“PENGUKURAN LINEAR 1”
Disusun oleh :
PENGUKURAN LINEAR 1
II. Tujuan Percobaan
Beberapa alat ukur dasar yang sering digunakan dalam praktikum adalah
jangka sorong, mikrometer skrup, barometer, neraca teknis, penggaris, busur derajat,
stopwatch, dan beberapa alat ukur besaran listrik. Masing masing alat ukur memiliki
cara untuk mengoperasikannya dan juga cara untuk membaca hasil yang terukur
(Muhammad Burhanudin,2011).
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan pengukuran
dengan menggunakan jangka sorong, yaitu:
1. Sebelum melakukan pengukuran bersihkan jangka sorong dan benda yang akan
diukurnya.
2. Sebelum jangka sorong digunakan, pastikan skala nonius dapat bergeser dengan
bebas.
3. Pastikan angka "0" pada kedua skala bertemu dengan tepat.
4. Sewaktu mengukur usahakan benda yang diukur sedekat mungkin dengan skala
utama. Pengukuran dengan ujung gigi pengukur menghasilkan pengukuran yang
kurang akurat.
5. Tempatkan jangka sorong tegak lurus dengan benda yang diukur.
6. Tekanan pengukuran jangan terlampau kuat, karena akan menyebabkan terjadinya
pembengkokan pada rahang ukur maupun pada lidah pengukur kedalaman. Jika
sudah pas, kencangkan baut pengunci agar rahang tidak bergeser, tetapi jangan
terlalu kuat karena akan merusak ulir dari baut pengunci.
7. Dalam membaca skala nonius upayakan dilakukan setelah jangka sorong diangkat
keluar dengan hati-hati dari benda ukur.
8. Untuk mencegah salah baca, miringkan skala nonius dampai hampir sejajar
dengan bidang pandangan, sehingga akan memudahkan dalam melihat dan
menentukan garis skala nonius yang segaris dengan skala utama.
9. Untuk mencegah karat, bersihkan jangka sorong dengan kain yang dibasahi oleh
oli setelah dipakai.
Karena memiliki ketelitian mencapai 0,02 mm, jangka sorong dapat digunakan untuk
mengukur diameter luar, diameter dalam, dan ketinggian suatu benda dengan lebih
teliti(Nurraahmaa,2014).
Hasil Pengukuran
√ ∑( x−x )2 ∆X
∆ X= ∆ I= x 100 %
n(n−1) x
¿
√ 0,0243
6 ∆ I=
0 , 06
8 , 20
x 100 %
¿ √ 0,00405=0 ,06 ∆ I =0 ,7 %
Keseksamaan
k =100 %−∆ I
Hasil pengukuran
k =100 %−0 , 7 % HP = 𝑥ҧ± ∆X
k =99 , 3 % HP = 8,20 – 0,06 = 8,14
HP = 8,20 + 0,06 = 8,26
b. balok
no. x (x- x ) (x- x )2
1 20,36 2,25 5,06
2 17,98 -0,13 0.017
3 15,99 -2,12 4,50
x = 8,11 , n=3
Ralat mutlak Ralat hisbi
√
∆X
∑ ( x −x ) 2 ∆ I= x 100 %
∆X = x
n ( n−1 )
1,3
∆ I= x 100 %
8 , 20
∆ I =7 ,20 %
=
√ 9 ,6
6
= √ 1 ,6 = 1,3
c. silinder
no. x (x- x ) (x- x )2
1 21,42 0,38 0,14
2 19,37 -1,67 2,78
3 22,33 1,29 1,66
x = 21,04 , n = 3
Ralat mutlak Ralat hisbi
∆X
∆X =
√ ∑ (x−x )2
n(n−1)
∆ I=
∆ I=
x
x 100 %
0 , 87
x 100 %
√ 4,6 21 , 04
= ∆ I =4 , 13 %
6
= √ 0 , 76 = 0,87
Keseksamaan
Hasil pengukuran
k =100 %−∆ I
HP = x ± ∆X
k =100 %−4 ,13 % HP = 21,04 – 0,87 = 20,17
k =95 , 87 % HP = 21,04 + 0,87 = 21,91
2. Mikrometer sekrup
a. benda pipih
no. x (x- x ) (x- x )2
1 8.07 -0,17 0,028
x = 8,24 , n=3
Ralat mutlak Ralat hisbi
√ ∑ (x−x )2 ∆X
∆X = ∆ I= x 100 %
n(n−1) x
0 , 10
∆ I= x 100 %
=
√ 0 ,07
6
8 , 24
∆ I =1 , 21 %
= √ 0,012 = 0,10
Keseksamaan
k =100 %−∆ I Hasil pengukuran
HP = x ± ∆X
k =100 %−1 ,21 %
HP = 8,24 – 0,10 = 8,14
k =98 , 79 % HP = 8,24 + 0,10 = 8,34
√ ∑ (x−x )2 ∆X
∆X = ∆ I= x 100 %
n(n−1) x
0 , 52
∆ I= x 100 %
=
√ 1 , 64
6
21 ,5
∆ I =2 , 41 %
= √ 0,273 = 0,52
√ ∑ (x−x )2 ∆X
∆X = ∆ I= x 100 %
n(n−1) x
0 ,6
∆ I= x 100 %
=
√ 2 , 27
6
21 ,31
∆ I =2 , 81 %
= √ 0 , 37 = 0,6
Keseksamaan
k =100 %−∆ I Hasil pengukuran
HP = x ± ∆X
k =100 %−2 , 81%
HP = 21,31 – 0,6 = 20,71
k =97 , 19 % HP = 21,31 + 0,6 = 21,91
Pada alat jangka sorong berfungsi untuk mengukur ketebalan suatu benda, diameter
suatu benda, baik diameter dalam maupun diameter luar. Jangka sorong memiliki ketelitian
0,1 mm. Jangka sorong memiliki skala utama dan skala nonius serta Micrometer sekrup
memiliki fungsi untuk mengukur panjang benda dengan sangat teliti. Micrometer sekrup
memiliki ketelitian 0,01 mm. Mikrometer sekrup memiliki skala utama dan skala putar.
V. A. Jawaban pertanyaan
-
B. Kesimpulan
Dalam praktikum ini di simpulkan bahawa pentingnya dalam mengetahui kegunaan
dan prinsip-prinsipnya agar dapat mengurangi angka ketidakpastian dan juga dapat
menambah akurasi dalam pengukuran.alat yang digunakan tadi ialah jangka sorong yang
berfungsi sebagai pengukur diameter benda,jangka sorong ini sering digunakan untuk
mengukur panjang benda,kedalaman serta ketebalan benda. Dan juga mikrometer sekrup
adalah alat yang digunakan untuk megukur ketebalan dan diameter suatu benda dengan
tingkat ketelitian hingga 0,01 mm.
C. Daftar Pustaka
Pendidikanku.(2020,16 April).Pengertian Pengukuran,Jenis,Alat,Contoh & Menurut
Para Ahli.diperoleh 27 oktober 2021, https://pendidikanku.org/2020/04/pengertian-
pengukuran.html
Muhammad Burhanudin(2011,2 Januari).dasar pengukuran dan ketidakpastian.
diperoleh 27 oktober 2021, https://alvinburhani.wordpress.com/2011/01/02/dasar-
pengukuran-ketidakpastian/
Buku penuntun praktikum fisika dasar,2021
Marcello Alonso dan Edward J Finn(1994). dalam buku Dasar-Dasar Fisika Universitas