Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Transmisi Optik


Penemuan transmisi optik merupakan pemikiran yang serovolusioner,
akan tetapi konsep dari komunikasi dengan menggunakan cahaya telah diketahui
sejak akhir abab ke 19. Transmisi optik telah dipikirkan sejak tahun 1881.
Pada tahun itu William Wheeler mengajukan ide dari sistem
pendistribusian cahaya untuk rumah dan kantor.
Pada tahun 1937, Norman R. French mengajukan sistem telepon optik
lengkap dengan Wavelength Devision Multiplexing. Media transmisi yang
diusulkan dibuat dari tabung dengan sebuah permukaan yang memantulkan pada
sisi dalamnya. Tetapi ia juga mengenal kabel optik yang berisi batang-batang dari
gelas dan kwarsa.
Batang-batang atau pipa pemantul juga diajukan sebagai media transmisi
oleh Ray. D Kell dan George C. Sziklai pada tahun 1950, yang pada waktu itu
dimasukkan untuk mengirimkan signal televisi.
Perkembangan laser memungkinkan untuk mentransfer komunikasi Link
radio dalam band microwave kedalam komunikasi optik melalui atmosfir Laser
gas Helium Neon telah digunakan dalam percobaan tahun 1960-1970.
Serat optik menjadi menarik setelah perkembangan dari Laser
semikonduktor yang pertama dan setelah Corning Glasswork berhasil dalam
memproduksi serat optik dengan redaman hanya 4 dB per kilometer pada tahun
1972.
Laser-Laser semikonduktor yang dihasilkan dari percobaan lebih lanjut
adalah Light Emitting Dioda (LED). Meskipun beberapa laboratorium mencoba
mengembangkan kaber serat optik single moda dengan diameter core ( inti) lebih
kecil dari 10 μm, teknologi pembuatannya masih sangat sulit ada saat itu dan
usaha yang diarahkan pada konstruksi kabel serat optik graded indeks multimoda
dengan core 50 μm.
Pada tahun 1980 pengembangan serat optik kembali bergeser ke kabel
serat optik single-moda dengan mengingat keuntungan kapasitas pada jarak yang
jauh.
Pada generasi pertama transmisi serat optik menggunakan cahaya dengan
panjang gelombang 0,8 μm. Tetapi cahaya dengan panjang gelombang ini
mempunyai keterbatasan untuk jarak yang jauh dan kapasitas yang besar.
Generasi kedua menggunakan cahaya dengan panjang gelombang sekitar
1,3 μm sampai 1,5 μm.
Cahaya dengan panjang gelombang sekitar 1,3 μm dispersi chromatic dari
serat sangat rendah. Dispersi chromatic tersebut akan dibatasi kapasitas
transmisi dan akan melebarkan pulsa. Pada 1,5 μm redaman sangat rendah, tetapi
dispersi chromatik lebih tinggi dari 1,3 μm. Gambar 1.1 memperlihatkan sejarah
survey dari perkembangan kabel serat optik dalam hubungan dengan redaman.
Generasi selanjutnya adalah generasi ketiga sistem transmisi optik.
Kemungkinan laser dengan daya besar tidak berperan lagi untuk jarak yang jauh.
Daya optik yang besar akan menyebabkan (intermodulasi) dan akan
menyebabkan redaman yang besar bila dilewatkan pada kabel serat optik. Oleh
karena itu dikembangkan laser dengan spectra yang sempit, bahan dari spectra
yang sempit menjadi single line. Dalam hal demikian, dispersi chromatic tidak
berpengaruh, sehingga kapasitas akan jauh lebih besar dari pada menggunakan
transmisi laser dengan multi-moda. Juga cara pengkodean dan modulasi dari
informasi akan memberikan kemungkinan untuk menambah jarak jangkauan dan
kapasitas transmisi.
Dengan prinsip heterodyne akan dapat dicapai deteksi signal yang lebih
baik dari sisi penerima. Perbaikan dari pemilihan menawarkan kemungkinan
untuk menggunakan Frekuency Division Multiplexing (FDM) atau Wave length
division Multiplexing (WDM) pada jarak yang jauh.
Gambar 1.2 tinjauan evolusi dari sistem optik fiber yang digunakan adalah
fiber yang terbuat dari silica, bahan ini mempunyai tembus pandang sampai 1,8
μm. Perkembangan baru untuk mencari material dengan tembus pandang yang
sangat baik adalah dalam range antara 2 sampai dengan 12 μm.
Gambar 1.1 Diagram blok sistem komunikasi optik (SKO)

Gambar 1.2 evolusi sistem serat optik

I.2 Keuntungan dan Kelemahan Sistem Komunikasi Optik


I.2.1 Keuntungan
1. Redaman kecil dan konstan
Perkembangan kabel serat optik semakin hari semakin meningkat dengan
berbagai penelitian sehingga menghasilkan redaman yang sangat kecil dengan
ferekuensi yang sangat tinggi dengan panjang gelombang 500 – 1500 nm dengan
redaman 0.2 – 0.5 dB/km.

2. Lebar pita frekuensi sinyak besar


Frekuensi pembawa optik tergantung dari panjang gelombang dari suatu
material berkisar 1012 – 1017 Hz atau berada sekitar infra merah, sehingga
informasi yang disalurkan lebih banyak.

3. Dimensi kecil, ringan, dan fleksibel


Kabel serat optik mempunyai diameter inti sangat kecil sekitar mikro
meter, nano meter, sehingga aman dipakai dimana saja dan dalam satu kaber
banyak sekali urat serat optik.

4. tidak konduktif,
Sebagai isolator terbuat dari bahan plastik, kaca, dan silika, sehingga tidak
dapat dialiri arus listrik dan terhindar dari hubung singkat.

5. Kebal terhadap ganguaan EMP dan EMI


Bebas dari interferensi medan magnet dan medan listrik, frekuensi radio
dan noise listrik

6. Dapat menyalurkan informasi digital dengan kecepatan yang tinggi.


Kemampuan serat optik menyalurkan signal frekuensi tinggi, sangat cocok
dengan pengiriman sinyal digital pada sistem multipleks digital dengan kecepatan
mega bit persekon hingga giga bit persekon.

7. Penyadapan informasi sukar


Penyadapan informasi dengan induksi tidak mungkin terjadi

8. Kapasitas transmisi sinyal besar

9. Jarak transmisi jauh


jarak transmisi bisa mencapai 25 – 50 km dengan frekuensi 10 11 – 1017 Hz,
baru digunakan repeater kembali dengan redaman yang standarisasi atau yang
diperbolehkan.

10. Tidak berkarat dan sistem pemeliharaannya mudah

11. crosstalk rendah


Kemungkinan terjadi kebocoran cahaya antara serat optik sangat kecil.

12. tahan terhadap temperatur tinggi


Bahan silika mempunyai titik leleh 1900 derajat Celcius dan sangat jauh
dari titik leleh tembaga dan besi sehingga sangat cocok dipergunakan rawan atau
daerah yang mempunyai temperatu tinggi.

1.2.2 Kerugian
1. Dalam menginstalasi jaringan serat optik sangat sukar dalam hal
penyambungan, harus mempunyai keahlian khusus dan ketelitian, bila hal itu
tidak diindahkan kemungkinan redamannya bisa besar.
2. Redaman cukup besar bila pembengkokan kabel serat optik disesuaikan
standar sudut berapa yang diijinkan.
3. Konstruksi serat optik cukup lemah, maka dalam pemakaiannya diperlukan
lapisan penguat sebagai pelindung (proteksi).

Perkembangan bahan serat dan sumber serat optik pada tabel 1.1.

Tabel 1.1 Perkembangan serat optik


Tahun Serat Sumber Optik
1950 500 – 1000 dB/km Ruby
Mulai diusulkan
1966 Ga As
penggunaan serat optik
Serat silika dengan
1970 GaAlAs
redaman 20dB/ km
1976 0,5 db/km serat silika GaAlAsP
GaAlAs dengan waktu
1978 0,2 dB/km serat silika
hidup 106 jam
0,1 dB/km (silika dan
1985 Laser koheren
CaF)
Redaman <0,1 dB/km
sekarang serat optik single moda Laser moda tunggal
dan spektrum lebar

Bidang-bidang aplikasi serat optik :

Telepon : - saluran jarak jauh (trunk)


- SALURAN JUNCTION
- Saluran kabel laut
Vidio : - Tv Kabel
- Closed loop TV
Data : - LAN
- WAN
- MAN
Sensor : - Gyroscope
- Hydrophone
Lain-lain : - Militer
- industri
- lingkungan khusus

Tabel 1.2 Perbandingan parameter Transmisi

Parameter Kabel Pairs koaksial Wave guide Serat optik

Redaman
20 (4 Mhz) 19 (60 Mhz) 2 0,1 - 3
(dB/km)

Lebar pita
frekuensi
6 Mhz 200 Mhz 100 Ghz 100 Ghz/km
(BW)
Jarak repeter
2 (4 Mhz) 1.5 ( 60 Mhz) 10 50 - 250
(km)
Kapasitas
0.1 1 1 >50
transmisi

(a) Pengaruh panjang gelombang terhadap redaman


(b)
Gambar 1.3 Perkembangan serat optik

Anda mungkin juga menyukai