Anda di halaman 1dari 3

UAS MANAJEMEN BENCANA

“MENGANALISIS KESESUAIAN
HUNTAP DENGAN PRINSIP BUILD
BACK BETTER, BERBASIS
KOMUNITAS, DAN ASAS PRIORITAS”

NAMA : Nurlia Kanda Ramadhani


NIM : 2300005036
MATKUL : Manajemen Bencana
PRODI : Pendidikan Geografi
DOSEN PENGAMPU : Siti Dahlia, S.Pd., M.Sc.
FAKULTAS : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Huntap Sirnagalih Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat

Hunian tetap (huntap) di Desa Sirnagalih terletak di Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur,
Jawa Barat. Huntap ini merupakan bagian dari upaya relokasi bagi masyarakat yang
terdampak bencana gempa bumi. Pembangunan huntap ini merupakan inisiatif Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai bagian dari operasi kemanusiaan
untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana. Huntap tersebut dibangun dengan
teknologi rumah instan sederhana sehat (RISHA) yang dirancang untuk tahan gempa. Hunian
tetap ini memiliki spesifikasi bangunan menggunakan struktur rumah tahan gempa RISHA,
dengan fasilitas seperti jaringan listrik, jaringan air PDAM, dan jalan lingkungan yang
tersedia serta dilengkapi fasilitas balai warga, taman bermain, penghijauan, dan masjid.
• Kesesuaian Huntap Sirnagalih dengan prinsip Build Back Better :
"Build Back Better" merupakan suatu konsep atau pendekatan dalam rekonstruksi atau
pemulihan pasca-bencana yang bertujuan untuk membangun kembali infrastruktur,
masyarakat, dan ekonomi dengan lebih baik dari sebelumnya. Konsep ini menekankan
perlunya memperbaiki ketangguhan infrastruktur dan komunitas, serta menerapkan standar
yang lebih tinggi dalam proses rekonstruksi pasca-bencana. Huntap Sirnagalih telah sesuai
dengan prinsip huntap tersebut, karena Huntap di Desa Sirnagalih menggunakan teknologi
rumah instan sederhana sehat (RISHA) yang dirancang untuk tahan gempa. Hal ini
menunjukkan kesesuaian dengan prinsip "Build Back Better" karena memperhitungkan faktor
risiko bencana yang mungkin terjadi di masa depan dan menggunakan teknologi yang lebih
baik untuk membangun kembali infrastruktur yang lebih tahan terhadap bencana. Selain itu
tempat di bangunnya huntap ini juga didukung dengan kondisi tanah yang cenderung datar dan
agak landai dengan kemiringan ± 5%, kemudian huntap ini juga mempunyai tipe tanah keras
(SC) dengan nilai 320 – 420 m/s, dan jarak langsung dari pusat gempa ke lokasi huntap yaitu
± 8 km. Dimana kontruksi hunian tetap tersebut dapat mengurangi guncangan kuat dan
runtuhan bangunan akibat gempa.
Huntap tersebut dilengkapi dengan fasilitas seperti jaringan listrik, jaringan air PDAM, jalan
lingkungan, balai warga, taman bermain, penghijauan, dan masjid. Hal ini menunjukkan upaya
untuk membangun kembali komunitas dengan fasilitas dan infrastruktur yang lebih baik dari
sebelumnya, sesuai dengan prinsip "Build Back Better".
Proyek huntap di Desa Sirnagalih juga melibatkan partisipasi masyarakat dalam proses relokasi
dan pembangunan, yang merupakan aspek penting dari prinsip "Build Back Better" karena
menekankan pada pembangunan komunitas yang lebih kuat dan inklusif.
• Kesesuaian Huntap Sirnagalih dengan prinsip Berbasis Komunitas :
Proyek pembangunan Huntap Sirnagalih melibatkan pemerintah daerah dalam melakukan
upaya sosialisasi secara masif. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada
masyarakat terkait rencana relokasi tersebut. Melalui partisipasi masyarakat dalam proses
sosialisasi ini, pembangunan huntap menjadi lebih berbasis komunitas karena memperhatikan
kebutuhan dan keinginan masyarakat terdampak bencana. Jarwansah, Deputi Bidang
Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, menyatakan bahwa relokasi huntap ini bukan sekedar
memindahkan rumah, tetapi memindahkan kehidupan. Hal ini menunjukkan kesadaran akan
pentingnya memperhatikan aspek sosial dan komunitas dalam proses relokasi, yang sesuai
dengan prinsip berbasis komunitas.

Kesimpulan : Dengan demikian Huntap Sirnagalih sesuai dengan prinsip "Build Back Better"
dan prinsip berbasis komunitas. Hal ini terlihat dari penggunaan teknologi yang tahan gempa,
perhatian terhadap faktor risiko bencana, serta keterlibatan masyarakat dalam proses relokasi
dan pembangunan huntap. Dengan demikian, proyek huntap ini memperlihatkan komitmen
untuk membangun kembali infrastruktur, komunitas, dan ekonomi dengan lebih baik dari
sebelumnya, sambil memastikan bahwa kebutuhan kelompok rentan terpenuhi dengan baik.

Referensi :
Aryani, W. D., & Sutisna, S. (2023). The Strategy of Housing Rehabilitation and Reconstruction after
2022 Earthquake in Cianjur, West Java, Indonesia. International Journal Of Humanities Education and
Social Sciences (IJHESS), 2(5).

Ihsan, M., Marnani, C. S., & Bahar, F. (2022). Build Back Better: Rehabilitation And Reconstruction
After The Cianjur Earthquake Disaster.

Anda mungkin juga menyukai