Anda di halaman 1dari 143

Kontrak Kuliah

Tatap Muka Maya:


Sebelum Mid Semester 7 kali
Sesudah Mid Semester 6-7 kali
Tugas :
Presentasi Makalah
Penilaian Akhir terdiri dari :
a. Absensi
b. Tugas
c. Hasil Ujian Mid Semester
d. Hasil Ujian Akhir semester
DASAR HUKUM
MATA KULIAH Pend.Pancasila
Pend.Pancasila adalah mata kuliah wajib disemua jenjang pendidikan
termasuk Perguruan Tinggi, Dasar Hukumnya:
1. UUD 1945
a. Pembukaan UUD 1945, alinea kedua dan keempat (cita- cita,
tujuan dan aspirasi Bangsa Indonesia tentang kemerdekaanya).
b. Pasal 27 (1), kesamaan kedudukan Warganegara di dalam hukum
dan pemerintahan.
c. Pasal 27 (3), hak dan kewajiban Warganegara dalam upaya bela
negara.
d. Pasal 30 (1), hak dan kewajiban Warganegara dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara.
e. Pasal 31 (1), hak Warganegara mendapatkan pendidikan.
2. UU no 2 Tahun 1989yang telah diperbaharui dengan UU
No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

3. SK Dirjen Dikti No.267/Dikti/Kep/2000 Tentang


Penyempurnaan Kurikulum Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian Di Perguruan Tinggi.

4. Surat Keputusan Dirjen Dikti Nomor 43/DIKTI/Kep/2006


tentang Rambu-Rambu Pelaksanaan Kelompok
Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.
TUJUAN UMUM DAN MISI
Pend.Pancasila
Tujuan Umum: adalah bagaimana menjadikan warga
negara yang baik yang mampu mendukung bangsa dan
negara.
Misi:
- sebagai pendidikan nilai kepribadian,
- pendidikan yang membekali pemahaman tentang
hubungan antara warga negara dengan negara(civics
education),
- pendidikan politik(Political education) atau demokrasi
- dan pendidikan bela negara.
Referensi
A.Ubaidillah dan Abdul Rozak, Pendidikan
Kewarganegaraan; Demokrasi, Hak Azasi Manusia
dan Masyarakat Madani, Syarif Hidayatullah, Jakarta,
2008
Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Gramedia,
Jakarta, 1995
Sumarsono, Pendidikan Kewarganegaraan,
Gramedia,Jakarta, 2008
BENDERA PUSAKA MERAH
PUTIH
MERAH BERARTI BERANI
PUTIH BERARTI SUCI
. MAKNA DAN ARTI LAMBANG
GARUDA PANCASILA
Garuda Pancasila terdiri atas tiga komponen utama, yakni
-Burung Garuda,
-perisai dan
-pita putih.
1. Burung Garuda
Burung Garuda merupakan burung mistis yang berasal dari
Mitologi Hindu yang berasal dari India dan berkembang
di wilayah Indonesia sejak abad ke-6. Burung Garuda itu
sendiri melambangkan kekuatan, sementara warna emas
pada burung garuda itu melambangkan kemegahan atau
kejayaan.
-Warna keemasan pada burung Garuda melambangkan
keagungan dan kejayaan.
-Garuda memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang
melambangkan kekuatan dan tenaga pembangunan.
-Jumlah bulu Garuda Pancasila melambangkan hari 
proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945, antara lain:
17 helai bulu pada masing-masing sayap
8 helai bulu pada ekor
19 helai bulu di bawah perisai atau pada pangkal ekor
45 helai bulu di leher
2. Perisai
Perisai yang dikalungkan melambangkan pertahanan
Indonesia. Pada perisai itu mengandung lima buah simbol
yang masing-masing simbol melambangkan sila-sila dari
dasar negara Pancasila.
Ditengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal
yang melukiskan garis khatulistiwa
Warna dasar pada ruang perisai adalah warna bendera
kebangsaan Indonesia “Merah-Putih”. Sedangkan bagian
tengahnya berwarna dasar hitam berarti warna alam atau
warna asli.
3. Pita Putih
Pada bagian bawah Garuda Pancasila, terdapat pita putih
yang dicengkeram, yang bertuliskan " BHINNEKA
TUNGGAL IKA " yang ditulis dengan huruf latin, yang
merupakan semboyan negara Indonesia.
Kata “Bhineka” berarti beraneka ragam atau berbeda-beda,
Kata “Tunggal” berarti satu, dan Kata “Ika” berarti itu
PANCASILA
Pancasila adalah dasar negara dan ideologi negara.
Apa pentingnya Ideologi bagi suatu bangsa dan
negara?
Pengertian Idiologi
Istilah idiologi berasal dari kata “idea”= ide,cita-cita
atau gagasan .
“logos”= ilmu/pengetahuan

ilmu/pengetahuan tentang cita-cita


Arti idiologi lebih luas
Suatu gagasan berdasarkan pemikiran yang sedalam-
dalamnya dan merupakan hasil pemikiran filsafat
Ajaran,doktrin, teori atau ilmu yang diyakini
kebenarannya dan disusun secara sistematis serta diberi
petunjuk pelaksanaanya dalam menanggapi dan
menyelesaikan masalah yang timbul dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Seperangkat gagasan yang membentuk landasan teori
ekonomis dan politik atau yang dipegang oleh seseorang
atau sekelompok orang
Ide, cita-cita beserta pedoman dan metode dalam
melaksanakan / mewujudkannya.
Suatu gagasan dan nilai-nilai yang tersusun secara
sistematis yang diyakini kebenarannya oleh suatu
masyarakat dan diwujudkan didalam kehidupan nyata.
Jadi arti Idiologi secara luas adalah suatu paham atau
ajaran yang berisi gagasan/cita-cita dan nilai-nilai
yang dianut oleh suatu bangsa dan dijadikan pola
untuk bertingkah laku dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Arti Pentingnya Ideologi
Suatu Bangsa dan Negara
1. Memberi landasan cara berpikir dan bertindak dalam
mencapai tujuan;
2. Membentuk identitas nasional atau jati diri bangsa
melalui nilai-nilai yang diyakini;
3. Memberi arah, cita-cita atau tujuan dan sekaligus
menjadi pendorong dalam upaya mencapai tujuan;
4. Memberi pegangan atau pedoman dalam
memecahkan berbagai masalah politik,
ekonomi,sosial budaya dan pertahanan keamanan;
5. Menjadi sarana pemersatu bangsa dan negara
Macam-macam Idiologi
Antara lain:
1. Liberalisme: suatu paham atau ajaran yang memberi
kebebasan kepada individu secara mutlak, akibatnya
terjadi persaingan bebas dlm sgl bidang kehidupan
Contoh: AS, Kanada, Perancis
2. Sosialisme:suatu paham yang tidak mengakui hak-hak
individu, segala kegiatan ekonomi, alat-alat produksi
sosial budaya sepenuhnya dikuasai negara
Contoh: Rusia, Polandia,, Kuba
3. Pancasila: bersumber dari nilai-nilai Pancasila.
Bukan merupakan gabungan dari liberalisme dan
sosialisme/komunisme, ttp merupakan ideologi yg
bersumber dan di gali dari kepribadian bangsa Indonesia
sendiri.
Prinsipnya adalah terwujudnya keselarasan, keserasian dan
keseimbangan antara individu dan kepentingan
masyarakat atau bangsa dan negara.
Pancasila sebagai Dasar Negara
Dasar hukumnya:
- Pembukaan UUD’45
- Tap MPR no. XVIII/MPR/1998 Pasal 1
“Pancasila sebagaimana tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 adalah dasar Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang harus dilaksanakan
secara konsisten dalam kehidupan bernegara”
Konsekuensi Pancasila sebagai dasar Negara:
- Pancasila merupakan norma tertinggi dalam negara;
segala sesuatu mengenai tata kehidupan bernegara harus
didasarkan pada Pancasila
- Pancasila menjadi sumber dari segala sumber hukum;
semua peraturan perundang-undangan yang berlaku harus
bersumber pada Pancasila.
Pancasila sebagai Idiologi
Negara Indonesia
Artinya Pancasila merupakan pandangan hidup, jiwa dan
kepribadian Bangsa Indonesia, moral pembangunan,
Pancasila menjadi perangkat pengarahan yang
dijadikan dasar, arah, tujuan dalam melangsungkan
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Asal Mula Pancasila
1. Asal Mula secara Langsung ( menurut Notonagoro):
a. Asal mula Bahan (Kausa Materialis);
Hakekatnya nilai-nilai yg mrpkn unsur-unsur Pancasila
digali dari bangsa Indonesia yg berpa nilai2 adat
istiadat kebudayaan serta nilai2 religius yg tdp pd
kehidupan sehari2 bgs Ind.Jd asal bahan Pancasila
adl pd bgs Ind sendiri yg tdp dlm kepribadian dan
pand hidup.
b. Asal mula bentuk (Kausa Formalis);
Bentuk Pancasila dirumuskan dlm Pembukaan
UUD’45
Isi rumusan formal Pancasila secara resmi tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945 alinea 4, sedangkan tata tulis atau
sistematka penulisan dan cara pengucapannya diatur
dalam Instruksi Presiden no.12 tahun 1968, sbb:
(1) Ketuhanan Yang Maha Esa;
(2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab;
(3) Persatuan Indonesia;
(4) Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan
dalam Permusyawaratan /Perwakilan;
(5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
c. Asal Mula Karya (Kausa Effisien)
Yaitu asal mula yg menjadikan Pancasila dari calon dasar
negara menjadi dasar negara yg sah, bahwa PPKI lah
sbg pembentuk negara mengesahkan Pancasila sbg
dasar negara setelah melalui pembahasan baik di
sidang BPUPKI dan Panitia Sembilan.
d. Asal Mula tujuan (Kausa Finalis)
Tujuan di dirumuskannya Pancasila oleh pendiri negara
(BPUPKI dan Panitia Sembilan termasuk Soekarno
Hatta) adalah dijadikan sbg Dasar Negara
2. Asal Mula Tidak Langsung
Yaitu asal mula sebelum proklamasi kemerdekaan,
adalah diawali dari nilai-nilai yg tdp pd adat istiadat,
budaya dan agama.Secara tidak langsung tdpt pd
kepribadian serta dalam panfdangan hidup sehari-hari
bgs Indonesia.
 RUMUSAN DAN SISTEMATIKA PANCASILA
PERIODE 17 AGUSTUS 1945 SAMPAI 27 DESMBER
1949
1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang Adil Dan Beradab
3.   Persatuan Indonesia
4.  Kerakyatan yang Dipimpin Oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
5.  Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
RUMUSAN DAN SISTEMATIKA PANCASILA
PERIODE
                         27 FESEMBER 1949 SAMPAI 17 AGUSTUS 1950

Rumusan dan sistemmatika Pancasila yang terdapat pada


mukadimah Konstitusi RIS
1.      Ketuhanan yang maha Esa
2.      Peri Kemanusiaan
3.      Kebangsaan
4.      Kerakyatan
5.      Keadilan sosial
RUMUSAN DAN SISTEMATIKA PANCASILA PERIODE 17 AGUSTUS          
               1950 SAMPAI 5 JULI 1959

 Dengan dekrit presiden 5 Juli 1959,maka berlaku


kembali UUD Dengan demikian rumusan dan
sistematika pancasila tetap seperti yang tercantum
dalam pembukaan UUD 1945 alinea ke 4 .
Nilai-nilai Pancasila sebagai
Dasar Negara dan Ideologi Negara
Pancasila secara resmi menjadi dasar negara pada tgl18
Agustus 1945, tetapi nilai-nilai Pancasila telah menjadi
bagian hidup bangsa Indonesia sejak dahulu kala,
bukti:
a. Sejak dahulu bangsa Indonesia menganut suatu
agama atau kepercayaan tertentu.bukti: ada
peninggalan candi, masjid,gereja dsb
b. Sudah sejak lama bangsa Indonesia hidup rukun,
damai dan memiliki rasa persatuan yang kuat,
kekeluargaan, kebersamaan dalam bentuk gotong
royong dll
c. Istilah Pancasila telah dikenal sejak jaman Majapahit,
yaitu tercantum dalam buku Negarakertagama (Empu
Prapanca) dan buku Sutasoma (Mpu Tantular)
Dalam buku tersebut juga digambarkan kehidupan sosial
yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila, dengan kalimat
yg berbunyi:
“ Bhinneka Tunggal Ika Tanhana Darma
mangrua”(Meskipun berbeda-beda agama tetapi tetap
satu juga tidak ada yang berbeda)
Pasal 1 angka 2 UU no 24 tahun 2009 tentang Bendera,
Bahasa dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan
(“UU 24/2009”) Garuda Pancasila merupakan Lambang
Negara RI.
Di dalam Pasal 46 UU 24/2009 dijelaskan bahwa
Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia berbentuk
Garuda Pancasila yang kepalanya menoleh lurus ke
sebelah kanan,
 perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada
leher Garuda,
semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditulis di atas pita yang
dicengkeram oleh Garuda.
 
Pasal 52 UU 24/2009 diatur bahwa Lambang Negara dapat
digunakan:
a.    sebagai cap atau kop surat jabatan;
b.    sebagai cap dinas untuk kantor;
c.    pada kertas bermaterai;
d.    pada surat dan lencana gelar pahlawan, tanda jasa, dan tanda
kehormatan;
e.    sebagai lencana atau atribut pejabat negara, pejabat pemerintah
atau warga negara Indonesia yang sedang mengemban tugas
negara di luar negeri;
f.     dalam penyelenggaraan peristiwa resmi;
g.    dalam buku dan majalah yang diterbitkan oleh Pemerintah;
h.    dalam buku kumpulan undang-undang; dan/atau
i.      di rumah warga negara Indonesia.
Pasal 57 UU 24/2009 disebutkan sejumlah larangan terkait
dengan Lambang Negara yaitu setiap orang dilarang:
a.    mencoret, menulisi, menggambari, atau membuat
rusak Lambang Negara dengan maksud menodai,
menghina, atau merendahkan kehormatan Lambang
Negara;
b.    menggunakan Lambang Negara yang rusak dan tidak
sesuai dengan bentuk, warna, dan perbandingan ukuran;
c.    membuat lambang untuk perseorangan, partai politik,
perkumpulan, organisasi dan/atau perusahaan yang sama
atau menyerupai Lambang Negara; dan
d.    menggunakan Lambang Negara untuk keperluan
selain yang diatur dalam Undang-Undang ini.
penggunaan Lambang Negara untuk keperluan selain diatur
dalam Pasal 57 UU 24/2009 tersebut di atas dapat dipidana
dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun atau denda
paling banyak Rp100 juta (lihat Pasal 69 UU 24/2009).
 
PANCASILA SBG SUMBER TERTIB
NEGARA DAN SUMBER TERTIB HUKUM
PANCASILA SBG DASAR NEGARA HARUS
MENJADI LANDASAN BG PERATURAN2 DLM
TERTIB HUKUM INDONESIA YAITU MJD
SUMBER BG PENYUSUNAN PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN,
APABILA PERATURAN DIBUAT BERDASARKAN
PANCASILA MAKA MENJAMIN SIFATNYA YG
RESMI, PELAKS ANAAN TERATUR DAPAT
DIPERTANGGJWBKAN SECARA YURIDIS
Contoh: UU no 1 th 1974
Nilai-nilai Dasar Pancasila
Adalah:
- Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
- Nilai Kemanusiaan yang adil dan beradab
- Nilai Persatuan Indonesia
- Nilai Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
- Nilai Keadilan Sosial
Nilai Sila Pancasila selaras dg
Nilai –Nilai Agama Islam
Sila I Ketuhanan YME selaras dengan S.Al Baqoroh 163:
Artinya: Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada
Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Sila II Kemanusiaan yang Adil dan Beradab selaras dengan
S.Al Maidah 8:
Artinya: Hai orang2 yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-
orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Alloh,
menjadi saksi dengan adil.Dan janganlah sekali-kali kebencianmu
thdp sst kaum mendorong kamu unt berlaku tidak adil. Berlaku
adillah,karena adil itu lebih dekat kepada takwa.Dan bertakwalah
kpd Allah,sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.
Sila ke III Persatuan Indonesia selaras dengan S.Al
Imron 103:
Artinya:Dan berpeganglah kamu semuanya kpd tali(agama)
Alloh dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah
akan nikmat Alloh kepadamu ketika kamu dahulu
bermusuh-musuhan, maka Alloh mempersatukan hatimu,
lalu menjadilah kamu karena nikmat Alloh orang-orang
yg bersaudara dan kamu telah berada di tepi jurang
neraka, lalu Alloh menyelamatkan kamu dari
padanya.Demikianlah Alloh menerangkan ayat-ayatNya
kepadamu, agar kamu mendpt petunjuk.
Sila IV Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan
selaras dengan S.Asy syuura 38:
Artinya: Dan(bagi) orang-orang yang menerima
(mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan Shalat,
sedang urusan mereka(diputuskan) dengan
musyawarat antara mereka dan mereka menafkahkan
sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada
mereka.
Sila ke V Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia
selaras dengan S.An-Nahl ayat 90 dan S Al Hasyr ayat
7:
Artinya: Apa saja harta rampasan yang diberikan Alloh
kpd RasulNya yang berasal dari penduduk kota2, maka
adalah Allah,Rasul,kerabat Rasul, anak-anak
yatim,orang2 miskin dan orang2 yg dlm perjalanan,
spy harta itu jangan hanya sekedar di antara org2 kaya
saja di antara kamu,apa yg diberikan Rasul kpdmu
maka terimalah dan apa yg dilarangnya bgmu mk
tinggalkanlah dan bertakwalah kpd Allah
sesungguhnya Alloh sgt keras hukumanNya.
Sejak tahun 2003, berdasarkan Tap MPR no.
I/MPR/2003, 36 butir pedoman pengamalan Pancasila
telah diganti menjadi 45 butir Pancasila.
Sila pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa

Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan


Yang Maha Esa.
Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab.
Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk
agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain.
Sila kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab

Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan


martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap
manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan,
jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
Berani membela kebenaran dan keadilan.
Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan
bangsa lain.
Sila ketiga: Persatuan Indonesia

Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan


keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi dan golongan.
Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa
apabila diperlukan.
Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia.
Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal
Ika.
Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Sila keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaran / perwakilan

Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran
dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.
Sila kelima: Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana


kekeluargaan dan kegotongroyongan.
Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Menghormati hak orang lain.
Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain.
Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup
mewah.
Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan
umum.
Suka bekerja keras.
Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.
UUD’45 sebagai Konstitusi
Negara Indonesia
A. Perkembangan Konstitusi di Indonesia berdasarkan
Sejarah
1. Pengertian Konstitusi
2. Fungsi Konstitusi
3. Sejarah Konstitusi di Indonesia
B. Makna Pembukaan UUD 1945
1. Makna Pembukaan UUD 1945
2. Pokok Pikiran Pembukaan UUD 1945
3. Kedudukan Pembukaan UUD 1945
A.Perkembangan Konstitusi di Indonesia
Ad. 1. Pengertian Konstitusi
Konstitusi=Grondwet(Belanda)=Constitution adalah:
Menurut pengertian sosiologis dan politis yaitu berupa
faktor-faktor kekuatan yang nyata ada dalam masyarakat.
Konstitusi menggambarkan hubungan antara kekuasaan-
kekuasaan yang nyata dalam negara,spt raja, partai
politik,anggota dewan.
Menurut pengertian yuridis adalah sesuatu yang ditulis
dalam naskah yang memuat semua bangunan negara dan
sendi-sendi pemerintahan
Menurut CF Strong, konstitusi adalah sekumpulan azas-
azas yang mengatur tentang hal-hal berikut ini:
a. Kekuasaan pemerintahan
b.hak-hak dari yang diperintah dan
c. Hubungan antara pemerintah dengan yang diperintah
Menurut KC Wheare, Konstitusi adalah keseluruhan
sistem ketatanegaraan suatu negara yang berupa kumpulan
peraturan yang membentuk mengatur/memerintah dalam
pemerintahan suatu negara.
Ad.2. Fungsi Konstitusi
a. Ditinjau dari tujuannya, konstitusi berfungsi untuk
menjamin hak-hak anggota warga masyarakatnya,
terutama warga negara dari tindakan sewenang-wenang
penguasanya.
b. Ditinjau dari penyelenggaraan pemerintahannya,
konstitusi berfungsi sebagai landasan struktural
penyelenggaraan pemerintahan menurut suatu sistem
ketatanegaraan yang pasti dan pokok-pokoknya telah
dituangkan dalam aturan-aturan konstitusinya.
Seperti: mengatur ttg masalah pokok penyelenggaraan
negara baik ideologi,tujuan,dasar negara,sistem
pemerintahan negara dll
Ad.3. Sejarah Konstitusi di Indonesia
Indonesia dari sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus
1945 sampai sekarang telah berlaku 3 macam UUD dalam
4 periode, yaitu:
a. Periode I : 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949 berlaku
UUD 1945
(Pembukaan, Batang Tubuh 16 Bab 37 Pasal4 Aturan
Peralihan dan 2 ayat Tambahan.
b. Periode II : 27 Dersember 1949- 17 Agustus 1950 berlaku
Konstitusi RIS
(Mukadimah,6 Bab dan 197 Pasal)
c. Periode III :17 Agustus 1950- 5 Juli 1959 berlaku UUDS
1950
(Pembukaan, 6 bab dan 146 pasal)
d. Periode IV : 5 Juli 1959-1999
berlaku UUD 1945
e. Periode V : 1999-sekarang
berlaku UUD’45 hasil amandemen
(Pembukaan, 21 Bab, 37 Pasal, 170 ayat, 3 Pasal Aturan
Peralihan dan 2 Pasal Tambahan.
Alasan diadakan amandemen terhadap UUD’45 sbb:
a. UUD’45 memberikan kekuasaan yang sangat besar
kepada presiden
b. UUD’45 membentuk struktur ketatanegaraan yang
bertumpu pada MPR sebagai pemegang kekuasaan
tertinggi yang melaksanakan kedaulatan rakyat sehingga
berakibat tidak terdapat check and balance antar
lembaga negara
B. Makna Pembukaan UUD’45
Ad.1. Makna Pembukaan UUD’45
Bahwa setiap alinea Pembukaan UUD’45 memiliki
pengertian yang berbeda-beda
Alinea pertama mengandung makna sbb:
- Ada pengakuan bahwa bangsa Indonesia menjunjung
tinggi hak kodrat dari setiap bangsa untuk merdeka
- Ada pernyataan bahwa bangsa Indonesia tidak setuju
adanya penjajahan di atas dunia
- Ada keinginan bangsa kita untuk melepaskan diri dari
penjajahan
- Ada pernyataan bahwa bangsa kita siap membantu
bangsa-bangsa lain untuk merdeka
Alinea Kedua, bermakna:
-Perjuangan bangsa kita telah sampai pada saat yang tepat, yaitu
kemerdekaan
- Bangsa kita menghormati dan menghargai para pahlawan
bangsa yang telah menghantarkan ke depan pintu gerbang
kemerdekaan
- Kemerdekaan bukan akhir dari perjuangan bangsa kita, tetapi
merupakan jembatan menuju terwujudnya cita-cita bangsa yaitu
masyarakat adil makmur.
Alinea Ketiga bermakna:
- Ada pengakuan religius bahwa kemerdekaan ini
diperoleh berkah Alloh YME
- Kemerdekaan bangsa kita dimotivasi oleh keinginan
luhur untukmenjadikan bangsa ini bebas dari penjajahan
- Penegasan dari pengukuhan atas Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia
Alinea Keempat, bermakna:
- mengandung dasar dan tujuan negara, yaitu:
a. Melindungi segenap bgs Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia
b. Memajukan kesejahteraan umum
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa
d. Ikut serta melaksanaan ketertibandunia
- Adanya ketentuan tentang penyusunan kemerdekaan
bangsa kita dalam suatu UUD negara Indonesia
- Menegaskan tentang bentuk negara
- Adanya dasar negara yaitu Pancasila
Ad.2 Pokok Pikiran Pembukaan UUD’45
Pokok pikiran dalam Pembukaan UUD’45 meliputi suasana
kebatinan dari UUD Negara Indonesia, sbb
Pokok pikiran I : Negara melindungi segenap bangsa
Indonesia...dst; bahwa negara mengatasi segala paham
golongan, mengatasi segala paham perseorangan, negara
menghendaki persatuan.
Pokok Pikiran II: “Negara hendak mewujudkan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”; bahwa negara
memiliki kewajiban untuk mewujudkan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan menciptakan
keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat.
Pokok Pikiran III:”Negara yang berkedaulatan rakyat
berdasarkan atas kerakyatan..”, bahwa sistem negara yang
terbentuk dalam undang-undang dasar harus berdasar atas
kedaulatan rakyat berdasar permusyawaratan/perwakilan.
Pokok Pikiran IV: “Negara berdasarkan atas Ketuhanan
YME menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab,
bahwa undang-undang dasar itu harus mengandung isi
yang mewajibkan budi pekerti kemanusiaan yang luhur
dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.
Ad. 3 Kedudukan Pembukaan UUD’45
Adalah lebih tinggi dari Batang Tubuh UUD’45, meskipun
pd waktu pengesahannya menjadi satu kesatuan, karena
memuat hukum dasar bernegara ,cita-cita serta tujuan
negara dan menjadi dasar lahirnya hukum negara tertulis
ataupun tidak.
Sebagai tertib hukum yang tertinggi dalam susunan
perundang-undangan RI.
24

KESEPAKATAN DASAR
PERUBAHAN UUD 1945
Dari Perubahan pertama sampai dengan perubahan ke-
empat (1999-2002), MPR memiliki kesepakatan dasar
berkaitan dengan perubahan yang mengemuka sejak
Panitia Ad Hoc III (PAH) Badan Pekerja MPR dan
ditegaskan kembali dalam PAH I BP MPR yakni :
1) Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945
2) Tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
3) Mempertegas sistem presidensiil
4) Penjelasan UUD 1945 yang memuat hal-hal normatif akan
dimasukan ke dalam pasal-pasal
5) Perubahan dilakukan dengan cara “adendum”
UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 25
SEBAGAI HUKUM DASAR

UNDANG-UNDANG DASAR
mengatur 4 hal penting :

1. Prinsip kedaulatan rakyat


dan negara hukum.
2. Pembatasan kekuasaan
organ-organ negara.
3. Mengatur hubungan
antar lembaga-lembaga
negara.
4. Mengatur hubungan
kekuasaan antar
lembaga-lembaga negara
dengan warga negara.

Merupakan hukum dasar tertulis dan tertinggi


serta merupakan puncak dari seluruh
peraturan perundang-undangan.
26
SEJARAH PERJALANAN UNDANG-UNDANG DASAR
KONSTITUSI
UUD 1945 RI SERIKAT UUD UUD 1945
1949 SEMENTARA
1950
18 AGUSTUS 27 Dekrit UUD NRI
1945 S.D. 27 17 AGUSTUS Presiden Tahun 1945
DESEMBER
DESEMBER 1950 S.D. 5 5 JULI 1959 Hasil
1949 S.D. 17
1949 JULI 1959 S.D. TAHUN Perubahan
AGUSTUS
1950 1999
1. Masa peralihan 1. Perubahan
1. Banyak negara 1. Lembaga pertama tahun
revolusi fisik 1. Di bagian
bagian yang konstituante konsideran 1999, ditetapkan
belum tuntas
tidak tunduk selama 2,5 disebutkan bahwa Tanggal 19
2. Rongrongan
kepada Tahun belum Piagam Jakarta Oktober 1999.
penjajah tidak tertanggal 22 juni
pemerintah dapat 2. Perubahan kedua
mengakui 1945 menjiwai UUD
federal menyelesaikan tahun 2000,
kemerdekaan 1945 dan adalah
2. Wibawa tugasnya merupakan suatu ditetapkan
Indonesia
pemerintah 2. Rapat tidak rangkaian kesatuan tanggal 18
3. Praktek
berkurang memenuhi dengan Konstitusi Agustus 2000.
penyelenggaraan tersebut 3. Perubahan ketiga
3. Dari 16 negara Kuorum
negara 2. Menetapkan UUD tahun 2001,
bagian hanya 3 3. Situasi tanah air
menggunakan 1945 berlaku lagi
ditetapkan
negara bagian semakin genting bagi segenap
sistem tanggal 9
yang tunduk : 4. Tanggal 5 Juli bangsa Indonesia
parlementer November 2001.
negara republik 1959 Presiden dan seluruh
sedangkan UUD tumpah darah 4. Perubahan
indonesia , mengeluarkan
1945 Indonesia terhitung keempat tahun
Indonesia timur, Dekrit untuk mulai hari tanggal
menggunakan 2002, ditetapkan
dan negara kembali ke UUD penetapan dekrit ini
sistem tanggal 10
sumatera timur 1945 dan tidak
Presidensiil berlakunya lagi Agustus 2002.
UUDS 1950
32
MEKANISME PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR

LEMBAGA
PROSES OBJEK
YANG PERUBAHAN PERUBAHAN
BERWENANG

Usul perubahan diajukan secara


MPR berwenang diajukan oleh
tertulis dan Pasal-Pasal
mengubah dan sekurang-
ditunjukkan dengan UUD
jelas bagian yang
menetapkan kurangnya 1/3 dari diusulkan untuk
Undang-Undang jumlah diubah beserta
Dasar anggota MPR alasannya
[Pasal 37 (1)****] [Pasal 37 (2)****] Yang tidak dapat
dilakukan perubahan
[Pasal 3 Ayat (1)]
1. Pembukaan Undang-
Putusan dilakukan Undang Dasar
sidang MPR (Kesepakatan Dasar)
dengan persetujuan
dihadiri oleh 2. Bentuk Negara
sekurang- Kesatuan Republik
sekurang-
kurangnya 50% + 1 Indonesia
kurangnya 2/3 dari
anggota dari [Pasal 37 (5)****]
jumlah anggota
seluruh anggota
MPR
MPR
[Pasal 37 (3)****]
[Pasal 37 (4)****]
PROSES PERUBAHAN
27
UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
Latar Belakang Tujuan Perubahan
Tuntutan Reformasi Sebelum Perubahan
Perubahan
Menyempurnakan aturan
1. Pembukaan 1. Kekuasaan tertinggi di
Antara lain: dasar, mengenai:
2. Batang Tubuh tangan MPR
1.Amandemen UUD 1945 2. Kekuasaan yang sangat 1.Tatanan negara
- 16 bab 2.Kedaulatan Rakyat
2.Penghapusan doktrin besar pada Presiden
- 37 pasal 3.HAM
3. Pasal-pasal yang terlalu
Dwi Fungsi ABRI - 49 ayat “luwes” sehingga dapat 4.Pembagian kekuasaan
3.Penegakan hukum, HAM, - 4 pasal Aturan menimbulkan multitafsir 5.Kesejahteraan Sosial
dan pemberantasan KKN Peralihan 4. Kewenangan pada 6.Eksistensi negara
- 2 ayat Aturan Presiden untuk mengatur demokrasi dan negara
4.Otonomi Daerah hal-hal penting dengan
Tambahan hukum
5.Kebebasan Pers undang-undang 7.Hal-hal lain sesuai dengan
3. Penjelasan 5. Rumusan UUD 1945
6.Mewujudkan kehidupan perkembangan aspirasi dan
tentang semangat
demokrasi penyelenggara negara kebutuhan bangsa
belum cukup didukung
ketentuan konstitusi

Hasil Perubahan Sidang MPR Kesepakatan Dasar Dasar Yuridis

1. Pembukaan 1. Sidang Umum MPR 1999 1.Tidak mengubah


Pembukaan UUD 1945 1.Pasal 3 UUD 1945
2. Pasal-pasal: Tanggal 14-21 Okt 1999
2.Tetap mempertahankan 2.Pasal 37 UUD 1945
- 21 bab 2. Sidang Tahunan MPR
Negara Kesatuan
- 37 pasal 2000 Republik Indonesia 3.TAP MPR
- 170 ayat Tanggal 7-18 Agt 2000 3.Mempertegas sistem
3. Sidang Tahunan MPR No.IX/MPR/1999
- 3 pasal Aturan Peralihan presidensiil
- 2 pasal Aturan Tambahan 2001 4.Penjelasan UUD 1945 4.TAP MPR
- Tanpa Penjelasan Tanggal 1-9 Nov 2001 yang memuat hal-hal
normatif akan dimasukan No.IX/MPR/2000
4. Sidang Tahunan MPR
2002 ke dalam pasal-pasal 5.TAP MPR
Tanggal 1-11 Agt 2002 5.Perubahan dilakukan
dengan cara “adendum” No.XI/MPR/2001
Sejak kembali kepada UUD’45, UUD’45 ini telah mengalami 4 kali
perubahan dimulai tahun 1999, 2000, 2001, 2002.

Perbedaan sistematika UUD 1945 sebelum dan sesudah amandemen

Sebelum Amandemen                              Sesudah Amandemen


    1.  Pembukaan 4 alinea                            1.   Pembukaan 4 alinea
  
    2.  Batang tubuh                                       2.   Batang tubuh
         -   16  bab                                                -    21  bab
         -   37  pasal                                              -    37  pasal
         -   49  ayat                                                -   170  ayat     
         -   4  pasal aturan peralihan                         -   3  pasal aturan
peralihan
         -   2  ayat aturan tambahan                         -   2  pasal aturan tambahan

    3.  Penjelasan                                           3.   Tanpa penjelasan  


29
BENTUK DAN KEDAULATAN
BAB I

Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan,


yang berbentuk Republik
[Pasal 1 (1)]

Kedaulatan berada di
tangan rakyat dan
Negara Indonesia adalah dilaksanakan menurut
negara hukum Undang-Undang Dasar
[Pasal 1 (3)***] [Pasal 1 (2)***]
Hakekat Bangsa dan hakekat Negara
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua,
“bangsa” adalah orang-orang yang memiliki
kesamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarah
serta berpemerintahan sendiri, atau bisa saja diartikan
sebagai kumpulan manusia yang biasanya terikat
karena kesatuan bahasa dan wilayah tertentu di muka
bumi.
Jadi, “Bangsa Indonesia” adalah sekelompok
manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan
menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta
berproses di dalam satu wilayah Nusantara/Indonesia.
Unsur-unsur Bangsa
Cita-cita bersama yang mengikat dan menjadi satu
kesatuan.
Perasaan senasib sepenanggungan.
Karakter yang sama
Adat istiadat atau budaya yang sama.
Satu kesatuan wilayah.
Terorganisir dalam satu wilayah hukum.
Unsur-unsur Negara
Yaitu
1. Rakyat yaitu masyarakat atau warga negara.
2. Wilayah yaitu suatu tempat tertentu yang dibatasi baik
dengan laut, sungai maupun daratan tertentu yg telah
disepakati dan di akui oleh negara lain
3. Pemerintahan yaitu alat kelengkapan negara yang
bertugas memimpin organisasi negara untuk mencapai
tujuan negara.
4. Pengakuan Negara lain
1-3 merupakan unsur konstitutif dan unsur no 4 mrpkn unsur
deklaratif.
TUJUAN NEGARA INDONESIA
Tdp pada Alinea ke 4 Pembukaan UUD’45, tujuan
negara Indonesia didirikan adalah:
1.Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
Konsep dasar Penduduk
dan Warga Negara
Warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli
dan orang-orang bangsa lain yang di sahkan dengan
Undang-undang sebagai warga negara (Ps 26 ayat (1)
UUD’45)
Penduduk ialah warga Negara Indonesia dan orang asing
yang bertempat tinggal di Indonesia
Secara hukum, seluruh warga negara meliliki hubungan
yg khas dengan negara
Hak dan Kewajiban Warga negara
Menurut Prof. Dr. Notonegoro “Hak adalah kuasa
untuk menerima atau melakukan suatu yang
semestinya diterima atau dilakukan melulu oleh pihak
tertentu dan tidak dapat dilakukan oleh pihak lain
manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut
secara paksa olehnya.”
Kewajiban berasal dari kata wajib. Menurut Prof. Dr.
Notonegoro “wajib adalah beban untuk memberikan
sesuatu yang semestinya dibiarkan atau diberikan melulu
oleh pihak tertentu tidak dapat oleh pihak lain manapun
yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa oleh
yang berkepentingan. Kewajiban pada intinya adalah
sesuatu yang harus dilakukan. Disini kewajiban berarti
suatu keharusan maka apapun itu jika merupakan
kewajiban kita harus melaksaakannya tanpa ada alasan
apapun itu. Dari pengertian yang lain kewajiban berarti
sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa
tanggung jawab.”
Hak dan kewajiban warga Negara tercantum dalam pasal
27 sampai dengan pasal 34 UUD 1945. Beberapa hak dan
kewajiban tersebut antara lain, sbb:
1)  Pasal 27 ayat (3) UUD 1945 berbunyi:
“Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan Negara.” 
2)   Pasal 28D ayat (1) UUD 1945 berbunyi:
“setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,
perlindungan dan kepastian hukum, serta perlakuan yang
sama di hadapan hukum.”
3. Pasal 28G ayat (1)UUD’45:
“ Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi,
keluarga, kehormatan,martabat dan harta benda yang di
bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman.”
4. Pasal 33 ayat (1,2,3 dan 4) tentang sistem perekonomian
Indonesia dan pemanfaatan sumber kekayaan alam untuk
kesejahteraan rakyat.
5. Pasal 34 ayat (1) UUD’45:
“Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh Negara.”
6. Pasal 34 ayat (2) UUD’45:
“Jaminan sosial dan pemberdayaan masyarakat yang
lemah
7. Pasal 34 ayat (3) UUD’45:
“ Pemerintah bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas
pelayanan kesehatan dan pelayanan umum.”
Pasal 31 ayat(1): “Setiap warga Negara berhak mendapat
pendidikan”
Pasal 31 ayat(2):”Setiap warga Negara wajib mengikuti
belajar sembilan tahun dan pemerintah wajib membiayai.”
Pasal 32ayat (1):” Negara memajukan kebudayaan nasional
Indonesia.”
PENATAAN KEKUASAAN/LEMBAGA NEGARA
PUSAT
UUD NRI TAHUN 1945

kpu BPK bank Presiden DPR MPR DPD MA MK


sentral
KY
kementerian badan-badan lain
negara yang fungsinya
dewan berkaitan dengan
pertimbangan kekuasaan
TNI/POLRI kehakiman

Perwakilan
BPK Provinsi
Pemerintahan Daerah
Provinsi Lingkungan DAERAH
Gubernur DPRD
Peradilan Umum
Lingkungan
`

Peradilan Agama
Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota Lingkungan
Peradilan Militer
Bupati/
DPRD
Walikota Lingkungan
Peradilan TUN

Legislatif Eksekutif Yudikatif


DPR Presiden MA MK
Memegang kekuasaan Memegang kekuasaan Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan
yang merdeka untuk menyelenggarakan
membentuk UU pemerintahan peradilan guna menegakkan
Pasal 20 (1)* Pasal 4 (1) hukum dan keadilan
Pasal 24 (1)***
MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT 31
BAB II
ANGGOTA
DPR
ANGGOTA dan
DPR ditambah
MPR
ANGGOTA
UTUSAN DPD
DAERAH dan
GOLONGAN Dipilih
melalui
pemilu

Wewenang Sebelum Perubahan Wewenang Sesudah Perubahan


1. Menetapkan dan mengubah UUD 1945; 1. Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar
[Pasal 3 ayat (1)*** dan Pasal 37**** ];
2. Menetapkan garis-garis besar daripada haluan
negara; 2. Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden [Pasal 3
ayat (2)***/**** ];
3. Memilih dan memberhentikan Presiden dan 3. Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden
Wakil Presiden; dalam masa jabatannya menurut Undang-Undang
4. Membuat Putusan yang tidak dapat dibatalkan Dasar [Pasal 3 ayat (3)***/****];
oleh lembaga negara lainnya; 4. Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan
oleh Presiden dalam hal terjadi kekosongan Wakil
5. Memberikan penjelasan/penafsiran terhadap
Presiden [Pasal 8 ayat (2)***];
Putusan MPR;
5. Memilih Presiden dan Wakil Presiden dari dua pasangan
6. Meminta pertanggungjawaban Presiden. calon Presiden dan Wakil Presiden yang diusulkan oleh
partai politik atau gabungan partai politik yang
pasangan calon Presiden dan Wakil Presidennya meraih
suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan
umum sebelumnya sampai berakhir masa jabatannya
[Pasal 8 ayat (3)****].
BELA NEGARA
Bela Negara
Adalah konsepsi moral yang diimplementasikan dalam
sikap, prilaku dan tindakan warga negara yang
dilandasi oleh cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan
bernegara, keyakinan kepada Pancasila sbg idiologi
negara dan kerelaan berkorban untuk bangsa dan
negara Indonesia.
Dasar Hukum wajib Bela Negara
1. Pembukaan UUD’45, alinea pertama dan alinea
keempat
2. Batang Tubuh UUD’45:
Pasal 27 ayat(3) UUD’45
Pasal 30 ayat (1 dan 2) UUD’45
3. UU no 27 tahun 1997 ttg mobilisasi dan demobilisasi
4. UU no.2 tahun 2002 ttg Kepolisian RI
5. UU no.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara
Alasan Mengapa harus ikut dalam
pembelaan Negara
1. Alasan Historis
2. Alasan Filosofis
3. Alasan Yuridis
SIAPA YANG HARUS
MEMBELA NEGARA?
Yaitu: setiap warga negara (Ps 27 ayat (3) UUD’45 dan Ps 30
ayat(1) UUD’45
PS 27(3) : Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dlm
upaya pembelaan negara.
Ps 30(1): Tiap2 warga negara berhak dan wajib ikut serta dlm
usaha pertahanan dan keamanan negara.
Warga negara adalah:
Orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain
yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga
negara(Ps 26 ayat (1) UUD’45
Penduduk: WNI dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia.
Org2 bgs Ind.asli
Warga negara

Org2 bgs lain yg disahkan UU


Penduduk

- Org2 yang bertempat tinggal di Ind.atau orang


Bukan asing yang tinggal di Ind.
Warga Negara
Bentuk-bentuk Usaha Bela Negara
Menurut UU no 3 tahun 2002 ttg Pertahanan dan
Keamanan negara, Ps 9 menyebutkan bahwa
keikutsertaan warga negara dlm upaya bela negara
diselenggarakan melalui:
a. Pendidikan kewarganegaraan;
b. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib;
c. Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau
secara wajib; dan
d. Pengabdian sesuai dengan profesi.
Ad.a. Pend.Kewarganegaraan
Mrpkn pelajaran wajib dari tingkat pendidikan dasar sampai
tingkat atas/perguruan tinggi
(Pasal 37 ayat 1 dan 2 no.20 tahun 2003 tentang sisdiknas.
Tujuannya: untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah
air.Memiliki rasa nasionalisme dan patriotisme yang
tinggi.
Ad. b.Pelatihan Dasar Kemiliteran
Selain TNI, salah satu komponen warga neg yang mendapat
pelatihan dasar militer adalah unsur mahasiswa yg tersusun
dalam organisasi Resimen Mahasiswa(Menwa).
Dengan mengunakan hak mahasiswa ikut sbg Menwa berarti
telah memiliki pemahaman dasar kemiliteran dan dapat
didayagunakan dalam kegiatan pembelaan terhadap negara.
Ad.c. Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau
secara wajib.
Fungsi TNI dan POLRI berdasar Tap MPR
no.VII/MPR/2000 adalah terpisah.
POLRI sbg alat neg yg berperan dalam memelihara dan
mengamankan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum
serta memberikan perlindungan dan pengayoman serta
melayani masyarakat dalam rangka terpeliharanya
keamanan dalam negeri.
Peran TNI adalah sbg alat pertahanan negara, tugas TNI
adalah:
- mempertahankan kedaulatan Negara dan keutuhan wilayah
- melindungi kehormatan dan keselamatan bangsa
-melaksanakan operasi militer selain perang
- ikut serta secara aktif dalam tugas pemeliharaan
perdamaian regional dan internasional
Ad.d. Pengabdian sesuai dengan profesi
Adalah pengabdian warga negara yang mempunyai profesi
tertentu untuk kepentingan pertahanan negara termasuk
dalam menanggulangi dan memperkecil akibat yang
ditimbulkan oleh perang, bencana alam atau bencana
lainnya.
Peran Serta Dalam usaha Pembelaan Negara
Contoh bela negara:
a. Dalam kehidupan pribadi,spt;
- bertaqwa kepada Tuhan YME
- bekerja dengan tekun dan sabar untuk memperoleh
rejeki halal
- memiliki sikap mental optimis dan senang terhadap
kemajuan
- kreatif dan bermental solutif
b. Contoh bela negara dalam lingkungan kampus:
- Menjadi mahasiswa yang bertaqwa,berbudi pekerti
luhur, dan berakhlak mulia.
- ikut aktif dalam kegiatan di kampus
- Mentaati peraturan kampus
Contoh bela negara dalam lingkungan masyarakat,bangsa dan
negara:
- aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, karangtaruna dsb
- menjaga kerukunan dan kebersamaan serta kesetiakawanan
sosial
- tertib berlalulintas
- tertib mengikuti kegiatan pengamanan masyarakat dalam
bentuk kegiatan siskamling
- sadar hukum agar terbentuk ketertiban masyarakat
- menjaga kelangsungan hidup sumber daya hayati
dilingkungan tempat tinggal
- memelihara kebersihan lingkungan, melaksanakan reboisasi.
Ancaman Negara
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan baik dari
dalam maupun luar negeri yang dinilai membahayakan
kedaulatan, keutuhan wilayah neg dan keselamatan
segenap bangsa.
Fisik Militer DN: perang
saudara,teror LN: pelanggaran wilayah,
sabotase

Ancaman

Non Fisik/ NonMiliter


DN dan LN: idiologi,pol,ek,sos,
budaya,hankam
Macam-macam Ancaman
1. Menurut Bentuknya:
a. Ancaman Militer
b. Ancaman non Militer
Ad.a.Ancaman Militer adalah ancaman yang menggunakan
kekuatan bersenjata yang terorganisir, yang dinilai
mempunyai kemampuan yang membahayakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara dan
keselamatan segenap bangsa.
Contoh ancaman dari dalam negeri:
- Pemberontakan bersenjata
- Konflik horizontal/perang saudara antar kelompok
masyarakat bersenjata
- Sabotase militer dari dalam negeri yang merusak
jaringan militer dan negara
- aksi teror dalam negeri
Contoh ancaman dari Luar Negeri:
- Serangan Bersenjata dari negara lain terhadan NKRI
- Pelanggaran wilayah oleh negara lain baik dg kapal laut
maupun udara.
- Spionase (mata-mata) dari negara lain
- Sabotase yang merusak jaringan militer yang
membahayakan keselamatan bangsa dan negara
- Aksi teror dari jaringan internasional
Ad.b. Ancaman non Militer
Adalah ancaman yang tidak menggunakan kekuatan militer
seperti senjata api, tetapi jika dibiarkan akan
membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah
negara dan keselamatan segenap bangsa,n seperti:
ancaman di bidang ideologi, politik,sosial budaya dan
pertahanan keamanan yang menyangkut kejahatan
internasional.Contoh: peredaran narkoba, penyelundupan
barang sehingga merugikan keuangan negara.
2. Menurut Sifatnya
a. Ancaman tradisional
b. Ancaman non Tradisional
Ad. A. Ancaman Tradisional
Yaitu ancaman yang berbentuk kekuatan militer negara lain berupa
agresi atau invasi yang membahayakan kemerdekaan, kedaulatan
negara dan keutuhan NKRI.
Ad.b. Ancaman non Tradisional
Yaitu ancaman yang dilakukan oleh aktor-aktor non negara, berupa
aksi teror, perompakan, pembajakan, penyelundupan, imigrasi,
perdagangan narkotika dan obat-obatan terlarang, penangkapan
ikan secara ilegal, pencurian kayu ilegal, dll.
SISTEM PERTAHANANNEGARA
INDONESIA
Selama ini menggunakan sishankamrata (sistem
pertahanan keamanan rakyat semesta) artinya sistem
pertahanan keamanan negara yang mengikutsertakan
seluruh kekuatan/potensi yang ada pada rakyat.
Kekuatan inti ada pada TNI dan POLRI, sedangkan
rakyat sebagai kekuatan pendukung/cadangan
nasional.
Adapun yang termasuk rakyat terlatih antara lain:
a. Perwira cadangan, yaitu mereka yang memperoleh
pendidikan Sepacad (sekolah perwira cadangan), spt:
pilot, nakhoda dan petugas imigrasi.
b. Purnawirawan TNI maupun Polri
c. Veteran ada dalam kalangan TNI,Polri,Pegawai sipil
d. Hansip, Hanra, Wanra,Kamra, Linmas
e. Menwa
Hak Azasi Manusia
A. Hakekat HAM
1. Pengertian HAM
2. Karateristik HAM
3. Macam-macam HAM
B. Usaha Perlindungan dan Pemajuan HAM di Indonesia
Ad.A.1.Pengertian HAM
Adalah hak dasar yang sudah melekat pada diri manusia
sejak lahir dan merupakan pemberian dari Tuhan YME.
 Menurut UU no.39 tahun 1999 tentang HAM:
adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan YME dan
merupakan anugerah-Nya yang wajibdihormati,dijunjung
tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah
dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia.
 Franz Magnis, HAM adalah hak-hak yang dimiliki
manusia bukan karena diberikan kepadanya oleh
masyarakat, bukan karena hukumpositif yang berlaku,
melainkan berdasarkan martabatnya sebagai manusia.
 AJM.Milne, HAM adalah hak yang dimilki oleh semua
umat manusia di segala masa dan disegala tempat karena
keutamaan keberadaannya sebagai manusia.
Ad.A.2.Karateristik HAM
Ciri khusus HAM adalah sbb:
 Bersifat universal, artinya HAM berlaku untuk semua
orang tanpa memandang status, suku bangsa, gender atau
perbedaan lainnya.
 Hakiki, artinya HAM adalah hak asasi semua umat
manusia yang sudah ada sejak manusia itu lahir
 Tidak dapat dicabut,artinya tidak dapat dihilangkan atau
diserahkan pihak lain
 Tidak dapat dibagi,artinya semua orang berhak
mendapatkan hak, baik hak sipil hak politik,hak
ekonomi,sosial dan budaya.
Ad.A.3.Macam-macam HAM
Pasal 1 Universal Declaration of Human Right menyatakan
bahwa setiap orang dilahirkan merdeka, mempunyai martabat
dan hak-hak yang sama. Tiap orang dikaruniai akal dan
budi,serta kehendak untuk bergaul dalam persaudaraan.
Ada 2 macam HAM;
-Hak ekonomi, sosial dan budaya:
a. Hak untuk membentuk serikat pekerja
b. Hak atas pendidikan
c. Hak atas pekerjaan
d. Hak atas pensiun
e. Hak atas hidup yang layak
 Hak sipil dan politik:
a. Hak mempunyai pendapat tanpa mengalami gangguan
b. Hak untuk hidup
c. Hak untuk berserikat
d. Hak atas kebebasan dan persamaan
e. Hak atas berpikir dan beragama
f. Hak atas kesamaan di muka badan-badan peradilan
g. Hak kebebasan berkumpul secara damai
Di negara kita, jaminan akan HAM tertuang dalam UUD’45
Bab XA Pasal 28A-28J tentang HAM.
Secara umum HAM terdiri atas 5 macam,yaitu:
1. Hak untuk memperoleh perlakuan tatacara peradilan dan
perlindungan.
2. Hak asasi politik,spt sederajat sbg warga negara, hak
memilih dan dipilih dsb
3. Hak asasi pribadi, spt hak memeluk agama,menyatakan
pendapat dsb
4. Hak untuk memperoleh perlakuan yang sama dalam
hukum dan pemerintahan
5. Hak asasi ekonomi,spt hak untuk membeli dan menjual
sesuatu dan mengadakan kontrak atau perjanjian.
Dalam HAM terkandung pula kewajiban dasar manusia, yaitu:
a. Wajib menghormati hak asasi orang lain, moral, etika dan
tatatertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
b. Setiap penduduk Indonesia wajib untuk patuh dan
mentaati hukum positif Indonesia,hukum tidak tertulis dan
hukum Internasional.
c. Dalam menjalankan hak dan kebebasannya setiap orang
wajib tunduk kepada batasan yang ditetapkan oleh
undang-undang
d. Setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara.
Ad.B. Usaha Perlindungan dan Pemajuan HAM di Indonesia.
Salah satu kebijakan untuk melindungi dan memajukan Ham di
Indonesia adalah dengan meningkatkan pemahaman dan
penyadaran serta meningkatkan perlindungan,penghormatan,
dan penegakan HAM dalam seluruh aspek kehidupan
Wujud kebijakan itu adalah dengan pembentukan lembaga-
lembaga penegakan HAM di Indonesia:
1. Komisi Nasional HAM
Dasar pembentukan Keppres no.50/1993,berkedudukan di
ibukota negara, tujuannya adalah:
 Meningkatkan perlindungan dan penegakan HAM guna
mengembangkan pribadi manusia Indonesia shg dapat
berpartisipasi dlm kehidupan bernegara
 Mengembangkan kondisi yg kondusif di Indonesia.
2. Pengadilan HAM
Dasarnya UU no 26 tahun 2000 ,
a. Kedudukan:
- berada pada lingkunganPengadilan Umum --
berkedudukan di kabupaten/kota dan merupakan
pengadilan khusus.
b. Kewenangan:
- mengadili dan memutus perkara HAM berat baik
didalam maupun di luar wilayah Indonesia yg dilakukan
oleh WNI.
Yang termasuk HAM berat:
1. Genosida yaitu setiap perbuatan yang dilakukan dengan
maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh
atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis
maupun kelompok agama, dengan cara:
- memaksakan tindakan-tindakan untuk mencegah adanya
kelahiran dlm kelompok.
- memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok ttt ke
kelompok lain.
2. Kejahatan kemanusiaan
adalah perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan
yang meluas dan sistematik dan diketahui bahwa serangan tsb
ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil
Pelanggaran HAM berat ialah
1. Genosida
2. kejahatan terhadap kemanusiaan,
3. Kejahatan perang,
4. kejahatan Agresi.
Genosida
Kejahatan Genosida adalah pembantaian besar-besaran dengan tujuan
memusnahkan suatu suku/bangsa. Kejahatan ini masuk ke dalam kategori
Pelanggaran HAM yang sangat berat.

Contoh =
 Usaha pemusnahan kaum Yahudi oleh Adolf Hitler
kejahatan yang dilakukan hitler saat terjadi perang dunia ke II
Pembantaian suku bangsa Jerman di Eropa Timur pada akhir Perang Dunia II oleh
suku-suku bangsa Ceko, Polandia dan Uni Soviet di sebelah timur garis 
perbatasan Oder-Neisse.
Pembantaian lebih dari dua juta jiwa rakyat oleh rezim Khmer Merah pada akhir
tahun 1970-an.
Pembantaian bangsa Kurdi oleh rezim Saddam Hussein Irak pada tahun 1980-an.
Efraín Rios Montt, diktator Guatemala dari 1982 sampai 1983 telah membunuh
75.000 Indian Maya.
Kejahatan terhadap umat
manusia
Kejahatan terhadap umat manusia adalah istilah di dalam
hukum Internasional yang mengacu pada tindakan pembunuhan
massal dengan penyiksaan terhadap tubuh dari orang-orang,
sebagai suatu kejahatan penyerangan terhadap yang lain.
Biasanya kejahatan terhadap kemanusian dilakukan atas dasar
kepentingan politis, seperti yang terjadi di Jerman oleh
pemerintahan Hitler serta yang terjadi di Rwanda dan Yugoslavia
Diatur dalam Statuta Roma( diadopsi dalam Undang-Undang no.
26 tahun 2000 tentang pengadilan hak asasi manusia (HAM)) di
Indonesia. Menurut UU tersebut dan juga sebagaimana diatur
dalam pasal 7 Statuta Roma,
definisi kejahatan terhadap kemanusiaan ialah Perbuatan yang
dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau
sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan
secara langsung terdapat penduduk sipil.
Kejahatan-kejahatan terhadap perikemanusiaan
sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 7 Statuta
Roma tersebut adalah serangan yang meluas atau
sistematik yang ditujukan secara langsung terhadap
penduduk sipil dengan tujuan ::
(a) Pembunuhan;(b) Pemusnahan(c) Perbudakan;(d)
Pengusiran atau pemindahan penduduk(e) Perampasan
kemerdekaan / perampasan kebebasan fisik lain(f)
Menganiaya;(g) Memperkosa, perbudakan seksual,
memaksa seorang menjadi pelacur, menghamili secara
paksa, melakukan sterilisasi secara paksa, ataupun
bentuk kejahatan seksual lainnya ;
(h) Penyiksaan terhadap kelompok berdasarkan alasan 
politik, ras, kebangsaan, etnis, kebudayaan, agama, jenis
kelamin (gender) sebagaimana diatur dalam artikel 3 ICC
ataupun adengan alasan-alasan lainnya yang secara umum
diketahui sebagai suatu alasan yang dilarang oleh hukum
internasional
(i) Penghilangan seseorang secara paksa;(j)
Kejahatan apaetheid;(k) Perbuatan lainnya yang tak
berperikemanusiaan yang dilakukan secara sengaja sehingga
mengakibatkan penderitaan, luka parah baik tubuh maupun
mental ataupun kesehatan fisiknya.
Kejahatan Perang
Kejahatan perang adalah suatu tindakan pelanggaran,
dalam cakupan hukum Internasional, terhadap hukum
perang oleh satu atau beberapa orang, baik
militer maupun sipil.
Pelaku kejahatan perang ini disebut penjahat perang.
Setiap pelanggaran hukum perang pada konflik antar
bangsa merupakan kejahatan perang. Pelanggaran
yang terjadi pada konflik internal suatu negara, belum
tentu bisa dianggap kejahatan perang.
Kejahatan perang meliputi semua pelanggaran terhadap
perlindungan yang telah ditentukan oleh hukum
perang, dan juga mencakup kegagalan untuk tunduk
pada norma prosedur dan aturan pertempuran, seperti:
 menyerang pihak yang telah mengibarkan bendera
putih, atau sebaliknya, menggunakan bendera
perdamaian itu sebagai taktik perang untuk mengecoh
pihak lawan sebelum menyerang.
Perlakuan semena-mena terhadap tawanan perang atau
penduduk sipil juga bisa dianggap sebagai kejahatan
perang. 
Pada 1 Juli 2002, Pengadilan Kejahatan Internasional,
yang berbasis di Den Haag,Belanda, dibentuk untuk
mengadili kejahatan perang yang terjadi pada atau
setelah tanggal tersebut. Beberapa negara,
terutama amerika Serikat, tiongkok dan Israel,
menolak untuk berpartisipasi atau mengizinkan
pengadilan tersebut menindak warga negara mereka.
Pada awal 2006 mantan Presiden Irak Saddam
Hussein dan mantan Presiden Yugoslavia Slobodoan
Milosevic juga diadili karena kejahatan perang.
Partisipasi masyarakat dalam penegakkan dan perlindungan
HAM dapat diwujudkan dalam bentuk sbb:
a. Penyampaian laporan atas terjadinya pelanggaran HAM
b. Pengajuan usulan mengenai perumusan dan kebijakan
yang berkaitan dg HAM
c. Pelaksanaan penelitian, pendidikan dan penyebarluasan
informasi mengenai HAM
d. Unsur masyarakat dapat juga dilibatkan oleh jaksa
agung menjadi penyidik adhoc ataupun penuntut umum
adhoc.
Soal latihan
1. Apakah setelah Indonesia merdeka pernah mendapat
ancaman keamanan dari pihak luar? Jelaskan dan beri
contohnya!
2. Apa yang harus saudara lakukan dalam usaha bela
negara baik saudara selaku mahasiswa maupun sebagai
warga negara?
3. Sebutkan beberapa ancaman non-tradisional yang
sering mengganggu ketentraman dan keselamatan
bangsa serta upaya apa yang dapat saudara lakukan
untuk mengantisipasi ancaman tersebut!
4. Beri pendapat saudara tentang peran POLRI saat ini
ALHAMDULILLAH
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai