Anda di halaman 1dari 8

Seminar Nasional Galaxy, Halaman: xx – xx, 20XX

Instrumentasi Hasil Belajar Siswa: Analisis Reliabilitas, Tingkat


Kesukaran dan Daya Beda Butir Soal

Maulina Kholiyah1*, Liza Septiani2, Wahidatun Khasanah3 dan Bayu Prabowo4


1,2,3
Universitas Nurul Huda
4
Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
*
E-mail: usermail@mail.com

Abstrak
Instrumen evaluasi yang efektif adalah alat yang secara akurat mencerminkan fakta dunia nyata, konsisten dan
dapat diandalkan, serta memiliki tingkat kesulitan yang bervariasi dan indeks diskriminasi yang kuat. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui reliabilitas, tingkat kesukaran, dan keistimewaan soal tes yang dirancang untuk
menilai hasil belajar siswa. Ada 10 soal pilihan ganda dalam tes. Hasil analisis menunjukkan bahwa 10 soal tes
kemampuan pemecahan masalah menunjukkan reliabilitas sangat baik, dengan nilai Cronbach's alpha sebesar
0,945. Soal 1 dan 6 dengan indeks kesulitan melebihi 0,90 termasuk dalam kategori sangat sederhana. Soal 3,
4, 5, 8, 9, dan 10 termasuk dalam kategori sedang, sedangkan soal 2 dan 7 termasuk dalam kategori sulit. Butir
1 memiliki indeks diskriminasi yang memadai, butir 2 memiliki indeks diskriminasi yang kuat, dan butir 3 hingga
10 memiliki indeks diskriminasi yang sangat baik.

Kata kunci: Instrumen, Hasil Belajar, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, Daya Beda

PENDAHULUAN
Evaluasi memainkan peran penting dalam bidang pendidikan karena membantu membentuk
kebijakan yang mendorong pengembangan individu yang berketerampilan tinggi di era globalisasi
saat ini. Oleh karena itu evaluasi/penilaian merupakan komponen integral dari proses kohesif di
lembaga pendidikan mana pun. Melaksanakan evaluasi memiliki dua tujuan utama: pertama, untuk
memastikan tingkat pemahaman para peserta setelah proses evaluasi, dan kedua, untuk
memanfaatkan hasil evaluasi sebagai acuan untuk meningkatkan proses. Hal ini sejalan dengan
pernyataan House (2012) yang menyatakan bahwa tujuan evaluasi tidak hanya untuk
mendemonstrasikan, namun juga untuk menyempurnakan. House lebih lanjut menyatakan bahwa
informasi yang diperoleh dari tinjauan tersebut akan digunakan untuk memberikan pencerahan
kepada para pengambil keputusan mengenai tindakan yang tepat.
Saat ini, terdapat organisasi global yang menilai kemahiran siswa dalam matematika,
khususnya Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) dan Program for
International Student Assessment (PISA). Dalam penelitian TIMSS tahun 2015, International
Association for the Evaluation of Educational Achievement (IEA) menempatkan Indonesia pada
peringkat ke-45 dari 50 negara yang berpartisipasi (IEA, 2015). Pada saat yang sama, temuan
investigasi terpisah yang dilakukan oleh PISA dan diterbitkan oleh Organization for Economic Co-
operation and Development (OECD) mengungkapkan bahwa pada tahun 2015, Indonesia berada
pada posisi ke-69 dari 76 negara yang ikut serta (OECD, 2015). Data TIMSS dan PISA yang
disebutkan di atas menunjukkan bahwa kemampuan matematika siswa Indonesia di tingkat global
berada jauh di bawah standar yang diharapkan. Hasil ujian TIMMS dan PISA yang kurang
memuaskan menunjukkan bahwa siswa Indonesia saat ini tidak siap menghadapi permasalahan
dunia nyata, karena penilaian ini dirancang untuk mengukur kesiapan mereka menghadapi tantangan
di masa depan. Evaluasi PISA dirancang untuk mengevaluasi kesiapan siswa di akhir sekolahnya
menghadapi tuntutan kehidupan kontemporer (Anderson: 2008). Sementara itu, TIMSS mendorong
siswa untuk mempertimbangkan pentingnya prestasi akademik dan dampaknya terhadap upaya
profesional di masa depan (Mullis: 2004).
2 Seminar Nasional Galaxy, 2024

Alat atau prosedur penilaian diperlukan dalam operasi evaluasi untuk memastikan pelaksanaan
yang lebih tepat sasaran. Instrumen evaluasi pendidikan untuk pengumpulan data dapat
dikategorikan tes dan non tes. Nurkancana dan Sunartana mengartikan tes sebagai metode penilaian
yang melibatkan tugas-tugas yang harus diselesaikan siswa untuk mengevaluasi perilaku atau
prestasi akademiknya (Magdalena, 2020).
Tes merupakan alat yang digunakan untuk menilai hasil belajar siswa selama proses
pembelajaran. Tes biasanya digunakan untuk menilai tingkat kemajuan atau peningkatan yang
dicapai setelah selesainya prosedur belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. Tes ini berfungsi
sebagai evaluasi tambahan oleh guru untuk menentukan tingkat kemahiran siswa dalam mengikuti
pengajaran kompetensi dasar, biasanya diberikan pada akhir pembelajaran, seperti penilaian harian.
Sebelum melaksanakan tes, disarankan untuk memeriksa item pertanyaan atau kualitas ujian secara
keseluruhan. Kualitas soal penilaian, khususnya validitas, reliabilitas, dan tingkat kesukaran, saat ini
belum diketahui. Kualitas soal yang disediakan maupun yang sudah ada tidak dapat ditingkatkan.
Soal berkualitas merupakan pertanyaan yang dapat memberikan wawasan pemahaman siswa
terhadap mata pelajaran yang disampaikan guru. Selain itu, guru memiliki pemahaman yang terbatas
terhadap analisis butir pertanyaan, sehingga mengarahkan mereka untuk melakukan analisis dasar
yang terutama berfokus pada validitas logis. Evaluasi ini didasarkan pada kemampuan siswa dalam
menjawab atau merespon pertanyaan yang diberikan (Prastika, 2021).
Dalam evaluasi pendidikan, tes dan non tes merupakan teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan dan menganalisis data tentang variabel yang dievaluasi. Alat evaluasi yang baik
harus mempunyai kualitas validitas dan reliabilitas. Alat evaluasi yang berkualitas dapat dinilai
berdasarkan berbagai faktor, seperti validitas, reliabilitas, objektivitas, kepraktisan, daya pembeda,
tingkat kesulitan, efektivitas pilihan, dan efisiensi (Magdalena et al., 2021). Pertanyaan yang menilai
hasil belajar siswa harus selaras dengan standar yang telah ditetapkan (Zein et al., 2013). Suatu tes
harus memenuhi kriteria tertentu agar dapat dianggap efektif sebagai alat ukur, demikian disampaikan
Arikunto. Kriteria tersebut meliputi validitas, reliabilitas, objektivitas, kepraktisan, dan ekonomis.
Pertanyaan hendaknya sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan Arikunto (2008) ketika digunakan
untuk menilai hasil belajar siswa.
Pendidik harus terlibat dalam analisis item untuk meningkatkan kualitas pertanyaan yang
disiapkan. Tujuannya adalah untuk membedakan antara pertanyaan yang baik, buruk, dan tidak dapat
diterima. Menganalisis pertanyaan dapat memberikan wawasan tentang kualitas suatu pertanyaan
dan menawarkan saran untuk perbaikan (Farida & Musyarofah, 2021). Penting untuk mengevaluasi
pertanyaan untuk menilai kualitasnya. Kualitas soal ditunjukkan melalui hasil penilaian validitas,
reliabilitas, tingkat kesukaran, dan diferensiasi. Penelitian ini mencoba menilai validitas, reliabilitas,
tingkat kesukaran, dan kekhususan item soal.
Validitas berkaitan dengan apakah soal tes dapat mengukur secara akurat aspek yang
dimaksud. Taherdoost (2016) mendefinisikan validitas sebagai sejauh mana suatu tes secara akurat
menilai apa yang ingin diukur. Menilai validitas suatu alat ukur melibatkan konstruksi argumen
berbasis bukti mengenai kemampuannya mengukur target yang diinginkan secara akurat (Sullivan,
2011). Keandalan suatu hal terkait dengan masalah kepercayaan. Reliabilitas mengacu pada
konsistensi suatu tes dalam mengukur sesuatu yang dapat dipercaya atau diandalkan (Bajpai, 2014).
Validitas sangat penting, sedangkan reliabilitas sangat penting, karena ketergantungan mendasari
validitas (Sukiman, 2012). Boopathiraj & Chellamani (2013) mendefinisikan tingkat kesulitan suatu
butir soal sebagai proporsi peserta tes yang menjawab soal dengan benar. Tingkat kesulitan suatu
soal ditentukan oleh kemampuan siswa dalam menjawabnya, bukan asumsi guru. Apa yang sulit atau
mudah bagi guru belum tentu sama bagi siswa. Sebuah item pertanyaan dapat membedakan antara
siswa yang mahir (yang sudah mempelajari materi) dan siswa yang kurang mahir (yang belum
menguasai materi). Kemampuan suatu item ini disebut sebagai diskriminasi. Kocdar dkk. (2016)
mendefinisikan daya pembeda sebagai kemampuan butir pertanyaan untuk membedakan antara
siswa yang memperoleh nilai tinggi dan siswa yang memperoleh nilai buruk. Soal yang baik ditinjau

Copyright © 2024, Universitas Nurul Huda


Judul Artikel Jurnal 3
Nama penulis 1, penulis 2, dan penulis 3

dari daya pembeda adalah soal yang dapat dijawab dengan benar oleh peserta tes yang menguasai
topik tes dan tidak dapat dijawab dengan benar oleh peserta tes yang belum menguasainya.
Penelitian bertujuan untuk menilai kualitas soal tes dengan menganalisis validitas, reliabilitas,
tingkat kesukaran, dan daya pembeda untuk mengungkap hasil belajar siswa.

METODE/EKSPERIMEN
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang berfokus pada penilaian validitas, reliabilitas,
tingkat kesukaran, dan diferensiasi soal tes yang dirancang untuk menilai kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa. Soal-soal yang dikembangkan untuk mencapai tujuan diujicobakan kepada
26 siswa kelas XII pada bulan Oktober 2023. Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa yang telah
mereview isi pembelajaran tentang Getaran dan Gelombang. Ada 10 soal pilihan ganda yang diujikan.
Uji reliabilitas butir soal juga dilakukan dengan menggunakan Jamovi. Nilai reliabilitas butir soal
dapat dilihat pada table reliability statistics. Selanjutnya nilai cronbach’s alpha dikonsultasikan dengan
kriteria reliabilitas yang dikemukakan Hinton (2004) seperti Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Kriteria Reliabilitas butir soal


No Koefisien Reliabilitas Penafsiran
0 , 0 0 ≤ r i< 0 ,5 0 Rendah
1
0 , 5 0 ≤r i< 0 ,7 0 Sedang
2
0 , 7 0 ≤ r i< 0 , 9 0 Tinggi
3
0 , 9 0 ≤ r i ≤ 1 , 00 Sangat tinggi
4

Uji tingkat kesukaran butir soal kemampuan matematis ini menggunakan rumus:
A verage s core
D i fficulty index=
F ull i tem s core
(Johari, 2011)
Kriteria indeks kesukaran butir soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
dapat dikonsultasikan dengan Tabel 2. Berikut:
Tabel 2. Kriteria Indeks Kesukaran Butir Soal
No Indeks Kesukaran Penafsiran
0 , 0 0 ≤ M ≤ 0 ,15 Sangat Sukar
1
0 , 15< M ≤0 , 30 Sukar
2
0 , 31< M ≤ 0 , 7 0 Sedang
3
0 , 70< M ≤0 , 85 Mudah
4
0 , 85< M ≤1 , 00 Sangat Mudah
5

Daya beda soal mengacu pada kapasitas pertanyaan untuk membedakan siswa dengan
kemampuan yang berbeda-beda. Nilai numerik yang mewakili luasnya berbagai kekuasaan disebut

Copyright © 2024, Universitas Nurul Hud


4 Seminar Nasional Galaxy, 2024

sebagai indeks diskriminasi (D). Indeks diskriminasi item deskripsi dapat ditentukan dengan
membandingkan selisih mean kelompok atas dan mean kelompok bawah dengan skor maksimal
setiap item, seperti yang diuraikan oleh Boopathiraj & Chellamani (2013).
A vergae upper g roup−A verage l ower g roup
D iskrimination index =
F ull item s core
Selanjutnya dikonsultasikan harga D dengan kriteria seperti pada Tabel 3. berikut.
Tabel 3. Kriteria Indeks Daya Pembeda Butir Soal
No Indeks Daya Beda Penafsiran
0,00≤D≤0,2 0 Jelek
1
0 , 2 0< D ≤0 , 40 Cukup
2
0 , 40< D≤ 0 , 7 0 Baik
3
0 , 70< D ≤1 , 00 Baik sekali
4

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
Hasil analisis soal tes prestasi belajar siswa pada materi getaran dan gelombang diuraikan di
bawah ini.
1. Reliabilitas Butir Soal
Reliabilitas soal tes hasil belajar dinilai dengan menggunakan Jamovi, dan hasilnya disajikan
pada tabel 4.
Tabel 4. Hasil Output Reliability Analysis
Scale Reliability Statistics
Mean Cronbach’s α
scale 0.638 0.945

Nilai cronbach’s alpha pada table 4 sebesar 0.945 sehingga disimpulkan bahwa soal tes hasil
belajar siswa adalah realiabel, dengan kategori sangat tinggi.

2. Tingkat Kesukaran Butir Soal


Hasil perhitungan indeks tingkat kesukaran butir soal Tes hasil belajar siswa seperti terlihat
pada tabel 5. berikut ini.
Tabel 5. Hasil Uji Tingkat Kesukaran
Butir Mean Indeks Kesukaran
1 0,923 Sangat Mudah
2 0,308 Sukar
3 0,692 Sedang
4 0,538 Sedang
5 0,731 Sedang
6 0,962 Sangat Mudah
7 0,308 Sukar
8 0,769 Sedang
9 0,577 sedang
10 0,577 Sedang

Copyright © 2024, Universitas Nurul Huda


Judul Artikel Jurnal 5
Nama penulis 1, penulis 2, dan penulis 3

Tabel 5 menunjukkan bahwa soal tes hasil belajar siswa nomor 1 dan 6 dalam kategori sangat
mudah, nomor 3, 4, 5, 8, 9, dan 10 dalam kategori sedang, dan nomor 2 dan 6 dalam kategori sukar.
Hasil ini menunjukan bahwa proporsionalitas dari keempat butir soal tes hasil belajar siswa adalah
normal yakni 20% dalam kategori mudah, 60% dalam kategori sedang, dan 20% dalam kategori
sukar.

3. Daya Pembeda Butir Soal


Hasil perhitungan indeks daya pembeda butir soal Tes hasil belajar siswa seperti terlihat pada
tabel 6. berikut ini.

Tabel 6. Hasil Uji Daya Pembeda Butir Soal


Butir Nilai Daya Beda

1 0,116 Cukup (Boleh di gunakan dengan


perbaikan)
2 0,579 Baik (Digunakan)
3 0,743 Baik Sekali (Digunakan)
4 0,839 Baik Sekali (Digunakan)
5 0,867 Baik Sekali (Digunakan)
6 0,930 Baik Sekali (Digunakan)
7 0,977 Baik Sekali (Digunakan)
8 0,942 Baik Sekali (Digunakan)
9 0,960 Baik Sekali (Digunakan)
10 0,958 Baik Sekali (Digunakan)

Tabel di atas menunjukkan bahwa index diskriminasi soal tes hasil belajar siswa pada butir soal
nomor 1 cukup, sedangkan pada soal nomor 2 dalam kategori baik dan nomor 3 sampai dengan 10
menunjukkan kategori baik sekali.

Pembahasan
Bentuk soal yang dianalisis dalam penelitian ini adalah soal pemecahan masalah berbentuk
pilihan ganda. Soal pilihan ganda sering kali dipilih sebagai instrumen tes karena beberapa alasan
mendasar. Pertama-tama, penggunaannya sangat efisien dalam proses penilaian, memungkinkan
guru atau pengawas ujian mengevaluasi siswa dalam jumlah besar dalam waktu yang relatif singkat.
Kemudian, soal pilihan ganda cenderung lebih obyektif dibandingkan jenis pertanyaan subjektif
lainnya karena jawaban benar dan salah sudah ditentukan dengan jelas, sehingga mengurangi risiko
penilaian dipengaruhi oleh subjektivitas penilai. Selain itu, soal pilihan ganda dapat dirancang untuk
mengukur berbagai tingkat pengetahuan, mulai dari pemahaman dasar hingga pemahaman yang
lebih mendalam, sehingga tes dapat mencakup materi yang luas dan bervariasi. Dalam hal ini
penggunaan soal pilihan ganda juga membantu mengurangi kesalahan yang disebabkan oleh salah
pemahaman atau salah membaca soal, karena siswa diminta memilih jawaban dari beberapa pilihan
jawaban yang tersedia. Namun perlu diingat bahwa soal pilihan ganda tidak selalu mampu mengukur

Copyright © 2024, Universitas Nurul Hud


6 Seminar Nasional Galaxy, 2024

semua jenis pengetahuan atau keterampilan. Oleh karena itu, pendekatan yang seimbang dengan
memadukan berbagai jenis instrumen evaluasi sangat penting untuk memberikan gambaran
kemampuan siswa secara utuh.
Soal tes yang dinilai menilai kemahiran siswa SMA dalam menyelesaikan permasalahan yang
berkaitan dengan materi ajar Getaran dan Gelombang. Soal-soal tersebut berkualitas baik dalam hal
keandalan, indeks kesulitan, dan indeks daya diferensial.
Perhitungan ketergantungan menghasilkan skor alpha Cronbach sebesar 0,945. Nilai
Cronbach's alpha yang tinggi yaitu 0,945 menunjukkan item pertanyaan yang sangat dapat
diandalkan, berada dalam rentang 0,90-1,00 (Hinton, 2004). Hasilnya menunjukkan bahwa butir tes
yang menilai hasil belajar dapat diandalkan karena hasilnya konsisten.
Analisis terhadap uji kesukaran hasil tes hasil belajar siswa menunjukkan bahwa butir soal
nomor 1 dan 6 ditempatkan dalam kategori sangat mudah, sementara nomor 3, 4, 5, 8, 9, dan 10
masuk dalam kategori sedang. Selanjutnya, butir soal nomor 2 dan 7 diklasifikasikan sebagai soal
yang sulit. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa distribusi butir soal dalam tes tersebut
memperlihatkan proporsi yang normal, di mana 20% dari total butir soal tergolong dalam kategori
mudah, 60% dalam kategori sedang, dan 20% dalam kategori sulit. Hal ini mengindikasikan bahwa
tes tersebut secara proporsional memperhitungkan tingkat kesulitan yang bervariasi, sehingga dapat
memberikan gambaran yang lebih akurat terkait dengan kemampuan siswa dalam rentang
pengetahuan yang beragam.
Hasil penelitian mengenai index diskriminasi (uji daya pembeda) soal tes hasil belajar siswa
menunjukkan variasi dalam tingkat ketajaman tiap-tiap soal. Butir soal nomor 1 dikategorikan sebagai
cukup dalam hal diskriminasi, yang berarti butir soal tersebut mampu membedakan antara siswa yang
memiliki kemampuan rendah dan tinggi. Sementara itu, soal nomor 2 dinilai dalam kategori baik
dalam hal diskriminasi, menunjukkan kemampuannya yang lebih tinggi dalam memisahkan siswa
yang memiliki kemampuan yang berbeda. Sedangkan, butir soal nomor 3 hingga 10 dikategorikan
sebagai baik sekali dalam hal diskriminasi, yang menandakan bahwa soal-soal tersebut sangat efektif
dalam membedakan antara siswa yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda secara signifikan.
Hasil ini mengindikasikan bahwa desain tes hasil belajar siswa telah berhasil memperhitungkan
tingkat kesulitan dan kemampuan diskriminatif dari setiap butir soal, sehingga mampu memberikan
evaluasi yang lebih akurat terhadap kemampuan belajar siswa.

PENUTUP
Hasil kajian dan pembahasan menunjukkan bahwa soal tes hasil belajar siswa sangat reliabel,
dibuktikan dengan skor alpha Cronbach sebesar 0,945. Soal 1 dan 6 mempunyai indeks kesukaran
lebih besar dari 0,90 sehingga menempatkannya pada kelompok sangat mudah. Soal 3, 4, 5, 8, 9,
dan 10 termasuk dalam kategori sedang, sedangkan soal 2 dan 7 tergolong sulit. Indeks diskriminasi
item 1 cukup, item 2 baik, dan item 3 sampai 10 sangat baik.

DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka dituliskan secara lengkap, sesuai dengan rujukan dalam uraian. Daftar Pustaka
hanya memuat sumber yang dirujuk dalam uraian. Sumber rujukan minimal 80% berupa pustaka
terbitan 10 tahun terakhir. Rujukan minimal 80 % berupa artikel-artikel penelitian dalam
jurnal/prosiding atau laporan penelitian.
Dalam penulisan daftar pustakia, semua nama penulis dicantumkan dan dituliskan urut secara
alphabetic. Penulisan daftar pustaka sesuai dengan APA Style. Disarankan menggunakan aplikasi
Referensi Manager untuk membuat daftar pustaka. Bisa menggunakan aplikasi Mendeley atau Zotero
atau EndNote.

Contoh :

Articles in Periodicals

Copyright © 2024, Universitas Nurul Huda


Judul Artikel Jurnal 7
Nama penulis 1, penulis 2, dan penulis 3

Articles in Journal Paginated by Volume


Harlow, H. F. (1999). Fundamentals for preparing psychology journal articles. Journal of Comparative and
Physiological Psychology, 55, 893-896.

Articles in Journal Paginated by Issues


Kansiati, C. L. (2006). Orientasi baru penyelenggaraan pendidikan program profesional dalam memenuhi
kebutuhan dunia industri. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 8(1), 57-65.

Articles in a Magazine
Henry, W. A., III. (2005, April 12). Making the grade in today’s schools. Time, 135, 28-31

Articles in a Newspaper
Pitunov, B. (2008, Desember 13). Sekolah unggulan ataukah sekolah pengunggulan?. Majapahit Pos, pp. 4, 11.

Books
Edited Book with an Author or Authors
Morshed, M. M., & Haseeb, A. S. M. A. (2009). Physical and chemical characteristics of commercially available
brake shoe lining materials : A comparative study. Dhaka : Materials and Metallurgical Department,
Bangladesh University of Engineering and Technology.

A Translation
Ary, D., Yacobs, L. C., & Razavieh, A. (2001). Pengantar Penelitian Pendidikan. (A. Furchan, Trans). Surabaya :
Usaha Nasional. (Original Work published 1976)

Edition Other Than First


Helfer, M. E., Kempe, R. S., & Krugman, R. D. (2000). The battered child (5th ed.). Chicago, IL: University of
Chicago Press.

Article or Chapter in an Edited Book


O’Neil, J. M.,& Egan, J. (1999). Men’s and women’s gender role journeys: A metaphor for healing, transition, and
transformation. In B. R. Wainrib (Ed.), Gender issues across the life cycle (pp. 107-123). New York, NY:
Springer.

Electronic Sources (Web Publications)


Article From an Online Periodical with DOI Assigned
Wooldridge, M. S., & Shapka, J. (2012). Playing with technology: electronic toys. Journal of Applied
Developmental Psychology, 33(5), 211-218.
http://dx.doi.org/10.1016/j.appdev.2012.05.005.
Or doi: 000000000/000000000

Article From an Online Periodical with no DOI Assigned


Kenneth, I. A. (2000). A Buddist response to the nature of human rights. Journal of Buddist Ethics, 8. Retrieved
from
http://www.cac.psu.edu/jbe/twocont.html

Newspaper Article
Parker, T. (2008, May 6). Psychiatry handbook linked to drug industry. The New York Time. Retrieved from
http://well.blogs.nytimes.com
Electronic Books
De Huff, E.W. (n.d.). Taytay's tales: Traditional Pueblo Indian tales. Retrieved from
http://digital.library.upenn.edu/women/dehuff/tayt ay/taytay.html

Davis, J. (n.d.). Familiar birdsongs of the Northwest. Available from


http://www.powellls.com/cgi-bin/biblio? Inkey=1- 9780931686108-0

Other Print Sources


Dissertation/Thesis, Published

Copyright © 2024, Universitas Nurul Hud


8 Seminar Nasional Galaxy, 2024

Wahyuni, S. Y. (2009). Pengembangan uji kompetensi mandiri berbasis komputer untuk meningkatkan efikasi diri
siswa (Doctoral dissertatation). Retrieved from name of database

Dissertation/Thesis, Unpublished
Kuntoro, T. H. (2007). Pengembangan kurikulum pelatihan magang di SMK : Suatu studi berdasarkan dunia
usaha (Unpublished Doctoral dissertation). Program Pasca Sarjana UNNES, Semarang.

Government Document
National Institute of Mental Health. (2008). Clinical training in serious mental illness (DHHS Pubication No. ADM
90-1679). Washington, DC : U. S. Government Printing Office.

Conference Proceedings
Suci, P., Tjipto, P., & Budi, J. (Eds.). (2013). Implementasi penggunaan simulasi phET dan KIT sederhana untuk
mengajarkan keterampilan psikomotor siswa. , Prosiding Seminar Nasional IPA IV . Semarang: Program
Studi Pendidikan IPA S1 FMIPA UNNES.

Copyright © 2024, Universitas Nurul Huda

Anda mungkin juga menyukai