Bahan PPT ch17
Bahan PPT ch17
Slide 1:
3. Mengurangi dampak lingkungan: Dengan fokus pada keberlanjutan, rantai pasok dapat
mengurangi emisi, penggunaan sumber daya, dan limbah yang merugikan lingkungan.
4. Menciptakan nilai jangka panjang: Investasi dalam keberlanjutan dapat membawa manfaat jangka
panjang bagi perusahaan, termasuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
- Menyebutkan bahwa artikel akan membahas tantangan dan solusi terkait keberlanjutan
Dalam artikel ini, akan dibahas tantangan dan solusi terkait keberlanjutan dalam rantai pasok.
Tantangan tersebut mencakup masalah seperti tragedi kepentingan bersama, kesulitan dalam
pelaporan kinerja keberlanjutan, dan perubahan perilaku pelanggan. Sementara itu, solusi yang
diusulkan termasuk pengenalan konsep rantai pasok close loop, penetapan harga emisi, dan upaya
untuk meningkatkan kesadaran akan keberlanjutan di seluruh rantai pasok.
Faktor-faktor yang mendorong peningkatan fokus pada keberlanjutan rantai pasok dapat dibagi
menjadi tiga kategori berbeda:
1. Mengurangi risiko dan meningkatkan kinerja keuangan rantai pasok
2. Tekanan masyarakat dan mandat pemerintah
3. Menarik pelanggan yang menghargai keberlanjutan
Slide 2:
- Pendahuluan
Selain itu, perusahaan seperti Walmart dan Starbucks juga telah mencapai keberhasilan dalam
meningkatkan keberlanjutan dalam rantai pasok. Walmart, sebagai contoh, mulai fokus pada
keberlanjutan sebagai langkah defensif terhadap kritik lingkungan, namun kemudian melihat
manfaat besar terhadap keuntungan perusahaan. Mereka berhasil mengurangi biaya energi dengan
beralih ke bola lampu yang lebih efisien dan mengurangi biaya pengemasan. Starbucks juga
mencapai keberhasilan dengan program kopi dan kesetaraan petani (CAFE) yang mengevaluasi
produksi kopi berkelanjutan dalam beberapa dimensi. Melalui langkah-langkah ini, perusahaan-
perusahaan tersebut telah membuktikan bahwa upaya keberlanjutan dalam rantai pasok dapat
memberikan manfaat yang signifikan bagi perusahaan dan lingkungan.
- Contoh perusahaan seperti Unilever dan Walmart yang telah melakukan langkah-langkah
keberlanjutan
Slide 3:
Unilever telah menginvestasikan upaya signifikan untuk membantu negara berkembang seperti Brasil
dan India dalam mengatasi berbagai masalah seperti kemiskinan, kelangkaan air, dan perubahan
iklim. Salah satu contoh upaya yang dilakukan oleh Unilever adalah membantu petani di negara-
negara tersebut beralih ke praktik irigasi yang lebih efisien untuk menghemat air. Dengan demikian,
Unilever tidak hanya berfokus pada keberlanjutan dalam rantai pasok mereka, tetapi juga
berkontribusi pada pembangunan sosial dan ekonomi di negara-negara berkembang di mana mereka
beroperasi.
- Contoh program keberlanjutan yang dilakukan oleh Unilever di Brasil dan India
Di Brasil, Unilever telah melakukan berbagai program keberlanjutan untuk membantu petani dan
masyarakat setempat. Salah satu contoh program yang dilakukan adalah membantu petani tomat
beralih ke praktik irigasi tetes yang lebih efisien dalam penggunaan air. Hal ini membantu
menghemat air dan meningkatkan efisiensi dalam pertanian. Selain itu, Unilever juga telah
berinvestasi dalam memperbaiki lingkungan dan kesehatan ekonomi pasar di Brasil, yang pada
akhirnya akan mendukung pertumbuhan perusahaan di masa depan.
Di India, Unilever juga telah melakukan berbagai inisiatif keberlanjutan. Sebagai contoh, perusahaan
ini telah berfokus pada program kesejahteraan petani dan peternak di India. Mereka telah
memberikan pelatihan dan dukungan kepada petani untuk meningkatkan produktivitas dan
keberlanjutan pertanian. Selain itu, Unilever juga telah berkomitmen untuk mengurangi jejak
lingkungan mereka di India dengan mengimplementasikan praktik-produksi yang lebih ramah
lingkungan dan berkelanjutan.
Dengan berbagai program keberlanjutan yang dilakukan di Brasil dan India, Unilever telah
menunjukkan komitmen mereka untuk berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di negara-
negara berkembang di mana mereka beroperasi.
Slide 4:
Walmart memulai fokus pada keberlanjutan sebagai langkah defensif sebagai respons terhadap kritik
yang mereka terima dari para aktivis lingkungan. Kritik tersebut terutama terkait dengan dampak
lingkungan dari operasi Walmart, seperti penggunaan energi yang tinggi, limbah, dan pengemasan
yang berlebihan. Sebagai tanggapan terhadap kritik ini, Walmart mulai mengambil langkah-langkah
untuk meningkatkan keberlanjutan dalam operasinya.
Salah satu langkah yang diambil oleh Walmart adalah beralih ke penggunaan bola lampu yang lebih
efisien di toko-tokonya dan menambahkan skylight untuk penerangan alami. Hal ini membantu
mengurangi konsumsi energi secara signifikan. Selain itu, Walmart juga melakukan pengurangan
pengemasan untuk mengurangi limbah dan biaya bahan. Contoh lain dari upaya keberlanjutan yang
dilakukan oleh Walmart adalah desain ulang wadah susu berukuran satu galon untuk menggunakan
lebih sedikit bahan dan meningkatkan kepadatan pengepakan selama transportasi.
Dengan mengambil langkah-langkah ini, Walmart tidak hanya merespons kritik terhadap dampak
lingkungan dari operasinya, tetapi juga melihat manfaat besar terhadap keuntungan perusahaan.
Langkah-langkah keberlanjutan ini membantu Walmart mengurangi biaya energi, bahan, dan
transportasi, yang pada akhirnya meningkatkan efisiensi operasional mereka. Seiring berjalannya
waktu, Walmart terus memperluas dan meningkatkan upaya keberlanjutan mereka sebagai bagian
dari komitmen mereka untuk menjadi lebih ramah lingkungan.
- Langkah-langkah keberlanjutan yang diambil oleh Walmart untuk mengurangi biaya energi dan
pengemasan
Walmart telah mengambil langkah-langkah keberlanjutan yang bertujuan untuk mengurangi biaya
energi dan pengemasan dalam operasinya. Beberapa langkah yang diambil antara lain:
1. **Penggunaan bola lampu yang lebih efisien**: Walmart beralih ke penggunaan bola lampu yang
lebih efisien, seperti lampu LED, di toko-tokonya. Lampu LED lebih hemat energi dan memiliki umur
pakai yang lebih lama, sehingga membantu mengurangi konsumsi energi secara signifikan.
Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini, Walmart berhasil mengurangi biaya energi yang
diperlukan untuk operasinya dan juga mengurangi biaya pengemasan. Langkah-langkah
keberlanjutan ini tidak hanya membantu mengurangi dampak lingkungan dari operasi Walmart,
tetapi juga memberikan manfaat ekonomi dengan mengurangi biaya operasional perusahaan.
Slide 5:
- Penjelasan tentang tragedy of the commons milik bersama menurut Hardin (1968)
1. **Dilema Kepentingan Bersama**: Hardin (1968) menjelaskan tragedy of the commons sebagai
dilema yang muncul ketika kebaikan bersama tidak sejalan dengan kebaikan individu.
2. **Contoh Padang Rumput**: Hardin menggunakan contoh padang rumput terbuka untuk
menjelaskan konsep ini. Setiap penggembala berusaha memaksimalkan keuntungannya dengan
memberi makan ternaknya di padang rumput, namun kerugian akibat penggembalaan berlebihan
ditanggung bersama oleh semua penggembala.
3. **Utilitas Positif vs. Utilitas Negatif**: Setiap penggembala mendapatkan utilitas positif dari
menambah ternaknya, tetapi utilitas negatif dari penggembalaan berlebihan hanya sebagian kecil
yang ditanggung oleh individu, sementara sisanya tersebar ke semua penggembala.
4. **Kesulitan dalam Mengatasi Tragedi**: Hardin menekankan bahwa setiap individu cenderung
terus meningkatkan jumlah ternaknya karena manfaat positif yang diperoleh lebih besar daripada
kerugian yang mereka alami. Hal ini menyebabkan kerusakan pada sumber daya bersama.
1. **Mekanisme Saling Memaksa**: Salah satu solusi yang diusulkan adalah menerapkan mekanisme
sosial atau hukum yang memaksa semua individu atau perusahaan untuk berperilaku sesuai dengan
kebaikan bersama. Hal ini dapat mencakup regulasi pemerintah, peraturan lingkungan, atau
mekanisme pasar yang mendorong tindakan yang mendukung keberlanjutan.
2. **Pajak Karbon**: Mengenakan pajak karbon pada emisi gas rumah kaca atau polutan lainnya
dapat menjadi insentif ekonomi bagi perusahaan untuk mengurangi emisi mereka. Pajak karbon
memberikan harga pada emisi yang sebelumnya "gratis", sehingga mendorong perusahaan untuk
mencari solusi yang lebih ramah lingkungan.
4. **Pendekatan Komando dan Kendali**: Pendekatan ini melibatkan pemerintah atau regulator
menetapkan standar yang harus dipatuhi oleh semua pihak. Contohnya adalah standar emisi yang
ditetapkan untuk industri tertentu atau peraturan yang mengatur penggunaan sumber daya alam
secara berkelanjutan.
5. **Pengembangan Teknologi Ramah Lingkungan**: Investasi dalam teknologi dan inovasi yang
ramah lingkungan juga dapat menjadi solusi untuk mengatasi tragedi kepentingan bersama.
Pengembangan teknologi energi terbarukan, pengurangan limbah, dan efisiensi energi dapat
membantu mengurangi dampak negatif pada lingkungan.
Slide 6:
1. **Pilar Sosial**: Pilar ini mencakup dampak perusahaan terhadap tenaga kerja, pelanggan, dan
masyarakat. Faktor-faktor yang termasuk dalam pilar sosial meliputi kualitas pekerjaan, kesehatan
dan keselamatan, pelatihan, keragaman, hak asasi manusia, dan dampak produk terhadap kesehatan
dan keselamatan pelanggan.
2. **Pilar Lingkungan**: Pilar ini mengukur dampak perusahaan terhadap lingkungan, termasuk
udara, tanah, air, dan ekosistem. Aktivitas yang termasuk dalam pilar lingkungan meliputi
pengurangan sumber daya, pengurangan emisi, inovasi produk ramah lingkungan, dan upaya untuk
menjaga keberlanjutan ekosistem.
3. **Pilar Ekonomi**: Meskipun tidak secara eksplisit disebutkan dalam dokumen, pilar ekonomi
juga merupakan aspek penting dari keberlanjutan. Pilar ekonomi mencakup kinerja keuangan
perusahaan, efisiensi operasional, manajemen risiko, dan dampak ekonomi dari keputusan yang
diambil dalam rantai pasok untuk mendukung keberlanjutan jangka panjang.
- Contoh tindakan perusahaan seperti IKEA dan SC Johnson dalam meningkatkan keberlanjutan
1. **IKEA**:
- **Penggunaan Energi Terbarukan**: IKEA telah berinvestasi dalam energi terbarukan, seperti
panel surya dan turbin angin, untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil.
2. **SC Johnson**:
- **Upaya Efisiensi Lingkungan**: SC Johnson telah melaporkan upaya efisiensi lingkungan yang
signifikan, seperti mengurangi lebih dari 420 juta pon limbah dan menghemat $125 juta antara tahun
1990 dan 1999.
- **Kemitraan untuk Daur Ulang**: SC Johnson telah membentuk kemitraan, seperti Platform Daur
Ulang Eropa, untuk meningkatkan praktik daur ulang mereka dan mendapatkan skala ekonomi yang
lebih baik.
- **Pengelolaan Limbah**: SC Johnson telah berfokus pada mengubah pengelolaan limbah dari
biaya menjadi sumber keuntungan, dengan mencegah lebih dari 80% limbah yang dihasilkan dibuang
ke tempat pembuangan sampah.
Kedua perusahaan ini telah menunjukkan komitmen mereka untuk meningkatkan keberlanjutan
melalui tindakan nyata dalam operasional mereka, baik dalam pengurangan sumber daya,
pengurangan emisi, maupun inovasi produk yang ramah lingkungan.
Slide 7:
1. **Definisi dan Standar**: Salah satu tantangan utama adalah kekurangan standar yang konsisten
dan universal dalam pelaporan kinerja keberlanjutan. Perusahaan sering menghadapi kesulitan
dalam menentukan metrik yang relevan dan bagaimana mengukur dampak keberlanjutan secara
konsisten.
2. **Perluasan Rantai Pasok**: Pelaporan kinerja keberlanjutan sering kali tidak mempertimbangkan
perluasan rantai pasok perusahaan. Ketika perusahaan melakukan outsourcing produksi ke pemasok
luar negeri, konsumsi sumber daya dan dampak lingkungan mungkin tidak tercermin dengan akurat
dalam laporan kinerja.
3. **Pengukuran Absolut vs. Relatif**: Tantangan muncul dalam memilih antara pengukuran kinerja
absolut (total konsumsi energi) dan relatif (energi per unit output). Pengukuran absolut dapat
menyebabkan ketidakakuratan dalam menilai perbaikan kinerja jika penjualan atau produksi turun,
sementara pengukuran relatif dapat membingungkan dalam pemilihan satuan dasar yang konsisten.
5. **Verifikasi dan Pelacakan**: Memverifikasi dan melacak kinerja keberlanjutan pemasok dalam
rantai pasok merupakan tantangan besar. Tragedi kepentingan bersama dan kesulitan dalam
mengukur perubahan di seluruh rantai pasok dapat menghambat upaya perusahaan untuk
memantau dan melaporkan dampak keberlanjutan secara akurat.
2. **Transparansi dan Akuntabilitas**: Dengan memasukkan perluasan rantai pasok dalam metrik
keberlanjutan, perusahaan dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaporan
kinerja mereka. Ini membantu memastikan bahwa semua aspek operasional yang berdampak pada
keberlanjutan dipertimbangkan.
4. **Kepatuhan Regulasi**: Dengan memasukkan pemasok dan mitra bisnis dalam metrik
keberlanjutan, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka mematuhi regulasi lingkungan dan
sosial yang berlaku di seluruh rantai pasok. Ini membantu mengurangi risiko hukum dan reputasi
yang mungkin timbul akibat ketidakpatuhan.
5. **Peningkatan Efisiensi dan Inovasi**: Dengan mempertimbangkan perluasan rantai pasok dalam
metrik keberlanjutan, perusahaan dapat mendorong inovasi dan efisiensi di seluruh rantai pasok.
Kolaborasi dengan pemasok dan mitra bisnis untuk meningkatkan kinerja keberlanjutan dapat
menghasilkan manfaat jangka panjang yang signifikan.
Slide 8:
1. **Efisiensi Biaya**: Penetapan harga emisi dianggap sebagai salah satu pendekatan yang paling
hemat biaya dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan memberikan nilai moneter pada
emisi, perusahaan didorong untuk mencari cara yang lebih efisien dan ramah lingkungan untuk
mengurangi emisi mereka.
2. **Insentif Pengurangan Emisi**: Harga emisi memberikan insentif ekonomi bagi perusahaan untuk
mengurangi emisi mereka. Dengan harga yang ditetapkan untuk setiap ton emisi, perusahaan yang
berhasil mengurangi emisi mereka dapat menjual tunjangan ke perusahaan lain yang mungkin
kesulitan memenuhi batas emisi mereka.
4. **Penyesuaian dengan Informasi Baru**: Harga emisi dapat disesuaikan dengan informasi baru
yang tersedia tentang biaya dan manfaat pengurangan emisi. Hal ini memungkinkan harga emisi
untuk berubah seiring dengan perkembangan teknologi dan pengetahuan baru dalam upaya
mengurangi emisi.
5. **Pendapatan untuk Penggunaan Berkelanjutan**: Pendapatan yang dihasilkan dari harga emisi
dapat digunakan untuk mendukung proyek-proyek berkelanjutan, seperti investasi dalam energi
terbarukan atau program pengurangan emisi. Hal ini menciptakan siklus positif di mana pendapatan
dari harga emisi digunakan untuk mempromosikan keberlanjutan lebih lanjut.
Pajak Karbon:
1. **Penetapan Harga yang Langsung**: Pajak karbon melibatkan penetapan harga langsung pada
emisi karbon, yang memberikan kejelasan bagi perusahaan tentang biaya yang harus mereka bayar
untuk emisi mereka. Ini memberikan insentif langsung bagi perusahaan untuk mengurangi emisi
mereka.
2. **Prediktabilitas**: Dengan pajak karbon, perusahaan dapat merencanakan lebih baik karena
mereka mengetahui biaya yang harus mereka bayar untuk setiap ton emisi. Hal ini menciptakan
prediktabilitas dalam perencanaan keberlanjutan dan investasi jangka panjang.
3. **Penyesuaian dengan Kuantitas Emisi**: Dalam sistem pembatasan dan perdagangan, kuantitas
total emisi ditentukan terlebih dahulu, yang memastikan bahwa target emisi nasional atau regional
tercapai. Harga emisi akan berfluktuasi berdasarkan permintaan dan penawaran tunjangan.
- Tantangan dalam menentukan harga emisi yang tepat dan solusi yang diusulkan
Slide 9:
1. **Daur Ulang dan Remanufaktur**: Konsep rantai pasok loop tertutup melibatkan praktik daur
ulang dan remanufaktur produk. Dengan mendesain produk agar dapat didaur ulang dan diproduksi
ulang setelah digunakan, perusahaan dapat mengurangi limbah dan memperpanjang umur pakai
produk.
2. **Efisiensi Sumber Daya**: Dengan menerapkan rantai pasok loop tertutup, perusahaan dapat
meningkatkan efisiensi sumber daya dengan menggunakan kembali material dan komponen produk
yang sudah ada. Hal ini membantu mengurangi kebutuhan akan bahan baku baru dan mengurangi
dampak lingkungan.
3. **Inovasi Produk**: Rantai pasok loop tertutup mendorong inovasi produk yang ramah
lingkungan. Perusahaan harus merancang produk dengan mempertimbangkan kemungkinan daur
ulang dan remanufaktur, sehingga mendorong pengembangan produk yang lebih berkelanjutan.
4. **Kemitraan dengan Pemasok**: Untuk berhasil menerapkan rantai pasok loop tertutup,
perusahaan perlu bekerja sama dengan pemasok dan mitra bisnis untuk memastikan bahwa material
dan komponen produk dapat dikembalikan ke dalam rantai pasok untuk didaur ulang atau
diremanufaktur.
5. **Manfaat Jangka Panjang**: Rantai pasok loop tertutup memberikan manfaat jangka panjang
bagi perusahaan dalam hal efisiensi sumber daya, pengurangan limbah, dan reputasi perusahaan
yang berkelanjutan. Dengan menerapkan praktik ini, perusahaan dapat menciptakan nilai tambah
yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat.
- Studi kasus tentang produk yang dapat didaur ulang dan strategi untuk meningkatkan produksi
ulang
Produk kamera sekali pakai adalah contoh sukses dari produk yang dapat didaur ulang dan
diremanufaktur. Kamera sekali pakai umumnya terbuat dari material yang dapat didaur ulang seperti
plastik dan logam. Setelah digunakan, kamera tersebut dapat dikembalikan ke toko atau produsen
untuk didaur ulang dan diremanufaktur menjadi kamera sekali pakai yang baru.
2. **Desain Modular**: Merancang kamera sekali pakai dengan desain modular dapat memudahkan
proses produksi ulang. Komponen yang rusak atau usang dapat diganti dengan mudah, sehingga
memperpanjang umur pakai produk dan mengurangi limbah.
3. **Kemitraan dengan Pemasok**: Membangun kemitraan dengan pemasok material daur ulang
dan produsen komponen dapat membantu meningkatkan produksi ulang kamera sekali pakai.
Dengan memastikan pasok material yang berkualitas dan komponen yang sesuai, perusahaan dapat
mempercepat proses produksi ulang.
4. **Edukasi Konsumen**: Melakukan kampanye edukasi kepada konsumen tentang pentingnya daur
ulang dan manfaat dari produk yang dapat didaur ulang dapat meningkatkan kesadaran dan
partisipasi konsumen dalam program produksi ulang.
5. **Inovasi Teknologi**: Mengadopsi teknologi terbaru dalam proses produksi ulang, seperti
teknologi pencetakan 3D untuk mencetak komponen baru, dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas
produksi ulang kamera sekali pakai.
Dengan menerapkan strategi ini, perusahaan dapat meningkatkan produksi ulang kamera sekali pakai
dan menciptakan rantai pasok loop tertutup yang berkelanjutan.
Slide 10:
- Kesimpulan
Kesimpulan:
Tantangan dalam meningkatkan keberlanjutan dalam rantai pasok meliputi kesulitan dalam
mengubah paradigma bisnis yang berorientasi pada keuntungan jangka pendek, kurangnya insentif
bagi perusahaan untuk berinvestasi dalam praktik berkelanjutan, dan ketidakmampuan pelanggan
untuk membayar lebih untuk produk yang lebih berkelanjutan. Tragedi kepentingan bersama juga
menjadi hambatan dalam memperbaiki keberlanjutan, di mana biaya lokal dari tindakan
berkelanjutan seringkali tidak sebanding dengan manfaat global yang diperoleh.
Solusi untuk tantangan ini termasuk pengenalan mekanisme "saling memaksa" yang mendorong
perilaku yang sesuai, seperti regulasi pemerintah, mekanisme pasar, dan insentif ekonomi.
Pentingnya menginternalisasikan nilai moneter dari dampak sosial dan lingkungan juga menjadi kunci
dalam memperbaiki keberlanjutan. Dengan memasukkan biaya sosial dan lingkungan ke dalam
perhitungan bisnis, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih berkelanjutan dan
bertanggung jawab.
Dengan mengatasi tantangan ini dan menginternalisasikan nilai moneter dari dampak sosial dan
lingkungan, perusahaan dapat menciptakan rantai pasok yang lebih berkelanjutan, mengurangi
dampak negatif terhadap lingkungan, dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan
planet kita.x