Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP KINERJA

(Studi pada Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Gresik)

Asri Nur Fadilah, Abdul Hakim, Siswidiyanto


Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang
E-mail: achi.fadilah@gmail.com

Abstract: Effect of Employee Placement on Performance (Studies in Employee of District


Secretariat of Gresik Regency officials). Employee has a major role in any organization's
activities, as employees become planners, perpetrators, and determining the realization of
organizational goals system. Organizational goals will be more easily achieved if the employee
is placed at a position corresponding to its competence. But the competence and ability alone
is not enough to improve the performance of the employee, is also required accuracy in placing
the employee in accordance with its competence and capabilities. This research uses
explanatory research with quantitative approach.The independent variables used in this study
is the suitability of knowledge (X1) with indicators of knowledge of formal and non-formal,
fitness ability (X2) with indicators of physical and intellectual abilities, and suitability of
expertise (X3) with indicators of technical expertise, social relationships and conceptual. The
dependent variable in this study is the performance indicator of the quantity, quality, and time.
This study has also found that of the three independent variables, the most influential variable
is the compliance capabilities significantly, whereas the smallest effect is given by the
compliance expertise.

Keywords: staffing, compliance knowledge, fitness ability, fitness expertise, performance

Abstrak: Pengaruh Penempatan Pegawai Terhadap Kinerja (Studi pada Pegawai


Sekretariat Daerah Kabupaten Gresik). Pegawai mempunyai peran yang utama dalam setiap
kegiatan organisasi, karena pegawai menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya
tujuan sistem organisasi. Tujuan organisasi akan lebih mudah dicapai apabila pegawai
ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya. Tetapi kompetensi
dan kemampuan saja tidak cukup untuk meningkatkan kinerja pegawai, dibutuhkan juga
ketepatan dalam menempatkan pegawai sesuai dengan kompetensi dan kemampuan nya.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif.
Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah kesesuaian pengetahuan (X 1)
dengan indikator pengetahuan formal dan non-formal, kesesuaian kemampuan (X2) dengan
indikator kemampuan fisik dan intelektual, dan kesesuaian keahlian (X3) dengan indikator
keahlian teknis, hubungan sosial dan konseptual. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
kinerja dengan indikator kuantitas, kualitas, dan waktu. Penelitian ini menghasilkan bahwa dari
ketiga variabel bebas tersebut, variabel yang paling berpengaruh secara signifikan adalah
kesesuaian kemampuan, sedangkan pengaruh yang paling kecil diberikan oleh kesesuaian
keahlian.

Kata kunci: penempatan pegawai, kesesuaian pengetahuan, kesesuaian kemampuan,


kesesuaian keahlian, kinerja

Pendahuluan pegawai atau karyawan sebagai salah satu


Dalam mencapai visi dan misi, kompenen sistem organisasi. Pegawai
suatu instansi tidak bisa bekerja sendiri, mempunyai peran yang utama dalam setiap
tetapi perlu disokong oleh beberapa kegiatan organisasi, karena pegawai menjadi
indikator yang akan menentukan keber- perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya
hasilannya dalam meraih visi dan misi tujuan sistem organisasi. Tujuan organisasi
tersebut. Salah satu indikator dalam akan lebih mudah dicapai apabila pegawai
mencapai tujuan yang telah ditetapkan ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan
tersebut adalah adanya peran aktif dari kompetensi yang dimilikinya. Tetapi kom-

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 5, Hal. 847-852 | 847


petensi dan kemampuan saja tidak cukup dilihat bahwa penempatan pegawai secara
untuk meningkatkan kinerja pegawai, tepat akan menghasilkan kinerja pegawai
dibutuhkan juga ketepatan dalam menem- yang baik, berdaya guna, dan berhasil guna.
patkan pegawai sesuai dengan kompetensi
dan kemampuannya. Tinjauan Pustaka
Menurut Hasibuan (2005, h. 63), Penempatan Pegawai
penempatan harus didasarkan pada job Penempatan pegawai menurut
description dan job specification yang telah Sastrohadiwiryo yang dikutip oleh Suwatno
ditentukan serta berpedoman kepada prinsip (2003, h. 138) ³Penempatan pegawai adalah
"The right man on the right place and the untuk menempatkan pegawai sebagai unsur
ULJKW PDQ EHKLQG WKH MRE´. Hal ini akan pelakasana pekerjaan pada posisi yang
membawa suatu instansi kepada hasil kerja sesuai dengan kemampuan, kecakapan dan
yang optimal karena terdapat adanya keahliaanya ´ 6HGDQJNDQ PHQXUXW Mathis &
korelasi positif antara penempatan pegawai Jackson (2006, h. 262) ³Penempatan adalah
dengan peningkatan produktifitas kerja. menempatkan posisi seseorang ke posisi
Mathis & Jackson (2006, h. 262) pekerjaan yang tepat, seberapa baik seorang
menyatakan bahwa ³Penempatan adalah karyawan cocok dengan pekerjaanya akan
menempatkan posisi seseorang ke posisi mempengaruhi jumlah dan kualitas
pekerjaan yang tepat, seberapa baik seorang pekerjaan.´
karyawan cocok dengan pekerjaanya akan Kegiatan penempatan pegawai dalam
mempengaruhi jumlah dan kualitas fungsi kepegawaian, dimulai setelah
pekerjaan.´ organisasi melaksanakan kegiatan penarikan
Ketepatan penempatan pegawai tidak dan seleksi, yaitu pada saat seorang calon
hanya diwajibkan pada lingkup pegawai dinyatakan diterima dan siap untuk
pemerintahan Provinsi, tetapi berlaku juga ditempatkan pada jabatan atau unit kerja
untuk Pemerintahan tingkat Kabupaten, yang sesuai dengan kualifikasinya. Namun
karena penataan pegawai sesuai dengan ternyata permasalahannya tidak sesederhana
kemampuan dan keahliannya merupakan itu, karena justru keberhasilan dari
salah satu upaya untuk mewujudkan keseluruhan program pengadaan tenaga
reformasi birokrasi. Sayangnya, konsep kerja terletak pada ketepatan dalam
ketepatan pegawai ini belum sepenuhnya menempatkan pegawai yang bersangkutan.
dilaksanakan oleh semua tingkatan
Pemerintahan di Provinsi maupun di Latar Belakang Penempatan Pegawai
Kabupaten. Salah satunya adalah pada Menurut Manullang dalam Naliebrata
pegawai pada kantor Sekretariat Daerah (2007, h.9) disebutkan bahwa Proses
Kabupaten Gresik yang 25% penem- Penempatan Pegawai dilatar belakangi oleh
patannya belum sesuai dengan ketepatan Proses Staffing. Proses tersebut dapat dilihat
latar belakang pendidikan, kesesuaian pada gambar 1.
kemampuan, dan kesesuaian keahliannya
(hasil pra-riset peneliti, Desember 2012±
Januari 2013). Kantor Sekretariat Daerah
dipilih karena merupakan instansi yang
mengurusi hampir semua aspek urusan
Pemerintah Daerah dan disebut juga jabatan
paling puncak dalam pola karier PNS di
daerah.
Melihat begitu krusialnya masalah
kepegawaian ini, maka diharapkan orga-
nisasi mampu dalam mengelola sumber daya
manusia nya dengan baik agar dapat bekerja
secara optimal dan membuahkan hasil yang Gambar 1. Proses Staffing pada Organisasi
diharapkan oleh organisasi. Jika dilihat dari sumber: Manullang dalam Naliebrata (2007: 9)
pendapat beberapa ahli kepegawaian, dapat

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 5, Hal. 847-852 | 848


Penarikan (rekrutmen) menjadi filter Musenif yang dikutif oleh Suwatno (2003,
pertama dalam proses penempatan, h.13) sebagai berikut:
informasi yang dihasilkan dari aktivitas a) prinsip kemanusiaan
rekrutmen selanjutnya menjadi dasar untuk b) prinsip demokrasi
melakukan aktivitas seleksi sebagai filter c) prinsip the right man on the right
yang kedua. Informasi pada hasil seleksi place
tersebut selanjutnya digunakan dalam d) prinsip equal pay for equal work
penempatan sebagai filter terakhir sebelum
e) prinsip kesatuan arah
orang-orang atau individu berperan dalam
jabatan atau pekerjaan yang tersedia. Dari f) prinsip kesatuan tujuan
pengertian tersebut, aktivitas penarikan- g) prinsip kesatuan komando
seleksi-penempatan merupakan aktivitas h) prinsip efisiensi dan produktifitas
yang paling berhubungan dan bersifat saling kerja
mendukung. Hal tersebut mengandung
maksud bahwa aktivitas penempatan sangat Kinerja
tergantung pada output aktivitas penarikan Pengertian kinerja menurut Nawawi
(Informasi keputusan penarikan, yaitu (1997, h. 89) adalah ´+DVLO GDUL SHODNVDQDDQ
kualifikasi individu yang bersifat umum). suatu pekerjaan, baik yang bersifat
Pada akhirnya penempatan aktual individu fisik/mental PDXSXQ QRQ ILVLN QRQ PHQWDO ´
pada peran dan posisi jabatan atau pekerjaan Mangkunegara (2001, h. 67) berpendapat
akan menentukan kepuasan kerja pegawai EDKZD NLQHUMD GLDUWLNDQ VHEDJDL ´+DVLO NHUMD
(output penempatan). secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
dalam Penempatan Pegawai yang diberikan kepadDQ\D ´ 6HGDQJNDQ
Menurut Sastrohadiwiryo (2002, h. Hasibuan (2005, h. 105) berpendapat bahwa
162), faktor-faktor yang perlu dipertim- ³.LQHUMD DGDODK VXDWX KDVLO NHUMD \DQJ
bangkan dalam penempatan pegawai adalah: dicapai seseorang dalam melaksanakan
a) faktor latar belakang pendidikan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
b) faktor kesehatan jasmani dan rohani yang didasarkan atas kecakapan, penga-
c) faktor pengalaman kerja ODPDQ NHVXQJJXKDQ GDQ ZDNWX´
d) faktor umur sumber daya manusia
e) faktor jenis kelamin Pengukuran Kinerja
f) faktor status perkawinan Ukuran prestasi kerja yang lebih
g) faktor minat dan hobi sederhana menurut Dharma dalam Yudha
(2010, h. 26) dibagi menjadi tiga kriteria
Tujuan dan Prinsip Penempatan Pegawai yaitu:
Salah satu tujuan organisasi dalam a) Kuantitas kerja
menempatkan pegawainya secara tepat Dharma (1991, h. 46) menjelaskan
adalah agar pegawai tersebut dapat berdaya bahwa pengukuran kuantitas kerja
guna dan berhasil guna dalam melaksanakan melibatkan perhitungan keluaran dari
pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. proses atau pelaksanaan kegiatan. Hal
Sastrohadiwiryo (2002, h. 38) mengung- ini berkaitan dengan soal jumlah
kapkan bahwD ³PDNVXG GDQ WXMXDQ GDUL keluaran yang dihasilkan
penempatan pegawai adalah untuk b) Kualitas kerja
menempatkan pegawai sebagai unsur Pengukuran kualitas mencerminkan
pelaksana pekerjaan pada posisi yang sesuai tingkat kepuasan, yaitu seberapa baik
dengan kemampuan, kecakapan, dan penyelesaiannya.
NHDKOLDQQ\D ´ Tujuan ini harus didukung c) Ketepatan waktu
oleh prinsip-prinsip yang dapat digunakan Ketepatan waktu yaitu kesesuaian
sebagai pedoman. kinerja dengan waktu yang telah
Prinsip-prinsip yang harus diperha- ditetapkan. Ketepatan waktu merupakan
tikan dalam penempatan karyawan menurut

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 5, Hal. 847-852 | 849


cara yang digunakan untuk mengetahui Tabel 1. Hasil Analisis Regresi Linear
tinggi rendahnya kinerja karyawan. Berganda dan Koefisien Determinasi

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode
explanatory research dengan pendekatan
kuantitatif. Konsep dalam penelitian ini ada
dua yaitu, proses penempatan pegawai dan
kinerja dengan variabel bebas kesesuaian
pengetahuan (X1), kesesuaian kemampuan
(X2), dan kesesuaian keahlian (X3). Teknik
pengumpulan data melalui wawancara,
penyebaran kuesioner, dan dokumentasi.
Sumber : Data Primer, 2013
Analisis data yang digunakan adalah analisis
data statistik korelasi product moment dan
Persamaan regresi yang diperoleh dari
parsial, regresi linier berganda dan koefisien
koefisien regresi pada tabel 1 adalah
determinasi, uji parsial t dan uji simultan F.

Pembahasan Y = 0,137 + 0,312 X1 + 0,834 X2 + 0,200 X3


Hasil Uji Korelasi Product Moment dan +e
Parsial
Besaran koefisien hubungan antara Dari persamaan regresi linear berganda
variabel bebas (X1,X2,X3) dengan variabel tersebut menunjukkan bahwa kinerja
terikat (Y) pada perhitungan korelasi pegawai (Y) sebelum atau tanpa adanya
product moment dan parsial tidak terlalu variabel X1,X2 dan X3 bernilai 0,137.
berbeda jauh. Ketika diuji dengan product %HVDUQ\D NRHILVLHQ UHJUHVL 1, 2, dan 3
moment, dimana pengujian hubungan adalah 0,312, 0,834, dan 0,200 menun-
masing-masing variabel bebas (X1,X2,X3) jukkan bahwa apabila variabel
dengan variabel terikat (Y) tanpa kesesuaian pengetahuan (X1), kesesuaian
mengendalikan variabel bebas yang lain kemam-puan (X2), dan variabel
menghasilkan nilai koefisien masing-masing kesesuaian keahlian (X3) berubah satu
0,522 , 0,653, dan 0,427 dengan signifikansi
satuan, maka akan mengakibatkan
0,047 , 0,000 dan 0,006. Sedang kan
pengujian korelasi parsial masing-masing
perubahan kinerja pegawai (Y) sebesar
variabel bebas (X1,X2,X3) dengan variabel 0,312, 0,834, dan 0,200 satuan.
terikat (Y) dengan mengendalikan variabel Koefisien determinasi/R Square (R2)
bebas yang lain yang dianggap mungkin sebesar 0,885 artinya bahwa 88,5%
berpengaruh menghasilan nilai koefisien kinerja pegawai dipengaruhi oleh
0,641 , 0,804, dan 0,580 dengan signifikansi variabel X1, X2, dan X3. Sedangkan
0,036 , 0,000, dan 0,004. Dalam penelitian 11,5% (100% - 88,5%) karena faktor-
ini, hubungan antara variabel X1,X2,X3 faktor lain.
memiliki hubungan yang erat dan searah
dengan kinerja pegawai Sekretariat Daerah Hasil Uji simultan F dan Uji Parsial t
Kabupaten Gresik, hal ini bisa dilihat dari Pengujian uji simultan (uji F) dan uji
siginifikansi masing-masing variabel yang parsial (uji t) dilakukan dengan cara
EHUQLODL GL EDZDK . membandingkan antara nilai signifikansi F
dengan level signifikansi . GHQJDQ QLODL .
Hasil Uji Regresi Linier Berganda dan -LND VLJQLILNDQVL ) ” PDND +0
Koefisien Determinasi ditolak dan Ha diterima. Begitu juga
Hasil statistik uji regresi linier berganda sebaliknya, apabila signifikansi F t 0,05 ,
dan uji koefisien determinasi dapat dilihat maka H0 diterima dan Ha ditolak.
pada tabel 1 berikut:

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 5, Hal. 847-852 | 850


Hasil dari pengujian secara parsial (uji t) pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten
dan simultan (uji F), diketahui bahwa Gresik.
variabel X1, X2, dan X3 baik secara
sendiri-sendiri maupun bersama-sama Kesimpulan
Penempatan pegawai di kantor Sekre-
memiliki pengaruh yang signifikan
tariat Daerah Kabupaten Gresik
terhadap kinerja dengan nilai dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian
signifikansi dibawah 0,05 Kabupaten Gresik dengan usulan dan
permintaan dari tiap bagian dari Sekretariat
Tabel 2. Hasil Analisis Uji Simultan F Daerah yang membutuhkan pegawai baru.
Kemudian calon-calon pegawai tersebut
diseleksi apakah kualifikasinya memenuhi
syarat pegawai yang dibutuhkan, jika
memenuhi syarat, maka akan direkrut
sebagai pegawai di bagian tersebut. Kinerja
pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten
Gresik sudah cukup bagus, hal ini dilihat
Sumber : Data Primer, 2013 dari indikator kinerja yang terdiri dari
pemenuhan target kuatitas kinerja,
Pada tabel 2, dapat dilihat bahwa pemenuhan target kualitas kinerja, dan target
signifikansi dari variabel X1,X2,X3 secara waktu penyelesaian pekerjaan yang rata-rata
bersama-sama adalah 0,000 yang berarti di dijawab dengan nilai 4 atau setuju oleh
bawah 0,05, sehingga dapat disimpulkan pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten
bahwa ketiga variabel ini berpengaruh Gresik. Terdapat pengaruh yang signifikan
signifikan secara simultan (bersama-sama) antara kesesuaian pengetahuan, kesesuaian
terhadap kinerja pegawai Sekretariat Daerah kemampuan dan kesesuaian keahlian
Kabupaten Gresik. terhadap kinerja pegawai secara simultan
(bersama-sama). Hal itu ditunjukkan dengan
Tabel 3. Hasil Analisis Uji Parsial t nilai signifikansi dari uji F sebesar 0,000
dengDQ . alpha) yang digunakan dalam
penelitian ini sebesar 0,05 sehingga
signifikansi (Sig.) 0,000 < 0,05. Uji parsial t
(sendiri-sendiri) juga menunjukkan bahwa
variabel kesesuaian pengetahuan, kesesuaian
kemampuan dan kesesuaian keahlian
masing-masing berpengaruh signifikan
Sumber : Data Primer, 2013 terhadap kinerja pegawai, hal itu
Pada tabel 3, diketahui bahwa ditunjukkan dengan nilai signifikansi
signifikansi dari masing-masing variabel masing-masing variabel dari uji t sebesar
X1,X2,X3 adalah 0,000 yang berarti dibawah 0,000 GHQJDQ . alpha) yang digunakan
0,05, sehingga dapat disimpulkan ketiga dalam penelitian ini sebesar 0,05 sehingga
variabel ini berpengaruh signifikan secara signifikansi (Sig.) 0,000 < 0,05.
parsial (sendiri-sendiri) terhadap kinerja

Daftar Pustaka

Hasibuan, Malayu S.P. (2005) Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta, Bumi Aksara.
Mangkunegara, A.A. Anwar. (2001) Manajemen Sumberdaya Manusia. Bandung, Remaja Rosdakarya.
Mathis, L.R dan J.H Jackson. (2006) Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resource
Management). Jakarta, Salemba Empat.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 5, Hal. 847-852 | 851


Naliebrata, Anita. (2007) Analisis Pengaruh Penempatan Pegawai Berbasis Kompetensi terhadap
Kinerja Pegawai (Studi Kasus Dinas Perhubungan Pemkab Bogor). Skripsi tidak
diterbitkan. Bogor, Program Sarjana Institut Pertanian Bogor.
Nawawi, H. Hadari. (1997) Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta, Gajah Mada University
Press.
Sastrohadiwiryo, Siswanto,B. (2002) Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta, Bumi Aksara
Suwatno (2003) Azas-azas Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung, Suci Press.
Yudha, Fredy Prima. (2010) Pengaruh motivasi kerja dan Kemampuan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi pada AJB BUMI PUTERA 1912 Kantor Cabang Kayutangan Malang).
Skripsi tidak diterbitkan. Malang, Program Sarjana Universitas Brawijaya.

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol. 1, No. 5, Hal. 847-852 | 852

Anda mungkin juga menyukai