Anda di halaman 1dari 3

Nama : Salsabila Putri Yuliadri

Nim 2311216003
Kelas : A3 Pengenalan Aplikasi Komputer
Dosen Pengampu : Elsi Novnariza, SKM., MKM

TUBERKULOSIS PARU

Tuberkulosis paru merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh


Mycobacterium tuberculosis dan paling sering bermanifestasi di paru. Mikobakterium ini
ditransmisikan melalui droplet di udara, sehingga seorang penderita tuberkulosis paru merupakan
sumber penyebab penularan tuberkulosis paru pada populasi di sekitarnya. 1 TB menyebar dari
orang ke orang melalui udara. Saat orang dengan TB paru batuk, bersin, atau meludah, mereka
mendorong kuman-kuman TB ke udara. Hanya dengan menghirup sejumlah kecil kuman-kuman
ini, seseorang dapat terinfeksi.2
Menurut World Health Organization (WHO) Tuberkulosis menyerang terutama orang
dewasa pada usia-usia paling produktif. Namun, semua kelompok usia tetap berisiko. Lebih dari
95% kasus dan kematian terjadi di negara-negara berkembang. Orang-orang yang terinfeksi HIV
18 kali lipat lebih mungkin mengalami TB aktif (lihat bagian tentang TB dan HIV di bawah).
Risiko TB aktif juga lebih tinggi pada orang-orang yang menderita kondisi-kondisi lain yang
mengganggu sistem kekebalan. Orang yang mengalami kekurangan gizi 3 kali lebih berisiko.
Secara global pada tahun 2020, terdapat 1,9 juta kasus TB baru yang disebabkan kekurangan
gizi. Gangguan penggunaan alkohol meningkatkan risiko penyakit TB sebesar 3,3 kali lipat,
sedangkan merokok meningkatkan risiko sebesar 1,6 kali lipat. Pada tahun 2020, 0,74 juta kasus
TB baru disebabkan oleh gangguan penggunaan alkohol, dan 0,73 juta akibat merokok. 2
Menurut Rikesdas bahwa prevalensi TB paru yang didiagnosis tenaga kesehatan di
Indonesia sebesar 0,4 persen, tidak jauh berbeda dengan tahun 2007.11,12 Lima provinsi dengan
TB paru tertinggi pada tahun 2013 yaitu Jawa Barat (0,7%), Papua dan DKI Jakarta (0,6%),
Gorontalo (0,5%), serta Banten dan Papua Barat (0,4%).3
Upaya penanggulangan penyakit TB sudah dilakukan melalui berbagai program
kesehatan di tingkat Puskesmas, berupa pengembangan strategi penanggulangan TB yang
dikenal dengan strategi DOTS (directly observed treatment, short course = pengawasan langsung
menelan obat jangka pendek), yang telah terbukti dapat menekan penularan, juga mencegah
perkembanggannya
MDR (multi drugs resistance = kekebalan ganda terhadap obat) TB, tetapi hasilnya masih
dirasakan belum sesuai dengan yang diharapkan.1
Tujuan jangka panjang penanggulangan nasional TB adalah menurunkan angka kesakitan
dan kematian yang diakibatkan oleh TB dengan cara memutuskan rantai penularan, sehingga
tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Untuk mendukung upaya tersebut
tidak cukup hanya dengan melakukan survailans terpadu penyakit TB akan tetapi diperlukan juga
analisis terhadap faktor risiko penularan TB sehingga rantai penularan dapat diputuskan 3
DAFTAR PUSTAKA

Ikurendra EA. Faktor faktor yang mempengaruhi kejadian tb paru dan upaya penanggulangannya
[Internet]. Peer-reviewed Publ DOI. Published online 2019:1-23.
https://osf.io/preprints/inarxiv/r3fmq/
World Health Organization (WHO). Tuberkulosis. Published 2022. Accessed December 10,
2023. https://www.who.int/indonesia/news/campaign/tb-day-2022/fact-sheets
Nurjana MA. Faktor Risiko Terjadinya Tuberculosis Paru Usia Produktif ( 15-49 Tahun ) Di
Indonesia Risk Factors of Pulmonary Tuberculosis on Productive Age 15-49 Years. Media
Litbangkes. 2015;25(3):165-170.

Anda mungkin juga menyukai