PENGERTIAN MITIGASI Menurut UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. PRINSIP MITIGASI • BENCANA cepat dan akurat • prioritas • koordinasi • keterpaduan • berdaya dan berhasil guna • transparansi dan akuntabilitas • pemberdayaan SENDAI FRAMEWORK (PENGURANGAN RISIKO Kerangka Kerja BENCANA) Sendai bertujuan untuk mencapai pengurangan besar risiko dan kerugian bencana dalam kehidupan, penghidupan dan kesehatan serta aset ekonomi, fisik, sosial, budaya dan lingkungan hidup manusia, dunia usaha, komunitas dan negara selama 15 tahun ke depan. TUJUAN MITIGASI BENCANA • Mengurangi resiko/dampak yang ditimbulkan oleh bencana khususnya bagi penduduk, seperti korban jiwa (kematian), kerugian ekonomi (economy costs) dan kerusakan sumber daya alam. • Sebagai landasan (pedoman) untuk perencanaan pembangunan. • Meningkatkan pengetahuan masyarakat (public awareness) dalam menghadapi serta mengurangi dampak/resiko bencana, sehingga masyarakat dapat hidup dan bekerja dengan aman (safe). BENTUK MITIGASI Non BENCANAMitigasi Mitigasi non struktural merupakan suatu upaya Mitigasi struktural merupakan upaya dalam dalamstruktural mengurangi dampak bencana melalui Struktural meminimalkan bencana dengan membangun kebijakan dan peraturan. Contohnya, UU PB berbagai prasarana fisik menggunakan atau Undang-Undang Penanggulangan Bencana, teknologi. Misalnya dengan membuat waduk pembuatan tata ruang kota, atau aktivitas lain untuk mencegah banjir, membuat alat pendeteksi yang berguna bagi penguatan kapasitas warga. aktivitas gunung berapi, menciptakan early warning sistem untuk memprediksi gelombang tsunami, hingga membuat bangunan tahan bencana atau bangunan dengan struktur yang direncanakan sedemikian rupa sehingga mampu bertahan dan tidak membahayakan para penghuninya jika bencana terjadi sewaktu- waktu. KEARIFAN LOKAL DALAM Rumah MANAJEMEN BENCANA Tradisi Gadang: • Bentuk rumah Gadang yang tinggi dan "Badaoncek": • Tradisi turun temurun di Nagari Tandikat, kokoh dengan atap gonjong yang curam Padang Pariaman, ini mewajibkan dirancang untuk tahan terhadap gempa masyarakat untuk menanam pohon beringin bumi. di pekarangan rumah. • Material bangunan yang terbuat dari kayu • Pohon beringin memiliki akar yang kuat dan dan bambu bersifat elastis dan tahan mampu menahan erosi tanah, sehingga terhadap guncangan. membantu mencegah longsor. • Sistem "tongkat tuo" (pilar utama) di tengah rumah membantu menopang struktur bangunan saat gempa bumi. THANK YOU! I HOPE YOU LEARN SOMETHING NEW TODAY!
Essay Hubungan Faktor Resiko Kesehatan Lingkungan Dalam Pengelolaan Sampah Padat Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kelurahan Hegarsari Kecamatan Pataruman Kota Banjar