No: JIEP/SHE/21/53/MM
ANTARA
SHE DIVISION, ENGINEERING DIVISION, OPERATION DIVISION, PLANT DIVISION,
SM DIVISION, SRGS DIVISION & CIS DIVISION
TENTANG
PENGELOLAAN & PENGENDALIAN HIGH RISK
(HIGH RISK CONTROL PROTOCOL) REVISI 1
Berdasarkan perkembangan dalam implementasi pengelolaan area/aktifitas berisiko tinggi di area
kerja PAMA dan untuk memastikan bahwa pengelolaan dan pengendalian terhadap area/aktifitas
berisiko tinggi dilaksanakan serta dimonitoring secara efektif, dengan ini kami bersepakat
menetapkan dan menyetujui kontrol-kontrol pengendalian High Risk yang harus
diimplementasikan berdasarkan area/aktifitasnya, namun tidak terbatas pada (terlampir):
1. Land clearing (pemotongan pohon dengan chainsaw di area tambang/ di luar area tambang
(dekat bangunan office, worskhop, warehouse, mess) dan land clearing di area hutan original
dan kemiringan >45o)
2. Aktifitas peledakan (seluruh aktifitas peledakan, reblast misfire, peledakan dekat alat <300
meter, dekat area rawan longsor, peledakan di area terdapat gas metan/batuan panas/active
ground) dan aktifitas sleep blast
3. Bekerja di dekat tebing/lereng high risk
4. Loading lumpur (menggunakan Excavator & Truck atau Pompa Dragflow & Truck)
5. Dumping High Risk (dumping ke kolam air/lumpur, diketinggian >5 m dan dumping material
lumpur)
6. Bekerja di atas/dekat air dengan kedalaman ≥ 1 m atau yang kedalamannya belum
diketahui/bervariasi (bekerja di area sump: akses ke sump, instalasi pipa & pengukuran debit
di outlet pompa, pengukuran elevasi sump oleh survei, instalasi perangkat wireless di dekat air,
pemasangan/maintenance sensor pH meter, sensor TSS meter & sensor debit di area setpond,
repair & maintenance pompa, pemasangan dan/atau maintenance pompa di daratan yang
lokasinya berjarak ≤ 3 m dari bibir lereng kolam air)
7. Penyambungan flange pipa HDPE (penyambungan pipa di dekat air/sump dengan jarak < 3 m ;
penyambungan pipa di area dekat tebing (jarak < 1,5 x tinggi tebing); penyambungan pipa ke
pompa (diatas air/sump); penyambungan pipa di area slope yang landai)
8. Penggalian/gangguan tanah di sekitar bangunan (office, mess, workshop, warehouse, dan
bangunan lainnya) yang terdapat instalasi fiber optic, jalur UPS, kabel grounding, air, listrik,
jaringan komunikasi dan gas
9. Bekerja di ketinggian >5 meter (pemasangan wireless, CCTV, sensor di gedung/fix tower/mega
tower, perbaikan atap, konstruksi/maintenance tower/penyalur petir/antena radio komunikasi
dengan ketinggian > 5 meter, dan pemangkasan (prunning) pohon dengan ketinggian > 5
meter)
1
10. Bekerja dengan listrik >50 V AC dan/atau >120 V DC (contoh: UPS 3 phase, PAC, instalasi
dan/atau maintenance kelistrikan saat beroperasi atau tidak mematikan sumber energinya, dan
lain-lain)
11. Bekerja di ruang terbatas (confined space entry), (contoh: instalasi kabel jaringan, fiber optic,
kabel UPS, pipa fire supression di plafon, maintenance tangki : fuel, air bersih, air limbah
bagian dalam, Ground Water Tank dan Equalization Tank)
12. Bekerja dengan panas (pengelasan yang terdapat atau dekat bahan yang mudah
meledak/terbakar atau pekerjaan yang diluar area workshop yang tidak dirancang untuk
pekerjaan panas, instalasi pipa fire supression dan pipa PAC)
13. Lifting (beban >5 ton, di dekat/atas air, mengangkat manusia >5 m, menggunakan 2 crane,
beban dimensi besar (misal: ponton pompa, mobile tower, dan ponton pH meter))
14. Maintenance conveyor (install & uninstall: conveyor belt, head drum pulley, crusher)
15. Bekerja dengan sisa energi potensial (remove instal recoil spring, dis-assembly accumulator,
dis-assembly chamber brake, dll)
16. Mounting & Dismounting (Remove install) roda heavy duty dump truck type disc wheel (unit
HD785-7. HD465-7) dan type rim wheel (730E, HD1500-5/7)
17. Assembling & Disassembling big tyre (Dump truck dan NPE)
Apabila dalam pelaksanaannya terdapat area/aktifitas High Risk di luar dari poin-poin di atas, maka
Project Manager/PJO (Penanggung Jawab Operasional) bertanggung jawab untuk memastikan
area/aktifitas High Risk tersebut diidentifikasi dan dimasukan dalam rencana aktifitas High Risk,
menentukan pengendalian yang memadai, melakukan pemantauan secara berkala dan berjenjang,
serta melakukan evaluasi kesesuaian pengendalian yang dilakukan.
Setiap Departemen yang terlibat dalam aktifitas High Risk harus membuat perencanaan
area/aktifitas High Risk yang disetujui oleh Project Manager/PJO dan menggunakan aplikasi
pengelolaan High Risk melalui 1PAMA, membuat surat ijin bekerja dan apabila ada pengendalian
yang tidak terpenuhi maka harus STOP operasi sampai perbaikan telah dilakukan hingga tuntas.
Untuk Jobsite/Support Office/Head Office yang memiliki karakteristik khusus seperti: perbedaan
struktur organisasi dan lainnya maka akan dibuat aturan khusus tentang pelaksanaan monitoring
aktifitas/area high risk.
1. Land clearing 4
2. Aktifitas peledakan 7
3. Bekerja di dekat tebing/lereng high risk 10
4. Loading lumpur 16
5. Dumping High Risk 18
6. Bekerja di atas/dekat air dengan kedalaman ≥ 1 m atau yang kedalamannya belum
diketahui/bervariasi 20
7. Penyambungan flange pipa HDPE 24
8. Penggalian/gangguan tanah di sekitar bangunan 26
9. Bekerja di ketinggian >5 meter 27
10.Bekerja dengan listrik >50 V AC dan/atau >120 V DC 29
11.Bekerja di ruang terbatas (confined space entry) 31
12.Bekerja dengan panas 33
13.Lifting 36
14.Maintenance conveyor 38
15.Bekerja dengan sisa energi potensial 39
16.Mounting & Dismounting 41
17.Assembling & Disassembling big tyre 43
3
PENGELOLAAN & PENGENDALIAN HIGH RISK
(HIGH RISK CONTROL PROTOCOL)
LAND CLEARING HIGH RISK
(Cutting pohon (chainsaw) di area land clearing / di luar area land clearing (dekat bangunan Office,
Worshop, Warehouse, mess) dan Land clearing di area hutan original dan kemiringan > 45o)
1. LAND CLEARING (pemotongan pohon dengan chainsaw di area land clearing / di luar area land
clearing (dekat bangunan office, workshop, warehouse, mess) dan land clearing di area hutan original
dan kemiringan > 45o)
1. LAND CLEARING (pemotongan pohon dengan chainsaw di area land clearing / di luar area land
clearing (dekat bangunan office, workshop, warehouse, mess) dan land clearing di area hutan original
dan kemiringan > 45o) - Lanjutan
5
SKB No. JIEP/SHE/21/53/MM
PENGELOLAAN & PENGENDALIAN HIGH RISK
(HIGH RISK CONTROL PROTOCOL)
LAND CLEARING HIGH RISK
(Cutting pohon (chainsaw) di area land clearing / di luar area land clearing (dekat bangunan Office,
Worshop, Warehouse, mess) dan Land clearing di area hutan original dan kemiringan > 45o)
1. LAND CLEARING (pemotongan pohon dengan chainsaw di area land clearing / di luar area land
clearing (dekat bangunan office, workshop, warehouse, mess) dan land clearing di area hutan original
dan kemiringan > 45o) - Lanjutan
6
SKB No. JIEP/SHE/21/53/MM
PENGELOLAAN & PENGENDALIAN HIGH RISK
(HIGH RISK CONTROL PROTOCOL)
AKTIFITAS PELEDAKAN & SLEEP BLAST/SLEEP LOAD
(seluruh aktifitas peledakan, reblast misfire, peledakan dekat alat < 300 meter, peledakan dekat
area rawan longsor, dan peledakan di area terdapat gas metan/batuan panas/ active ground)
2. AKTIFITAS PELEDAKAN (seluruh aktifitas peledakan, reblast misfire, peledakan dekat alat < 300
meter, peledakan dekat area rawan longsor, dan peledakan di area terdapat gas metan/batuan panas/
active ground) DAN SLEEP BLAST
2.1 AKTIFITAS PELEDAKAN (seluruh aktifitas peledakan, reblast misfire, peledakan dekat alat < 300
meter, peledakan dekat area rawan longsor, dan peledakan di area terdapat gas metan/batuan panas/
active ground)
2.1 AKTIFITAS PELEDAKAN (seluruh aktifitas peledakan, reblast misfire, peledakan dekat alat < 300
meter, peledakan dekat area rawan longsor, dan peledakan di area terdapat gas metan/batuan panas/
active ground) – Lanjutan
8
SKB No. JIEP/SHE/21/53/MM
PENGELOLAAN & PENGENDALIAN HIGH RISK
(HIGH RISK CONTROL PROTOCOL)
AKTIFITAS PELEDAKAN & SLEEP BLAST/SLEEP LOAD
(seluruh aktifitas peledakan, reblast misfire, peledakan dekat alat < 300 meter, peledakan dekat
area rawan longsor, dan peledakan di area terdapat gas metan/batuan panas/ active ground)
9
SKB No. JIEP/SHE/21/53/MM
PENGELOLAAN & PENGENDALIAN HIGH RISK
(HIGH RISK CONTROL PROTOCOL)
BEKERJA DI DEKAT TEBING/
LERENG HIGH RISK
2) Pengawas ( GL ):
a) Memiliki kompetensi pengawas Operational (POP atau SKKP)
b) Mendapatkan pelatihan dasar bekerja di dekat lereng high risk (Geotechnical awareness &
metode evakuasi dalam kondisi darurat)
c) Mendapatkan induksi dari SHE Dept tentang dasar bekerja di dekat lereng high risk
d) Memiliki Authority competency High Risk di dekat lereng high risk
e) Acting GL & FGDP dilarang bekerja di area ini
4) Jika tidak ada Geotechnical Engineer maka PM/PJO harus menunjuk seorang penanggung jawab
Geotechnical yang akan berkoordinasi dengan tim Geotechnical Head Office
5) Setiap karyawan yang akan masuk ke area kerja wajib meminta izin kepada GL, dengan durasi
maksimal 1 jam di area tersebut
6) Setiap karyawan (non operator) yang menemukan retakan/bulging/penurunan permukaan/potensi
longsor lain, wajib melakukan demarkasi area dan segera melaporkan hal ini kepada Geotechnical
Engineer. Khusus operator apabila menemukan kondisi seperti ini, wajib segera melaporkan kepada
GL penanggung jawab area
10
SKB No. JIEP/SHE/21/53/MM
PENGELOLAAN & PENGENDALIAN HIGH RISK
(HIGH RISK CONTROL PROTOCOL)
BEKERJA DI DEKAT TEBING/
LERENG HIGH RISK
13
SKB No. JIEP/SHE/21/53/MM
PENGELOLAAN & PENGENDALIAN HIGH RISK
(HIGH RISK CONTROL PROTOCOL)
BEKERJA DI DEKAT TEBING/LERENG HIGH RISK
Notes:
Setiap pekerja yang melihat tanda-tanda awal akan terdapat longsor pada lereng (retakan, rembesan
pada kaki lereng, guguran material ringan), maka wajib segera menginformasikan kepada
Geotechnical Engineer site. Setiap pekerja yang melihat kondisi longsor wajib segera mengevakuasi
diri ke Titik Evakuasi Kondisi Darurat dan paralel menginformasikan semua pekerja yang berada di
sekitar area longsor untuk mengevakuasi diri ke Titik Evakuasi Kondisi Darurat, via Radio PTT.
8) Untuk setiap aktifitas di area v-cut harus mengikuti ketentuan pengendalian risiko bekerja di area
dekat tebing/lereng high risk
14
SKB No. JIEP/SHE/21/53/MM
PENGELOLAAN & PENGENDALIAN HIGH RISK
(HIGH RISK CONTROL PROTOCOL)
BEKERJA DI DEKAT TEBING/LERENG HIGH RISK
9) Dalam kondisi aktifitas loading yang bersebelahan dengan kolam air (lihat Gambar), maka wajib
dilakukan kajian teknis oleh Geotechnical Engineer di site yang minimal dapat menjawab aspek-
aspek sebagai berikut:
a) Jarak unit loader minimum terhadap crest blasted/un-blasted material
b) Metode loading yang akan digunakan (menggunakan metode backloading (bench loading)
ataukah normal bench loading )
c) Tinggi bench yang diijinkan
d) Kedalaman air bench material yang diijinkan
e) Kedalaman air total yang diijinkan
f) Tipe loader & hauler maksimum yang diijinkan
g) FK (Faktor Keamanan) di area ini
h) Apakah metode ini masuk kategori high risk jika dilihat dari analisa geotek
i) Jika masuk kategori high risk kontrol apakah yang akan diberlakukan di lokasi
j) Jarak posisi loading unit DT dari crest
NB: Aktifitas loading ini harus bersamaan dengan aktifitas pumping untuk menurunkan elevasi muka air
kolam.Aktifitas loading menyesuaikan hasil kajian teknis di masing-masing site.GL wajib memastikan
aktifitas loading dilakukan sesuai dengan kajian teknis tersebut.Setiap karyawan (GL / Operator /
Surveyor / Engineer / Section Head Up) yang menemukan retakan/bulging/penurunan permukaan/potensi
longsor lain, wajib melaporkan kepada GL pengawas area ini, kemudian GL tsb. menginstruksikan semua
unit yang berada di area ini untuk segera evakuasi ke titik evakuasi kondisi darurat (jika kategori lereng
high risk) atau evakuasi ke jarak min. 100 meter dari retakan. Kemudian GL melakukan demarkasi area
dan segera melaporkan hal ini kepada Geotechnical Engineer site. Titik evakuasi kondisi darurat
ditentukan dalam setiap View Point Meeting harian oleh Pit Engineer, yang dicantumkan dalam Daily
Order dan Map, serta dalam Perintah Kerja Harian (PKH) GL yang bekerja di area dengan kategori
tersebut di atas (GL sebagai PIC ketersediaan rambu titik evakuasi & ketersediaanya dikontrol oleh
Section Head ybs. secara harian). Proses evakuasi mengikuti MPKD yang sudah ditetapkan oleh masing-
masing site.
15
SKB No. JIEP/SHE/21/53/MM
PENGELOLAAN & PENGENDALIAN HIGH RISK
(HIGH RISK CONTROL PROTOCOL)
LOADING LUMPUR
(MENGGUNAKAN EXCAVATOR & TRUCK ATAU POMPA DRAGFLOW & TRUCK)
8) Terdapat alat pemantau longsor (total station/ robotic total station/ slope stability radar). Alat
pemantau longsor terkoneksi langsung ke unit, dimana alert longsor terkirim via radio PTT (Push to
Talk) atau sistem auto dispatch
9) Terdapat rambu dan lokasi/titik evakuasi kondisi darurat
18
SKB No. JIEP/SHE/21/53/MM
PENGELOLAAN & PENGENDALIAN HIGH RISK
(HIGH RISK CONTROL PROTOCOL)
DUMPING HIGH RISK (DUMPING KE KOLAM AIR/LUMPUR,
DI KETINGGIAN > 5 m dan DUMPING MATERIAL LUMPUR)
19
SKB No. JIEP/SHE/21/53/MM
PENGELOLAAN & PENGENDALIAN HIGH RISK
(HIGH RISK CONTROL PROTOCOL)
BEKERJA DI ATAS/DEKAT AIR DENGAN KEDALAMAN ≥ 1 M ATAU YANG
KEDALAMANNYA BELUM DIKETAHUI/BERVARIASI
(bekerja di area sump: akses ke sump, instalasi pipa & pengukuran debit di outlet pompa, pengukuran elevasi sump oleh survei, instalasi perangkat wireless di dekat air,
pemasangan/maintenance sensor pH meter, sensor TSS meter & sensor debit di area setpond, repair & maintenance pompa, pemasangan dan/atau maintenance pompa di
daratan yang lokasinya berjarak ≤ 3 m dari bibir lereng kolam air)
21
SKB No. JIEP/SHE/21/53/MM
PENGELOLAAN & PENGENDALIAN HIGH RISK
(HIGH RISK CONTROL PROTOCOL)
BEKERJA DI ATAS/DEKAT AIR DENGAN KEDALAMAN ≥ 1 M ATAU YANG
KEDALAMANNYA BELUM DIKETAHUI/BERVARIASI
(bekerja di area sump: akses ke sump, instalasi pipa & pengukuran debit di outlet pompa, pengukuran elevasi sump oleh survei, instalasi perangkat wireless di dekat
air, pemasangan/maintenance sensor pH meter, sensor TSS meter & sensor debit di area setpond, repair & maintenance pompa, pemasangan dan/atau maintenance pompa
di daratan yang lokasinya berjarak ≤ 3 m dari bibir lereng kolam air)
5) Tali polypropilene diameter 1,5” (Minimum Breaking Load (MBL) : 18,7 ton) dari darat ke pompa
untuk menambat pompa agar tidak bergerak dan digunakan pada saat akan menarik pompa dari sump
ke darat
6) Kelengkapan rambu di sump meliputi:
a) Rambu wajib pelampung & izin bekerja diatas air
b) Rambu PIC area sump & monitoring elevasi sump
22
SKB No. JIEP/SHE/21/53/MM
PENGELOLAAN & PENGENDALIAN HIGH RISK
(HIGH RISK CONTROL PROTOCOL)
BEKERJA DI ATAS/DEKAT AIR DENGAN KEDALAMAN ≥ 1 M ATAU YANG
KEDALAMANNYA BELUM DIKETAHUI/BERVARIASI
(bekerja di area sump: akses ke sump, instalasi pipa & pengukuran debit di outlet pompa, pengukuran elevasi sump oleh survei, instalasi perangkat wireless di dekat air,
pemasangan/maintenance sensor pH meter, sensor TSS meter & sensor debit di area setpond, repair & maintenance pompa, pemasangan dan/atau maintenance pompa di
daratan yang lokasinya berjarak ≤ 3 m dari bibir lereng kolam air)
8. Pipa discharge HDPE yang membentang di atas air wajib dipasang pelampung pipa (ducting pipe)
dengan jarak pemasangan per 15 m dihitung dari sisi pipa ujung dekat pompa (discharge)
3) Pekerja dan Pengawas menggunakan APD yang sesuai berupa helm pengaman, sepatu safety, rompi,
sarung tangan kain, jaket pelampung (untuk dekat air/sump)
24
SKB No. JIEP/SHE/21/53/MM
PENGELOLAAN & PENGENDALIAN HIGH RISK
(HIGH RISK CONTROL PROTOCOL)
PENYAMBUNGAN PIPA FLANGE
25
SKB No. JIEP/SHE/21/53/MM
PENGELOLAAN & PENGENDALIAN HIGH RISK
(HIGH RISK CONTROL PROTOCOL)
PENGGALIAN/GANGGUAN TANAH
di sekitar bangunan (office, mess, workshop, warehouse, dan bangunan lainnya)
yang terdapat instalasi air, listrik, jaringan komunikasi dan gas
26
SKB No. JIEP/SHE/21/53/MM
PENGELOLAAN & PENGENDALIAN HIGH RISK
(HIGH RISK CONTROL PROTOCOL)
BEKERJA DI KETINGGIAN HIGH RISK
(KETINGGIAN > 5 METER)
27
SKB No. JIEP/SHE/21/53/MM
PENGELOLAAN & PENGENDALIAN HIGH RISK
(HIGH RISK CONTROL PROTOCOL)
BEKERJA DI KETINGGIAN HIGH RISK
(KETINGGIAN > 5 METER)
8) Radio Komunikasi 29
SKB No. JIEP/SHE/21/53/MM
PENGELOLAAN & PENGENDALIAN HIGH RISK
(HIGH RISK CONTROL PROTOCOL)
BEKERJA DENGAN TEGANGAN LISTRIK >50 V AC dan/atau >120 V DC
Ref : PUIL 2011
1) High Risk activity disusun oleh SH / DH user dan disetujui oleh PM / DPM
2) Harus memiliki surat izin bekerja dengan listrik >50 V AC dan/atau >120 V DC
(hanya berlaku 1 shift)
3) Pengawas (minimal GL) membuat JSA dan di review oleh Section Head serta di setujui oleh Project
Manager. JSA yang telah dibuat disosialisasikan kepada seluruh karyawan yang terlibat sebelum
aktifitas dimulai
4) Melakukan isolasi energi (LOTO) dan memasang tag sebelum bekerja:
a) Pemasangan dan pelepasan LOTO menggunakan 12 langkah isolasi
b) Jika lebih dari 2 atau lebih karyawan bekerja, maka harus memiliki alat Lock Out dan Label
Tanda Bahaya masing – masing
c) Hanya orang yang namanya tercantum di Tag yang boleh melepaskan alat Lock Out setelah
menyelesaikan pekerjaannya
d) Tidak seorangpun yang boleh mengoperasikan, memindah atau menggunakan unit, bangunan
atau benda yang mempunyai alat Lock Out
e) Dalam keadaan darurat, Atasan langsung orang yang namanya tertera pada Lock Out & Tag Out
yang boleh melepaskannya (setelah menghubungi pemiliknya dan setelah ia memastikan bahwa
situasinya cukup aman)
5) Penempatan LOTO pada sumber listrik terakhir dilepas
6) Terdapat Form Inspeksi Peralatan Listrik
7) Dilakukan P2H sebelum menggunakan Peralatan Listrik
8) Terdapat wiring diagram yang sesuai dengan aktual instalasi
9) Mengisi Form check list pemenuhan persyaratan aktifitas High Risk sebelum aktifitas dilakukan
10) Menggunakan alat ukur listrik sudah terkalibrasi (laik pakai)
30
SKB No. JIEP/SHE/21/53/MM
PENGELOLAAN & PENGENDALIAN HIGH RISK
(HIGH RISK CONTROL PROTOCOL)
BEKERJA DI RUANG TERBATAS
(CONFINED SPACE ENTRY)
31
SKB No. JIEP/SHE/21/53/MM
PENGELOLAAN & PENGENDALIAN HIGH RISK
(HIGH RISK CONTROL PROTOCOL)
BEKERJA DI RUANG TERBATAS
(CONFINED SPACE ENTRY)
32
SKB No. JIEP/SHE/21/53/MM
PENGELOLAAN & PENGENDALIAN HIGH RISK
(HIGH RISK CONTROL PROTOCOL)
BEKERJA DENGAN PANAS
(Pengelasan yang terdapat atau dekat bahan yang mudah meledak/terbakar atau pekerjaan
yang diluar area workshop yang tidak dirancang untuk pekerjaan panas)
12. BEKERJA DENGAN PANAS (Pengelasan yang terdapat atau dekat bahan yang mudah
meledak/terbakar atau pekerjaan yang di luar area workshop yang tidak dirancang untuk pekerjaan
panas)
33
SKB No. JIEP/SHE/21/53/MM
PENGELOLAAN & PENGENDALIAN HIGH RISK
(HIGH RISK CONTROL PROTOCOL)
BEKERJA DENGAN PANAS
(Pengelasan yang terdapat atau dekat bahan yang mudah meledak/terbakar atau pekerjaan
yang diluar area workshop yang tidak dirancang untuk pekerjaan panas)
12. BEKERJA DENGAN PANAS (Pengelasan yang terdapat atau dekat bahan yang mudah
meledak/terbakar atau pekerjaan yang di luar area workshop yang tidak dirancang untuk pekerjaan
panas) - Lanjutan
12. BEKERJA DENGAN PANAS (Pengelasan yang terdapat atau dekat bahan yang mudah
meledak/terbakar atau pekerjaan yang di luar area workshop yang tidak dirancang untuk pekerjaan
panas) - Lanjutan
35
SKB No. JIEP/SHE/21/53/MM
PENGELOLAAN & PENGENDALIAN HIGH RISK
(HIGH RISK CONTROL PROTOCOL)
LIFTING (Beban > 5 ton, di dekat/atas air, mengangkat manusia > 5 m , menggunakan 2
crane, beban dimensi besar (misal ponton pompa)
13. LIFTING (Beban > 5 ton, di dekat/atas air, mengangkat manusia > 5 m , menggunakan 2 crane,
beban dimensi besar (misal ponton pompa)
36
SKB No. JIEP/SHE/21/53/MM
PENGELOLAAN & PENGENDALIAN HIGH RISK
(HIGH RISK CONTROL PROTOCOL)
LIFTING (Beban > 5 ton, di dekat/atas air, mengangkat manusia > 5 m , menggunakan 2
crane, beban dimensi besar (misal ponton pompa)
13. LIFTING (Beban > 5 ton, di dekat/atas air, mengangkat manusia > 5 m , menggunakan 2 crane,
beban dimensi besar (misal ponton pompa) - Lanjutan
37
SKB No. JIEP/SHE/21/53/MM
PENGELOLAAN & PENGENDALIAN HIGH RISK
(HIGH RISK CONTROL PROTOCOL)
MAINTENANCE CONVEYOR
(Install & Uninstall : Conveyor Belt, Head Drum Pulley, Crusher)
38
SKB No. JIEP/SHE/21/53/MM
PENGELOLAAN & PENGENDALIAN HIGH RISK
(HIGH RISK CONTROL PROTOCOL)
BEKERJA DENGAN SISA ENERGI POTENSIAL (REMOVE INSTAL RECOIL SPRING ,
DIS-ASSEMBLY ACCUMULATOR, DIS-ASSEMBLY CHAMBER BRAKE, dll)
15. BEKERJA DENGAN SISA ENERGI POTENSIAL (REMOVE INSTAL RECOIL SPRING , DIS-
ASSEMBLY ACCUMULATOR, DIS-ASSEMBLY CHAMBER BRAKE, dll)
15. BEKERJA DENGAN SISA ENERGI POTENSIAL (REMOVE INSTAL RECOIL SPRING , DIS-
ASSEMBLY ACCUMULATOR, DIS-ASSEMBLY CHAMBER BRAKE, dll) - Lanjutan
40
SKB No. JIEP/SHE/21/53/MM
PENGELOLAAN & PENGENDALIAN HIGH RISK
(HIGH RISK CONTROL PROTOCOL)
MOUNTING & DISMOUNTING TYRE
TYPE DISC WHEEL (unit HD785-7. HD465-7)
DAN TYPE RIM WHEEL (730E, HD 1500-5/7)
2) Komponen Kerja : Roda sesuai standart PTMS no.TYR/10/015/STD, ukuran tyre dan rim pada unit
3) Material kerja : Anti Karat (WD40), anti seize, Penetran Oil, marker / cat semprot (putih)"
4) Dump Truck diparkir dengan benar dan aman pada tempatnya Posisikan lock out switch pada posisi
off dan pasang Lock Out dan Danger Tags
5) Pasang Wheel Chock pada bagian sisi ban yang tidak akan dibongkar
6) Penerangan/tower lamp dan lampu penerangan portable untuk mekanik (jika dikerjakan malam hari
di jalan aktif/di luar workshop, penerangan min 200 lux)
7) Tumpukan material di depan dan belakang unit (10 meter) dan traffic cone (25 meter), jika aktifitas
dilakukan di jalan aktif
42
SKB No. JIEP/SHE/21/53/MM
PENGELOLAAN & PENGENDALIAN HIGH RISK
(HIGH RISK CONTROL PROTOCOL)
ASSEMBLING & DISASSEMBLING BIG TYRE
e) Terdapat Hand Tool : Pry Bar/tyre lever, Core remover, Cap remover, open end wrench uk. 13,
27 mm
f) Terdapat Hose deflator untuk pengurangan pressure tyre
2) Komponen Kerja : Tyre dan Rim sesuai spesifikasi standar PTMS no.TYR/10/015/STD, Ukuran Tyre
dan Rim Pada Unit, serta o-ring dan valve set
3) Material kerja : Mounting Paste, Tyre coolant
4) Bendera sebagai tanda saat ada crew tyre yang masuk ke dalam Rim / Tyre saat proses assembling
disassembling
5) Jarak aman saat pengisian angin : Untuk ukuran tyre di atas 14.00R25, batas aman saat proses
pengisian angin adalah 6 meter di posisi di belakang tread
6) Terdapat rambu dan demarkasi saat proses penambahan angin.
Tyre assembly
Gambar Tahapan Pemompaan Tyre
45
SKB No. JIEP/SHE/21/53/MM
PENGELOLAAN & PENGENDALIAN HIGH RISK
(HIGH RISK CONTROL PROTOCOL)
ASSEMBLING & DISASSEMBLING BIG TYRE
2) Komponen Kerja : Roda sesuai spesifikasi standar PTMS no.TYR/10/015/STD, Ukuran Tyre dan
Rim Pada Unit
3) Material kerja : Anti Korosi
4) Bendera sebagai tanda saat ada crew tyre yang masuk ke dalam Rim / Tyre saat proses assembling
disassembling
46
SKB No. JIEP/SHE/21/53/MM