PENGEMBANGAN DIRI
Oleh :
ii
HALAMAN PENGESAHAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahNya kepada kita semua, sehingga laporan pengembangan diri dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Laporan ini dapat diselesaikan berkat adanya bantuan, bimbingan, dorongan
dan petunjuk dari berbagai pihak, karena itu bersama ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kepala Sekolah SDN Sidorejo yang telah memberikan tugas kepada penulis untuk
mengikuti kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Jenjang Sekolah
Dasar,
2. Teman-teman seprofesi yang telah memberikan bantuan semangat dan motivasi
untuk bisa diselesaikannya penulisan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa di dalam penulisan laporan ini tentunya masih
banyak terdapat kekurangan bahkan mungkin banyak kesalahan, baik dalam
penyusunan, penyajian maupun sistematika penulisannya, karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak, demi
kesempurnaan penulisan laporan ini. Walaupun demikian, penulis berharap agar
laporan ini dapat bermanfaat bagi pihak lain yang membutuhkan.
iv
DAFTAR ISI
Hal
Halaman Sampul ......................................................................................... i
Identitas Pendidik ........................................................................................ ii
Lembar Pengesahan .................................................................................... iii
Kata Pengantar ............................................................................................ iv
Daftar Isi ..................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 3
B. Tujuan ................................................................................................ 4
C. Manfaat .............................................................................................. 4
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Foto Copy Surat Tugas dari Kepala Sekolah
Foto Copy Sertifikat Lulus Diklat/ Workshop
Foto Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
BAB I
v
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan aspek terpenting dalam memajukan suatu bangsa,
sehingga pendidikan harus dilakukan secara profesional. Dan guru adalah ujung
tombak dalam menentukan sukses atau tidaknya pendidikan, oleh karena itu guru
harus mampu bersikap profesional dalam menyelenggarakan pendidikan.
Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kreditnya, jabatan fungsional guru adalah jabatan fungsional yang
mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk
melakukan kegiatan mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh pegawai negeri sipil.
Kegiatan mendidik, mengajar dan membimbing adalah kegiatan yang
urgen dalam keberhasilan pembelajaran maupun pendidikan, oleh karena itu
sebelum melaksanakan pembelajaran guru dituntut untuk mampu menyusun
sebuah perencanaan dengan baik.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka Forum Kelompok Kerja Guru
(FKKG) PJOK Kabupaten Sidoarjo melaksanakan pelatihan Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan, dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan
profesionalnya dan kompetensinya di bidang pendidikan.
Maka penulis telah melakukan tindak lanjut atau pengimbasan di sekolah
sekaligus menyusun laporan keterlaksanaannya berbentuk laporan.
B. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya KKG materi Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan adalah :
1. Memfasilitasi guru untuk mencapai standar kompetensi profesi yang telah
ditetapkan.
1
2. Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan, minat, inovasi, dan
kreativitas serta profesionalisme guru dalam menerapkan pelaksanaan
kurikulum merdeka sebagai bekal meningkatkan kompetensi dan kinerja
profesionalis sebagai pendidik.
3. Meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang terarah
dan selalu Kreatif & Inovatif guna peningkatan profesionalisme secara
berkelanjutan.
4. Meningkatkan kemampuan guru dalam pembuatan modul dan best practice
untuk peningkatan pembelajaran dan perolehan angka kredit.
C. Manfaat
1. Kemampuan, minat, inovasi, kreatifitas, dan keprofesionalan guru dalam
pelakasanaan kurikulum merdeka dapat meningkat.
2. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang kreatif dan inovatif
dapat meningkat.
3. Guru lebih kreatif dan inovatif dalam pembuatan modul dan best practice
untuk peningkatan pembelajaran dan perolehan angka kredit.
BAB II 2
LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
A. Identifikasi Kegiatan Pengembangan Diri:
1. Judul Pengembangan Diri : Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
PJOK Kecamatan Krian
7. Durasi pelaksanaan : 32 JP
4
oleh atasan sesuai dengan target yang dibuat pada awal tahun, yang
dihitung dalam kolom realisasi dalam lembar Penilaian Capaian.
• Penilaian Prestasi Kerja (dulu DP3) ini merupakan gabungan dari hasil
penilaian dari SKP (60%) ditambah nilai hasil Penilaian Perilaku
(40%).
• Peraturan disiplin PNS PP No. 53 Tahun 2010 merupakan peraturan
yang yang mengatur mengenai : kewajiban, larangan dan sanksi apabila
kewajiban tidak ditaati atau larangan dilanggar oleh PNS.
• Macam-macam hukuman disiplin PNS, antara lain : hukuman ringan,
sedang dan berat. Adapun jenis hukuman ringan meliputi teguran lisan
& tertulis, pernyataan tidak puas secara tertulis. Hukuman disiplin
sedang: Penundaan Kenaikan Gaji Berkala selama 1 (satu) tahun,
Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun, penurunan pangkat
setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun. Hukuman disiplin berat:
Penurunan Pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun,
Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah,
Pembebasan dari jabatan, Pemberhentian dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri sebagai PNS, Pemberhentian tidak dengan hormat
sebagai PNS.
• PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 10 TH 1983 dan
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 45 TH 1990
TENTANG IZIN PERKAWINAN DAN PERCERAIAN BAGI PNS,
setiap PNS yang akan melaksanakan pernikahan wajib memperoleh ijin
dari pejabat. Jika sudah menikah maka wajib melaporkannya selambat-
lambatnya 1 tahun setelahnya. Begitu pula untuk perceraian perlu
mendapatkan ijin dari pejabat yang berwenang. Wanita PNS tidak
diperkenankan menjadi istri kedua.
• Perda BKN No. 24 Tahun 2017 mengatur tentang cuti. Adapun
pembagian cuti tersebut menjadi 7 (tujuh) macam yaitu cuti tahunan,
cuti besar, cuti melahirkan, cuti sakit, cuti karena alasan penting, cuti
bersama dan cuti di luar tanggungan negara.
5
• Guru Gol. II dan III yang tidak mempunyai Jabatan Fungsional guru
dapat naik pangkat secara regular 4 tahunan paling tinggi sampai dengan
pangkat III d dan Usia BUP 58 tahun.
2. Pertemuan Ke – 2
Materi : Penerapan Kurikulum Merdeka Pada Sekolah Dasar
Tempat : SD Negeri Watugolong 1 Kecamatan Krian
Hari/ Tanggal : Rabu, 14 September 2022
Narasumber : Drs. Sudarmaji, M.Si.
• Dasar Hukum Kurikulum antara lain :
1. Permendikbud No. 5 Tahun 2022 tentang SKL pada PAUD, Jenjang
Dikdas, dan Jenjang Dikmen.
2. Permendikbud No. 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi pada PAUD,
Jenjang Dikdas, dan Jenjang Dikmen.
3. Permendikbud No 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses pada PAUD,
Jenjang Dikdas, dan Jenjang Dikmen.
4. Permendikbud No. 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian Jenjang
PAUD, Jenjang Dikdas, dan Jenjang Dikmen
5. Kepmendikbudristek No. 262/M/2022 tentang Perubahan Atas
Kepmendikbudristek No. 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan
Kurikulum dalan Rangka Pemulihan Pembelajaran.
6. Pergub Jatim No. 6 Tahun 2011 tentang Muatan Lokal Wajib Bahasa
Daerah.
7. Perbup Sidoarjo No. 63 Tahun 2011 tentang Muatan Lokal Wajib
BTQ
• Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan ajar serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan
• Kurikulum berubah karena adanya dinamika dalam masyarakat,
perbaikan berkelanjutan, perkembangan sains dan teknologi, focus pada
orientasi pelanggan, kebijakan pemerintah serta politik kurikulum.
6
• Kebijakan kurikulum saat ini terbagi dalam 3 opsi, yaitu kurikulum
2013 secara penuh, kurikulum darurat (kurikulum 2013 yang
disederhanakan) dan kurikulum merdeka.
• Pemerintah menawarkan 3 opsi dalam pelaksanaan kurikulum saat ini
yaitu (1) Mandiri Belajar : menerapkan beberapa bagian kurikulum
merdeka tanpa mengganti kurikulum satuan Pendidikan yang sedang
diterapkan, (2) Mandiri Berubah: menerapkan kurikulum merdeka
menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan untuk diperuntukan
pada satuan Pendidikan PAUD, Kelas 1,4,7 dan 10, (3) Mandiri
Berbagi: menerapkan kurikulum merdeka dengan mengembangkan
sendiri Sebagian perangkat ajar di satuan Pendidikan PAUS, Kelas
1,4,7,10.
• Kelebihan menerapkan kurikulum merdeka antara lain: (1) lebih
sederhana dan mendalam, (2) lebih merdeka untuk guru dan peserta
didik, (3) lebih relevan dan interaktif.
• Adapun istilah dalam kurikulum merdeka seperti profil pelajar
Pancasila, projek penguatan profil pelajar Pancasila, capaian
pembelajaran yang menggantikan KD, fase perkembangan
menggantikan jenjang kelas, ATP menggantikan silabus, dan modul
ajar menggantikan istilah RPP, penilaian menjadi asesmen diagnostok
formatif dan sumatif.
• Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang
harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase Fondasi
pada PAUD.
• CP dirumuskan dalam bentuk Fase, bukan per tahun
CP selalu berpusat pada siswa, bukan pada ketuntasan materi
• Fase pada jenjang PAUD dikenal dengan Fase fondasi (TK B), jenjang
SD fase A (Kelas 1-2), Fase B (Kelas 3-4), Fase C (Kelas 5-6), jenjang
SMP Fase D (Kelas 7-9), jenjang SMA/K Fase E (Kelas 10) Fase F
(Kelas 11-12)
7
• Prinsip penyusunan CP menggunakan pendekatan konstruktivisme yang
membangun pengetahuan berdasarkan pengalaman nyata dan
kontekstual.
• Tujuan pembelajaran (TP) terdiri dari Kompetensi → kemampuan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dapat
didemonstrasikan peserta didik, Konten → ilmu pengetahuan inti /
konsep utama
• Kriteria Alur Tujuan Pembelajaran (ATP): (1) Menggambarkan urutan
pengembangan kompetensi yang harus dikuasai, (2) ATP dalam 1 fase
menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang linear, (3)
ATP keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan tahapan
pembelajaran antarfase
• Profil pelajar Pancasila memuat enam dimensi yaitu (1) beriman
bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlah mulia, (2) berkebinekaan
global, (3) bergotong-royong, (4) mandiri, (5) bernalar kritis, (6) kreatif.
• Alokasi waktu mata pelajaran SD/MI Kelas I-V
• Projek penguatan profil pelajar Pancasila ada 6 tema yaitu gaya hidup
berkelanjutan, kearifan local, bhineka tunggal ika, bangunlah jiwa dan
raganya, rekayasa dan teknologi, kewirausahaan.
8
• Uraian tentang dimensi, elemen, dan subelemen Profil Pelajar
Pancasila, bisa dibaca di Keputusan Kepala BKSAP Nomor
009/H/KR/2022 tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil
Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka.
• Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan kesempatan bagi
peserta didik untuk belajar dalam situasi tidak formal, struktur belajar
yang fleksibel, kegiatan belajar yang lebih interaktif, dan juga terlibat
langsung dengan lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai
kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila
• Hal yang perlu diketahui mengenai projek penguatan Profil Pelajar
Pancasila antara lain:
1. Dilaksanakan setiap tahun di semua tingkatan kelas.
2. Total alokasi waktu projek adalah 20-30% dari keseluruhan total JP
dalam satu tahun.
3. Terdapat 6 tema projek yang dapat dipilih oleh sekolah jenjang
SD/MI
4. Setiap tahun, SD wajib memilih minimal 2 tema, sementara
SMP/SMA/SMK memilih minimal 3 tema.
5. Sekolah berwenang untuk merancang alokasi waktu kegiatan projek
dan menyusun tim kepanitiaan yang akan memfasilitasi kegiatan
projek.
6. Pemerintah menyediakan beragam contoh modul projek. Pada tahap
awal guru diharapkan dapat mengadaptasi modul tersebut sesuai
dengan kondisi dan kebutuhan sekolah, sementara pada tahap
lanjutan guru diharapkan dapat merancangnya secara mandiri
(kolaborasi)
• Enam tahapan pelaksanaan projek yaitu merancang alokasi waktu dan
dimensi profil pelajar Pancasila, membentuk tim fasilitasi projek,
identitas tingkat kesiapan sekolah, pemilihan tema umum, penentuan
tema spesifik, merancang modul projek.
9
• Komponen modul projek sebagai berikut
10
• Asesmen sumatif yaitu asesmen yang dilakukan untuk memastikan
ketercapaian keseluruhan tujuan pembelajaran
• Contoh instrument asesmen: rubrik, ceklis, catatan anecdotal, grafik
perkembangan
• Contoh Teknik asesmen: observasi, kinerja, projek, tes tertulis, tes
lisan, penugasan, portofolio
• Dalam menentukan ketercapaian TP pendidik tidak disarankan untuk
menggunakan angka mutlak (misalnya, 75, 80, dan sebagainya) sebagai
kriteria. Yang paling disarankan adalah menggunakan deskripsi, namun
jika dibutuhkan, maka pendidik diperkenankan untuk menggunakan
interval nilai (misalnya 70 - 85, 85 - 100, dan sebagainya).
• Kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah peserta didik telah
mencapai tujuan pembelajaran dapat dikembangkan pendidik dengan
menggunakan beberapa pendekatan, di antaranya: (1) menggunakan
deskripsi sehingga apabila peserta didik tidak mencapai kriteria tersebut
maka dianggap belum mencapai tujuan pembelajaran, (2) menggunakan
rubrik yang dapat mengidentifikasi sejauh mana peserta didik mencapai
tujuan pembelajaran, dan (3) menggunakan skala atau interval nilai,
atau pendekatan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan
pendidik dalam mengembangkannya.
• Pembelajaran berdiferensiasi
11
• Untuk dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas, hal
yang harus dilakukan oleh guru antara lain:
1. Melakukan pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan tiga aspek,
yaitu: kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar murid (bisa
dilakukan melalui wawancara, observasi, atau survey menggunakan
angket, dll)
2. Merencanakan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan hasil
pemetaan (memberikan berbagai pilihan baik dari strategi, materi,
maupun cara belajar)
3. Mengevaluasi dan merefleksi pembelajaran yang sudah
berlangsung.
• Persiapan pembelajaran berdiferensiasi antara lain (1) asesmen
diagnostif, (2) memetakan kebutuhan belajar, (3) strategi pembelajaran
diferensiasi
• Dampak dari kelas yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi
antara lain:
1. Setiap murid merasa disambut dengan baik.
2. Murid dengan berbagai karakteristik merasa dihargai, merasa aman,
ada harapan bagi pertumbuhan.
3. Guru mengajar untuk mencapai kesuksesan.
4. Ada keadilan dalam bentuk nyata, guru dan murid berkolaborasi.
5. Kebutuhan belajar murid terfasilitasi dan terlayani dengan baik.
12
3. Pertemuan Ke-3
Materi : Perangkat Pembelajaran Kurikulum Merdeka
Tempat : SD Negeri Watugolong 1 Kecamatan Krian
Hari/ Tanggal : Rabu, 14 September 2022
Narasumber : Samsul Hidayat, S.Pd., M.Si
13
• Dalam Capaian Pembelajaran (CP) merupakan tujuan akhir di setiap
fase pembelajaran siswa. Capaian pembelajaran (CP) adalah
kompetensi minimum yang harus dicapai peserta didik untuk setiap
mata pelajaran. CP dirancang dengan mengacu pada Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi.
• Tujuan Pembelajaran (TP) merupakan deskripsi pencapaian tiga
aspek kompetensi yakni pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
diperoleh siswa dalam satu atau lebih kegiatan pembelajaran, disusun
secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke
waktu yang menjadi prasyarat menuju CP.
• Secara operasional, Komponen Tujuan Pembelajaran (TP) dapat
memuat 3 aspek yaitu, kompetensi, konten, variasi
14
• Komponen modul ajar dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
a. Informasi Umum
b. Komponen Inti
c. Lampiran
• Informasi Umum meliputi identitas modul, kompetensi awal, profil
pelajar Pancasila, sarana dan sarana serta target peserta.
• Komponen Inti meliputi tujuan pembelajaran, pemahaman bermakna,
pertanyaan pemantik, kegiatan pembelajaran, asesmen, pengayaan dan
remedial.
• Lampiran meliputi lembar kerja peserta didik, bahan bacaan guru dan
peserta didik, glosarium serta daftar pustaka.
• Kriteria penyusunan modul ajar terdiri dari empat aspek, yaitu :
1. Esensial
2. Menarik, bermakna dan menantang
3. Relevan dan konseptual
4. Berkesinambungan
• Adapun komponen modul ajar yang lebih sederhana sebagai berikut:
1. Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan dalam alur tujuan
pembelajaran).
2. Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran. Biasanya untuk satu
tujuan pembelajaran yang dicapai dalam satu atau lebih pertemuan.
3. Rencana asesmen untuk di awal pembelajaran beserta instrumen dan
cara penilaiannya.
4. Rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek
ketercapaian tujuan pembelajaran beserta instrumen dan cara
penilaiannya.
5. Media pembelajaran yang digunakan, termasuk, misalnya bahan
bacaan yang digunakan, lembar kegiatan, video, atau tautan situs
web yang perlu dipelajari peserta didik
15
• Prosedur penyusunan modul ajar yaitu:
1. Menganalisis kondisi dan kebutuhan peserta didik, guru, serta
satuan pendidikan. Identifikasi kondisi dan kebutuhan peserta didik
dapat dilakukan melalui asesmen diagnostik terhadap kondisi dan
kebutuhan peserta didik. Guru perlu mengetahui kondisi dan
kebutuhan peserta didik berdasarkan latar belakang serta sarana dan
prasarana sekolah. Pengembangan modul ajar disesuaikan dengan
kemampuan dan kreativitas guru.
2. Mengidentifikasi dan menentukan dimensi Profil Pelajar Pancasila
yang akan dicapai. Guru memilih dimensi Profil Pelajar Pancasila
yang tepat untuk dikembangkan dalam proses pembelajaran.
3. Menentukan ATP yang akan dikembangkan menjadi modul ajar.
Guru dapat memilih ATP hasil pengembangan sekolah atau
mengacu pada contoh ATP yang tersedia.
4. Menyusun modul ajar berdasarkan komponen-komponen yang
ditentukan. Guru dapat menentukan komponen-komponen yang
esensial sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Artinya, tidak
harus semua komponen dicantumkan dalam Modul Ajar. Pada
prinsipnya modul yang disusun benarbenar membantu guru dalam
melaksanakan pembelajaran.
5. Pelaksanaan: Melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan
modul ajar yang telah disusun. Catatan:pelaksanaan kegiatan dapat
dimulai dari mana saja. Guru dapat memulai kegiatan dari
pertanyaan pemantik, analisa studi kasus, diskusi, asesmen dan
variasi lain.
6. Evaluasi dan tindak lanjut: Setelah melakukan pembelajaran, guru
mengevaluasi efektivitas modul ajar yang digunakan.
16
Materi : Metode Penilaian Kurikulum Merdeka
Tempat : SD Negeri Watugolong 1 Kecamatan Krian
Hari/ Tanggal : Kamis, 15 September 2022
Narasumber : Aries Setiawan, S.Pd.,M.Pd
• Asesmen (assessment) adalah upaya untuk mendapatkan data/informasi dari
proses dan hasil pembelajaran untuk mengetahui seberapa baik kinerja
mahasiswa/siswa, kelas/mata kuliah/pelajaran, atau program studi
dibandingkan terhadap tujuan/kriteria/capaian pembelajaran tertentu.
• Prinsip Asesmen terdiri dari:
1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran,
memfasilitasi pembelajaran, menyediakan informasi sebagai umpan balik
untuk guru, peserta didik, dan orang tua.
2. Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan.
3. Asesmen dirancang secara adil, valid, dan dapat dipercaya, memberikan
informasi yang kaya bagi guru, peserta didik dan orang tua mengenai
kemajuan dan pencapaian pembelajaran, serta keputusan tentang langkah
selanjutnya.
4. Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan teknik
yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditargetkan.
5. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat
sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat untuk
peserta didik dan orang tua, dan data yang berguna untuk penjaminan dan
peningkatan mutu pembelajaran.
• Asesmen Diagnostik terbagi menjadi dua, yaitu non kognitif dan kognitif.
• Secara umum, asesmen diagnostik bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan
dasar siswa dan mengetahui kondisi awal siswa.
• Tahapan pelaksanaan asesmen diagnostik non-kognitif adalah:
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Tindak lanjut
17
• Adapun keterangan dari ketiga tahapan diatas sebagai berikut:
• Tahap persiapan
• Tahap pelaksanaan
• Tindak lanjut
18
• Tahapan pelaksanaan
19
• Berikut asesmen PKL UJI KOMPETENSI KEJURUAN UJIAN UNIT
KOMPETENSI
20
4. Pertemuan Ke - 4
Materi : Penerapan Kurikulum Merdeka Pada Pembelajaran
PJOK SD
Tempat : SD Negeri Watugolong 1 Kecamatan Krian
Hari/ Tanggal : Jum’at, 16 September 2022
Narasumber : Dr. Muhammad Muhyi, S.Pd., M.Pd
• Fase pembelajaran Fase A Kelas I-II, Fase B Kelas III-IV dan Fase C
Kelas V-VI
• Materi pembelajaran pjok didukung literasi dan numerasi
• Dalam kurikulum merdeka terdapat istilah CP yaitu kumpulan
kompetensi yang dikuasai siswa setelah selesai pembelajaran sesuai
dengan fase. Selain itu terdapat profil dan projek penguatan pelajar
Pancasila
• Terdapat 4 elemen dasar dalam aktivitas jasmani antara lain
keterampilan gerak, pengetahuan gerak, pemanfaatan gerak,
ppengembangan karakter internalisasi nilai
21
• Capaian pembelajaran (CP) pada akhir fase A , peserta didik dapat
menunjukkan berbagai aktivitas pola gerak dasar dan keterampilan
gerak sebagai hasil peniruan dari berbagai sumber, memahami konsep
dan prinsip gerak yang benar, memahami dan mempraktikkan aktivitas
jasmani untuk pengembangan kebugaran dan pola perilaku hidup sehat,
menunjukkan perilaku awal tanggung jawab personal dan sosial, serta
menerima nilai-nilai aktivitas jasmani
• Capaian pembelajaran (CP) pada akhir fase B, peserta didik dapat
menunjukkan kemampuan dalam memvariasikan dan mengombinasikan
berbagai aktivitas pola gerak dasar dan keterampilan gerak secara
mandiri (tanpa meniru contoh) dilandasi dengan penerapan prosedur
gerak yang benar, menerapkan prosedur aktivitas jasmani untuk
pengembangan kebugaran dan pola perilaku hidup sehat, menunjukkan
perilaku tanggung jawab personal dan sosial dalam jangka waktu
tertentu secara konsisten, serta mendukung nilai-nilai aktivitas jasmani.
• Capaian pembelajaran (CP) pada akhir fase C, peserta didik dapat
menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan modifikasi berbagai
aktivitas pola gerak dasar dan keterampilan gerak, dilandasi dengan
penerapan konsep dan prinsip gerak yang benar, menerapkan konsep
dan prinsip aktivitas untuk pengembangan kebugaran jasmani, serta
pola perilaku hidup sehat, menunjukkan perilaku tanggung jawab
personal dan sosial dalam jangka waktu yang lebih lama secara
konsisten, serta meyakini nilai-nilai aktivitas jasmani
• Komponen modul ajar terbagi dalam 3 komponen, yaitu:
1. Informasi Umum, berisi tentang identitas penulis, kompetensi awal,
profil pelajar pancasila, sarana dan prasarana, target peserta didik,
model pembelajaran yang digunakan
2. Komponen Inti, berisi tentang tujuan pembelajaran, asessmen,
permahaman bermakna, pertanyaan pemantik, kegiatan
pembelajaran, refleksi peserta didik dan pendidik
22
3. Lampiran, berisi tentang lembar kerja peserta didik, pengayaan
remedial, bahan bacaan peserta didik, glossarium, daftar pustaka
• Dalam praktik pembelajaran pjok perlu memperhatikan faktor
keselamatan dan kesiapan sarana pendukung dan kondisi lapangan.
• Kegiatan pembelajaran pjok berorientasi pada masalah guru hendaknya
mengorganisasi siswa untuk belajar, mengapresiasi siswa, membimbing
penyelidikan individu dan kelompok, mengembangkan dan menyajikan
hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi proses pembelajaran
• Kegiatan/aktivitas pendahuluan pembelajaran meliputi membariskan
siswa, berdoa, mengecek kehadiran siswa, menyampaikan pokok
bahasan, penyampaian profil pelajar Pancasila dan pemanasan
• Aktivitas inti memuat pokok materi pembelajaran utama pjok yang
akan disampaikan yang dikemas dalam aktivitas fisik, permainan dan
evaluasinya
5. Pertemuan Ke – 5
Materi : Soft Skill Guru PJOK untuk membentuk Profil
Pelajar Pancasila
Tempat : SD Negeri Watugolong 1 Kecamatan Krian
Hari/ Tanggal : Sabtu, 17 September 2022
Narasumber : Dr. Muhammad Chusaini Matleq, M.Pd.
• Soft skill adalah kemampuan interpersonal yang dibutuhkan dalam
pekerjaan. Soft skill lebih menunjukkan bagaimana cara kamu
berinteraksi dengan orang lain. Soft skill merupakan kemampuan yang
dibutuhkan oleh pekerjaan apapun.
• Soft skill Guru PJOK untuk membentuk Profil Pelajar Pancasila terdiri
dari:
a. Beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia.
b. Berkebinekaan global
c. Bergotong royong
d. Kreatif
23
e. Bernalar kritis
f. Mandiri
• Keterampilan pribadi Guru dalam berhubungan dengan orang lain
(interpersonal skill) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intra
personal) yang mampu mengoptimalkan untuk kerja secara maksimal.
• Self management yaitu kemampuan untuk bisa me-manage diri kita sendiri
bagaimana kemudian diri kita itu bisa naik secara kompetensi dan ilmunya.
• Salah satu ciri pembelajaran abad 21 adalah penggunaan teknologi. Guru
PJOK mahir IT bukan berarti guru itu guru hebat, namun untuk bisa menjadi
guru yang hebat harus bisa beradaptasi dengan tehnologi untuk mengikuti
perkembangan zaman.
• Pada Kurikulum Merdeka ini kita sebagai guru juga dituntut untuk bisa
menumbuhkan jiwa kepemimpinan pada asiswa.
• Cara meningkatkan soft skill:
a. Sering berkomunikasi
b. Bangun hubungan positif
c. Gabung komunitas
d. Menjadi relawan
e. Mengikuti kursus/pelatihan
24
D. Dampak Setelah Mengikuti Kegiatan
Dampak yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan PKB ini diantaranya:
1. Menambah pengetahuan dan kompetensi guru terutama implementasi
kurikulum merdeka pada pembelajaran PJOK SD, sehingga dapat
mengimplementasikan dan mengimbaskannya, baik kepada rekan guru
maupun kepada para siswa di sekolah.
2. Memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas pembelajaran sekaligus
membantu pengembangan karir guru sebagai tenaga profesional.
E. Tindak Lanjut
Peserta KKG PJOK Kecamatan SD Negeri Watugolong 1 Kecamatan Krian ,
mengimplementasikan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan pada sekolah
tempat tugas masing-masing.
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan PJOK Kabupaten
Sidoarjo Jenjang Sekolah Dasar yang diselenggarakan oleh FKKG PJOK Kab.
Sidoarjo dilaksanakan secara daring bertempat di SDN SD Negeri Watugolong 1
Kecamatan Krian ini telah memberi pengetahuan dan ketrampilan kepada guru
tentang kebijakan dinas Pendidikan, disiplin dan peraturan kepegawaian kab.
Sidoarjo, memberikan pengetahuan dan keterampilan terkait implementasi
kurikulum merdeka di tingkat sekolah dasar terutama pada mata pelajaran pjok.
Selain itu, guru yang telah mengikuti ini nantinya juga dapat menambah
dan meningkatkan kompetensinya yang selanjutnya diharapkan dapat
mengimbaskan ilmu yang telah didapatnya kepada siswa didiknya dalam
pelaksanaan pembelajaran di institusi masing-masing dengan lebih baik dan
menyenangkan, dalam hal ini di sekolah yang bersangkutan.
Mudah-mudahan melalui Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan ini
guru dapat memahami bagaimana manfaat dan guna dalam mengikuti kegiatan
PKB selama bertugas di sekolah induk masing-masing.
B. Saran
1. Diharapkan kegiatan ini benar-benar dapat meningkatkan keprofesionalisme
guru terutama pada penerapan kurikulum merdeka serta mampu membuat
modul sendiri.
2. Diharapkan setelah akhir kegiatan peserta workshop dapat
mengimplementasikan hasil workshop kedalam kegiatan belajar sehari-hari.
3. Diharapkan setelah akhir kegiatan ini ditindaklanjuti secara kontinyu melalui
KKG reguler.
26
LAMPIRAN-LAMPIRAN
FOTO KEGIATAN PKB
Hari
Pertama
Hari
Kedua
Hari
Ketiga
Hari
Keempat
Hari
Kelima
Hari Kelima
SERTIFIKAT PKB
SURAT TUGAS PKB