Pertama kali digagas pada Organisasi yang terdiri dari insiyur dan
tahun 1972 ilmuwan Jepang
Sejarah New Seven Tools
Affinity Diagram 1
5 Matrix Diagram Menghasilkan keputusan
yang lebih baik
Interrelation
2
Diagram
Process Decision
6
Program Chart
Tree Diagram 3
Activity Network
7 Diagram
Matrix Data Analysis 4
Menyelesaikan masalah –
masalah kompleks di
perusahaan
Fakta - Fakta
Informasi
Data
Informasi (Penyelesaian
Mengorganisasikan
Masalah)
7 Basic Tools vs 7 New Tools
5 Anggota Tim Tim terdiri dari pelaksana dan manajerial Tim terdiri dari level manajerial
3. Tree Diagram
4. Matrix
Data Analysis 5. Matrix Diagram
Unknown Known
1. Dibutuhkan peralatan seperti sticky notes atau cards dan marking pens untuk menulis
masalah-masalah.
2. Catat setiap pendapat yang disampaikan pada saat brainstorming dengan marking
pens pada sticky notes atau kartu yang terpisah. Setelah selesai, kumpulkan dan cek
satu per satu catatan yang sudah terisi dan pastikan tidak ada yang tertinggal.
LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT AFFINITY DIAGRAM :
3. Carilah ide-ide yang memiliki keterkaitan dalam beberapa hal, lalu kumpulkan menjadi
satu. Ulangi hingga beberapa kali untuk memastikan bahwa semua ide sudah
dikelompokkan secara benar.
PRODUKSI
Potensial persediaan produk tidak optimal
Kapasitas plant terbatas
Utilitas space tank tidak optimal
Jumlah produk cacat tinggi
4. Diskusikan bentuk bagan dan pola yang terbentuk dari catatan yang sudah
dikelompokkan. Buatlah judul yang sesuai untuk setiap grup yang sudah
dikelompokkan.
Contoh Affinity Diagram
COST MAINTENANCE
Delivery cost tinggi Scheduling maintenance tidak optimal
Biaya maintenance tinggi
Interrelation Diagram
INTERRELATION DIAGRAM
1. Dibutuhkan peralatan seperti sticky notes atau cards dan marking pens untuk menulis
masalah-masalah.
2. Lakukan analisis hubungan dari masing-masing masalah pada kategori produk yang
sudah ditentukan pada affinity diagram.
LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT INTERRELATION DIAGRAM :
Analisis hubungan masing-masing masalah/peluang dengan pertanyaan berikut ini:
Lalu hubungkan masing-masing masalah/peluang dengan garis jika terdapat pengaruh satu
sama lain. Ulangi untuk seluruh masalah/peluang yang sudah dituliskan.
LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT INTERRELATION DIAGRAM :
IN/OUT
3. Analisis diagram dengan menghitung jumlah anak panah yang masuk dan keluar untuk
setiap masalah/peluang, tulis jumlahnya dibagian bawah.
5. Maka, ide proyek yang akan diangkat oleh tim adalah ide yang memiliki garis dengan
tanda panah keluar terbanyak.
*Catatan: Setelah tahap ini selesai, kumpulkan dan analisis data-data pendukung yang
terkait dengan tema yang diangkat untuk disertakan dalam pelaporan.
Contoh Interrelation Diagram
Tree Diagram
TREE DIAGRAM
• Disebut juga dengan systematic diagram, tree analysis, analytical tree, atau hierarchy diagram
• Diagram pohon dimulai dari satu item yang bercabang menjadi dua atau lebih, dimana masing-masing
cabang memiliki cabang lagi sebanyak dua atau lebih, dan seterusnya
• Merupakan suatu alat yang digunakan untuk memecah kategori yang luas menjadi lebih detail.
Diagram pohon membantu untuk memecahkan permasalahan dari yang umum menjadi lebih
spesifik. Digunakan secara luas dalam perencanaan, desain, dan pemecahan masalah yang kompleks
• Dalam perencanaan, digunakan untuk memecahkan sebuah tugas ke item-item yang dapat dikelola
(manageable) dan ditugaskan (assignable).
TREE DIAGRAM
1. Buat pernyataan sasaran (goal statement) terkait dengan sasaran, proyek, rencana,
masalah, atau persoalan lain yang akan diselidiki dan tempatkan di awal diagram pohon
LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT TREE DIAGRAM :
2. Lakukan brainstorming untuk membuat batang pertama dari diagram pohon. Lakukan
pada level-level berikutnya (yang lebih rinci) sampai mendapatkan elemen yang
fundamental seperti: tindakan spesifik yang dapat ditugaskan, komponen yang tidak
dapat dibagi lagi, dan akar penyebab.
Secondary Means
To Accomplish
3rd Means
Secondary Means
Primary Means
3rd Means
Secondary Means
LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT TREE DIAGRAM :
3. Jika sudah membuat affinity diagram dan interrelation diagram, maka ide-ide untuk
pembuatan diagram pohon dapat diambil dari affinity diagram tersebut.
4. Lakukan peninjauan kembali pada setiap level diagram pohon, untuk memastikan
diagram pohon sudah dibuat sesuai dengan goal statement.
Contoh Tree Diagram
Matrix Data Analysis
MATRIX DATA ANALYSIS
1. Tentukan tujuan
Untuk menyetujui tujuan, tim seharusnya menentukan kalimat tujuan jelas melalui konsensus
(kesepakatan).
2. Menentukan kriteria
Menentukan daftar kriteria dengan meninjau ulang dokumen atau pedoman yang masih
tersedia. Tim harus mencapai konsensus tentang kriteria dan makna tujuan, atau proses.
3. Pembobotan kriteria terhadap tingkat kepentingan
Gunakan matriks untuk menyediakan pembobotan setiap kriteria dengan kriteria lainnya untuk
memutuskan kriteria apa yang paling penting.
4. Pembobotan pilihan terhadap kriteria
Gunakan 1 set matriks untuk memberi bobot setiap pilihan dalam kriteria tertentu yang
bertujuan untuk memutuskan pilihan mana yang paling memenuhi kriteria.
5. Membandingkan setiap pilihan
LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT PEMBOBOTAN KRITERIA :
1. Tulis kriteria
Tulis kriteria yang diinginkan tim. Tambahkan kolum ekstra dengan
judul “Total Baris” dan “Relative Decimal Value”.
2. Beri pembobotan untuk setiap kriteria
Putuskan kriteria mana yang lebih penting.
Contoh:
10 Sangat Penting
5 Lebih Penting
1 Sama Penting
0,2 Kurang Penting
0,1 Sangat Kurang Penting
3. Hitung Total
4. Hitung pembobotan untuk setiap kriteria
LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT PEMBOBOTAN PILIHAN :
• Matrix diagram menunjukkan hubungan antara dua, tiga atau empat kelompok
informasi. Kelompok informasi yang dimaksud adalah ide perbaikan yang
dianalisis menggunakan Tree Diagram.
• Matrix diagram dapat digunakan dalam kelompok untuk menunjukkan hubungan
antara ide-ide perbaikan dengan faktor evaluasi dan responsibility.
• Matrix diagram juga dapat digunakan untuk menunjukkan tanggung jawab antara
pihak-pihak yang terkait. Dalam hal ini, pihak-pihak yang terkait adalah
departemen yang terkait dalam alur flow proses.
MATRIX DIAGRAM
JENIS-JENIS MATRIX DIAGRAM
Bentuk L 2 kelompok
Bentuk T 3 kelompok
Bentuk Y 3 kelompok
Bentuk C 3 kelompok
1. Tulis pernyataan-pernyataan terakhir dari tree diagram (ide perbaikan) pada tabel
vertikal.
2. Tulis kategori pada tabel horizontal. Kategori yang dimuat adalah kemanjuran
(efficacy), kepraktisan (practicability), dan ranking (rank).
→ Gunakan simbol-simbol berikut:
Simbol Keterangan
○ Kuat
∆ Cukup
X Lemah
LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT MATRIX DIAGRAM :
3. Uji setiap ide perbaikan di tabel vertikal terhadap faktor evaluasi (efficiacy dan practicability)
yang mengimplementasi ide perbaikan tersebut.
→ Aturan dalam menentukan ranking adalah sebagai berikut:
○ ○ 1 ∆ ○ 4
○ ∆ 2 ○ X 5
∆ ∆ 3 ∆ X 6
4. Tentukan skor untuk setiap kombinasi simbol, lalu catat pada kolom ranking (rank).
○ Subsidiary
Contoh Matrix Diagram
Evaluation Responsibilities
Practicability
Manajemen
Marketing
Produksi
Efficacy
Logistic
No. Ide Inovasi Kode Catatan
Rank
PPIC
Penyesuaian jadwal pengadaan RM
1 A O ∆ 2 □ □ O O
oleh PPIC agar sesuai jadwal
Penggunaan mesin pembersih tangki
2 B O ∆ 2 O □ O
otomatis
Review budget oleh Dept Head per 2
3 C ∆ ∆ 3 O O O O □
minggu
Instalasi Raw Material Plant di Hydro
4 D O O 1 □ O Tindakan yang diprioritaskan
genation Plant
Instalasi Raw Material Pump di Refin
5 E O O 1 □ O Tindakan yang diprioritaskan
ery Plant
Activity Network Diagram
ACTIVITY NETWORK DIAGRAM
• Activity Network Diagram (AND) adalah tools yang digunakan untuk memetakan
dan mengurutkan tindakan-tindakan perbaikan. Pada dasarnya, Activity Network
Diagram menggambarkan waktu pelaksanaan proyek (implementasi tindakan
perbaikan).
• Activity Network Diagram menunjukkan hubungan antara aktivitas, pekerjaan dan
kelompok yang berdampak pada implementasi perbaikan.
• Istilah lain dari Activity Network Diagram, adalah:
✓ Arrow Diagram
✓ Activity Chart
✓ Node Diagram
✓ CPM (Critical Path Method) Chart
ACTIVITY NETWORK DIAGRAM
A B
ACTIVITY NETWORK DIAGRAM
KAPAN MENGGUNAKAN ACTIVITY NETWORK DIAGRAM?
A B D E
SEBELUM BERSAMAAN SESUDAH
LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT ACTIVITY NETWORK DIAGRAM :
Matrix Diagram
LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT AND :
4. Gambar aktivitas perbaikan ke dalam diagram.
B D
A C E
TIME
Aktivitas
A
Awal Akhir
LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT AND :
6. Tentukan lama waktu implementasi perbaikan.
Jam
Hari
Bulan
Lama waktu jalur kritis = total waktu aktivitas per bagian tertentu
LANGKAH-LANGKAH MENENTUKAN JALUR KRITIS
Keterangan:
C A,B = Node
C = Aktivitas
A B 4 = Durasi
4
Kode
No. Deskripsi Predecessor Durasi (hari)
Kegiatan
Penambahan SHE sebagai final heater
1 A - 30
sebelum proses hydrogenasi
2 B Perbaikan dan modifikasi pompa A 30
3 C Training operator E 14
4 D Melakukan preventive maintenance A 14
Membuat SOP pengecekan raw
5 E B,D 2
material
LANGKAH-LANGKAH MENENTUKAN JALUR KRITIS
Total = LS-ES = LF - EF
NOTE:
Jika total = 0, maka dipilih sebagai bagian dari jalur kritis.
LANGKAH-LANGKAH MENENTUKAN JALUR KRITIS
60-30 = 30 60 + 0 = 60
EF = LF
60-14 = 46 30 + 14 = 44
0 0 30 30 60 60 62 62 74 74
A B C
1 3 5 9 11
30 30 12
d1 E
D
2
14
60 60
Tabel Perhitungan Jalur Kritis
Aktivitas Durasi ES EF LS LF Total Aktivitas
A 30 0 30 0 30 0 DIPILIH
B 30 30 60 30 60 0 DIPILIH
C 14 62 74 62 74 0 DIPILIH
D 14 30 60 30 60 0 DIPILIH
E 2 60 62 60 62 0 DIPILIH
• PDPC secara sistematis mengidentifikasi apa yang salah pada saat tahap
pengembangan rencana. Penanggulangan dilakukan untuk menghindari efek
domino negatif.
• Dengan menggunakan PDPC, tim dapat merevisi rencana perbaikan untuk
menghindari masalah atau tim siap ketika masalah terjadi.
PROCESS DIAGRAM PROGRAM CHART
1. Buat diagram pohon (tree diagram) untuk merancang rencana tindakan perbaikan.
Note:
Dalam menyusun diagram pohon, tingkat kedua merepresentasikan “akar penyebab
masalah” dan tingkat 3 merepresentasikan “tindakan yang dilakukan untuk
mengatasi penyebab masalah”.
2. Pada tingkat 4, lakukan brainstorming tentang apa yang terjadi jika rencana tindakan
perbaikan gagal (efek domino negatif).
3. Tinjau ulang semua efek domino negatif dan eliminasi masalah yang tidak mungkin
diselesaikan atau konsekuensinya tidak signifikan.
LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT PDPC:
Suplai gas H2 tidak Pompa R-403 & R-405 Agitator dan Coil Steam Kualitas produk
mencapai target trouble R-405 trouble berubah-ubah
Operator sering
Pompa suplai gas Keandalan melakukan Kemampuan tangki
Keandalan pompa Kualitas raw material
trouble menurun kesalahan dalam menyimpan raw
menurun tidak sesuai standar
pengoperasian material kurang
optimal
Penambahan SHE baru Penambahan SHE baru Penambahan SHE Melakukan Membuat
baru sebagai final Training SOP cek
sebagai final heater sebagai final heater preventive
heater sebelum operator raw
sebelum proses sebelum proses maintenan
hydrogenasi hydrogenasi proses ce material
hydrogenasi
Pengeluaran
Penggunaan bertambah karena
Penggunaan Penggunaan Power power
power meningkat meningkat pelatihan dilakukan
meningkat oleh pihak ketiga
O O O O
SWOT Analysis
SWOT ANALYSIS
Metode perencanaan strategis yang digunakan untuk
mengevaluasi dan menganalisa Kekuatan (Strength),
Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan
Ancaman (Threat).
SWOT Analysis melibatkan manajemen untuk melakukan
analisa internal dan analisa eksternal.
SWOT digunakan untuk menggambarkan strategi
organisasi dengan mencocokkan kapabilitas resources
dengan peluang pasar.
1. Strength
Faktor internal yang baik dalam mencapai tujuan
organisasi
2. Weaknes
Faktor internal yang buruk dalam mencapai tujuan
organisasi
3. Opportunity
Faktor Eksternal yang baik dalam mencapai tujuan
organisasi
4. Threat
Faktor Eksternal yang buruk dalam mencapai tujuan
organisasi
Start
Gambarkan di Diagram SWOT
Identifikasi Faktor
Internal
Competitor Analisis
Benchmarking
Identifikasi Faktor
Eksternal
Finish
Weighting
OPPORTUNITIES THREAT
O
Penjualan meningkat T 1 Penyimpanan barang di gudang bertambah
1
O
Potential sales meningkat T2 Biaya penyimpanan bertambah
2
Tingginya risiko akibat penjualan tidak
T3
tercapai
PEMBOBOTAN SWOT
1. STRENGTH
1 = kurang penting
2 = sama penting
3 = lebih penting
PEMBOBOTAN SWOT
2. WEAKNESS
1 = kurang penting
2 = sama penting
3 = lebih penting
PEMBOBOTAN SWOT
3. OPPORTUNITY
O1 1 1 0,25
O2 3 3 0,75
Jumlah 4 1,00
1 = kurang penting
2 = sama penting
3 = lebih penting
PEMBOBOTAN SWOT
4. THREAT
1 = kurang penting
2 = sama penting
3 = lebih penting
PENENTUAN TOTAL SCORE
1. MATRIK IFE (STRENGTH & WEAKNESS)
STRENGTHS Bobot Rating Total
Kapasitas refinery, hydrogentation, dan space
1 0,25 3 0,75
meningkat
1 = Tidak Penting
2 Produksi meningkat 0,29 3 0,88
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting 3 Keuntungan meningkat 0,33 4 1,33
4 = Sangat Penting 4 Pemanfaatan lahan kosong 0,13 2 0,25
TOTAL 1 12 3,21
WEAKNESS Bobot Rating Total
1 Losses akibat produktivitas mesin tidak optimal 0,38 3 1,13
2 Biaya bertambah 0,29 2 0,58
3 Keterbatasan lahan 0,17 2 0,33
4 Frekuensi jadwal maintenance bertambah 0,17 2 0,33
TOTAL 1,00 9,00 2,38
Selisih (x) 0,83
PENENTUAN TOTAL SCORE
1. MATRIK EFE (OPPORTUNITY & THREAT)
OPPORTUNITIES Bobot Rating Total
TOTAL 1 7 3,75