Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BENGKULU

Mata Kuliah : Teori dan Isu Pembangunan


Dosen Pengampu : Dr. Titiek Kartika Hendrastiti, MA

Oleh:
CATHARINA HERMANUS PUTRI
NPM : D2D023012

Jawaban
Ada yaitu Pembangunan Tempat Wisata Rindu Hati Taba Penanjung
Kabupaten Bengkulu Tengah. Pembangunan Tempat Wisata Rindu Hati ini
merupakan ide yang muncul dari masyarakat desa dan dibangun dan dikelola oleh
desa itu sendiri yang anggarannya menggunakan dana desa dan hasil
pengolahannya untuk kepentingan desa atau menjadi pemasukan desa dan
Pembangunan Tempat Wisata Rindu Hati ini telah memberikan lapangan kerja
bagi masyarakat desa atau peluang untuk berusaha, sehingga dapat meningkatkan
perekonomian desa dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan Tempat Wisata Rindu Hati jika kita ditinjau dari prinsip
prinsip teori pembangunan alternatif sebagai berikut:
1. Pembangunan Tempat Wisata Rindu Hati tidak bergantung kepada pemerintah
daerah dikarenakan di bangun oleh masyarakat desa dengan menggunakan
anggaran dana desa untuk membangun dan mengembangkannya Tempat
Wisata Rindu Hati ini melalui pembangunan Musholla, Pembangunan Kantin
dan pembelian lahan parkir yang luas untuk para pengunjung serta melalui
pembangunan sarana dan prasarana pendukung di dalam Tempat Wisata Rindu
Hati. Artinya pembangunan Tempat Wisata Rindu Hati tidak mendapat
bantuan dari Pemerintah Daerah kabupaten Benteng dalam bentuk apapun.
2. Pembangunan Tempat Wisata Rindu Hati di kelola oleh masyarakat desa
dengan permainan budaya desa setempat yaitu Tubing; tubing merupakan
permainan arung jeram di sungai yang airnya tidak begitu dalam dengan
menggunakan Ban Mobil tetapi tetap menggunakan helm dan baju pelampung
untuk keamanan dan permainan arung jeram ini bisa juga dilakukan untuk anak
anak hingga dewasa.
3. Pembangunan Tempat Wisata Rindu Hati di dikelola Karang Taruna yang
bekerjasama dengan dengan Tokoh Masyarakat Desa, Tokoh Adat, dan semua
elemen masyarakat, ini merupakan bukti bahwa dukungan penduduk desa atau
partisipasi masyarakat desa dengan pembangunan tempat wisata ini sangat
tinggi.
Hal ini merupakan konsep pembangunan alternatif yang telah dilakukan
oleh kepala desa yang telah memberikan lapangan kerja dan incame bagi desa,
dan memberikan lapangan kerja bagi pemuda pemudi desa untuk bekerja di
tempat Wisata Rindu Hati ini, seperti petugas parkir, petugas keamanan, petugas
karcis, petugas kebersihan serta petugas pendamping arung jeram (Tubing),
petugas gampling untuk penginap yang mana petugas petugas ini berasal dari
masyarakat rindu hati itu sendiri. Namun Wisata Taman Wisata Alam Rindu Hati
masih memiliki kekurangan, dikarenakan belum di dukung infrastruktur yang
memadai, seperti bahu jalan belum di bangun dan jalan menuju lokasi yang masih
sempit. Padahal Wisata Taman Wisata Alam Rindu Hati memiliki permainan
Arung Jeram secara tradisonal dengan menggunakan ban dan memiliki peralatan
pengamatan yang cukup.
Sejak berdirinya, Tempat Wisata Rindu Hati banyak di kunjungi oleh
masyarakat Kota Bengkulu dan masyarakat Kabupaten Lainnya dan setelah
berapa tahun berjalan Tempat Wisata Rindu Hati mendapat apresiasi dari
Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah melalui Dinas Pariwisata (Dispar)
dengan dimasukan ke daftar daftar tempat wisata di kabupaten Bengkulu Tengah
yang cukup banyak menarik minat wisatawan lokal untuk berkunjung.
Selain itu, Pembangunan Tempat Wisata Rindu Hati menunjukkan bukti
nyata bahwa Pembangunan Tempat Wisata Rindu Hati yang dilakukan ini
berorientasi untuk kepentingan masyarakat dan dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, sehingga sehingga dapat meningkatkan dan
menggerakan perekonomian desa itu sendiri.
Pembangunan alternatif tentu memiliki kelemahan dalam
pengembangannya dikarenakan dalam pembangunan alternative diperlukan
infrastrukur pendukung, agar Tempat Wisata Rindu Hati menarik minat
wisatawan bukan lokal saja, wisatawan Nasional serta Internasional. Dalam
pembanguan alternative dapat berjalan tanpa dukungan Pemerintah Daerah, tetapi
apabila mendapatkan dukungan Pemerintah Daerah apalagi Pemerintah Pusat,
tentunya akan lebih berkembang dan lebih baik lagi.
Hendaknya kedepannya agar Tempat Wisata Rindu Hati terus berkembang
dan pengunjung dapat lebih meningkatkan dan menambah lagi inovasi inovasi
sebagai daya tarik wisita dengan memanfaatkan dan tetap memperhatikan budaya
lokal desa Rindu Hati, sehingga Tempat Wisata Rindu Hati terlihat berbeda
dengan tempat wisata lainnya yang memiliki ciri khusus budaya lokal setempat.
Selian itu, kepada kepala desa Rindu Hati untuk dapat mengusulkan kepada
Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkulu Tengah terkait dukungan anggaran dan
fasilitas dalam pengembangan Taman Wisata Alam Rindu Hati di Kabupaten
Bengkulu Tengah, sehingga pengunjung Taman Wisata Alam Rindu Hati di
Kabupaten Bengkulu dapat meningkat dan bertambah dari sebelumnya.
Hal ini sejalan dengan konsep teori Ife Jim, Frank Tesoriero (2006)
bahwa pembangunan alternatif adalah suatu pembangunan yang terutama
bertujuan membangun dan mendukung struktur-struktur tingkat masyarakat yang
meningkatkan pemberdayaan, dan menentang struktur-struktur yang menindas
dari tatanan yang ada. Pendekatan-pendekatan terhadap pembangunan alternative
secara khusus mencakup hal-hal sebagai berikut: 1)
1. Bila ada ketergantungan, sedikit bergantung pada struktur-struktur pemerintah.
2. Pembangunan tingkat lokal, didasarkan pada kebudayaan lokal daripada
memaksakan sesuatu dari luar.
3. Kepemimpinan asli, secara khusus ditujukan pada struktur-struktur yang tidak
berdaya, dan tingkat partisipasi tinggi oleh penduduk setempat.

Daftar Pustaka.

Ife Jim, Frank Tesoriero, 2006. Community Development, Alternatif


Pengembangan Masyarakat di Era Globalisasi, Yogyakarta. Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai