Anda di halaman 1dari 10

MITIGASI

SALSABILA PUTRI YULIADRI 2311216003

BENCANA pengampu : Aulia


Ramah,SKM, MKM
OUTLINE
1 Prinsip mitigasi bencana

2 Sendai Framework (Pengurangan Risiko Bencana)

3 Tujuan Mitigasi Bencana

4
3 Bentuk Mitigasi Bencana

5 Kearifan Lokal dalam Manajemen Bencana


PENGERTIAN
MITIGASI
Menurut UU Nomor 24 Tahun
2007 tentang Penanggulangan
Bencana, mitigasi adalah
serangkaian upaya untuk
mengurangi resiko bencana, baik
melalui pembangunan fisik
maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan
menghadapi ancaman bencana.
PRINSIP MITIGASI

BENCANA
cepat dan akurat
• prioritas
• koordinasi
• keterpaduan
• berdaya dan berhasil guna
• transparansi dan akuntabilitas
• pemberdayaan
SENDAI
FRAMEWORK
(PENGURANGAN
RISIKO
Kerangka Kerja BENCANA)
Sendai bertujuan untuk
mencapai pengurangan besar risiko dan
kerugian bencana dalam kehidupan,
penghidupan dan kesehatan serta aset
ekonomi, fisik, sosial, budaya dan
lingkungan hidup manusia, dunia usaha,
komunitas dan negara selama 15 tahun ke
depan.
TUJUAN MITIGASI
BENCANA
• Mengurangi resiko/dampak yang ditimbulkan
oleh bencana khususnya bagi penduduk, seperti
korban jiwa (kematian), kerugian ekonomi
(economy costs) dan kerusakan sumber daya
alam.
• Sebagai landasan (pedoman) untuk perencanaan
pembangunan.
• Meningkatkan pengetahuan masyarakat (public
awareness) dalam menghadapi serta mengurangi
dampak/resiko bencana, sehingga masyarakat
dapat hidup dan bekerja dengan aman (safe).
BENTUK MITIGASI
Non BENCANAMitigasi
Mitigasi non struktural merupakan suatu upaya Mitigasi struktural merupakan upaya dalam
dalamstruktural
mengurangi dampak bencana melalui Struktural
meminimalkan bencana dengan membangun
kebijakan dan peraturan. Contohnya, UU PB berbagai prasarana fisik menggunakan
atau Undang-Undang Penanggulangan Bencana, teknologi. Misalnya dengan membuat waduk
pembuatan tata ruang kota, atau aktivitas lain untuk mencegah banjir, membuat alat pendeteksi
yang berguna bagi penguatan kapasitas warga. aktivitas gunung berapi, menciptakan early
warning sistem untuk memprediksi gelombang
tsunami, hingga membuat bangunan tahan
bencana atau bangunan dengan struktur yang
direncanakan sedemikian rupa sehingga mampu
bertahan dan tidak membahayakan para
penghuninya jika bencana terjadi sewaktu-
waktu.
KEARIFAN LOKAL DALAM
Rumah MANAJEMEN BENCANA
Tradisi
Gadang:
• Bentuk rumah Gadang yang tinggi dan "Badaoncek":
• Tradisi turun temurun di Nagari Tandikat,
kokoh dengan atap gonjong yang curam Padang Pariaman, ini mewajibkan
dirancang untuk tahan terhadap gempa masyarakat untuk menanam pohon beringin
bumi. di pekarangan rumah.
• Material bangunan yang terbuat dari kayu • Pohon beringin memiliki akar yang kuat dan
dan bambu bersifat elastis dan tahan mampu menahan erosi tanah, sehingga
terhadap guncangan. membantu mencegah longsor.
• Sistem "tongkat tuo" (pilar utama) di tengah
rumah membantu menopang struktur
bangunan saat gempa bumi.
THANK YOU!
I HOPE YOU LEARN SOMETHING
NEW TODAY!

Anda mungkin juga menyukai