Ketua Editor Jurnal Teknik Perkapalan Departemen Teknik Perkapalan Fakultas Teknik
Universitas Diponegoro menerangkan bahwa :
Telah mengunggah artikel ilmiah di Jurnal Teknik Perkapalan. Surat ini diberikan kepada
mahasiswa yang bersangkutan sebagai syarat untuk mendaftar Seminar Hasil Tugas
Akhir.
Semarang, 15/11/2020
Ketua Editor
Jurnal Teknik Perkapalan
Abstrak
Waiting time dan dwelling time pada pelabuhan di Indonesia masih tergolong lama dan berada pada angka 4-5 hari,
sedangkan pemerintah Indonesia menargetkan lamanya proses bongkar muat di pelabuhan tidak lebih dari 3 hari.Pada
saat ini, statistik kecepatan bongkar muat di Indonesia masih dalam kisaran 4-5 hari. Kecepatan bongkar muat ini
sangat lama apabila dibandingkan dengan negara maju lainnya.. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui
faktor yang menjadi penyebab keterlambatan bongkar muat, kemudian dilakukan pembobotan untuk mengetahui faktor-
faktor yang dominan dalam penyebab keterlambatan bongkar muat, dan output dari penelitian ini adalah dapat
memberikan rekomendasi solusi perbaikan dari hasil pengolahan data. Akar permasalahan dapat diketahui
menggunakan analisis risiko dengan metode Fault Tree Analysis. Metode Delphi digunakan untuk mendapatkan
konsensus dari panelis dalam menentukan indikator penyebab lamanya bongkar muat. Metode Analytical Hierarchy
Process digunakan untuk pembobotan dan mengetahui penyebab yang paling prioritas.Waiting time, pre-customs
clearance, customs clearance, dan post-custom clearance adalah kategori faktor dalam proses bongkar muat. Customs
Clearance menjadi tahap yang memakan waktu paling besar yakni 41 jam dengan bobot 0.533, diikuti Waiting Time
dengan 36 jam dan bobot 0.303, diikuti dengan Pre-Customs Clearance dengan 23 jam dengan bobot 0.097, dan
terakhir adalah Post-Custom Clearance dengan 10 jam dan bobot 0.068.
Kata Kunci : Pelabuhan, Bongkar muat, Analytical Hierarchy Process, Fault Tree Analysis, Delphi
1
1. PENDAHULAN
Tabel 10. Keterangan Kejadian Model Grafis C12 Jumlah pekerja lapangan
Fault Treee Analysis Sistem Indonesia Single Risk
C2
Event Keterangan Management (ISRM)
Antrean kapal yang melebihi kapasitas C21 Gangguan pada sistem ISRM
A1 Belum adanya risk manajemen untuk
dermaga C22
Manajemen lalu lintas kapal yang sistem ISRM
A11 Pekerja masih belum sepenuhnya
kurang baik C23
Kekurangan fasilitas dermaga dan mengerti mengenai ISRM
A12 Sistem Indonesia National Single
peralatan bongkar muat C3
A2 Faktor alam Window (INSW)
A21 Curah hujan yang tinggi C31 Gangguan pada sistem INSW
A22 Gelombang sedang tinggi C32 Proses pengesahan berbagai instansi
A23 Arus perairan yang deras Terlalu banyak instansi yang harus
C33
Kapal harus melakukan perbaikan melakukan pengecekan
A3 Penerbitan SPPB (Surat Persetujuan
dahulu D1
Pengeluaran Barang)
A31 Kurangnya perawatan kapal
Belum ada biaya pembayaran bea
A32 Kapal sudah cukup berumur D11
cukai
B1 Alat bongkar muat D12 Menunggu berbagai instansi
B11 Kendala mekanik D2 Transportasi barang belum siap
B12 Kendala elektrik Transportasi pengangkut sudah
B13 Kendala operator D21
berumur
Kecepatan instansi terkait dalam D22 Kurangnya perawatan
B2 penerbitan Lartas (larangan & Pemilik barang belum melunasi
pembatasan) D3 perjanjian biaya operasional bongkar
Angka komoditas wajib lartas muat
B21
tergolong tinggi Bank tidak mennyetujui permohonan
Muatan tertentu harus melalui proses D31
B22 kredit
pengujian laboratiorium Pemilik barang tidak memiliki
Pemilik barang lambat dalam D32
pinjaman lain
B3 melakukan submit PIB (Pemberitahuan
Impor Barang) 3.8. Rekomendasi
Lamanya pengirimiman original
B31
dokumen dari pemilik barang Berdasarkan pengolahan data yang
B32 Belum ada biaya untuk pembayaran dilakukan, terdapat beberapa indikator (KPI) yang
Penyelesaian Letter of Credit dari mendapatkan perhatian utama untuk dilakukan
B33
pihak bank yang ditunjuk supplier perbaikan. KPI yang memiliki nilai prioritas
C1 Sarana dan tempat pemeriksaan tertinggi membutuhkan perhatian utama untuk
C11 Cuaca tidak mendukung dilakukan perubahan. Meski demikian, KPI
lainnya tetap harus diberi perhatian dan perbaikan.