Anda di halaman 1dari 15

Pancasila sebagai ideologi dan Dasar Negara

Pancasila adalah dasar Negara Kesatuan Repulik Indonesia yang terdiri atas 2 suku kata yaitu panca yang
berarti 5 dan sila yang berarti dasar dengan demikian, pancasila secara bahasa berarti lima dasar.
Pancasila dijadikan ideologi negara sejak 17 Agustus 1945, dan disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945.

Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara

Dr. Radjiman Wedyodiningrat dalam siding BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia) yang pertama tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945 mengajukan usul tentang
dasar Negara yang ditanggapi oleh Mr Muhammad Yamin, Prof. Dr. Mr Soepomo dan Ir. Soekarno
sebagai berikut :

1) Mr. Muhammad Yamin (29 mei 1945)

Mr Muhammad Yamin mengemukakan pidato tentang 5 dasar Negara Indonesia merdeka sebagai
berikut :

a. peri kebangsaan

b. peri kemanusiaan

c. peri ketuhanan

d. peri kerakyatan

e. kesejahteraan social

Muhammad yamin juga menyampaikan usul tertulis mengenai rancangan undang undang dasar RI yang
didalamnya tercantum rumusan 5 dasar Negara sebagai berikut :

a. ketuhanan yang maha Esa

b. kebangsaan persatuan Indonesia

c. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab

d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

e. Keadilan social bagi seluruh rakyat indonesia

2) Prof. Dr. Mr Soepomo (31 Mei 1945)

Dr. soepomo mengemukakan pidatonya tentang 5 dasar Negara Indonesia sebagai berikut :

a. Paham Negara persatuan

b. Perhubungan Negara dan agama

c. Sistem badan perwakilan

d. Sosialisme Negara ( state socialism)

e. Hubungan antar bangsa yang bersifat asia timur raya

3) Ir. Soekarno (1 Juni 1945)


Ir Soekarno mengemukakan dasar Negara Indonesia merdeka di hadapan sidang BPUPKI yang kemudian
diberi nama “pancasila”. Lima dasar tersebut adalah sebagai berikut a a) Nasionalisme atau kebangsaan
Indonesia

b) Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan

c) Mufakat atau demokrasi

d) Kesejateraan sosial

e) Ketuhanan yang berkebudayaan

Lima asas atau lima dasar negara Indonesia dapat dipadukan menjadi “Trisila” yang rumusannya sebagai
berikut.

a) Sosionasional, yaitu nasionalisme dan internasionalisme.

b) Sosiodemokrasi, yaitu demokrasi dengan kesejahteraan rakyat.

c) Ketuhanan Yang Maha Esa.

Trisila dapat dipadu lagi menjadi “Ekasila”, yakni gotong royong.

II. Rumusan Pancasila dalam Piagam Jakarta

Untuk menyempurnakan usulan yang bersifat peroragan, di bentuklah Panitia Sembilan yang ditugaskan
di luar sidang resmi untuk merumuskan suatu rancangan pembukaan hukum dasar. Tugas Panitia
Sembilan adalah menyusun sebuah naskah rancangan pembukaan hukum dasar yang kemudian oeh Mr.
Muhammad Yamin diberi nama “Piagam Jakarta”.

Anggota Panitia Sembilan adalah

1. Ir soekarno (Ketua merangkap Anggota)

2. Drs. Mohammad Hatta (anggota)

3. Mr. A.A. Maramis (anggota)

4. K.H Wachid Hasyim (anggota)

5. Mr Achmad Subadjo (anggota)

6. H. Agus Salim (anggota)

7. Abdul Kahar Mudzakir (anggota)

8. Abikusno Tjokrosoejoso (anggota)

9. Mr. Muhammad Yamin (anggota)

Piagam jakarta memuat rumusan dasar Negara sebagai hasil yang pertama kali disepakati oleh sidang,
rumusan dasar Negara yang memuat dalam Piagam Jakarta adalah sebagai berikut :

1) Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk pemeluknya

2) Kemanusiaan yang adil dan beradab \


3) Persatuan Indonesia

4) Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

5) Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia

Setelah Indonesia merdeka, rumusan dasar Negara Pancasila tersebut kemudian disahkan oleh PPKI
sebagai dasar filsafat negara Indonesia dalam sidangnya tanggal 18 Agustus 1945. Namun, dilakukan
perubahan, yaitu penghapusan bagian kalimat, “dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya.” Penghapusan kalimat tersebut dikarenakan dengan alasan adanya keberatan dari
pemeluk agama lain selain Islam.

2. Kedudukan dan Fungsi Pancasila

a. Dasar Negara RI

Pancasila ditetapkan oleh PPKI pada tanggal 18 agustus 1945 sebgai dasar Negara, pancasila
dipergunakan untuk mengatur seluruh tatanan kehidupan Negara

b. Pandangan Hidup bangsa Indonesia

Sebagai pandangan hidup, pancasila merupakan kristalisasi pengalaman pengalaman hidup dalam
perjalanan sejarah bangsa Indonesia yang telah membentuk sikap, watak dan perilaku

c. Jiwa bangsa Indonesia

Sebagai jiwa bangsa, pancasila menjadi dasar aspirasi, semamgat, dan motivasi perjuangan bangsa
indonesia

d. Tujuan Bangsa Indonesia

Sebagai tujuan bangsa, nilai nilai yang terkandung dalam pancasila merupakan nilai nilai luhur yang
dicita cita kan dalam mewujudkan kehidupan yang sejahtera lahir dan batin.

e. Perjanjian luhur Bangsa Indonesia

Sebagai perjanjian luhur bangsa, pancasila disepakati bersama oleh pembentuk Negara

f. Sumber dari segala sumber Hukum

Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hokum, bahwa seluruh tata kehidupan berbangsa dan
bernegara, seluruh peraturan perundang undangan harus bersumber pada pancasila

g. Sumber Nilai

Pancasila sebagai sumber nilai, arinya pancasila merupakan nilai dan dijadikannya sebagai sumber nilai
ketatanegaraan RI

h. Paradigma pembangunan

Secara filosofis, hakikat kedudukan pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional mengandung
suatu konsekuensi bahwa dalam segala aspek pembangunan nasional kita harus mendasarkan pada
hakikatnya nilai nilai dari sila sila pancasila

i. Ideologi Terbuka dan Tertutup


Pancasila sebagai ideologi terbuka berarti nilai nilai dan cita cita yang terkandung dalam pancasila tidak
dipaksakan dari luar melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat
bangsa Indonesia

NILAI-NILAI DALAM PANCASILA

Sila 1 Mengandung nilai religius

Contoh: Ketaqwaan kepada Tuhan YME

Sila 2 Mengandung nilai-nilai kemanusiaan

Contoh: Tidak semena-mena terhadap orang lain

Sila 3 Mengandung nilai persatuan

Contoh: Cinta tanah air dan bangsa

Sila 4 Mengandung nilai kerakyatan

Contoh: Menghargai pendapat orang lain

Sila 5 Mengandung nilai keadilan

Contoh: Menolong sesama

C. Sikap Positif terhadap Ideologi Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara

Mengamankan Pancasila sebagai dasar dan ideologi Negara terbagi menjadi dua cara, yaitu preventif dan
represif.

PREVENTIFPREVENTIF( PENCEGAHAN )

a. Membina Wawasan Nusantara

b. Melaksanakan sistem hankamrata

c. Membina kesadaran ketahanan nasional

REPRESIF(TINDAKAN)

a. Memenjarakan orang yang terlibat dalam pemberontakan

b. Memenjarakan orang yang terlibat dalam pelanggaran hokum

c. Memenjarakan orang yang terlibat dalam pengkhianatan

d. Tindakan merongrong pancasila

e. subversi

Ada berbagai upaya untuk mempertahankan Pancasila sebagai ideologi negara, yaitu:

a. Melaksanakan nilai-nilai Pancasila dalam praktik kehidupan negara

b. Menjalankan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari


c. Menanamkan nilai-nilai Pancasila melalui sekolah-sekolah

d. Mempertahankan Pancasila sebagai ideologi negara

e. Meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya upaya merongrong Pancasila

http://rtnadia2.blogspot.co.id/p/tugas-pkn-rangkuman-kelas-8-bab-1.html

materi pkn kelas 8 semester 2

KELAS VIII

KEDAULATAN RAKYAT

1. Pengertian Kedaulatan

Kedaulatan berasal dari kata “daulat” daulat dalam bahasa Arab artinya “kekuasaan atau dinasti
pemerintahan”. Oan masih ada arti kedaulatan dalam bahasa-bahasa yang lai misalnnya ;

• Istilah dari bahasa Inggris kedaulatan artinya SOUVERIGNITY.

• Istilah dari bahasa Perancis kedaulatan artinya SOUVERAINETE

• Istilah dari bahasa Italia kedaulatan artinya SOVRANSI

• Istilah dari bahasa latin kedaulatan artinya SUPERAMUS

Makna dari istilah-istilah di atas kesemuanya memiliki arti “tertinggi”. Jadi kedaulatan berarti kekuasaan
tertinggi atau kekuasaan yang tidak terletak di bawah kekuasaan tertentu atau kekuasaan yang tertinggi
yang ada dalam suatu Negara.

1. Jenis Kedaulatan

Menurut Jean Bodin (1500 – 1590), Ada dua jenis kedaulatan yaitu:

1. Kedaulatan ke dalam (intern), yaitu kekuasaan tertinggi di dalam negara untuk mengatur
fungsinya. Pemerintah berhak mengatur segala kepentingan rakyat melalui berbagai lembaga negara dan
perangkat lainnya, tanpa campur tangan negara lain. Kedaulatan ke dalam merupakan kedaulatan yang
dimiliki suatu negara untuk mengatur dan menjalankan organisasi negara sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku di negara tersebut, dan rakyat harus patuh dan tunduk dengan apa yang
digariskan pemerintah.

2. Kedaulatan ke luar (ekstern), yaitu kekuasaan tertinggi di dalam negara untuk mengadakan
hubungan dengan negara lain serta mempertahankan wilayah dari berbagai ancaman dari luar. Negara
berhak mengadakan hubungan atau kerjasama dengan negara lain guna kepentingan nasionalnya.,

Kedaulatan ke I,uar merupakan kedaulatan yang berkaitan dengan wewenang untuk mengatur
pemerintahan dan menjaga keutuhan wilayah suatu negara yang sepatutnya juga dihormati negara lain.
Pelaksanaan konsep kedaulatan ke luar seperti adanya hubungan diplomatik, perjanjian antarnegara,
hubungan dagang dan sosial budaya.

1. Teori Kedaulatan

Terdapat beberapa teori kedaulatan yang dikemukakan oleh para ahli kenegaraan, antara lain sebagai
berikut.
1) Teori Kedaulatan Tuhan

Teori kedaulatan Tuhan mengajarkan bahwa negara dan pemerintahmendapat kekuasaan yang tertinggi
dari Tuhan. Menurut teori in.i, sesungguhnya segala sesuatu yang terdapa-t di alam semesta berasal dari
Tuhan.

Kedaulatan dalam suatu negara yang dilaksanakan oleh pemerintah negara juga berasal dari Tuhan.
Negara dan pemerintahan mendapat kekua$aan dari Tuhan karena tokoh-tokoh negara itu, secara kodrati
telah ditetapkan menjadi pemimpin negara. Mereka berperan sebagai wakil Tuhan. Raja misalnya,
bertugas memimpin rakyatnya untuk mencapai suatu cita-cita. Oleh karena itu, kepemimpinan dan
kekuasaan harus berpusat di tangan raja.

Teori kedaulatan Tuhan umumnya dianut olehraja-raja yang mengakui sebagai keturunan dewa.
Misalnya, raja-raja Mesir kuno, Kaisar Jepar.lg, dan Kaisar Cina. RajSl-raja di Jawa pada zaman Hindu,
juga menganggap dirinya sebagai penjelmaan dewa Wisnu. Pelopor¬pelopor teori kedaulatan Tuhan,
antara lain adalah Augustinus, Thomas Aquino, dan Friedrich Julius Stahl.

2) Teori kedaulatan Raja

Kekuasaan negara, menurut teori ini, terletak di tangan raja sebagai penjelmaan kehendak Tuhan. Raja
merupakan bayangan dari Tuhan. Agar negara kuat, raja’ harus berkuasa mutlak dan tidak terbatas.
Dalam teori kedaulatan raja, posisi raja selalu berada di atas undang-undang. Rakyat harus rela
menyerahkan hak asasinya dan kekuasaannya secara mutlak kepada raja.

Peletak dasar teori kedaulatan raja, antara lain Nicollo Machiavelli, Jean Bodin Thomas Hobbes, dan
Hegel. Nicollo Machiavelli mengajarkan, bahwa negara yang kuat haruslah dipimpin oleh seorang raja
yang memiliki kedaulatan tidak terbatas atau mutlak. Dengan demikian, raja dapat melaksanakan cita-cita
negara sepenuhnya. Raja hanya bertanggung jawab kepada .dirinya sendiri atau kepada Tuhan.

Raja tidak tunduk kepada konstitusi, walaupun disahkan oleh dirinya sendiri. Raja juga tidak bertanggung
jawab kepada hukum moral yang bersumber dari Tuhan, karena raja melaksanakan kewajibannya untuk
rakyat atas nama Tuhan.

3) Teori kedaulatan rakyat

Teori kedaulatan rakyat, yaitu teori yang mengatakan bahwa kekuasaansuatu negara berada di tangan
rakyat sebab yang benar-benar berdaulat dalam suatu negara adalah rakyat.

Sumber ajaran kedaulatan rakyat ialah ajaran demokrasi yan,g telah dirintis sejak jaman Yunani oleh
Solon. Istilah demokrasi berasal dari kata Yunani, demos (rakyat) dan kratein (memerintah) atau kratos
(pemerintah). Jadi, demokrasi mengandung pengertian pemerintahan rakyat, yaitu pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat, dan untuk,rakyat.

Rakyat merupakan suatu kesatuan yang dibentuk oleh individu-individu melalui perjanjian masyarakat.
Rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi memberikan haknya kepada untuk kepentingan bersama.
Penguasa dipilih dan ditentukan atas dasar kehendak rakyat melalui perwakilan yang duduk di dalam
pemerintahan. Pemerintah yang berkuasa harus mengembalikan hak-hak sipil kepada warganya.”

Pelopor teori kedaulatan rakyat

1. a) J.J. Rousseau, berpendapat ,bahwa negara dibentuk oleh kemauanrakyat secarE sukarela.
Kemauan rakyat untuk membentuk negara itu disebut kontrak sosial. Rousseau juga berpendapat bahwa
negara yang terbentuk melalui perjanjian masyarakat harus menjamin kebebasan dan persamaan.
2. b) Montesquieu, beranggapan bahwa kehidupan bernegara dapat terptur dengan baik, sebaiknya
kekuasaan dibagi tiga, yaitu legislatif, eksekutif, dan yudik’atif.

3. c) John Locke, berp’endapat bahwa manusia mempunyai hak pokok, yaitu hak hidup, hak
kemerdekaan, dan hak milik.

Selain itu, John juga mengajarkan asas-asas terbentuknya negara adalah sebagai berikut.

1. a) Pactum unionis, yakni perjanjian antar individu untuk mer.nbentuk negara;

2. b) Pactum subjectionis, yaitu perjanjian antara individu dengan negara yang dibentuk itu. Artinya,
individu memberikan mandat kepada negara atau pemerintah selama pemerintah berdasarkan konstitusi
atau undang-undang negara.

Dalam negara yang menganut teori kedaulatan rakyat terdapat ciri-ciri sebagai berikut.

1) Adanya lembaga perwakilan rakyat atau dewan perwakilan rakyat sebagai badan atau majelis yang
mewakili dan mencerminkan kehendak rakyat,

2) Untuk mengangkat dan menetapkan anggota majelis tersebut, pemilihan dilaksanakan untuk jangka
waktu tertentu. Rakyat yang telah dewasa secara bebas dan rahasia memilih wakil atau partai yang
disenangi atau dipercayai.

3) Kekuasaan atau kedaulatan rakyat dilaksanakan oleh badan perwakilan rakyat, yang bertugas
mengawasi pemerintah.

4) Susunan kekuasaan badan atau majelis itu ditetapkan dalam undang-undang negara.

4) Teori kedaulatan negara

Menurut teori kedaulatan negara, kekuasaan tertinggi terletak pada negara. Sumber atau asal kekuasaan
yang dinamakankedaulatan itu ialah negara. Negara sebagai lembaga ‘tertinggi kehidupan suatu bangsa,
dengan sendirinya memiliki kekuasaan. Jadi, kekuasaan’ negara ialah kedaulatan negara yang timbul
bersamaan dengan berdirinya negara.

Teori kedaulatan negara yang bersifat absolut dan mutlak ini berdasarkan pandangan bahwa negara
adalah penjelmaan Tuhan. Hegel mengajarkan bahwa negara dianggap suci karena . sesungguhnya negara
adalah penjelmaan kehendak Tuhan. Negara mewarisi kekuasaan yang bersumber dari Tuhan.
Berdasarkan teori kedaulatan negara, pemerintah adalah pelaksana tunggal kekuasaan negara. Teari ini
dianggap sebagai sebwah ajaran yang paling absolut sejak zaman Plato hingga Hitler-Stalin.

Negaralah yang menciptakan hukum dan negara tidak wajib tunduk pada hukum. Namun karena negara
abstrak, kekuasaan diserahkan kepada raja atas nama negara. Peletak dasar teori kedaulatan negara, antara
lain Paul Laban, George Jellinek, dan Hegel.

5) Teori kedaulatan hukum

Teori kedaulatan hukum, yaitu paham yang tidak disetujui oleh paham kedaulatan negara. Menurut teori
kedaulatan hukum, kekuasaan tertinggi dalam negara terletak pada hukum. Hal ini berarti, bahwa yang
berdaulat adalah lembaga atau orang yang berwenang mengeluarkan perintah atau lara[lgan yang
mengikat semua warga negara. Lembaga yang dimaksud adalahpemerintah dalam arti luas. Di Indonesia,
lembaga itu adalah presiden bersama para menteri sebagai pembantunya dan Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR). Di Inggris, lembaga itu adalah raja bersama parlemen.
Di negara kita, lembaga-Iembaga yang memiliki tugas pokok menyalurkan kehendak (aspirasi) rakyat
adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

1) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) merupakan pemegang pelaksana kedaulatan rakyat tertinggi
sebagai penyalur, pengutara, dan penjelma seluruh rakyat yang memegang kedaulatan negara. Oleh
karena itu, segala putusan MPR harus dapat mencerminkari suara hati nurani seluruh masyarakat.

Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat adalah sebagai berikut.

1. a) Majelis sebagai penjelmaan seluruh rakyat Indonesia adalah pemegang kekuasaan negara
tertinggi dan pelaksana dari kedaulatan rakyat. .

2. b) Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat,


ditambah dengan utusari-utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan, menurut aturan yang
ditetapkan dengan undang-undang.

Adapun tugas dan kewajiban MPR sesuai dengan pasal (3) UUD 1945 adalah:

1. a) berwenang menguvah dan menetapkan Undang-undang Dasar

2. b) Melantik Presiden dan Wakil Presiden

3. c) Memberhentikan presiden/wakil presiden dalam masa jabatannya

2) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) adalah sebuah lembaga tinggl negara yang berkedudukan sejajar
dengan lembaga tinggi negara lainnya, yang berfungsi sebagai dewan legislatif dan rekan kerja
pemerintah dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi jalannya roda pemerintahan. Kedudukan
Dewan- ini sangat kuat, sebab tidak bisa dibubarkan oleh presiden. Semua anggota DPR adalah anggota
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Dewan ini berkewajiban mengawasi segala tindakan Presiden dalam rangka pelaksanaan haluan negara.
Apabila DPR menganggap bahwa Presiden benar-benar melanggar haluan negara, DPR berhak
menyampaikan memorandum untuk mengingatkan Presiden. Apabila dalam waktu tiga bulan Presiden
tidak memperhatikan memorandum DPR itu, DPR mengajukan memorandum kedua. Lalu apabila dalam
waktu satu bulan memorandum yang kedua tidak diindahkan oleh presiden, DPR dapat meminta MPR
untuk mengadakan. Sidang Istimewa guna meminta pertanggungjawaban Presiden.

Dalam hal ini pembentukan undang-undang, DPR memiliki. peranan yang sangat besar. Setiap rancangan
undang-undang menghendaki persetujuan DPR. Apabila rancangan undang-undang yang diajukan
pemerintah tidak dapat persetujuan DPR, maka rancangan itu tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan
DPR masa itu.

Apabila terjadi kepentingan yang memaksa, pemerintah berhak; menetapkan peraturan pemerintah
pengganti undang-lmdang kemudian peraturan pemerintah ini juga haru mendapat persetujuan DPR. Oleh
karena itu DPR sebagai lembaga perwakilan rakyat memiliki peran yang sangat besar sebagai penyalur
aspirasi rakyat.

Tugas dan wewenang Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia ialah sebagai berikut.
1. a) Bersama-sama dengan Presiden membentuk undang-undang.

2. b) Bersama-sama dengan Presiden menetapkan APBN

3. c) Melaksanakan pengawasan terhadap:

1) Pelaksanaan undang-undang,

2) Pelaksanaan APBN serta pengolahan keuangan negara,

3) Kebijakan pemerintah sesuai dengan jiwa UUD 1945 dan TAP MPR RI.

1. d) Membahas hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban keuangan negara yang diberitahukan


oleh Badan Pemeriksa Keuangan yang disampaikan Rapat Paripurna untuk dipergunakan sebagai bahan
pengawasan. .

2. e) Membahas uhtuk meratifikasi dan/atau memberikan persetujuan atas keadaan pernyataan .


perang, serta pembuatan perdamaian dan perjanjian dengan negara lain yang dilakukan oleh presiden.

3. f) Menampung dan menindaklanjuti aspirasi dan pengaduan masyarakat.

4. g) Melaksanakan hal-hal yang ditugaskan oleh TAP MPR RI dan/atau Undang-Undang kepada
DPR • –

Untuk menjalankan tugas dan wewenang tersebut di atas, DPR mempunyai hak-hak sebagai berikut.

1) Hak interpelasi, yaitu hak untuk meminta keterangan kepada Presiden.

2) Hak angket, yaitu hak untuk mengubah rancangan undang-undang yang diajukan presiden.

3) Hak amandemen, yaitu hak untuk mengubah rancangan undang-undang yang diajukan Presiden. .

4) Hak petisi, yaitu hak untuk mengajukan usul, saran, dan anjuran kepada Presiden.

5) Hak inisiatif, yaitu hak untuk mengajukan rancangan undang-undang.

6) Hak budget, yaitu hak untuk mengesahkan rancangan Anggaran Pendapatsan Negara dan Belanja
Negara (RAPBN) menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

7) Hak bertanya, yaitu hak untuk bertanya kepada pemerintah tentang sesuatu hal secara tertulis.

3) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) merupakan badan legislatif di daerah. Badan ini mewakili
seluruh rakyat di daerahnya. Sebagian besar anggota DPRD dipilih melalui pemilihan Umum.

DPRD mempunyai tugas dan wewenangsebagai berikut.

1) Memilih gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati, dan walikota/wakil walikota.

2) Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Gubernur, Bupati dan Walikota kepada Presiden.

3) Bersama dengan Gubernur, Bupati, dan Walikota menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah.

4) Bersama dengan Gubernur, Bupati, dan Walikota membentuk peraturan daerah.


5) Melakukan pengawasan terhadap:

• pelaksanaan peraturan daerah dan peraturan perundang-uhdangan lain;

• pelaksanaan peraturan-peraturan dan’ keputusan Gubernur, Bupati, dan Walikota;

• pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

• kebijakan Pemerintah Daerah yang disesuaikan dengan poJa dasar pembangunan daerah;

• pelaksanaan kerjasama internasional di daerah.

6) Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah terhadap rencaha perjanjian internasional
yang menyangkut kepentingan daerah;

7) Menampung dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat.

Untuk melaksanakan tugas dan wewenang terssebut, DPRD mempunyai hak untuk:

a. Meminta pertanggungjawaban Gubernur, Bupati, Walikota;


b. Meminta keterangan kepada pemerintah daerah; .
c. Mengadakan penyelidikan;
d. Mengadakan perubahari atas rancangan peraturan daerah;
e. Mengajukan pernyataan pendapat;
f. Mengajukan rancangan peraturan daerah;
g. Mengajukan anggaran DPRD.

.Sistem Pemerintahan Negara

Ada dua jenis sistem pemerintahan yang terkenal dalam ilmu negara, yakni sistem parlementer dan sistem
presidensil.

1. Sistem Parlementer

Perdana menteri merupakan kepala pemerintahan, presiden hanya sebagai kepala negara. Kepala negara
dapat juga berupa raja, kaisar yang memperoleh hak waris secara turun-temurun. Pemegang kekuasaan
eksekutif dalam negara adalah perdana menteri. Perdana menteri bertanggung jawab kepada parlemen
yang merupakan lembaga perwakilan rakyat dan dapat dijatuhkan oleh parlemen melalui mosi tidak
percaya. Negara yang menganut sistem ini di antaranyaInggris, India, Pakistan, Ukraina, dan Jepang.

2. Sistem Presidensil

Pada sistem presidensil, kepala negara dan kepala pemerintah pegang oleh presiden. Ini berarti presiden
memegang kekuasaan eksekutif dalam negara. Menteri¬menteri negara diangkat dan ditunjuk oleh
presiden, sehingga mereka bertanggung jawab kepada presiden. Presiden menjalankan fungsi eksekutif
dan bertanggung jawab kepada lembaga perwakilan rakyat yang merupakan lembaga legislatif. Presiden
tidak bisa dijatuhkan oleh lembaga legislatif tetapi jugatidak bisa membubarkan lembaga legislatif.
Negara yang menganut sistem ini di antaranya Amerika Serikat, Filipina, dan Indonesia.

Dalam pemerintahan sislem parlementer, hubungan antara badan legislatif dengan badan eksekulif sangat
erat. Keanggotaan badan legislatif dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum. Adapun badan eksekutif
atau kabinet yang dipimpin oleh seorang perdana menteri dipilih berdasarkan dukungan suara terbanyak
dari badan legislatif (dewan perwakilan rakyat).
Kabinet yang menjalankan tugas-tugas pemerintahan beetanggung jawab kepada Dewan Perwakilan
Rakyat. Oleh karena itu, kedudukan kabinet sangat bergantung kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
Apabila kabinet dapat mempertanggungjawab¬kan tindakannya kepada Dewan Perwakilan Rakyat, tidak
akan terjadi sesuatu hal. Namun, jika badan perwakilan rakyat tidak dapat menerima pertanggungjawaban
kabinet, maka kemungkinannya dewan peewakilan rakyat akan menjatuhkan kabinet dengan mosi tidak
percaya.

Karena sangat bergantung kepada badan perwakilan rakyat, posisi pemerintahan dengan sistem
parlementee sangat labil. Apalagi kalau persaingan memperebutkan kursi di badan legislatif sangat tinggi.
Hal ini biasanya terjadi apabila terdapat jumlah partai yang banyak dalam memperebutkan suara
mayoritas di lembaga legislatif. dan kabinet terbentuk berdasarkan koalisi beberapa partai.

Sistem parlementer pernah diterapkan di Indonesia dari tahun 1945 sampai dengan tahun 1959 yang
membawa akibat sering terjadinya pergantian kabinet. Sistem ini masih dianut sampai sekarang terutama
di negara-negara Belanda, Belgia, dan Perancis.

Berbeda dengan sistem parlementer, dalam sistem presidentil hubungan antara badan legislatif dan badan
eksekutif bersifat fungsional. Artinya, badan yang satu tidak bergantung pada yang lainnya. Badan
eksekutif terpisah dari badan legislatif atau parlemen. Sistem ini merupakan aplikasi dari teori pemisahan
kekuasaan.

1. Sistem Pemerintahan Indonesia

Dilihat dari teori kenegaraan pemerintahan Indonesia menganut sistem presidensial. Hal ini didasarkan
pasa 17 UUD 1945 yang berbunyi:

(1) Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara

(2) Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden

(3) Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan

Adapun beberapa kunci pokok sistem pemerintahan negara Indonesia menurut UUD 1945 adalah sebagai
berikut.:

1. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum (rechtsstaat).

Hal ini menunjukan bahwa negara Indonesia berdasarkan atas hukum (rechtsstaat), bukan berdasarkan
atas kekuasaan belaka (machtsstaat). .

1. Sistem konstitusional . .

Pemerintahan negara berdasarkan atas konstitusi (hukum dasar), tidak bersifat absolutisme (kekuasaan
yang tidak terbatas). .

1. Kekuasaan negara yang tertinggi berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut UUD.

2. Presiden ialah penyelenggara pemerintahan negara

3. Presiden tidak bertanggung jawab kepada Dewan Perwakilan Rakyat.

Presiden harus mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat untuk membentuk undang¬undang (UU)
dan menetapkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Oleh karena itu, presiden harus bekerja
bersama-sama dengan dewan, tetapi presiden tidak bertanggung jawab kepada dewan, artinya kedudukan
presiden tergantung pada dewan.

1. Menteri negara ialah pembantu presiden, menteri negara tidak bertanggung jawab kepada Dewan
Perwakilan Rakyat.

Presiden mengangkat dan memberhentikan menteri. Menteri ini tidak bertanggung jawab kepada Dewan
Perwakilan Rakyat dan kedudukannya tidak tergantung kepada dewan.

1. Kekuasaan kepala negara tak terbatas

Meskipun kepala negara tidak bertanggung jawab kepada Dewan perwakilan Rakyat, ia bukan “diktator”,
artinya kekuasaan tidak terbatas. Ini berarti kekuasaan kepala Negara di Bangsa adalah kumpulan
manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu dimuka bumi.

Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang sama–sama
mendiami satu wilayah tertentu dan mengetahui adanya satu pemerintahan yang mengurus tata tertib serta
keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut.

Unsur unsur Negara

1.Rakyat

orang yang diam dan berkumpul disuatu negara

2. Wilayah

bagian/tempat yang merupakan bagian tak terpisahkan dari negara

– darat – udara

– laut – wilayah ekstra teritorial

3. Pemerintah yang berdaulat

arti sempit : lembaga eksekutif (Pres dan kabinet)

arti luas : semua badan yang berwenang mengelola negara, terdiri:

– legislatif : DPR

– eksekutif : Presiden

– yudikatif : MA

– eksaminatif(kontrol): BPK

– konstitutif : MPR

4. Pengakuan negara lain

a. De facto (fakta/fisik)

kenyataan berdirinya suatu negara.Bersifat :lemah, mudah berubah

b. De jure (hukum)
pengakuan secara tertulis dan resmi oleh undang-undang.

Terjadinya negara dapat dipelajari melalui 3 pendekatan, yakni secara teoritis, faktual, dan melalui proses
pertumbuhan primer dan sekunder.

• Pendekatan Teoritis

Terdiri atas :

1. Teori Ketuhanan :

Negara ada karena kehendak Tuhan. Teori ini dipelopori oleh Agustinus, Friedrich Julius Stahl, dan
Kraneburg.

• Teori Perjanjian Masyarakat :

• Teori Kekuasaan :

• Pendekatan Faktual

Pendekatan ini didasarkan pada kenyataan yang benar – benar terjadi. Menurut fakta sejarah, suatu
negara terbentuk, antara lain karena :

a. Pendudukan ( Occopatie ).Terjadi ketka suatu wilayah yang tidak bertuan dan belum dikuasai
kemudian diduduki dan dikuasai oleh suku / kelompok tertentu. Contoh: Liberia yang diduduki oleh kaum
Negro yang dimerdekakan pada tahun 1847.

b. Proklamasi ( Proclamation ).Suatuyah yang diduduki oleh bangsa lain mengadakan perjuangan
sehingga berhasil merebut wilayahnya dan menyatakan kemerdekaan. Contohnya: Indonesia pada 17
Agustus 1945 mampu merdeka lepas dari penjajahan Jepang dan Belanda.

c. Penarikan ( Accesie ).Mulanya suatu wilayah terbentuk akibat naiknya lumpur sungai atau timbul
dari dasar laut ( delta ). Wilayah tersebut kemudian dihuni oleh sekelompok orang hingga akhirnya
membentuk negara. Contoh: Negara Mesir terbentuk dari delta sungai Nil.

d. Penyerahan ( Cessie )Terjadi ketika suatu wilayah diserahkan pada negara lain atas dasar
perjanjian tertentu. Contoh: Wilayah Sleewijk diserahkan oleh Austria pada Prussia ( Jerman ).

e. Pencaplokan / Penguasaan ( Anexatie ).Suatu negara berdiri di suatu wilayah yang dikuasai
( dicaplok ) oleh bangsa lain tanpa reaksi berarti. Contoh: negara Israel ketika dibentuk tahun 1948
banyak mencaplok daerah Palestina, Suriah, Yordania dan Mesir.

f. Pemisahan ( Separatise ).Suatu wilayah yang memisahkan diri dari negara yang semula
menguasainya kemudian menyatakan kemerdekaan. Contoh: Belgia memisahkan diri dari Belanda dan
menyatakan merdeka.

g. Peleburan ( Fusi )Terjadi ketika negara – negara kecil yang mendiami suatu wilayah mengadakan
perjanjian untuk melebur menjadi satu negara baru. Contoh: terbentuknya federasi kerajaan Jerman tahun
1871.

h. Pembentukan baru.Wilayah negara yang berdiri di wilayah negara yang sudah pecah. Contoh:
Uni Soviet pecah kemudian muncul negara – negara baru.
Asas kewarganegaraan:

 Ius sanguinis (law of the blood) adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat kelahiran.

 Ius soli (law of the soil) adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan
negara tempat kelahiran.

 Kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang.

 Kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi
anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur di dalam undang-undang.

No Pancasila Uraian / Penjelasan Wujud Nilai 1. Sila Pertama Menunjukkan bahwa Tuhan adalah sebab
per-tama dari segala sesuatu, Yang Maha Esa, dan segala sesuatu bergan-tung kepada-Nya.

Tuhan ada secara mutlak. Oleh karena itu perlu dikembangkan nilai-nilai religius sebagai berikut;

 Keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa dengan sifat-sifat-Nya Yang Maha
Sempurna, Mahakasih, Mahakuasa, Maha adil, Maha bijaksana dan sifat suci lainnya.

 Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dengan menjalankan semua perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya.

2. Sila Kedua Manusia memiliki haki-kat pribadi yang mono-pluralis terdiri atas susu-nan kodrat jiwa
raga, serta berkedudukan se-bagai makhluk pribadi yang berdiri sendiri dan makhluk Tuhan Yang Maha
Esa.

Nilai-nilai kemanusiaan meliputi sebagai berikut :

 Pengakuan terhadap martabat manusia.

 Pengakuan yang adil terhadap sesama manusia.

 Pengertian manusia yang beradab yang memiliki daya cipta, rasa karsa, dan keyakinan sehingga
jelas adanya perbedaan antara manusia dan hewan.

3. Sila Ketiga Berupa pengakuan ter-hadap hakikat satu yang secara mutlak tidak dapat dibagi sehingga
seluruhnya merupakan suatu keseluruhan dan keutuhan.

Nilai-nilai persatuan bangsa adalah sebagai berikut :

 Persatuan Indonesia adalah persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia.

 Bangsa Indonesia adalah persatuan suku-suku bangsa yang mendiami wilayah Indonesia.

 Pengakuan terhadap perbedaan suku bangsa (etnis) dan kebudayaan bangsa dan kebudayaan
bangsa yang memberikan arah dalam pembinaan kesatuan bangsa.

4. Sila Keempat Menjunjung dan menga-kui adanya rakyat yang meliputi keseluruhan jumlah semua
orang warga dalam lingkungan daerah atau negara ter-tentu yang segala sesua-tunya berasal dari rakyat
dilaksnakan oleh ra-kyat dan diperuntukkan untuk rakyat.
Nilai kerakyatan adalah sebagai berikut:

 Kedaulatan negara adalah ditangan rakyat.

 Pimpinan kerakyatan adalah hikmat kebijaksanaan yang dilandasi akal sehat.

 Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.

 Musyawarah untuk mufakat dicapai dalam permusyawaratan wakil-wakil rakyat.

5. Sila Kelima Mengakui hakikat adil berupa pemenuhan se-gala sesuatu yang berhu-bungan dengan hak
dalam hubungan hidup kemanusiaan.

Nilai keadilan sosial adalah sebagai berikut;

 Perwujudan keadilan sosial dalam kehidupan sosial atau kemasyarakatan meliputi seluruh rakyat
Indonesia.

 Keadilan dalam kehidupan sosial teru-tama meliputi bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial,
kebudayaan, dan pertahanan keamanan nasional.

 Cita-cita masyarakat adil dan makmur, material dan spiritual yang merata bagi seluruh rakyat
Indonesia.

 Keseimbangan antara hak dan kewaji-ban, serta menghormati orang lain.

 Cinta akan kemajua

Makna dari 5 Lambang Sila Pancasila.

Burung garuda merupakan lambang dari negara kita. Namun, di dalam burung garuda terdapat lima
lambang yang memiliki arti dalam sila pancasila. Bintang emas dengan perisai hitam ini melambangkan
sila pertama, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.

Jumlah bulu pada Garuda melambangkan tanggal Proklamasi Kemerdekaan Indonesia; 17 bulu pada
masing-masing sayap, 8 bulu ekor, 19 bulu pangkal ekor (di bawah perisai, di atas ekor), dan 45 bulu
leher; semuanya melambangkan 17-8-1945; 17 Agustus 1945.

Kepala 'Burung Garuda' digambar menghadap ke kanan karena melambangkan kebaikan dan kebenaran.
Lambang 'Burung Garuda' diadaptasi dari kendaraan Batara Wisnu dalam pewayangan yaitu Garudeya.
Dalam pergelaran wayang juga, tokoh-tokoh baik ditempatkan di sebelah kanan. Sedangkan tokoh jahat
di sebelah kiri.

Garuda Pancasila adalah burung Garuda yang sudah dikenal melalui mitologi kuno dalam sejarah bangsa
Indonesia, yaitu kendaraan Wishnu yang menyerupai burung elang rajawali. Garuda digunakan sebagai
Lambang Negara untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang
kuat.

Anda mungkin juga menyukai