersih, merapihkan dan tempel untuk kelas
Sabtu, 2 Desember 2023
48 PAS
49 Senin, 4 Desember 2023 PAS Hari ke-1
50 Selasa, 5 Desember 2023 PAS Hari ke-2
51 Rabu, 6 Desember 2023 PAS Hari ke-3
52 Kamis, 7 Desember 2023 PAS Hari ke-4
53 Jum’at, 8 Desember 2023 PAS Hari ke-5
54 Sabtu, 9 Desember 2023 PAS Hari ke-6

Jum'at, 22 Desember
55 Pembagian Rapot Semester Ganjil Tahun 2023-2024
2023

K
25 Juni – 15 Juli 2023
Tanggal Penerimaan Peserta Didik Baru e
15 Juli 2023 Rapat Tahun Ajaran Baru g
29 Juli 2023 In house Training
17 Juli 2023 Hari pertama masuk sekolah i
17 - 20 Juli 2023 Pengenalan Lingkungan Sekolah a
19 Juli 2023 Libur Tahun Baru Islam 1445 H t
21 - 22 Juli 2023 Masa Orientasi Pendidikan Kepramukaan
14 Agustus 2023 a
Pertemuan Pramuka Pendidikan Khusus
17 Agustus 2023 Libur hari Proklamasi Kemerdekaan n RI
19 Agustus – 24 Kegitan P5
28 - 31 Agustus 2023 Pelaksanaan Asessmen Nasional SMA/SMK/SMALB dan
Agustus2023
2 - 3 September 2023 yang Sederajat
Pelaksanaan Asessmen Nasional Paket C
18 - 21 September 2023 Pelaksanaan Asessmen Nasional SMP/SMPLB dan yang
23 - 24 September 2023 Sederajat
Pelaksanaan Asessmen Nasional Paket B / PKPPS Wustha
25 - 30 September 2023 dan yang sederajat
Prakiraan penilaian tengah semester 1
2 Oktober – 7 Oktober 2023 Maulid Nabi & Kegitan P5
27 September 2023 Libur Maulid Nabi Muhammad SAW.
2 - 6 oktober 2023 *) Prakiraan jeda tengah semester 1
23 - 26 Oktober 2023 Pelaksanaan Asesmen Nasional SD/SDLB dan yang sederajat
28 - 29 Oktober 2023 Tahap I
Pelaksanaan Asesmen Nasional Paket A/PKPPS Ula dan
30 Oktober - 2 November yang sederajat
Pelaksanaan Tahap INasional SD/SDLB dan yang sederajat
Asesmen
42023
- 5 November 2023 Tahap II
Pelaksanaan Asesmen Nasional Paket A/PKPPS ULA dan
25 November 2023 yang sederajat
Porseni Tahap II Khusus
Guru Pendidikan
3 Desember 2023 Hari Disabilitas Internasional
4 - 16 Desember 2023 Prakiraan penilaian sumatif akhir semester
22 Desember 2023 Tanggal penetapan rapor semester 1
22/23 Desember 2023 Pembagian rapor semester 1
25 Desember 2023 Libur hari Natal
26 Desember 2023 Cuti bersama Hari Natal
27 Des 2023 - 7 Jan 2024 Libur semester 1

SEMESTER II (2)

Tanggal Kegiatan

1 Januari 2024 Libur Tahun Baru Masehi


8 Januari 2024 Hari pertama masuk sekolah
8 Januari – 14 Januari2024 Kegiatan p5
10 Februari 2024 Prakiraan libur tahun baru Imlek 2575
10 Februari 2024 Prakiraan libur Isro Mi'raj
4 - 9 Maret 2024 Prakiraan penilaian tengah semester 2
11 Maret 2024 Prakiraan libur hari raya Nyepi
11 - 13 Maret 2024 Prakiraan libur awal Ramadan 1445 H
14 Maret - 2 April 2024 Kegiatan Penumbuhan Budi Pekerti/ Smatren
18 - 29 Maret 2024 Prakiraan Penilaian Sumatif Akhir Jenjang
21 Maret - 30 April 2024 SMA/SMK/SMALB
Prakiraan waktu pelaksanaan Uji Kompetensi Keahlian
11 - 12 April 2024 SMK
Prakiraan hari raya Idul Fitri 1445 H
3 - 15 April 2024 Prakiraan libur hari raya Idul Fitri 1445 H
1 Mei 2024 Libur hari Buruh
9 Mei 2024 Prakiraan libur wafat Isa Almasih

Tanggal Kegiatan
23 Mei 2024 Prakiraan libur hari raya Waisyak
1 Juni 2024 Libur hari lahir Pancasila
10 - 22 Juni 2024 Prakiraan sumatif akhir tahun/sumatif akhir fase
17 Juni 2024 Prakiraan hari raya Idul Adha
28 Juni 2024 Tanggal penetapan rapor semester 2 *)
28/29 Juni 2024 Pembagian rapor semester 2
1 Juli - 13 Juli 2024 Libur akhir tahun pelajaran
7 Juli 2024 Tahun Baru Islam
Mei - Juli 2024 Masa PPDB TP 2024/2025
G. Pola Pembelajaran

Pola pembelajaran SMK Aqua Vitae mempergunakan sistem pembelajaran blok


dengan pengaturan sebagai berikut :
- Kelas X menggunakan sistem blok harian yaitu proses pembelajaran kejuruan
- dalam 3 hari dengan dilaksanakan pada jam pertama disesuaikan dengan kesanggupan
guru mengajar dan sisa jam digunakan untuk mata pelajaran umum.
Sistem blok ini dilaksanakan dengan tujuan agar siswa dapat mempelajari materi
secara mendalam, dan siswa dapat tuntas dalam mencapai kompetensi yang diharapkan dan
mengembangkan proses pembelajaran Teaching Factory.
Pembelajaran di SMK Aqua Vitae menggunakan blended learning, yaitu perpaduan
antara luring dan daring. Pembelajaran luring berupa pertemuan tatap muka di sekolah.
Walaupun saat ini SMK Aqua Vitae Kota Bandung sudah mengoptimalkan kegiatan belajar
mengajar secara luring, tetapi dalam proses manajemen tugas siswa dan proses penilaian
masih dilakukan secara daring dengan menggunakan aplikasi. Aplikasi yang digunakan
adalah infosekolah.id.
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik
dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
Keselamatan dan kesehatan lahir batin peserta didik, pendidik, kepala satuan
pendidikan dan seluruh warga satuan pendidikan menjadi pertimbangan utama dalam
pelaksanaan pembelajaran secara luring.
1. Kegiatan pembelajaran secara luring dilaksanakan untuk memberikan pengalaman
belajar yang bermakna bagi peserta didik, dan mengembangkan kompetensi dasar
yang dimiliki peserta didik.
2. Pembelajaran luring atau tatap muka dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan
hidup dan profil pelajar pancasila, antara lain Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan berakhlak mulia; Berkebinekaan global; Bergotong-royong; Mandiri;
Bernalar kritis; Kreatif.
3. Materi pembelajaran bersifat inklusif sesuai dengan usia dan jenjang pendidikan,
konteks budaya, karakter dan jenis kekhususan peserta didik.
4. Hasil belajar peserta didik diberi umpan balik yang bersifat kualitatif dan berguna dari
guru tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif.
5. Mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif antara guru dengan orang
tua/wali.
BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

A. Perencanaan Lingkup Satuan Pendidikan

1. Rencana Pembelajaran Tingkat Sekolah


Sekolah melalui mencermati struktur kurikulum, menghitung jumlah pekan
untuk kegiatan belajar mengajar dan projek penguatan pelajar profil Pancasila.
Kemudian sekolah juga mencermati kalender akademik yang diterbitkan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk menghitung dan menentukan jumlah pekan
dalam satu tahun ajaran. Berdasarkan pengamatan tersebut, sekolah kemudian
menyusun jadwal kegiatan belajar mengajar dan projek penguatan profil pelajar
Pancasila.

2. Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran


Guru mengembangkan tujuan-tujuan pembelajaran berdasarkan kompetensi
dan konten yang tercantum dalam Capaian Pembelajaran yang sudah ditetapkan
pemerintah. Tujuan-tujuan pembelajaran tersebut kemudian disusun secara logis dan
linear berdasarkan tingkat kompetensi mulai dari kompetensi yang sederhana/ mudah
menuju kompetensi yang lebih kompleks/ sukar sesuai dengan akhir fase yang
tercantum dalam Capaian Pembelajaran. Susunan atau urutan tujuan-tujuan
pembelajaran ini selanjutnya menjadi alur tujuan pembelajaran.

Menyusun alur tujuan


Analisis struktur Analisis capaian merumuskan tujuan- pembelajaran
Kurikulum pembelajaran tujuan pembelajaran (termasuk eviden
pembelajaran)

Tim Kejuruan menyusun alur tujuan pembelajaran untuk 3 semester.


Pembagian tujuan berdasarkan kompetensi guru pengampu.

1. Perencanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Program pendidikan karakter yang berlandaskan Pancasila yang diberi nama
projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan perwujudan pelajar Indonesia
sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Berikut adalah proses pelaksanaan projek penguatan
profil pelajar Pancasila.
Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Kelas X
No Kegiatan Waktu

1 Tema Suara Demokrasi 11 Januari sd 30 Januari


2023
1. Melaksanakan Pemilihan Ketua Organisasi
Intra sekolah Secara Transparan.

2. Mengembangkan diri melalui kegiatan sikap


kerja, fisik, mental dan kerja sama tim

3. Membiasakan diri menjaga lingkungan kerja


agar selalu menerapkan 5 R
1. Mencari solusi dalam memilih
Pemimpin yang dipilih dengan azas
demokrasi
2. Meningkatkan Kerjasama Tim dalam
pengembangan nalar yang kritis untuk
menemukan tujuan bersama
3. Menemukan solusi dalam permasalahan
Bersama dalam menentukan keberadaan
organisasi sekolah yang legal
Fokus 6 Dimensi

1. Memperoleh gambaran pemilihan


pemimpin secara deokrasi
2. Membangun Kesadaran dan sikap kritis
dalam membentuk satu organisasi
2 Tema Kearifan Lokal Januari 2023
Peserta didik mempelajari bagaimana dan
mengapa masyarakat lokal/ daerah
berkembang seperti yang ada, bagaimana
perkembangan tersebut dipengaruhi oelh
situasi/konteks yang lebih besar ( nasional dan
internasional), serta memahami apa yang
berubah dari waktu ke waktu dan apa yang
tetap sama
Peserta didik mempelajari konsep dan nilai-
nilai dibalik kesenian dan tradisi lokal, serta
merefleksikan nilai-nilai apa yang dapat
diambil dan diterapkan dalam kehidupan
mereka

Peserta didik belajar mempromosikan salah


satu hal yang menarik tentang budaya dan
nilai-nilai luhur yang dipelajarinya
Fokus 6 dimensi

Memperoleh gambaran mengenai seni dan


budaya jawa barat

3 Tema Bangunlah Jiwa dan Raganya Januari 2023

1. Peserta didik mengidentifikasi kekurangan


dan kelebihan diri sendiri.

2. Berlatih mengembangkan potensi diri agar


menjadi lebih baik.

3. Membiasakan diri untuk menjaga dan


mengembangkan potensi diri.

Fokus 6 dimensi

Memperoleh gambaran mengenai potensi diri

B. Perencanaan Lingkup Kelas


1. Mengidentifikasi sumber belajar

Jika tersedia, membuat


Rencana pelaksanaan membuat RPP
pembalajaran (RPP)
Mengidentifikasi buku
teks sesuai tujuan
pembelajaran
Jika tidak tersedia,
mencari inspirasi atau membuat modul
melihat contoh modul

Untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas, maka guru perlu


menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) atau modul ajar. Pada langkah
awal, guru perlu mengidentifikasi buku teks yang sesuai dengan tujuan-tujuan
pembelajaran dan eviden yang diperlukan. Jika tersedia buku yang tepat maka guru bisa
menggunakan buku itu untuk kegiatan belajar para peserta didik, dan guru dapat
mencantumkan poin-poin yang akan digunakan dalam RPP. Namun, bila tidak tersedia
buku yang tepat, guru dipersilakan untuk mencari inspirasi dari sumber-sumber yang
lain, buku yang lain, internet, contoh modul ajar, untuk selanjutnya bisa memodifikasi
modul ajar yang ada, atau membuat modul ajar sendiri.

2. Program Tahunan/ Program Semester


Guru menyusun Program Tahunan dan Program semester berdasarkan alur
tujuan pembelajaran yang telah dibuat, sesuai dengan kalender pendidikan yang
berlaku. Pada program tahunan dan program semester ini dicantumkan tujuan-tujuan
pembelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran selama satu tahun
(program tahunan) dan pada setiap semester (program semester) serta jumlah jam
pelajaran yang akan digunakan.

(Contoh format program tahunan/ program semester terlampir)


3. Rencana Pembelajaran Klasikal
Sistem pembelajaran dilakukan dengan sistem blok. Pengaturan jadwal melalui
sistem blok dengan berpusat pada blok mata pelajaran kejuruan. Kelas X menggunakan
system blok harian apabila muatan keahlian atau DPK pagi maka siangnya DKV dan
TJKT praktek muatan keahlian.
JadwalKelas
BlokSekolahMenengahKejuruanAQUAVITAE
FASEE(KelasX) FASEFKELAS(XI) KELASXII
RUANGA RUANGB (TJKT RUANGCDKV-AKL RUANGD RUANGE
MPLB) (OTKP-AKL)
T
Hari Waktu JAM WAKT
KE U
J
K
MPLB DKV TJK MPLB TJKT DKV AKL OTKP AKL MM T
T /
T
K
J
07.00-
1 07-35
07.35-
2 08.10
DPK
08.10. 1(BU
08.45 EET OTK
Lab3 Kepeg
3 ) awaian
DPK
08.45- 1(BU
09.30 EET OTK
Lab3 Kepeg
4 ) awaian
09.30-
09.50
DPK
PAGI 09.50- 1(BU
10.25 EET OTK
Lab3 Kepeg
5 ) awaian
DPK
10.25- 1(BU
11.00 EET OTK
Lab3 Kepeg
6 ) awaian
DPK
11.00- 1(BU
11.35 EET OTK
Lab3 Kepeg
7 ) awaian
DPK
11.35- 1(BU
12.10 EET OTK
SENIN Lab3 Kepeg
8 ) awaian
Administr
asi
B.INGGRIS(BuSri ) PKWU B.Prancis PAIPAB TPA Infrastru
V ktur
12.30- (lab2 Jaringan
1 13.05 ) (Lab3)
Administr
asi
B.INGGRIS(BuSri ) PKWU B.Prancis PAIPAB TPA Infrastruk
V tur
13.05- (lab2 Jaringan
2 13.40 ) (Lab3)
Administr
asi
B.INGGRIS(BuSri ) PKWU PAIPAB B.Prancis TPA Infrastruk
V tur
SIANG 3 13.40- (lab2 Jaringan
14.15 ) (Lab3)
Administr
asi
B.INGGRIS(BuSri ) PKWU PAIPAB B.Prancis TPA Infrastruk
V tur
14.15- (lab2 Jaringan
4 15.00 ) (Lab3)
15.00-
15.20
Muatan Muatan PALI
DPK1 B.INGGRIS(BuSri Keahlian Kehalian2 PBu PKWU
15.20- ) Lab3 BUYULI) EET
5 15.55 Lab2
Muatan Muatan PALI
DPK1 B.INGGRIS(BuSri Keahlian Kehalian2 PBu PKWU
15.55- ) Lab3 BUYULI) EET
6 16.30 Lab2
Muatan Muatan PALI
DPK1 B.INGGRIS(BuSri Keahlian Kehalian2 PBu PKWU
16.30- ) Lab3 BUYULI) EET
7 17.05 Lab2
Muatan Muatan PALI
DPK1 B.INGGRIS(BuSri Keahlian Kehalian2 PBu PKWU
17.05- ) Lab3 BUYULI) EET
8 17.40 Lab2
Muatan
07.00- Keahlian
07-35 1(BU
IMAS)
LAB2
Muatan Muatan
07.35- Keahlia Keahlian
08.10 n2(BU 1(BU
CICA) IMAS)
Lab3 LAB2
Muatan Muatan
08.10. Keahlia Keahlian
08.45 n2(BU 1(BU
CICA) IMAS)
Lab3 LAB2
Muatan Muatan
08.45- Keahlia Keahlian
09.30 n2(BU 1(BU
CICA) IMAS)
Lab3 LAB2
PAGI 09.30-
09.50
Muatan
09.50- Keahlia Muatan
10.25 n2(BU Keahlian3
CICA) BUEET
Lab3 LAB1
Muatan
10.25- Keahlia Muatan
11.00 n2(BU Keahlian3
CICA) BUEET
Lab3 LAB1
Muatan
11.00- Keahlia Muatan
11.35 n2(BU Keahlian3
CICA) BUEET
Lab3 LAB1
Muatan
SELAS 11.35- Keahlia Muatan
A 12.10 n2(BU Keahlian3
CICA) BUEET
Lab3 LAB1
MY
OB Administr
X11 asi
MATEMATIKA PJOK PKN OTK (BU TVA Infrastruk
Keuan EET) V tur
12.30- gan LAB (Lab Jaringan
1 13.05 Kelas 1 2) Lab3
MY
OB Administr
X11 asi
MATEMATIKA PJOK PKN OTK (BU TVA Infrastruk
Keuan EET) V tur
13.05- gan LAB (Lab Jaringan
2 13.40 Kelas 1 2) Lab3
MY
Muatan OB Administr
Muatan Keahlian1 X11 asi
MATEMATIKA PKN Keahlian BUIMAS OTK (BU TVA Infrastruk
SIANG Kelas Keuan EET) V tur
13.40- gan LAB (Lab Jaringan
3 14.15 Kelas 1 2) Lab3
MY
Muatan OB Administr
Muatan Keahlian1 X11 asi
MATEMATIKA PKN Keahlian BUIMAS OTK (BU TVA Infrastruk
Kelas Keuan EET) V tur
14.15- gan LAB (Lab Jaringan
4 15.00 Kelas 1 2) Lab3
15.00- ,
15.20
Muatan Teknik
PKN Keahlia PJOK B.Inggris DMI Layanan
15.20- n(Lab (Lab Jaringan
5 15.55 3) 1) (kelas)
Muatan DMI
15.55- PKN Keahlia PJOK B.Inggris (Lab Teknik
6 16.30 1) Layanan
n(Lab Jaringan
3) (kelas)
Muatan Muatan Teknik
PJOK Keahlia Keahlian B.Inggris DMI Layanan
16.30- n(Lab (lab2) (Lab Jaringan
7 17.05 3) 1) (kelas)
Muatan Muatan Teknik
PJOK Keahlia Keahlian B.Inggris DMI Layanan
17.05- n(Lab (lab2) (Lab Jaringan
8 17.40 3) 1) (kelas)
PAPJ
07.00- DM(
07-35 BU
YUL
1 I)
PAPJ
07.35- DM(
08.10 BU
YUL
2 I)
PAPJ
08.10. DM(
08.45 BU
YUL
3 I)
PAPJ
08.45- DM(
09.30 BU
YUL
4 I)
09.30-
09.50
AK
KEU
PAGI 09.50- Muatan (BU
10.25 Keahlian1 YUL
(BU OTK I)
IMAS) Keuan (lab
5 (Lab2) gan 1)
AK
KEU
10.25- Muatan (BU
11.00 Keahlian1 YUL
(BU OTK I)
IMAS) Keuan (lab
6 (Lab2) gan 1)
AK
SAPR KEU
RABU 11.00- Muatan AS( (BU
11.35 Keahlian1 BU YUL
(BU EET)( I)
IMAS) Lab3 (lab
7 (Lab2) ) 1)
AK
SAPR KEU
11.35- Muatan AS( (BU
12.10 Keahlian1 BU YUL
(BU EET)( I)
IMAS) Lab3 (lab
8 (Lab2) ) 1)
AD
SAPR PAJ
AS( (BU Administr
B.Sunda(BuDede) SEJARAH BU IMA asi Infra
EET) S) DMI Struktur
12.30- (Kelas (Lab (Lab Jaringan
1 13.05 PAI ) 2) 1) (lab3)
AD
SAPR PAJ
AS( (BU Administr
B.Sunda(BuDede) SEJARAH BU IMA asi Infra
EET) S) DMI Struktur
13.05- (Kelas (Lab (Lab Jaringan
SIANG 2 13.40 PAI ) 2) 1) (lab3)
AD
SAPR PAJ
AS( (BU Administr
IPAS1(BuHesti) B.sunda BU IMA asi Infra
EET) S) DMI Struktur
13.40- (Kelas (Lab (Lab Jaringan
3 14.15 BahasaInggris ) 2) 1) (lab3)
SAPR
AS( AD Administr
IPAS1(BuHesti) B.sunda BU PAJ asi Infra
EET) (BU DMI Struktur
14.15- (Kelas IMA (Lab Jaringan
4 15.00 BahasaInggris ) S) 1) (lab3)
(Lab
2)
15.00-
15.20
Muatan
Keahlia Muatan
SENI(BuAnnisa) n1(BU Muatan Keahlian( B.SUNDA
YULI) Kealian Lab1)
15.20- KEUA (Lab3
5 15.55 NGAN ) PAI
Muatan
Keahlia Muatan
SENI(BuAnnisa) n1(BU Muatan Keahlian( B.SUNDA
YULI) Kealian Lab1)
15.55- KEUA (Lab3
6 16.30 NGAN ) PAI
Muatan
Keahlia Muatan
IPAS2(BuYudis) n1(BU Muatan Keahlian( B.SUNDA
YULI) Kealian Lab1)
16.30- KEUA (Lab3
7 17.05 NGAN )
Muatan
Keahlia Muatan
IPAS2(BuYudis) n1(BU Muatan Keahlian( B.SUNDA
YULI) Kealian Lab1)
17.05- KEUA (Lab3
8 17.40 NGAN )
07.00- GAME GAME
07-35 LAB/LA LAB/LAB
1 B1 1
Muatan
07.35- GAME Keahlia GAME
08.10 LAB/LA n(BU LAB/LAB
B1 EETLab 1
2 2)
Muatan
08.10. GAME Keahlia GAME
08.45 LAB/LA n(BU Muatan LAB/LAB
B1 EETLab Keahlia 1
3 2) nLab3
Muatan
08.45- GAME Keahlia GAME
09.30 LAB/LA n(BU Muatan LAB/LAB
B1 EETLab Keahlia 1
4 2) nLab3
09.30-
PAGI 09.50
Muatan
09.50- GAME Keahlia GAME
10.25 LAB/LA n(BU Muatan LAB/LAB
B1 EETLab Keahlia 1
5 2) nLab3
Muatan
10.25- GAME Keahlia GAME
11.00 LAB/LA n(BU Muatan LAB/LAB
B1 EETLab Keahlia 1
KAMIS 6 2) nLab3
Muatan
11.00- GAME Keahlia GAME
11.35 LAB/LA n(BU Muatan LAB/LAB
B1 EETLab Keahlia 1
7 2) nLab3
Muatan
11.35- GAME Keahlia GAME
12.10 LAB/LA n(BU Muatan LAB/LAB
B1 EETLab Keahlia 1
8 2) nLab3
12.30- IPAS3(Pakandri) B.Indo B.Sunda PKN TVA
1 13.05 V TLJ
13.05- IPAS3(Pakandri) B.Indo B.Sunda PKN TVA
2 13.40 V TLJ
DPK
2(BU DPK2 B.indo PLH BahasaIndonesia
13.40- CICA
3 14.15 )
SIANG DPK
2(BU DPK2 B.indo PLH BahasaIndonesia
14.15- CICA
4 15.00 )
15.00-
15.20
DPK
2(BU DPK2 PLH B.indo
15.20- CICA
5 15.55 ) PKN
DPK
2(BU DPK2 PLH B.indo
15.55- CICA
6 16.30 ) PKN
DPK
2(BU DPK2 PLH
16.30- CICA
7 17.05 )
DPK
2(BU DPK2 PLH
17.05- CICA
8 17.40 )
07.00-
07-35
07.35-
08.10
08.10. OTK
08.45 HUM
AS
08.45- OTK
09.30 HUM
AS
09.30-
PAGI 09.50
09.50- OTK Teknik
10.25 HUM Layanan
AS Jaringan
10.25- OTK Teknik
11.00 HUM Layanan
AS Jaringan
11.00- OTK Teknik
11.35 HUM Layanan
AS Jaringan
11.35- OTK Teknik
12.10 HUM Layanan
AS Jaringan
12.30- INFORMATIKALAB1(Pak B.Prancis B.Inggris PKWU Matemati
1 13.05 Sopian) DMI ka
JUMAT 13.05- INFORMATIKALAB1(Pak B.Prancis B.Inggris PKWU Matemati
2 13.40 Sopian) DMI ka
13.40- INFORMATIKALAB1(Pak PLH PKWU PKWU Matemati
3 14.15 Sopian) DMI ka
14.15- INFORMATIKALAB1(Pak PLH PKWU PKWU Matemati
4 15.00 Sopian) DMI ka
15.00-
15.20
PAPJ
DM(
B.indo(BuPipit) PKWU BU B.Inggris
15.20- YUL
SIANG 5 15.55 MATEMATIKA I
PAPJ
DM(
B.indo(BuPipit) PKWU BU B.Inggris
15.55- YUL
6 16.30 MATEMATIKA I
AK
KEU
B.indo(BuPipit) Sejarah (BU B.Inggris
16.30- YUL
7 17.05 MATEMATIKA I)
AK
KEU
B.indo(BuPipit) Sejarah (BU B.Inggris
17.05- YUL
8 17.40 MATEMATIKA I)
07.00-
07-35
07.35-
08.10
08.10. Muatan
08.45 Keahlia
nLab3
08.45- Muatan
SABTU PAGI 09.30 Keahlia
nLab3
09.30-
09.50
09.50- Fotografi &Perfilman(Pak Muatan
10.25 Gani)) Keahlia
nLab3
10.25- Fotografi &Perfilman(Pak Muatan
11.00 Gani)) Keahlia
nLab3
11.00- Fotografi &Perfilman(Pak Muatan
11.35 Gani)) Keahlia
nLab3
11.35- Fotografi &Perfilman(Pak Muatan
12.10 Gani)) Keahlia
nLab3
12.30- PAI MataPelajaranPilihanPakGaniFotografi&
1 13.05 Perfilman MATEMATIKA B.Prancis
13.05- PAI MataPelajaranPilihanPakGaniFotografi&
2 13.40 Perfilman MATEMATIKA B.Prancis
T
P
A
V
Sejarah MataPelajaranPilihanPakGaniFotografi& (
Perfilman L
TPA a
V b
13.40- (Lab 1 ASJ(Lab
3 14.15 MATEMATIKA 1) ) 3)
T
P
A
V
Sejarah MataPelajaranPilihanPakGaniFotografi& (
Perfilman L
TPA a
V b
14.15- (Lab 1 ASJ(Lab
4 15.00 MATEMATIKA 1) ) 3)
15.00-
15.20
T
P
A
V
(
L
SIANG TPA a
V b
15.20- (Lab 1 ASJ(Lab
5 15.55 1) ) 3)
T
P
A
V
(
L
TPA a
V b
15.55- (Lab 1 ASJ(Lab
6 16.30 1) ) 3)
T
P
A
V
(
L
TPA a
V b
16.30- (Lab 1 ASJ(Lab
7 17.05 1) ) 3)
T
P
A
V
(
L
TPA a
V b
17.05- (Lab 1 ASJ(Lab
8 17.40 1) ) 3)
4. Rencana Praktik Kerja Lapangan
Untuk meningkatkan kompetensi peserta didik sesuai dengan kebutuhan dunia kerja,
perlu pembelajaran di luar satuan pendidikan formal dan nonformal melalui praktik kerja
lapangan. Penyelenggaraan praktik kerja lapangan (PKL) diatur dengan Permendikbud 50
tahun 2020 tentang Praktik Kerja Lapangan bagi Peserta Didik.
PKL adalah singkatan dari Praktik Kerja Lapangan. PKL dalam Permendikbud 50
tahun 2020 tentang Praktik Kerja Lapangan bagi Peserta Didik adalah pembelajaran bagi
Peserta Didik pada SMK/MAK, SMALB, dan LKP yang dilaksanakan melalui praktik kerja
di dunia kerja dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan dunia
kerja. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri
melalui proses pembelajaran yang tersedia pada pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
tertentu.
Tujuan PKL dalam Permendikbud 50 tahun 2020 tentang Praktik Kerja Lapangan
bagi Peserta Didik, adalah:
a. Menumbuh kembangkan karakter dan budaya kerja yang profesional pada Peserta
Didik;
b. meningkatkan kompetensi Peserta Didik sesuai kurikulum dan kebutuhan dunia kerja;
dan
c. menyiapkan kemandirian Peserta Didik untuk bekerja dan/atau berwirausaha.

Peminatan Pemetaan
Pemetaan Penetapan Penyusunan Pembekalan
peserta penempatan Penetapan
kompetensi lokasi dan program PKL PKL bagi Pelaksanaan
didik Peserta pembimbing
Peserta jangka peserta peserta PKL
mengenai Didik sesuai PKL;
Didik waktu PKL didik didik
tempat PKL kompetensi

Alur proses pelaksanaan PKL

PKL di SMK Aqua Vitae dilaksanakan pada semester lima selama masing masing enam
bulan. Sehubungan dengan meluasnya variasi dunia kerja saat ini, maka proses penempatan
peserta didik dalam kegiatan PKL juga perlu mempertimbangkan peminatan tempat PKL
berdasarkan minat peserta didik. Sekolah juga perlu menjalin kerja sama dengan dunia kerja
lainnya lagi, selain dari kerja sama yang sudah terjalin saat ini. Perluasan kerja sama tersebut
bisa dipetakan sebagai berikut.
1. Program Keahlian Manajemen Perkantoran Dan Layanan Bisnis :
2. Program Keahlian Akuntansi Keuangan Lembaga:
3. Program Keahlian Teknik Jaringan Komputer dan
4. Program Keahlian Akuntansi Desain Komunikasi Visual

Berikut ini kami sampaikan rencana pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang akan
dilaksanakan oleh SMK Aqua Vitae Kota Bandung.
NO KEGIATAN URAIAN KEGIATAN OUTPUT
1 PERENCANAAN a. Peminatan peserta didik mengenai Data persiapan
tempat PKL PKL
b. pemetaan kompetensi Peserta Didik
berdasarkan :
- Kompetensi yang dimiliki peserta didik
- Jarak tempat PKL dengan rumah
- Hasil peminatan
c. penetapan lokasi PKL;
d. penetapan jangka waktu PKL;
e. pemetaan penempatan Peserta Didik
sesuai kompetensi;
f. Penyusunan program PKL peserta
didik
g. penetapan pembimbing PKL; dan
h. pembekalan Peserta Didik.
2 PELAKSANAAN a. penempatan Peserta Didik di dunia kerja Peserta didik
sesuai kompetensi;
b. praktik kerja; dan melaksanakan
c. mentoring oleh pembimbing PKL dari kegiatan PKL
dunia kerja..
PENILAIAN Penilaian sebagaimana dimaksud untuk Lembar
mengukur tingkat capaian kompetensi penilaian PKL
Peserta Didik yang meliputi aspek:
a. sikap;
b. pengetahuan; dan
c. keterampilan
MONITORING a. monitoring terhadap pelaksanaan PKL Lembar hasil
DAN EVALUASI dilakukan oleh managemen sekolah, monitoring
guru pembimbing
b. evaluasi terhadap perencanaan dan hasil
pelaksanaan PKL oleh bidang kerja
humas, kurikulum dan program keahlian
SERTIFIKASI 1. Peserta Didik yang telah Sertifikat yang
menyelesaikan PKL memperoleh diperoleh
sertifikat keikutsertaan PKL. peserta didik
2. Sertifikat keikutsertaan PKL yang telah
sebagaimana dimaksud menyelesaikan
ditandatangani oleh pimpinan dunia PKL
kerja.
3. Selain sertifikat keikutsertaan PKL,
Peserta Didik dapat diberi sertifikat
kompetensi oleh lembaga sertifikasi
yang terakreditasi sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.

Pemetaan peserta didik pada dunia kerja adalah sebagai berikut:


DATA PENEMPATAN PESERTA PKL
PERIODE JULI - DESEMBER 2024
TAHUN PELAJARAN 2022 – 2025

Program/Konsentrasi Keahlian
Manajemen Perkantoran Dan
Layanan Bisnis
Jumlah Peserta
No Nama Dunia Kerja Nama Pembimbing
Did0ik
1 PT enseval 8 CiCA noorakaien, S.PD
2 PT inews TV 6 GAndani, S.KOM., MM
3 TVRI Bandung 6 Dino AGus saputra, S.KOM
4 Ichannel Bandung 6 Agil Syahriel, S.kom
5 PT inti 22 Sopian Mahmudin, S,Kom
6 MQTV bandung 8 Dino Agus SAputra,S.KOM
7 PT Pos Dan giro 8 YUlianti, S.PD
8 BEC bandung 8 Eet, S.Pd
1. Rencana Penguatan Budaya Industri
Dengan kuantitas dan kualitas GTK yg dimiliki oleh SMK Aqua Vitae Bandung dan
populasi siswa serta dukungan Dunia Kerja maka SMK Aqua Vitae menyelenggarakan
pembelajaran berbasis projek di mana guru mendampingi siswa melaksanakan produksi sesuai
kompetensi keahlian masing masing
Adapun peningkatan kompetensi siswa sesuai perkembangan Dunia Kerja dilakukan
dengan melaksanakan projek riil dan pembelajaran guru tamu. Berikut ini adalah rencana
penguatan budaya industri yang akan dilakukan SMK Aqua Vitae Kota Bandung.

a. Pengenalan Budaya Industri


Pengenalan budaya industri diberikan kepada peserta didik kelas X agar mereka
mengenal, termotivasi, dan mendapatkan gambaran mengenai dunia kerja yang akan mereka
hadapi. Dalam hal ini meraka akan melaksanakan projek riil dengan dunia industri di dalam
kota, dan akan menerima informasi dari guru tamu yang diundang dari industri.

b. Penguatan Budaya Industri


Penguatan budaya industri diberikan kepada peserta didik kelas XI agar mereka
mendapatkan gambaran mengenai dunia kerja yang akan mereka hadapi, juga memotivasi
mereka agar berupaya meningkatkan kompetensi mereka supaya siap ketika mereka terjun di
dunia kerja. Dalam hal ini meraka akan melaksanakan projek riil dengan dunia industri di luar
kota, dan akan menerima informasi dari guru tamu yang diundang dari industri.
Berikut adalah rencana pengenalan/penguatan budaya industri

Program Keahlian Topik Nara sumber Waktu


(bisa disesuaikan)
MPLB Etos KErja Yuliati, S.Pd

AKL Bagaiman EET, S.Pd


menerapkan
Digitalisasi di
Perusahaan

TJKT Router dan Dino agus saputa,


Subnetting S.Kom

DKV Menerapkan Edit Gandani, Skom.,


Photo dan Video MM
BAB V
PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESSIONAL

A. Pendampingan
Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional di SMK AQUA VITAE
dilakukan secara internal untuk memastikan pembelajaran berjalan sesuai rencana untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini dikelola oleh kepala sekolah dan/atau guru yang
dianggap sudah mampu untuk melakukan peran ini. Evaluasi, pendampingan dan
pengembangan profesional dilakukan secara bertahap dan mandiri agar terjadi peningkatan
kualitas secara berkelanjutan di satuan pendidikan, sesuai dengan kemampuan satuan
pendidikan.
Pendampingan dan pengembangan professional ditekankan pada prinsip reflektif dan
pengembangan diri bagi guru, pengembangan strategi pembelajaran berdeferensiasi, dan
melaksanakan serta menggunakan alat penilaian yang jelas dan terukur. Proses pendampingan
dirancang sesuai kebutuhan dan dilakukan oleh kepala Sekolah dan/atau guru yang menguasai
tentang hal tersebut berdasarkan hasil pengamatan atau evaluasi.
Pendampingan pengembangan diri bagi guru dilaksanakan melalui beberapa kegiatan,
diantaranya :
1. IHT ( In House Training )
Kegiatan IHT dilakukan 2 kali dalam satu tahun di setiap awal semester dalan tahun pelajaran.
IHT merupakan moment untuk mengupgrade pengetahuan dan keilmuan guru-guru. Muatan
IHT dapat berupa kemajuan teknologi, kebutuhan dunia industri, perubahan kurikulum dan
lain sebgainya
2. Supervisi Akademis
Supervisi akademik adalah suatu proses pengawasan yang dilakukan oleh seseorang (biasanya
kepala sekolah) kepada guru, yang bertujuan untuk menguatkan dan meningkatkan kualitas
kegiatan belajar mengajar di sekolah. Supervisi akademis diharapkan dapat berkontribusi untuk
meningkatkan kualitas proses belajar sehingga berdampak pada kopetensi peserta didik.
Melalui kegiatan supervisi akademik, kepala sekolah memastikan bahwa guru
melaksanakan tugas mengajar mereka dengan baik dan siswa menerima layanan pembelajaran
yang terbaik. Melalui supervisi akademik, guru diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses
pembelajaran, dan kepala sekolah juga dapat membuat program pengembangan
profesionalisme guru.
Dalam pelaksanaan supervisi akademik, kepala sekolah berlaku adil terhadap semua
guru tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, status sosial ekonomi, dan
yang berkebutuhan khusus dalam mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan
pembelajaran.
Pengembangan profesionalsime guru dalam konteks supervisi akademik tidak hanya
fokus pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan mengajar guru, tetapi juga pada
pembaharuan komitmen (commitment), kemauan (willingness), dan motivasi (motivation)
guru. Peningkatkan pada kemampuan dan motivasi kerja guru tentu akan berdampak pada
peningkatan kualitas pembelajaran.
Minimal terdapat 3 (tiga) tujuan supervisi akademik dalam peningkatan kualitas
pembelajaran, yaitu sebagai berikut.
a. Supervisi akademik dilaksanakan untuk membantu guru meningkatkan kemampuan
profesionalnya, yang mencakup pengetahuan akademik, pengelolaan kelas,
keterampilan proses pembelajaran, dan dapat menggunakan semua kemampuannya
ini untuk memberikan pengalaman belajar yang berkualitas bagi peserta didik.
b. Supervisi akademik dilakukan untuk memeriksa atau memastikan proses
pembelajaran di sekolah berjalan sesuai ketentuan dan tujuan yang ditetapkan.
Kegiatan pengawasan ini dapat dilakukan melalui kunjungan ke kelas-kelas di saat
guru sedang mengajar, percakapan pribadi dengan guru, teman sejawatnya, maupun
dengan peserta didik.
c. Supervisi akademik dilakukan untuk mendorong guru meningkatkan kompetensinya,
melaksanakan tugas mengajarnya dengan lebih baik dengan menerapkan pengetahuan
dan keterampilannya, dan memiliki perhatian yang sungguh-sungguh (commitment)
terhadap tugas dan tanggung jawabnya sebagai guru.
Supervisi akademik berkaitan erat dengan pembelajaran berkualitas, karena proses
pembelajaran yang berkualitas memerlukan guru yang profesional, dan guru profesional dapat
dibentuk melalui supervisi akademik yang efektif. Guru sebagai pelaku utama dalam proses
pembelajaran dapat ditingkatkan profesionalitasnya melalui supervisi akademik sehingga
tercapai tujuan pembelajaran.
Melalui supervisi akademik, refleksi praktis untuk asesmen unjuk kerja guru dapat
dilaksanakan, kesulitan dan permasalahan dalam proses pembelajaran dapat diidentifikasi,
informasi mengenai kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dapat
diketahui, dan program tindak lanjut untuk pengembangan profesionalitas guru dapat disusun.
Dengan demikian, supervisi akademik adalah bagian dari proses pengembangan keberlanjutan
profesionalitas guru agar semakin mampu menyediakan layanan belajar yang berkualitas bagi
peserta didik.

3. Supervisi Klinis
Supervisi klinis adalah supervisi akademik yang menggunakan model pendekatan
berbasis permintaan/kebutuhan guru. Supervisi klinis berlangsung dalam bentuk hubungan
tatap muka antara kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekolah/pengawas dan guru.
Fokus pengamatan pada saat supervisi klinis adalah hal yang menjadi permasalahan bagi guru
yang disupervisi, dan pengamatan dilakukan secara teliti dan mendetail. Hubungan antara
kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekola/pengawas sebagai supervisor dan guru
sebagai hubungan kolegial, bukan atasan bawahan, karena supervisi klinis dilakukan secara
bersama antara kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekolah/pengawas dan guru.
kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekolah/pengawas melakukan supervisi klinis
atas dasar permintaan guru yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan proses
pembelajaran, karena itu kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala sekola/pengawas
dalam melaksanakan supervisi didasarkan pada semangat tolong menolong. Langkah-langkah
yang dilakukan dalam supervisi klinis meliputi langkah awal, observasi, dan umpan balik.
a. Tahap Pertemuan Awal
Pertemuan awal, bertujuan agar kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala
sekola/pengawas dan guru bersama-sama mengembangkan kerangka kerja observasi
kelas yang akan dilaksanakan. Guru yang akan disupervisi menyiapkan Capaian
Pembelajaran (CP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), dan Modul
ajar/perencanaan pembelajaran, kepala sekolah/guru senior yang ditunjuk kepala
sekola/pengawas sebagai supervisor mempelajari dan memahami tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. Langkah selanjutnya menetapkan waktu dan
tempat pelaksanaan supervisi, proses pelaksanaan pembelajaran, dan menentukan
aspek-aspek yang akan diobservasi dan cara mengobservasinya. Hasil akhir
pertemuan awal ini berupa kesepakatan kerja antara supervisor dan guru.
b. Tahap Observasi Pembelajaran
Tahap kedua dalam proses supervisi klinis adalah mengamati proses pembelajaran
secara sistematis dan objektif, dimana supervisor mengamati guru mengajar
sebagaimana digariskan dalam ATP. Aspek-aspek yang akan diobservasi harus
sesuai dengan hasil diskusi antara supervisor dan guru pada pertemuan awal.
c. Tahap Umpan Balik
Pertemuan pemberian umpan balik dilakukan segera setelah melaksanakan observasi
proses pembelajaran, dengan ketentuan bahwa hasil observasi sudah dianalisis
terlebih dahulu. Tujuan utama pertemuan balikan ini adalah bersama-sama
membahas hasil pengamatan proses belajar-mengajar yang dilakukan oleh sekolah.
Inti pembicaraan dalam pertemuan balikan ini difokuskan pada identifikasi dan
analisis persamaan dan perbedaan antara perilaku guru dan peserta didik yang
diharapkan dengan perilaku aktual guru dan peserta didik, serta membuat keputusan
tentang apa dan bagaimana langkah yang seharusnya diambil untuk menindaklanjuti
perbedaan tersebut.
B. Evaluasi
SMK Aqua Vitae melaksanakan evaluasi pada 2 (dua) aspek, yaitu Evaluasi
Pembelajaran dan Evaluasi Kurikulum.

1. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi pembelajaran dimaksudkan untuk mendapatkan data dan informasi yang
diperlukan dalam menentukan sejauh mana dan bagaimana pembelajaran yang telah
berjalan agar dapat membuat asesmen (judgement) dan perbaikan yang dibutuhkan untuk
memaksimalkan hasil pembelajaran peserta didik.

Tujuan dari evaluasi pembelajaran adalah antara lain untuk:

(1) meningkatkan hasil belajar, keterlibatan, dan kepuasan belajar peserta didik; (2)
menunjukkan kekuatan dari program belajar sebagai implementasi kurikulum operasional;

(3) mengevaluasi perubahan terkini dari implementasi yang dilakukan;

(4) mengidentifikasi program belajar yang perlu diperbaiki;

(5) mengukur ketercapaian visi dan misi lewat program yang diajarkan di sekolah; dan

(6) sarana pemberian umpan balik pada kompetensi mengajar guru, yang selaras dengan
tujuan dan kebutuhan belajar peserta didik.

Beberapa aspek yang ditinjau dalam evaluasi pembelajaran antara lain:

(1) alur pembelajaran dan tujuan pembelajaran;

(2) pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan disasar;

(3) sumber materi ajar, perlengkapan visual maupun auditori, kesesuaian dengan tahapan
perkembangan anak;

(4) persepsi peserta didik dalam proses belajar;

(5) persepsi dunia kerja dalam melihat perkembangan penguasaan kompetensi; dan

(6) persepsi orang tua peserta didik dalam melihat perkembangan peserta didik.

Beberapa cara yang ditempuh dalam melakukan evaluasi pembelajaran antara lain sebagai
berikut:

a. Kolaboratif: Melibatkan seluruh stakeholder sekolah.

b. Reflektif: Melihat kembali pencapaian dan kekurangan dari berbagai aspek, jujur,
dan berdasarkan bukti.

c. Berdasarkan Data: Membuat kesimpulan berdasarkan fakta yang ditelaah secara


seksama.

d. Berpusat pada Anak: Mengedepankan kepentingan anak dalam mengambil


kesimpulan maupun keputusan.
e. Fokus pada perbaikan dan pengembangan kompetensi peserta didik.

Kegiatan evaluasi pembelajaran di SMK Aqua Vitae melibatkan berbagai pihak, agar
hasilnya objektif dan mendalam. Untuk memperoleh data SMK Aqua Vitae melakukan
survey kepada peserta didik, orang tua peserta didik, dan dunia industri. Angket bagi
peserta didik dan orang tua peserta didik disebarkan pada setiap akhir semester, sedangkan
angket kepada dunia industri disebarkan pada akhir periode PKL sisiwa.

Data yang diperoleh melalui angket digunakan untuk refleksi dan pemberian umpan balik.
Selain itu guru diwajibkan untuk melakukan refleksi mandiri terhadap kriteria kesuksesan
yang telah ditetapkan (Realisasi Tujuan Pembelajaran (CP), Alur Tujuan Pembelajaran
(ATP), Profil Pelajar Pancasila).

2. Evaluasi Kurikulum
Kurikulum operasional SMK Aqua Vitae Kota Bandung dievaluasi secara periodik, untuk
mendapatkan perbaikan sesegera mungkin. Setelah melakukan asesmen formatif, secara
individual maupun tim, guru dan atau instruktur industri mereview proses belajar dan
tercapainya tujuan dan melakukan perbaikan maupun penyesuaian terhadap proses belajar
untuk setiap unit pembelajaran. Setiap akhir semester, guru dan atau instruktur industri dan
tim melihat kontinum pencapaian, serta setiap akhir tahun pembelajaran, guru dan atau
instruktur industri dan tim melakukan evaluasi terhadap pencapaian satu tahun, dan
bagaimana hal tersebut berkontribusi dengan tujuan sekolah, serta visi dan misi sekolah.

C. Pengembangan Profesional
Peningkatan profesional guru di SMK Aqua Vitae dilaksanakan dengan berbagai program,
antara lain sebagai berikut.

1. Sertifikasi Profesi Guru

Sertifikasi peningkatan profesionalitas guru, sehingga diharapkan guru yang telah


memiliki sertifikasi memiliki etos kerja yang tinggi.

2. Magang Industri

Peningkatan profesionalitas penddik dan tenaga kependidikan (PTK) dilakukan dengan


magang industri. Setiap tahun SMK Aqua Vitae merancang program magang bagi PTK.
Selain itu setiap PTK juga diberi kesempatan untuk melaksanakan magang secara mandiri.
Magang diutamakan bagi guru kejuruan untuk meningkatkan kompetensinya.

Perencanaan magang diawali dengan analisis kebutuhan peningkatan kompetensi guru,


selanjutnya disusun prioritas disesuaikan dengan kemampuan pendanaan sekolah dan
kemitraan dengan dunia kerja.
Beberapa dunia kerja mitra sekolah memiliki program magang secara periodik bagi guru
kejuruan. Biaya magang yang dilaksanakan atas dasar kemitraan dilakukan dalam dua
strategi, yaitu: (1) magang dengan biaya penuh dari dunia kerja; dan (2) magang dengan
sharing pendanaan antara sekolah dan dunia kerja.

3. Sertifikasi teknis

Guru-guru kejuruan di SMK Aqua Vitae. mengikuti pelatihan dan sertifikasi teknis sesuai
konsentrasi keahlian. Sertifikat teknis diperbarui sesuai masa berlaku sertifikat.

4. Pelatihan Kompetensi Pedagogik dan Profesional

Mengirim beberapa guru atau tenaga kependidikan ke lembaga-lembaga pelatihan.

5. Sertifikasi asesor kompetensi

Guru-guru kejuruan yang telah memiliki sertifikat teknis diprogramkan untuk mengikuti
pelatihan asesor dan memperoleh sertifikat asesor uji kpmpetensi. Sertifikat asesor
diperbarui sesuai masa berlaku sertifikat

6. Kunjungan Industri

SMK Aqua Vitae secara berkala memberi kesempatan kepada PTK untuk studi di industri
dan dunia usaha terkait sebagai penambahan wawasan, khususnya untuk melihat tren masa
kini dan yang akan datang, profesi dan jabatan yang ada di industri, manajemen bisnis,
pemasaran produk, kemitraan/kolaborasi dalam berbisnis, kewirausahaan, penerapan
teknologi 4.0, serta isu-isu penting lainnya yang berkaitan dengan industri pariwisata serta
seni dan ekonomi kreatif.

7. Kewirausahaan

Untuk mendorong Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW) 50.000 wirausahawan pelajar serta
difokuskan ke Visi Misi SMK Aqua Vitae dimana pelajar menjadi
entreupreuneurship/technopreuneurship maka sekolah memberi kesempatan pada guru
untuk mengembangkan kemampuan dalam bidang kewirausahaan, melalui peningkatan
usaha mandiri yang telah dilakukan secara individu atau mendorong guru untuk menjadi
pengusaha pemula bekerja sama dengan dunia kerja.

Tujuan utama dari program ini adalah agar guru memberikan keteladanan dan menjadi
sosok inspiratif bagi peserta didik, dan diharapkan guru dapat membimbing peserta didik
secara optimaldalam berwirausaha. Jika guru telah memiliki kemampuan nyata dalam
berwirausaha niscaya tidak akan lagi dianggap hanya memiliki kemampuan teoritis
semata.

8. Seminar, lokakarya, dan keterlibatan dalam MGMP

Dalam rangka memberikan kesempatan pada guru untuk meningkatkan kompetensinya,


SMK Aqua Vitae juga memberi kesempatan kepada guru umum dan kejuruan mengikuti
seminar/webinar, lokakarya, kegiatan di MGMP, uji kompetensi, dan lain-lain secara
periodik di sekolah atau di luar sekolah. Hal tersebut dilakukan dalam rangka memberikan
kesempatan pada guru untuk meningkatkan kompetensi, sehingga diharapkan guru secara
terus menerus meningkatkan kemampuannya.

9. Studi lanjut
SMK Aqua Vitae memberikan kesempatan kepada PTK untuk melanjutkan studi ke
jenjang yang lebih tinggi. Studi lanjut sampai saat ini dilakukan secara individu, sekolah
hanya memberikan regulasi untuk memermudah proses studinya. Sekolah juga berupaya
untuk mencarikan peluang-peluang beasiswa dari pemerintah, lembaga-lembaga swasta,
dan dunia kerja.
LAMPIRAN

PROGRAM TAHUNAN

MATA PELAJARAN : ..............................................

SATUAN PENDIDIKAN : SMK AQUA VITAE

KELAS :...............................................

TAHUN PELAJARAN : 2023/2024

JUMLAH JAM
SEM. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN PELAJARAN KET.

II

……………., ..............................

Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

..................................................... …………...................................
NIP. .............................................. NIP ........................................
CONTOH ADMINISTRASI PEMBELAJARAN:

- capaian pembelajaran,
- alur tujuan pembelajaran, dan
- modul ajar

bisa dilihat melalui tautan berikut:


Lampiran - Lampiran
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Capaian pembelajaran mata pelajaran dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok
umum dan kejuruan.
Capaian pembelajaran mata pelajaran umum dapat dijabarkan sebagai berikut :

CAPAIAN PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

Rasional

Pendidikan Agama Islam (PAI) secara bertahap dan holistik diarahkan untuk
menyiapkan peserta didik agar mantap secara spiritual, berakhlak mulia, dan memiliki
pemahaman akan dasar-dasar agama Islam serta cara penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pendidikan agama
Islam secara umum harus mengarahkan peserta didik kepada (1) Kecenderungan
kepada kebaikan (al-ḥanifiyyah), (2) Sikap memperkenankan (al-samḥah), (3) akhlak
mulia (makārim al-akhlāq), dan (4) Kasih sayang untuk alam semesta (rahmat li al-
ālamĩn). Dengan PAI, dasar-dasar tersebut kemudian diterapkan oleh peserta didik
dalam beriman dan bertakwa kepada Allah Swt, menjaga diri, peduli atas kemanusiaan
dan lingkungan alam. Deskripsi dari penerapan ini akan tampak dalam beberapa
elemen PAI terutama dalam akhlak pribadi dan sosial, akidah, syari’at dan sejarah
peradaban Islam.

PAI bisa menjadi pedoman bagi peserta didik dalam menjaga diri dan
menerapkan akhlak mulia setiap hari. Berbagai persoalan di masyarakat seperti krisis
akhlak, radikalisme dan krisis lingkungan hidup dan lain-lain mempunyai jawaban
dalam tradisi agama Islam. Dengan mempelajari dan menghayati PAI, peserta didik
mampu menghindari segala perubahan negatif yang terjadi di dunia sehingga tidak
mengganggu perkembangan dirinya baik dalam hubungannya dengan Tuhan, diri
sendiri, sesama warga negara, sesama manusia, maupun alam semesta.

Dengan konteks Indonesia pada abad 21 yang semakin kompleks, pemahaman


yang mendalam tentang agama sangat dibutuhkan, terutama dalam menghormati dan
menghargai perbedaan. Pelajaran agama tidak hanya membahas hubungan manusia
dengan Allah (ḥabl min Allāh), namun juga hubungan dengan diri sendiri, sesama
warga negara, sesama manusia (ḥabl min al-nās) dan alam semesta. Untuk itu,
dibutuhkan pendekatan yang beragam dalam proses belajar agama yang tidak hanya
berupa ceramah, namun juga diskusi-interaktif, proses belajar yang bertumpu pada
keingintahuan dan penemuan (inquiry and discovery learning), proses belajar yang
berpihak pada anak (student-centered learning), proses belajar yang berbasis pada
pemecahan masalah (problem based learning), pembelajaran berbasis proyek nyata
dalam kehidupan (projek based learning), dan proses belajar yang kolaboratif
(collaborative learning). Berbagai pendekatan ini memberi ruang bagi tumbuhnya
keterampilan yang berharga seperti budaya berpikir kritis, kecakapan berkomunikasi
dan berkolaborasi, dan menjadi peserta didik yang kreatif.

Melalui muatan materi yang disajikannya dalam 5 (lima) elemen keilmuan PAI
antara lain Al-Quran-hadis, akidah, akhlak, fiqih, dan sejarah peradaban Islam,
pelajaran agama Islam dapat berkontribusi dan menguatkan terbentuknya profil
pelajar pancasila sebagai pelajar sepanjang hayat (min al-mahdi ila al-lahdi) yang
beriman dan bertakwa, serta berakhlak mulia, menyadari dirinya bagian dari
penduduk dunia dengan berkepribadian dan punya kompetensi global, mandiri,
kreatif, kritis, dan bergotong royong.

Tujuan Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam


Pada praktiknya, pembelajaran PAI ditujukan untuk:

1. Memberikan bimbingan kepada peserta didik agar mantap spiritual, berakhlak


mulia, selalu menjadikan kasih sayang dan sikap toleran sebagai landasan dalam
hidupnya;
2. Membentuk peserta didik agar menjadi pribadi yang memahami dengan baik
prinsip-prinsip agama Islam terkait akhlak mulia, akidah yang benar (`aqîdah
sahĩhah) berdasar paham ahlus sunnah wal jamā`ah, syariat, dan perkembangan
sejarah peradaban Islam, serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari baik
dalam hubungannya dengan sang pencipta, diri sendiri, sesama warga negara,
sesama manusia, maupun lingkungan alamnya dalam wadah Negara Kesatuan
Republik Indoneisa;
3. Membimbing peserta didik agar mampu menerapkan prinsip-prinsip Islam dalam
berfikir sehingga benar, tepat, dan arif dalam menyimpulkan sesuatu dan
mengambil keputusan;
4. Mengkonstruksi kemampuan nalar kritis peserta didik dalam menganalisa
perbedaan pendapat sehingga berperilaku moderat (wasaťîyyah) dan terhindar dari
radikalisme ataupun liberalisme;
5. Membimbing peserta didik agar menyayangi lingkungan alam sekitarnya dan
menumbuhkan rasa tanggung jawabnya sebagai khalifah Allah di bumi. Dengan
demikian dia aktif dalam mewujudkan upaya-upaya melestarikan dan merawat
lingkungan sekitarnya;
6. Membentuk peserta didik yang menjunjung tinggi nilai persatuan sehingga dengan
demikian dapat menguatkan persaudaraan kemanusiaan (ukhuwwah basyariyyah),
persaudaraan seagama (ukhuwwah Islāmiyyah), dan juga persaudaraan sebangsa
dan senegara (ukhuwwah waťaniyyah) dengan segenap kebinekaan agama, suku
dan budayanya.

Karakteristik Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam


Pendidikan Agama Islam mencakup elemen keilmuan yang meliputi (1) Al-Qur’an
dan hadis, (2) Akidah, (3) Akhlak, (4) Fikih, dan (5) Sejarah peradaban Islam. Hal ini
dijelaskan sebagai berikut:

Elemen Deskripsi
Al-Qur’an Hadis Pendidikan Agama Islam (PAI) menekankan
kemampuan baca dan tulis Al-Qur’an dan hadis
dengan baik dan benar. Ia juga mengantar peserta
didik dalam memahami makna secara tekstual dan
kontekstual serta mengamalkan kandungannya
dalam kehidupan sehari-hari. PAI juga
menekankan cinta dan penghargaan tinggi kepada
Al-Qur’an dan hadis Nabi sebagai pedoman hidup
utama seorang muslim.

Akidah Akidah berkaitan dengan prinsip kepercayaan yang


akan mengantarkan peserta didik dalam mengenal
Allah, para malaikat, kitab-kitab Allah, para Nabi
dan Rasul, serta memahami konsep tentang hari
akhir serta qadā dan qadr. Keimanan inilah yang
kemudian menjadi landasan dalam melakukan
amal saleh, berakhlak mulia dan taat hukum.

Akhlak Akhlak merupakan perilaku yang menjadi buah


dari ilmu dan keimanan. Akhlak akan menjadi
mahkota yang mewarnai keseluruhan elemen
dalam PAI. Ilmu akhlak mengantarkan peserta
didik dalam memahami pentingnya akhlak mulia
pribadi dan akhlak sosial, dan dalam membedakan
antara perilaku baik (maḥmūdah) dan tercela
(mazmūmah). Dengan memahami perbedaan ini,
peserta didik bisa menyadari pentingnya
menjauhkan diri dari perilaku tercela dan
mendisiplinkan diri dengan perilaku mulia dalam
kehidupan sehari-hari baik dalam konteks pribadi
maupun sosialnya. Peserta
CAPAIAN PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI

A. HAKIKAT PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN


Sebagai implementasi Pasal 31, Undang Undang Dasar 1945, lahir Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang
menegaskan bahwa “Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Secara khusus,
ketentuan penyelenggaraan pendidikan agama sebagaimana diatur dalam Pasal 12
ayat (1), butir a menegaskan: “setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan
berhak mendapatkan pendidikan sesuai agama yang dianutnya dan diajar oleh
pendidik yang seagama.” Kenyataan ini mengisyaratkan bahwa begitu serius
pemerintah memperjuangkan pendidikan sebagai indikasi keberhasilan suatu
bangsa dan negara.
Pengembangan pemikiran pembinaan pendidikan menjadi penting dalam
menyikapi fenomena tantangan kehidupan yang kompleks dalam era globalisasi
informasi dan komunikasi ini, yang dikenal sebagai abad pengetahuan, membawa
banyak kemajuan dan juga tantangan sebagai konsekuensi logis kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Pada abad ke 21 untuk mampu berkarya dan
memenangkan persaingan, menuntut penguasaan berbagai kemampuan yang
memaknai kehidupan. Pendidikan yang mendampingi manusia untuk dapat
bertahan hidup, bertumbuh, berinovasi, menjadi unggul, dan terkemuka dalam
menjalani kehidupan di era globalisasi yang terus berkembang. Pendidikan tidak
hanya membangun efektivitas (effectiveness), tetapi juga untuk mengejar
pemenuhan diri (fulfillment), pelaksanaan yang penuh semangat (passionate
execution), dan sumbangan yang bermakna (significant contribution) bagi
kehidupan.
Pendidikan Kristen yang tertuang dalam PP No. 55 Tahun 2017, tentang
Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan memiliki 2 (dua) bentuk
pendidikan, yaitu: Pendidikan Agama, dan Pendidikan Keagamaan. Secara khusus,
Pendidikan Agama dalam hal ini Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti,
disajikaan dalam bentuk mata pelajaran pada semua jalur, jenis, dan jenjang
pendidikan. Pasal 2 Ayat (1) dan (2), menyatakan bahwa “Pendidikan agama
berfungsi membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan
kerukunan hubungan inter dan antar umat beragama.” Selanjutnya, Pendidikan
agama bertujuan untuk berkembangnya kemampuan siswa dalam memahami,
menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai agama yang menyerasikan
penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Implementasi
pendidikan agama Kristen adalah membentuk kepribadian manusia yang matang
secara intelektual, emosional, spiritual, dan berkarakter.

Hakikat Pendidikan Agama Kristen berdasarkan hasil Lokakarya Strategi


Pendidikan Agama Kristen di Indonesia tahun 1999 adalah: “Usaha yang dilakukan
secara terencana dan berkelanjutan dalam rangka mengembangkan kemampuan
siswa agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan menghayati kasih
Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam kehidupan sehari-hari,
terhadap sesama dan lingkungan hidupnya”. Setiap orang yang terlibat dalam
proses pembelajaran PAK memiliki keterpanggilan untuk mewujudkan kebenaran
dan tanda-tanda Kerajaan Allah dalam kehidupan pribadi maupun sebagai bagian
dari komunitas dalam konteks masyarakat majemuk. Masyarakat Indonesia yang
majemuk dipandang sebagai berkat Tuhan dan dalam konteks pemahaman iman
Kristen merupakan medan layan bagi orang Kristen untuk membangun kehidupan
bersama yang adil dan setara. Panggilan iman orang Kristen ini secara historis telah
dibangun sejak proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, hakikat
Pendidikan Agama Kristen yang kontekstual mesti menegaskan peran hidup orang
beriman dalam mewujudkan tanggungjawabnya membangun bangsa Indonesia
yang berketuhanan, bersatu, setara dan berkeadilan, serta menghargai
kemajemukan dalam masyarakat dan bangsa Indonesia.

Pendidikan Agama Kristen harus mampu menyikapi perkembangan zaman,


sehingga siswa mampu menyelesaikan dan menjawab segala problematika yang
dihadapi. Di sini lah siswa merasakan pentingnya Pendidikan Agama Kristen
dalam kehidupannya. Dengan demikian, Pendidikan Agama Kristen harus
memiliki muatan pembelajaran kontekstual, artinya materi yang ada di dalam
Pendidikan Agama Kristen selalu dikaitkan dengan situasi dan konteks agar dapat
menjelaskan kasus-kasus yang dialami dalam kehidupan nyata. Fakta yang
diperoleh dari kajian bagi program pendidikan Kristen, yaitu: 1) Pelaku telah diberi
karunia Roh; 2) Bertujuan mendewasakan umat melayani; 3) Menghasilkan dan
hubungan harmonis; 4) Bersifat kebenaran teologis; 5) Penuh kasih karunia dan
kebenaran; 6) Saling membantu dan berkembang secara harmonis.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN PAK DI SEKOLAH

Adapun tujuan Pembelajaran PAK di sekolah adalah:

1. Mengenal serta mengimani Allah yang berkarya menciptakan alam semesta dan
manusia;
2. Mengimani keselamatan yang kekal dalam karya penyelamatan Yesus Kristus;
3. Mensyukuri Allah yang berkarya dalam Roh Kudus sebagai penolong dan
pembaru hidup manusia;
4. Mewujudkan imannya dalam perbuatan hidup setiap hari dalam interaksi
dengan sesama dan memelihara lingkungan hidup;
5. Mampu memahami hak dan kewajibannya sebagai warga gereja dan warga
negara serta cinta tanah air;
6. Membangun manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya secara
bertanggung jawab dan berakhlak mulia serta menerapkan prinsip moderasi
beragama dalam masyarakat majemuk;
7. Membentuk siswa menjadi anak-anak dan remaja Kristen yang memiliki
kedewasaan berpikir, berkata-kata dan bertindak sehingga menampakkan
karakter kristiani;
8. Membentuk sikap keterbukaan dalam mewujudkan kerukunan intern dan antara
umat beragama, serta umat beragama dengan pemerintah;
9. Memiliki kesadaran dalam mengembangkan kreativitas dalam berpikir dan
bertindak berdasarkan Firman Allah; dan
10. Mewujudkan peran nyata di tengah keluarga, sekolah, gereja dan masyarakat
Indonesia yang majemuk.

C. ELEMEN DAN SUB-ELEMEN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA


KRISTEN DI SEKOLAH
Pendidikan Agama Kristen (PAK) di Indonesia berlangsung dalam keluarga, gereja
dan lembaga pendidikan formal. Pelaksanaan Pendidikan Agama Kristen di
lembaga pendidikan formal menjadi tanggung jawab utama Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Kristen, Kementerian Agama, Kementrian Pendidikan
Nasional dan Gereja. Oleh karena itu kerjasama yang bersinergi antara lembaga-
lembaga tersebut perlu terus dibangun.

PAK di sekolah disajikan dalam empat elemen yaitu:

1. Allah Berkarya;
2. Manusia dan Nilai-nilai Kristiani;
3. Gereja dan Masyarakat Majemuk; dan
4. Alam dan Lingkungan Hidup.
Secara holistik capaian pembelajaran dan lingkup materi mengacu pada empat
elemen tersebut di atas dan selalu diintegrasikan dengan Alkitab. Elemen-elemen
tersebut mengikat capaian pembelajaran dan materi dalam satu kesatuan yang utuh
pada semua jenjang. Pada elemen Allah Berkarya siswa belajar tentang Tuhan
Allah yang diimaninya, Allah Pencipta, Pemelihara, Penyelamat, dan Pembaru.
Pada Elemen Manusia dan Nilai-nilai Kristiani siswa belajar tentang hakikat
manusia sebagai ciptaan Allah yang terbatas. Dalam keterbatasannya, manusia
diberi hak dan tanggung jawab oleh Allah sebagai insan yang telah diselamatkan.
Pada elemen Gereja dan Masyarakat Majemuk siswa belajar tentang hidup
bergereja dan bermasyarakat yang memiliki hak dan kewajiban yang harus
dipenuhi sebagai warga gereja dan warga negara, tanggung jawab terhadap Tuhan
dan terhadap bangsa dan negara. Pada elemen Alam dan Lingkungan Hidup, siswa
belajar membangun harmonisasi dengan alam, bahwa manusia memiliki tanggung
jawab dalam menjaga, memelihara serta melestarikan alam ciptaan Allah.
Implementasi berbagai elemen dan sub elemen di atas, proses penalarannya
bersumber dari Kitab Suci. Siswa belajar membaca dan merenungkan Kitab Suci
yang berisi pengajaran iman Kristen sebagai acuan dalam kehidupan.

D. CAPAIAN PEMBELAJARAN SETIAP FASE


Capaian pembelajaran (CP) ditempatkan dalam fase-fase menurut usia dan jenjang
pendidikan yang dikelompokkan dalam kelas, yaitu:

Fase A : untuk SD kelas 1-2;

Fase B : untuk SD kelas 3-4;

Fase C : untuk SD kelas 5-6;

Fase D : untuk SMP kelas 7-9;

Fase E : untuk SMA kelas 10; dan

Fase F : untuk SMA kelas 11-12.

Perumusan capaian pembelajaran (CP) mencerminkan kompetensi sikap spiritual,


sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang dirumuskan sedemikian rupa sehingga
mencerminkan kemampuan siswa secara holistik dalam semua ranah tujuan
pembelajaran. Jadi rumusan CP menggambarkan penghayatan nilai-nilai iman
Kristen dan pembentukan karakter kristiani dalam interaksi dengan sesama, alam
lingkungannya, dan Tuhannya.
Capaian pembelajaran berdasarkan fase pembelajaran, dikembangkan berdasarkan
elemen dan sub elemen pembelajaran mencakup seluruh fase umum dan fase
tahunan atau kelas. Pengembangan fase-fase tersebut sebagai berikut:

Capaian Pembelajaran Fase D, Fase E, dan Fase F, Berdasarkan Elemen

Elemen Sub Elemen Capaian Fase D Capaian Fase E Capaian Fase F


1. Allah Allah Memahami Karya Menganalisis Mengalisis
Berkarya Pencipta Allah dalam pertumbuhan diri perkembangan
hidup manusia sebagai pribadi kebudayaan, ilmu
yang mengubah dewasa melalui pengetahuan dan
masa depan cara berpikir, teknologi,
manusia dan berkata dan memahami
dunia secara bertindak. demokrasi dan
keseluruhan, HAM sebagai
mensyukuri anugerah Allah
perkembangan dan
IPTEK dan menjabarkannya
bertanggungjawab dalam praktik.
terhadap IPTEK,
memahami karya
Allah melalui
berbagai
perubahan yang
dihadirkan gereja.
Allah Memahami dan Memahami Mensyukuri dan
Pemelihara menyajikan bukti- bentuk-bentuk mengembangkan
bukti Allah pemeliharaan talenta pemberian
memelihara Allah dalam Allah dan
seluruh ciptaan- kehidupan. menggunakannya
Nya, bahwa hidup untuk kepentingan
manusia yang bangsa.
dinamis berada
dalam kuasa dan
pemeliharaan
Allah, meyakini
bahwa Allah
memelihara,
memberi isnpirasi
kehidupan dan
mensyukuri
pemeliharaan
Allah sepanjang
kehidupan.
Allah Mengakui bahwa Memahami nilai- Menganalisis
Penyelamat hanya Allah yang nilai iman Kristen tantangan dalam
dapat dalam keluarga kehidupan
mengampuni dan serta menjabarkan keluarga dan
menyelamatkan peran keluarga membangun
manusia dalam dan orang tua komunikasi yang
Yesus Kristus dan sebagai pendidik baik serta
meneladani Yesus utama. mewujudkan
dalam hidup nilai-nilai
beriman melalui demokrasi dan
berbagai aktifitas. HAM pada
konteks lokal dan
global.
Elemen Sub Elemen Capaian Fase D Capaian Fase E Capaian Fase F
Allah Bersikap sebagai Mengakui bahwa Memahami bahwa
Pembaru orang yang Allah membarui Allah
dipimpin dan hidup orang membaharui,
dibaharui oleh beriman. memulihkan
Roh Kudus dan kehidupan
menerapkan keluarga, gereja
makna hidup dan bangsa.
beriman dan
berpengharapan
dalam
menghadapi
berbagai
tantangan.
2. Manusia Hakikat Memahami Menganalisis Mewujudkan
dan Manusia teladan Yesus indikator manusia tanggung
Nilai- Kristus dan yang bertumbuh jawabnya sebagai
nilai menerapkannya menjadi dewasa. manusia dewasa
Kristiani dalam kehidupan serta memahami
bagi sesama keadilan sebagai
manusia, dasar demokrasi
memahami dan HAM.
berbagai bentuk
fenomena dan
tantangan
pergaulan remaja
masa kini.
Nilai-nilai Menerapkan nilai- Menerapkan Memahami nilai
Kristiani nilai kristiani prinsip kesetiaan, iman sebagai
dalam kehidupan kasih dan landasan hidup
sehari-hari, keadilan dalam berkeluarga,
bersikap rendah kehidupan sosial bersikap proaktif
hati, dan peduli yang lebih luas. dalam keluarga
terhadap sesama. dan masyarakat
serta memahami
makna damai
sejahtera menurut
Alkitab dan
memjadi
pembawa damai
sejahtera dalam
kehidupan.
3. Gereja Tugas Memahami karya Menganalisis Menelaah
dan Panggilan Allah dalam issu-issu ras, etnis karakter tokoh-
Masyara Gereja pelayanan gereja dan gender dalam tokoh agama yang
kat yang membawa rangka mengabdikan
Majemuk pembaruan bagi mewujudkan hidupanya bagi
dunia secara keadilan. persaudaraan dan
keseluruhan, solidaritas antar
memperkenalkan umat beragama
misi pelayanan serta menganalisis
gereja masa kini issu-issu ras, etnis
serta memahami dan gender dalam
makna kehadiran rangka
gereja bagi umat mewujudkan
Kristen dan bagi keadilan.
dunia, memahami
Elemen Sub Elemen Capaian Fase D Capaian Fase E Capaian Fase F
berbagai bentuk
pelayanan gereja
masa kini dan
mengkritisinya.
Masyarakat Mengembangkan Memahami Melakukan
Majemuk sikap terbuka, sekolah sebagai transformasi
toleran, dan lembaga pendidik. sosial dalam
inklusif terhadap lingkup
sesama dalam masyarakat
masyarakat majemuk, serta
majemuk, berpartisipasi
memahami aktif dalam
model-model kegiatan sosial
dialog dan kerja kemasyarakatan
sama antar agama dalam rangka
dalam rangka mewujudkan
moderasi moderasi
beragama serta beragama.
merencanakan
kegiatan
sederhana yang
dapat
menunjukkan
sikap hidup
inklusif dalam
masyarakat
majemuk.
4. Alam Alam Ciptaan Memahami bahwa Memahami Memahami
dan Allah pemeliharaan berbagai bentuk prinsip
Lingkun Allah terus tindakan pemeliharaan dan
gan berlangsung pencegahan pelestarian alam
Hidup terhadap alam dan kerusakan alam. serta keutuhan
manusia dalam ciptaan Allah.
segala situasi dan
manusia
meresponsnya
melalui tanggung
jawab dan
berbagai aktifitas
memelihara alam.
Tanggung Memahami bahwa Mengkritisi Memahami
Jawab manusia diberi tindakan manusia taggung jawab
Manusia tugas oleh Allah dalam memelihara alam
Terhadap untuk mengolah tanggungawabnya dan
Alam serta memelihara memelihara alam mewujudkannya
alam dan ciptaan Allah. dalam tindakan
lingkungan serta menerapkan
hidup.. sikap ugahari
demi kelestarian
alam.
CAPAIAN PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

Rasional

Pancasila merupakan nilai luhur dan filsafat hidup bangsa Indonesia yang kemudian
ditetapkan sebagai dasar dan ideologi negara. Ketuhanan, kemanusiaan, persatuan,
musyawarah-mufakat, dan keadilan adalah nilai-nilai yang harus
ditumbuhkembangkan dan diinternalisasikan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai itu kemudian ditetapkan sebagai norma dasar
atau grundnorm Indonesia dan diberi nama Pancasila, hingga menjadi landasan yuridis
bagi pengembangan seluruh aturan negara Republik Indonesia.

Sebagai filsafat hidup bangsa, nilai-nilai Pancasila semestinya mewujud dalam setiap
sikap dan perbuatan segenap warga negara Indonesia. Keterwujudan dalam sikap dan
perbuatan tersebut akan dapat mengantarkan seluruh bangsa pada kehidupan yang adil
makmur sebagaimana cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia. Gambaran ideal cita-
cita bangsa tersebut masih jauh dari terwujud walaupun negara Indonesia telah
menempuh perjalanan lebih dari tiga perempat abad. Masih banyak tantangan yang
harus diatasi baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Setiap warga negara dalam konteks berbangsa dan bernegara perlu diarahkan menjadi
warga negara yang baik dan terdidik (smart and good citizen)., sehingga dapat
memahami negara dan bangsa Indonesia, memiliki kepribadian Indonesia, memiliki
rasa kebangsaan Indonesia, dan mencintai tanah air. Dengan demikian, warga negara
Indonesia dapat melaksanakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara, juga turut
aktif membentengi masyarakat, bangsa dan negara Indonesia dari berbagai ancaman
dan hambatan yang akan merusak ketahanan bangsa dalam kerangka mewujudkan
kesejahteraan masyarakat Indonesia seperti yang tertuang dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pendidikan merupakan kunci untuk menumbuhkembangkan kehidupan


bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berdasar Pancasila sesuai tujuan pendidikan
nasional. Hal ini bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.

Tujuan tersebut diterjemahkan secara lebih operasional dalam ruang lingkup lembaga
pendidikan menjadi Profil Pelajar Pancasila, dengan mengontekstualisasi tantangan
abad ke-21 dan visi Indonesia 2045. Profil Pelajar Pancasila dirumuskan dalam satu
pernyataan yang komprehensif, yaitu: “Pelajar Indonesia merupakan pelajar
sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-nilai
Pancasila.” Pernyataan ini memuat tiga kata kunci: pelajar sepanjang hayat (lifelong
learner), kompetensi global (global competencies), dan pengamalan nilai-nilai
Pancasila. Hal ini menunjukkan adanya paduan antara penguatan identitas khas
bangsa Indonesia, yaitu Pancasila, dengan kebutuhan pengembangan sumber daya
manusia yang sesuai dengan konteks abad ke-21.

Enam karakter/kompetensi dari Profil Pelajar Pancasila dirumuskan sebagai dimensi


kunci. Keenamnya saling berkaitan dan menguatkan, sehingga upaya mewujudkan
Profil Pelajar Pancasila yang utuh membutuhkan berkembangnya keenam dimensi
tersebut secara bersamaan, tidak parsial. Keenam dimensi tersebut adalah: 1) beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, 2) berkebinekaan
global, 3) bergotong-royong, 4) mandiri, 5) bernalar kritis, dan 6) kreatif. Enam
dimensi ini menunjukkan bahwa Profil Pelajar Pancasila tidak hanya fokus pada
kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa
Indonesia sekaligus warga dunia. Keenam dimensi Profil Pelajar Pancasila harus
dipahami sebagai satu kesatuan yang saling melengkapi, di mana keterkaitan antara
satu dimensi dengan dimensi lainnya akan melahirkan kemampuan yang lebih spesifik
dan konkrit.

Dengan merujuk kepada keenam dimensi Profil Pelajar Pancasila tersebut, Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) mengemban amanah untuk
menumbuhkembangkan nilai-nilai Pancasila setiap anak bangsa Indonesia. Oleh
karena itu, proses pembelajaran PPKn harus integratif, menyenangkan, dan efektif.
Abad ke-21 menuntut kecakapan dengan penguatan pendidikan karakter, literasi, dan
pembelajaran berbasis keterampilan/kecakapan abad ke-21 yang domain karakteristik
pembelajarannya mengarah pada High Order Thinking Skill (HOTS), 4C (Creativity
and Innovation, Critical Thinking and Problem Solving, Collaboration,
Communication). Tujuannya agar peserta didik antusias untuk memupuk nilai-nilai
luhur Pancasila yang ada di dalam dirinya sendiri.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) mempunyai visi menjadi


program pendidikan sekolah yang melakukan transmisi dan transformasi sikap serta
perilaku peserta didik melalui proses pembelajaran. Dalam upaya meningkatkan
keyakinan dan pemahaman filosofi bangsa perlu dilakukan perbaikan secara konten
maupun proses pembelajaran pada mata pelajaran PPKn yang di dalamnya terkandung
penguatan karakter, literasi dan kecakapan abad 21 yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan perubahan zaman. Penerapannya harus dapat mendorong proses
berfikir kritis, analitis, reflektif dan keterampilan “high order thinking ” melalui
interaksi yang kontekstual dan kolaboratif. Dengan demikian, PPKn akan mampu
menghasilkan warga negara yang mampu berfikir global (think globally) dengan cara-
cara bertindak lokal (act locally) berdasarkan Pancasila sebagai jati diri dan identitas
bangsa.

Mata pelajaran PPKn mempunyai kedudukan strategis dalam upaya mewariskan nilai-
nilai Pancasila kepada setiap warga negara sehingga dapat menumbuhkembangkan
sikap perbuatan dan keterampilannya dalam upaya mencapai Indonesia gemilang pada
2045 mendatang.

Tujuan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) bertujuan untuk


memastikan peserta didik mampu:

1. memiliki akhlak mulia dengan didasari keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Hal ini ditunjukkan melalui sikap mencintai sesama manusia dan
lingkungannya serta menghargai kebinekaan untuk mewujudkan keadilan sosial;
2. memahami makna dan nilai-nilai Pancasila, serta proses perumusannya sebagai
dasar negara, pandangan hidup bangsa dan ideologi negara melalui kajian secara
kritis terhadap nilai dan kearifan luhur bangsa Indonesia sebagai pedoman dan
perspektif dalam berinteraksi dengan masyarakat global, serta mempraktikkan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah, rumah,
masyarakat sekitar, dan dalam konteks yang lebih luas;
3. menganalisis secara kritis konstitusi dan norma yang berlaku, serta menyelaraskan
hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
di tengah-tengah masyarakat global;
4. memahami jati dirinya sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang berbineka, serta
mampu bersikap adil dan tidak membeda-bedakan jenis kelamin dan SARA, serta
memiliki sikap toleransi, penghargaan dan cinta damai sebagai bagian dari jati diri
bangsa yang perlu dilestarikan; dan
5. menganalisis secara cerdas karakteristik bangsa Indonesia, sejarah kemerdekaan
Indonesia, dan kearifan lokal masyarakat sekitar, dengan kesadaran untuk menjaga
lingkungan sekitarnya dan mempertahankan keutuhan wilayah NKRI serta
berperan aktif dalam kancah global.

Karakteristik Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

1. Wahana edukatif dalam mengembangkan peserta didik menjadi manusia yang


memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air yang dijiwai oleh nilai-nilai
Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan
semangat Bhinneka Tunggal Ika dan komitmen Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
2. Berorientasi pada penguatan karakter dan wawasan kebangsaan melalui
pembentukan sikap mental, penanaman nilai, moral, dan budi pekerti yang
menekankan harmonisasi aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan, serta
menekankan pada sikap kekeluargaan dan bekerja sama pada proyek belajar
kewarganegaraan;
3. Berorientasi pada mengembangkan misi keadaban Pancasila, yang mampu
membudayakan dan memberdayakan peserta didik menjadi warga negara yang
cerdas dan baik serta menjadi pemimpin bangsa dan negara Indonesia di masa
depan yang amanah, jujur, cerdas, dan bertanggung jawab;
4. Wahana pendidikan nilai, moral/karakter Pancasila, dan pengembangan kapasitas
psikososial (psikologi dan sosial) kewarganegaraan Indonesia sangat koheren
(runut dan terpadu) dengan komitmen pengembangan watak dan peradaban bangsa
yang bermartabat dan perwujudan warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab; dan
5. Wahana untuk mempraktikkan perilaku gotong royong, kekeluargaan dan keadilan
sosial yang dijiwai nilai-nilai Pancasila guna terwujudnya persatuan dan kesatuan
bangsa dalam kerangka Bhinneka Tunggal Ika.

Elemen Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan memiliki empat elemen kunci beserta


cakupan/substansinya, sebagai berikut:
No Elemen Cakupan/Substansi
1. Pancasila Pancasila adalah pandangan hidup bangsa, dasar
negara, dan ideologi negara. Oleh karena itu,
peserta didik mengkaji secara kritis makna dan
nilai-nilai Pancasila, proses perumusan Pancasila,
implementasi Pancasila dari masa ke masa, serta
reaktualisasi nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya dalam kehidupan sehari-hari. Peserta
didik juga menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan keseharian secara individu sesuai
dengan fase perkembangannya. Peserta didik juga
menerapkan nilai-nilai Pancasila secara kolektif
dalam beragam kegiatan kelompok dengan
membangun kerja sama untuk mencapai tujuan
bersama. Penerapan Pancasila tersebut, peserta
didik terus mengembangkan potensinya sebagai
kualitas personal yang bermanfaat dalam
kehidupannya., Hal itu dengan mengupayakan
memberi bantuan yang dianggap penting dan
berharga kepada orang-orang yang membutuhkan
di masyarakat yang lebih luas dalam konteks
Indonesia dan kehidupan global.
Undang-Undang Dasar Mengkaji secara kritis dan analitis konstitusi dan
2. Negara Republik Indonesia perwujudan norma yang berlaku mulai dari lingkup
Tahun 1945 terkecil (keluarga dan masyarakat) sampai pada
lingkup negara dan global. Tujuannya dapat
mengetahui dan mempraktikkan hak dan
kewajibannya baik sebagai manusia, bangsa
Indonesia maupun sebagai warga negara Indonesia
dan dunia, termasuk menyuarakan secara kritis
terhadap pelanggaran hak asasi manusia. Peserta
didik menyadari dan menjadikan musyawarah
sebagai pilihan penting dalam mengambil
keputusan, menjaga persatuan, dan kehidupan yang
demokratis di lingkup kelas, sekolah, dan keluarga.
Peserta didik dapat menganalisis konstitusi,
hubungan antarregulasi yang berlaku sehingga
segala peraturan perundang-undangan dapat
diterapkan secara kontekstual dan aktual.
3. Bhinneka Tunggal Ika Peserta didik mengenali dan menunjukkan rasa
bangga terhadap jati dirinya sebagai anak Indonesia
yang berlandaskan Pancasila, sikap hormat kepada
bangsa yang beragam. Selain itu memahami
dirinya menjadi bagian dari warga negara dunia.
Peserta didik dapat menanggapi secara memadai
kondisi dan keadaan yang ada di lingkungan dan di
masyarakat untuk menghasilkan kondisi dan
keadaan yang lebih baik. Peserta didik juga
menerima adanya kebinekaan bangsa Indonesia,
baik dari segi suku, ras, bahasa, agama, dan
kelompok sosial. Peserta didik dapat bersikap adil
dan menyadari bahwa dirinya setara, sehingga
tidak membeda-bedakan jenis kelamin dan SARA.
Peserta didik juga dapat memiliki sikap tenggang
rasa, penghargaan, toleransi, dan cinta damai
sebagai bagian dari jati diri bangsa yang perlu
dilestarikan. Peserta didik secara aktif
No Elemen Cakupan/Substansi
mempromosikan kebinekaan, mempertautkan
kearifan lokal dengan budaya global, serta
mendahulukan produk dalam negeri.

4. Negara Kesatuan Republik Dengan mengkaji karakteristik bangsa Indonesia,


Indonesia sejarah kemerdekaan Indonesia serta kearifan lokal
masyarakat sekitar, peserta didik mulai mengenali
bahwa dirinya adalah bagian dari lingkungan
sekitarnya, sehingga muncul kesadaran untuk
menjaga lingkungan sekitarnya agar tetap nyaman
dihuni. Bermula dari kepedulian untuk
mempertahankan lingkungan sekitarnya yang
nyaman tersebut, peserta didik dapat
mengembangkan ke dalam skala yang lebih besar,
yaitu negara, sehingga dapat berperan dalam
mempertahankan keutuhan wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia dengan menumbuh
kembangkan jiwa kebangsaan akan hak dan
kewajiban bela negara sebagai suatu kehormatan
dan kebanggaan. Peserta didik dapat mengkaji
secara nalar dan kritis sebagai bagian dari sistem
keamanan dan pertahanan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, serta berperan aktif dalam
kancah global.
Fase E (Umumnya untuk kelas 10 SMA/SMK)

Pada fase E, peserta didik dapat:

Mengidentifikasi pengaruh keanggotaan kelompok lokal, regional, nasional, dan global


terhadap pembentukan identitas; memahami makna dan nilai dari keragaman;
mengidentifikasi perlunya melakukan pertukaran budaya dan kolaborasi dalam dunia
yang saling terhubung; serta mengkaji makna dan manfaat hidup dalam kebinekaan,
kaya akan kearifan lokal, dan memilih produk dalam negeri. Peserta didik juga
menginisiasi sebuah kegiatan bersama dan menetapkan tujuan dan target bersama;
mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan masing-masing dalam anggota kelompok
untuk memenuhi kebutuhannya; mengidentifikasi respon terhadap kondisi dan keadaan
yang ada di lingkungan dan masyarakat untuk menghasilkan kondisi dan keadaan yang
lebih baik; serta mengidentifikasi hal-hal yang dianggap penting dan berharga yang
dapat diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan di masyarakat luas, dalam
skala negara, dan kawasan. Peserta didik juga menganalisis norma dan aturan, hak dan
kewajiban sebagai warga negara yang diatur dalam konstitusi dan norma yang berlaku,
serta dapat mempraktikkannya; mempraktikkan membuat kesepakatan bersama di
sekolah terkait dengan norma peserta didik yang harus dipatuhi oleh seluruh peserta
didik; mengkaji ide-ide para pendiri bangsa tentang rumusan Pancasila dan UUD 1945;
serta mencari tumpang tindih, kesesuaian, dan pertentangan antara satu regulasi dengan
regulasi yang setara.

Peserta didik juga mengidentifikasi beberapa contoh kasus wilayah yang diperebutkan
berdasarkan fakta dan regulasi; menemukan beberapa praktik baik dan sikap menjaga
keutuhan NKRI yang telah dilakukan oleh orang/kelompok sebelumnya; dan
memahami konsep sistem pertahanan dan keamanan nasional; serta mengidentifikasi
peran Indonesia sebagai negara kesatuan dalam pergaulan antarbangsa dan negara di
dunia. Peserta didik juga dapat menelaah penerapan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan bermasyarakat dan berbangsa; mengidentifikasi perbedaan cara pandang
para pendiri bangsa tentang rumusan dan isi Pancasila; dan mengidentifikasi peluang
dan tantangan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan global; serta
menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kesehariannya sesuai dengan
perkembangan dan konteks peserta didik.

Capaian berdasarkan elemen

Pancasila Peserta didik dapat membandingkan cara pandang para


pendiri bangsa tentang rumusan dan isi Pancasila;
mengidentifikasi peluang dan tantangan penerapan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan global; dan mengkaji
penerapan niai-nilai Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat dan berbangsa. Peserta didik juga dapat
menginisiasi sebuah kegiatan bersama dan menetapkan
tujuan dan target bersama; dan mengidentifikasi
kekurangan dan kelebihan masing-masing dalam anggota
kelompok untuk memenuhi kebutuhannya. Peserta didik
dapat menganalisis hal-hal yang dianggap penting dan
berharga yang dapat diberikan kepada orang-orang yang
membutuhkan di masyarakat luas, dalam skala negara dan
kawasan, dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan kesehariannya sesuai dengan perkembangan
dan konteks peserta didik.
Undang-Undang Dasar Peserta didik dapat menganalisis norma dan aturan, hak
Negara Republik dan kewajiban sebagai warga negara yang diatur dalam
Indonesia Tahun 1945 konstitusi dan norma yang berlaku dan
mempraktikkannya, mempraktikkan membuat
kesepakatan bersama di sekolah terkait dengan norma yang
harus dipatuhi oleh seluruh peserta. Peserta didik juga
dapat mengkaji ide-ide para pendiri bangsa tentang
rumusan Pancasila dan UUD 1945; dan mengidentifikasi
tumpang tindih, kesesuaian, dan pertentangan antara satu
regulasi dengan regulasi yang setara.
Bhinneka Tunggal Ika Peserta didik dapat mengidentifikasi pengaruh
keanggotaan kelompok lokal, regional, nasional, dan
global terhadap pembentukan identitas; serta memahami
makna dan nilai dari keragaman. Peserta didik dapat
mengidentifikasi respon terhadap kondisi dan keadaan
yang ada di lingkungan dan masyarakat untuk
menghasilkan kondisi dan keadaan yang lebih baik.
Peserta didik juga dapat mengidentifikasi perlunya
melakukan pertukaran budaya dan kolaborasi dalam dunia
yang saling terhubung; mengkaji makna dan manfaat hidup
dalam kebinekaan, kaya akan kearifan lokal; dan memilih
produk dalam negeri.
Negara Kesatuan Peserta didik dapat mengidentifikasi beberapa contoh
Republik Indonesia kasus wilayah yang diperebutkan berdasarkan fakta dan
regulasi; menemukan beberapa praktik baik dan sikap
menjaga keutuhan NKRI yang telah dilakukan oleh
orang/kelompok sebelumnya. Peserta didik juga dapat
memahami konsep sistem pertahanan dan keamanan
Nasional; dan mengidentifikasi peran Indonesia sebagai
negara kesatuan dalam pergaulan antarbangsa dan negara
di dunia.

Fase F (Umumnya untuk kelas 11 dan 12 SMA)


Pada fase F, peserta didik dapat:

Menganalisis pengaruh keanggotaan kelompok lokal, regional, nasional, dan global


terhadap pembentukan identitas; menghargai keragamaan budaya yang ada; memahami
pentingnya sikap saling menghormati dalam mempromosikan pertukaran budaya dan
kolaborasi dalam dunia yang saling terhubung; aktif mempromosikan kebinekaan,
mempertautkan kearifan lokal dengan budaya global, mendahulukan produk dalam
negeri; serta menganalisis secara kritis kasus-kasus yang merusak kebinekaan dan
secara kreatif dan inovatif memberikan solusinya. Peserta didik juga membangun tim
dan mengelola kerja sama untuk mencapai tujuan bersama sesuai dengan target yang
sudah ditentukan; menyinkronkan kelompok agar para anggota kelompok dapat saling
membantu satu sama lain memenuhi kebutuhan mereka baik secara individual maupun
kolektif; menanggapi secara memadai terhadap kondisi dan keadaan yang ada di
lingkungan dan di masyarakat untuk menghasilkan kondisi dan keadaan yang lebih
baik; serta mengupayakan memberi hal yang dianggap penting dan berharga kepada
orang-orang yang membutuhkan di masyarakat yang lebih luas (negara dan dunia).

Peserta didik juga mengkaji kasus-kasus pelanggaran terhadap norma dan aturan
dengan berdasarkan ketentuan normatif dalam konstitusi dapat mencari solusi dan
inovasi untuk memecahkan kasus tersebut; mengevaluasi pelaksanaan kesepakatan
bersama di sekolah; serta menghubungkannya dengan konstitusi dan norma sebagai
kesepakatan bersama, sehingga muncul kesadaran untuk mematuhi konstitusi dan
norma; mengklasifikasi dan mensimulasikan musyawarah para pendiri bangsa
berdasarkan ide-ide yang lebih kompleks tentang rumusan Pancasila dan UUD 1945;
serta menganalisis secara kritis hubungan satu regulasi dengan regulasi turunannya.
Peserta didik juga mengkaji secara kritis kasus wilayah yang sering diperebutkan,
secara kreatif dan inovatif terlibat mempromosikan perlunya menjaga keutuhan
wilayah Indonesia sebagai satu kesatuan; mengampanyekan praktik baik dan sikap
menjaga keutuhan NKRI dan kerukunan bangsa di lingkungan lokal dan regional;
mengidentifikasi tantangan yang dihadapi Indonesia sebagai negara kesatuan; serta
menganalisis peran Indonesia sebagai negara kesatuan dalam pergaulan antarbangsa
dan negara di dunia. Peserta didik juga dapat menganalisis secara kritis penerapan nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara; menganalisis perdebatan
para pendiri bangsa tentang rumusan dan isi Pancasila; mempresentasikan peluang dan
tantangan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan global; serta menerapkan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kesehariannya sesuai dengan perkembangan dan
konteks peserta didik.

Capaian berdasarkan elemen


Pancasila Peserta didik dapat menganalisis perdebatan para pendiri
bangsa tentang rumusan dan isi Pancasila; menganalisis
secara kritis penerapan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara; mempresentasikan
peluang dan tantangan penerapan nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan global. Peserta didik dapat membangun
tim dan mengelola kerja sama untuk mencapai tujuan
bersama sesuai dengan target yang sudah ditentukan;
menyinkronkan kelompok agar para anggota kelompok
dapat saling membantu satu sama lain untuk memenuhi
kebutuhan mereka baik secara individual maupun kolektif.
Peserta didik juga dapat mengupayakan memberi bantuan
kepada orang yang membutuhkan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta masyarakat
yang lebih luas (regional dan global); dan menerapkan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kesehariannya
sesuai dengan perkembangan dan konteks peserta didik.
Undang-Undang Dasar Peserta didik dapat menganalisis kasus-kasus pelanggaran
Negara Republik terhadap norma dan aturan dengan berdasarkan ketentuan
Indonesia Tahun 1945 normatif dalam konstitusi, dan mencari solusi dan inovasi
untuk memecahkan kasus tersebut. Peserta didik
mengevaluasi pelaksanaan kesepakatan bersama di
sekolah; serta menghubungkannya dengan konstitusi dan
norma sebagai kesepakatan bersama, sehingga muncul
kesadaran untuk mematuhi konstitusi dan norma. Peserta
didik juga dapat mengklasifikasi dan mensimulasikan
musyawarah para pendiri bangsa berdasarkan ide-ide yang
lebih kompleks tentang rumusan Pancasila dan UUD 1945;
dan menganalisis secara kritis hubungan satu regulasi
dengan regulasi turunannya.
Bhinneka Tunggal Ika Peserta didik dapat menganalisis pengaruh keanggotaan
kelompok lokal, regional, nasional, dan global terhadap
pembentukan identitas; menghargai keragamaan budaya
yang ada; dan menanggapi secara memadai terhadap
kondisi dan keadaan yang ada di lingkungan dan di
masyarakat untuk menghasilkan kondisi dan keadaan yang
lebih baik. Peserta didik dapat memahami pentingnya serta
menunjukkan sikap saling menghormati dalam
mempromosikan pertukaran budaya dan kolaborasi dalam
dunia yang saling terhubung; aktif mempromosikan
kebinekaan; mempertautkan kearifan lokal dengan budaya
global; mendahulukan produk dalam negeri, serta
menganalisis secara kritis kasus-kasus yang
merusak kebinekaan dan secara kreatif dan inovatif
memberikan solusinya.

Negara Kesatuan Peserta didik dapat mengkaji secara kritis kasus wilayah
Republik Indonesia yang sering diperebutkan; kreatif dan inovatif terlibat
mempromosikan perlunya menjaga keutuhan wilayah
Indonesia sebagai satu kesatuan. Peserta didik dapat
mendemonstrasikan praktik baik dan sikap menjaga
keutuhan NKRI dan kerukunan bangsa di lingkungan lokal
dan regional; mengidentifikasi tantangan yang dihadapi
Indonesia sebagai negara kesatuan, serta menganalisis
peran Indonesia sebagai negara kesatuan dalam pergaulan
antarbangsa dan negara di dunia.
Capaian Pembelajaran Bahasa Indonesia

Rasional

Kemampuan berbahasa, bersastra, dan berpikir merupakan fondasi dari kemampuan


literasi. Semua bidang kajian, bidang kehidupan, dan tujuan-tujuan sosial menggunakan
kemampuan literasi. Literasi menjadi kemampuan sangat penting yang digunakan
untuk bekerja dan belajar sepanjang hayat. Dengan demikian, pembelajaran bahasa
Indonesia merupakan pembelajaran literasi untuk berbagai tujuan berkomunikasi dalam
konteks sosial budaya Indonesia.

Kemampuan literasi dikembangkan ke dalam pembelajaran menyimak, membaca dan


memirsa, menulis, berbicara, dan mempresentasikan untuk berbagai tujuan berbasis
genre yang terkait dengan penggunaan bahasa dalam kehidupan. Setiap genre memiliki
tipe teks yang didasarkan pada alur pikir—struktur—khas teks tertentu. Tipe teks
merupakan alur pikir yang dapat mengoptimalkan penggunaan bahasa untuk bekerja
dan belajar sepanjang hayat.

Model utama yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah pedagogi
genre. Model ini memiliki empat tahapan, yaitu: penjelasan untuk membangun konteks
(explaining, building the context), pemodelan (modelling), pembimbingan (joint
construction), dan pemandirian (independent construction). Di samping pedagogi
genre, pembelajaran bahasa Indonesia dapat dikembangkan dengan model-model lain
sesuai dengan pencapaian pembelajaran tertentu.

Pembinaan dan pengembangan kemampuan berbahasa Indonesia akan membentuk


pribadi Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, dan berakhlak
mulia, berpikir kritis, mandiri, kreatif, bergotong royong, dan berkebinekaan global.
Rasional sebagaimana diuraikan di atas dapat dipaparkan pada Gambar 1 sebagai
berikut:

PROFIL PELAJAR PANCASILA

Gambar 1: Rasional Pembelajaran Bahasa Indonesia


Tujuan Umum Pembelajaran Bahasa Indonesia

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan untuk membantu peserta didik


mengembangkan:
1. akhlak mulia dengan menggunakan bahasa Indonesia secara santun;
2. sikap pengutamaan dan penghargaan terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa
resmi negara Republik Indonesia;
3. kemampuan berbahasa dengan berbagai teks multimodal (lisan, tulis, visual, audio,
audiovisual) untuk berbagai tujuan (genre) dan konteks;
4. kemampuan literasi (berbahasa, bersastra, dan bernalar kritis-kreatif) dalam belajar
dan bekerja;
5. kepercayaan diri untuk berekspresi sebagai individu yang cakap, mandiri, bergotong
royong, dan bertanggung jawab;
6. kepedulian terhadap budaya lokal dan lingkungan sekitarnya; dan
7. kepedulian untuk berkontribusi sebagai warga Indonesia dan dunia yang demokratis
dan berkeadilan.

Karakteristik Mata PelajaranBahasa Indonesia

Mata pelajaran Bahasa Indonesia menjadi modal dasar untuk belajar dan bekerja karena
berfokus pada kemampuan literasi (berbahasa dan berpikir). Kemampuan literasi
menjadi indikator kemajuan dan perkembangan anak-anak Indonesia. Mata pelajaran
Bahasa Indonesia membina dan mengembangkan kepercayaan diri peserta didik
sebagai komunikator, pemikir kritis-kreatif-imajinatif dan warga negara Indonesia yang
menguasai literasi digital dan informasional. Pembelajaran Bahasa Indonesia membina
dan mengembangkan pengetahuan dan kemampuan literasi dalam semua peristiwa
komunikasi yang mendukung keberhasilan dalam pendidikan dan dunia kerja.

Mata pelajaran Bahasa Indonesia membentuk keterampilan berbahasa reseptif


(menyimak, membaca dan memirsa) dan keterampilan berbahasa produktif (berbicara
dan mempresentasikan, serta menulis). Kompetensi berbahasa ini berdasar pada tiga
hal yang saling berhubungan dan saling mendukung untuk mengembangkan
kompetensi peserta didik, yaitu bahasa (mengembangkan kompetensi kebahasaan),
sastra (kemampuan memahami, mengapresiasi, menanggapi, menganalisis, dan
mencipta karya sastra); dan berpikir (kritis, kreatif, dan imajinatif). Pengembangan
kompetensi berbahasa, bersastra, dan berpikir diharapkan membentuk peserta didik
yang memiliki kemampuan literasi tinggi dan berkarakter Pancasila.

1. Mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup kemampuan reseptif (menyimak,


membaca dan memirsa) dan kemampuan produktif (berbicara dan
mempresentasikan, menulis).
2. Mata pelajaran Bahasa Indonesia menggunakan pendekatan berbasis genre melalui
pemanfaatan beragam tipe teks dan teks multimodal (lisan, tulis, visual, audio,
audiovisual). Model pembelajaran menggunakan pedagogi genre, yaitu: penjelasan
untuk membangun konteks (explaining, building the context), pemodelan
(modelling), pembimbingan (joint construction), dan pemandirian (independent
construction); serta kegiatan yang mendorong peserta didik untuk berpikir kritis,
kreatif, dan imajinatif dalam proses pembelajaran.
3. Mata pelajaran Bahasa Indonesia dibelajarkan untuk meningkatkan:
a. kecakapan hidup peserta didik dalam mengelola diri dan lingkungan;
b. kesadaran dan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan alam, sosial, dan
budaya.
Area Pembelajaran Kemampuan Sub-kemampuan
Menyimak
Bahasa Reseptif
Membaca dan memirsa
Berbicara dan mempresentasikan
Produktif
Menulis

Pengertian kemampuan berbahasa diuraikan sebagai berikut.


a. Menyimak merupakan kemampuan peserta didik menerima, memahami
informasi yang didengar, dan menyiapkan tanggapan secara relevan untuk
memberikan apresiasi kepada mitra tutur. Proses yang terjadi dalam menyimak
mencakup kegiatan seperti mendengarkan, mengidentifikasi, memahami,
menginterpretasi tuturan bahasa, memaknainya, dan/atau menyiapkan
tanggapan terhadap mitra tutur. Menyimak merupakan kemampuan komunikasi
yang penting sebab kemampuan menyimak menentukan tingkat kemampuan
peserta didik memahami makna (tersurat dan tersirat) paparan lisan, memahami
ide pokok dan pendukung pada konten informasi maupun konteks yang melatari
paparan tersebut. Komponen-komponen yang dapat dikembangkan dalam
menyimak di antaranya kepekaan terhadap bunyi bahasa, sistem isyarat,
kosakata, struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan metakognisi.
b. Membaca merupakan kemampuan peserta didik untuk memahami, memaknai,
menginterpretasi, dan merefleksi teks sesuai tujuan dan kepentingannya untuk
mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan potensinya. Memirsa
merupakan kemampuan seseorang untuk memahami, memaknai,
menginterpretasi, dan merefleksi sajian visual dan/atau audiovisual sesuai
tujuan dan kepentingannya untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan,
dan potensinya. Komponen-komponen yang dapat dikembangkan dalam
membaca dan memirsa di antaranya kepekaan terhadap fonem, huruf, sistem
isyarat, kosakata, struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan metakognisi.
c. Berbicara merupakan kemampuan menyampaikan gagasan, tanggapan, dan
perasaan dalam bentuk lisan. Mempresentasikan merupakan kemampuan
memaparkan gagasan atau tanggapan secara fasih, akurat, bertanggung jawab,
dan/atau menyampaikan perasaan sesuai konteks dengan cara yang komunikatif
melalui beragam media (visual, digital, audio, dan audiovisual). Komponen-
komponen yang dapat dikembangkan dalam berbicara dan mempresentasikan di
antaranya kepekaan terhadap bunyi bahasa, sistem isyarat, kosakata, struktur
bahasa (tata bahasa), makna, dan metakognisi.
d. Menulis merupakan kemampuan menyampaikan gagasan, tanggapan, dan
perasaan dalam bentuk tulis secara fasih, akurat, bertanggung jawab, dan/atau
menyampaikan perasaan sesuai konteks. Komponen-komponen yang dapat
dikembangkan dalam menulis di antaranya menerapkan penggunaan ejaan, kata,
kalimat, dan paragraf, struktur bahasa (tata bahasa), makna, dan metakognisi
dalam beragam tipe teks.

CAPAIAN PEMBELAJARAN TIAP FASE

Fase E (umumnya kelas 10 SMA)

Pada akhir fase E, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk


berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan
dunia kerja. Peserta didik mampu memahami, mengolah, menginterpretasi, dan
mengevaluasi informasi dari berbagai tipe teks tentang topik yang beragam. Peserta
didik mampu menyintesis gagasan dan pendapat dari berbagai sumber. Peserta
didik mampu berpartisipasi aktif dalam diskusi dan debat. Peserta didik mampu
menulis berbagai teks untuk menyampaikan pendapat dan mempresentasikan serta
menanggapi informasi nonfiksi dan fiksi secara kritis dan etis.

Fase E berdasarkan elemen Elemen Menyimak


Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan,
pikiran, perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari menyimak berbagai
tipe teks (nonfiksi dan fiksi) dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara.
Elemen Membaca dan Memirsa
Peserta didik mengevaluasi informasi berupa gagasan, pikiran, pandangan, arahan
atau pesan dari teks deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan
diskusi, dari teks visual dan audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan
tersirat. Peserta didik menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan gagasan dan
perasaan simpati, peduli, empati dan/atau pendapat pro/kontra dari teks visual dan
audiovisual secara kreatif. Peserta didik menggunakan sumber lain untuk menilai
akurasi dan kualitas data serta membandingkan isi teks.
Elemen Berbicara dan Mempresentasikan
Peserta didik mampu mengolah dan menyajikan gagasan, pikiran, pandangan, arahan
atau pesan untuk tujuan pengajuan usul, perumusan masalah, dan solusi dalam bentuk
monolog, dialog, dan gelar wicara secara logis, runtut, kritis, dan kreatif. Peserta
didik mampu mengkreasi ungkapan sesuai dengan norma kesopanan dalam
berkomunikasi. Peserta didik berkontribusi lebih aktif dalam diskusi dengan
mempersiapkan materi diskusi, melaksanakan tugas dan fungsi dalam diskusi. Peserta
didik mampu mengungkapkan simpati, empati, peduli, perasaan, dan penghargaan
secara kreatif dalam bentuk teks fiksi dan nonfiksi multimodal.
Elemen Menulis
Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis
untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif dalam bentuk teks informasional
dan/atau fiksi. Peserta didik mampu menulis teks eksposisi hasil penelitian dan teks
fungsional dunia kerja. Peserta didik mampu mengalihwahanakan satu teks ke teks
lainnya untuk tujuan ekonomi kreatif. Peserta didik mampu menerbitkan hasil tulisan
di media cetak maupun digital.

Fase F (umumnya kelas 11-12 SMA)

Pada akhir fase F, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk


berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan
dunia kerja. Peserta didik mampu memahami, mengolah, menginterpretasi, dan
mengevaluasi berbagai tipe teks tentang topik yang beragam. Peserta didik mampu
mengkreasi gagasan dan pendapat untuk berbagai tujuan. Peserta didik mampu
berpartisipasi aktif dalam kegiatan berbahasa yang melibatkan banyak orang.
Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk merefleksi dan mengaktualisasi
diri untuk selalu berkarya dengan mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia di
berbagai media untuk memajukan peradaban bangsa.

Fase F berdasarkan elemen Elemen Menyimak


Peserta didik mampu mengevaluasi berbagai gagasan dan pandangan berdasarkan
kaidah logika berpikir dari menyimak berbagai tipe teks (nonfiksi dan fiksi) dalam
bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara; mengkreasi dan mengapresiasi gagasan
dan pendapat untuk menanggapi teks yang disimak.
Elemen Membaca & Memirsa
Peserta didik mampu mengevaluasi gagasan dan pandangan berdasarkan kaidah
logika berpikir dari membaca berbagai tipe teks (nonfiksi dan fiksi) di media cetak
dan elektronik. Peserta didik mampu mengapresiasi teks fiksi dan nonfiksi.
Elemen Berbicara dan Mempresentasikan
Peserta didik mampu menyajikan gagasan, pikiran, dan kreativitas dalam berbahasa
dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara secara logis, sistematis, kritis, dan
kreatif; mampu menyajikan karya sastra secara kreatif dan menarik. Peserta didik
mampu mengkreasi teks sesuai dengan norma kesopanan dan budaya Indonesia.
Peserta didik mampu menyajikan dan mempertahankan hasil penelitian, serta
menyimpulkan masukan dari mitra diskusi.

Elemen Menulis
Peserta didik mampu menulis gagasan, pikiran, pandangan, pengetahuan metakognisi
untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu menulis
karya sastra dalam berbagai genre. Peserta didik mampu menulis teks refleksi diri.
Peserta didik mampu menulis hasil penelitian, teks fungsional dunia kerja, dan
pengembangan studi lanjut. Peserta didik mampu memodifikasi/mendekonstruksikan
karya sastra untuk tujuan ekonomi kreatif. Peserta didik mampu menerbitkan tulisan
hasil karyanya di media cetak maupun digital.

CAPAIAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA,


DAN KESEHATAN (PJOK)

Rasional

Pendidikan jasmani, yang di Indonesia dikenal sebagai Pendidikan Jasmani,


Olahraga, dan Kesehatan, menurut William H Freeman (2007: 27-28) adalah
pendidikan yang menggunakan aktivitas jasmani untuk meningkatkan individu
peserta didik secara menyeluruh berupa aspek jasmani, mental, dan emosional.
Pendidikan jasmani memperlakukan setiap peserta didik sebagai satu kesatuan utuh
antara jiwa dan raga. Pernyataan tersebut menjadikan pendidikan jasmani sebagai
bidang kajian yang sangat luas dan menarik dengan titik berat pada peningkatan
pergerakan manusia (human movement).

Pembelajaran pendidikan jasmani dilaksanakan dengan menggunakan berbagai


pendekatan, model, strategi, metode, gaya, dan teknik sesuai dengan karakteristik
tugas gerak, peserta didik, dan lingkungan belajar. Pembelajaran diarahkan untuk
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah (psikomotor, kognitif,
dan afektif) setiap peserta didik dengan menekankan pada kualitas kebugaran
jasmani dan perbendaharaan gerak. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
dilaksanakan di sekolah secara terencana, bertahap, dan berkelanjutan agar dapat
mengembangkan sikap positif peserta didik yang dapat menghargai manfaat
aktivitas jasmani untuk meningkatkan kualitas hidup secara menyeluruh.

Berbagai penjelasan ini menyiratkan bahwa pendidikan jasmani, olahraga, dan


kesehatan bukan semata-mata berurusan dengan pembentukan badan, tetapi
melibatkan seluruh aspek perkembangan manusia sesuai dengan cita-cita
terbentuknya Profil Pelajar Pancasila yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
yang Maha Esa, kreatif, gotong royong, berkebinekaan global, bernalar kritis, dan
mandiri.

Tujuan Mata Pelajaran PJOK

Tujuan mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan untuk jenjang
pendidikan dasar dan menengah adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan kesadaran arti penting aktivitas jasmani untuk mencapai
pertumbuhan dan perkembangan individu, serta gaya hidup aktif sepanjang hayat.
2. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
meningkatkan dan memelihara kebugaran jasmani, kesejahteraan diri, serta pola
perilaku hidup sehat.
3. Mengembangkan pola gerak dasar (fundamental movement pattern) dan
keterampilan gerak (motor skills) yang dilandasi dengan penerapan konsep,
prinsip, strategi, dan taktik secara umum.
4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai
kepercayaan diri, sportif, jujur, disiplin, tanggung jawab, kerja sama,
pengendalian diri, kepemimpinan, dan demokratis dalam melakukan aktivitas
jasmani.
5. Menciptakan suasana rekreatif yang berisi keriangan, interaksi sosial, tantangan,
dan ekspresi diri.
6. Mengembangkan Profil Pelajar Pancasila yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan yang Maha Esa, kreatif, gotong royong, berkebinekaan global, bernalar
kritis, dan mandiri melalui aktivitas jasmani.
Karakteristik Mata Pelajaran PJOK

Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan sebagai sebuah bidang kajian memiliki
karakteristik:

1. Melibatkan peserta didik dalam pengalaman langsung, riil, dan otentik untuk
meningkatkan kreativitas, penalaran kritis, kolaborasi, dan keterampilan
berkomunikasi, serta berfikir ke tingkat yang lebih tinggi melalui aktivitas
jasmani.
2. Di dalam proses pembelajarannya mempertimbangkan karakteristik peserta
didik, tugas gerak (movement task), dan dukungan lingkungan yang berprinsip
developmentally appropriate practices (DAP).
3. Penyelenggaraan pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan membentuk
individu yang terliterasi secara jasmani dan menerapkan dalam kehidupan
sepanjang hayatnya.
4. Penyelenggaraan pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan di sekolah
didasari nilai-nilai luhur bangsa untuk membentuk Profil Pelajar Pancasila.
5. Mengandung elemen-elemen keterampilan gerak, pengetahuan gerak,
pemanfaatan gerak, serta pengembangan karakter dan internalisasi nilai-nilai
gerak. Adapun elemen-elemen tersebut dideskripsikan sebagaimana dalam tabel
berikut.
1) Aktivitas Pengembangan Pola Gerak Dasar (Fundamental Movement
Pattern)
2) Aktivitas Pengembangan Keterampilan Gerak (Motor Skills) berupa
Aktivitas Pilihan Permainan dan Olahraga, Aktivitas Senam, Aktivitas
Gerak Berirama, serta Aktivitas Permainan dan Olahraga Air (kondisional)
Elemen-elemen mata pelajaran PJOK serta deskripsinya

No Elemen Deskripsi
1. Keterampilan Gerak Elemen ini berupa kekhasan pembelajaran
PJOK yang merupakan proses pendidikan
tentang dan melalui aktivitas jasmani, terdiri
dari sub elemen:
No Elemen Deskripsi
2. Pengetahuan Gerak Elemen ini berupa penerapan pengetahuan
(konsep, prinsip, prosedur, taktik, dan strategi)
sebagai landasan dalam melakukan
keterampilan gerak, kinerja, dan budaya hidup
aktif pada setiap sub elemen:
1) Aktivitas Pengembangan Pola Gerak Dasar
(Fundamental Movement Pattern)
2) Aktivitas Pengembangan Keterampilan
Gerak (Motor Skills) berupa Aktivitas
Pilihan Permainan dan Olahraga, Aktivitas
Senam, Aktivitas Gerak Berirama, serta
Aktivitas Permainan dan Olahraga Air
(kondisional)
3. Pemanfaatan Gerak Elemen ini berupa pemanfaatan gerak di dalam
kehidupan sehari-hari yang terdiri dari sub
elemen:
1) Aktivitas Pemeliharaan dan Peningkatan
Kebugaran Jasmani Terkait Kesehatan dan
Keterampilan
2) Pola Perilaku Hidup Sehat
4. Pengembangan Karakter dan Elemen ini berupa pengembangan karakter dan
Internalisasi Nilai-nilai Gerak internalisasi nilai-nilai gerak secara gradual
yang dirancang melalui berbagai aktivitas
jasmani, terdiri dari sub elemen:
1) Tanggung Jawab Personal dan Sosial
2) Nilai-nilai Keriangan, Tantangan, Ekspresi
Diri, dan Interaksi Sosial

Capaian Pembelajaran PJOK Setiap Fase

Fase E (Umumnya Kelas 10)


Pada akhir fase E, peserta didik dapat menunjukkan kemampuan berbagai penerapan
keterampilan gerak sebagai hasil evaluasi pengetahuan yang benar, mengevaluasi dan
mempraktikkan latihan pengembangan kebugaran jasmani terkait kesehatan (physicsl
fittness related health) dan kebugaran jasmani terkait keterampilan (physical fittness
related skills), pola perilaku hidup sehat, serta menunjukkan perilaku dalam
menumbuhkembangkan nilai-nilai aktivitas jasmani.

Elemen Keterampilan Gerak


Pada akhir fase ini peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam
mempraktikkan hasil evaluasi penerapan keterampilan gerak berupa permainan dan
olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan dan
olahraga air (kondisional) secara matang.
Elemen Pengetahuan Gerak
Pada akhir fase ini peserta didik dapat mengevaluasi fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur dalam melakukan evaluasi penerapan keterampilan gerak berupa permainan
dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan dan
olahraga air (kondisional).
Elemen Pemanfaatan Gerak
Pada akhir fase ini peserta didik dapat mengevaluasi fakta,konsep, prinsip, dan
prosedur dan mempraktikkan latihan pengembangan kebugaran jasmani terkait
kesehatan (physicsl fittness related health) dan kebugaran jasmani terkait keterampilan
(physical fittness related skills), berdasarkan prinsip latihan (Frequency, Intensity,
Time, Type/FITT) untuk mendapatkan kebugaran dengan status baik. Peserta didik
juga dapat menunjukkan kemampuan dalam mengembangkan pola perilaku hidup sehat
berupa penerapan konsep dan prinsip pergaulan sehat antar remaja dan orang lain di
sekitarnya.

Elemen Pengembangan Karakter dan Internalisasi Nilai-nilai Gerak


Pada akhir fase ini peserta didik mengembangkan tanggung jawab sosialnya dalam
kelompok kecil untuk melakukan perubahan positif, menunjukkan etika yang baik,
saling menghormati, dan mengambil bagian dalam kerja kelompok pada aktivitas
jasmani atau kegiatan sosial lainnya. Peserta didik juga dapat menumbuhkembangkan
cara menghadapi tantangan dalam aktivitas jasmani.

Fase F (Umumnya Kelas 11 dan 12)

Pada akhir fase F, peserta didik dapat menunjukkan kemampuan merancang dan
mempraktikkan berbagai aktivitas penerapan keterampilan gerak dilandasi dengan
pengetahuan yang benar, merancang dan mempraktikkan program latihan
pengembangan kebugaran jasmani terkait kesehatan (physicsl fittness related health)
dan kebugaran jasmani terkait keterampilan (physicsl fittness related skills) dan
pengukurannya, pola perilaku hidup sehat, serta menunjukkan perilaku mengambil
peran sebagai pemimpin kelompok yang lebih besar dengan tetap menjunjung tinggi
moral dan etika, selain itu peserta didik juga dapat memengaruhi kelompoknya dalam
menerapkan nilai-nilai aktivitas jasmani.

Elemen Keterampilan Gerak


Pada akhir fase ini peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam
mempraktikkan hasil rancangan aktivitas penerapan keterampilan gerak berupa
permainan dan olahraga, aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas
permainan dan olahraga air (kondisional) dengan berbagai bentuk taktik dan strategi.
Elemen Pengetahuan Gerak
Pada akhir fase ini peserta didik dapat merancang prosedur, strategi, dan taktik, terkait
dengan aktivitas penerapan keterampilan gerak berupa permainan dan olahraga,
aktivitas senam, aktivitas gerak berirama, dan aktivitas permainan dan olahraga air
(kondisional).
Elemen Pemanfaatan Gerak
Pada akhir fase ini peserta didik dapat merancang dan mempraktikkan program latihan
pengembangan kebugaran jasmani terkait kesehatan (physicsl fittness related health)
dan kebugaran jasmani terkait keterampilan (physicsl fittness related skills) secara
sederhana serta penggunaan instrumen pengukurannya, untuk mendapatkan kebugaran
dengan status baik. Peserta didik juga dapat menganalisis bahaya, cara penularan, dan
cara pencegahan HIV/AIDS, serta menganalisis langkah-langkah melindungi diri dan
orang lain dari Penyakit Menular Seksual (PMS).
Elemen Pengembangan Karakter dan Internalisasi Nilai-nilai Gerak
Pada akhir fase ini peserta didik dapat mengambil peran sebagai pemimpin kelompok
yang lebih besar dalam aktivitas jasmani dan olahraga dengan tetap menjunjung tinggi
moral dan etika. Selain itu peserta didik dapat menginisiasi pembentukan komunitas
peminatan agar orang lain menjalankan etika yang baik, saling menghormati, dan
mengambil bagian dalam kerja kelompok sosial lainnya. Peserta didik juga dapat
memengaruhi kelompoknya dalam mengekspresikan diri melalui aktivitas jasmani.
CAPAIAN PEMBELAJARAN SEJARAH

Rasional

Indonesia adalah anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa. Indonesia adalah negeri lautan
dengan taburan pulau-pulau di atasnya. Perpaduan lautan dan daratan dengan berbagai
ragam potensi yang ada di dalamnya menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara
Kepulauan (archipelago) terbesar di dunia. Secara fisik Kepulauan Indonesia memiliki
1.904.569 km² luas wilayah, 18.108 jumlah pulau, 81.000 km² garis pantai, dan 2,7
juta luas perairan atau 70% dari luas wilayah Indonesia yang membentang dari 6⁰ 08’
LU - 11⁰ 15’ LS dan 94⁰ 45’ BT – 141⁰ 05’ BT. Sedangkan secara kebudayaan,
Indonesia adalah negara majemuk yang terdiri dari 1.331 suku bangsa, 652 bahasa
daerah, 6 agama, dan 187 kelompok penghayat kepercayaan.

Indonesia diapit oleh Benua Asia dan Australia serta Samudera Hindia dan Pasifik,
sehingga secara geografis Indonesia menempati lokasi strategis dalam jalur lalu lintas
masyarakat dunia. Sudah sejak lama Indonesia menjadi tempat persinggahan berbagai
bangsa, dengan turut membawa ragam budaya dari tanah asalnya, dan berinteraksi
dengan ragam budaya asli Indonesia. Proses ini yang melahirkan berbagai bentuk
budaya baru yang bercampur dalam balutan kearifan lokal, kemudian membentuk
model Indonesia dengan karakteristik Indonesia dan citarasa Indonesia. Selain itu
posisi Indonesia sebagai pusat persemaian dan penyerbukan silang budaya ikut
melahirkan kultur masyarakat yang inklusif, plural, serta mampu mengembangkan
berbagai corak kebudayaan yang lebih banyak dibandingkan dengan kawasan dunia
manapun.

Pemahaman dan kesadaran mengenai keindonesiaan wajib diketahui oleh segenap


bangsa Indonesia, pertanyaan dari mana kita berasal, bagaimana keadaan kita
sekarang, dan kedepan mau berjalan kearah mana adalah berbagai pertanyaan
menyangkut eksistensi kita sebagai bangsa atau bahkan manusia pada umumnya. Kita
juga harus menyadari bahwa bangsa ini lahir bukan dari persamaan suku, ras, budaya,
atau agama, melainkan karena adanya kesadaran serta kesepakatan untuk hidup
bersama dalam sebuah bangsa yaitu Indonesia. Kesadaran dan kesepakatan bersama
ini diikat oleh fakta bahwa kita berangkat dari sejarah yang sama.

Berbagai peristiwa penting yang terjadi di Indonesia mulai dari dari jalur rempah dan
asal usul nenek moyang bangsa Indonesia, masa Kerajaan Hindu-Buddha, masa
Kerajaan Islam, masa penjajahan Bangsa Eropa, masa Pergerakan Kebangsaan
Indonesia, masa Pendudukan Jepang, masa Proklamasi Kemerdekaan, masa usaha
mempertahankan kemerdekaan, masa pemerintahan Demokrasi Liberal dan
Demokrasi Terpimpin, masa Pemerintahan Orde Baru, sampai masa Pemerintahan
Reformasi adalah sebuah perjalanan panjang melintasi ruang dan waktu, dimana
banyak terkandung pelajaran di dalamnya.

Perjalanan sejarah Indonesia juga dipengaruhi oleh berbagai peristiwa yang terjadi di
dunia. Revolusi Besar Dunia, Perang Dunia I, Perang Dunia II, Perang Dingin, dan
Peristiwa Kontemporer Dunia sampai Abad-21 adalah diantara peristiwa dunia yang
berpengaruh secara langsung atau tidak langsung dengan Indonesia. Transformasi
pengetahuan atas masa lalu untuk dikontekstualisasikan dalam kehidupan kekinian,
dan sebagai bahan proyeksi untuk masa depan, sebagai upaya memperkuat jati diri
manusia dalam dimensi lokal, nasional, dan global hanya mungkin dilakukan melalui
mata pelajaran Sejarah.

Dari sisi pengetahuan konten pembelajaran (pedagogical content knowledge) guru


sejarah dalam mengajarkan sejarah harus utuh dan komprehensif. Laksana orang
menenun, sejarah harus disampaikan memanjang jalur atas-bawah dan melebar jalur
kiri-kanan, artinya berbagai pendekatan diakronis (kronologis) maupun sinkronis bisa
digunakan untuk menjelaskan sebuah peristiwa sejarah secara utuh. Begitu juga
dengan muatan-muatan lain dalam sejarah perlu diajarkan secara multidimensional,
misalnya selama ini mempelajari sejarah lebih ditekankan kepada muatan politik atau
militer, maka sekarang ini kita bisa juga mengangkat muatan lokal, muatan sosial,
muatan Hak Asasi Manusia (HAM), muatan feminis, muatan maritim, muatan agraris,
muatan teknologi, muatan lingkungan, muatan mitigasi, muatan kesehatan, muatan
fashion, muatan kuliner, dan lain sebagainya secara terintegrasi dalam satu narasi
sejarah. Penjelasan sejarah yang utuh dan komprehensif dari berbagai pendekatan,
serta dengan memasukan berbagai muatan sejarah dan melibatkan ilmu-ilmu bantu
lain, kemudian dikombinasikan dengan penggunaan ragam model atau media
pembelajaran inovatif, niscaya akan membuat pembelajaran sejarah menjadi semakin
kaya, berbobot, dan bermakna bagi kehidupan anak bangsa.

Peran guru sejarah dibutuhkan untuk membangun jembatan antara masa lalu, masa
kini, dan masa depan dengan merangsang kebatinan serta nalar peserta didik melalui
keterampilan imajinatif, kreatif, kritis, dan reflektif yang bersandar pada sumber-
sumber autentik. Dari sini kita semakin menjadi yakin bahwa belajar sejarah
sesungguhnya adalah belajar berpikir. Selain itu belajar sejarah jangan sampai hanya
sebatas lambang pemujaan masa lalu, dimana generasi muda hanya bisa terpesona
atau menjadi penikmat dari masa lalu yang gemilang, tanpa pernah berpikir untuk
merencanakan bangunan masa depan mereka sendiri.

Secara progresif pembelajaran sejarah harus mampu mengkontekstualisasikan


berbagai peristiwa yang terjadi dimasa lalu dengan berbagai peristiwa yang dialami
sekarang, untuk kita bisa saling merenungi, mengevaluasi, membandingkan, atau
mengambil keputusan, sekaligus sebagai orientasi untuk kehidupan masa depan yang
lebih baik. Muara dari pembelajaran sejarah yang berorientasi pada keterampilan
berpikir secara alamiah akan mendorong pembentukan manusia merdeka yang
memiliki kesadaran sejarah dan selaras dengan Profil Pelajar Pancasila.

Tujuan Belajar Sejarah

Mata pelajaran Sejarah bertujuan untuk:

1. Mengembangkan pemahaman tentang diri sendiri;


2. Mengembangkan pemahaman kolektif sebagai bangsa;
3. Mengembangkan pemahaman tentang dimensi manusia, ruang, dan waktu;
4. Mengembangkan pemahaman tentang biografi tokoh meliputi pemikiran, tindakan,
maupun karya-karyanya yang memiliki makna secara sosial;
5. Mengembangkan pemahaman dalam melihat hubungan atau keterkaitan antara
peristiwa yang terjadi secara lokal, nasional, maupun global;
6. Mengembangkan pemahaman tentang perkembangan, kesinambungan,
pengulangan, dan perubahan dalam kehidupan manusia;
7. Mengembangkan pemahaman dalam melihat sejarah secara utuh meliputi dimensi
masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang;
8. Mengembangkan kecakapan berpikir diakronis (kronologi), sinkronis, kausalitas,
imajinatif, kreatif, kritis, reflektif, kontekstual, dan multiperspektif;
9. Mengembangkan keterampilan mencari sumber (heuristik), kritik dan seleksi
sumber (verifikasi), analisa dan sintesa sumber (interpretasi), dan penulisan sejarah
(historiografi);
10. Mengembangkan keterampilan mengolah informasi sejarah secara non digital
maupun digital dalam berbagai bentuk aplikasi sejarah, rekaman suara, film
dokumenter, foto, maket, vlog, story board, timeline, infografis, videografis,
komik, poster, dan lain-lain;
11. Mengembangkan nilai-nilai moral, kemanusiaan, dan lingkungan;
12. Mengembangkan nilai-nilai kebhinekaan dan gotong royong;
13. Mengembangkan rasa nasionalisme dan patriotisme;
14. Mengembangkan rasa bangga atas kegemilangan masa lalu (perrenialisme);
15. Mengembangkan masa lalu sebagai rekonstruksi sosial menuju masa depan;
16. Mengembangkan kesadaran sejarah.
Karakteristik Mata Pelajaran Sejarah
Karakteristik mata pelajaran sejarah terikat oleh dimensi manusia, ruang, dan waktu.
Dimensi manusia dilihat sebagai agen yang menciptakan sejarah, secara individu
ataupun kolektif, dengan melihat dimensi pemikiran, mental kebatinan, rekam jejak,
karya, serta biografi yang menjadi latar belakang manusia tersebut. Lalu dimensi
ruang dilihat dari tempat terjadinya sebuah peristiwa, dalam lingkup lokal, nasional,
dan global, dengan menarik hubungan antara satu peristiwa di satu tempat, dengan
peristiwa di tempat lainnya. Kemudian dimensi waktu dilihat secara kontekstual
melewati masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang, dengan memperhatikan
pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, atau keberulangan dari sebuah
peristiwa.

Dari sisi substansi, mata pelajaran sejarah berisikan berbagai peristiwa penting yang
terjadi di Indonesia dalam lingkup lokal dan nasional, mulai dari jalur rempah dan asal
usul nenek moyang bangsa Indonesia, masa Kerajaan Hindu-Buddha, masa Kerajaan
Islam, masa penjajahan Bangsa Eropa, masa Pergerakan Kebangsaan Indonesia, masa
Pendudukan Jepang, masa Proklamasi Kemerdekaan, masa usaha mempertahankan
kemerdekaan, masa pemerintahan demokrasi liberal dan terpimpin, masa
pemerintahan orde baru, sampai masa pemerintahan reformasi. Mata pelajaran Sejarah
juga mencakup berbagai peristiwa global yang memiliki keterkaitan langsung maupun
tidak langsung dengan Indonesia seperti Revolusi Besar Dunia, Perang Dunia I dan
II, Perang Dingin, dan Peristiwa Kontemporer Dunia sampai abad-21.

Secara pendekatan, mata pelajaran sejarah bisa dikaji dengan menggunakan berbagai
pendekatan khas sejarah seperti diakronis (kronologi) maupun sinkronis. Mata
pelajaran sejarah juga memberikan pengalaman belajar saintifik yang diperoleh
melalui tahapan mencari sumber (heuristik), kritik dan seleksi sumber (verifikasi),
analisa dan sintesa sumber (interpretasi), sampai mengambil kesimpulan dan refleksi
yang dituliskan secara historiografi.

• Lingkup materi dalam mata pelajaran sejarah yaitu:


1. Pengantar Ilmu Sejarah
2. Jalur Rempah dan Asal-Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia
3. Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia
4. Kerajaan Islam di Indonesia
5. Kolonisasi dan Perlawanan Bangsa Indonesia
6. Pergerakan Kebangsaan Indonesia
7. Pendudukan Jepang di Indonesia
8. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
9. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
10. Pemerintahan Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin
11. Pemerintahan Orde Baru
12. Pemerintahan Reformasi
13. Revolusi Besar Dunia
14. Perang Dunia I dan II
15. Perang Dingin
16. Peristiwa Kontemporer Dunia sampai abad-21

 Lingkup Strands Kecakapan dalam mata pelajaran Sejarah, meliputi:


1. Keterampilan Konsep Sejarah (Historical Conceptual Skills)
2. Keterampilan Berpikir Sejarah (Historical Thinking Skills)
3. Kesadaran Sejarah (Historical Consciousness)
4. Penelitian Sejarah (Historical Research)
5. Keterampilan Praktis Sejarah (Historical Practice Skills)
Dari uraian di atas, maka mata pelajaran Sejarah meliputi elemen sebagai berikut:

Elemen Deskripsi
Pemahaman konsep Keterampilan Konsep Sejarah (Historical Conceptual
Skills)

Keterampilan konsep diperoleh melalui pemahaman akan


kategori dan klasifikasi juga hubungan antar konsep
dalam suatu disiplin ilmu dan membentuk pengetahuan
yang terorganisir.

Peserta didik tidak hanya sekedar tahu dan hafal tentang


definisi konsep, tetapi juga harus tahu bagaimana
menggunakan konsep sebagai pisau analisis untuk
mengkaji sebuah fenomena atau peristiwa.

Pemahaman konsep dapat digunakan untuk memperoleh


penjelasan secara lebih luas dan bermakna tentang
sebuah fenomena atau peristiwa.

Dalam pemahaman elemen konsep memuat sub elemen:

• Fokus
• Pertanyaan kunci
• Materi penting
Pemahan konsep esensial Kelas X antara lain:
• Manusia; Ruang; Waktu; Diakronis (Kronologi);
Sinkronis; Penelitian Sejarah.
• Jalur rempah; Nenek Moyang; Kebhinekaan;
Globalisasi.
Keterampilan Proses 1. Mengamati: Peserta didik melakukan kegiatan yang
Sejarah Kelas X dilaksanakan secara sengaja dan terencana dengan
maksud untuk mendapat informasi dari hasil
pengamatan. Pengamatan bisa dilakukan langsung
atau menggunakan instrumen lain.
2. Menanya: Peserta didik menyusun pertanyaan
tentang hal-hal yang ingin diketahuinya dan masalah
apa yang ditemukan. Pada tahap ini ia juga
menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dengan
pengetahuan baru yang akan dipelajari sehingga bisa
menjelaskan permasalahan yang sedang diselidiki
dengan rumus 5W 1H (apa, siapa, kapan, di mana,
mengapa, dan bagaimana), dan memperkirakan apa
yang akan terjadi berdasarkan jawaban atas
pertanyaan.
3. Mengumpulkan Informasi: Peserta didik
penyusunan langkah-langkah untuk mengumpulkan
informasi melalui studi pustaka, studi dokumen,
wawancara, observasi, kuesioner, dan teknik
pengumpulan informasi lainnya.
4. Mengorganisasikan Informasi: Peserta didik
memilih, mengolah dan menganalisis informasi yang
diperoleh. Proses analisis informasi dilakukan dengan
cara verifikasi, interpretasi, dan triangulasi informasi.
5. Menarik Kesimpulan: Peserta didik menjawab,
mengukur dan mendeskripsikan serta menjelaskan
permasalahan yang ada dengan memenuhi prosedur
dan tahapan yang ditetapkan.
6. Mengomunikasikan: Peserta didik mengungkapkan
seluruh hasil tahapan di atas secara lisan dan tulisan
dalam bentuk media digital dan non-digital. Peserta
didik lalu mengomunikasikan hasil temuannya
dengan mempublikasikan hasil laporan dalam bentuk
presentasi digital dan/atau non digital.
7. Merefleksikan dan Merencanakan Proyek
Lanjutan Secara Kolaboratif: Peserta didik mampu
mengevaluasi pengalaman belajar yang telah dilalui
dan diharapkan dapat merencanakan project lanjutan
dengan melibatkan lintas mata pelajaran secara
kolaboratif.
Keterampilan Proses Keterampilan Berpikir Sejarah (Historical Thinking
Sejarah Kelas XI dan XII Skills): Peserta didik mampu berpikir diakronis
(kronologi); berpikir dinkronik; berpikir kausalitas;
berpikir interpretasi; berpikir kritis; berpikir kontekstual;
berpikir imajinatif; berpikir multiperspektif; berpikir
reflektif.
Kesadaran Sejarah (Historical Consciousness):
Peserta didik mampu memahami fakta sejarah;
Menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan;
Memaknai nilai-nilai.
Penelitian Sejarah (Historical Research): Peserta didik
mampu menentukan topik; mengumpulkan sumber
(heuristik); mengritik dan menyeleksi sumber
(verifikasi); menganalisa dan mensintesa sumber
(interpretasi); menuliskan sejarah (historiografi).
Keterampilan Praktis Sejarah (Historical Practice
Skills): Peserta didik mampu membaca buku-buku dan
dokumen-dokumen sejarah, baik sumber primer maupun
sekunder; menuliskan cerita sejarah; menuturkan cerita
sejarah; Mengolah informasi sejarah non digital atau
digital dalam berbagai bentuk aplikasi sejarah, rekaman
suara, film dokumenter, foto, maket, vlog, infografis,
komik, poster, dan lain-lain.

Capaian Pembelajaran Sejarah Setiap Fase


Fase E (Umumnya Kelas X)

Elemen Pemahaman Konsep Sejarah


Pada akhir fase ini, peserta didik mampu memahami konsep dasar ilmu sejarah yang
dapat digunakan untuk menjelaskan peristiwa sejarah; Memahami konsep dasar ilmu
sejarah sebagai pisau analisa untuk mengkaji peristiwa sejarah; Memahami manusia
sebagai subjek dan objek sejarah; Memahami peristiwa sejarah dalam ruang lingkup
lokal, nasional, dan global; Memahami sejarah dalam dimensi masa lalu, masa kini,
dan masa depan; Memahami sejarah dari aspek perkembangan, perubahan,
keberlanjutan, dan keberulangan; Memahami peristiwa sejarah secara diakronik
(kronologi) maupun sinkronik.

Peserta didik juga dapat memahami konsep dasar jalur rempah dan asal usul nenek
moyang; Menganalisa manusia dalam jalur rempah dan asal usul nenek moyang;
Menganalisa jalur rempah dan asal usul nenek moyang dalam ruang lingkup lokal,
nasional, dan global; Menganalisa jalur rempah dan asal usul nenek moyang dalam
dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; Menganalisa jalur rempah dan asal usul
nenek moyang dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan
keberulangan;Menganalisa jalur rempah dan asal usul nenek moyang secara diakronik
(kronologi) maupun sinkronik.

Peserta didik memahami konsep dasar kerajaan Hindu-Buddha; menganalisa manusia


dalam kerajaan Hindu-Buddha; Menganalisa kerajaan Hindu-Buddha dalam ruang
lingkup lokal, nasional, dan global; menganalisa kerajaan Hindu-Buddha dalam
dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan; Menganalisa kerajaan Hindu-Buddha
dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan; Menganalisa
kerajaan Hindu-Buddha secara diakronik (kronologi) maupun sinkronik.

Peserta didik mampu memahami konsep dasar kerajaan Islam; menganalisa manusia
dalam kerajaan Islam; menganalisa kerajaan Islam dalam ruang lingkup lokal, nasional,
dan global; menganalisa kerajaan Islam dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa
depan; menganalisa kerajaan Islam dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan,
dan keberulangan; menganalisa kerajaan Islam secara diakronik (kronologi) maupun
sinkronik.
Elemen Keterampilan Proses Sejarah (IPS)
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengorganisasikan informasi, menarik kesimpulan, mengomunikasikan,
merefleksikan dan merencanakan proyek lanjutan secara kolaboratif tentang pengantar
dasar ilmu sejarah, jalur rempah dan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia,
kerajaan Hindu-Buddha, dan kerajaan Islam meliputi:
• Penjelasan peristiwa sejarah secara diakronis (kronologi) yang menitikberatkan
pada proses dan sinkronis yang menitikberatkan pada struktur; Penjelasan peristiwa
sejarah berdasarkan hubungan kausalitas; Mengaitkan peristiwa sejarah dengan
kehidupan sehari-hari; dan menempatkan peristiwa sejarah pada konteks zamannya.
• Penjelasan peristiwa sejarah dalam perspektif masa lalu, masa kini, dan masa depan;
Penjelasan peristiwa sejarah dari pola perkembangan, perubahan, keberlanjutan,
dan keberulangan; Memaknai nilai-nilai atau hikmah dari peristiwa sejarah.
• Penjelasan peristiwa sejarah dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global;
Mengaitkan hubungan antara peristiwa sejarah lokal, nasional, bahkan global.
• Melakukan penelitian sejarah lokal dimulai dari lingkungan terdekat (sejarah
keluarga, sejarah sekolah, sejarah jalur rempah, sejarah kerajaan di daerah, dan lain-
lain); mengumpulkan sumber-sumber primer maupun sekunder melalui sarana
lingkungan sekitar, perpustakaan, dan internet; melakukan seleksi dan kritik
terhadap sumber-sumber primer maupun sekunder; melakukan penafsiran untuk
mendeskripsikan makna di balik sumber-sumber primer dan sekunder; dan
menuliskan hasil penelitian dalam bentuk historiografi.
• Mengolah informasi sejarah secara non digital maupun digital dalam berbagai
bentuk aplikasi sejarah, rekaman suara, film dokumenter, foto, maket, vlog,
timeline, story board, infografis, videografis, komik, poster, dan lain-lain.
Fase F (Umumnya Kelas XI-XII)
Pada Fase F, peserta didik di Kelas XI dan XII mampu mengembangkan konsep-
konsep dasar sejarah untuk mengkaji peristiwa sejarah dalam lintasan lokal, nasional,
dan global. Melalui literasi, diskusi, dan penyelidikan (penelitian) berbasis proyek
kolaboratif peserta didik mampu menjelaskan berbagai peristiwa sejarah yang terjadi
di Indonesia dan dunia meliputi Kolonialisme dan Perlawanan Bangsa Indonesia,
Pergerakan Kebangsaan Indonesia, Pendudukan Jepang di Indonesia, Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia, Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan, Pemerintahan
Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin, Pemerintahan Orde Baru,
Pemerintahan Reformasi, serta Revolusi Besar Dunia, Perang Dunia I dan II, Perang
Dingin, dan Peristiwa Kontemporer Dunia sampai abad-21.

Peserta didik di Kelas XI mampu menggunakan sumber primer dan sekunder untuk
melakukan penelitian sejarah nasional dan sejarah lokal secara diakronis atau
sinkronis kemudian mengomunikasikannya dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau
media lain. Selain itu mereka juga mampu menggunakan keterampilan sejarah untuk
menganalisis dan mengevaluasi peristiwa sejarah.

Peserta didik di Kelas XII mampu menggunakan sumber sekunder dan sumber primer
untuk melakukan penelitian sejarah nasional, sejarah dunia, dan/atau sejarah tematis
secara sinkronis atau diakronis kemudian mengomunikasikannya dalam bentuk lisan,
tulisan, dan/atau media lain. Selain itu mereka juga mampu menggunakan
keterampilan sejarah untuk menganalisis peristiwa sejarah dari berbagai perspektif
dan mengaktualisasikan minat bakatnya dalam bidang sejarah melalui studi lanjutan
atau kegiatan kesejarahan diluar sekolah.

Elemen Keterampilan Proses


Keterampilan Berpikir Sejarah Pada akhir fase Kelas XI dan XII ini, peserta didik
(Historical Thinking Skills) mampu melakukan:
• Penjelasan peristiwa sejarah secara diakronis
(kronologi) yang menitikberatkan pada proses
dan sinkronis yang menitikberatkan pada
struktur; Penjelasan peristiwa sejarah
berdasarkan hubungan kausalitas; Mengaitkan
peristiwa sejarah dengan kehidupan sehari-hari;
dan menempatkan peristiwa sejarah pada konteks
zamannya.
• Penjelasan peristiwa sejarah dalam perspektif
masa lalu, masa kini, dan masa depan; Penjelasan
peristiwa sejarah dari pola perkembangan,
perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan;
Memaknai nilai-nilai atau hikmah dari peristiwa
sejarah.
• Penjelasan peristiwa sejarah dalam ruang lingkup
lokal, nasional, dan global; Mengaitkan
hubungan antara peristiwa sejarah lokal,
nasional, bahkan global.
Kesadaran Sejarah (Historical Pada akhir fase kelas X dan XI ini, peserta didik
Consciousness) mampu:
• Memahami fakta sejarah serta melihat
keterkaitan antara masa lalu, masa kini, dan masa
depan
• Mengaitkan peristiwa sejarah dengan realitas
sosial dan mengevaluasi peristiwa sejarah.
• Memaknai nilai-nilai yang terkandung dalam
peristiwa sejarah.
• Mengembangkan minat untuk memperdalam atau
melanjutkan studi ilmu sejarah atau pendidikan
sejarah; mengembangkan kepedulian untuk
mengunjungi dan menjaga benda-benda atau
situs-situs peninggalan sejarah; dan berpartisipasi
aktif dalam berbagai kegiatan kesejarahan.
Penelitian Sejarah (Historical Pada akhir fase kelas XI ini, peserta didik mampu
Research) melakukan penelitian sejarah nasional dan sejarah
lokal (peristiwa atau tokoh nasional dan lokal)
dengan menerapkan langkah-langkah mencari
sumber (heuristik), kritik dan seleksi sumber
(verifikasi), analisa dan sintesa sumber
(interpretasi), dan penulisan sejarah (historiografi).
Pada akhir fase kelas XII ini, peserta didik mampu
melakukan penelitian sejarah nasional, sejarah
dunia, atau sejarah tematis (sejarah politik, sejarah
sosial, sejarah maritim, sejarah agraris, sejarah
IPTEK, sejarah kesehatan, sejarah mitigasi, dan
lain-lain) dengan menerapkan langkah-langkah
mencari sumber (heuristik), kritik dan seleksi
sumber (verifikasi), analisa dan sintesa sumber
(interpretasi), dan penulisan sejarah (historiografi).
Keterampilan Praktis Sejarah Pada akhir fase kelas XI ini diharapkan peserta didik
(Historical Practice Skills) mampu membaca buku referensi sejarah;
menuliskan dan menceritakan sejarah lokal serta
sejarah nasional; dan mengolah informasi sejarah
secara non digital maupun digital dalam berbagai
bentuk aplikasi sejarah, rekaman suara, film
dokumenter, foto, maket, vlog, infografis, komik,
poster, dan lain-lain.

Pada akhir fase kelas XII ini diharapkan peserta


didik mampu membaca dokumen sejarah;
menuliskan dan menceritakan sejarah nasional,
sejarah dunia, atau sejarah tematis; dan mengolah
informasi sejarah secara non digital maupun digital
dalam berbagai bentuk aplikasi sejarah, rekaman
suara, film dokumenter, foto, maket, vlog,
infografis, komik, poster, dan lain-lain.
Elemen Pemahaman Konsep
Keterampilan Konsep Sejarah Pada akhir fase kelas XI ini, peserta didik mampu
(Historical Conceptual Skills) mengembangkan konsep sejarah yang bisa
digunakan untuk mengkaji peristiwa sejarah;
mengidentifikasi kiprah orang-orang
atau kelompok masyarakat dalam menciptakan dan
menggerakan sejarah; mengidentifikasi peristiwa
sejarah lokal yang berkontribusi bagi pembentukan
identitas nasional; mengidentifikasi dan
menganalisis pola perkembangan, keberlanjutan,
perubahan, dan pengulangan dalam peristiwa
sejarah; dan mengembangkan konsep diakronis
(kronologi) untuk mendeskripsikan peristiwa
sejarah.
Pada akhir fase kelas XII ini, peserta didik mampu
mengembangkan konsep sejarah yang bisa
digunakan untuk menganalisis berbagai peristiwa
aktual yang terjadi; mengidentifikasi kiprah orang-
orang atau kelompok masyarakat pada masa kini
yang membawa dampak bagi kehidupan manusia;
mengidentifikasi hubungan atau keterkaitan
peristiwa sejarah nasional dan dunia;
membandingkan dan mengaitkan berbagai peristiwa
yang terjadi secara aktual dengan peristiwa sejarah;
dan mengembangkan konsep sinkronis untuk
menganalisis peristiwa sejarah.
CAPAIAN PEMBELAJARAN SENI RUPA

RASIONAL

Setiap manusia memiliki kemampuan untuk melihat, merasakan dan mengalami


sebuah keindahan. Bahkan berbagai kemungkinan dan potensi dalam hidup dapat
diprediksi. Hal inilah yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya di
muka bumi ini. Kepekaan terhadap keindahan membantu manusia untuk dapat
memaknai hidupnya dan menjalani hidupnya dengan optimal. Diharapkan melalui
pembelajaran seni rupa, kepekaan tersebut dibangun secara universal, yakni dapat
ditangkap oleh mata dan menembus sekat-sekat perbedaan termasuk perbedaan
bahasa.

Semenjak zaman prehistorik, manusia mengandalkan bahasa rupa sebagai perwujudan


sebuah gagasan. Bahkan, tanpa disadari kehidupan manusia tidak luput dari bahasa
rupa sebagai citra yang memiliki daya dan dampak luar biasa dalam menyampaikan
pesan, menghibur, melestarikan, menghancurkan dan menginspirasi hingga kurun
waktu tak terhingga.

Pembelajaran seni rupa mengajak peserta didik Indonesia dapat berpikir terbuka,
apresiatif, empatik, serta menghargai perbedaan dan keberagaman. Selain itu, peserta
didik Indonesia juga memperoleh pengalaman estetik sebagai hasil proses perenungan
dari dalam maupun luar diri mereka yang dituangkan dalam karya seni rupa. Karya
yang mencerminkan emosi dan hasil pemikiran mereka yang berdampak pada diri,
lingkungan maupun masyarakat.

Pembelajaran seni rupa memperlihatkan seni rupa sebagai kekuatan adidaya yang
dapat membentuk sejarah, budaya dan peradaban sebuah bangsa maupun seluruh
dunia. Peserta didik Indonesia harus menghargai dan melestarikan budaya, terutama
budaya Indonesia. Karena melalui budaya peserta didik Indonesia akan tumbuh dan
berkembang menjadi manusia yang dapat melihat, merasakan dan mengalami sebuah
keindahan sehingga dengan kesejahteraan jiwanya itu, peserta didik dapat
memberikan kemampuan terbaik yang dimiliki dirinya pada lingkungan dan
masyarakat.

Dengan demikian, peserta didik Indonesia diharapkan mampu menghidupkan dan


menyelaraskan ranah estetika, logika dan etika dalam sebuah kesatuan yang optimal
sesuai potensi kemanusiaannya sebagaimana termaktub dalam Profil Pelajar Pancasila

TUJUAN MATA PELAJARAN SENI RUPA

Pembelajaran seni rupa bertujuan menjadi wahana yang menyenangkan bagi peserta
didik untuk mengalami bagaimana kreativitas dapat membantu meningkatkan kualitas
hidupnya. Diharapkan melalui pengalaman belajar yang menyenangkan, relevan dan
dekat secara emosional dengan kehidupan peserta didik sehari-hari, Pendidikan Seni
Rupa bertujuan menghasilkan peserta didik yang antusias untuk terus belajar (life long
learner), kreatif, mampu berani mengekspresikan diri, gigih berusaha, reflektif,
bernalar kritis, berkontribusi aktif bagi lingkungannya dan selalu membuat keputusan
dengan tanggung jawab.
Peserta didik Indonesia yang berkualitas juga mampu percaya diri bekerja efektif dan
efisien secara mandiri maupun bekerjasama dengan orang lain tanpa memandang latar
belakang sosial ekonomi, perbedaan suku, agama, ras dan antargolongan. Kesadaran
atas perbedaan sebagai sebuah kewajaran dalam hidup dan memandangnya sebagai
potensi kekuatan merupakan kualitas lainnya yang diharapkan terbentuk dalam diri
peserta didik Indonesia. Kemampuan mengapresiasi, peka terhadap keindahan yang
ada di sekitar diri, lingkungan dan masyarakat yang beragam secara global maupun
dunia. Pembelajaran seni rupa juga dapat mempertajam kemampuan peserta didik
Indonesia dalam melihat, mengenal, merasakan, memahami dan mengalami nilai-nilai
estetik guna menyampaikan maupun merespon sebuah gagasan atau situasi, melihat
dan menciptakan sebuah peluang dan mendayagunakan sumber daya yang dimiliki
untuk menyelesaikan sebuah permasalahan. Oleh karena itu, tujuan dari pembelajaran
seni rupa memiliki peran yang sangat penting sebagai pembentuk peserta didik
Indonesia sesuai profil pelajar Pancasila (Education through Art).

KARAKTERISTIK MATA PELAJARAN SENI RUPA

 Kreativitas peserta didik Indonesia tumbuh dan berkembang melalui ruang


kebebasan peserta didik dalam mencari, melihat, mengamati, merasakan dari
berbagai sudut pandang, kemudian membangun pemahaman kembali dan
mengembangkannya dalam berbagai gagasan, proses dan bentuk melalui medium
seni rupa.
 Kepekaan dan daya apresiasi peserta didik Indonesia terbentuk melalui
pengalaman mencipta, menikmati, mengetahui, memahami, bersimpati,
berempati, peduli dan toleransi terhadap beragam nilai, budaya, proses dan karya.
 Keterampilan peserta didik Indonesia dalam bekerja artistik berkembang melalui
kemampuan merancang, menggambar, membentuk, memotong,
menyambungkan berbagai medium seni rupa.
 Karya seni rupa yang dihasilkan oleh peserta didik Indonesia memiliki kontribusi
yang berdampak pada diri dan lingkungannya sebagai respon positif dari sebuah
permasalahan baik secara global maupun internasional.
 Peserta didik Indonesia mampu berkolaborasi dan terhubung erat antar keilmuan
seni maupun bidang ilmu lainnya sebagai upaya bersama dalam mencari solusi
dalam permasalahan di berbagai aspek kehidupan.

Gambar 1. Lima elemen/domain landasan pembelajaran seni rupa


Landasan Pembelajaran Seni Rupa memiliki lima elemen/domain yang mandiri dan
berjalan beriringan sebagai kesatuan yang saling mempengaruhi dan mendukung.
Setiap elemen bukanlah sebuah urutan atau prasyarat dari elemen lainnya. Masing-
masing mampu berdiri sendiri secara mandiri namun memiliki keterhubungan dalam
peran antar elemen:

 Berpikir dan bekerja artistik (Thinking and Working Artistically)


Kemampuan peserta didik untuk berpikir dan bekerja artistik ditandai dengan
adanya kreativitas dalam menyelesaikan sebuah permasalahan. Melalui sikap
antusias dan keingintahuan peserta didik dalam mengajukan pertanyaan yang
bermakna, hingga pengembangan gagasan diharapkan peserta didik mampu
melihat, mengamati dan merasakan dari berbagai sudut pandang dalam
menciptakan sebuah peluang, menjawab tantangan dan menyelesaikan
permasalahan kehidupan sehari-hari.

Peserta didik wajib mengetahui berbagai prosedur dasar sederhana dalam berkarya.
Sehingga nilai etika selalu beriringan dengan artistik dan estetika. Meskipun
demikian, peserta didik tetap diberikan kebebasan dalam mengeksplorasi dan
bereksperimen sehingga menemukan cara mereka sendiri dalam mengembangkan
gagasannya.

Kemandirian yang terbentuk perlu diikuti dengan kemampuan peserta didik untuk
bekerjasama, gotong royong, dan berkolaborasi baik antar keilmuan maupun
dengan bidang ilmu lainnya atau antar diri, lingkungan maupun dengan
masyarakat.

 Mengalami (Experiencing)
Landasan pembelajaran seni rupa mengarahkan peserta didik untuk mendapatkan
pengalaman secara langsung dengan; mengenali, merasakan, dan memahami objek
seni rupa. Selanjutnya, peserta didik dapat merespon aneka sumber gaya seni rupa,
era dan budaya.

Dalam eksplorasi dan eksperimen, peserta didik dapat menggunakan berbagai


bahan, alat, teknologi dalam proses menciptakan sebuah karya seni rupa. Selain itu,
peserta didik juga mengumpulkan dan merekam informasi baik melalui
pengalaman visual maupun estetik dari kehidupan sehari-hari yang nantinya
dituangkan pada karya mereka.

 Menciptakan (Making/creating)
Landasan pembelajaran seni rupa memotivasi peserta didik dalam menciptakan
sebuah karya seni rupa melalui pemilihan dan penggunaan bahan, alat maupun
teknik yang sesuai dengan konteks, kebutuhan, ketersediaan, kemampuan dan
pengalaman peserta didik itu sendiri.

 Merefleksikan (Reflecting)
Landasan pembelajaran seni rupa melatih peserta didik dapat merefleksikan
perkembangan diri dengan kemampuan efektivitas gagasan, pesan dan medium
dari karyanya.
Kemampuan dalam melihat, mengamati dan membuat hubungan estetika antara
karya dengan dirinya, lingkungan maupun masyarakat menjadi tolok ukur dalam
kegiatan refleksi dimana peserta didik dapat menyampaikan pesan atau gagasannya
dalam sebuah karya. Peserta didik mampu menjelaskan, memberi komentar dan
umpan balik secara kritis atas karya pribadi maupun karya orang lain dengan
mempresentasikannya secara runut, terperinci dan menggunakan kosa kata yang
tepat.

 Berdampak (Impacting)
Setiap proses dalam pembelajaran seni rupa memberikan dampak pada diri,
lingkungan dan masyarakat. Peserta didik diharapkan dapat memilih, menganalisis
dan menghasilkan karya seni rupa yang memiliki dampak luas, tidak hanya pada
dirinya, tetapi pada lingkungan dan masyarakat.

CAPAIAN PEMBELAJARAN SETIAP FASE

Capaian Pembelajaran setiap fase merujuk pada periodisasi perkembangan seni rupa
menurut Viktor Lowenfeld dan Lambert Brittain (1982):

Fase E (Umumnya Kelas 10)


Capaian Pembelajaran Seni Rupa Fase E (Kelas 10) diharapkan peserta didik mampu
bekerja mandiri dan/atau berkelompok dalam menghasilkan sebuah karya,
mengapresiasi berdasarkan perasaan, empati dan penilaian pada karya seni rupa serta
peserta didik dapat menyampaikan pesan lisan atau tertulis tentang karya seni rupa.
Fase E masuk ke dalam Masa Penentuan (Period of Decision) yang ditandai timbulnya
kesadaran akan kemampuan diri dalam proses kreatif. Peserta didik menunjukkan
perbedaan minat antar individu. Kecenderungan kelompok peserta didik yang
berbakat dan memiliki minat pada bidang kreatif, akan melanjutkan kegiatannya
dengan rasa senang.

Seni Rupa merupakan wahana untuk melatih berpikir kreatif, terlepas dari
kemampuan dan minat peserta didik. Di akhir fase E, peserta didik diharapkan
memiliki nalar kritis, menghasilkan atau mengembangkan gagasan dalam proses
kreatif dalam merespon lingkungannya secara mandiri dan/atau berkelompok. Dalam
proses kreatif tersebut, peserta didik telah memahami ruang, proporsi, gesture dan
menentukan bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang sesuai dengan tujuan
karyanya. Selain itu, peserta didik juga dapat menyampaikan pesan dan gagasan
secara lisan dan/atau tertulis tentang karya seni rupa berdasarkan pada pengamatan
dan pengalamannya, secara efektif, runut, terperinci dan menggunakan kosa kata seni
rupa yang tepat.

Capaian Fase E Berdasarkan Elemen

Elemen Mengalami
Pada akhir fase E, peserta didik mampu mengamati, mengenal, merekam dan
menuangkan pengalaman dan pengamatannya terhadap lingkungan, perasaan, empati
atau penilaiannya secara visual dengan menggunakan proporsi, gestur, ruang yang rinci.
Karya peserta didik mencerminkan penguasaan terhadap bahan, alat, teknik, teknologi
dan prosedur yang dipilihnya (sesuai minat dan kemampuannya).
Elemen Menciptakan
Pada akhir fase E, peserta didik mampu menciptakan karya seni yang menunjukkan
pilihan keterampilan,medium dan pengetahuan elemen seni rupa atau prinsip desain
tertentu yang sesuai dengan tujuan karyanya, dalam konteks ekspresi pribadi atau sesuai
topik tertentu.
Elemen Merefleksikan
Pada akhir fase E, peserta didik mampu secara kritis mengevaluasi dan menganalisa
efektivitas pesan dan penggunaan medium sebuah karya, pribadi maupun orang lain serta
menggunakan informasi tersebut untuk merencanakan langkah pembelajaran
selanjutnya.
Elemen Berpikir dan Bekerja Artistik
Pada akhir fase E, peserta didik mampu berkarya dan mengapresiasi berdasarkan
perasaan, empati dan penilaian pada karya seni secara ekspresif, produktif, inventif dan
inovatif. Peserta didik mampu menggunakan kreativitasnya, mengajukan pertanyaan
yang bermakna dan mengembangkan gagasan dan menggunakan berbagai sudut pandang
untuk mendapatkan gagasan, menciptakan peluang, menjawab tantangan dan
menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik juga mampu bekerja
secara mandiri, bergotong royong maupun berkolaborasi dengan bidang keilmuan lain
atau masyarakat di lingkungan sekitar.
Elemen Berdampak
Pada akhir fase E, peserta didik mampu membuat karya sendiri atas dasar perasaan,
minat, nalar dan sesuai akar budaya pada masyarakatnya.

Fase F (Umumnya Kelas 11-12).


Capaian Pembelajaran Seni Rupa Fase F (Kelas 11-12) diharapkan peserta didik
mampu melihat keterhubungan dan berkolaborasi dengan bidang keilmuan lain atau
masyarakat. Fase F, masuk ke dalam Masa Penentuan (Period of Decision) dimana
kepercayaan diri telah tumbuh. Fase ini ditandai dengan kemampuan peserta didik
dalam menganalisa dan mengevaluasi sebuah pesan, gagasan, medium dan
penggunaan unsur-unsur rupa secara efektif. Kesadaran peserta didik terhadap
keterlibatan seni dalam segala aspek kehidupan diharapkan mulai tumbuh pada fase
ini.

Di akhir fase F, peserta didik diharapkan memiliki nalar kritis, menghasilkan atau
mengembangkan gagasan dalam proses kreatif dalam merespon keterkaitan diri dan
lingkungannya secara mandiri dan/atau berkelompok. Dalam proses kreatif tersebut,
peserta didik sudah dapat menentukan bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur
yang sesuai dengan tujuan karyanya. Peserta didik juga diharapkan sudah dapat
bekerja secara produktif, inventif atau inovatif baik secara mandiri maupun
berkelompok. Selain itu, peserta didik juga dapat menyampaikan pesan dan gagasan
secara lisan dan/atau tertulis tentang karya seni rupa berdasarkan pada pengamatan
dan pengalamannya, secara efektif, runut, terperinci dan menggunakan kosa kata seni
rupa yang tepat.

Capaian Fase F Berdasarkan Elemen

Elemen Mengalami
Pada akhir fase F, peserta didik mampu mengamati, mengenal, merekam dan
menuangkan pengalaman dan pengamatannya terhadap keterlibatan seni rupa dalam
kehidupan sehari -hari secara visual dengan menggunakan proporsi, gestur, ruang yang
rinci. Karya peserta didik mencerminkan penguasaan terhadap bahan, alat, teknik,
teknologi dan prosedur yang dipilihnya (sesuai minat, kemampuan dan ketersediaan di
daerahnya).
Elemen Menciptakan
Pada akhir fase F, peserta didik mampu menciptakan karya seni yang menunjukkan
penguasaan atas pilihan keterampilan, medium, pengetahuan elemen seni rupa atau
prinsip desain tertentu yang sesuai dengan tujuan karyanya, dalam konteks ekspresi
pribadi atau sesuai topik tertentu.
Elemen Merefleksikan
Pada akhir fase F, peserta didik mampu secara kritis dan mendalam mengevaluasi dan
menganalisa efektivitas dampak karya pribadi maupun orang lain serta menggunakan
informasi tersebut untuk merencanakan langkah pembelajaran selanjutnya.
Elemen Berpikir dan Bekerja Artistik
Pada akhir fase F, peserta didik mampu berkarya dan mengapresiasi berdasarkan
perasaan, empati dan penilaian pada karya seni secara ekspresif, produktif, inventif dan
inovatif.
Peserta didik mampu menggunakan kreativitasnya, mengajukan pertanyaan yang
bermakna dan mengembangkan gagasan dan menggunakan berbagai sudut pandang
untuk mendapatkan gagasan, menciptakan peluang, menjawab tantangan dan
menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik juga mampu bekerja
secara mandiri, bergotong royong maupun berkolaborasi dengan bidang keilmuan lain
atau masyarakat di lingkungan sekitar.
Elemen Berdampak
Pada akhir fase F, peserta didik mampu membuat karya sendiri dengan mendeskripsikan
konsep atas dasar perasaan, minat, nalar dan sesuai akar budaya dan perkembangannya
yang ada di masyarakatnya.
Capaian pembelajaran mata pelajaran kejuruan dapat dijabarkan sebagai berikut :

CAPAIAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Rasional
Matematika merupakan ilmu atau pengetahuan tentang belajar atau berpikir logis yang
sangat dibutuhkan manusia untuk hidup yang mendasari perkembangan teknologi
modern. Matematika mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan
memajukan daya pikir manusia. Matematika dipandang sebagai materi pembelajaran
yang harus dipahami sekaligus sebagai alat konseptual untuk mengonstruksi dan
merekonstruksi materi tersebut, mengasah, dan melatih kecakapan berpikir yang
dibutuhkan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan. Belajar matematika dapat
meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berpikir logis, analitis, sistematis,
kritis, dan kreatif. Kompetensi tersebut diperlukan agar pebelajar memiliki
kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan
hidup pada keadaan yang selalu berubah, penuh dengan ketidakpastian, dan bersifat
kompetitif.

Mata Pelajaran Matematika membekali peserta didik tentang cara berpikir, bernalar,
dan berlogika melalui aktivitas mental tertentu yang membentuk alur berpikir
berkesinambungan dan berujung pada pembentukan alur pemahaman terhadap materi
pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, relasi, masalah, dan
solusi matematis tertentu yang bersifat formal-universal. Proses mental tersebut dapat
memperkuat disposisi peserta didik untuk merasakan makna dan manfaat matematika
dan belajar matematika serta nilai-nilai moral dalam belajar Mata Pelajaran
Matematika, meliputi kebebasan, kemahiran, penaksiran, keakuratan, kesistematisan,
kerasionalan, kesabaran, kemandirian, kedisiplinan, ketekunan, ketangguhan,
kepercayaan diri, keterbukaan pikiran, dan kreativitas. Dengan demikian relevansinya
dengan profil pelajar Pancasila, Mata Pelajaran Matematika ditujukan untuk
mengembangkan kemandirian, kemampuan bernalar kritis, dan kreativitas peserta
didik. Adapun materi pembelajaran pada Mata Pelajaran Matematika di setiap jenjang
pendidikan dikemas melalui bidang kajian Bilangan, Aljabar, Pengukuran, Geometri,
Analisis Data dan Peluang.

Tujuan Belajar Matematika

Mata Pelajaran Matematika bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat:

1. memahami materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi,


dan relasi matematis dan mengaplikasikannya secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat dalam pemecahan masalah matematis (pemahaman matematis).
2. menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematis
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika (penalaran dan pembuktian matematis).
3. memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang
model matematis, menyelesaikan model atau menafsirkan solusi yang diperoleh
(pemecahan masalah matematis).
4. mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah, serta menyajikan suatu situasi kedalam simbol
atau model matematis (komunikasi dan representasi matematis).
5. mengaitkan materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip,
operasi, dan relasi matematis pada suatu bidang kajian, lintas bidang kajian, lintas
bidang ilmu, dan dengan kehidupan (koneksi matematis).
6. memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika,
serta sikap kreatif, sabar, mandiri, tekun, terbuka, tangguh, ulet, dan percaya diri
dalam pemecahan masalah (disposisi matematis).

Karakteristik Mata Pelajaran Matematika


1. Mata Pelajaran Matematika diorganisasikan dalam lingkup lima elemen konten dan
lima elemen kecakapan.
2. Elemen konten dalam Mata Pelajaran Matematika terkait dengan pandangan bahwa
matematika sebagai materi pembelajaran (subject matter) yang harus dipahami
peserta didik meliputi:
a. Bilangan
Bidang kajian Bilangan membahas tentang angka sebagai simbol bilangan,
konsep bilangan, operasi hitung bilangan, dan relasi antara berbagai operasi
hitung bilangan dalam subelemen representasi visual, sifat urutan, dan operasi.
b. Aljabar
Bidang kajian Aljabar membahas tentang aljabar non-formal dalam bentuk
simbol gambar sampai dengan aljabar formal dalam bentuk simbol huruf yang
mewakili bilangan tertentu dalam subelemen persamaan dan pertidaksamaan,
relasi dan pola bilangan, serta rasio dan proporsi.
c. Pengukuran
Bidang kajian Pengukuran membahas tentang besaran-besaran pengukuran,
cara mengukur besaran tertentu, dan membuktikan prinsip atau teorema terkait
besaran tertentu dalam subelemen pengukuran besaran geometris dan non-
geometris.
d. Geometri
Bidang kajian Geometri membahas tentang berbagai bentuk bangun datar dan
bangun ruang baik dalam kajian Euclides maupun Non-Euclides serta ciri-
cirinya dalam subelemen geometri datar dan geometri ruang.
e. Analisis Data dan Peluang
Bidang kajian Analisis Data dan Peluang membahas tentang pengertian data,
jenis-jenis data, pengolahan data dalam berbagai bentuk representasi, dan
analisis data kuantitatif terkait pemusatan dan penyebaran data serta peluang
munculnya suatu data atau kejadian tertentu dalam subelemen data dan
representasinya, serta ketidakpastian dan peluang.
3. Elemen kecakapan dalam mata pelajaran Matematika terkait dengan pandangan
bahwa matematika sebagai alat konseptual untuk mengonstruksi dan
merekonstruksi materi pembelajaran matematika berupa aktivitas mental yang
membentuk alur berpikir dan alur pemahaman yang dapat mengembangkan
kecakapan-kecakapan berikut:
a. Pemahaman Matematis
Pemahaman matematis terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman
terhadap materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip,
operasi, dan relasi yang bersifat formal-universal, dengan cara mengingat,
menjelaskan, dan menerapkannya secara rutin dalam kasus sederhana.
b. Penalaran dan Pembuktian Matematis
Penalaran terkait erat dengan pembentukan alur berpikir dalam mengonstruksi
dan merekonstruksi materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep,
prinsip, operasi, dan relasi dengan cara menggunakan pola hubungan untuk
menganalisis situasi dan menyusun konjektur, sedangkan pembuktian
matematis terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman terhadap materi
pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi yang
bersifat formal-universal dengan cara membuktikan kebenaran suatu prinsip,
rumus, atau teorema tertentu.
c. Pemecahan Masalah Matematis
Pemecahan masalah matematis terkait erat dengan pembentukan alur berpikir
dalam mengonstruksi dan merekonstruksi materi pembelajaran matematika dan
pembentukan alur pemahaman terhadap materi pembelajaran matematika
berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan relasi yang bersifat formal-universal,
dengan cara menggunakan berbagai strategi yang efektif untuk menerapkan
materi pembelajaran matematika dalam menyelesaikan masalah matematis atau
masalah sehari-hari.
d. Komunikasi dan Representasi Matematis
Komunikasi dan representasi matematis terkait erat dengan pembentukan alur
pemahaman terhadap materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep,
prinsip, operasi, dan relasi yang bersifat formal-universal dengan cara
mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk memperjelas keadaan atau masalah, serta menyajikan suatu situasi
kedalam simbol atau model matematis.
e. Koneksi Matematis
Koneksi matematis terkait erat dengan pembentukan alur pemahaman terhadap
materi pembelajaran matematika berupa fakta, konsep, prinsip, operasi, dan
relasi yang bersifat formal-universal dengan cara mengaitkan antarmateri
pembelajaran matematika pada suatu bidang kajian, lintas bidang kajian, lintas
bidang ilmu, dan dengan kehidupan.

Capaian Pembelajaran Matematika Setiap Fase

Fase E (Umumnya untuk kelas 10 SMA)


Pada akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-sifat operasi bilangan
berpangkat (eksponen) dan logaritma, serta menggunakan barisan dan deret
(aritmetika dan geometri). Peserta didik dapat menginterpretasi ekspresi
eksponensial. Menggunakan sistem persamaan linear tiga variabel, sistem
pertidaksaman linear dua variabel, fungsi kuadrat dan fungsi eksponensial dalam
menyelesaikan masalah. Peserta didik juga dapat melakukan operasi Vektor.
Peserta didik dapat menentukan perbandingan trigonometri dan memecahkan
masalah yang melibatkan segitiga siku-siku. Peserta juga didik dapat memilih
tampilan data yang sesuai dan menginterpretasi data menurut bentuk distribusi data
menggunakan nilai tengah (median, mean) dan sebaran (jangkauan interkuartil,
standar deviasi).

Capaian berdasarkan elemen

Bilangan Di akhir fase E, peserta didik dapat menggeneralisasi


sifat-sifat operasi bilangan berpangkat (eksponen) dan
logaritma, serta menggunakan barisan dan deret
(aritmetika dan geometri).
Aljabar and Fungsi Di akhir fase E, peserta didik dapat menginterpretasi
ekspresi eksponensial. Menggunakan sistem persamaan
linear tiga variabel, sistem pertidaksaman linear dua
variabel, fungsi kuadrat dan fungsi eksponensial dalam
menyelesaikan masalah. Peserta didik juga dapat
melakukan operasi Vektor
Fungsi
Pengukuran -
Geometri Di akhir fase E, peserta didik dapat menentukan
perbandingan trigonometri dan memecahkan masalah
yang melibatkan segitiga siku-siku.
Analisis Data dan Peluang Di akhir fase E, peserta didik dapat menampilkan dan
menginterpretasi data menggunakan statistik yang
sesuai bentuk distribusi data untuk membandingkan
nilai tengah (median, mean) dan sebaran (jangkauan
interkuartil, standar deviasi) untuk membandingkan dua
atau lebih himpunan data. Mereka dapat meringkas data
kategorikal untuk dua kategori dalam tabel frekuensi dua
arah, menafsirkan frekuensi relatif dalam konteks data
(termasuk frekuensi relatif bersama, marginal, dan
kondisional), dan mengenali kemungkinan asosiasi dan
tren dalam data. Mereka dapat membedakan antara
korelasi dan sebab-akibat. Mereka dapat
membandingkan distribusi teoretis diskrit dan distribusi
eksperimental, dan mengenal peran penting dari ukuran
sampel. Mereka dapat menghitung peluang dalam
situasi diskrit.

Fase F (Umumnya untuk kelas 11 dan 12 SMA)

Pada akhir fase F, peserta didik dapat menentukan fungsi Invers, komposisi fungsi
dan transformasi fungsi untuk memodelkan situasi dunia nyata berdasarkan fungsi
yang sesuai (linier, kuadrat, eksponensial). peserta didik menerapkan teorema
tentang lingkaran, dan menentukan panjang busur dan luas juring lingkaran.
Peserta didik juga dapat mengevaluasi berbagai laporan berbasis statistik.

Capaian berdasarkan elemen

Bilangan -
Aljabar dan Fungsi Di akhir fase F, peserta didik dapat menentukan
fungsi Invers, komposisi fungsi dan transformasi
fungsi untuk memodelkan situasi dunia nyata
berdasarkan fungsi yang sesuai (linier, kuadrat,
eksponensial).
Pengukuran -
Geometri Di akhir fase F, peserta didik menerapkan teorema
tentang lingkaran, dan menentukan panjang busur
dan luas juring lingkaran.
Analisis Data dan Peluang Di akhir fase F, peserta didik dapat merumuskan
pertanyaan, mengumpulkan informasi,
menyajikan, menganalisis, hingga menarik
kesimpulan dari suatu data dengan membuat
rangkuman statistik deskriptif. mengevaluasi
proses acak yang mendasari percobaan statistik,.
Mereka menggunakan peluang bebas dan bersyarat
untuk menafsirkan data.
Fungsi .
Kalkulus -

Fase F+ (Umumnya untuk kelas 11 dan 12 SMA Pilihan)


Pada akhir fase F+, peserta didik dapat menyatakan bilangan kompleks dan
operasinya pada bidang koordinat kompleks, menyatakan data dalam bentuk
matriks dan melakukan operasi terhadap matriks dalam menerapkannya dalam
transformasi geometri dan penyelesaian sistem persamaan. Peserta didik
melakukan operasi aritmatika pada polinomial. Peserta didik dapat menyatakan
sifat-sifat geometri dengan persamaan (titik, garis, lingkaran, elips, parabola, dsb.).
Peserta didik dapat dapat memodelkan fenomena dengan fungsi trigonometri dan
fungsi logaritma. Mereka dapat menggunakan sistem koordinat untuk menyatakan
bentuk geometris dalam bentuk aljabar. Psereta didik dapat mengevaluasi hasil
keputusan dengan menggunakan distribusi probabilitik dengan menghitung nilai
yang diharapkan. Peserta didik juga dapat menerapkan konsep dasar kalkulus di
dalam konteks pemecahan masalah aplikasi dalam berbagai bidang.

Capaian berdasarkan elemen


Bilangan Di akhir fase F, peserta didik melakukan operasi aritmetika
dengan bilangan kompleks, mewakili bilangan kompleks dan
operasinya pada bidang kompleks, dan menggunakan
bilangan kompleks dalam identitas dan persamaan polinomial
(suku banyak).
Aljabar dan Fungsi Di akhir fase F, peserta didik melakukan operasi aritmetika
pada polinomial (suku banyak), menentukan faktor
polinomial, dan menggunakan identitas polinomial untuk
menyelesaikan masalah. Mereka menyatakan data dalam
bentuk matriks dan melakukan operasi terhadap matriks
dalam menerapkannya dalam transformasi geometri dan
penyelesaian sistem persamaan.
Mereka menyatakan fungsi trigonometri menggunakan
lingkaran satuan, memodelkan fenomena periodik dengan
fungsi trigonometri, dan membuktikan serta menerapkan
identitas trigonometri. Mereka dapat memodelkan berbagai
fenomena dengan fungsi rasional, fungsi akar, fungsi
eksponensial, fungsi logaritma, fungsi nilai mutlak, fungsi
tangga dan fungsi piecewise.
Pengukuran -
Geometri Di akhir fase F, peserta didik dapat menyatakan sifat-sifat
geometri dari persamaan (garis singgung, lingkaran, elips,
parabola, hiperbola). Mereka menggunakan sistem koordinat
untuk membuktikan sifat geometri sederhana secara aljabar.
Analisa Data dan Di akhir fase F, peserta didik dapat menginterpretasi
Peluang parameter distribusi data secara statistik (seragam, binomial
dan normal). menghitung nilai harapan distribusi binomial
dan normal dan menggunakannya dalam penyelesaian
masalah,
Fungsi -
Kalkulus Di akhir fase F, peserta didik menerapkan konsep dasar
kalkulus, yaitu limit, turunan dan integral dalam penyelesaian
masalah.
CAPAIAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS PEMINATAN
Rasional
Bahasa Inggris Peminatan adalah program di luar pengajaran bahasa Inggris wajib,
yang diberikan di kelas 11 dan 12 untuk memfasilitasi peserta didik yang betul-
betul berminat untuk mempelajari bahasa Inggris dengan lebih komprehensif dan
terfokus. Program ini diharapkan dapat membantu peserta didik berhasil mencapai
kemampuan akademik yang ditargetkan serta ‘’life skills’’ yang diperlukan untuk
dapat hidup dalam tatanan dunia dan teknologi yang berubah dengan cepat. Selain
life skills, di dalam pembelajaran Bahasa Inggris Peminatan juga menekankan pada
keterampilan Abad 21 (berpikir kritis, kreatifitas, komunikasi, dan kolaborasi),
pengembangan karakter, dan literasi sesuai kebutuhan.
Pengajaran Bahasa Inggris Peminatan ini memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan kemampuan bahasa Inggris, pada keempat
keterampilan bahasa Inggris yang meliputi menyimak, berbicara, membaca dan
menulis, ke tingkat yang lebih tinggi. Capaian Pembelajaran minimal keempat
keterampilan Bahasa Inggris di program Bahasa Inggris Peminatan ini mengacu
pada Common European Framework of Reference for Languages: Learning,
Teaching, Assessment (CEFRL) dan setara level B2. English level B2 adalah
tingkat keempat bahasa Inggris, yakni tingkat Upper Intermediate dalam Common
European Framework of Reference (CEFR), suatu penentuan berbagai tingkat
kecakapan bahasa yang disusun oleh Dewan Eropa. Dalam percakapan sehari-hari,
tingkat ini biasa disebut sebagai “confident atau percaya diri”. Pada tingkat ini,
peserta didik dapat berfungsi secara mandiri di berbagai lingkungan akademik dan
profesional menggunakan bahasa Inggris, meskipun dengan berbagai nuansa dan
keakuratan yang terbatas. (https://www.cambridgeenglish.org/exams-and-
tests/cefr/; EF, CEFR, https://www.efset.org/id/cefr/b2/.).
Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran Bahasa Inggris Peminatan ini
adalah pendekatan berbasis teks (genre-based approach), yakni pembelajaran
difokuskan pada teks, dalam berbagai moda, baik lisan, tulis, visual, audio, maupun
multimodal. Pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman dalam
menggunakan teks-teks berbahasa Inggris untuk memahami dan menerapkan
pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata. Teks menjadi fokus pembelajaran karena, seperti dikatakan
oleh Halliday dan Mathiesen (2014: 3) bahwa “When people speak or write, they
produce text, and text is what listeners and readers engage with and interpret.”
Untuk itu, pengajaran juga difokuskan pada penguatan kemampuan menggunakan
bahasa Inggris dalam empat keterampilan berbahasa, yakni menyimak, berbicara,
membaca dan menulis secara terpadu, dalam tiga jenis teks, yakni naratif,
eksposisi, dan diskusi. Ada 4 tahap pada pengajaran bahasa yang menggunakan
pendekatan berbasis teks: tahap pertama Building Knowledge of Field; guru dan
peserta didik membangun konteks budaya, berbagi pengalaman, membahas
kosakata, pola-pola kalimat, dan sebagainya. Pada tahap kedua, Modelling of Text;
guru menunjukkan teks model (lisan atau tulis) dari jenis teks yang sedang
dipelajari. Tahap ketiga, Joint Construction of Text; peserta didik mencoba
memproduksi teks secara berkelompok dengan bantuan guru. Tahap keempat,
Independent Construction of Text; peserta didik diberi kesempatan untuk
memproduksi teks lisan dan tulisan secara mandiri, dengan bimbingan guru yang
minimal, hanya kalau diperlukan.

Pembelajaran Bahasa Inggris Peminatan juga dirancang untuk membentuk Profil


Pelajar Pancasila seperti beriman dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis,
kreatif, gotong royong, dan berkebhinekaan global baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial dan alam melalui
pembelajaran yang bersifat kontekstual. Dalam kaitannya dengan tujuan
pembentukan Profil Pelajar Pancasila, pengajaran Bahasa Inggris Peminatan
diharapkan dapat mewujudkan peserta didik yang merdeka, yakni menjadi
pengguna bahasa Inggris yang mandiri dan percaya diri, selain itu, pembentukan
Profil Pelajar Pancasila juga dapat dicapai melalui berbagai aktivitas pembelajaran
dengan berbagai jenis teks.

Tujuan Belajar Mata Pelajaran Bahasa Inggris Peminatan


Mata pelajaran Bahasa Inggris Peminatan bertujuan untuk memastikan peserta
didik:
1. Menggunakan bahasa Inggris secara mandiri dan dengan rasa percaya diri untuk
mencapai tujuan komunikasi baik lisan maupun tulis dalam tiga jenis teks, yakni
naratif, eksposisi, dan diskusi dalam empat keterampilan berbahasa secara
terpadu, dengan kompetensi bahasa Inggris setara Level B2 CEFR.
Pada level B2 CEFR, peserta didik diharapkan mampu:
a. memahami gagasan utama dari teks yang kompleks baik tentang topik
konkrit terkait kejadian-kejadian di lingkungan sekitar, maupun abstrak
terkait isu mutakhir atau topik terkait mata pelajaran lain dalam teks naratif,
eksposisi, dan diskusi.
b. berinteraksi dengan lancar, spontan, dan mampu berinteraksi secara teratur
dengan penutur jati bahasa Inggris, serta cukup mungkin tanpa ada hambatan
bagi kedua belah pihak yang berkomunikasi atau berinteraksi.
c. memproduksi teks dengan struktur organisasi yang jelas dan detail, tentang
berbagai topik dan menjelaskan pendapat atau pandangan terkait isu dalam
topik tertentu dengan memberikan manfaat dan kelemahan (pro dan kontra)
dari berbagai pilihan atau pendapat.
Semua karakteristik kemampuan bahasa Inggris level B2 di atas sesuai dengan
tujuan dari teks naratif, eksposisi, dan diskusi.
2. Memiliki keterampilan abad 21, termasuk berpikir kritis, kreatif, berkomunikasi
lisan dan tulis, dan mampu bekerja sama, serta literasi digital.
3. Menjadi warga masyarakat global yang tetap memegang teguh nilai-nilai
Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa dengan mengedepankan Profil
Pembelajar Pancasila seperti beriman dan berahlak mulia, mandiri, bernalar
kritis, kreatif, gotong royong, dan berkebinekaan global.

Karakteristik Mata Pelajaran Bahasa Inggris Peminatan


1. Pengajaran mencakup empat keterampilan berbahasa, yakni menyimak,
berbicara, membaca dan menulis yang diajarkan secara terintegrasi dalam siklus
pengajaran berbasis teks, khususnya 3 jenis teks, yakni naratif, eksposisi, dan
diskusi. Teks naratif dipilih karena tiga alasan utama. Pertama, teks naratif
merupakan “life—worlds” (Macken-Horarik, dkk, 2017: 32) peserta didik,
tersedia di setiap masa, dalam setiap kalangan dan kelompok usia, dalam
berbagai jenis dan topik, mulai dari topik sejarah sampai topik terkini. Kedua,
Teks naratif bertujuan untuk menghibur, dan merupakan bagian dari karya
sastra. Hal ini diharapkan mampu menarik perhatian dan meningkatkan minat
peserta didik untuk terus belajar bahasa Inggris. Alasan terakhir adalah naratif
juga memainkan peran penting dalam menentukan cara pandang seseorang
terhadap dunia. (Bruner, 1986;Gee, 1989,1999, dalam Lopez-Bonilla, 2011:49).
Teks eksposisi dan diskusi dipilih karena jenis teks ini mempunyai peranan yang
sangat penting tidak hanya di dunia akademik, tetapi juga di dunia kerja. Teks
eksposisi dan diskusi menuntut peserta didik untuk mampu menggunakan
bahasa Inggris untuk mengemukakan pendapat tentang suatu isu, dengan
mengungkapkan argumen yang didukung fakta, data, dan pendapat para ahli
terkait isu tersebut. Teks diskusi, khususnya, menuntut peserta didik untuk
melihat satu isu dari berbagai perspektif, minimal dua perspektif, yakni
perspektif yang mendukung dan menentang. Pengajaran teks diskusi dapat
memfasilitasi peserta didik untuk berlatih berdebat dalam bahasa Inggris dan
juga kemampuan yang sangat penting baik dalam dunia akademik maupun dunia
kerja dewasa ini. Kedua jenis teks ini, dengan argumen sebagai bagian utama,
berperan penting dalam pengembangan kemampuan berpikir kritis dan
mendapat perhatian besar dari pemerintah dewasa ini.
2. Ketiga teks ini disajikan bukan hanya dalam bentuk teks tulis, tetapi juga teks
lisan (monolog atau dialog), teks visual, teks audio, dan teks multimodal (teks
yang mengandung aspek verbal, visual dan audio), baik otentik maupun teks
yang dibuat untuk tujuan pengajaran, baik tunggal maupun teks ganda, yang
diproduksi dalam kertas maupun layar. Hal ini diupayakan untuk memfasilitasi
peserta didik untuk terampil menggunakan teknologi (literasi teknologi)
sehingga meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengelola informasi
digital.
3. Pengajaran sastra dan lintas budaya menjadi bagian dari pengajaran Bahasa
Inggris Peminatan, karena teks merupakan konstruksi sosial, pembahasan teks
tidak akan terlepas dari pembahasan budaya yang direfleksikan dalam setiap
teks yang dibahas. Dengan demikian, pengajaran sastra dan budaya sudah
inklusif dalam pengajaran 3 jenis teks di atas.
4. Konsep belajar yang digunakan adalah the zone of proximal development, yakni
bahwa proses belajar harus menciptakan jarak antara tingkat perkembangan
aktual yang ditentukan oleh penyelesaian masalah secara mandiri dengan
tingkat perkembangan yang dicapai di bawah bimbingan orang dewasa (guru)
atau kerjasama dengan teman sebaya yang lebih mampu (Vygotsky, 1978: 86).
Dalam kaitannya dengan konsep merdeka belajar, pengajaran Bahasa Inggris
Peminatan diharapkan dapat mewujudkan para peserta didik yang merdeka,
yakni menjadi pengguna bahasa Inggris yang mandiri dan percaya diri.
5. Proses belajar berlangsung berdasarkan konsep bahwa belajar merupakan
proses sosial, dan peserta didik belajar bahasa, belajar melalui bahasa, dan
belajar tentang bahasa (Halliday, dalam Feez and Joyce, 1998).
6. Proses belajar terjadi dalam kerangka apprenticeship magang, dimana guru
berperan sebagai ahli yang bisa memberikan bimbingan sampai peserta didik
memiliki kemampuan yang diharapkan. Proses belajar selanjutnya berfokus
pada peserta didik (learner-centred) (Tyler, 1949, 1990), yakni bahwa proses
belajar harus difokuskan pada upaya mengubah perilaku peserta didik (yang
asalnya dari tidak mampu menjadi mampu), dalam menggunakan bahasa Inggris
pada empat keterampilan berbahasa dalam jenis teks naratif, eksposisi, dan
diskusi.
7. Prinsip belajar adalah scaffolding, yakni bantuan tutorial yang diberikan oleh
guru atau orang dewasa lain yang mengetahui cara mengontrol hal-hal yang
berada di luar kapasitas peserta didik (Wood, Bruner and Ross, 1976; Wells,
1999). Guru berperan mengajarkan kepada peserta didik cara melakukan
sesuatu, dalam hal ini cara menggunakan bahasa Inggris dan memberikan
kesempatan untuk mempraktekkan nya (Mendelsohn, 2008: 56).

 Elemen-elemen mata pelajaran serta deskripsinya


Elemen Deskripsi
Menyimak/Listening Peserta didik diharapkan mencapai kemampuan yang
ditargetkan dalam mata pelajaran Bahasa Inggris wajib
dan mampu memahami gagasan utama dari teks
dengaran yang kompleks baik tentang topik konkrit
terkait kejadian-kejadian di lingkungan sekitar, maupun
abstrak terkait isu mutakhir atau topik terkait mata
pelajaran lain dalam teks naratif, eksposisi dan diskusi.
Membaca/Reading Peserta didik diharapkan mencapai kemampuan yang
ditargetkan dalam mata pelajaran Bahasa Inggris wajib
dan mampu memahami gagasan utama dari teks tulis,
baik dalam bentuk cetak maupun dalam visual, baik teks
tunggal maupun ganda, dan yang kompleks baik topik
konkrit terkait kejadian-kejadian di lingkungan sekitar,
maupun abstrak terkait isu mutakhir atau topik terkait
mata pelajaran lain dalam teks naratif, eksposisi dan
diskusi.
Menulis/Writing Peserta didik diharapkan mencapai kemampuan yang
ditargetkan dalam mata pelajaran Bahasa Inggris wajib
dan mampu memproduksi teks dengan struktur
organisasi yang jelas dan detail dalam jenis teks naratif,
eksposisi dan diskusi tentang berbagai topik dan
menjelaskan pendapat atau pandangan terkait isu dalam
topik tertentu dengan menjelaskan manfaat dan
kelemahan atau argumen yang mendukung dan
menentang tentang berbagai pilihan atau pendapat.
Berbicara/Speaking Peserta didik mencapai kemampuan yang ditargetkan
dalam mata pelajaran Bahasa Inggris wajib dan mampu
berinteraksi dengan lancar dan spontan secara teratur
dengan penutur asli bahasa Inggris dan cukup mungkin
tanpa ada hambatan bagi kedua belah pihak yang
berkomunikasi atau berinteraksi dalam jenis teks
naratif, eksposisi, diskusi.

Capaian Pembelajaran Bahasa Inggris Peminatan Setiap Fase

Fase F (Umumnya Kelas 11 dan 12 SMA)

Pada akhir fase F, peserta didik menggunakan teks lisan, tulisan dan visual dalam
bahasa Inggris untuk berkomunikasi sesuai dengan situasi, tujuan, dan
pemirsa/pembacanya. Berbagai jenis teks seperti naratif, eksposisi, diskusi, teks
sastra, teks asli maupun multi teks menjadi rujukan utama dalam mempelajari
bahasa inggris di fase ini. Peserta didik menggunakan kemampuan bahasa Inggris
untuk mengeksplorasi teks naratif, eksposisi, dan diskusi dalam berbagai macam
topik termasuk isu sosial dan konteks budaya. Pada fase ini, bukan hanya
kemampuan berbahasa peserta didik yang semakin berkembang tapi juga
kemampuan berpikir kritis, kreatif, komunikatif, kolaboratif, dan percaya diri demi
terwujudnya profil pembelajar Pancasila.
Elemen Menyimak/Listening
Pada akhir fase ini, peserta didik diharapkan mencapai kemampuan yang ditargetkan
dalam mata pelajaran Bahasa Inggris wajib dan mampu memahami gagasan utama dari
teks dengaran yang kompleks baik tentang topik konkrit terkait kejadian-kejadian di
lingkungan sekitar, maupun abstrak terkait isu mutakhir atau topik terkait mata
pelajaran lain dalam teks naratif, eksposisi dan diskusi.
At the completion of Phase F, students are expected to achieve the targeted competence
in the compulsory English subject and to comprehend main ideas of complex listened
texts, on both concrete and abstract topics (on events in their surrounding and current
issue), including those specialised ones relevant to other subjects in the curriculum in
Narrative, Exposition and Discussion texts.
Elemen Membaca/Reading
Pada akhir fase ini, peserta didik diharapkan mencapai kemampuan yang ditargetkan
dalam mata pelajaran Bahasa Inggris wajib dan mampu memahami gagasan utama dari
teks tulis, baik dalam bentuk cetak maupun dalam visual, baik teks tunggal maupun
ganda, yang kompleks baik topik konkrit terkait kejadian-kejadian di lingkungan
sekitar, maupun abstrak terkait isu mutakhir atau topik terkait mata pelajaran lain dalam
teks naratif, eksposisi, dan diskusi.
At the completion of Phase F, students are expected to achieve the targeted competence
in the compulsory English subject, and can comprehend main ideas of complex written
texts, both in print and on screen, single or multiple, both on concrete and abstract
topics (on events in their surrounding and current issue), including the discussion on
specialised ones relevant to other subjects in the curriculum in three text types:
Narrative, Exposition and Discussion.
Elemen Menulis/Writing
Pada akhir fase ini, peserta didik diharapkan mencapai kemampuan yang ditargetkan
dalam mata pelajaran Bahasa Inggris wajib dan mampu memproduksi teks dengan
struktur organisasi yang jelas dan detail dalam jenis teks naratif, eksposisi dan diskusi
tentang berbagai topik dan menjelaskan pendapat atau pandangan terkait isu dalam
topik tertentu dengan menjelaskan manfaat dan kelemahan atau argumen yang
mendukung dan menentang tentang berbagai pilihan atau pendapat.
At the completion of Phase F students are expected to achieve the targeted competence
in the compulsory English subject, and can produce texts with a clear and detailed
structure of organisation on different topics, and express ideas or opinions on a certain
issues or topics by explaining the strengths and weaknesses or arguments for and
against of different choices or opinions.
Elemen Berbicara/Speaking
Pada akhir fase ini, peserta didik mencapai kemampuan yang ditargetkan dalam mata
pelajaran Bahasa Inggris wajib dan mampu berinteraksi dengan lancar dan spontan
secara teratur dengan penutur asli Bahasa Inggris, serta cukup mungkin tanpa ada
hambatan bagi kedua belah pihak yang berkomunikasi atau berinteraksi dalam jenis
teks naratif, eksposisi, dan diskusi.
At the end of this phase, students are expected to achieve the targeted competence in
the compulsory English subject and can interact fluently and spontaneously, and can
interact regularly with English native speakers and quite possibly without hindrances
for both sides of interactants or can interact in these text types, that is Narrative,
Exposition and Discussion.
CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN INFORMATIKA

Rasional
Informatika adalah sebuah disiplin ilmu yang mencari pemahaman dan
mengeksplorasi dunia di sekitar kita, baik natural maupun artifisial yang secara
khusus tidak hanya berkaitan dengan studi, pengembangan, dan implementasi dari
sistem komputer, serta pemahaman terhadap prinsip-prinsip dasar pengembangan.
Dengan belajar Informatika peserta didik dapat menciptakan, merancang, dan
mengembangkan produk berupa artefak komputasional (computational artefact)
dalam bentuk perangkat keras, perangkat lunak (algoritma, program, atau aplikasi),
atau satu sistem berupa kombinasi perangkat keras dan lunak dengan menggunakan
teknologi dan perkakas (tools) yang sesuai. Informatika mencakup prinsip
keilmuan perangkat keras, data, informasi, dan sistem komputasi yang mendasari
proses pengembangan tersebut. Oleh karena itu, informatika mencakup sains,
rekayasa, dan teknologi yang berakar pada logika dan matematika. Istilah
Informatika dalam bahasa Indonesia merupakan padanan kata yang diadaptasi dari
Computer Science atau Computing dalam bahasa Inggris. Peserta didik
mempelajari mata pelajaran Informatika tidak hanya untuk menjadi pengguna
komputer, tetapi juga untuk menyadari perannya sebagai problem solver yang
menguasai konsep inti (core concept), terampil dalam praktik (core practices)
menggunakan dan mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK),
serta berpandangan terbuka pada aspek lintas bidang.

Mata pelajaran Informatika memberikan fondasi berpikir komputasional yang


merupakan kemampuan problem solving yaitu keterampilan generik yang penting
seiring dengan perkembangan teknologi digital yang pesat. Peserta didik ditantang
untuk menyelesaikan persoalan komputasi yang berkembang mulai dari kelas I
sampai dengan kelas XII, mulai dari data sedikit sampai dengan data banyak, mulai
dari persoalan kecil dan sederhana sampai dengan persoalan besar, kompleks, dan
rumit, serta mulai dari hal yang konkrit sampai dengan abstrak dan samar atau
ambigu. Mata pelajaran Informatika juga meningkatkan kemampuan peserta didik
dalam logika, analisis, dan interpretasi data yang diperlukan dalam literasi,
numerasi, dan literasi sains, serta membekali peserta didik dengan kemampuan
pemrograman yang mendukung pemodelan dan simulasi dalam sains komputasi
(computational science) dengan menggunakan TIK. Proses pembelajaran
Informatika berpusat kepada peserta didik (student-centered learning) dengan
prinsip pembelajaran berbasis penyelidikan (inquiry-based learning), pembelajaran
berbasis masalah (problem-based learning), dan pembelajaran berbasis proyek
(project-based learning). Guru dapat menentukan tema atau kasus sesuai dengan
kondisi lokal, terutama tema atau kasus tentang analisis data. Mata pelajaran
Informatika dilaksanakan secara inklusif bagi semua peserta didik di seluruh
Indonesia, sehingga pembelajarannya dapat menggunakan komputer (plugged)
maupun tanpa komputer (unplugged). Pembelajaran Informatika pada SD/MI
menekankan pada fondasi berpikir komputasional (computational thinking),
diintegrasikan dalam tema atau mata pelajaran lainnya terutama dalam Bahasa,
Matematika dan Sains. Pembelajaran Informatika mendukung kemampuan peserta
didik dalam mengekspresikan kemampuan berpikir secara terstruktur dan
pemahaman aspek sintaksis maupun semantik dalam Bahasa, membentuk
kebiasaan peserta didik untuk berpikir logis dalam Matematika, serta kemampuan
menganalisis dan menginterpretasi data dalam Sains.

Mata pelajaran Informatika berkontribusi dalam memampukan peserta didik


menjadi warga yang bernalar kritis, mandiri, dan kreatif melalui penerapan berpikir
komputasional dan menjadi warga yang berakhlak mulia, berkebinekaan global,
serta bergotong-royong melalui Praktik Lintas Bidang (core practices) yang
dikerjakan secara berkelompok (team) di alam digital yang merupakan alam yang
harus disinergikan dengan alam nyata oleh manusia abad ke-21. Peserta didik yang
memahami hakikat kemajuan teknologi melalui Informatika diharapkan dapat
menjadi warga digital (digital citizen) yang mandiri dalam berteknologi informasi
dan sekaligus menjadi warga dunia (global citizen) yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME.

Tujuan
Mata pelajaran Informatika bertujuan untuk mengantarkan peserta didik menjadi
“computationally literate creators” yang menguasai konsep dan praktik
informatika, yaitu:
1. berpikir komputasional, dalam menciptakan solusi untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan secara sistematis, kritis, analitis, dan kreatif;
2. memahami ilmu pengetahuan yang mendasari informatika, yaitu sistem
komputer, jaringan komputer dan internet, analisis data, algoritma
pemrograman serta menyadari dampak informatika terhadap kehidupan
bermasyarakat;
3. terampil berkarya dalam menghasilkan artefak komputasional sederhana,
dengan memanfaatkan teknologi dan menerapkan proses rekayasa, serta
mengintegrasikan pengetahuan bidang-bidang lain yang membentuk solusi
sistemik;
4. terampil dalam mengakses, mengelola, menginterpretasi, mengintegrasikan,
mengevaluasi informasi, serta menciptakan informasi baru dari himpunan data
dan informasi yang dikelolanya, dengan memanfaatkan TIK yang sesuai; dan
5. menunjukkan karakter baik sebagai anggota masyarakat digital, sehingga
mampu berkomunikasi, berkolaborasi, berkreasi dan menggunakan perangkat
teknologi informasi disertai kepedulian terhadap dampaknya dalam kehidupan
bermasyarakat.

Karakteristik
Mata pelajaran Informatika mengintegrasikan kemampuan berpikir komputasional,
keterampilan menerapkan pengetahuan informatika, serta pemanfaatan teknologi
(khususnya TIK) secara tepat dan bijak sebagai objek kajian dan alat bantu untuk
menghasilkan solusi efisien dan optimal dari persoalan yang dihadapi masyarakat
dengan menerapkan rekayasa dan prinsip keilmuan informatika. Elemen mata
pelajaran Informatika saling terkait satu sama lain membentuk keseluruhan mata
pelajaran Informatika sebagaimana diilustrasikan pada gambar bangunan
informatika di bawah ini.

Keterangan:
TIK : Teknologi Informasi dan
Komunikasi
SK : Sistem Komputer
JKI : Jaringan Komputer dan Internet
AD : Analisis Data
AP : Algoritma dan Pemrograman
DSI : Dampak Sosial Informatika

Gambar bangunan informatika

Mata pelajaran Informatika terdiri atas delapan elemen berikut ini.


1. Berpikir Komputasional (BK) mengasah keterampilan problem solving
sebagai landasan untuk menghasilkan solusi yang efektif, efisien dan optimal
dengan menerapkan penalaran kritis, kreatif dan mandiri.
2. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) akan menjadi perkakas dalam
berkarya dan sekaligus objek kajian yang memberikan inspirasi agar suatu hari
peserta didik menjadi pencipta karya-karya berteknologi yang berlandaskan
informatika.
3. Sistem komputer (SK) adalah pengetahuan tentang bagaimana perangkat keras
dan perangkat lunak berfungsi dan saling mendukung dalam mewujudkan suatu
layanan bagi pengguna baik di luar maupun di dalam jaringan
komputer/internet.
4. Jaringan Komputer dan Internet (JKI) memfasilitasi pengguna untuk
menghubungkan sistem komputer dengan jaringan lokal maupun internet.
5. Analisis Data (AD) memberikan kemampuan untuk menginput, memproses,
memvisualisasi data dalam berbagai tampilan, menganalisis, dan
menginterpretasi serta mengambil kesimpulan serta keputusan berdasarkan
penalaran.
6. Algoritma dan Pemrograman (AP) mengarahkan peserta didik menuliskan
langkah penyelesaian solusi secara runtut dan menerjemahkan solusi menjadi
program yang dapat dijalankan oleh mesin (komputer).
7. Dampak Sosial Informatika (DSI) menyadarkan peserta didik akan dampak
informatika dalam: (a) kehidupan bermasyarakat dan dirinya, khususnya dengan
kehadiran dan pemanfaatan TIK, dan (b) bergabungnya manusia dalam jaringan
komputer dan internet untuk membentuk masyarakat digital.
8. Praktik Lintas Bidang (PLB) melatih peserta didik bergotong royong untuk
untuk menghasilkan artefak komputasional secara kreatif dan inovatif dengan
mengintegrasikan semua pengetahuan informatika maupun pengetahuan dari
mata pelajaran lain, menerapkan proses rekayasa atau pengembangan (design,
implement, debugging, testing, refining), serta mendokumentasikan dan
mengomunikasikan hasil karyanya.
Beban belajar setiap elemen pada mata pelajaran informatika tidak sama. BK, AD,
AP, dan PLB memiliki beban belajar paling besar yang memungkinkan peserta
didik berpikir kritis dan kreatif tanpa batas. SK dan JKI diberikan terbatas pada
pengetahuan dasar dan penggunaannya. TIK dan DSI dapat diberikan sambil
melakukan kegiatan yang berkaitan dengan elemen lainnya, dimana perkakas TIK
saat ini semakin intuitif yang mudah dipelajari dan dimanfaatkan, sedangkan DSI
merupakan aspek dari setiap area pengetahuan informatika untuk menumbuhkan
kepedulian pada masyarakat dan pembentukan karakter baik sebagai warga dunia
maupun warga digital.
Capaian Pembelajaran Per-fase dan Elemennya
Fase E
Pada akhir fase E, peserta didik: a) mampu mendeskripsikan fungsi dan cara kerja
sistem komputer, bagaimana komponen-komponen sistem bekerja dan saling
berinteraksi, memahami internet dan jaringan lokal serta mengkoneksikan
perangkat ke jaringan lokal dan internet, enkripsi data, mengumpulkan dan
mengintegrasikan data dari berbagai sumber baik secara manual atau otomatis
menggunakan perkakas yang sesuai, mengintegrasikan potongan objek dalam
berbagai format dari berbagai aplikasi untuk disajikan dalam berbagai representasi
yang memudahkan analisis dan interpretasi, dan menggunakan fitur lanjut dan
otomasi dari aplikasi perkantoran; b) mampu menerapkan berpikir komputasional
dengan strategi algoritmik standar untuk mengembangkan program komputer yang
terstruktur dalam bahasa pemrograman prosedural tekstual sebagai solusi atas
persoalan berbagai bidang yang mengandung data diskrit bervolume tidak kecil,
bergotong royong untuk menyelesaikan suatu persoalan kompleks dengan
mengembangkan (merancang, mengimplementasi, memperbaiki, menguji) artefak
komputasional yang bersentuhan dengan bidang lain sesuai kaidah proses rekayasa,
serta mengomunikasikan secara lisan dan tertulis rancangan produk, produk, dan
prosesnya; dan c) mampu mengenal sejarah perkembangan komputer dan tokoh-
tokohnya, memahami aspek teknis, hukum, ekonomi, lingkungan, dan sosial dari
produk TIK, hak kekayaan intelektual, dan lisensi. mengenal berbagai bidang studi
dan profesi terkait informatika serta peran informatika pada bidang lain.

Elemen Capaian Pembelajaran


BK Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan strategi algoritmik
standar pada kehidupan sehari-hari maupun implementasinya dalam sistem
komputer, untuk menghasilkan beberapa solusi persoalan dengan data
diskrit bervolume besar.
TIK Pada akhir fase E, peserta didik mampu memanfaatkan berbagai aplikasi
secara bersamaan dan optimal untuk berkomunikasi, mencari informasi di
internet, serta mahir menggunakan fitur lanjut aplikasi perkantoran
(pengolah kata, angka, dan presentasi) beserta otomasinya untuk
mengintegrasikan dan menyajikan konten aplikasi dalam berbagai
representasi yang memudahkan analisis dan interpretasi konten tersebut.
SK Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan cara kerja komputer
dan masing-masing komponen-komponennya, menjelaskan peran sistem
operasi dan mekanisme internal yang terjadi pada interaksi antara
perangkat keras, perangkat lunak, dan pengguna.
JKI Pada akhir fase E, peserta didik menjelaskan Internet dan jaringan lokal,
komunikasi data via ponsel, konektivitas internet melalui jaringan kabel
dan nirkabel (bluetooth, wifi, internet), menerapkan enkripsi untuk
memproteksi data pada saat melakukan koneksi perangkat ke jaringan lokal
maupun internet yang tersedia.
AD Pada akhir fase E, peserta didik mampu menjelaskan aspek privasi dan
keamanan data, mengumpulkan data secara otomatis dari berbagai sumber
data, memodelkan data berbagai bidang, menerapkan seluruh siklus
pengolahan data (pengumpulan, pengolahan, visualisasi, analisis dan
interpretasi data, publikasi) dengan menggunakan perkakas yang sesuai,
menerapkan strategi pengelolaan data yang tepat guna dengan
mempertimbangkan volume dan kompleksitasnya.
AP Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan praktik baik konsep
pemrograman prosedural dalam salah satu bahasa pemrograman prosedural
dan mampu mengembangkan program yang terstruktur dalam notasi
algoritma atau notasi lain, berdasarkan strategi algoritmik yang tepat.
DSI Pada akhir fase E, peserta didik mampu mendeskripsikan dan menarik
pelajaran dari sejarah perkembangan komputer dan tokoh-tokohnya;
menjelaskan hak kekayaan intelektual dan lisensi, aspek teknis, hukum,
Elemen Capaian Pembelajaran
ekonomi, lingkungan dan sosial dari produk TIK, , serta mampu
menjelaskan berbagai bidang studi dan profesi bidang informatika serta
peran informatika pada bidang lain.
PLB Pada akhir fase E, peserta didik mampu bergotong royong dalam tim
inklusif untuk mengerjakan proyek bertema informatika sebagai solusi
persoalan masyarakat, mulai dari mengidentifikasi persoalan, merancang,
mengimplementasi, menguji, dan menyempurnakan program komputer
didasari strategi algoritma yang sesuai, dan mengkomunikasikan secara
lisan maupun tertulisproduk, proses pengembangan solusi dan manfaat
solusinya bagi masyarakat.

Fase F

Pada akhir fase F, peserta didik: a) mampu mengkaji berbagai strategi algoritmik
yang menghasilkan lebih dari satu solusi persoalan, menganalisis setiap solusi,
serta menentukan solusi yang paling efisien dan optimal untuk dikembangkan
menjadi program komputer, mengkritisi kasus-kasus terkini terkait informatika di
masyarakat, merancang dan mengimplementasi struktur data abstrak yang lebih
kompleks menggunakan beberapa library standar termasuk library untuk
kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) dan pengolahan data bervolume besar,
mengembangkan, melakukan pemeliharaan, dan penyempurnaan kode sumber
program dengan tetap memperhatikan kualitasnya serta menuliskan dokumentasi
dan menjelaskan aspek statik dan dinamik dari program komputer, menerjemahkan
sebuah program dalam satu bahasa yang sudah dikenalnya ke bahasa lain
berdasarkan kaidah translasi yang diberikan, memahami jaringan komputer dari
sisi teknis, termasuk cyber security, dan tata kelola untuk mengontrol akses data ke
sistem, mampu melakukan konfigurasi dan setting komputer ke jaringan komputer
dan internet untuk menjamin keamanan dirinya dan b) mampu bergotong royong
dengan menggunakan berbagai perkakas TIK untuk merancang,
mengimplementasi, menguji, memperbaiki, menghasilkan prototipe perangkat
lunak yang berinteraksi dengan single board computer/controller atau kit
elektronika untuk edukasi yang bisa diprogram atau mengembangkan program
untuk mengolah data bervolume besar serta mampu mengkomunikasikan produk
dan proses pengembangan perangkat lunak yang dilakukan dengan menggunakan
perangkat lunak aplikasi
Elemen Capaian Pembelajaran
BK Pada akhir fase F, peserta didik mampu menganalisis beberapa strategi
algoritmik secara kritis dalam menghasilkan banyak alternatif solusi untuk
satu persoalan dengan memberikan justifikasi efisiensi, kelebihan, dan
keterbatasan dari semua alternatif solusi, kemudian memilih dan
menerapkan solusi terbaik, paling efisien, dan optimal dengan merancang
struktur data yang lebih kompleks dan abstrak.
TIK Capaian pembelajaran terintegrasi dalam PLB.
SK Capaian pembelajaran terintegrasi dalam PLB.
JKI Pada akhir fase F, peserta didik memahami konsep lanjutan jaringan
komputer dan internet, meliputi topologi jaringan yang menghubungkan
beberapa komputer, memahami aspek teknis berbagai jaringan komputer,
lapisan informasi dalam suatu sistem jaringan komputer (OSI Layer),
komponen jaringan komputer dan mekanisme pertukaran data, konsep
cyber security, tata kelola kontrol akses data, serta faktor-faktor dan
konfigurasi keamanan jaringan.
AD Capaian pembelajaran terintegrasi dalam PLB.
AP Pada akhir fase F, peserta didik mampu bergotong-royong dalam
mengembangkan program modular yang berukuran besar menggunakan
bahasa pemrograman yang ditentukan, mampu memahami struktur
program ( aspek statik) dan eksekusi (aspek dinamik) suatu program
sumber (source code) serta memelihara dan menyempurnakannya, mampu
mengenal algoritma standar dan strategi efisiensinya, mampu merancang
dan mengimplementasikan struktur data abstrak yang kompleks seperti
beberapa library standar termasuk library untuk kecerdasan buatan
(Artificial Intelligence) dan pengolahan data bervolume besar, serta mampu
menerjemahkan sebuah program dalam satu bahasa yang sudah dikenalnya
ke bahasa lain berdasarkan kaidah translasi yang diberikan.
DSI Pada akhir fase F, peserta didik mampu mengkaji secara kritis kasus-kasus
sosial terkini terkait produk TIK dan sistem komputasi, menganalisis kasus,
memberikan berbagai argumentasi dan rasionalnya.
PLB Pada akhir fase F, peserta didik mampu bergotong royong dalam tim
inklusif untuk mengerjakan proyek pengembangan sistem komputasi mulai
dari menganalisis, mengidentifikasi persoalan, merancang,
mengimplementasi, menguji, dan menyempurnakan sistem komputasi yang
merupakan solusi dari persoalan tersebut, serta mengkomunikasikan secara
lisan dan tertulis produk, proses pengembangan solusi serta manfaat dari
solusi tersebut.

CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian


Program Keahlian : Semua Program Keahlian
Mata Pelajaran : Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial
(IPAS)
Waktu : 216 Jam Pelajaran

A. Rasional
Ilmu adalah terjemahan dari science (sains). Kata Sains diambil dari bahasa latin
yaitu “Scientia“, secara etimologi (bahasa) kata sains memiliki arti
“Pengetahuan”, dalam hal ini pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran
dan pembuktian atau pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari
hukum-hukum alam yang terjadi, didapatkan dan dibuktikan melalui metode
ilmiah.
Ilmu (pengetahuan ilmiah/keilmuan) adalah pengetahuan yang tersusun secara
sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, dapat ditelaah dengan
kritis oleh setiap orang yang ingin mengetahuinya (Soerjono Soekanto, 1990).

Mata pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial berfungsi untuk
membekali peserta didik agar mampu menyelesaikan permasalahan di
kehidupan nyata pada abad 21 ini yang berkaitan dengan fenomena alam dan
sosial di sekitarnya secara ilmiah dengan menerapkan konsep sains. Atau
dengan kata lain, setelah mempelajari mata pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan
Alam dan Sosial, peserta didik dapat memperoleh kecakapan untuk mengambil
keputusan yang tepat secara ilmiah agar dapat hidup lebih nyaman, lebih sehat,
dan lebih baik.

Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial meliputi integrasi antara social
sciences dan natural sciences menjadi kunci keberhasilan dalam proses
pembelajaran. Bagaimana segala aspek kehidupan bersosial dalam kebhinekaan,
keberagaman agama, dan saling bergotong royong mencakup dalam social
sciences. Interaksi antara manusia dengan alam, serta melihat berbagai
fenomena yang terjadi dengan alam, mampu dijelaskan secara logis dan ilmiah
dengan natural science. Sehingga kita mampu memanfaatkan kekayaan sumber
daya alam dengan arif dan bijaksana.

Permasalahan yang melibatkan aspek manusia dengan manusia lainnya dan


manusia dengan alam, terjadi akibat kurangnya kesadaran pemahaman akan
sains. kita sebagai makhluk sosial tidak hanya membutuhkan manusia lain
dalam masyarakat, tetapi juga sangat bergantung dengan alam. oleh karena itu
sains hadir untuk memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena
alam dan sosial di sekitar secara ilmiah. Pada akhirnya peserta didik setelah
mempelajari mata pelajaran sains dapat memperoleh kecakapan untuk
mengambil keputusan yang tepat secara ilmiah agar dapat hidup lebih nyaman,
lebih sehat, dan lebih baik.

B. Tujuan
Mata pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial bertujuan untuk
membekali peserta didik dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan
sikap (hard skills dan soft skills):
1. Menerapkan pola pikir, perilaku, dan membangun karakter peserta didik
untuk peduli dan bertanggung jawab terhadap dirinya, masyarakat, dan alam
semesta, serta permasalahan yang dihadapi.
2. Mampu menelaah manfaat potensial dan risiko dari penggunaan Ilmu
Pengetahuan Alam dan Sosial.
3. Mampu membuat keputusan yang lebih berdasar dengan menggunakan Ilmu
Pengetahuan Alam dan Sosial serta teknologi.
4. Mampu menemukan solusi dari masalah yang dihadapi melalui sains baik
masalah individu maupun masyarakat.

C. Karakteristik
Mata pelajaran Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial memiliki objek kajian
berupa benda konkret yang terdapat di alam dan dikembangkan berdasarkan
pengalaman empirik, yaitu pengalaman nyata yang dirasakan oleh setiap orang
dan memiliki langkah-langkah sistematis serta menggunakan cara berpikir yang
logis.

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial dikemas dalam bentuk projek
(project-based learning) yang mengintegrasikan beberapa elemen
konten/materi. Tiap projek dilaksanakan untuk mencapai elemen kompetensi
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial yang terdiri dari tiga elemen literasi saintifik
dan dikontekskan dengan karakteristik masing-masing Bidang Keahlian. Dalam
satu tema, dapat memuat beberapa projek sesuai dengan lingkup atau keluasan
suatu materi.

Berdasarkan elemen konten materi, mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan
Sosial terdiri dari makhluk hidup dan lingkungannya; zat dan perubahannya;
energi dan perubahannya; bumi dan antariksa; keruangan dan konektivitas antar
ruang dan waktu; interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika
sosial; serta perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Pembelajaran yang
dilaksanakan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial berbasis
projek.

Goodman dan Stivers (2010) mendefinisikan Project Based Learning (PjBL)


merupakan pendekatan pengajaran yang dibangun di atas kegiatan pembelajaran
dan tugas nyata yang memberikan tantangan bagi peserta didik yang terkait
dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok.

Pada model PjBL peserta didik tidak hanya memahami konten, tetapi juga
menumbuhkan keterampilan pada peserta didik bagaimana berperan di
masyarakat. Keterampilan yang ditumbuhkan dalam PjBL diantaranya
keterampilan komunikasi dan presentasi, keterampilan manajemen organisasi
dan waktu, keterampilan penelitian dan penyelidikan, keterampilan penilaian
diri dan refleksi, partisipasi kelompok dan kepemimpinan, dan pemikiran kritis.

Penilaian kinerja pada PjBL dapat dilakukan secara individual dengan


memperhitungkan kualitas produk yang dihasilkan, kedalaman pemahaman
konten yang ditunjukkan, dan kontribusi yang diberikan pada proses realisasi
projek yang sedang berlangsung. PjBL juga memungkinkan Peserta didik untuk
merefleksikan ide dan pendapat mereka sendiri, dan membuat keputusan yang
mempengaruhi hasil projek dan proses pembelajaran secara umum, dan
mempresentasikan hasil akhir produk.

Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial terdiri dari tiga elemen kompetensi
yang mengacu pada kompetensi literasi saintifik, yaitu menjelaskan fenomena
secara ilmiah, mendesain dan mengevaluasi penyelidikan ilmiah,
menerjemahkan data dan bukti-bukti secara ilmiah. Ketiga elemen tersebut
disampaikan dalam bentuk projek. Dalam satu tahun peserta didik diharapkan
mempelajari ketujuh aspek dan melakukan projek terkait aspek tersebut. Dalam
satu projek dapat terdiri dari satu aspek atau gabungan dari beberapa aspek.
Masing-masing aspek mempunyai lingkup yang berbeda disesuaikan dengan
rumpun bidang keahliannya (Rumpun Teknologi; Rumpun Kesehatan dan
Pekerjaan Sosial, Agribisnis dan Agriteknologi, serta Kemaritiman; dan
Rumpun Bisnis dan Manajemen, Pariwisata, serta Seni dan Ekonomi Kreatif).
Rumpun bidang keahlian dibagi menjadi tiga. Berikut adalah deskripsi aspek
IPAS berdasarkan rumpun bidang keahlian.

1. Rumpun Teknologi

Aspek IPAS Deskripsi


Makhluk hidup dan Aspek ini meliputi keterkaitan antara makhluk
lingkungannya hidup yang terdiri dari manusia, tumbuhan, dan
hewan yang saling bergantung satu dengan yang
lain dan terhadap lingkungannya baik berupa tanah,
air, energi. Hubungan makhluk hidup dan
lingkungannya dapat digambarkan sebagai
individu - populasi - komunitas - ekosistem -
biosfer.
Zat dan Perubahannya Aspek ini meliputi dasar-dasar besaran dan
pengukuran, sifat zat yang dibedakan secara kimia
dan fisika, ciri-ciri dari perubahan zat secara fisika
dan kimia, serta penggolongan zat menjadi unsur,
senyawa, campuran dan cara pemisahan campuran
yang bermanfaat secara ekonomis.
Energi dan Perubahannya Aspek Energi dan Perubahannya mencakup segala
sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan sebuah
benda untuk melakukan usaha. Energi dan
Aspek IPAS Deskripsi
perubahannya meliputi perubahan energi kimia,
listrik, kalor dan mekanik serta energi terbarukan.
Bumi dan Antariksa Aspek bumi dan antariksa berkaitan dengan materi
gravitasi universal dan hukum-hukum gravitasi
yang berlaku. Struktur Bumi yang terdiri dari
interior bumi, litosfer, lempeng tektonik, dan
gempa bumi. Struktur bumi meliputi hidrosfer,
atmosfer, dan medan magnet bumi. Materi ini juga
mencakup iklim, cuaca, musim, perubahan iklim
serta mitigasi bencana.
Keruangan dan Aspek ini berkaitan dengan pemahaman terhadap
konektivitas antar ruang kondisi sosial dan lingkungan alam dalam konteks
dan waktu lokal dan regional, nasional, hingga global. Selain
itu, aspek ini juga terkait dengan pembelajaran
tentang kondisi geografis Indonesia dan
pengaruhnya terhadap aktivitas sosial, ekonomi,
dan politik. Mempelajari konektivitas dan interaksi
tersebut untuk mengasah kemampuan peserta didik
berpikir kritis.
Interaksi, Komunikasi, Aspek ini berkaitan dengan pembentukan identitas
Sosialisasi, Institusi Sosial, diri, merefleksikan keberadaan diri di tengah
dan Dinamika Sosial keberagaman dan kelompok yang berbeda-beda,
serta mempelajari dan menjalankan peran sebagai
warga Indonesia dan bagian dari warga dunia.
Peserta didik mempelajari tentang interaksi dan
institusi sosial, peluang dan tantangannya,
mempelajari dinamika/problematika sosial, faktor
penyebab dan solusinya untuk mewujudkan
pembangunan berkelanjutan bagi kemaslahatan
manusia dan bumi.
Perilaku Ekonomi dan Aspek ini berkaitan tentang peran diri, masyarakat
Kesejahteraan serta negara dalam memenuhi kebutuhan bersama.
Menganalisis faktor-faktor penyebab kelangkaan,
permintaan, penawaran, harga pasar, serta inflasi.
Mengidentifikasi peran lembaga keuangan, nilai,
serta fungsi uang. Mendeskripsikan pengelolaan,
sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran
keuangan keluarga, perusahaan serta negara. Aspek
ini menjadi salah satu ruang bagi peserta didik agar
cakap dalam hal literasi finansial sehingga dapat
memberikan kontribusi ke masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan hidup di tingkat lokal namun
dalam perspektif global.

2. Rumpun Kesehatan dan Pekerjaan Sosial, Agribisnis dan Agriteknologi,


serta Kemaritiman

Aspek IPAS Deskripsi


Makhluk hidup dan Aspek ini meliputi keterkaitan antara makhluk
lingkungannya hidup yang terdiri dari manusia, tumbuhan dan
hewan yang saling bergantung kepada
lingkungannya baik berupa tanah, air, energi.
Aspek IPAS Deskripsi
Hubungan makhluk hidup dan lingkungannya
dapat digambarkan sebagai individu - populasi -
komunitas - ekosistem - biosfer. Pertumbuhan dan
perkembangan makhluk hidup.
Zat dan Perubahannya Aspek ini meliputi jenis dan sifat zat yang
dibedakan secara kimia dan fisika, ciri-ciri dari
perubahan zat secara fisika, kimia dan biologi,
serta unsur senyawa campuran.
Energi dan Perubahannya Aspek ini meliputi dasar-dasar besaran dan
pengukuran, energi dan perubahannya berkaitan
dengan segala sesuatu yang mampu membuat
sebuah benda untuk melakukan sebuah usaha dan
bentuk. Energi dan perubahannya mencakup
perubahan energi kimia, listrik, panas dan
mekanik serta energi terbarukan.
Bumi dan Antariksa Aspek bumi dan antariksa berkaitan dengan
materi gravitasi universal. Struktur Bumi yang
terdiri dari interior bumi, litosfer, lempeng
tektonik, dan gempa bumi. Struktur bumi meliputi
hidrosfer, atmosfer, dan medan magnet bumi.
Materi ini juga mencakup iklim, cuaca, musim,
perubahan iklim serta mitigasi bencana.
Keruangan dan konektivitas Aspek ini berkaitan dengan pemahaman terhadap
antar ruang dan waktu kondisi sosial dan lingkungan alam dalam
konteks lokal dan regional, nasional, hingga
global. Selain itu, aspek ini juga terkait dengan
pembelajaran tentang kondisi geografis Indonesia
dan pengaruhnya terhadap aktivitas sosial,
ekonomi, dan politik. Mempelajari konektivitas
dan interaksi, mengasah kemampuan berpikir
kritis, memahami efek sebab dan akibat.
Interaksi, Komunikasi, Aspek ini berkaitan dengan pembentukan
Sosialisasi, Institusi Sosial, identitas diri, merefleksikan keberadaan diri di
dan Dinamika Sosial tengah keberagaman dan kelompok yang
berbeda-beda, serta mempelajari dan
menjalankan peran sebagai warga Indonesia dan
bagian dari warga dunia. Mempelajari tentang
interaksi dan institusi sosial, peluang dan
tantangannya, mempelajari dinamika/
problematika sosial, faktor penyebab dan
solusinya untuk mewujudkan pembangunan
keberlanjutan bagi kemaslahatan manusia dan
bumi.
Perilaku Ekonomi dan Aspek ini berkaitan tentang peran diri,
Kesejahteraan masyarakat serta negara dalam memenuhi
kebutuhan bersama. Menganalisis faktor-faktor
penyebab kelangkaan, permintaan, penawaran,
harga pasar, bentuk-bentuk pasar, serta inflasi.
Mengidentifikasi peran lembaga keuangan, nilai,
serta fungsi uang (konvensional dan digital).
Mendeskripsikan pengelolaan, sumber-sumber
pendapatan dan pengeluaran keuangan keluarga,
perusahaan serta negara. Mengidentifikasi hak
Aspek IPAS Deskripsi
dan kewajiban dalam jasa keuangan. Aspek ini
menjadi salah satu ruang berlatih bagi peserta
didik untuk memberikan kontribusi ke
masyarakat, memenuhi kebutuhan hidup di
tingkat lokal namun dalam perspektif global.

3. Rumpun Bisnis dan Manajemen, Pariwisata, serta Seni dan Ekonomi


Kreatif

Aspek IPAS Deskripsi


Makhluk hidup dan Aspek ini meliputi keterkaitan antara makhluk
lingkungannya hidup yang terdiri dari manusia, tumbuhan dan
hewan yang saling bergantung kepada
lingkungannya baik berupa tanah, air, energi.
Hubungan makhluk hidup dan lingkungannya
dapat digambarkan sebagai individu - populasi -
komunitas - ekosistem - biosfer. Mengidentifikasi
masalah yang terdapat pada ekosistem dan upaya
yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
tersebut di tingkat lokal dalam perspektif global.
Zat dan Perubahannya Aspek ini meliputi dasar-dasar besaran dan
pengukuran yang dapat digunakan dalam bidang
industri dan perdagangan.

Berbagai jenis dan sifat zat yang dibedakan secara


kimia dan fisika, ciri-ciri dari perubahan zat
secara fisika dan kimia, serta unsur senyawa
campuran dalam kehidupan sehari-hari dari
perspektif ekonomi, sosial.
Energi dan Perubahannya Aspek Energi dan Perubahannya berkaitan
dengan segala sesuatu yang mampu membuat
sebuah benda untuk melakukan sebuah usaha dan
bentuk. Energi dan perubahannya mencakup
perubahan energi kimia, listrik, panas dan
mekanik serta energi terbarukan. Melakukan
audit energi yang dipergunakan dalam kehidupan
sehari-hari, serta melakukan refleksi diri dan
melakukan aksi untuk penggunaan energi secara
berkelanjutan.
Bumi dan Antariksa Aspek bumi dan antariksa berkaitan dengan
materi struktur bumi yang terdiri dari interior
bumi, litosfer, lempeng tektonik, dan gempa
bumi. Struktur bumi meliputi hidrosfer, atmosfer,
dan medan magnet bumi. Materi ini juga
mencakup iklim, cuaca, musim, perubahan iklim
serta mitigasi bencana. Mengidentifikasi
dampaknya bagi manusia, serta upaya yang dapat
dilakukannya (preventif dan mitigasi) di tingkat
lokal.
Keruangan dan konektivitas Aspek ini berkaitan dengan pemahaman terhadap
antar ruang dan waktu kondisi sosial dan lingkungan alam dalam
konteks lokal dan regional, nasional, hingga
Aspek IPAS Deskripsi
global. Selain itu, aspek ini juga terkait dengan
pembelajaran tentang kondisi geografis Indonesia
dan pengaruhnya terhadap aktivitas sosial,
ekonomi, dan politik. Mempelajari konektivitas
dan interaksi tersebut mengasah kemampuan
berpikir kritis peserta didik memahami efek sebab
dan akibat, serta solusi yang dapat dilakukan
untuk mengatasi masalah yang ada.
Interaksi, Komunikasi, Aspek ini berkaitan dengan pembentukan
Sosialisasi, Institusi Sosial, identitas diri, merefleksikan keberadaan diri di
dan Dinamika Sosial tengah keberagaman dan kelompok yang
berbeda-beda, serta mempelajari dan
menjalankan peran sebagai warga Indonesia dan
bagian dari warga dunia. Peserta didik
mempelajari tentang interaksi dan institusi sosial,
peluang dan tantangannya, mempelajari
dinamika/ problematika sosial, faktor penyebab
dan solusinya untuk mewujudkan pembangunan
keberlanjutan bagi kemaslahatan manusia dan
bumi.
Perilaku Ekonomi dan Aspek ini berkaitan tentang peran diri,
Kesejahteraan masyarakat serta negara dalam memenuhi
kebutuhan bersama. Menganalisis faktor-faktor
penyebab kelangkaan, permintaan, penawaran,
harga pasar, serta inflasi. Mengidentifikasi peran
lembaga keuangan, nilai, serta fungsi uang.
Mendeskripsikan pengelolaan, sumber-sumber
pendapatan dan pengeluaran keuangan keluarga,
perusahaan serta negara. Mengidentifikasi hak
dan kewajiban dalam jasa keuangan. Aspek ini
menjadi salah satu ruang untuk peserta didik
berlatih memberikan kontribusi ke masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan hidup di tingkat lokal
namun dalam perspektif global.

D. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E, peserta didik diharapkan dapat memahami dan membuat teks
informasi, mendeskripsikan kejadian dan fenomena, melaporkan percobaan,
menyajikan dan mengevaluasi data, memberikan penjelasan, dan menyajikan
opini atau klaim sesuai dengan lingkup bidang keahliannya. Mereka juga dapat
memahami serta membuat teks multimedia seperti bagan, grafik, diagram,
gambar, peta, animasi, dan media visual. Peserta didik menggunakan struktur
bahasa untuk menghubungkan informasi dan ide, memberikan deskripsi dan
penjelasan, merumuskan hipotesis, dan mengkonstruksi argumen yang
didasarkan pada bukti-bukti sehingga dapat mengekspresikan posisinya.

Peserta didik memahami ketujuh aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial yang
terdiri dari makhluk hidup dan lingkungannya; zat dan perubahannya; energi
dan perubahannya; bumi dan antariksa; keruangan dan konektivitas antar ruang
dan waktu; interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan dinamika
sosial; serta perilaku ekonomi dan kesejahteraan sesuai dengan karakteristik
bidang keahliannya.

Elemen Capaian Pembelajaran


Menjelaskan fenomena secara Peserta didik diharapkan dapat memahami
ilmiah pengetahuan ilmiah dan menerapkannya; atau
membuat prediksi sederhana disertai dengan
pembuktiannya.

Peserta didik menjelaskan fenomena-fenomena


yang terjadi di lingkungan sekitarnya dilihat dari
berbagai aspek seperti makhluk hidup dan
lingkungannya; zat dan perubahannya; energi dan
perubahannya; bumi dan antariksa; keruangan
dan konektivitas antar ruang dan waktu; interaksi,
komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan
dinamika sosial; serta perilaku ekonomi dan
kesejahteraan. Peserta didik juga mengaitkan
fenomena-fenomena tersebut dengan
keterampilan teknis pada bidang keahliannya.
Mendesain dan mengevaluasi Peserta didik dapat menentukan dan mengikuti
penyelidikan ilmiah prosedur yang tepat untuk melakukan
penyelidikan ilmiah, menjelaskan cara
penyelidikan yang tepat bagi suatu pertanyaan
ilmiah, serta diharapkan dapat mengidentifikasi
kekurangan atau kesalahan pada desain percobaan
ilmiah.
Menerjemahkan data dan Peserta didik dapat menerjemahkan data dan
bukti-bukti secara ilmiah bukti dari berbagai sumber untuk membangun
sebuah argumen serta dapat mempertahankannya
dengan penjelasan ilmiah. Peserta didik
diharapkan dapat mengidentifikasi kesimpulan
yang benar diambil dari tabel hasil, grafik, atau
sumber data lain.
Peserta didik merencanakan dan melaksanakan
aksi sebagai tindak lanjut, mengkomunikasikan
proses dan hasil pembelajarannya, melakukan
refleksi diri terhadap tahapan kegiatan yang
dilakukan.
CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Bisnis Dan Manajemen


Program Keahlian : Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis
Mata Pelajaran : Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan
Layanan Bisnis
Waktu : 216 Jam Pelajaran

A. Rasional
Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis adalah mata pelajaran
yang berisi kompetensi-kompetensi yang mendasari penguasaan keahlian
pekerjaan kantor dan layanan bisnis.

Mata pelajaran Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis


berfungsi untuk menumbuhkembangkan kebanggaan pada peserta didik
terhadap keahlian manajemen perkantoran dan layanan bisnis, melalui
pemahaman tentang proses bisnis di dunia kerja, memahami perkembangan
teknologi dan isu-isu global di industri, mengenali berbagai macam profesi dan
okupasi kerja dan peluang usaha, mengelola surat/dokumen berbasis digital,
menggunakan peralatan dan aplikasi teknologi perkantoran, mengelola sistem
informasi dan melakukan komunikasi, serta memberikan layanan bisnis dan
logistik sesuai standar yang ditentukan pada bidang manajemen perkantoran
dan layanan bisnis. Selain itu, sebagai landasan pengetahuan dan keterampilan
untuk pembelajaran konsentrasi keahlian di kelas XI dan XII.

Mata pelajaran Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis


berkontribusi dalam menjadikan peserta didik memiliki kompetensi sebagai staf
administrasi perkantoran modern dan layanan bisnis yang berakhlak mulia,
mampu berkomunikasi, bernegosiasi dan berinteraksi antar budaya, mampu
bekerja dalam tim, memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap situasi dan
lingkungan kerja, mampu mengelola informasi / gagasan dan bertanggung
jawab secara kreatif sesuai bidang pekerjaannya.
Mata pelajaran Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis
berkontribusi dalam membentuk peserta didik memiliki keahlian pada bidang
manajemen perkantoran dan layanan bisnis, dan mengembangkan kapasitas
peserta didik dalam bernalar kritis, mandiri, dan kreatif dan adaptif. Peserta
didik yang memahami dasar-dasar manajemen perkantoran dan layanan bisnis
diharapkan mampu meningkatkan sikap dan karakter kebhinekaan global,
menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan mandiri.
B. Tujuan
Mata pelajaran Dasar-Dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis
bertujuan membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap (soft skills dan hard skills):
1. Memahami proses bisnis manajemen perkantoran dan layanan bisnis di dunia
kerja;
2. Memahami perkembangan penerapan teknologi dan isu - isu global dalam
manajemen perkantoran dan layanan bisnis;
3. Memahami profil entrepreneurship, job profile, peluang usaha dan
pekerjaan/profesi dalam bidang manajemen perkantoran dan layanan bisnis;
4. Menerapkan teknik dasar aktivitas perkantoran di bidang manajemen
perkantoran dan layanan bisnis;
5. Mengelola dokumen berbasis digital;
6. Menggunakan peralatan dan aplikasi teknologi perkantoran;
7. Mengelola sistem informasi dan komunikasi organisasi;
8. Memberikan layanan bisnis dan logistik sesuai standar yang ditentukan.

C. Karakteristik
Mata pelajaran Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis
memiliki kompetensi pengetahuan dasar manajemen perkantoran dan layanan
bisnis, mulai dari penerapan budaya kerja sesuai standar kerja perkantoran,
pengelolaan dokumen berbasis digital, profil entrepreneurship, peluang usaha
dalam bidang perkantoran dan layanan bisnis, pengelolaan sistem informasi dan
pelaksanaan komunikasi, serta pemberian layanan bisnis sesuai standar yang
ditentukan. Untuk menumbuhkan passion (renjana) dan vision (visi), imajinasi
dan kreativitas serta meningkatkan kompetensi peserta didik, proses
pembelajaran dapat dilakukan melalui:
1. Pembelajaran di dalam kelas;
2. Pembelajaran di tempat kerja;
3. Kegiatan berbasis projek;
4. Kunjungan industri;
5. Interaksi dengan alumni, guru tamu dari praktisi kantor/layanan bisnis;
6. Pencarian informasi melalui media digital.

Tahap internalisasi wawasan serta soft skills ini membutuhkan porsi dominan
(sekitar 75%) dari waktu yang tersedia di kelas X, sebelum mempelajari aspek
hard skills yang lebih spesifik.
Melalui penguatan soft skills diharapkan peserta didik memiliki passion dan
vision yang kuat sebagai modal memasuki dunia kerja pada jenis pekerjaan,
antara lain: staf administrasi, resepsionis, asisten arsiparis, layanan pelanggan,
asisten sekretaris, dan sebagai tenaga operator junior di bidang
komputer/otomatisasi perkantoran.

Pelaksanaan pembelajaran dapat menggunakan model pembelajaran berbasis


projek (project - based learning), discovery learning, pembelajaran berbasis
masalah (problem-based learning), atau inquiry learning serta metode antara lain
ceramah, tanya jawab, diskusi, observasi, peragaan atau demonstrasi yang
dipilih berdasarkan karakteristik materi dan tujuan pembelajaran. Penilaian
meliputi aspek pengetahuan melalui tes dan non tes, aspek sikap melalui
observasi, catatan kejadian menonjol (anecdotal record), penilaian antar teman,
dan penilaian diri serta aspek keterampilan melalui penilaian proses, produk,
dan portofolio. Pembelajaran Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan
Bisnis dapat dilakukan secara sistem blok disesuaikan dengan karakteristik
elemen materi yang dipelajari.
Mata pelajaran Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis terdiri
atas 8 elemen sebagai berikut :
Elemen Deskripsi
Proses bisnis manajemen perkantoran Meliputi pemahaman proses bisnis di
dan layanan bisnis di dunia kerja bidang manajemen perkantoran dan
layanan bisnis, tahapan fungsi
manajemen (perencanaan
pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengendalian) dalam lingkup pekerjaan
kantor, serta pengenalan rantai pasok
(supply chain) dalam layanan
pengelolaan barang berbasis K3 industri
dan 5R.
Perkembangan penerapan teknologi dan Meliputi pemahaman tentang paradigma
isu-isu global dalam manajemen manajemen perkantoran modern,
perkantoran dan layanan bisnis otomatisasi kantor, revolusi industri 4.0,
budaya kerja, dan Eco-Green (Ramah
Lingkungan).
Profil entrepreneur, job profile, peluang Meliputi pemahaman tentang berbagai
usaha dan pekerjaan/profesi dalam jenis profesi dan pekerjaan, pelaku
bidang manajemen perkantoran dan wirausaha/ entrepreneur, peluang usaha
layanan bisnis dan bekerja di bidang manajemen
perkantoran dan layanan bisnis.
Teknik dasar aktivitas perkantoran di Meliputi pemahaman tentang teknik
bidang manajemen perkantoran dan pelayanan prima (excellence service),
layanan bisnis layanan pelanggan (customer service),
serta prosedur dan instruksi kerja.
Dokumen berbasis digital Meliputi pemahaman tentang dasar-
dasar prosedur penanganan dokumen,
jenis peralatan pengelolaan dokumen,
prosedur penyimpanan dokumen
Elemen Deskripsi
berbasis digital sesuai sistem yang
digunakan dunia kerja.

Peralatan dan aplikasi teknologi Meliputi pemahaman tentang jenis


perkantoran peralatan kantor, prosedur penggunaan
peralatan kantor, pemeliharaan peralatan
kantor, aplikasi perangkat lunak,
prosedur penggunaan aplikasi perangkat
lunak, prosedur mencetak dokumen.
Sistem informasi dan komunikasi Meliputi pemahaman tentang jenis
organisasi informasi/data, prosedur penggunaan
menu home page, dasar-dasar
komunikasi lisan, tulis, dan komunikasi
melalui media elektronik serta prosedur
penggunaan media komunikasi.
Layanan bisnis dan logistik sesuai Meliputi pemahaman tentang konsep
standar yang ditentukan layanan bisnis perkantoran, konsep
logistik, jenis dokumen logistik, layanan
administrasi dokumen pergudangan,
transportasi, distribusi dan delivery.

B. Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase E (kelas X), peserta didik akan mendapatkan gambaran
mengenai program keahlian manajemen perkantoran dan layanan bisnis yang
dipilihnya, sehingga mampu menumbuhkan passion dan vision untuk
merencanakan dan melaksanakan aktivitas belajar. Selain itu pada akhir fase E
pada aspek soft skills peserta didik akan mampu menerapkan budaya kerja
sesuai tuntutan pekerjaan, memahami konsep diri yang positif sesuai standar K3
dan 5R, mengembangkan kemampuan berfikir kritis dalam memecahkan
masalah dan mencari solusi, konsisten dalam menerapkan budaya kerja dalam
layanan bisnis. Sedangkan pada aspek hard skills peserta didik mampu
memahami elemen - elemen kompetensi pada mata pelajaran Dasar-dasar
Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis sebagai berikut:

Elemen Capaian Pembelajaran


Proses bisnis manajemen Pada akhir fase E peserta didik mampu
perkantoran dan layanan bisnis di menjelaskan proses bisnis di bidang
dunia kerja manajemen perkantoran dan layanan bisnis,
tahapan fungsi manajemen (perencanaan
pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengendalian) dalam lingkup pekerjaan
kantor, serta pengenalan rantai pasok (supply
chain) dalam layanan pengelolaan barang
berbasis K3 industri dan 5R.
Perkembangan penerapan Pada akhir fase E peserta didik mampu
teknologi dan isu-isu global menjelaskan perkembangan manajemen
dalam manajemen perkantoran perkantoran modern, otomatisasi kantor,
dan layanan bisnis perkembangan revolusi industri 4.0 di bidang
perkantoran dan layanan bisnis, budaya kerja,
dan Eco-Green (Ramah Lingkungan).
Elemen Capaian Pembelajaran
Profil entrepreneur, job profile, Pada akhir fase E peserta didik mampu
peluang usaha dan menjelaskan berbagai jenis profesi dan
pekerjaan/profesi dalam bidang pekerjaan, pelaku wirausaha/entrepreneur,
manajemen perkantoran dan peluang usaha dan bekerja di bidang
layanan bisnis manajemen perkantoran dan layanan bisnis.
Teknik dasar aktivitas perkantoran Pada akhir fase E peserta didik mampu
di bidang manajemen perkantoran menjelaskan teknik pelayanan prima
dan layanan bisnis (excellence service), layanan pelanggan
(customer service), serta prosedur dan
instruksi kerja.
Dokumen berbasis digital Pada akhir fase E peserta didik mampu
menjelaskan dasar - dasar prosedur
penanganan dokumen, jenis peralatan
pengelolaan dokumen, dan prosedur
penyimpanan dokumen berbasis digital sesuai
sistem yang digunakan dunia kerja.
Peralatan dan aplikasi teknologi Pada akhir fase E peserta didik mampu
perkantoran mengidentifikasi jenis peralatan kantor,
penggunaan peralatan kantor, pemeliharaan
peralatan kantor, aplikasi perangkat lunak,
prosedur penggunaan aplikasi perangkat
lunak, dan prosedur mencetak dokumen.
Sistem informasi dan komunikasi Pada akhir fase E peserta didik mampu
organisasi memahami jenis informasi/data, prosedur
penggunaan menu home page, dasar - dasar
komunikasi lisan, tulis dan komunikasi melalui
media elektronik, serta prosedur penggunaan
media komunikasi.
Layanan bisnis dan logistik sesuai Pada akhir fase E peserta didik mampu
standar yang ditentukan memahami konsep layanan bisnis perkantoran,
konsep logistik, jenis dokumen logistik,
layanan administrasi dokumen pergudangan,
transportasi, distribusi dan delivery.

Anda mungkin juga menyukai