2020
ABSTRAK
I. PENDAHULUAN
Mekanika klasik menggambarkandinamika partikel atau system partikel.Pada kasus-kasus
dinamika partikel dapatditunjukkan melalui hukum-hukumNewton tentang gerak, terutama
olehhukum Newton ke-2. Hukum ini menyatakan “Sebuah benda yangmemperoleh pengaruh
gaya atau interaksiakan bergerak sedemikian rupa sehinggalaju perubahan waktu dari
momentumsama dengan gaya tersebut”. Dalampelajaran dinamika hukum-hukumNewton sangat
berperan dalampenyelesaian kasus-kasus gaya. (Putra,V.G.V., Purnomosari, E. 2015).Mekanika
Newton atau seringdisebut sebagai mekanika klasik karenaperintis berbagai prinsip dasar
dalammempelajari mekanika, khususnyadinamika, kinematika hingga prinsip usaha,energi dan
momentum kesemuanyamenggunakan prinsip Hukum Newton.Mekanika Newton atau klasik
adalah teoritentang gerak yang didasarkan padakonsep massa dan gaya serta hukum-hukum yang
menghubungkan konsep-konsep fisis ini dengan besaran kinematikadan dinamika. Semua gejala
dalammekanika klasik dapat digambarkan secarasederhana dengan menerapkan hukumNewton
tentang gerak. Mekanika klasikmenghasilkan hasil yang sangat akuratdalam kehidupan sehari-
hari. Konsepmekanika Newton dapat digunakan untukmenentukan densitas massa jenis zat
cairdengan menggunakan alat aerometer.(Putra, V.G.V., Purnomosari, E. 2015)
( 4 angka penting )
( 4 angka penting )
( mbawah ± ∆ mbawah )= (10,00 ± 0,005 ) g
(d ± ∆ d )=( 5,1± 0,005 ) cm
∆ d 0,005
AP= = ×100 %=0,098 %
d 5,1
( 4 angka penting )
( d ± ∆ d )=( 5,100 ± 0,005 ) cm
(r ± ∆ r )=( 2,55 ± 0,005 ) cm
∆ r 0,005
AP= = ×100 %=0,2%
r 2,55
( 3 angka penting )
( r ± ∆ r )=( 2,55 ± 0,05 .10−1 ) cm
V =π r 2 t
¿ 56,13 cm3
¿ 0,322 cm3
( V ± ∆ V )=( 56,13 ±0,322 ) cm 3
∆ V 0,322
AP= = ×100 %=0,57 %
V 56,13
( 3 angka penting )
( V ± ∆ V )=( 56,1 ±0,32 ) cm 3
Massa zat :
msalt teori=maero +mbeban
1 48,10
0,005| + |
=|
56,1 (56,1)
0,32
|
2
¿|0,0001|+|0,006|
g
¿ 0,0061
cm3
g
( ρ ± ∆ ρ)teori=( 0,86 ± 0,0061 )
cm 3
∆ ρ 0,0061
AP= = ×100 %=0,7 %
ρ 0,86
( 3 angka penting )
g
( ρ ± ∆ ρ)teori=( 0,86± 0,61 .10−2 )
cm 3
Perhitungan densitas secara eksperimen
Volume beaker glass
V =π r 2 t
¿ 56,13 cm3
¿ 0,322 cm3
( V ± ∆ V )=( 56,13 ±0,322 ) cm 3
∆ V 0,322
AP= = ×100 %=0,57 %
V 56,13
( 3 angka penting )
( V ± ∆ V )=( 56,1 ±0,32 ) cm 3
Massa zat :
m salt eksperimen =m salt +beaker −m beaker
¿ 113,7 g−61,9=51,8 g
1 51,80
0,005| + |
=|
56,1 (56,1)
0,32
|2
¿|0,0001|+|0,005|
g
¿ 0,0051 …(56)
cm 3
g
( ρ ± ∆ ρ)eksperimen =( 0,92± 0,0051 )
cm3
∆ ρ 0,0051
AP= = ×100 %=0,55 %
ρ 0,92
( 3 angka penting )
g
( ρ ± ∆ ρ)eksperimen =( 0,92 ±0,51 . 10−2 )
cm3
4.2 Alkohol
Pada perhitungan tunggal didapatkan :
( 3 angka penting )
( 3 angka penting )
V =π r 2 t
¿ 57,62 cm3
¿ 0,328 cm3
( V ± ∆ V )=( 57,62± 0,328 ) cm 3
∆ V 0,328
AP= = ×100 %=0,57 %
V 57,62
( 3 angka penting )
( V ± ∆ V )=( 57,6 ± 0,33 ) cm3
Massa zat
malkohol teori =maero +mbenda
1 42,10
0,005| + |
=|
57,6 (57,6)
0,33
|2
g
¿|0,00009|+|0,0041|=0,004
cm3
g
( ρ ± ∆ ρ)teori=( 0,73 ± 0,004 )
cm 3
∆ ρ 0,004
AP= = × 100 %=0,55 %
ρ 0,73
( 3 angka penting )
g
( ρ ± ∆ ρ)teori=( 0,73± 0,04 . 10−1 )
cm3
Perhitungan densitas secara eksperimen
Volume beaker glass :
V =π r 2 t
¿ 57,62 cm3
¿ 0,328 cm 3
( V ± ∆ V )=( 57,62± 0,328 ) cm 3
∆ V 0,328
AP= = ×100 %=0,57 %
V 57,62
( 3 angka penting )
( V ± ∆ V )=( 57,6 ± 0,33 ) cm3
Massa zat :
m Al eksperimen =m Al+beaker −m beaker
KESIMPULAN
Dari percobaan Alkohol didapatkan :
Hasil Eksperimen, yaitu :
g
( ρ ± ∆ ρ)eksperimen =( 0,67 ± 0,41. 10−2)
cm 3
Hasil Teori, Yaitu :
DAFTAR PUSTAKA
Putra, V.G.V. dan Purnomosari E. 2015. Pengantar Eksperimen Fisika (untuk SMA/S1). CV.
Mulia Jaya, Yogyakarta.