Anda di halaman 1dari 13

KONSEP DASAR ZISWAF DAN PERANNYA DALAM ISLAM DAN

PEREKONOMIAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah:


“Manajemen Ziswaf”

Dosen Pengampu:
Arif Zunaidi,, SHI., MEI

Disusun oleh:

Moh Syahrul Nizam (20403013)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARI’AH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah untuk
matakuliah Manajemen Ziswaf. Kami juga berterima kasih kepada Bapak Arif
Zunaidi,, SHI., MEI. selaku Dosen matakuliah Manajemen Ziswaf yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai Konsep Dasar Ziswaf dan Perannya
Dalam Islam Dan Perekonomian. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami
harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana
yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapa pun yang
membacanya dan dapat berguna bagi penulis maupun pembaca. Sebelumnya kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Kediri, 07 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER ……………………………………………………………………....i

KATA PENGANTAR ……………………………………………………...ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………….iii

BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................1

A. Latar Belakang .....................................................................................1


B. Rumusan Masalah ................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN .............................................................................2

A. Pengenalan Tentang Ziswaf…………………………………………..2


B. Konsep Dasar Ziswaf dalam Islam ......................................................3
C. Peran Ziswaf dalam Islam…………………………………………….5
D. Ziswaf dalam Perekonomian Modern………………………………...7

BAB III PENUTUP………………………………………………………….9

A. Kesimpulan…………………………………………………………...9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Konsep dasar ZISWAF, singkatan dari Zakat, Infaq, Shadaqah, dan Wakaf,
memiliki akar yang dalam dalam Islam dan merupakan bagian integral dari ajaran
agama ini. Latar belakang konsep ini dapat ditelusuri ke dalam Al-Quran dan
Hadis, yang memberikan pedoman tentang kewajiban memberikan zakat, serta
dorongan untuk berinfaq dan bersedekah kepada sesama. Seiring berjalannya
waktu, konsep ini berkembang menjadi sebuah sistem filantropi yang membantu
mengurangi ketidaksetaraan sosial dan memberikan dukungan kepada yang
membutuhkan dalam masyarakat Muslim. Wakaf juga memiliki peran penting
dalam membangun lembaga-lembaga sosial, seperti sekolah, rumah sakit, dan
masjid, yang berkontribusi pada penguatan infrastruktur sosial dan pelayanan
publik. Oleh karena itu, latar belakang konsep dasar ZISWAF mencerminkan
warisan spiritual dan sosial yang mendalam dalam budaya Islam.

B. Rumusan Masalah
1. Pengenalan tentang ziswaf
2. Bagaimana konsep dasar ziswaf dalam islam
3. Bagaimana peran ziswaf dalam islam
4. Bagaimana sistem ziswaf dalam perekonomian modern

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengenalan Tentang Ziswaf


Ziswaf adalah singkatan dari Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf, sebuah
konsep filantropi Islam yang memiliki peran penting dalam masyarakat Muslim.
Konsep ini melibatkan pengumpulan dan distribusi dana untuk tujuan sosial dan
kemanusiaan. Ziswaf adalah cara bagi umat Islam untuk memberikan bantuan
kepada mereka yang membutuhkan dan mempromosikan keadilan sosial. Ini
mencerminkan prinsip-prinsip solidaritas dan saling peduli dalam Islam.

.Zakat adalah salah satu pilar utama ziswaf, yang mengharuskan umat Islam
memberikan sebagian dari kekayaan mereka kepada yang membutuhkan. Infaq,
sementara itu, mengacu pada sumbangan sukarela yang diberikan untuk
membantu orang lain dan memperluas manfaat sosial. Sedekah adalah tindakan
memberikan secara sukarela tanpa harapan imbalan, sedangkan Wakaf melibatkan
penyediaan aset atau properti untuk kepentingan umum. Konsep ziswaf tidak
hanya berlaku untuk individu, tetapi juga untuk organisasi dan lembaga keuangan
Islam.

Banyak lembaga keuangan Islam di seluruh dunia memiliki program ziswaf


yang aktif untuk mendukung berbagai proyek kemanusiaan dan sosial.Dalam
konteks ekonomi Islam, ziswaf juga memiliki peran penting dalam mengurangi
kesenjangan sosial dan ekonomi. Dana yang dikumpulkan dari ziswaf digunakan
untuk membantu fakir miskin, yatim piatu, orang sakit, dan mereka yang
menghadapi kesulitan finansial.Pentingnya ziswaf tidak hanya terbatas pada aspek
sosial dan ekonomi. Ini juga memiliki implikasi moral dan spiritual yang kuat
dalam Islam. Memberikan kepada yang membutuhkan dianggap sebagai tindakan
ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah.1

1
1. “Ziswaf: The Islamic Concept of Philanthropy” oleh Abdul Razak Ahmad, dalam jurnalIslamic
Studies, Vol. 45, No. 2 (Summer 2006), hlm. 261-278

2
B. Konsep Dasar Ziswaf Dalam Islam

Ziswaf, sebagai konsep dasar dalam Islam, mengacu pada kumpulan dana
untuk tujuan sosial dan kemanusiaan yang melibatkan Zakat, Infaq, Sedekah, dan
Wakaf. Konsep ini memiliki akar yang dalam dalam ajaran Islam dan memiliki
peran penting dalam kehidupan masyarakat Muslim. Ziswaf berfungsi sebagai
instrumen utama untuk mengurangi ketidaksetaraan sosial dan memberikan
dukungan kepada yang membutuhkan. Konsep dasar Ziswaf mencerminkan
komitmen dalam islam untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan
berkeadilan serta untuk membantu yang kurang beruntung. Berikut adalah
beberapa macam pengertian dari (Ziswaf) Zakat, Infaq, Sedeqah, Waqaf.

1. Zakat
Zakat adalah salah satu pilar utama ziswaf dan diwajibkan bagi
umat Islam. Ini melibatkan memberikan sebagian dari kekayaan mereka,
khususnya harta, untuk orang-orang yang membutuhkan. Zakat berfungsi
sebagai alat redistribusi kekayaan yang mempromosikan keadilan sosial.

2. Infaq
Infaq adalah konsep sumbangan sukarela yang melengkapi Zakat.
Sumbangan ini diberikan untuk membantu individu atau kelompok yang
memerlukan bantuan tambahan. Infaq mencerminkan sikap sukarela dan
kerelaan hati untuk berbagi.

3. Sedekah
Sedekah adalah tindakan memberikan secara sukarela tanpa harapan
imbalan. Sedekah tidak terbatas pada kekayaan materi, melainkan juga
mencakup waktu, keterampilan, atau upaya yang dapat membantu orang
lain.

3
4. Wakaf
Wakaf melibatkan penyediaan aset atau properti untuk kepentingan
umum, seperti pembangunan rumah sakit, sekolah, atau masjid. Properti
yang diwakafkan dianggap sebagai amanah yang harus digunakan untuk
kemanfaatan masyarakat.

5. Tujuan Kemanusiaan
Konsep dasar ziswaf dalam Islam adalah untuk memberikan
bantuan kepada fakir miskin, yatim piatu, orang sakit, dan mereka yang
memerlukan. Ini menggarisbawahi peran Islam dalam mendorong empati
dan kepedulian sosial.

6. Solidaritas Sosial
Ziswaf juga mencerminkan nilai-nilai solidaritas sosial dalam Islam.
Ini mengingatkan umat Islam untuk saling membantu dan mendukung satu
sama lain dalam mengatasi kesulitan hidup.

7. Keberkahan dan Pahala


Praktik ziswaf dalam Islam diyakini membawa berkah dan pahala
dalam kehidupan akhirat. Memberikan kepada yang membutuhkan
dianggap sebagai tindakan ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah.2

C. Peran Ziswaf Dalam Islam


2
1. Al-Mamun, M., & Wardhana, D. P. (2020). "Zakat, Infaq, Sedekah, and Wakaf (ZISWAF): A
Comprehensive Review and Future Research Agenda." *International Journal of Zakat*, 5(2), 1-
21.

4
Peran ziswaf dalam islam memegang peran penting dalam ajaran islam.
Konsep Ziswaf mencerminkan prisip-prinsip kemanusiaan dan keadilan yang
mendasari agama islam. dalam Islam ziswaf bukan hanya sekedar praktik
filantropi, tetapi juga merupakan salah satu kewajiban sosial yang membantu
membangun masyarakat yang lebih adil dan mencakup berbagai aspek kehidupan
sosial, ekonomi, dan moral. Berikut ini adalah tujuh peran utama ziswaf dalam
konteks Islam:

1. Redistribusi Kekayaan
Salah satu peran kunci ziswaf adalah untuk mengurangi
ketidaksetaraan ekonomi dengan mengumpulkan dan mendistribusikan
kekayaan dari yang kaya kepada yang membutuhkan. Ini mempromosikan
keadilan sosial yang merupakan nilai inti dalam Islam.

2. Kesejahteraan Sosial
Ziswaf berperan dalam mendukung kesejahteraan sosial. Dana yang
dikumpulkan digunakan untuk membantu fakir miskin, yatim piatu, janda,
dan orang-orang yang menghadapi kesulitan finansial. Ini menciptakan
jaringan keamanan sosial yang kuat dalam masyarakat.

3. Pemberdayaan Masyarakat
Melalui program ziswaf, masyarakat diajak untuk aktif dalam
memberikan dan menerima bantuan. Ini memberikan rasa tanggung jawab
sosial dan pemberdayaan kepada individu-individu yang terlibat.

4. Moralitas dan Etika


Ziswaf memainkan peran penting dalam mengajarkan moralitas dan
etika kepada umat Islam. Ini mengingatkan mereka akan kewajiban
mereka untuk membantu yang membutuhkan dan memberikan tanpa
pamrih.

5
5. Pengembangan Infrastruktur Sosial
Ziswaf juga digunakan untuk membiayai proyek-proyek
pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat, seperti pembangunan
rumah sakit, sekolah, dan masjid. Ini membantu meningkatkan
infrastruktur sosial dalam masyarakat.

6. Penyelenggaraan Pendidikan dan Kesehatan


Sebagian besar dana ziswaf digunakan untuk penyelenggaraan
pendidikan dan layanan kesehatan. Ini memberikan akses yang lebih baik
kepada pendidikan dan perawatan kesehatan bagi masyarakat yang kurang
mampu.

7. Koneksi dengan Spiritualitas


Praktik ziswaf dalam Islam dianggap sebagai tindakan ibadah yang
mendekatkan diri kepada Allah. Ini menghubungkan aspek material dan
spiritual dalam hidup umat Islam.3

D. Ziswaf Dalam Perekonomian Modern


3
1. Yusuf, R. F., & Akhir, I. Y. (2020). "The Role of Zakat and Waqf in Alleviating Poverty:
Evidence from Indonesia." *Islamic Economic Studies*, 28(2), 1-18.

6
Ziswaf, yang mencakup Zakat, Infaq, Sedekah, dan Wakaf, memiliki peran
yang relevan dalam perekonomian modern, konsep Ziswaf (Zakat, Infak,
Sedekah, Wakaf) tetap relevan dan memiliki peran penting dalam mengatasi
tantangan ekonomi dan sosial. Konsep ini memungkinkan islam untuk beradaptasi
dengan perkembangan zaman dan memberikan dmpak positif dalam konteks
ekonomi global yang terus berubah. Berikut adalah tujuh cara di mana ziswaf
memengaruhi dan berkontribusi pada perekonomian kontemporer:

1. Dukungan Kemanusiaan
Ziswaf memainkan peran penting dalam memberikan bantuan
keuangan kepada mereka yang membutuhkan dalam masyarakat modern.
Dana yang dikumpulkan melalui ziswaf digunakan untuk membantu orang
yang terkena dampak kemiskinan, bencana alam, dan krisis kesehatan.

2. Sosial Inklusi
Ziswaf berkontribusi pada sosial inklusi dengan memberikan akses
kepada individu-individu yang kurang mampu atau terpinggirkan ke dalam
ekonomi. Ini membantu menciptakan masyarakat yang lebih adil.

3. Pemberdayaan Ekonomi
Program ziswaf sering kali mencakup pelatihan keterampilan dan
program pengembangan usaha kecil. Ini dapat membantu masyarakat yang
kurang mampu untuk mandiri secara ekonomi dan mengurangi
ketergantungan pada bantuan.

4. Pengembangan Infrastruktur Sosial


Dana ziswaf juga digunakan untuk membiayai proyek-proyek
infrastruktur sosial seperti rumah sakit, sekolah, dan masjid. Ini
memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan membantu
meningkatkan taraf hidup.

7
5. Peluang Investasi Sosial
Ziswaf modern juga dapat berfungsi sebagai sumber dana untuk
investasi sosial. Dana dapat diinvestasikan dalam proyek-proyek yang
memiliki dampak sosial positif, seperti perumahan terjangkau atau
program pendidikan.

6. Keuangan Mikro dan Makro


Ziswaf memiliki dampak pada tingkat mikro dan makro dalam
ekonomi. Di tingkat mikro, ini membantu individu dan keluarga dalam
mengatasi kesulitan ekonomi. Di tingkat makro, jumlah yang signifikan
dari dana ziswaf dapat memiliki dampak positif pada perekonomian
nasional.

7. Kesadaran Sosial dan Etika


Ziswaf juga membantu meningkatkan kesadaran sosial dan etika
dalam masyarakat modern. Ini mendorong individu dan perusahaan untuk
berpartisipasi dalam kegiatan filantropi dan berkontribusi pada
kesejahteraan sosial.4

BAB III
4
. Iqbal, Z., & Mirakhor, A. (2007). "Introduction: The Role of Ziswaf in Poverty Alleviation and
Economic Development." In "The Ten Issues of Ziswaf" (pp. 1-14). Islamic Research and Training
Institute

8
KESIMPULAN

Konsep dasar zakat, infaq, shadaqah, dan wakaf (ZISWAF) adalah sebuah
konsep filantropi dalam Islam yang memiliki peran penting dalam masyarakat
Muslim. Pertama, zakat adalah kewajiban bagi umat Muslim yang mampu untuk
memberikan sebagian dari pendapatan mereka kepada yang membutuhkan. Ini
tidak hanya membantu mengurangi ketidaksetaraan sosial, tetapi juga
mengukuhkan ikatan solidaritas di dalam komunitas Muslim. Kedua, infaq dan
shadaqah adalah bentuk sumbangan sukarela yang bisa diberikan oleh siapa saja.

Hal ini memungkinkan individu untuk memberikan bantuan kepada mereka


yang membutuhkan sesuai dengan kemampuan mereka sendiri. Ketiga, wakaf
adalah konsep yang melibatkan penyisihan aset atau properti untuk tujuan amal
seperti pendidikan, kesehatan, atau sosial. Ini berfungsi sebagai investasi sosial
jangka panjang yang dapat memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat.
Dalam keseluruhan, konsep dasar ZISWAF mencerminkan nilai-nilai kebaikan,
keadilan sosial, dan kepedulian dalam Islam, yang memiliki dampak positif yang
signifikan pada kesejahteraan masyarakat Muslim dan masyarakat luas.

DAFTAR PUSTAKA

9
Abdullah, M. A., & Ma’mun, S.(2016). Zakat and Microfinance: Enhanching
Financial Inclusion in Developing Countries. International Journal of
Economics, Commerce and Management, 4(12), 94-102.
Al-Qardawi, Y. (1999). Fiqh Al-Zakat: A Comparative Study of Zakat
Regulations and Philosophy in the Light of Quran and Hadith. Islamic
Book Trust.
Al-Maqrizi, T. (2016). Zakat and Its Impact on Economic Welfare: A Case Study
of Sudan. International Journal of Social Economics, 43(9), 961-974.
Mirakhor, A., & Iqbal, Z. (2012). The Foubdation of Islamic Finance:
Equilibrium in Riba-Free (Interest-Free) Economic Systems. John Wiley
& Sons.
Warde, I. (2000). Islamic Finance in the Global Economy. Edinburgh University
Press.
Siddiqi, M. N. (2006). Islamic Banking and Finance in Theory and Pratice: A
Survey of State of the Art. Islamic Economic Studies, 13(2), 1-48.

10

Anda mungkin juga menyukai