Nim : 1207070053
Kelas : Elektro B
Teknik Elektro
2020
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Bahasa dalam fotometri akan meliputi teori cahaya,cahaya tampak, intensitas
cahaya menurut mata, flux cahaya, macam-macam medium iluminasi dan azas
fotometri.fotometri memandang intensitas suatu sumber cahaya sebagai kekuatan
terang sumber menurut kepekaan mata terhadap warna cahaya. Penelitial tentang
fotometri berbasis sensor cahaya smartphone dan modul experiment from home
08.data hasil eksperiment ditampilkan menggunakan software phypox tetapi
pergerakan sensor dan lampu uji masih dilakukan secara manual.
B. Tujuan
a. Memahami eksperimen fotometri berbasis sensor cahaya smartphone
b. Mampu memahami dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi eksperimen
fotometri
A. Teori dasar
cahaya menurut newton adalah partikel-partikel berukuran sangat kecil dan ringan
yang dipancarkan ke segala arah mengikuti garis lurus dengan kecepatan sangat tinggi.
Huygens menganggap bahwa cahaya merupakan gelombang yang dapat merambat
melalui suatu medium brenama eter. Menurut Maxwell, cahaya adalah energy
berbentuk gelombang elektromagnetik yang dipancarkan akibat terjadinya medan
magnet atau medan listrik yang tidak konstan. Sedangkan menurut max planck, cahaya
adalah paket-paket energy (foton) yang dipancarkan dari sumbernya secara periodic.
Besaran tingkat percahayaan ada lima yaitu intensitas cahaya (I), illuminasi (E),
derajat penerangan (L), Fluks (F), dan efikasi (n).
𝑃
𝐸=
4𝜋𝑅2
Derajat penerangan (L) adalah ukuran kepadatan radiasi cahaya yang jatuh pada satu
bidang dan dipancarkan kea rah mata sehingga mata memperoleh kesan terang
Fotometri adalah metode pengukuran kuantitas cahaya, khususnya terkait intensitas
cahaya (𝑙𝑢𝑚𝑖𝑛𝑖𝑜𝑢𝑠 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦). Terdapat beberapa definisi istilah dalam fotometri,
yaitu :
Flux
Flux (𝑙𝑢𝑚𝑖𝑛𝑜𝑢𝑠 𝑝𝑜𝑤𝑒𝑟) atau fluks yaitu daya pancaran dari suatu sumber cahaya.
Fluks memiliki simbol ∅ serta memiliki satuan lumen (Lm).
∅ = 4𝜋𝑙
Luminous pointance atau intensity (intensitas cahaya)
Luminous intensity adalah banyaknya cahaya yang dipancarkan oleh suatu sumber
cahaya persatuan sudut ruang (steradian), sehingga dapat diformulasikan sebagai:
∅
𝐼=
4𝜋
Luminous intensity memilki satuan candela (cd)
Illuminance
Illuminance atau derajat pancaran cahaya didefinisikan sebagai banyaknya fluks
cahaya yang jatuh tegak lurus pada satuan luas permukaan, sehingga illuminance (E)
dapat ditulis sebagai;
𝑑∅ 4𝜋𝑙 𝐼
𝐸= = 2
= 2
𝑑𝐴 4𝜋𝑅 𝑅
B. Metode percobaan
A. Waktu dan tempat
Dilaksanakan dirumah sendiri pada 09 Desember 2020
B. Alat dan bahan
Berikut alat dan bahan yang digunakan untuk eksperimen :
2 Aplikasi phypox
3 Lampu LED 1
4 penggaris 1
5. Pause/jeda pembacaan data, kemudian simpanlah data yang didapatkan dengan cara
klik menu 3 titik > “eksport data” > “excel” > ok (untuk mendapatkan data nilai
Illuminance, (E) screenshoot juga data grafik hasil eksperimen, kemudian catat
seluruh data pada tabel
6. Reset data phypox, kemudian ulangi langkah 2 -5 sebanyak 10 (sepuluh) kali
pengulanagn dengan variasi jarak (R) yang memiliki selisih 5 cm.
7. Ulangi kembali langkah 1- 6, dengan mengganti lampu yang berbeda (merek atau
watt-nya), kemudian isilah tabel kedua
D. Data hasil dan pembahasan
Data hasil eksperimen fotometri LED pada mode pertama
I E(lux) R(m) R2(m2) 𝟏 I = ER2
(𝒎−𝟐 )
𝑹𝟐 (Cd)
1 2155 0,05 0,0025 400,00 5,3875
2 1899 0,10 0,0100 100.00 18,99
3 1354 0,15 0,0225 44,44 30,265
4 733 0,20 0,0400 25,00 29,32
5 505 0,25 0,0625 16,00 31,5625
6 330 0,30 0,0900 11,11 29,7
7 228 0,35 0,1225 8,16 27,93
8 180 0,40 0,1600 6,25 28,8
9 150 0,45 0,2025 4,94 30,375
10 122 0,50 0,2500 4.00 30,5
Rata-rata 765,6 0,275 0,0963 61,99 29,076
1500
1000
500
0
0 100 200 300 400 500
1/R2(m-2)
2500
2000
1500
1000
500
0
0 100 200 300 400 500
1/R2(m-2)
Saran
Lakukanlah percobaan/eksperimen ini di tempat yang intensitas cahayanya tidak
melebihi intensitas cahaya yang diekperimenkan,karena smartphone akan sulit untuk
membaca data tersebut.
Daftar pustaka