Anda di halaman 1dari 76

WORKSHOP NEW SEVEN TOOLS DAN SWOT ANALYSIS

WILMAR GROUP INDONESIA

Organizational Development - WGI


Sejarah New Seven Tools

Pertama kali digagas pada Organisasi yang terdiri dari insiyur dan
tahun 1972 ilmuwan Jepang
Sejarah New Seven Tools

Raw Material: Tujuan: Sasaran:


Basic Seven Tools 1. Mengenalkan Inovasi Level Supervisor ke atas
2. Menjelaskan dan di perusahaan
menyukseskan proyek besar
Tujuan Utama New Seven Tools

Affinity Diagram 1
5 Matrix Diagram Menghasilkan keputusan
yang lebih baik
Interrelation
2
Diagram
Process Decision
6
Program Chart

Tree Diagram 3

Activity Network
7 Diagram
Matrix Data Analysis 4
Menyelesaikan masalah –
masalah kompleks di
perusahaan
Fakta - Fakta

Informasi

Data

Data Numerik Data Verbal

Basic 7 Tools: New 7 Tools:


Mendefenisikan masalah setelah Mendefenisikan masalah sebelum
mengumpulkan data numerik mengumpulkan data numerik

Informasi (Penyelesaian
Mengorganisasikan
Masalah)
7 Basic Tools vs 7 New Tools

Kategori 7 Basic Tools 7 New Tools

1 Informasi Mengolah informasi kuantitatif Mengolah informasi kualitatif

Membantu mengimplementasikan Statistical Membantu pengembangan ide – ide baru dan


2 Tujuan Process Control (SPC) pembaharuan kebijakan

3 Requirement Memerlukan keterampilan teknik untuk Memerlukan matematika sederhana untuk


menyelesaikan masalah menyelesaikan masalah

Berfungsi sebagai tools penyelesaian masalah Berfungsi sebagai tools pengembangan


4 Fungsi
dasar (fundamental problem solving tools) management (management development
tools)

5 Anggota Tim Tim terdiri dari pelaksana dan manajerial Tim terdiri dari level manajerial

6 Jenis Data Cenderung menggunakan data kuantitatif dan


Cenderung menggunakan data kuantitatif
kualitatif
INTEGRASI PENGGUNAAN NEW SEVEN TOOLS

1. Affinity Diagram 2. Interrelation Diagram

3. Tree Diagram

4. Matrix
Data Analysis 5. Matrix Diagram

Unknown Known

6. Process Decision Program


7. Activity Network Diagram
Chart (PDPC)
Affinity Diagram
AFFINITY DIAGRAM

• Affinity diagram dikenal dengan “KJ


Diagram”.
• Penemu affinity diagram adalah Prof.
Jiro Kawakita (seorang ilmuwan asal
Jepang).
AFFINITY DIAGRAM

• Metode ini membutuhkan kreativitas dan intuisi tim (sehingga dilakukan


brainstorming).
• Digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan sejumlah besar gagasan, opini, masalah,
solusi, dan hal-hal lain yang diperlukan, dimana data tersebut bersifat data verbal hasil
dari proses brainstorming, kemudian dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok
sesuai dengan hubungan naturalnya (persamaan karakteristik).
AFFINITY DIAGRAM

Kapan Affinity Diagram digunakan?

1. Ketika dihadapkan pada banyak fakta atau ide pada


permasalahan yang nyata (chaos)
2. Ketika masalah terlihat terlalu besar dan rumit untuk
dipahami
3. Ketika dibutuhkan konsensus dari kelompok.
LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT AFFINITY DIAGRAM :

1. Dibutuhkan peralatan seperti sticky notes atau cards dan marking pens untuk menulis
masalah-masalah.

2. Catat setiap pendapat yang disampaikan pada saat brainstorming dengan marking
pens pada sticky notes atau kartu yang terpisah. Setelah selesai, kumpulkan dan cek
satu per satu catatan yang sudah terisi dan pastikan tidak ada yang tertinggal.
LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT AFFINITY DIAGRAM :

3. Carilah ide-ide yang memiliki keterkaitan dalam beberapa hal, lalu kumpulkan menjadi
satu. Ulangi hingga beberapa kali untuk memastikan bahwa semua ide sudah
dikelompokkan secara benar.

PRODUKSI
Potensial persediaan produk tidak optimal
Kapasitas plant terbatas
Utilitas space tank tidak optimal
Jumlah produk cacat tinggi

4. Diskusikan bentuk bagan dan pola yang terbentuk dari catatan yang sudah
dikelompokkan. Buatlah judul yang sesuai untuk setiap grup yang sudah
dikelompokkan.
Contoh Affinity Diagram

PENGIRIMAN PRODUK PRODUKSI


Waktu pengiriman produk lama Potensial persediaan produk tidak optimal
Ketersediaan (availability)truk rendah Kapasitas plant terbatas
Proses loading-unloading lama Utilitas space tank tidak optimal
Jumlah produk cacat tinggi

COST MAINTENANCE
Delivery cost tinggi Scheduling maintenance tidak optimal
Biaya maintenance tinggi
Interrelation Diagram
INTERRELATION DIAGRAM

• Disebut juga dengan relation diagram atau network diagram.


• Bertujuan untuk menunjukkan dan menampilkan hubungan sebab-akibat yang saling
terkait. Oleh karena itu, interrelations diagram digunakan untuk menganalisis
hubungan sebab dan akibat dari suatu masalah yang kompleks sehingga dapat
membedakan persoalan apa yang menjadi pemicu terjadinya masalah dan
persoalan apa yang menjadi akibat dari masalah.
INTERRELATION DIAGRAM

Kapan Interrelation Diagram digunakan?


1. Ketika mencoba memahami hubungan antara ide atau
hubungan sebab akibat
2. Ketika ada suatu masalah yang kompleks yang harus
dianalisis penyebabnya,
3. Ketika solusi kompleks akan diimplementasikan.
4. Menentukan solusi yang efektif
LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT INTERRELATION DIAGRAM :

1. Dibutuhkan peralatan seperti sticky notes atau cards dan marking pens untuk menulis
masalah-masalah.

2. Lakukan analisis hubungan dari masing-masing masalah pada kategori produk yang
sudah ditentukan pada affinity diagram.
LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT INTERRELATION DIAGRAM :
Analisis hubungan masing-masing masalah/peluang dengan pertanyaan berikut ini:

→ Apakah masalah/peluang pertama terkait dengan masalah/peluang


kedua?,
→ Apakah masalah/peluang kedua terkait dengan masalah/peluang ketiga?,
dst.
Atau,
→ Apakah masalah/peluang pertama menyebabkan atau memengaruhi
masalah/peluang kedua?
→ Apakah masalah/peluang kedua menyebabkan atau memengaruhi
masalah/peluang ketiga?, dst.

Lalu hubungkan masing-masing masalah/peluang dengan garis jika terdapat pengaruh satu
sama lain. Ulangi untuk seluruh masalah/peluang yang sudah dituliskan.
LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT INTERRELATION DIAGRAM :

IN/OUT

3. Analisis diagram dengan menghitung jumlah anak panah yang masuk dan keluar untuk
setiap masalah/peluang, tulis jumlahnya dibagian bawah.

4. Perhatikan masalah/peluang mana memiliki tanda panah keluar terbanyak (merupakan


ide proyek) dan masalah/peluang mana yang memiliki tanda panah masuk terbanyak
(merupakan efek/akibatnya).
LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT INTERRELATION DIAGRAM :

5. Maka, ide proyek yang akan diangkat oleh tim adalah ide yang memiliki garis dengan
tanda panah keluar terbanyak.
*Catatan: Setelah tahap ini selesai, kumpulkan dan analisis data-data pendukung yang
terkait dengan tema yang diangkat untuk disertakan dalam pelaporan.
Contoh Interrelation Diagram
Tree Diagram
TREE DIAGRAM

• Disebut juga dengan systematic diagram, tree analysis, analytical tree, atau hierarchy diagram
• Diagram pohon dimulai dari satu item yang bercabang menjadi dua atau lebih, dimana masing-masing
cabang memiliki cabang lagi sebanyak dua atau lebih, dan seterusnya
• Merupakan suatu alat yang digunakan untuk memecah kategori yang luas menjadi lebih detail.
Diagram pohon membantu untuk memecahkan permasalahan dari yang umum menjadi lebih
spesifik. Digunakan secara luas dalam perencanaan, desain, dan pemecahan masalah yang kompleks
• Dalam perencanaan, digunakan untuk memecahkan sebuah tugas ke item-item yang dapat dikelola
(manageable) dan ditugaskan (assignable).
TREE DIAGRAM

Kapan Tree Diagram digunakan?


1. Ketika suatu masalah diketahui secara luas dan ingin
dispesifikkan
2. Ketika ingin mengembangkan tindakan untuk melaksanakan
solusi atau suatu rencana, ketika ingin menganalisis secara
detail
3. Ketika menyelidiki penyebab utama masalah
4. Ketika mengevaluasi implementasi masalah untuk beberapa
solusi yang potensial
5. Setelah affinity diagram, untuk menemukan isu-isu kunci
dan ingin dilakukan analisis lanjutan.
LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT TREE DIAGRAM :

1. Buat pernyataan sasaran (goal statement) terkait dengan sasaran, proyek, rencana,
masalah, atau persoalan lain yang akan diselidiki dan tempatkan di awal diagram pohon
LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT TREE DIAGRAM :

2. Lakukan brainstorming untuk membuat batang pertama dari diagram pohon. Lakukan
pada level-level berikutnya (yang lebih rinci) sampai mendapatkan elemen yang
fundamental seperti: tindakan spesifik yang dapat ditugaskan, komponen yang tidak
dapat dibagi lagi, dan akar penyebab.

Gunakan pertanyaan berikut ini:


• Untuk menentukan tujuan (goals), dapat menggunakan: “Apa tindakan yang dibutuhkan untuk mencapai
pernyataan sasaran (goal statement)?”
• Untuk root-cause analysis, dapat menggunakan: “apa yang menyebabkan masalah ini?”
TREE DIAGRAM

3rd Means 4th Means


Secondary Means

3rd Means 4th Means


Primary Means

Secondary Means
To Accomplish
3rd Means

Secondary Means

Primary Means
3rd Means

Secondary Means
LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT TREE DIAGRAM :

3. Jika sudah membuat affinity diagram dan interrelation diagram, maka ide-ide untuk
pembuatan diagram pohon dapat diambil dari affinity diagram tersebut.

4. Lakukan peninjauan kembali pada setiap level diagram pohon, untuk memastikan
diagram pohon sudah dibuat sesuai dengan goal statement.
Contoh Tree Diagram
Matrix Data Analysis
MATRIX DATA ANALYSIS

• Dapat membantu organisasi dengan cara mempersempit pilihan melalui


seleksi, pembobotan, dan mengaplikasikan pilihan tersebut.
• Berikut ini adalah keuntungan matrix data analysis:
1. Cepat menemukan perbedaan dasar dari setiap pilihan, sehingga
perselisihan antar tim dapat diselesaikan secara terbuka.
2. Mendorong tim untuk mempersempit semua solusi dari solusi-solusi
alternatif menjadi solusi terbaik → Solusi terbaik cenderung
meningkatkan peluang bahwa tindakan perbaikan berdampak positif
terhadap organisasi.
3. Meningkatkan tindak lanjut dengan meminta konsensus setelah
setiap langkah perbaikan sudah dilakukan.
LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT MATRIX DATA ANALYSIS :

1. Tentukan tujuan
Untuk menyetujui tujuan, tim seharusnya menentukan kalimat tujuan jelas melalui konsensus
(kesepakatan).
2. Menentukan kriteria
Menentukan daftar kriteria dengan meninjau ulang dokumen atau pedoman yang masih
tersedia. Tim harus mencapai konsensus tentang kriteria dan makna tujuan, atau proses.
3. Pembobotan kriteria terhadap tingkat kepentingan
Gunakan matriks untuk menyediakan pembobotan setiap kriteria dengan kriteria lainnya untuk
memutuskan kriteria apa yang paling penting.
4. Pembobotan pilihan terhadap kriteria
Gunakan 1 set matriks untuk memberi bobot setiap pilihan dalam kriteria tertentu yang
bertujuan untuk memutuskan pilihan mana yang paling memenuhi kriteria.
5. Membandingkan setiap pilihan
LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT PEMBOBOTAN KRITERIA :

1. Tulis kriteria
Tulis kriteria yang diinginkan tim. Tambahkan kolum ekstra dengan
judul “Total Baris” dan “Relative Decimal Value”.
2. Beri pembobotan untuk setiap kriteria
Putuskan kriteria mana yang lebih penting.
Contoh:
10 Sangat Penting
5 Lebih Penting
1 Sama Penting
0,2 Kurang Penting
0,1 Sangat Kurang Penting

3. Hitung Total
4. Hitung pembobotan untuk setiap kriteria
LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT PEMBOBOTAN PILIHAN :

1. Buat Summary Matrix


2. Kalikan pembobotan kriteria dengan
pembobotan pilihan
3. Hitung Total Baris
4. Hitung Grand Total
5. Hitung Relative Decimal Value
6. Pilih pilihan terbaik
Contoh Matrix Data Analysis

Pilihan Biaya Waktu Kualitas Total Rank YES/NO


Penyesuaian jadwal pengadaan RM oleh
2,95% 2,95% 6,36% 12,25% 3 YES
PPIC agar sesuai jadwal
Penggunaan mesin pembersih tangki
1,05% 1,05% 2,26% 4,35% 4 YES
Otomatis
Review budget oleh Dept Head per 2
0,76% 0,76% 1,64% 3,16% 5 YES
minggu
Instalasi Raw Material Plant di
12,36% 12,36% 26,66% 51,39% 1 YES
Hydrogenation Plant
Instalasi Raw Material Pump di Refinery
12,36% 12,36% 26,66% 51,39% 1 YES
Plant
Matrix Diagram
MATRIX DIAGRAM

• Matrix diagram menunjukkan hubungan antara dua, tiga atau empat kelompok
informasi. Kelompok informasi yang dimaksud adalah ide perbaikan yang
dianalisis menggunakan Tree Diagram.
• Matrix diagram dapat digunakan dalam kelompok untuk menunjukkan hubungan
antara ide-ide perbaikan dengan faktor evaluasi dan responsibility.
• Matrix diagram juga dapat digunakan untuk menunjukkan tanggung jawab antara
pihak-pihak yang terkait. Dalam hal ini, pihak-pihak yang terkait adalah
departemen yang terkait dalam alur flow proses.
MATRIX DIAGRAM
JENIS-JENIS MATRIX DIAGRAM

Bentuk L 2 kelompok
Bentuk T 3 kelompok
Bentuk Y 3 kelompok

Bentuk C 3 kelompok

DIPILIH!! Bentuk X 4 kelompok

Bentuk Akar 1 kelompok


LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT MATRIX DIAGRAM :

1. Tulis pernyataan-pernyataan terakhir dari tree diagram (ide perbaikan) pada tabel
vertikal.

2. Tulis kategori pada tabel horizontal. Kategori yang dimuat adalah kemanjuran
(efficacy), kepraktisan (practicability), dan ranking (rank).
→ Gunakan simbol-simbol berikut:

Simbol Keterangan
○ Kuat

∆ Cukup

X Lemah
LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT MATRIX DIAGRAM :

3. Uji setiap ide perbaikan di tabel vertikal terhadap faktor evaluasi (efficiacy dan practicability)
yang mengimplementasi ide perbaikan tersebut.
→ Aturan dalam menentukan ranking adalah sebagai berikut:

Kombinasi Simbol Ranking Kombinasi Simbol Ranking

○ ○ 1 ∆ ○ 4

○ ∆ 2 ○ X 5

∆ ∆ 3 ∆ X 6

4. Tentukan skor untuk setiap kombinasi simbol, lalu catat pada kolom ranking (rank).

5. Tambah kolom responsibilities (siapa yang mengimplementasikan ide perbaikan).


→ Berikut merupakan simbol-simbolnya, dimana principal merupakan PIC yang
bertanggungjawab □ Principal

○ Subsidiary
Contoh Matrix Diagram

Evaluation Responsibilities

Practicability

Manajemen
Marketing

Produksi
Efficacy

Logistic
No. Ide Inovasi Kode Catatan

Rank

PPIC
Penyesuaian jadwal pengadaan RM
1 A O ∆ 2 □ □ O O
oleh PPIC agar sesuai jadwal
Penggunaan mesin pembersih tangki
2 B O ∆ 2 O □ O
otomatis
Review budget oleh Dept Head per 2
3 C ∆ ∆ 3 O O O O □
minggu
Instalasi Raw Material Plant di Hydro
4 D O O 1 □ O Tindakan yang diprioritaskan
genation Plant
Instalasi Raw Material Pump di Refin
5 E O O 1 □ O Tindakan yang diprioritaskan
ery Plant
Activity Network Diagram
ACTIVITY NETWORK DIAGRAM
• Activity Network Diagram (AND) adalah tools yang digunakan untuk memetakan
dan mengurutkan tindakan-tindakan perbaikan. Pada dasarnya, Activity Network
Diagram menggambarkan waktu pelaksanaan proyek (implementasi tindakan
perbaikan).
• Activity Network Diagram menunjukkan hubungan antara aktivitas, pekerjaan dan
kelompok yang berdampak pada implementasi perbaikan.
• Istilah lain dari Activity Network Diagram, adalah:
✓ Arrow Diagram
✓ Activity Chart
✓ Node Diagram
✓ CPM (Critical Path Method) Chart
ACTIVITY NETWORK DIAGRAM

• Activity Network Diagram menunjukkan:


→ Total waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan perbaikan
→ Urutan tindakan apa yang harus diselesaikan
→ Interdependensi diantara tindakan perbaikan
→ Jika perbaikan tertentu dilaksanakan secara berulang
→ Perbaikan mana yang kritis
ACTIVITY NETWORK DIAGRAM

TUJUAN ACTIVITY NETWORK DIAGRAM

1. Untuk mengelola pengembangan proyek (implementasi perbaikan) dengan memetakan seluruh


aktivitas perbaikan.
2. Untuk menunjukkan urutan hubungan dari semua aktivitas perbaikan menggunakan lingkaran dan
node.

A B
ACTIVITY NETWORK DIAGRAM
KAPAN MENGGUNAKAN ACTIVITY NETWORK DIAGRAM?

1. Ketika menjadwalkan dan memantau pekerjaan di dalam proyek


atau proses kompleks dengan tugas dan sumber daya terkait.
2. Ketika tim mengetahui langkah – langkah pengerjaan proyek
atau proses, urutan dan berapa lama setiap langkah
dilaksanakan.
3. Ketika penjadwalan proyek bersifat kritis, dengan konsekuensi
serius saat penyelesaian proyek terakhir atau mendapat
keuntungan signigikan ketika menyelesaikan proyek lebih awal.
LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT ACTIVITY NETWORK DIAGRAM :

1. Persiapkan alat-alat berikut ini.

Sticky Notes Marking Pens Kertas Karton

2. Catat semua rencana tindakan perbaikan dari matrix diagram.


LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT ACTIVITY NETWORK DIAGRAM :

3. Urutkan tindakan perbaikan dengan benar. Untuk mengurutkan tindakan


perbaikan, dapat menggunakan 3 pertanyaan berikut ini.

A B D E
SEBELUM BERSAMAAN SESUDAH
LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT ACTIVITY NETWORK DIAGRAM :

Matrix Diagram
LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT AND :
4. Gambar aktivitas perbaikan ke dalam diagram.

B D

A C E

TIME

5. Diantara setiap 2 aktivitas, gambar lingkaran untuk menjelaskan kejadian.

Aktivitas
A

Awal Akhir
LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT AND :
6. Tentukan lama waktu implementasi perbaikan.
Jam

Hari

Bulan

5. Tentukan jalur kritis.

Lama waktu jalur kritis = total waktu aktivitas per bagian tertentu
LANGKAH-LANGKAH MENENTUKAN JALUR KRITIS

Keterangan:
C A,B = Node
C = Aktivitas
A B 4 = Durasi
4

1. Buat tabel yang terdiri dari aktivitas, durasi, dan predecessor.

Kode
No. Deskripsi Predecessor Durasi (hari)
Kegiatan
Penambahan SHE sebagai final heater
1 A - 30
sebelum proses hydrogenasi
2 B Perbaikan dan modifikasi pompa A 30
3 C Training operator E 14
4 D Melakukan preventive maintenance A 14
Membuat SOP pengecekan raw
5 E B,D 2
material
LANGKAH-LANGKAH MENENTUKAN JALUR KRITIS

2. Hitung ES, EF, LS dan LF dengan menggunakan rumus berikut ini:

1. ES (Earliest Start)-n = ES (n-1) + ES (n)


2. EF (Earliest Finish)-n = EF (n-1) + EF (n)
3. LS (Lastest Start)-n = LS (n-1) + LS (n)
4. LF (Lastest Finish)-n = LF (n-1) + LF (n)

3. Tentukan jalur kritis dengan menggunakan rumus berikut ini:

Total = LS-ES = LF - EF

NOTE:
Jika total = 0, maka dipilih sebagai bagian dari jalur kritis.
LANGKAH-LANGKAH MENENTUKAN JALUR KRITIS

60-30 = 30 60 + 0 = 60
EF = LF
60-14 = 46 30 + 14 = 44

0 0 30 30 60 60 62 62 74 74
A B C
1 3 5 9 11
30 30 12

d1 E
D
2
14

60 60
Tabel Perhitungan Jalur Kritis
Aktivitas Durasi ES EF LS LF Total Aktivitas
A 30 0 30 0 30 0 DIPILIH

B 30 30 60 30 60 0 DIPILIH

C 14 62 74 62 74 0 DIPILIH

D 14 30 60 30 60 0 DIPILIH

E 2 60 62 60 62 0 DIPILIH

Jalur Kritis = A – B – D – E – C = 74 Hari


Process Diagram Program Chart
PROCESS DIAGRAM PROGRAM CHART

• PDPC secara sistematis mengidentifikasi apa yang salah pada saat tahap
pengembangan rencana. Penanggulangan dilakukan untuk menghindari efek
domino negatif.
• Dengan menggunakan PDPC, tim dapat merevisi rencana perbaikan untuk
menghindari masalah atau tim siap ketika masalah terjadi.
PROCESS DIAGRAM PROGRAM CHART

Kapan Process Diagram Program Chart digunakan?


1. Sebelum implementasi rencana tindakan perbaikan, terutama
ketika rencana jangka panjang dan relatif lebih kompleks
2. Ketika rencana tindakan perbaikan harus dilaksanakan
berdasarkan jadwal
3. Ketika biaya kegagalan (kerusakan) tinggi
LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT PDPC :

1. Buat diagram pohon (tree diagram) untuk merancang rencana tindakan perbaikan.
Note:
Dalam menyusun diagram pohon, tingkat kedua merepresentasikan “akar penyebab
masalah” dan tingkat 3 merepresentasikan “tindakan yang dilakukan untuk
mengatasi penyebab masalah”.

2. Pada tingkat 4, lakukan brainstorming tentang apa yang terjadi jika rencana tindakan
perbaikan gagal (efek domino negatif).

3. Tinjau ulang semua efek domino negatif dan eliminasi masalah yang tidak mungkin
diselesaikan atau konsekuensinya tidak signifikan.
LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT PDPC:

4. Untuk setiap efek domino negatif, lakukan brainstorming mengenai kemungkinan


tindakan untuk mengatasi efek domino negatif.
Note:
Untuk menentukan tindakan perbaikan, lakukan analisa diagram pohon hingga level 5.

5. Putuskan bagaimana tindakan perbaikan dilaksanakan tim. Gunakan kriteria seperti


biaya, waktu, efektifitas atau kemudahan implementasi perbaikan. Beri tanda pada
tindakan perbaikan yang tidak efektif dengan tanda (X) dan tindakan perbaikan efektif
diberi tanda (O)
Contoh Process Data Program Chart(Kasus Doeb’s)
Kapasitas produksi plant
hydrogenasi tidak tercapai

Suplai gas H2 tidak Pompa R-403 & R-405 Agitator dan Coil Steam Kualitas produk
mencapai target trouble R-405 trouble berubah-ubah

Operator sering
Pompa suplai gas Keandalan melakukan Kemampuan tangki
Keandalan pompa Kualitas raw material
trouble menurun kesalahan dalam menyimpan raw
menurun tidak sesuai standar
pengoperasian material kurang
optimal

Penambahan SHE baru Penambahan SHE baru Penambahan SHE Melakukan Membuat
baru sebagai final Training SOP cek
sebagai final heater sebagai final heater preventive
heater sebelum operator raw
sebelum proses sebelum proses maintenan
hydrogenasi hydrogenasi proses ce material
hydrogenasi

Pengeluaran
Penggunaan bertambah karena
Penggunaan Penggunaan Power power
power meningkat meningkat pelatihan dilakukan
meningkat oleh pihak ketiga

Pemasang Melatih operator internal


Pemasangan Pemasangan power saving an power sehingga dapat melatih
power saving saving operator lain

O O O O
SWOT Analysis
SWOT ANALYSIS
 Metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi dan menganalisa Kekuatan (Strength),
Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan
Ancaman (Threat).
 SWOT Analysis melibatkan manajemen untuk melakukan
analisa internal dan analisa eksternal.
 SWOT digunakan untuk menggambarkan strategi
organisasi dengan mencocokkan kapabilitas resources
dengan peluang pasar.
1. Strength
Faktor internal yang baik dalam mencapai tujuan
organisasi
2. Weaknes
Faktor internal yang buruk dalam mencapai tujuan
organisasi
3. Opportunity
Faktor Eksternal yang baik dalam mencapai tujuan
organisasi
4. Threat
Faktor Eksternal yang buruk dalam mencapai tujuan
organisasi
Start
Gambarkan di Diagram SWOT

Identifikasi Faktor
Internal
Competitor Analisis
Benchmarking
Identifikasi Faktor
Eksternal
Finish
Weighting

Scoring Value (1-4)

Tentukan total score dari faktor


internal dan eksternal

Tentukan selisih nilai faktor Internal


(IFE) dan Eksternal (EFE)
SWOT ANALYSIS
STRENGTH WEAKNESS
Kapasitas refinery, hydrogentation, dan space Losses akibat produktivitas mesin tidak
S1 W1
meningkat optimal
S2 Produksi meningkat W2 Biaya bertambah

S3 Keuntungan meningkat W3 Keterbatasan lahan

S4 Pemanfaatan lahan kosong W 4 Frekuensi jadwal maintenance bertambah

OPPORTUNITIES THREAT
O
Penjualan meningkat T 1 Penyimpanan barang di gudang bertambah
1
O
Potential sales meningkat T2 Biaya penyimpanan bertambah
2
Tingginya risiko akibat penjualan tidak
T3
tercapai
PEMBOBOTAN SWOT
1. STRENGTH

Faktor S1 S2 S3 S4 Jumlah Bobot


S1 2 1 3 6 0,25
S2 2 2 3 7 0,29
S3 3 2 3 8 0,33
S4 1 1 1 3 0,13
Jumlah 24 1,00

1 = kurang penting
2 = sama penting
3 = lebih penting
PEMBOBOTAN SWOT
2. WEAKNESS

Faktor W1 W2 W3 W4 Jumlah Bobot


W1 3 3 3 9 0,38
W2 1 3 3 7 0,29
W3 1 1 2 4 0,17
W4 1 1 2 4 0,17
Jumlah 24 1,00

1 = kurang penting
2 = sama penting
3 = lebih penting
PEMBOBOTAN SWOT
3. OPPORTUNITY

Faktor O1 O2 Jumlah Bobot

O1 1 1 0,25

O2 3 3 0,75

Jumlah 4 1,00

1 = kurang penting
2 = sama penting
3 = lebih penting
PEMBOBOTAN SWOT
4. THREAT

Faktor T1 T2 T3 Jumlah Bobot


T1 1 1 2 0,17
T2 3 1 4 0,33
T3 3 3 6 0,50
Jumlah 12 1,00

1 = kurang penting
2 = sama penting
3 = lebih penting
PENENTUAN TOTAL SCORE
1. MATRIK IFE (STRENGTH & WEAKNESS)
STRENGTHS Bobot Rating Total
Kapasitas refinery, hydrogentation, dan space
1 0,25 3 0,75
meningkat
1 = Tidak Penting
2 Produksi meningkat 0,29 3 0,88
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting 3 Keuntungan meningkat 0,33 4 1,33
4 = Sangat Penting 4 Pemanfaatan lahan kosong 0,13 2 0,25
TOTAL 1 12 3,21
WEAKNESS Bobot Rating Total
1 Losses akibat produktivitas mesin tidak optimal 0,38 3 1,13
2 Biaya bertambah 0,29 2 0,58
3 Keterbatasan lahan 0,17 2 0,33
4 Frekuensi jadwal maintenance bertambah 0,17 2 0,33
TOTAL 1,00 9,00 2,38
Selisih (x) 0,83
PENENTUAN TOTAL SCORE
1. MATRIK EFE (OPPORTUNITY & THREAT)
OPPORTUNITIES Bobot Rating Total

1 Penjualan meningkat 0,25 3 0,75

2 Potential sales meningkat 0,75 4 3,00

TOTAL 1 7 3,75

TREAT Bobot Rating Total

1 Penyimpanan barang di gudang bertambah 0,17 2 0,33

2 Biaya penyimpanan bertambah 0,33 2 0,67

3 Tingginya risiko akibat penjualan tidak tercapai 0,50 4 2,00

TOTAL 1,00 8,00 3,00

Selisih (y) 0,75


STRATEGI PERBAIKAN
KUADRAN I

X = Total Kekuatan (Strength) – Total Kelemahan (Weakness)


Y = Total Peluang (Opportunity) – Total Ancaman (Treat)
TERIMA KASIH

Organizational Development - WGI

Anda mungkin juga menyukai