Anda di halaman 1dari 3

Praņamya śirasã devaḿ kŗtãñjalir abhãşata.

(Menyembah Tuhan Yang Maha Cemerlang dengan mencakupkan tangan sambil berdoa)

No Mantram Artinya
Paśyãmi devãḿs tava deva dehe Hamba melihat semua deva dan berbagai jenis
sarvãḿs tathã bhũta viśeşa sañghãn, makhluk hidup lainnya menyatu dalam BadanMu,
dewa Brahma duduk di atas bunga teratai bersama
Brahmãņãm iśaḿ kamalãsana stham, dewa Siva, demikian juga semua rsi mulia, dan
ŗşimśca sarvãn uragãḿś ca divyãn. semua naga- kahyangan.
(BG. XI. 15)
Aneka bãhũdara vaktra netraḿ Hamba melihat wujudMu yang tanpa akhir dengan
pasyãmi tvãḿ sarvato ‘nanta rũpam. banyak lengan, perut, mulut, mata disemua sisi,
hamba melihat tidak ada awal, pertengahan dan
Nãntaḿ na madhyaḿ na punas tavãdiḿ akhir, Engkaulah Penguasa alam semesta
pasyãmi visvesvara visva rũpa. (Visvesvara) dalam wujud yang luar biasa.
(BG. XI. 16)
Kiriţinaḿ gadinaḿ cakriņaḿ cha Dengan mahkota, gada, cakra, menyala berkilauan
tejo rãśiḿ sarvato diptimantam, bagaikan kilatan cahaya matahari yang sangat
menyilaukan disegala sisi. Hamba menyaksikan
Paśyãmi tvãḿ durnirikşyaḿ samantãd bahwa Engkau sangat sulit dilihat, dimana-mana
diptãnalãrka dyutim aprameyam. api menyala –nyala menyembur dari sinar matahari
(BG. XI. 17) yang tiada bandingannya.
Tvam akşaraḿ paramaḿ viditavyaḿ Engkaulah Perwujudan Paling Utama yang harus
tvam asya viśvasya param nidhãnam, dimengerti, Engkaulah asal mula dan landasan
paling kokoh dari alam semesta. Engkau Tidak
Tvam avyayah śãśvata dharma goptã Termusnahkan, Pemelihara Kebenaran Yang Kekal
sanãtanas tvaḿ puruşo mato’me. Abadi, Engkau adalah Penguasa Utama, inilah
(BG. XI. 18) pendapatku.
Anãdi madhyãntam ananta viryam, Tidak berawal, tidak ada pertengahan, dan tidak
ananta bãhuḿ śaśi sũrya netram, berakhir, kekuasaanMu Tidak Terbatas, TanganMu
tak terbilang banyaknya, Matahari dan Rembulan
paśyãmi tvãḿ dipta hutãśa vaktraḿ, adalah MataMu, hamba melihatMu dengan Mulut
sva tejasã viśvam idaḿ tapanitam. mengeluarkan api yang menyala-nyala oleh
(BG. XI. 19) cahaya Mu sendiri seolah-olah membakar Alam
semesta ini.
Dyãv ã prthivyor idam antaraḿ hi Ruang antara syurga dan bumi terliputi olehMu
vyãptaḿ tvayaikena diśaś ca sarvãḩ, saja, demikian juga seluruh penjuru semesta,
dengan menyaksikan wujud KeagunganMu yang
Dŗştvãdbhutaḿ rũpam ugraḿ tavedaḿ mengerikan itu, ketiga isi dunia gemetar ketakutan,
loka trayaḿ pravyathitaḿ mahãtman. Oh Maha Atma.
(BG. XI. 20)
Ami hi tvãḿ sura sañghã visanti Semua kelompok deva memasukiMu dan
kecid bhitãḩ prãñjalayo gŗņanti, beberapa kelompok lainnya dengan ketakutan
mencakupkan tangan memujaMu, para maharsi dan
Svastity uktvã maharşi siddha sañghãh makhluk-makhluk sempurna menyerukan “svasti”
Stuvanti tvãḿ stutibhiḩ puskalãbhiḩ. dan memujiMu dengan melantunkan mantram-
(BG. XI. 21) mantram veda.
Rudrãditya vasavo ye ca sãdhyã Para Rudra, para Aditya, kelompok Vasu, para
viśve ‘śvinau marutaś coşmapãś ca, Sadhya, Visvedeva, Deva kembar Asvin, Deva
Marut, dan Para Leluhur serta para Gandarva,
Gandharva yakşãsura siddha sanghã Para Yaksa, para Asura, dan makhluk-mkhluk
Vikşante tvãḿ vismitãś caiva sarve. sempurna semua memandang Engkau dengan rasa
(BG. XI. 22) kagum.
Rũpaḿ mahat te bahu vaktra netraḿ Oh Mahabahu (berlengan Perkasa = Sri Bhagavan
mahã baho bahu bãhũru pãdam, Krsna), melihat WujudMu Yang Maha Agung
dengan banyak Muka, Mata, Lengan, Paha dan
Bahũdaraḿ bahu daḿştra karãlaḿ Kaki, Perut, Gigi mengerikan, seluruh alam
dŗştva lokãḩ pravyathitãs tathãham. semesta gemetar ketakutan demikian pula hamba.
(BG. XI. 23)
Nabhaḩ spŗśaḿ diptam aneka varņaḿ Aku melihatMu beraneka warna menyala
vyãttãnanaḿ dipta viśãla netram, menyentuh langit, mulut menganga dengan sorot
mata yang tajam menyala, fikiran hamba gelisah
Dŗştva hi tvãḿ pravyathitãntar ãtmã penuh ketakutan, hamba tidak dapat tenang oh
dhŗtiḿ na vindãmi śamaḿ ca vişņo. Tuhan Maha Pemelihara (Wisnu)
(BG. XI. 24)
Daḿştrã karãlãni ca te mukhãni Gigi-gigiMu yang mengerikan dan mukaMu
Dŗştvaiva kalãnala sannibhãni, menyala berkobar bagaikan api kematian seolah –
olah hamba tidak mengetahui arah dan tidak
diśo na jãne na labhe ca śarma menemukan kedamaian. Berilah hamba
prasida deveśa jagan nivãsa// ketenangan O, Penguasa semua dewa, dan
(BG. XI. 25) Pelindung dunia.
Ami cha tvãḿ dhŗtarãştrasya putrãḩ Semua putra Dhrtarastra bersama-sama
sarve sahaivãvani pãla sañghaiḩ, dengan para raja lainnya, demikian juga
Bhişmo droņaḩ sũta putras tathãsau Bhisma, Drona, dan Karna dan semua
sahãsmadiyair api yodha mukhyaiḩ. pemimpin Ksatria di pihak kami
(BG. XI. 26)
Vaktrãņi te tvaramãņa viśanti Semua secara berduyun-duyun masuk
daḿşţra karãlãni bhayãnakãni, kedalam MulutMu dengan taring-taring yang
Kecid vilagnã daśanantareşu mengerikan. Beberapa diantara mereka
sandŗśyante cũrņitair uttamãñgaiḩ. tersangkut disela-sela gigi-gigiMu, sehingga
(BG. XI. 27) kepalanya hancur.
Yathã nadinãḿ bahavo ‘mbu vegãḩ Seperti arus sungai-sungai yang banjir
saḿudram evã bhimukhã dravanti, mengalir menuju lautan, demikian pula para
Tathã tavãmi nara loka virã pahlawan dunia manusia ini berlomba-
Visanti vaktrãny abhivijvalanti. lomba masuk ke dalam mulutMu yang
(BG. XI. 28) menyala berkobar-kobar.
Yathã pradiptaḿ jvalanaḿ patañgã Bagaikan kumpulan kupu-kupu yang berterbangan
viśanti nãśãya saḿŗddha vegãḩ, masuk ke dalam kobaran api yang menyala untuk
mati, seperti itu pulalah orang-orang berlarian
Tathãiva nãśãya viśanti lokãs masuk ke dalam MulutMu dengan sangat lajunya
tavãpi vaktrãņi saḿŗddha vegãḩ. untuk kehancuran mereka sendiri.
(BG. XI. 29)

Lelihyase grasamãnaḩ samantãt Engkau menjilat dan menelan semua orang dengan
lokãn samagrãn vadanair jvaladbhiḩ, mulutMu yang mengeluarkan api yang berkobar-
kobar dari segala penjuru, cahayaMu menutupi dan
Tejobhir ãpũrya jagat samagraḿ menghanguskan alam semesta, dengan sinar-
bhãsas tavogrãḩ pratapanti vişno sinarMu yang mengerikan, Oh Wisnu.
(BG. XI. 30)

Anda mungkin juga menyukai