Anda di halaman 1dari 13

1.

Nilai pancasila secara historis


Secara historis nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila Pancasila sebelum
dirumuskan dan disahkan menjadi dasar negara Indonesia secara obyektif historis telah
dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri. Sehingga asal nilai nilai Pancasila tersebut tidak
lain adalah dari bangsa Indonesia sendiri, atau bangsa Indonesia sebagai kausa
materialis Pancasila.

2. Peraturan yang menyatakan bahwa kurikulum pendidikan tinggi


Amanat Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Pasal 35 ayat 2 tentang kurikulum
menyatakan bahwa Kurikulum Pendidikan Tinggi dikembangkan oleh setiap Perguruan
Tinggi sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan Tinggi ( SN Dikti) untuk setiap
Program Studi yang mencakup pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia, dan
keterampilan.

3. Materi pendidikan pancasila sesuai peraturan DIKTI


 Pancasila dalam kajian bangsa indonesia
 Pancasila sebagai dasar Negara
 Pancasila sebagai ideology Negara
 Pancasila sebagai system filsafat
 Pancasila sebagai system etika
 Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu

4. Peran pendidikan pancasila


 Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia
 Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
 Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
 Pancasila Sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum Negara
 Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur
 Pancasila Sebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia
 Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
 Pancasila Sebagai Moral Pembangunan
 Pembangunan Nasional Sebagai Pengamalan Pancasila
5. Nilai-nilai pancasila zaman kerajaan kutai
. Dimana bentuk kerajaan dengan agama dijadikan sebagai pengikat kewibawaan raja.
Nilai Pancasila:
a) Nilai Ketuhanan : Memeluk agama Hindu
b) Nilai Kerakyatan : Rakyat Kutai hidup sejahtera dan makmur
c) Nilai Persatuan : Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh
kawasan Kalimantan Timur

6. Makna kemerdekaan Republik Indonesia


Berikut 3 makna proklamasi kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia.
1. Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang diproklamirkan oleh Presiden
Soekarno pada 17 Agustus 1945, merupakan puncak perjuangan dari serangkaian
perjuangan mengusir penjajah dari bumi nusantara, sekaligus menjadi tonggak
sejarah berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
2. Proklamasi kmerdekaan yang diperjuangkan oleh bangsa Indonesia menandai
bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berdaulat. Merdeka dalam artian, merdeka
dari segala bentuk penjajahan dari bangsa lain dan bebas mengatur nasib
bangsanya sendiri tanpa campur tangan dari bangsa lain.
3. Kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia merupakan langkah awal untuk
membangun bangsanya sendiri guna menciptakan pemerintahan yang berdaulat,
mengayomi, melindungi, mensejahterakan dan memberikan keadilan bagi segenap
rakyat Indonesia.

7. Sidang PPKI
Hasil Sidang PPKI 18 Agustus 1945
1. Mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945
2. Memilih Ir. Soekarno sebagai Presiden dan Drs. Mohammad Hatta sebagai wakil
3. Dibentuk Komite Nasional untuk membantu tugas Presiden sementara, sebelum
dibentuknya MPR dan DPR.
Sidang PPKI 19 Agustus 1945
1. Pembagian wilayah, terdiri atas 8 provinsi.
2. Membentuk Komite Nasional (Daerah).
3. Menetapkan 12 departemen dengan menterinya yang mengepalai departemen dan 4
menteri negara.
Sidang PPKI ke-3 22 Agustus 1945
1. Pembentukan Komite Nasional.
2. Membentuk Partai Nasional Indonesia.
3. Pembentukan Badan Keamanan Rakyat.

8. Komite Nasional Indonesia Pusat


dibentuk berdasarkan Pasal IV, Aturan Peralihan, Undang-Undang Dasar 1945 dan
dilantik serta mulai bertugas sejak tanggal 29 Agustus 1945 sampai
dengan Februari1950.[1] KNIP merupakan Badan Pembantu Presiden, yang
keanggotaannya terdiri dari pemuka-pemuka masyarakat dari berbagai golongan dan
daerah-daerah termasuk mantan Anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.[2]
KNIP ini diakui sebagai cikal bakal badan legislatif di Indonesia, sehingga tanggal
pembentukannya diresmikan menjadi Hari Jadi Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia.
Anggota KNIP terdiri dari 137 orang, dimana yang bertindak sebagai pimpinan
adalah:[1][2]
 Mr. Kasman Singodimedjo - Ketua
 M. Sutardjo Kartohadikusumo - Wakil Ketua I
 Mr. J. Latuharhary - Wakil Ketua II
 Adam Malik - Wakil Ketua III

9. Maklumat pemerintah 14 november 1945


Dengan berbagai alasan dan latar belakang peristiwa diatas Pemerintah Indonesia pada 14
November 1945 akhirnya mengeluarakan maklumat yang berisi,
“Pemerintah Republik Indonesia setelah mengalami ujian-ujian yang hebat dengan selamat,
dalam tingkatan pertama dari usahanya menegakkan diri, merasa bahwa saat sekarang sudah
tepat untuk menjalankan macam-macam tindakan darurat guna menyempurnakan tata usaha
Negara kepada susunan demokrasi. Yang terpenting dalam perubahan-perubahan susunan
kabinet baru itu ialah, tanggungjawab adalah di dalam tangan Menteri.”
Selanjutnya KNIP dalam sidang ketiga tanggal 25-27 November 1945 menyetujui pula
adanya pertanggungjawaban menteri tersebut dengan kata-kata “… membenarkan kebijakan
presiden perihal mendudukkan perdana menteri dan menteri-menteri yang bertanggung jawab
kepada Komite Nasional Indonesia Pusat sebagai suatu langkah yang tidak dilarang oleh
Undang-Undang Dasar dan perlu dalam keadaan sekarang.”
Maklumat ini menjadi titik balik perubahan sistem pemerintahan Indonesia, yang
semula presidensil (12 September – 14 Novmber 1945) menjadi parlementer. Yang membuat
nantinya pemerintahan (Perdana Menteri bersama Kabinet) bertanggung jawab kepada
parlemen (KNIP) yang berfungsi sebagai badan legislatif bukan pada Presiden lagi, hal ini
sesuai dengan isi maklumat No.X 16 Oktober 1945 yang menyebutkan KNIP sebagai fungsi
legislatif.
Pengumuman maklumat ini menandai kemenangan Kelompok Oposisi Sosialis yang
telah menguasai KNI-P Pimpinan Sutan Sjahrir dan setelah maklumat tersebut Kelompok
Oposisi Sosialis di KNI-P segera mengusulkan Sutan Sjahrir sebagai Perdana Menteri pertama
Indonesia dan Soekarno pun menyambutnya dengan senang hati dan saat itulah awal
berlangsungnya kekuasaan Perdana Menteri Sutan Sjahrir atau yang lebih dikenal Kabinet
Sjahrir I karena nantinya Sjahrir berhasil menjadi Perdamna Menteri sebanyak 3 periode
pemerintahan,

10. Dekrit presiden 5 juli 1959


11. Dekret Presiden 5 Juli 1959 adalah dekret yang dikeluarkan Presiden Indonesia yang
pertama, Soekarno pada 5 Juli 1959. Isi dekret ini adalah pembubaran Badan
Konstituante hasil Pemilu 1955 dan penggantian undang-undang dasar dari UUD
Sementara 1950 ke UUD '45. Pm pyipoipppo

12. Pancasila sebagai pandangan hidup


Pancasila sebagai pandangan hidup merupakan sistem nilai, mencakup keseluruhan
nilai-nilai secara lengkap, tersusun secara sistematis-hierarkis, dimulai dari nilai
ketuhanan sampai nilai keadilan sosial. Nilai (value) merupakan pengertian filsafat.
Artinya, tolok ukur untuk menimbang-nimbang dan memutuskan apakah sesuatu benar
atau salah, baik atau buruk.

13. Implementasi pancasila sila kedua


 Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara
sesama manusia.
 Saling mencintai sesama manusia.
 Mengembangkan sikap tenggang rasa.
 Tidak semena-mena terhadap orang lain.
14. Implementasi pancasila sila kelima
a) Mengembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan
dan kegotong – royong
b) Mengembangkan sikap adil terhadap sesame
c) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
d) Menghormati hak orang lain
e) Suka memberikan pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri
f) Tidak menggunakan hak milik usaha – usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang
lain
g) Tidak menggunakan hak milik untuk hal – hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup
mewah.
h) Tidak menggunakan hak – hak milik untuk hal – hal yang bertentangan dengan
kepentingan umum.
i) Suka bekerja keras
j) Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama
k) Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.

15. Ideology terbuka


ialah bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan
diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakatnya sendiri. Ideologi
terbuka adalahideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya
dinamika secara internal.

16. Hubungan agama dengan pancasila


pancasila mencerminkan hidup rukun tentram dan juga beragama . hal bergama ada
pada sila pertama yaiyu ketuhanan yang maha esa yang secara tdk langsung menerangkan
agama yang dia nut bangsa indonesia ,agar bangsa indonesia mengenal cinta tanah air
sekaligus taat beragama.

17. Tiga hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat


 keheranan, heran akan bagaimana segala sesuatu dapat terjadi atau berlangsung
secara terus menerus tanpa ada suatu hukum yang berlaku atau mengikat, semisal
bagaimana bintang tetap ada di langit dan muncul setiap malam.
 rasa kesangsian, manusia tidak akan pernah puas bila hanya mendapat beberapa
penjelasan atau pendapat yang saling bertolak belakang dan masih mempertanyakan
sesuatu yang belum jelas itulah sebabnya munculperasaan skeptis.
 kesadaran akan keterbatasan, menyadaribahwa manusia sangat kecil di tengah alam
semesta, lalu keterbatasan manusia,manusia selalu memiliki keterbatasan dalam
melakukan sesuatu, sehinggamuncul pertanyaan apakah ada batasan yang lebih besar
yang membatasiseluruh manusia di muka Bumi, batasan yang lebih besar tersebut
diartikansebagai Tuhan, sang pengatur alam semesta

18. Nilai dasar pancasila


1. Nilai ketuhanan : Yaitu nilai yang mengatur bahwa Indonesia memiliki kebebasan
untuk memeluk agama dan kepercayaan masing-masing serta menghormati dan
menghargai antar umat beragama.
2. Nilai kemanusiaan : Yaitu nilai yang mengatur tentang kesadaran hidup bersama
dan hak asasi manusia.
3. Nilai persatuan : Yaitu dengan segala kebhinekaan Indonesia namun harus
memiliki persatuan yang utuh sebagai bangsa Indonesia
4. Nilai kerakyatan : Yaitu bahwa negara Indonesia adalah negara yang
berdemokrasi, memiliki prisip dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat
5. Nilai keadilan : Yaitu mengandung arti tujuan bangsa Indonesia itu sendiri,
terciptanya masyarakat yang adil dan makmur secara lahir maupun batin.

19. Nilai praksis pancasila


nilai yang sesungguhnya dilaksanakan dalam kehidupan nyata sehari-hari Nilai praksis
juga dapat berubah/diubah atau bisa juga dikatakkan nilai praksis merupakan penerapan
dari nilai instrumental dan nilai ideal pada kehidupan sehari hari.
sila ke 1
 Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
 Percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing.
 Tidak melakukan penistaan dari suatu agama seperti melakukan pembakaran
rumah rumah ibadah.
 Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
 Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa kepada orang lain.
sila ke 2
 Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia tanpa
membedakan.
 Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
 Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
Tidak semena-mena terhadap orang lain.
 Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan, seperti acara acara bakti sosial,
memberikan bantuan kepada panti panti asuhan sebagai bentuk kemanusiaan
peduli akan sesama.
sila ke 3
1. Mengembangkan sikap saling menghargai.
2. Membina hubungan baik dengan semua unsur bangsa
3. Memajukan pergaulan demi peraturan bangsa.
4. Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan Indonesia.
5. Mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi arau golongan.

sila ke 4
1. Menghindari aksi “Walk Out” dalam suatu musyawarah.
2. Menghargai hasil musyawarah. Ikut serta dalam pemilihan umum, pilpres, dan pilkada.
3. Memberikan kepercayaan kepada wakil wakil rakyat yang telah terpilih dan yang
menjadi wakil rakyat juga harus mampu membawa aspirasi rakyat.
4. Tidak memaksakan kehendak kita kepada orang lain.
5. Menghormati dan menghargai pendapat orang lain.

sila ke 5
o Suka melakukan perbuatan dalam rangka mewujudkan kemajuan dan keadilan sosial.
o Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan
suasana kekluargaan dan kegotongroyongan.
o Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
o Menghormati hak-hak orang lain.
o Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
o Tidak bersifat boros, dan suka bekerja keras
o Tidak bergaya hidup mewah.

20. Nilai instrumental pancasila


Untuk dapat merealiasikan dalam suatu kehidupan praktis makan nilai dasar itu harus
memiliki formulasi serta parameter atua ukuran yang jelas. Nilai instrumental inilah yang
merupakan suatu pedoman yang dapat diukur dan diarahkan. Jika nilai instrumental
tersebut dikaitkan dengan tingkah laku manusia dalam kehidupan maka akan menjadi
norma moral. Namun jika berkaitan dengan organisasi negara maka nilai instrumental ini
menjadi suatu arahan, keijaksanaan atau strategi yang bersumber dari nilai dasar. Jadi
dalam kata lain nilai insturmental pancasila dijabarkan dalam pedoman hukum atau aturan
perundang-undangan.

21. Hakikat pancasila sila pertama


Sila ketuhanan yang maha esa merupakan dasar dan jiwa dari keempat silalainnya. Sila
ketuhanan mengandung nilai bahwa negara merupakan bentuk pengejewantahan tujuan
manusia sebagai khalifah dari tuhan di dunia.oleh karena itusegala bentuk
penyelenggaraan negara harus dijiwai nilai ketuhanan yang maha esa. Negara Indonesia
sebagai sekumpulan manusia indonesia dengan persamaan nasibnyayang mengakui
Ketuhanan yang maha Esa memberikan kebebasan warga negaranyauntuk mempercayai
serta meyakini satu tuhan ditengah berbagai keyakinan yang berkembang ditengah
kehidupan masyarakat dunia.

22. Negara demokratis


negara yang menganut sistem pemerintahan dengan mewujudkan kedaulatan rakyat
(kekuasaan atau kedaulatan berada ditangan warganegara) yang diajlankan
olehpemerintah yang menjalankan hak dan wewenangnya atas nama rakyat Indonesia
23. Pancasila sebagai system etika
Pancasila mmgang pranan besar dalam membntuk pola pikir bangsa ini sehingga
bangsa ini dapat dihargai sebagai salah satu bangsa yang beradap di dunia. etika pancasila
adalah etika yang mndasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-nilai pancasila, yaitu
nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan.

24. Tantangan terhadap system etika pancasila pada zaman orde lama
1. Tantangan terhadap system etika Pancasila pada zaman orde Lama berupa sikap
otoriter dalam pemerintahan sebagaimana yang tercermin dalam penyelenggaraan
negara yang menerapkan system demokrasi terpimpin. Hal tersebut tidak sesuai
dengan system etika Pancasila yang lebih menonjolkan semangat musyawarah
untuk mufakat.
2. Tantangan terhadap system etika Pancasila pada zaman orde Baru terkait dengan
masalah NKK (Nepotisme, Kolusi, dan Korupsi) yang merugikan
penyelenggaraan negara. Hal tersebut, tidak sesuai dengan keadilan social karena
nepotisme, kolusi, dan korupsi hanya menguntungkan segelintir orang atau
kelompok tertentu,
3. Tantangan terhadap system etika Pancasila pada zaman Reformasi berupa eforia
kebebasan berpolitik sehingga mengabaikan norma-norma moral. Misalnya,
munculnya anarkisme yang memaksakan kehendak dengan mengatasnamakan
kebebasan berdemokrasi.

25. Asal mula pancasila


Pancasila adalah dasar negara yg di susun oleh BPUPKI, Pancasila juga di susun pada
sidang 1 BPUPKI rumusannya di usulkan oleh 3 tokoh negara yaitu Ir.Soekarno, Moh
yamin, dan dr.Soepomo. Pancila diberi nama pertama kali oleh Ir.Soekarno yang artinya
panca adalah lima, dan sila adalah dasar. Jadi pancasila adalah dasar negara. Pancasila
juga dibentuk karena syarat utama berdirinya suatu negara. Jadi dasar bangsa negara
Indonesia adalah Pancasila

26. Makna nilai sila kemanusiaan


Makna Pancasila sebagai Dasar Negara ialah Pancasila berperan sebagai landasan dan
dasar bagipelaksanaan pemerintahan, membentukan peraturan, dan mengatur
penyelenggaraan negara.Melihat dari makna pancasila sebagai dasar negara kita tentu
dapat menyimpulkan bahwa pancasilasangat berperan sebagai kacamata bagi bangsa
Indonesia dalam menilai kebijakan pemeritahan maupunsegala fenomena yang terjadi di
masayrakat.

27. Tata urutan peraturan perundang-undanganUUD 1945


1. Ketetapan MPR
2. UU/Perpu
3. Peraturan pmrintah
4. Peraturan presiden
5. Peraturan daerah

28. Etika dalam nilai-nilai pancasila


Etika Pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk pada nilai-
nilai Pancasila, yaitu nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan
dan nilai keadilan. Suatu perbuatan dikatakan baik bukan hanya apabila tidak bertentanan
dengan nilai-nilai Pancasila tersebut

29. Pembangunan berparadigma pancasila


Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan adalah sistem nilai acuan, kerangka-acuan
berpikir, pola-acuan berpikir atau jelasnya sebagai sistem nilai yang dijadikan sebagai
kerangka landasan, kerangka cara, dan sekaligus sebagai kerangka dalam menentukan
arah/tujan bagi yang menyandangnya.

30. Ketentuan ekonomi dalam UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945
Bunyi pasal 33 UUD 1945 sebagai berikut : ayat (1) berbunyi; Perekonomian disusun
sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan, ayat (2); Cabang-cabang produksi
yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
Negara, ayat (3) menyebutkan ; Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya
dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, ayat
(4), Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional dan ayat (5); Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam
undang-undang.
31. System pertahanan dan keamanan rakyat semesta
Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta adalah sistem pertahanan negara yang dianut
oleh Indonesia. Sesuai Undang-Undang RI No 34 Tahun 2004, Hankamrata adalah sistem
pertahanan yang bersifat semesta, yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah dan
sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan
diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, berkesinambungan dan berkelanjutan untuk
menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan
lRepublik Indonesia dan melindungi keselamatan segenap bangsa dari setiap ancaman.

32. Tantangan pancasila


 Ancaman Separatis dan Disintegrasi Bangsa : sikap daerah yang menentang
pusat dalam politik Indonesia
 Pngaruh globaliasasi
 Kehidupan Elit Politik yang Tak Selaras dengan Pancasila
 Menurunnya Moralitas dan Kesadaran Moral

33. Hubungan dasar Negara dengan konstitusitusi mempunyai hubungan secara


 Secara yuridis : Keterkaitan dasar negara dengan konstitusi bahwa konstitusi
mengandung pokok-pokok pikiran dasar negara yang diwujudkan dalam bentuk pasal-
pasal.
 Secara filosofis : Konstitusi di dasarkan pada filosofil bangsa tersebut yang berakar
pada budaya bangasa.
 Secara sosiologis : Konstitusi dapat menampung nilai-nilai yang berkembang di
masyarakat yang bersumber kepada dasar negara dalam penyelenggaraan
pemerintahan

34. Contoh hubungan dasar Negara dengan konstitusi Indonesia


Dapat dilihat dari hubungan antara sila-sila pancasila yang termuat pada pembukaan
UUD 1945 dengan pasal-pasal yang termuat dalam batang tubuh UUD 1945.
Pasal-pasal UUD adalah penjabaran dari pokok-pokok pikiran yang ada dalam
pembukaan UUD 1945.

35. Kesepakatan dasar dalam amandemen UUD Negara Republik Indonesia tahun1945
Tidak mengubah pembukaan UUD 1945 karena di dalam pembukaan UUD
1945 terdapat staatsidee (dasar/ideologi) berdirinya NKRI, dasar negara, dan cita-cita
negara. PembukaanUUD 1945 memuat dasar filosofis dan dasar normatif yang mendasari
seluruh pasal dalam UUD 1945.

36. Perubahan positif dari amandemen UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945
 UUD 1945 tidak lagi menimbulkan pasal pasal yang multitafsir.
 UUD 1945 lebih sesuai dengan perkembangan zaman yang terus berubah
 UUD 1945 menjadi lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat dan bangsa.
 UUD 1945 memberikan hak kepada warga negara untuk memilih dalam pemilu,
sehingga makin terciptanya negara yang berdemokrasi

37. Hubungan antara presiden dengan DPR


Hubungan antara DPR dam Presiden terletak pada hubungan kerja. ubungan presiden
dengan DPR adalah hubungan kerja yaitu dimana tercantum pada pasal 20 ayat 2, 3, 4, 5
yaitu mengenai proses pembuatan undang-undang dasar negara republik indonesia antara
presiden dan DPR

38. Hubungan presiden dengan MA


hubungannya adalah sebagi tugas MPR untuk mlantik presiden, mngangkat presiden,
memberentikan presiden sesudah masa jabatan, memilih presiden saat terjadi kekuasaan
antara 2 wakil presiden meurut pasal 2 dan pasal 3.
39. Pokok-pokok system pemerintahan Indonesia sebelum amandemeen UUD 1945
 Indonesia adalah Negara yang berdasar atas hukum (rechtsstaat)
 Sistem Konstitusional.
 Kekuasaan tertinggi di tangan MPR
 Presiden adalah penyelenggara pemerintah Negara yang tertinggi di bawah MPR.
 Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR.
 Menteri Negara adalah pembantu presiden, dan tidak bertanggung jawab terhadap
DPR.
 Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas.
menganut sistem pemerintahan presidensial.
40. Pokok-pokok system pemerintahan Indonesia sesudah amandemeen UUD 1945
 Bentuk Negara kesatuan dengan prinsip otonomi yang luas. Wilayah Negara
terbagi menjadi beberapa provinsi.
 Bentuk pemerintahan adalah Republik.
 Sistem pemerintahan adalah presidensial.
 Presiden adalah kepala Negara sekaligus kepala pemerintahan.
 Kabinet atau menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada
presiden.
 Parlemen terdiri atas dua (bikameral), yaitu DPR dan DPD.
 Kekuasaan yudikatif dijalankan oleh mahkamah agung dan badan peradilan di
bawahnya.
Sistem pemerintahan ini pada dasarnya masih menganut sitem presidensiaL

41. Menteri Negara


pembantu Presiden yang tidak membawahkan suatu departemen, misal Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara (pada Kabinet Pembangunan, Kabinet reformasi, dan
Kabinet Persatuan Nasional)

Anda mungkin juga menyukai