Anda di halaman 1dari 6

JUDUL PEKERJAAN : JSA NO : HIRA-HSE-P-02 TANGGAL :06 August 2016

“Pembongkaran tanki solar” Halaman :


MKP RU V
PELAKSANA PENGAWAS PESERTA JSA :
PEKERJAAN : PEKERJAAN :

PT.PINARAS ABADI RAYA

LOKASI PEKERJAAN BAGIAN : DIPERIKSA OLEH :


JOB DILAKSANAKAN :
SAFETY Jetty 1
Maintanance Area 2

ANALYSIS PENILAIAN RESIKO (lingkari yang sesuai) :


 Keparahan/Severity : 0 / 1 / 2 / 3 / 4 / 5
 Kemungkinan/Probability : A / B / C / D / E
 Risiko : Rendah / Menengah / Tinggi Level 3E, 4D,
dan 5C / Tinggi Level 4E, 5D, dan 5E

PERALATAN & BAHAN YANG DIPAKAI :


1. TOOL’S SET MECHANICAL
2. EXCAVATOR
3. WHEEL LOADER
4. DUMP TRUCK
5. PPE
SAFETY PRECAUTION YANG
DIREKOMENDASIKAN
TAHAP PEKERJAAN POTENSI INSIDEN
(Tetapkan mitigasi untuk mengendalikan
risiko K3)
1. Pembongkaran Tanki solar

- Pemeriksaan kondisi tanki - Cidera tulang belakang - Posisi gesture & posture harus baik dan benar
solar setelah dilakukan - Terpeleset, tersandung, - Perhatikan sekitar area kerja yang berpotensi menyebabkan bahaya
flushing. terjatuh jatuh terpeleset / tersandung.
- Kecelakaan mobil - Penggunaan PPE yang tepat dan baik.
- Terhirup Gas Hydrokarbon - Pengecekan survey di equipment yang mengandung unsur
- Pembongakaran
- Terkena benda tajam listrik,sebaiknya berkonsultasi dengan operator yang di tugaskan di
menggunakan alat berat
- Terkena gerakan bucket atau area tersebut. Agar bisa mengisolasi equipment mana yang
(excavator long arm)
crane mengandung unsur listrik berbahaya.
- Terhirup debu - Mengisolasi area pembongkaran dengan safety line.
- Menyiram dengan air bagian - Terpapar gas berbahaya - Driver harus kompeten,surat izin kendaraan kilang yang masih
tangki yang bersentuhan (Carbon monoxyde, H2S) berlaku & patuhi peraturan lalu lintas di area kilang, serta dilarang
langsung dengan alat berat - Tertindih material bongkaran mengemudikan kendaraan pada keadaan mengantuk.
yang rubuh - Operator alat berat dan timnya harus memiliki surat ijin yang masih
- Pengangkatan sisa bangunan - Terkena lemparan serpihan berlaku.
menggunakan wheel loader bongkaran - Untuk mengantisipasi paparan langsung gas Hydrokarbon,sebaiknya
ke dalam dump truck - Paparan suhu tinggi / panas sebelum memulai kerjaan petugas yang mengerti penggunaan gas
detector melakukan pengecekan di sekitar area kerja.
- Pembuangan material sisa - Menggunakan sarung tangan yang sesuai dengan jenis pekerjaan
bangunan ke titik nya & selalu mengamati barang yang akan dikerjakan.
pembuangan - Beban maksimal yang diperbolehkan untuk mengangkat material
oleh satu personil yaitu 25 Kg, jika lebih disarankan menggunakan
- House keeping bantuan orang lain atau menggunakan alat bantu.
- Housekeeping yang baik
- Menyediakan air minum yang cukup agar terhidrasi dengan baik
Cara Pengisian :
1. Judul Pekerjaan, diisi dengan pekerjaan yang akan dianalisa, lihat judul di Ijin Kerja.
2. No. JSA, diisi dengan nomor Ijin Kerja.
3. Tanggal, diisi dengan tanggal saat dilaksanakan JSA.
4. Baru, revisi diberi tanda V pada baru jika JSA tersebut baru, dan diberi tanda V pada revisi jika JSA tersebut merupakan revisi dari JSA yang sudah ada.
5. Pelaksana Pekerjaan/yang akan melakukan pekerjaan, diisi dengan bagian yang menjadi direksi pekerjaan dan kontraktor.
6. Pengawas Pekerjaan, diisi dengan pengawas dari direksi pekerjaan.
7. JSA dilakukan oleh/peserta JSA, diisi dengan nama petugas yang melakukan JSA.
8. Level penandatangan di pemeriksaan JSA :
a. Level risiko rendah dan menengah : minimal oleh Pengawas Utama yang menjadi Ahli Teknik dan GSI
b. Level risiko ”tinggi” 3E, 4D, dan 5C : JSA harus ditandatangani hingga level middle management (contoh: Section Head dari pelaksana pekerjaan).
c. Level risiko ”tinggi” 4E, 5D, dan 5E : JSA harus ditandatangani oleh level management (contoh: Manager dari Fungsi pelaksana pekerjaan. Manager lain
hingga SMOM/GM dapat ditetapkan turut menandatangani JSA, jika memang dirasakan perlu oleh Tim Manajemen, mengingat kritikalnya aspek K3 di
pekerjaan tersebut)
9. Bagian, diisi dengan nama bagian tempat pekerjaan yang akan berlangsung, misal HCC atau HSC atau yang lain.
10. Lokasi pekerjaan, diisi dengan nama plant tempat pekerjaan akan berlangsung atau nama peralatan.
11. Penilaian Risiko, dicantukan hasil penilaian risiko pekerjaan mengacu kepada Metode Penilaian Tingkat Risiko (sesuai Pedoman Contractor Safety Management
System /CSMS, HSSE Directorate No. A-004/I00200/2011-S0 bulan Nopember 2011)
Tabel Risk Assessment Matrix (RAM)
Tingkat Keparahan / Severity – Dampak ke Manusia Tingkat Keparahan / Severity – Dampak ke Peralatan

Tingkat Keparahan / Severity – Dampak ke Lingkungan Tingkat Keparahan / Severity – Dampak ke Reputasi

12. Peralatan & Bahan yang dipakai, dicantumkan peralatan dan bahan yang digunakan untuk bekerja, terutama yang kritikal terhadap aspek K3.
13. Tahapan pekerjaan, diisi dengan urutan langkah pekerjaan, hati-hati tidak boleh terbalik-balik.
14. Potensi insiden, diisi dengan insiden yang mungkin timbul untuk masing-masing langkah pekerjaan.
15. Safety Precaution, diisi dengan precaution dan mitigasi yang harus diambil untuk mengendalikan risiko K3, mencakup : eliminasi, substitusi, rekayasa
engineering, pengendalian admistratif, dan penggunaan APD.
3. Level penandatangan di pemeriksaan JSA :
a. Level risiko rendah dan menengah : minimal oleh Pengawas Utama yang
menjadi Ahli Teknik dan GSI
b. Level risiko ”tinggi” 3E, 4D, dan 5C : JSA harus ditandatangani hingga
level middle management (contoh: Section Head dari pelaksana
pekerjaan).
c. Level risiko ”tinggi” 4E, 5D, dan 5E : JSA harus ditandatangani oleh level
management (contoh: Manager dari Fungsi pelaksana pekerjaan. Manager
lain hingga SMOM/GM dapat ditetapkan turut menandatangani JSA, jika
memang dirasakan perlu oleh Tim Manajemen, mengingat kritikalnya
aspek K3 di pekerjaan tersebut).

Anda mungkin juga menyukai