Anda di halaman 1dari 16

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MEMBENTUK DISIPLIN PADA

SISWA DENGAN PROGRAM BULAH

Oleh
MURDANI, S.Pd.
NIP.197712302005041001

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PIDIE


PROVINSI ACEH
TAHUN 2019
i
PENGESAHAN

Pada hari ini Rabu tanggal Dua puluh dua Oktober Tahun Dua Ribu Sembilan Belas
disahkan Makalah Best Practice CalonPengawas Sekolah dengan identitas sebagai
berikut:
Judul : STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM
MEMBENTUK DISIPLIN SISWA DENGAN
PROGRAM BULAH

Nama : Murdani,S.Pd

NIP : 197712302005041001
Unit Kerja : SD Negeri 2 Gigieng

Sigli, 22 Oktober 2019

Pengajar OJT CalonPengawas

H A R B I, S.P.d M.Pd. Murdani,S.Pd


NIP.19710303 199303 1 003 Nip. 19771230 200504 1 001

Mengetahui

An. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pidie


Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan,

IBNU ABBAS,S.Pd.MPd
NIP.19710606 199303 1 006

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan best practice ini. Selawat
dan salam marilah kita sanjung sajikan kepada Nabi Besar Muhammad SAWyang mana
dengan perjuangan beliau yang susah telah membawa umatnya dari alam jahiliah kelam
Islamiyah dan dari alam kebodohan kealam yang penuh berilmu pengetahuan Terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
bespractice ini. Laporan Best Practice ini penulis susun berdasarkan pengalaman
pribadi penulis dalam menemukan solusi bagi permasalahan yang terjadi di SDN 2
Gigieng. Melalui laporan best practice ini penulis ingin berbagi sedikit pengalaman
penulis dalam mengatasi permasalah internal dan eksternal yang penulis hadapi selama
menjadi kepala sekolah di SDN 2 Gigieng. Penulis memberikan penghargaan dan
ucapan terima kasih kepada semua pihak, baik para rekan kerja guru di sekolah maupun
para orang tua siwa yang telah menjadi bagian penting dari terlaksananya best practice
ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab
itu penulis berharap saran dan masukan dari berbagai pihak agar dapat dijadikan
sebagai bahan penyempurnaan dimasa yang akan datang.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan sumbangan yang berarti
bagi peningkatan kualitas pendidikan.

Sigli, 10 Februari 2020


Penulis,

MURDANI,S.Pd
NIP.19771230 200504 1 001

iii
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................................ iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................ 2
C. Tujuan dan Mamfaat................................................................................... 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................. 4
A. Landasan Teoritis......................................................................................... 4
1. Teori Disiplin........................................................................................... 4
2. Teori Budaya........................................................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN MASALAH.................................................................... 6
A. Gambaran Umum......................................................................................... 6
B. Strategi......................................................................................................... 7
C. Pembahasan.................................................................................................. 8
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI....................................................... 10
A. Simpulan...................................................................................................... 10
B. Rekomendasi................................................................................................ 10
C. Saran............................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 12

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Latar Belakang Masalah Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa

masyarakat Indonesia melupakan pendidikan karakter bangsa. Padahal, pendidikan

karakter merupakan suatu pondasi bangsa yang sangat penting dan perlu ditanamkan

sejak dini kepada anak-anak. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana yang

dilakukan oleh guru untuk mengembangkan segenap potensi peserta didiknya secara

optimal. Dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2003 pada pasal 3, tujuan pendidikan

Nasional yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Sasaran pendidikan adalah membentuk karakter, sedangkan tujuan utama pendidikan

bukanlah pengetahuan tetapi penampilan atau tindakan.

Pendidikan karakter berbasis islami di Sekolah Dasar Negeri 2 Gigieng sangat

rendah tinkah laku dan prilaku siswa yang tidak terpuji sehingga sangat perlu

menanamkan karakter yang berbasis islami.

Pengabaian atau kegagalan ini dapat dilihat dari berbagai hal. Anak-anak tidak

sopan terhadap orang tua dan orang yang lebih tua, kurang peduli terhadap sesama,

kata-kata kotor yang jauh dari etika, perselisihan antar pelajar, pergaulan bebas,

merokok dan narkoba adalah hal yang umum yang sering kita lihat dan temukan dimana

saja. Oleh karena itu untuk memperpaiki moralitas dan karakter siswa, maka sudah
v
semestinya pendidikan karakter diimplementasikan. Pendidikan karakter adalah

penanaman nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan,

kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik

terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan

sehingga menjadi manusia insan kamil. Moment pertama pendidikan karakter didalam

pendidikan adalah penentuan visi dan misinya. Visi dan misi lembaga pendidikan

merupakan moment awal yang menjadi prasyarat sebuah program pendidikan karakter

disekolah. Tanpa ini, pendidikan karakter disekolah tidak dapat berjalan. Untuk itu,

dengan pendidikan karakter diharapkan mampu menghasilkan dan menampilkan

generasi yang tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual, tetapi memiliki kecerdasan

emosional dan spiritual serta memiliki pribadi berkarakter yang selalu berusaha

menjaga

A. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang, maka penulis menarik beberapa

permasalahan pokok pada SDN 2 Gigieng yaitu:

1. Bagaimana kedisiplinan siswa SDN 2 Gigieng?

2. Apakah dengan program bulah dapat meningkatkan kedisiplinan siswa?

B. Tujuan dan Mamfaat

1. Tujuan

Tujuan best practice ini adalah mendeskripsikan hasil dari pembentukan

karakter religius siswa di SDN 2 Gigieng. Hasil penelitian ini diharapkan dapat

menghasilkan suatu telaah komprehensif sehingga dapat diambil manfaat,

diantaranya.

vi
Merujuk pada permasalahan yang telah dijabarkan di atas maka tujuan dari best

practice kepala sekolah ini adalah untuk:

- Meningkatkan kemampuan siswa dalam menerapkan disiplin di Sekolah.

- Dengan Program bulah dapat meningkatkan kedisiplinan siswa.

2. Mamfaat

Melalui pelaksanaan best practice ini penulis berharap dapat memberikan

manfaat sebagai berikut:

a. Bagi siswa, dapat menerapkan kedisiplinan dalam linkungan sekolah dan dalam

kehidupan sehari-hari

b. Bagi guru, dengan program bulah dapat meningkatkan kedisiplinan sekolah.

c. Bagi Kepala Sekolah, dengan program bulah dapat menambah pengalaman dan

wawasan.

vii
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teoritis

1. Teori Disiplin

Disiplin berasal dari bahas Latin yaitu ‘discipline’ yang artinya latihan akan

kesopanan dan kerohanian juga sebagai pengembangan kepribadian. Disiplin adalah

suatu sifat atau kemampuan yang dimiliki seseorang untuk taat dan bisa

mengendalikan diri, agar tetap mematuhi aturan yang telah dibuat atau disepakati.

Disiplin merupakan suatu sikap atau perlaku yang tentunya diharapkan oleh banyak

orang, khususnya orang berpendidikan. Tentunya disiplin sangat dibutuhkan karena

dapat membantu suatu kegiatan agar dapat berjalan dengan lancer sesuai yang

diharapkan. Tentu disiplin tidak lepas dari aturan, norma, prosedur, organisasi, kerja

sama, hukuman, dan lain sebagainya. Sanjaya (2005: 9).Disiplin adalah “hal yang

sangatlah diperlukan bagi setiap siswa, dengan adanya disiplin belajar, tujuan

pendidikan akan lebih mudah tercapai”. Disiplin menurut Suharsimi Arikunto (1980:

114). Disiplin adalah “Kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata

tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang ada pada kata hatinya tanpa

adanya paksaan dari pihak luar”. Hamalik (1988:5) mengemukakan definisi disiplin

“Disiplin mencakup setiap macam hubungan yang ditujukan untuk membantu siswa

agar dia dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan

jjuga tentang cara menyelesaikan tuntutan yang mungkin ingin ditujukan dengan

lingkungannya”.

2. Teori Budaya

Dalam proses penerapan budaya sekolah memerlukan kerja sama dan interaksi

antar warga sekolah yang meliputi kepala sekolah, guru, maupun siswa. Semua

viii
warga sekolah ikut andil agar tercapai tujuan program tersebut. Hal tersebut sejalan

dengan pendapat Ana (2012: 15) bahwa ”budaya sekolah merupakan kumpulan nilai-

nilai yang dijunjung tinggi dan mendominasi kehidupan sekolah dengan memerlukan

dukungan dari seluruh warga sekolah dan menjadi tuntunan sekolah dalam

mengeluarkan kebijakan dan aturan tentang tatacara yang ada dalam sekolah”

Menurut Owens (Kurnia&Bambang 2012:24) “Budaya dapat dimaknai dengan

harapan bagaimana seseorang berperilaku berdasarkan nilai-nilai yang telah ada

yang juga mencerminkan tujuan dari sekolah itu sendiri”. Menurut Kemndiknas

(2010: 7) fungsi diadakannya program budaya sekolah antara lain:

a. Pengembangan: 4 pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi


pribadi berperilaku baik; ini bagi peserta didik yang telah memiliki sikap
dan perilaku yang mencerminkan budaya dan karakter bangsa.
b. Perbaikan: memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung
jawab dalam pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat.
c. Penyaring: untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain
yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang
bermartabat.

Pandangan lain tentang budaya sekolah dikemukakan oleh Zamroni ( 2011: 297 )

bahwa budaya sekolah adalah

Merupakan suatu pola asumsi-asumsi dasar, nilai-nilai, keyakinan-keyakinan, dan


kebiasaan-kebiasaan yang dipegang bersama oleh seluruh warga sekolah, yang
diyakini dan telah terbukti dapat dipergunakan untuk menghadapi berbagai
problem dalam beradaptasi dengan lingkungan yang baru dan melakukan integrasi
internal, sehingga pola nilai dan asumsi tersebut dapat diajarkan kepada anggota
dan generasi baru agar mereka memiliki pandangan yang tepat bagaimana
seharusnya mereka memahami, berpikir, merasakan dan bertindak menghadapi
berbagai situasi dan lingkungan yang ada .

ix
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH
A. Gambaran Umum

Sekolah Dasar Negeri 2 Gigieng berlokasi di Jalan Kampong Blang Desa Sagoe

kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Sekolah Dasar Negeri 2

Gigieng merupakan gabungan dua Sekolah yaitu Sekolah Dasar Simpang Tiga Jaya dan

Sekolah Dasar Negeri 2 Gigieng, Gabungan dua sekolah ini sehingga bangunan Sekolah

Dasar Negeri 2 Gigieng mempunyai lahan seluas 2.750 M2. Sekolah Dasar Negeri 2

Gigieng Kecamatan Simpang Tiga Kabupaten Pidie yang telah banyak menghasilkan

lulusan. Pada awal berdirinya sekolah dipelopori oleh masyarakat Gampong Sagoe dan

bunien untuk Sekolah Desa Simpang Tiga Jaya dengan dana sukarela. Sekolah Dasar

Negeri 2 Gigieng merupakan sekolah inti yang nilai akreditasinya A, sekolah ini arus

siswanya terdiri dari beberapa desa yang jumlah siswanya 245 siswa pada tahun 2018

dan 269 siswa pada tahun 2019, berarti bertambah sebanyak 14 siswa. Sekolah Dasar

Negeri 2 Giging sebagaimana sekolah-sekolah lainnya dilingkungan kabupaten pidie

yang juga mempunyai misi dan visi sekolah tersebut adalah “Terwujudnya peserta didik

yang berakhlak mulia”. Sedangkan misi Sekolah Dasar Negeri 2 Gigieng diantaranya:

a. Mengembangkan sistem penyelenggaraan pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 2

Gigieng yang berkualitas dan transparansi sehingga minat, kreatifitas, warga

sekolah dan kepercayaan masyarakat tumbuh dan berkembang secara harmonis.

b. Membiasakan peserta didik menerapkan nilai-nilai kedisiplinan disekolah.

c. Meningkatnya sikap jujur, disiplin, tanggungjawab dalam menyelesaikan tugas

dan kewajiban sehingga meraih prestasi.Meningkatnya minat dan budaya baca

dalam memperluas pengetahuan pendidik dan peserta didik.

x
B. Strategi

Dalam penerapan program budaya sekolah dapat dilakukan melalui 3 aspek

kegiatan, yaitu kegiatan rutin, kegiatan spontan, kegiatan keteladanan yang dijabarkan

sebagai berikut:

1. Kegiatan Spontan

Kegiatan spontan di SD Negeri 2 Gigieng diterapkan pada aktivitas sehari-hari

seperti dilakukannya salim dan sapa dengan guru saat memasuki halaman sekolah

secara antrian, antre saat berwudlu, mengucap salam saat masuk keruangan juga

secara antri.

2. Kegiatan Rutin

Kegiatan rutin yang dilaksanakan di Sekolh Dasar Negeri 2 Gigieng

diantaranya , mentaati tata tertib sekolah, setiap pagi melakukan senam, , mentaati

tata tertib sekolah membersihkan halaman secara bersam-sama. Kegiatan ini

termasuk kegiatan harian,

3. Kegiatan keteladanan

Kegiatan Keteladanan merupakan perilaku siswa dalam meniru atau

meneladani tindakan dan perilaku guru yang baik. Sehingga perilaku baik guru

tersebut mampu mengakar dalam diri siswa, dan menjadi pribadi yang berperilaku

baik. Kegiatan keteladanan di SD Negeri 2 Gigieng seperti berpakaian rapi sesuai

aturan, bertutur kata sopan, datang tepat waktu, “kegiatan keteladanan “merupakan

perilaku, sikap guru, tenaga kependidikan dan peserta didik dalam memberikan

contoh melalui tindakan-tindakan yang baik sehingga diharapkan menjadi panutan

bagi peserta didik lain. Misalnya nilai disiplin ( kehadiran guru yang lebih awal

xi
dibanding peserta didik) , kebersihan, kerapihan, kasih sayang, kesopanan,

perhatian, jujur, dan kerja keras dan percaya diri.

C. PEMBAHASAN

1. Kedisiplinan

Disiplin individu menjadi prasyarat terbentuknya kepribadian yang unggul dan

sukses. Disiplin sekolah menjadi prasyarat terbentuknya lingkungan pendidikan

yang kondusif bagi kegiatan dan proses pendidikan.Dalam Upaya Penegakan

disiplin ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut :

a) Adanya tata tertib dalam mendisiplinkan siswa, tata tertib sangat bermanfaat

untuk membiasakannya dengan standar perilaku yang sama akan di terima oleh

individu lain di ruang lingkupnya.

b)   Konsisten dan konsekuen. Masalah umum yang muncul dalam disiplin adalah

tidak konsistennya penerapan disiplin ada perbedaan antara tata tertib yang

tertulis dengan pelaksanaan di lapangan. Dalam sanksi atau hukuman ada

perbedaan antara pelanggar satu dengan yang lain. Menurut Soegeng (dalam

Tulus Tu,u, 2004:56) mengatakan : dalam menegakkan disiplin bukanlah

ancaman atau kekerasan yang diutamakan, yang diperlukan adalah ketegasan

dan keteguhan di dalam melaksanakan peraturan. Hal itu merupakan modal

utama dan syarat mutlak untuk mewujudkan disiplin.

c) Hukuman. Hukuman bertujuan mencegah tindakan yang tidak baik dan tidak

diinginkan. Tujuan hukuman menurut Hadi Subrata (dalam Tulus Tu,u,

2004:56) untuk mendidik dan menyadarkan siswa bahwa perbuatan yang salah

mempunyai akibat yang tidak menyenangkan. Hukuman diperlukan juga untuk

xii
mengendalikan perilaku disiplin. Tetapi hukuman bukan satu-satunya cara

untuk mendisiplinkan anak atau siswa.

2. Budaya Sekolah

Salah satu keunikan dan keunggulan sebuah sekolah adalah memiliki budaya

sekolah (school culture) yang kokoh dan tetap eksis. Sebuah sekolah harus mempunyai

misi menciptakan budaya sekolah yang menantang dan menyenangkan, adil, kreatif,

terintegratif, dan dedikatif terhadap pencapaian visi, menghasilkan lulusan yang

berkualitas tinggi dalam perkembangan intelektualnya dan mempunyai karakter takwa,

jujur, kreatif, mampu menjadi teladan, bekerja keras, toleran dan cakap dalam

memimpin, serta menjawab tantangan akan kebutuhan pengembangan sumber daya

manusia yang dapat berperan dalam perkembangan IPTEK dan berlandaskan IMTAQ.

Budaya sekolah (school culture) merupakan kata kunci (key word) yang perlu

mendapat perhatian secara sungguh-sungguh dari para pengelola pendidikan.Budaya

sekolah perlu dibangun berdasarkan kekuatan karakteristik budaya lokal masyarakat

tempat sekolah itu berada.Budaya sekolah adalah detak jantung sekolah itu sendiri,

perumusannya harus dilakukan dengan sebuah komitmen yang jelas dan terukur oleh

komunitas sekolah yakni guru, siswa, manajemen sekolah,

xiii
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASi
A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, diketahui bahwa nilai-nilai kedisiplinan

siswa SDN 2 Gigieng sudah mulai nampak dan sudah terarah ke yang lebih baik

sehingga dengan terlaksananya program bulah di sekolah dapat meningkatkan

kedisiplinan siswa sesuai dengan aturan yang telah diterapkan dan disepakati bersama.

Implementasi bulah dalam menanamkan nilai kedisiplina dilakukan melalui 3

kegiatan, yaitu kegiatan rutin, kegiatan spontan, kegiatan keteladanan. Untuk

mendukung keberhasilan program tersebut maka diberlakukan sanksi dan penghargaan.

Dalam pelaksanaan program ini terdapat kendala yang dihadapi guru, seperti budaya

lingkungan rumah siswa yang bertentangan dengan budaya sekolah, kurangnya siswa

dalam menjalankan program bulah, namun semua kendala tersebut sudah diberikan

solusi oleh pihak sekolah.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian pada bab penutup ini, yang menyatakan

bahwa Kedisplinan itu tetap wajib bagi siswa sekolah peneliti mencoba untuk

memberikan beberapa saran atau rekomendasi sebagai berikut:

1. Kepada pihak sekolah, bisa memberikan penyuluhan wajib dan pentingnya

pelaksanaan kedisiplinan di sekolah.

2. Memberi arahan kepada orangtua siswa untuk selalu memberi motivasi kepada

peserta didik untuk melaksanakan disiplin sekolah dengan bulah.

xiv
C. Saran

1.    Perlu adanya kedisiplinan yang tinggi pada setiap individu untuk daya guna dan

berhasil guna.

2.    Guru sebagai panutan anak didiknya oleh sebab itu disiplin merupakan bagian

terpenting dari tugas-tugas kependidikan dalam kegiatan belajar mengajar. 

3.    Agar disiplin belajar dapat tercapai secara optimal guru perlu mendisiplinkan diri

sendiri.

xv
DAFTAR PUSTAKA

Ana Purnama Dewi. (2012). Peran Budaya Sekolah Dalam Mendukung Prestasi
Belajar Siswa. . Bandaung: CV.Remaja Karya

Kemndiknas (2010) Tentang budaya

Oemar Hamalik.(1989). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung.: Sinar Baru

Suharsimi. (2008). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rhineka

Zamroni ( 2011). Kultur Sekolah yokyakarta: Galvin kalam Uama

xvi

Anda mungkin juga menyukai