Abstrak
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui dan menjabarkan tentang, optimalisasi bongkar
muat kayu log di Dermaga Pelabuhan Dalam (PELDAM) Tanjungg. Emas; sebelumny akan
dijelaskan alur kegiatan Bongkar Muat(B/M), sarana dan prasarana yang dipergunakan untuk
melaksanakan B/M, hambatan pada saat bongkar muat kayu log, dan terakhir menjelaskan
tentang upaya-upaya dalam mengoptimalkan bongkar muat kayu log di Dermaga Pelabuhan
Dalam (PELDAM) Tanjung Emas. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode
observasi dengan cara melakukan pengamatan langsung (observas) di Dermaga Pelabuhan
Dalam (PELDAM) Tanjungg.Emas; dipadukan dengan metode interview dimana metode ini
dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan para staf maupun karyawan di lokasi
PELDAM tersebut; disamping itu juga dengan metode studi pustaka berupa buku-buku serta
sumber lain yang terkait dengan pokok masalah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah untuk
mengoptimalkan kegiatan bongkar muat kayu log ternyata dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain yaitu keterlambatan armada truk pengangkut kayu dikarenakan keterbatasan jumlah
armada truk, cuaca buruk (hujan) yang bisa mengakibatkan banjir di area atau lokasi menuju
pelabuhan, dan kerusakan alat bongkar muat yang disediakan oleh PT.Pelindo Tanjung.Emas.
Abstract
This writing aims to find and elaborate on optimizing loading and unloading logs at the Inner
Port Pier (PELDAM) Tg. Gold; Prior to that, the flow of loading and unloading activities will
be explained, as the facilities and infrastructure used to carry out B / M, obstacles when
loading and unloading log wood. Finally, to explain the efforts to optimize the loading and
unloading of log wood at the Tanjung Emas Inner Port Pier (PELDAM). The data collection
method is the observation method by conducting direct observations (observations) at the Inner
Port Pier (PELDAM) Tg. Emas, combined with the interview method, where direct interviews
with staff and employees carry out this method at the PELDAM location. In addition, it is also
with the library study method in the form of books and other sources related to the subject
matter. This study concludes that optimizing log loading and unloading activities is influenced
by several factors. They include delays in the fleet of timber transport trucks due to the limited
number of truck fleets, bad weather (rain), which can cause diarrheal flooding of locations to
the port, and damage to loading and unloading equipment provided by PT. Pelindo Tg.Gold.
47
National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies
Vol. 1, No. 1, Desember 2022, ISSN 2963-475X
Politeknik Bumi Akpelni
barang menjadi pilihan utama, tentunya harus menyebabkan tidak efisien, dengan demikian
didukung sarana dan prasarana di pelabuhan. maka akan berdampak pada semakin besarnya
Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas biaya yang dikeluarkan oleh pihak industry
daratan dan/ atau perairan dengan batas-batas pengolahan kayu tersebut.
tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan Berdasarkan penelitian awal
dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan mendapatkan hasil bahwa dalam aktivitas
sebagai tempat kapal bersandar, naik turun kegiatan bongkar muat kayu log tidak
penumpang, dan/ atau bongkar muat barang, semuanya berjalan dengan baik dan lancar. Ada
berupa terminal dan tempat berlabuh kapal beberapa faktor yang menyebabkan
yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan terkendalanya proses bongkar muat yang
dan keamanan pelayaran dan kegiatan berakibat penurunan produktivitas bongkar
penunjang pelabuhan serta sebagai tempat muat yaitu antara lain berupa faktor
perindahan intra-dan antarmoda transportasi keterlambatan armada truk pada saat
(UU.NO.17/2008: Pasal 1 Ayat 6: pembongkaran kayu log sehingga terjadi
penumpukan barang di dermaga, , banjir yang
LANDASAN TEORI terjadi sekitar pelabuhan sebagai akibat dari
PELDAM adalah salah satu terminal cuaca buruk (hujan), kerusakan alat bongkar
yang berada di Tanjung Emas dan merupakan muat seperti wire rope slink luffing crane
salah satu pelabuhan yang dikhususkan untuk terputus sehingga berdampak pada terhentinya
melayani jasa bongkar muat barang-barang kegiatan bongkar muat.
domestic dari tugboat/tongkang berupa kayu Kelancaran operasional kapal
log. Dalam menunjang kegiatan proses bongkar ditentukan oleh kondisi operasional kapal pada
muat di PELDAM tersebut, disediakan sarana waktu melakukan kegiatan pelayaran dan waktu
dan prasarana alat B/M guna untuk melakukan kegiatan operasional bongkar muat
meningkatkan kualitas dan kuantitas bongkar dipelabuhan asal dan di pelabuhan tujuan.
muat barang sehingga dapat terselenggara Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik
dengan baik dan lancar. untuk mengetahui dan menganalisis kendala
Kayu log merupakan kayu yang masih yang muncul pada saat pemuatan kayu log
utuh yang ditebang dari hutan teutama dari dipelabuhan. Oleh karena itu penulis ingin
pedalaman di Kalimantan dan Papua yang tentu mengkaji lebih dalam terkait dengan
sebelumnya telah mendapat izin resmi dari “ANALISIS OPTIMALISASI BONGKAR
pemerintah. Kemudian kayu log tersebut MUAT KAYU LOG DI “DERMAGA
dimuat dengan menggunakan alat transportasi PELDAM” TG.EMAS, dan berbagai masalah
laut , baik dengan kapal maupun tongkang ke yang muncul dari hasil kegiatan ini.
pelabuhan Tg.Emas. Kayu log akan diolah lebih
lanjut menjadi berbagai kebutuhan peralatan METODE
rumah tangga seperti perabotan (meja dan kursi, 1. Metode Pengamatan (Observasi)
almari), bahan bangunan (papan, pintu, jendela, Metode ini dilakukan dengan cara
rangka atap, kayu lapis), dan sebagian pengamatan secara langsung ke lapangan,
limbahnya dipergunakan sebagai campuran artinya penulis mengamati, mengalami,
bahan partikel. mengerjakan dan mengetahui secara nyata
Dalam penanganan bongkar muat di proses yang berlangsung dalam kegiatan
Dermaga PELDAM Terminal Tanjung Emas , bongkar muat kayu log.
diberikan target waktu untuk melakukan 2. Metode Wawancara (Interview)
aktivitas bongkar muat kayu log, karena Metode yang dilakukan adalah dengan
optimalisasi waktu kegiatan bongkar muat akan wawancara langsung kepada pihak yang
sangat berpengaruh terhadap efisiensi terkait dengan masalah yang diteliti, dan
pengoperasian kapal. Semakin lama waktu yang mencatat data atau informasi yang penulis
dipergunakan untuk bongkar muat barang maka peroleh di lapangan diantaranya dengan
semakin lama kapal berada dipelabuhan, yang mewancarai pimpinan maupun karyawan
48
National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies
Vol. 1, No. 1, Desember 2022, ISSN 2963-475X
Politeknik Bumi Akpelni
yang bekerja dan terlibat langsung di 2. Febuari 2021 29.468 Kayu Log
dermaga PELDAM
3. Metode Studi Pustaka 3. Maret 2021 57.346 Kayu Log
Metode studi pustaka yaitu dengan
membaca buku-buku serta sumber lain yang 4. April 2021 40.119 Kayu Log
terkait dengan pokok masalah yang sesuai
5. Mei 2021 62.728 Kayu Log
dengan judul yang diambil.
6. Juni 2021 68.117 Kayu Log
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kinerja Bongkar Muat Kayu Log 7. Juli 2021 54.699 Kayu Log
Dermaga PELDAM Tg. Emas Tahun
2021 8. Agustus 49.284 Kayu Log
2021
Kinerja merupakan output dari
9. September 84.879 Kayu Log
tingkat keberhasilan pelayanan atau 2021
penggunaan fasilitas atau peralatan 10. Oktober 60.402 Kayu Log
pelabuhan, kemampuan pelayanan kapal 2021
dan barang merupakan kinerja operasional 11. November 67.001 Kayu Log
yang dapat diukur dengan melihat jumlah 2021
muatan atau barang yang secara rata-rata 12. Desember 61.578 Kayu Log
melewati atau melalui dermaga atau 2021
lapangan dan gudang penumpukan dalam
satu waktu tertentu. Kinerja operasional Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa
suatu dermaga di pelabuhan sangat produksi kegiatan bongkar muat kayu log
tergantung daripada kecepatan bongkar jumlahnya global (total), baik yang
muat. Bila kecepatan bongkar muat tidak dikerjakan (handle) PBM BUP
sesuai standar yang telah ditetapkan maka (PELINDO) dan PBM Non BUP
kinerja operasional akan rendah. Bila (perusahaan swasta) yaitu PBM Pualam
kecepatan bongkar muat sesuai dengan Emas Perkasa, PBM Bahtera Setia Raya,
standar maka kinerja operasional dermaga PBM Bongkar Muat Cahaya atau yang
dinyatakan baik. Fungsi kinerja di sering berkegiatan di dermaga EX PLTU
pelabuhan merupakan sebagai alat analisis dan dermaga Pelabuhan Dalam.
untuk kepentingan manajemen dalam
mengelola pelabuhan, menentukan
perencanaan operasional, untuk
pengembangan pelabuhan dan menetapkan
kebijakan dalam peningkatan pelayanan.
Berdasarkan tabel dibawah ini dapat terlihat
perkembangan jumlah bongkar muat kayu
log di dermaga PELDAM Tg.Emas pada
tahun 2021 selama 1 tahun sebagai berikut:
49
National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies
Vol. 1, No. 1, Desember 2022, ISSN 2963-475X
Politeknik Bumi Akpelni
50
National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies
Vol. 1, No. 1, Desember 2022, ISSN 2963-475X
Politeknik Bumi Akpelni
perhitungan biaya bongkar muat merbau, jati, randu, mahoni, dan sengon
barang yang akan di bayarkan sebagai yang berasal dari Kalimantan. Kayu log
salah satu data pendukung untuk tersebut mempunyai panjang berkisar
penetapan tempat sandar. antara 3-7 m dan memiliki berat 1-2 ton
2. Setelah pengajuan permohonan sampai dengan 10-15 ton, dengan ukuran
selesai, kemudian dilakukan meeting diameter terbesar 2,5 meter dan ukuran
online oleh pihak agen dan petugas diameter terkecil sekitar 50 cm.
perencanaan operasional. Kayu log tersebut biasanya akan diolah /
3. Membuat OP ( Operation Plan) oleh digergaji dan dipotong-potong atau dibuat
petugas perencanaan meliputi : kayu lapis di pabrik
a. Tanggal pembongkaran / pengolahan/penggergajian kayu didaerah
pemuatan dan penumpukan Semarang dan sekitarnya yang selanjutnya
b. Jumlah barang yang akan di akan dibuat meubel dan perlatan rumah-
bongkar tangga.
c. Kebutuhan tenaga kerja
(foreman, tally, cheker, TKBM Hambatan-hambatan pada Saat
dsb), termasuk kesiapan alat Kegiatan Bongkar Muat Kayu Log.
bongkar muat. Faktor-Faktor Penghambat Kegiatan
d. Kesiapan trucking Bongkar Muat Kayu Log yaitu
e. Target produktivitas a. Keterlambatan Armada truk
f. Perkiraan waktu pelaksanaan Keterlambatan armada truk di dermaga
kegiatan bongkar muat. pelabuhan akan mengakibatkan
Hasil Operation Plan kegaiatan kegiatan pembongkaran atau pemuatan
bongkar muat barang bisa menjadi terhenti, dikarenakan armada
menjadi dasar penetapan truk merupakan salah satu faktor
pelayanan kapal. penunjang kelancaran kegiatan bongkar
4. Setelah Operation Plan selesai muat di pelabuhan atau dermaga. Hal
disepakati, PBM wajib melakukan itu terjadi karena:
pelunasan estimasi beaya untuk 1. Armada truk yang dimiliki oleh
diterbitkan BPJK (Bukti Pembayaran perusahaan pemilik barang atau
Jasa Kapal) sebagai salah satu data EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal
pendukung untuk penetapan tempat Laut) masih sangat terbatas,
sandar, selain RKBM (Rencana Kerja sehingga apabila terjadi
Bongkar Muat); keterlambatan bongkar di stock pile
5. Setelah data pendukung terkumpul (tempat pembongkaran atau gudang)
dan sudah memenuhi, maka maka akan menyebabkan pemuatan
kemudian dinyatakan persetujuan kayu log menjadi terhambat dan
penetapan atas rencana bongkar muat akan terjadi penumpukan kayu log di
barang; area bongkar muat yang
6. Setelah adanya penetapan kegiatan menyebabkan kegiatan bongkar muat
bongkar muat maka akan diterbitkan menjadi tidak lancer dan tidak
SPMK (Surat Pemberitahuan Mulai maksimal. Berdasarkan contoh
Kerja). Cargo Manifest dari TB. MERPATI
III / TK. RAJAWALI 2303 untuk
Profil Kayu Log membongkar sejumlah 1415 batang
Adapun jenis-jenis kayu log yang kayu log = 2.059,9 M3 seharusnya
biasanya di bongkar di dermaga PELDAM dibutuhkan armada truk 67 unit per
Tg. Emas antara lain: kayu meranti batu, hari tetapi tidak bisa terpenuhi, di
meranti merah, bengkirai, kamper, kruing,
51
National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies
Vol. 1, No. 1, Desember 2022, ISSN 2963-475X
Politeknik Bumi Akpelni
inputnya data dari daily report hanya pihak armada truk terkait agar
tersedia 26 unit armada truk. armada truk langsung menuju ke
dermaga dengan diberikan tambahan
insentive uang makan kepada
drivernya.
3. Terjadinya force majeure yang
merupakan kejadian di luar
kemampuan manusia dan tidak dapat
dihindari yang mengakibatkan suatu
kegiatan tidak dapat dilaksanakan
sebagaimana mestinya. Contoh
terjadinya banjir disekitar area
pelabuhan Tg.Emas ke stockpile
(gudang penimbunan) barang milik
industry pengolahan kayu di daerah
Gambar 3. Cargo Manifest TB. Genuk Semarang-Utara dan daerah
MERPATI III / TKG. RAJAWALI Pedurungn Semarang-Timur,
2303 sehingga mengakibatkan siklus
perjalanan truk dari gudang ke
dermaga atau pelabuhan menjadi
terlambat. Dalam upaya
penyelesaiannya selama ini hanya
menunggu hingga keadaan kembali
normal.
52
National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies
Vol. 1, No. 1, Desember 2022, ISSN 2963-475X
Politeknik Bumi Akpelni
53
National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies
Vol. 1, No. 1, Desember 2022, ISSN 2963-475X
Politeknik Bumi Akpelni
54
National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies
Vol. 1, No. 1, Desember 2022, ISSN 2963-475X
Politeknik Bumi Akpelni
55
National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies
Vol. 1, No. 1, Desember 2022, ISSN 2963-475X
Politeknik Bumi Akpelni
56