Anda di halaman 1dari 9

STANDART OPERATING PROSEDURE

IZIN PADA JAM KERJA


KLINIK IBRAHIM MEDIKA

1. TUJUAN
a. Sebagai panduan dalam meminta ijin pada jam kerja
b. Operasional dapat berjalan normal tanpa ada pekerjaan yang
tidak terselesaikan

2. PENGERTIAN
Yang dimaksud dengan jam kerja adalah 8 jam kerja efektif
karyawan dalam melaksanakan job desk yang telah diberikan.
YAITU DI MULAI DARI JAM 08.00 -10.00 DAN 15.00 – 19.00
(SENIN-SABTU).

3. RUANG LINGKUP
Prosedur ini berlaku untuk semua karyawan klinik pratama
Ibrahim medikam sebagai panduan dalam melakukan ijin di saat
jam kerja

4. PELAKSANA
Semua karyawan yang izin pada jam kerja.

5. PENANGGUNG JAWAB
Kepala klinik pratama Ibrahim medika
Dr. Teguh H winaya

6. JENIS CUTI
1. Cuti Setengah Hari
2. Cuti Sakit
3. Cuti Khusus

7. PROSEDUR
1. Cuti Setengah Hari Kerja
Adalah cuti atau izin kerja yang diberikan oleh klinik kepada
karyawan yang bisa diambil dalam kondisi darurat pada setiap
hari kerja selama setengah hari kerja
a. Karyawan yang memiliki keperluan mendesak atau karena
tugas yang mengharuskan meninggalkan pekerjaan, wajib
terlebih dahulu meminta izin cuti pada kepala klinik.
b. Karyawan yang bersangkutan wajib mengisi from izin
terlebih dahulu yang kemudian di ajukan ke kepala klinik.
c. Setelah disetujui/diizinkan, maka karyawan baru bisa
meninggalkan pekerjaan pada jam yang telah di tentukan.
d. Karyawan yang bersangkutan wajib menjelaskan ke kepala
klinik jika ada tugas mandiri yang belum diselesaikan agar
kemudian bisa di estafetkan kepada karyawan yang lain.
e. Karyawan hanya dapat meminta izin meninggalkan
pekerjaan hanya pada jam yang telah di tentukan dan dalam
jangka waktu setengah hari kerja saja.
f. Jam izin karyawan dibagi menjadi dua, sebagai berikut;
 Jam izin pagi
Yaitu karyawan di izinkan meninggalkan pekerjaan
setengah hari kerja yang dimulai dari jam 06.30 sampai
jam 10.00.
 Jam izin sore
Yaitu karyawan di izinkan meninggalkan pekerjaan
setengah hari yaitu dimulai dari 15.00 sampai jam 19.00.
g. Izin tersebut diatas akan secara otomatis memotong jatah
cuti karyawan baik cuti tahunan, cuti pribadi maupun jatah
mingguan tergantung permintaan karyawan yang
bersangkutan.
h. Cuti tersebut diatas akan secara otomatis memotong gaji
karyawan jika di masukan kedalam cuti pribadi karyawan.
i. Apabila ada izin diluar jam tersebut yang telah di jelaskan
diatas, maka akan tetap di hitung sebagai cuti setengah
hari kerja dengan syarat dan ketentuan berlaku.
j. Setiap karyawan yang mengajukan cuti tersebut diatas
wajib selalu Mengaktifkan Handphone selama izin agar
mudah dihubungi oleh kepala klinik .
k. Selesai.

ALUR IZIN PADA JAM KERJA

Mulai

Jika ada keperluan


mendesak,segera lapor
minta izin ke kepala
klinik
Jelaskan ke kepala
klinik keperluannya
apa,dimana & sampai
jam Berapa

Di ijinkan?
Ya

Jelaskan ke kepala
2. CUTI MELAHIRKAN / KEGUGURAN KANDUNGAN
1. Bagi karyawan wanita yang akan melahirkan berhak diberi
istirahat selama 3 (tiga) bulan dengan gaji penuh. Dapat diambil
1(satu) bulan sebelum anaknya itu menurut perhitungan akan
dilahirkan dan 2(dua) bulan sesudah melahirkan.
2. Karyawan wanita yang hendak menggunakan hak cuti melahirkan
tersebut diatas wajib mengajukan surat permohonan selambat-
lambatnya 10 (sepuluh) hari sebelum istirahat cuti dimulai,
disertai dengan surat keterangan dokter/bidan yang merawat.
3. Bagi karyawan/ti yang mengalami keguguran kandungan,
dianggap sebagai cuti sakit dan harus dilengkapi dengan surat
keterangan dokter dengan Hak Cuti 2 (dua) minggu setelah
keguguran.

3. Cuti Sakit
Karyawan

a. Untuk setiap cuti sakit yang terdiri dari 1 (satu) hari atau
lebih secara berturut-turut, karyawan diwajibkan
memberikan surat keterangan dokter yang dapat diterima.
Surat keterangan tersebut dapat disampaikan kepada Klinik
Ibrahim medika pada tanggal ketidakhadiran atau jika
karena alasan yang sah hal itu tidak mungkin, karyawan
harus menyampaikan surat keterangan segera setelah ia
kembali bekerja.
Jika surat keterangan dokter tersebut di atas tidak
disampaikan, karyawan akan dianggap tidak masuk kerja
tanpa alasan dan akan di kenakan pemotongan terhadap
Gaji.
b. Jika karyawan sakit yang dibuktikan oleh surat keterangan
dokter dan diharuskan tinggal dirumah atau rumah sakit
lebih dari 2 (dua) hari, karyawan tersebut harus
memberitahu Klinik kapan mereka akan dapat mulai
kembali bekerja, berdasarkan pemberitahuan tertulis dari
dokter.
c. Apabila karyawan yang sakit tidak sembuh dan tidak
kembali bekerja setelah jangka waktu 15 hari lebih,
hubungan kerjanya dapat diakhiri.
1. Cuti Khusus

 Cuti Khusus/Dibayar
a. Karyawan Tetap berhak atas cuti khusus berikut dengan
upah:
 Pernikahan karyawan 3 hari kerja
 Pernikahan anak karyawan 2 hari kerja
 Kelahiran anak karyawan pria 1 hari kerja
 Kematian anggota keluarga dekat karyawan 2 hari kerja
 Sunat anak karyawan 1 hari kerja
b. Dalam hal ini keluarga dekat berarti suami/istri, orangtua,
mertua, anak, saudara kandung.
 Hamil
a. Karyawati berhak atas cuti hamil sejak karyawati tersebut
positif telah hamil atau 2 hari sebelum melahirkan hingga
tiga (tiga) bulan setelah persalinan atau kelahiran prematur.
Perushaan tidak akan bertanggung jawab atas segala
sesuatu yang terjadi, jika karyawan memutuskan untuk
tidak mengambil cuti selama jangka waktu tersebut di atas.
Selama masa cuti ini, karyawati hanya menerima Gaji
Pokok saja.
b. Karyawati yang akan mengambil cuti hamil harus
menyampaikan permohonan kepada Manajemen terlebih
dahulu, disertai dengan Surat Keterangan Dokter atau
Bidan.
 Tidak Masuk Kerja Tanpa Cuti
a. Jika karyawan tidak masuk kerja tanpa alasan yang dapat
diterima oleh Perusahaan, karyawan tersebut dianggap
tidak masuk kerja tanpa cuti yang akan merupakan suatu
pelanggaran terhadap disiplin kerja dan akan di kenakan
pemotongan terhadap Gaji sebesar 5% dari total gaji
b. Jika karyawan tidak masuk kerja tanpa cuti selama 5 (lima)
hari kerja berturut-turut, dan telah dipanggil secara tertulis
oleh Klinik 2 (dua) kali, namun karyawan tidak dapat
memberikan penjelasan yang didukung oleh bukti tertulis
secara resmi, maka Klinik dapat melakukan proses
Pemutusan Hubungan Kerja sesuai prosedur.

KRITERIA IZIN, CUTI, ALPA, DAN TERLAMBAT MASUK KERJA

 IZIN
Kategori IZIN adalah sebagai berikut :
1. Izin meninggalkan pekerjaan
a. Keluarga/ Saudara meninggal
b. Sakit mendadak
2. Izin Sakit harus melampirkan Surat Keterangan DOKTER dan
harus diberikan 1x24 jam. Tanpa Surat Keterangan Dokter
dikategorikan ALPA
3. Izin Khusus
a. Saudara dekat meninggal : ½ hari
b. Orang Tua/ Mertua/ Kakek & Nenek meninggal : 2 hari
c. Saudara kandung meninggal : 2 hari
d. Sunatan untuk keluarga kandung : 1 hari
4. Izin meninggalkan pekerjaan dimana
a. Izin pada shift pagi WAJIB mengganti jam pada sore hari
 Izin pada shift sore WAJIB dating pada shift pagi
 CUTI
Yang dikategorikan CUTI :
1. Cuti Tahunan
Diberikan kepada karyawan tetap ( termasuk 2 hari cuti
bersama Hari Raya Idul Fitri)

2. Cuti melahirkan diberikan selama 3 ( tiga ) bulan


3. Cuti khusus yang dapat diambil namun tanpa diberikan gaji
adalah berikut :
a. Ibadah naik haji
b. Cuti dengan izin khusus yang disetujui oleh perusahaan
maksimal 3 bulan tanpa gaji
 ALPA
Kategori ALPA adalah sebagai berikut :
1. Tidak Masuk kerja tanpa keterangan jelas
a. Pinalti yang dikenakan yaitu
 Potong gaji senilai gaji harian

 TERLAMBAT MASUK KERJA


1. Terlambat, dapat diizinkan dengan kategori sebagai berikut :
a. Kecelakaan
b. Bencana, misalnya banjir
c. Hal – hal khusus lainnya yang tidak dapat dihindarkan
misalnya :
 Antar anak ke dokter (harus melampirkan bukti copy
resep)
 Ambil raport anak (menunjukkan undangan ambil raport )
 Ada undangan sekolah / lainnya (menunjukkan bukti
undangan )
 Kuliah / Konsultasi skripsi
Dengan kompensasi hanya 1 shift saja
d. Prosedur izin terlambat sebagai berikut :
 Mengisi form WhatsApp beserta BUKTI FOTO ke No WA
Manager
2. Keterlambatan TANPA izin hanya ditoleransi 15 Menit
a. Lebih dari 15 menit ( max. 30 menit) akan ada pemotongan
tunjangan harian Rp. 3.000,-
b. Lebih dari 30 menit akan ada pemotongan tunjangan harian
Rp. 6.000,-
Berlaku untuk semua karyawan

Anda mungkin juga menyukai