Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“DWELLING TIME TANJUNG PRIOK TAHUN”


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bisnis Internasional

DOSEN

GIRI NURPRIBADI,S.TP.,MM

DISUSUN OLEH

NURUL ALMI
112110346
MA.21.A.02

MANAJEMEN
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
CIKARANG 2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,


sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya ada pun
tema dari makalah ini yaitu “PENURUNAN DWELLING TIME DI
PELABUHAN TANJUNG PRIOK”

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimah kasih yang sebesar –


besarnya kepada dosen mata kuliah Bisnis Internasional, GIRI
NURPRIBADI,S.TP.,MM yang telah memberikan tugas terhadap kami. Terimah
kasih kepada pihak – pihak yang telah membantu dalam penylesain makalah ini.

Penulis dapat menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna,
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh
karna itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran, masukan serta kritikan yang
membangun dari semua pihak. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapa pun
yang membacanya.

Cikarang, Juni 2022

NURUL ALMI

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Tujuan ................................................................................................ 1
C. Manfaat .............................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN TEORI .......................................................................... 3
BAB III PEMBAHASAN ............................................................................. 4
BAB IV PENUTUP ....................................................................................... 7
A. Kesimpulan ........................................................................................ 7
B. Saran .................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 8
RIWAYAT HIDUP ....................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kata Dwelling time menjadi popular di Indonesia sejak Presiden


Joko Widodo menginginkan proses arus barang di pelabuhan Tanjung Priok
dipercepat. Presiden Joko Widodo (Jokowi) kesal dengan dwelling time
atau masa tunggu bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara,
yang lama. Ia pun mengancam mencopot pejabat terkait bila tak segera
mencari solusi atas masalah tersebut.

Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah laut yang


sangat luas, sekitar 2/3 wilayah negara ini be rupa lautan. Dengan cakupan
wilayah laut yang begitu luasnya, maka Indonesia pun diakui secara
internasional sebagai Negara kepulauan yang memiliki wilayah laut seluas
5,8 juta km2.

Dalam pengelolaan dwelling time harus tepat dan cepat sedangkan


jika pelaksanaan tidak berjalan dengan baik dan sesuai akan menghambat
proses pengelolaannya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi lama dari
dwelling time yakni, kapasitas lahan penumpukan, fasilitas bongkar muat
yang digunakan oleh masing–masing operator terminal, tingkat kepadatan
akan arus bongkar muat peti kemas yang dilayani, dan sebagainya.

B. Tujuan

Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah untuk menyelesaikan


tugas akhir pada semester 2/II dari mata kuliah Bisnis Internasional. Selain
itu dapat mengetahui tentang proses pengangkutan barang di pelabuhan atau
dwelling time Indonesia khususnya di Pelabuhan Tanjung Priok.
Mengetahui cara pngelolaan dwelling time dengan efektif agar tidak
menghambat barang yang akan di ekspor maupun impor dari luar negeri.

C. Manfaat

Adapun manfaat dari dwelling time tersebut dapat mempermudah


dan mempercepat penurunan peti kemas dari kapal, sehingga memudahkan
dalam pengelolaan barang dari kapal ke tempat penampungan barang.
Waktu yang digunakan dalam proses rangkaian dwelling time juga tidak
akan membutuhkan waktu yang lama.

1
BAB II
LANDASAN TEORI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa yang menjadi penghambat
dalam dwelling time impor jalur kuning dan jalur hijau, mengapa penghambat
terjadi, dan bagaimana mengatasi penghambat tersebut. Dengan menggunakan
theory of constraints (teori kendala), penilitian ini melakukan lima langkah utama
(five-focusing steps) untuk mencari solusi atas kendala yang ditemukan.

Penelitian ini mengambil tempat di Pelabuhan Tanjung Priok dengan


melibatkan tiga pihak yaitu regulator, operator pelabuhan dan sepuluh
pengguna jasa. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kendala utama yang
ditemukan dalam dwelling time adalah pada tahap pre-clearance (sebelum
pemeriksaan kepabeanan) yaitu lamanya waktu pemrosesan dan penerbitan izin
impor barang larangan dan/atau pembatasan (lartas).

Sejumlah penyebab atas kendala yang dapat diidentifikasi mencakup


ketidaktahuan importir tentang ketentuan lartas, proses perizinan yang belum
terintegrasi dengan Indonesia National Single Window, dan proses perizinan
yang melibatkan banyak instansi teknis. Usulan solusi atas kendala tersebut yaitu
single submission dan Indonesia Single Risk Management memiliki kemampuan
untuk mengatasi kendala dwelling time saat ini.

Dalam proses pembagian materi yang akan dibahas dimulai menjelaskan


pengertian dwelling time sampai solusi yang diambil agar di pelabuhan Indonesia
menjadi lebih baik, khususnya Pelabuhan Tanjung Priok.

2
BAB III
PEMBAHASAN
Dwelling time ini normalnya dihitung sejak kontainer di bongkar dari kapal
dan turun ke dermaga, dengan sebelumnya pengangkut telah memberitahukan
kepada bea dan cukai tentang rencana Kedatangan Kapal (data manifest) oleh
Perusahaan Pelayaran. Selanjutnya dihitung dari barang diberitahukan importir
melalui Pemberitahuan Impor Barang (PIB), yang diproses dengan penelitian
dokumen, verifikasi, penjaluran merah atau hijau dan lainnya jika ada (kedapatan
perbedaan barang dan dokumen, tambah bayar, kurang bayar, atau kewajiban lain
yang harus dipenuhi oleh importir) sampai dengan mendapatkan surat persetujuan
pengeluaran barang (SPPB) dari bea dan cukai. Selanjutnya proses setelah
mendapat SPPB untuk mengeluarkan kontainer hingga ke Gate-Out.

Proses Dwelling Time di Pelabuhan Tanjung Priok telah mengganggu iklim


usaha masyarakat. Selama ini, pengusaha ekspor-impor yang mengeluhkan waktu
pemeriksaan oleh instansi pemerintah yang terlalu lama. Hambatan tersebut
memperpanjang dwelling time dan menambah biaya bongkar-muat, antrean dan
penyusunan peti kemas yang berlangsung tidak tertib.

Kondisi ini diperburuk oleh perilaku sebagian pemilik peti kemas yang
tidak mau menyewa gudang dan membiarkan barangnya menumpuk di pelabuhan
(kemenperin.go.id). Lamanya dwelling time di pelabuhan Tanjung Priok
berpengaruh dalam menciptakan citra Indonesia dimata investor asing menjadi
negatif. Selain itu, dwelling time juga berpengaruh terhadap harga barang, terutama
barang yang penting bagi masyarakat yang akan menjadi lebih mahal ketika
didistribusikan.

Proses pemecahan masalah yang berkelanjutan di pelabuhan Tanjung


Priok terdiri dari beberapa tahapan, yaitu :

1. Mengidentifikasi kendala pada sistem, menganggap kendala dapat


terjadi pada area dan proses manapun, atau elemen tertentu dari
suatu sistem yang mencegah peningkatan kinerja dan tercapainya
tujuan. Kendala yang ada ini mungkin berasal dari eksternal (dari
pemasok atau pelanggan) maupun internal. Sedangkan bentuk
kendala ini sendiri dapat berupa fisik (karena kurangnya sumber
daya) dan politik (karena adanya inefisiensi peraturan atau prosedur).
2. Mengeksploitasi kendala tersebut, bertujuan untuk memaksimalkan
efisiensi dari kendala dengan berkonsentrasi pada upaya
menghilangkan kegiatan-kegiatan yang menyebabkan kesia-siaan
atau kehilangan waktu dalam kendala. Pada fase ini, tindakan
umumnya berfokus pada membuat organisasi mengubah prosedur dan
kebijakan yang tidak menyebabkan adanya pengeluaran ekonomi.
3. Mencoba menyinkronisasi operasi di proses non-hambatan lain atau
unsur-unsur dari sistem sehingga mereka tidak akan memprovokasi

3
setiap kemunduran dalam penggunaan kendala. Oleh karena tidak akan
menimbulkan biaya tambahan yang signifikan.
4. Mengangkat kendala pada sistem, maksudnya jika langkah kedua dan
ketiga tidak cukup untuk menghilangkan kendala, maka solusinya
adalah dengan meningkatkan potensi penghambat. Tindakan ini
menyebabkan timbulnya biaya dan mengharuskan adanya investasi.
5. Selanjutnya jika kendala menghilang sebagai akibat dari keempat
langkah sebelumnya, sebaiknya kembali ke tahapan 1, karena tanpa
diragukan lagi akan ada kendala lain yang muncul baik di dalam atau
di luar sistem. Selain itu perlu juga adanya perhatian dan pencegahan
sistem untuk kembali ke konfigurasi sebelumnya karena inersia,
yang sangat umum di semua sistem.

Menghadapi permasalahan dwelling-time, pemerintah melalui Menteri


Perindustrian berkomitmen mengurangi waktu bongkar-muat di pelabuhan dari 7
hari menjadi 3-4 hari. Namun, penurunan dwelling time bisa menambah ongkos
terminal handling charge (THC). Namun jika memang THC harus naik, hal ini akan
dilakukan berdasarkan kesepakatan semua pihak dan dibandingkan dengan biaya di
negara lain. Selanjutnya pemerintah melalui Menteri Perhubungan, menerbitkan
Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 807 Tahun 2014 yang mengatur
tentang Pemindahan Barang yang Melewati Batas Waktu Penumpukan (Long Stay)
di Pelabuhan Tanjung Priok yaitu maksimal 7 hari di dalam pelabuhan.

4
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Dwelling time adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu peti kemas
(barang) sejak pembongkaran dari kapal ke dermaga pelabuhan sampai dengan
kontainer meninggalkan pelabuhan atau telah keluar dari pelabuhan (gate out).
Dwelling time ini normalnya dihitung sejak kontainer di bongkar dari kapal dan
turun ke dermaga, dengan sebelumnya pengangkut telah memberitahukan kepada
bea dan cukai tentang rencana Kedatangan Kapal (data manifest) oleh Perusahaan
Pelayaran.

Selanjutnya pemerintah melalui Menteri Perhubungan, menerbitkan


Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KP 807 Tahun 2014 yang mengatur
tentang Pemindahan Barang yang Melewati Batas Waktu Penumpukan (Long
Stay) di Pelabuhan Tanjung Priok yaitu maksimal 7 hari di dalam pelabuhan.
Pelaku usaha seperti importir, eksportir dan broker juga harus diberi edukasi
karena tidak menutup kemungkinan mereka juga ingin membuat dwelling time
menjadi panjang karena ada sebagian pelaku usaha yang senang karena Pelabuhan
Tanjung Priok itu sampai saat ini masih digunakan menjadi tempat penimbunan
barang.

B. SARAN

Saran yang bisa penulis berikan perlu adanya metode penilitian lebih lanjut
dalam mengenai dwelling time, sehingga dapat meningkatkan kinerja dalam
pembongkarang barang, dan dapat menetralisasikan angkutan barang dipelabuhan.
Serta dapat meningkatkan kinerja pelayanan oprasional pelabuhan.

5
DAFTAR PUSTAKA

https://www.exim.web.id/index.php/2021/05/05/dwelling-timer/
http://dephub.go.id/post/read/dwelling-time-di-pelabuhan-maksimal-4-hari-sudah-
tidak-bisa-ditawar-lagi-59684
https://www.republika.co.id/berita/odop0u396/dwelling-time-dan-problematikanya
https://bisnis.tempo.co/read/753431/ini-tujuh-strategi-kemenko-kemaritiman-atasi-
dwelling-time
https://supplychainindonesia.com/permasalahan-dalam-aktivitas-pelabuhan-di-
indonesia/
http://dephub.go.id/post/read/dwelling-time-di-pelabuhan-maksimal-4-hari-sudah-
tidak-bisa-ditawar-lagi-59684
https://www.republika.co.id/berita/odop0u396/dwelling-time-dan-problematikanya
https://bisnis.tempo.co/read/753431/ini-tujuh-strategi-kemenko-kemaritiman-atasi-
dwelling-time
https://supplychainindonesia.com/permasalahan-dalam-aktivitas-pelabuhan-di-
indonesia/

6
RIWAYAT HIDUP

Nama : NURUL ALMI


Tempat, Tanggal Lahir : Gio, 05 – oktober – 2002
Jenis kelamin : perempan
Agama : islam
Status : Belum Menikah
Alamat : cibatu, cikarang selatan
No tlpn : 0812 – 8360 - 4494
Email : nurulalmii100@gmail.com

PENDIDIDKAN FORMAL
Tahun 2009 – 2015 ( SDN NO.04 PARIGI)
Tahun 2015 – 2018 (MTS AL-KHAIRAAT PARIGI)
Tahun 2018 – 2021 (SMK KESEHATAN KHATULISTIWA PARIGI)
Tahun 2021 – Sekarang (PTS UNIVERSITAS PELITA BANGSA)

Anda mungkin juga menyukai