Anda di halaman 1dari 25

Bab 7

Page 1
7 Alat – Penanggulangan Masalah
7 Tools - Problem Solving

1.1 Pendahuluan
Tujuh Tools ini termasuk dalam alat yang digunakan dalam method statistic, tools ini
merupakan alat yang efektif untuk mempaiki proses produksi atau proses penyediaan jasa
dan juga bisa membantu mengurangi kerusakan-kerusakan produksi yang terjadi,
 Yang termasuk dalam 7 Tool dalam penanggulangan masalah ini antara lain sebagai berikut:
1.Check Sheet
2.Grapik
3.Pareto Diagram
4.Fish Bone Diagram
5.Scatter Diagram
6.Histogram
7.Control Chart

2
7 Alat – Penanggulangan Masalah
7 Tools - Problem Solving

2.1 Check sheet


Check Sheet atau sering disebut Check List atau Tally Chart, merupakan alat pertama
dari tujuh alat dasar manajemen kualitas yang sederhana dan digunakan untuk mencatat dan mengklasifikasi
data yang telah diamati. Check Sheet merupakan daftar yang mencakup factor-faktor yang ingin diselidiki.
Check sheet yang baik setidaknya memiliki enam ciri yaitu
1) Sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan terlebih dahulu,
2) Direncanakan secara sistematis,
3) Berupa format yang praktis dan baik,
4) Hasil pengecekan diolah sesuai dengan tujuan,
5) Dapat diperiksa validitas, reabilitas, dan ketelitian.
6) Bersifat kuantitatif
Check sheet dan tools yang lain haruslah memiliki struktur yang memuat informasi :
* Judul check sheet * Petunjuk yang berisi penjelasan dan maksud check sheet
* Identitas pengisi * Petunjuk pengisian dan butir atau item check sheet.

3
7 Alat – Penanggulangan Masalah
7 Tools - Problem Solving

2.1.1. Cara Membuat Check sheet


Berikut adalah cara membuat dan mengimplementasikan check sheet:
• Langkah 1 Memperjelas sasaran pengukuran.
Kita harus dapat menjawab pertanyaan berikut: Apa masalahnya? Mengapa data
dikumpulkan? Siapa yang akan menggunakan informasi ini? Siapa yang mengumpulkan data?
• Langkah 2 Mengidentifikasikan apa yang akan diukur dan waktu pengukuran, misalnya
Judul: Keluhan pelanggan, Kategori : Pengiriman terlambat, Pengemudi yang kasar,
Penagihan yang tidak sesuai, dll.
• Langkah 3 Menentukan isian waktu atau tempat yang akan diukur. Untuk
mengidentifikasi kapan dan dimana data diperoleh.
• Langkah 4 Implementasi pengumpulan data.
Mencatat setiap peristiwa langsung pada lembar periksa. jangan menunda mencatat informasi
hingga akhir hari atau hingga beristirahat, dikhawatirkan lupa.
• Langkah 5 Menjumlahkan data atau rekapitulasi data.
Menjumlahkan semua data kejadian

4
7 Alat – Penanggulangan Masalah
7 Tools - Problem Solving

2.1.2 Contoh Check sheet


Berikut disajikan beberapa contoh check sheet untuk berbagai kepentingan yang
berbeda dalam mengelola kualitas
1) Check Sheet untuk hasil proses produksi 2) Check Sheet untuk produk rusak/ cacat

5
7 Alat – Penanggulangan Masalah
  7 Tools - Problem Solving
2.1.2. Contoh Check sheet
3) Check Sheet untuk lokasi kerusakan 4) Check Sheet untuk Penyebab kerusakan

6
7 Alat – Penanggulangan Masalah
7 Tools - Problem Solving

2.2 Grafik
Grafik adalah penyajian data yang terdapat dalam table yang ditampilkan ke dalam
bentuk gambar. Selain itu grafik juga dapat diartikan sebagai suatu kombinasi data- data baik berupa
angka, huruf, simbol, gambar, lambang, lukisan, yang disajikan dalam sebuah media dengan tujuan
memberikan gambaran tentang suatu / informasi.
Secara garis besar grafik dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu:

• Grafik batang
• Grafik garis
• Grafik lingkaran.
  Batang
1. Grafik
Grafik batang adalah grafik yang penyajian datanya mengunakan batang atau persegi panjang.
Grafik batang dipakai untuk memperlihatkan perbedaan tingkat nilai dari beberapa aspek pada
suatu data.

7
7 Alat – Penanggulangan Masalah
7 Tools - Problem Solving

2.2.1 Grafik Batang


Panjang batang merupakan gambaran dari nilai data, sedangkan lebar batang tidak berpengaruh apa-apa.
Untuk dapat memperjelas perbandingan antara data satu dengan yang lainnya maka setiap batang harus
memiliki warna-warna yang berbeda.

8
7 Alat – Penanggulangan Masalah
7 Tools - Problem Solving

2.2.2. Grafik Garis


Grafik garis adalah graik yang penyajian datanya mengunakan garis
atau kurva.
Grafik garis banyak digunakan untuk
menggambarkan suatu perkembangan atau
perubahan dari waktu ke waktu pada sebuah
objek yang di teliti.
Grafik ini terdiri dari 2 sumbu utama yakni :
- Sumbu X menunjukkan waktu pengamatan
- Sumbu Y menunjukkan nilai hasilpengamatan.

9
7 Alat – Penanggulangan Masalah
7 Tools - Problem Solving

2.2.3. Grafik Lingkaran


Grafik lingkaran adalah grafik yang penyajian
datanya mengunakan lingkaran

Dalam membuat grafik lingkaran kita


tentukan terlebih dahulu besar persentase
tiap objek terhadap keseluruhan data dan
kemudian kita tentukan besarnya sudut
masing-masing kelompok data.

Untuk menetukan presentase suatu


kelompok data dapat kita lakukan dengan
cara jumlahkan suatu kelompok data di bagi
dengan jumlah total seluruh data di kali 100%.

10
7 Alat – Penanggulangan Masalah
7 Tools - Problem Solving

2.3. Pareto Diagram


Diagram Pareto adalah grafik batang yang menunjukkan masalah berdasarkan urutan
banyaknya jumlah kejadian. Urutannya mulai dari jumlah permasalahan yang paling banyak terjadi sampai
yang paling sedikit terjadi.
Dalam Grafik, ditunjukkan dengan batang grafik tertinggi (paling kiri) hingga grafik terendah (paling kanan).

2.3.1. Cara Membuat Diagram Pareto


Langkah-langkah dalam membuat Diagram Pareto adalah sebagai berikut :
• Mengidentifikasi permasalahan yang akan diteliti.
• Menentukan Periode waktu yang diperlukan untuk analisis
• Membuat catatan frekuensi kejadian pada lembaran periksa (check sheet)
• Membuat daftar masalah sesuai dengan urutan frekuensi kejadian
• Menghitung Frekuensi kumulatif dan Persentase kumulatif
• Gambarkan Frekuensi dalam bentuk grafik batang
• Gambarkan kumulatif Persentase dalam bentuk grafik garis

11
7 Alat – Penanggulangan Masalah
7 Tools - Problem Solving
3.1 Cara Membuat Diagram Pareto

12
7 Alat – Penanggulangan Masalah
7 Tools - Problem Solving

2.4 Cause and Effect Diagram (Diagram Sebab Akibat / Fish Bone Diagram)
Diagram Sebab Akibat adalah diagram yang digambarkan mengikuti konsep tulang ikan,
sehingga disebut juga Fish Bone Diagram yang dinulai dari masalah yang akan diteliti untuk
mendapatkan akar penyebab dengan selalu menanyakan dengan pertanyaan “mengapa”.
2.4.1 Cara Membuat Diagram Sebab Akibat
Langkah-langkah dalam membuat Diagram Pareto adalah sebagai berikut :
• Mengidentifikasi permasalahan yang akan diteliti.
• Menentukan area yang berdampak pada masalah
• Melakukan brainstorming
• Analisa Diagram
• Kembangkan sebuah Rencana Tindakan

13
7 Alat – Penanggulangan Masalah
7 Tools - Problem Solving

2.5. Scatter Diagram (Diagram Tebar )


Scatter Diagram berfungsi untuk melakukan pengujian terhadap seberapa kuatnya
hubungan antara 2 (dua) variabel serta menentukan jenis hubungan dua variabel
tersebut apakah hubungan Positif, Negatif ataupun tidak ada hubungan sama sekali

Contoh kasus untuk pengujian kekuatan hubungan antara 2 variabel antara lain :
• Hubungan antara kecepatan Mesin dengan Kualitas Produk.
• Hubungan antara Jumlah Tenaga Kerja dengan Output yang dihasilkan.
• Hubungan antara Jumlah Jam kerusakan mesin dengan tingkat kecacatan
yang terjadi.
• Hubungan antara Total Jam Lembur dengan tingkat absensi Tenaga Kerja.
• Hubungan antara Absensi dengan tingkat kerusakan produk.

14
7 Alat – Penanggulangan Masalah
7 Tools - Problem Solving

2.5.1. Cara Membuat Scatter Diagram


Langkah-langkah dalam membuat Scatter Diagram adalah sebagai
berikut :
• Pengumpulan data.
• Pembuatan Sumbu Vertikal dan Sumber Horizontal
• Penebaran (Plotting) data
Pemberian Informasi,
• Berikanlah informasi seperti :
• Judul Grafik
• Banyaknya pasangan data
• Judul dan unit pengukuran
untuk sumbu Vertikal dan
Horizontal
• Interval Waktu
• Orang yang membuat dan
penanggung Jawab Scatter
Diagram tersebut.
15
2.5.1. Cara Membuat Scatter Diagram

16
2.6. Histogram
Histogram adalah Grafik yang berisi ringkasan dari sebaran suatu data. Dalam bentuk
grafik batang yang menampilkan frekuensi data.
Jumlah titik data yang terletak dalam rentang nilai (kelas) menjadi sangat
mudah diinterpretasikan dengan menggunakan histogram.

17
2.6.1. Cara Membuat Histogram
Langkah-langkah dalam membuat Scatter Diagram adalah sebagai berikut :
• Pengumpulan data.
• Pembuatan Sumbu Vertikal dan Sumbu Horizontal
• Menentukan Kelas data
• Menentukan ujung kelas
• Menghitung nilai frekuensi histogram masing-masing kelas
• Menggambarkan diagram batangnya.

2.6.2. Kapabilitas Proses CP


Indeks Kapabilitas Proses (capability Process Index - Cp) adalah indeks yang
menunjukkan kemampuan proses dalam menghasilkan produk/ output yang
sesuai dengan spesifikasi.
Dimana perhitungannya hanya memperhatikan sebaran data namun
tidak memperhatikan keterpusatan data. Semakin tinggi nilai Cp
menunjukkan bahwa semakin tinggi kemampuan suatu proses.
Berikut rumus matematik untuk menghitung Cp

18
2.6.2. Kapabilitas Proses CP
Berikut rumus matematik untuk menghitung Cp

Kriteria penilaian Cp
• Jika Cp > 1,33 ,
maka kapabilitas proses sangat baik
• Jika 1,00 ≤ Cp ≤ 1,33,
maka kapabilitas proses baik
• Jika Cp < 1,00,
maka kapabilitas proses rendah

19
2.6.3 Kapabilitas Proses CPk
Cpk merupakan nilai yang digunakan untuk menentukan posisi rataan terhadap salah satu
batas spesifikasi. Oleh karena itu, nilai yang diambil adalah nilai terkecil jarak antara rataan
proses dengan batas spesifikasi produk tersebut.
Berikut ilustrasi perbedaan Cp dan Cpk,
Cpk = Minimum {CPU ; CPL}, Dimana
Keterangan:
CPU : Capability Process Upper
CPL : Capability Process Lower

Kriteria penilaian Cpk


• Jika Cpk = Cp, Proses terjadi ditengah
• Jika Cpk = 1, Produk sesuai spesifikasi
Jika Cpk < 1, Produk tidak sesuai spesifikasi

Kondisi Ideal : Cp > 1,33 dan Cp = Cpk

20
1. Control Chart (Peta Kendali)
Control Chart adalah grafik dengan mencantumkan batas maksimum dan batas
minimum yang merupakan batas daerah pengendalian.
Control Chart dapat digunakan untuk mendeteksi apakah sebuah proses tersebut dalam
kondisi terkontrol secara statistik ataukah tidak.
Tujuan menggambarkan Control Chart untuk menetapkan apakah setiap titik
pada grafik normal atau tidak normal dan dapat mengetahui perubahan dalam
proses dari mana data dikumpulkan, sehingga setiap titik pada grafik harus
mengindikasikan dengan cepat dari proses mana data diambil.
Berikut manfaat Control Chart
• Mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi selama satu periode produksi.
• Memberikan informasi proses secara kronologis, melihat pengaruh
berbagai faktor, misalnya: material, manusia, metode, dll. terhadap proses
produksi.
• Mengidentifikasi gejala penyimpangan suatu proses yakni
dengan memperhatikan pola atas pergerakan titik-titik.

21
2.7.1 Keadaan Tidak Normal pada Control Chart
Hal yang paling penting dalam pengendalian proses adalah memahami kondisi
proses
dengan teliti melalui indikasi yang dikatakan tidak normal pada Control
Chart, berikut beberapa keadaan tidak normal pada Control Chart:
Keluar Batas Kendali, Apabila ada titik data yang keluar dari batas Control Chart, baik
di atas UCL ataupun di bawah LCL

Lari, Ada 7 titik yang secara kontinyu berada pada satu sisi garis pusat.

22
7.1. Keadaan Tidak Normal pada Control Chart
Kecendurangan, Bila titik titik data secara terus menerus ke atas atau ke bawah

Mendekati Garis Kendali, Titik-titik data yang mendekati batas atas atau batas bawah

23
2.7.1. Keadaan Tidak Normal pada Control Chart
Gerak Periodik, Bila titik-titik data membentuk kecenderungan naik dan turun secara

24
25

Anda mungkin juga menyukai