Nim : 2205903020037
Mata Kuliah : Mitigasi Bencana
Structural : Pelebaran dan pembuatan bronjong pada tepi Sungai sebagai uapaya melindungi
dan memperkuat struktur tanah di sekitar tebing agar tidak terjadi longsor dan mencegah
terjadinya banjir di daerah sekitaran sungai. Seperti yang diketahui salah satu faktor penyebab
terjadinya banjir adalah akibat dari pendangkalan dan penyempitan aliran sungai yang
melintasi suatu daerah di aceh barat. Oleh sebab itu perlu dilakukan pelebaran aliran sungai
sehingga dapat meminimalisir terjadinya banjir dan Pembangunan bronjong sebagai upaya
pencegahan pengikisan tanah oleh air Sungai.
Pengembangan 2 contoh mitigasi bencana dari sumber lain (struktural dan nonstruktural)
2. Mitigasi gempa bumi di Bengkulu (sumber; Jurnal Teknik Sipil Inersial. vol 1, No 1,
Oktober 2009)
Structural : Salah satu mitigasi structural jangka panjang adalah mempersiapkan diri
dengan membangun rumah yang mengikuti kaidah-kaidah tahan gempa. Konstruksi
bangunan tahan gempa adalah bangunan yang bisa merespon gempa, dengan sikap
bertahan dari keruntuhan dan bersifat fleksibel untuk meredam getaran gempat.
Bangunan tahan gempa merupakan bangunan yang dirancang dan diperhitungkan
secara analisis, baik kombinasi beban, penggunaan material, dan penempatan massa
strukturnya. Ciri-ciri fisik bangunan tahan gempa adalah memilik struktur sistem
penahan gaya dinakik gempa, memiiki sistem penahan gempa, dan konfigurasi
strukturnya memenuhi standar anti gempa. Dalam membangun bangunan komersil
maupun hunian tahan gempa ada beberapa hal yang harus diperhatikan dengan baik.
Setidaknya ada 3 hal utama yang harus Anda perhatikan, yaitu pondasi, beton, dan
beton bertulang.
Nonstruktural : Masyarakat perlu diberikan sosialisasi tentang gempa bumi dan rumah
tahan gempa dengan hubungannya terhadap kerusakan yang pernah terjadi akibat
gempa di Bengkulu, serta untuk mengingatkan kesiapan masyarakat dalam
mempersiapkan rumah sebagai tempat tinggal untuk hidup di daerah rawan gempa.
Kebiasaan masyarakat membangun yang sudah merujuk kerumah tahan gempa yang
dapat dikembangkan sesuai dengan teori bangunan tahan gempa dan kondisi
kerusakan yang pernah terjadi untuk membuat suatu pedoman praktis pembangunan
rumah sederhana tahan gempa. Diharapkan dengan adanya pedoman praktis tentang
rumah tahan gempa, sosialisasi dan pelatihan terhadap tukang dan mandor ini dapat
membantu masyarakat dalam membangun rumah yang sesuai dengan standar
ketahanan gempa dan cocok untuk masyarakat kota Bengkulu, sehingga dapat
meminimalkan dampak kerugian yang dapat terjadi akibat gempa bumi yang biasa
disebut dengan mitigasi gempa.