Anda di halaman 1dari 32

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Mikrokontroler

Mikrokontroler merupakan suatu Integrated Circuit (IC) yang di dalamnya

berisi Central Processing Unit (CPU), Read Only Memory (ROM), Random

Access Memory (RAM), dan Input/Output. Mikrokontroler dapat melakukan

proses berfikir berdasarkan program yang telah dimasukkan, hal ini dikarenakan

sudah tertanam di dalamnya berupa CPU. Mikrokontroler banyak terdapat pada

peralatan elektronik yang serba otomatis. Mikrokontroler dapat disebut sebagai

komputer yang berukuran kecil yang rendah sehingga sebuah baterai dapat

memberikan daya (Putra et al., 2017).

Salah satu mikrokontroler keluarga AVR 8 bit adalah ATMega328.

ATMega328 adalah mikrokontroler keluaran dari Atmel yang mempunyai

arsitektur Reduce Instruction Set Computer (RISC) yang dimana setiap proses

eksekusi data lebih cepat dari pada arsitektur Completed Instruction Set

Computer (CISC). Mikrokontroler ATmega328 memiliki arsitektur Harvard yaitu

memisahkan memori untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat

memaksimalkan kerja (Paramarta et al., 2016).

Mikrokontroler dapat disimpulkan yaitu suatu alat elektronika digital yang

mempunyai masukan, keluaran serta sistem kendali dengan suatu program yang

bisa ditulis dan dihapus seperti membaca dan menulis data.

5
6

Beberapa tipe mikrokontroler yang sama dengan ATMega8 ini yaitu

ATMega8535, ATMega16, ATMega32, ATMega328. Pembeda antara

mikrokontroler yang satu dengan yang lain adalah ukuran memori, banyaknya

GPIO (pin input/output), peripheral (USART, timer, counter dan lain-lain).

Dilihat dari ukuran fisik, ATMega328 memiliki ukuran fisik lebih kecil

dibandingkan dengan beberapa mikrokontroler diatas. Namun untuk segi memori

dan peripheral lainnya ATMega328 tidak kalah dengan yang lainnya karena

ukuran memori dan peripheralnya relatif sama dengan ATMega8535, ATMega32

hanya saja jumlah GPIO lebih sedikit dibandingkan mikrokontroler lainnya

(Astuti & Fauzi, 2018).

Gambar 2.1 Pin out ATMega328 model DIP


Sumber : Junaidi & Prabowo (2018)
7

(Putra et al., 2017) Menjelaskan bahwa mikrokontroler standar memiliki

komponen - komponen sebagai berikut:

1. Central Processing Unit merupakan bagian utama dalam suatu

mikrokontroler. CPU pada mikrokontroler ada yang berukuran 8 bit dan

ada yang berukuran 16 bit. CPU ini membaca program yang tersimpan di

dalam ROM dan melaksanakannya.

2. Read Only Memory merupakan suatu memori yang sifatnya hanya dibaca

saja, ROM tidak dapat ditulisi. Dalam dunia mikrokontroler ROM

digunakan untuk menyimpan program bagi mikrokontroler tersebut.

Program tersimpan dalm format biner („0‟ atau „1‟). Susunan bilangan

biner tersebut bila telah terbaca oleh mikrokontroler memiliki arti

tersendiri.

3. Random Access Memory merupakan jenis memori selain dapat dibaca

juga dapat ditulis berulang kali. Pemakaian mikrokontroler ada semacam

data yang bisa berubah pada saat mikrokontroler tersebut bekerja.

Perubahan data tersebut akan tersimpan ke dalam memori. Isi pada RAM

akan hilang jika catu daya listrik hilang.

4. Input/Output (I/O) digunakan untuk berkomunikasi dengan dunia luar,

mikrokontroler menggunakan terminal I/O yang digunakan untuk

masukan atau keluaran.

5. Beberapa mikrokontroler memiliki timer atau counter, Analog to Digital

Converter (ADC), dan komponen lainnya. Pemilihan komponen

tambahan yang sesuai dengan tugas mikrokontroler akan sangat


8

membantu perancangan sehingga dapat mempertahankan ukuran yang

kecil. Apabila komponen komponen tersebut belum ada pada suatu

mikrokontroler, umumnya komponen tersebut masih dapat ditambahkan

pada sistem mikrokontroler melalui port-portnya.

Mikrokontroler

Gambar 2.2 Mikrokontroler pada Arduino Uno R3 ATMega328


Sumber : Sitanggang (2017)

Kehadiran mikrokontroler membuat kontrol elektrik dalam berbagai proses

menjadi lebih praktis dan ekonomis. Produk dan alat yang dikendalikan secara

otomatis menggunakan mikrokontroler yaitu sistem kontrol mesin, peralatan

rumah tangga, mesin kantor, alat berat, mainan dan masih banyak lagi. Dengan

adanya mikrokontroler akan sangat membantu dalam hal mengurangi biaya,

ukuran dan konsumsi tenaga dibandingkan dengan menggunakan mikroprosesor

memori dan alat masuk keluar yang terpisah.


9

2.2 Arduino

Arduino adalah sebuah platform elektronik yang open source, berbasis

pada software dan hardware yang fleksibel dan mudah digunakan. Ditujukan

untuk setiap orang yang tertarik dalam membuat objek atau lingkungan yang

interaktif (Indianto et al., 2017).

Arduino adalah salah satu keluarga Atmel mikrokontroler yang

menggunakan chip Atmega 328 yang menggunakan bahasa C sebagai program

pengontrolan. Dijelaskan bahwa untuk menghubungkan arduino dengan perangkat

lain dapat menggunakan jalur komunikasi mengirim dan menerima (Noviardi &

Aperta, 2017).

mengirim

menerima

Gambar 2.3 Komponen model mengirim dan menerima


Sumber : Noviardi & Aperta (2017)
10

Kelebihan arduino menurut (Putra et al., 2017) dari platform perangkat

keras lain adalah :

1. IDE Arduino dapat dijalankan di berbagai sistem operasi, seperti

Windows, Macintosh dan Linux.

2. IDE Arduino dibuat berdasarkan pada proses IDE yang sederhana

sehingga mudah digunakan.

3. Pemrograman arduino menggunakan kabel yang terhubung dengan port

USB. Fitur ini berguna karena banyak komputer yang sekarang ini tidak

memiliki port serial.

4. Arduino adalah perangkat keras dan lunak yang open source.

5. Biaya perangkat keras cukup murah, sehingga tidak terlalu menakutkan

untuk membuat kesalahan.

6. Bagi pemula akan lebih cepat dan mudah untuk mempelajarinya

dikarenakan proyek Arduino ini dikembangkan dalam lingkungan

pendidikan.

7. Memiliki banyak pengguna dan komunitas di internet yang dapat

membantu memberikan masukan.

Kegunaan Arduino sangat banyak, diantaranya yang sudah pernah dibuat

adalah pengukur jarak, monitor suhu ruangan, pengontrol motor, monitor

kelembaban tanah, monitor kebocoran gas LPG, penggerak servo, monitor energi,

pengendali alat elektronik seperti rumah pintar dan masih banyak lagi.
11

2.2.1 Jenis-jenis Papan Arduino

Arduino dengan sifatnya yang open source membuat banyak perusahaan

tertarik untuk membuat dan menjual produk-produk berbasis Arduino. Berikut ini

adalah jenis-jenis Arduino yang banyak beredar dipasaran disajikan pada Tabel

2.1.

Tabel 2.1 Jenis-jenis papan Arduino

No
Jenis-jenis
Gambar Keterangan
Arduino
1. Arduino Salah satu Arduino yang
Uno murah, mudah didapat dan
sering digunakan. Arduino
Uno ini dibekali dengan
mikrokontroler
ATMEGA328P dan versi
terakhir yang dibuat adalah
versi R3. Menggunakan USB
sebagai antar muka
pemrograman atau komunikasi
komputer.

2. Arduino
Arduino pertama yang dibuat
Due
dengan menggunakan
mikrokontroler ARM 32-bit.
RAM statis (SRAM) sebesar
96 KB (48 kali lipat lebih
besar dibanding Arduino Uno,
12 kali lipat lebih besar
dibanding Arduino Mega
2560). Ruang untuk kode
program (flash memory)
sebesar 512 KB.
12

Tabel 2.1 Lanjutan

3. Arduino Arduino ini dibekali dengan


Mega prosesor ATMega2560 yang
memiliki 54 pin digital I/O, 16
Pin Analog berlabel A0
sampai A15 sebagai ADC.
Setiap Pin Analog memiliki
resolusi sebesar 10 bit.
4. Arduino Arduino Leonardo memiliki
Leonardo 20 pin digital I/O. Arduino ini
memiliki ATmega32u4 secara
terintegrasi dan telah memiliki
komunikasi USB.

5. Arduino Arduino ini dibekali dengan


Lilypad prosesor ATMega168V dan
ATMega328V yang sering
digunakan untuk membuat
projek-projek unik. Arduino
ini dilengkapi dengan 14 pin
digital I/O, dan 6 pin input
analog.

6. Arduino Arduino Fio merupakan


Fio Arduino yang memiliki bentuk
unik yang dibekali dengan
prosesor ATMega328V.
Ditujukan untuk penggunaan
koneksi kabel. Arduino ini
memiliki 14 pin digital I/O.

7. Arduino Arduino ini dibekali dengan


Nano prosesor ATMega328P
dengan bentuk SMD dan
memiliki 14 Pin Digital I/O, 8
Pin analog input.

Sumber : Junaidi & Prabowo (2018)


13

2.2.2 Arduino Uno

Arduino Uno merupakan salah satu Arduino yang murah, mudah didapat

dan sering digunakan. Arduino Uno ini dibekali dengan mikrokontroler

ATMEGA328P. Versi terakhir yang dibuat adalah versi R3. Modul ini sudah

dilengkapi dengan berbagai hal yang dibutuhkan untuk mendukung

mikrokontroler untuk bekerja (Junaidi & Prabowo, 2018). Arduino Uno

mempunyai sebuah sekring reset yang melindungi port USB komputer dari

hubungan pendek dan arus lebih. Jika yang diterima port USB lebih dari 500 mA,

sekring secara otomatis akan memutuskan koneksi sampai hubungan pendek atau

kelebihan beban hilang (Sokop et al., 2016).

Arduino Uno merupakan jenis yang paling banyak digunakan. Versi yang

terakhir adalah Arduino Uno Revisi 3 (R3). Bagi para pemula sangat disarankan

untuk menggunakan Arduino Uno. Pemrogramannya cukup menggunakan

koneksi USB.

(Indianto et al., 2017) Papan Arduino ini merupakan papan mikrokontroler

yang berukuran kecil atau dapat diartikan juga dengan suatu rangkaian berukuran

kecil yang didalamnya terdapat komputer berbentuk suatu chip. Pada perangkat

keras arduino terdiri dari 20 pin yang meliputi :

1. 14 pin IO Digital (pin 0-13)

Sejumlah pin digital dengan nomor 0-13 yang dapat dijadikan input atau

output yang diatur dengan cara membuat program IDE.


14

2. 6 pin Input Analog (pin 0-5)

Sejumlah pin analog bernomor 0-5 yang dapat digunakan untuk

membaca nilai

input yang memiliki nilai analog dan mengubahnya ke dalam angka

antara 0 dan 1023.

3. 6 pin Output Analog (pin 3, 5, 6, 9, 10 dan 11) Sejumlah pin yang

sebenarnya merupakan pin digital tetapi sejumlah pin tersebut dapat

diprogram kembali menjadi pin output analog dengan cara membuat

programnya pada Arduino IDE.

Gambar 2.4 Arduino Uno R3 ATMega328


Sumber : Junaidi & Prabowo (2018)

Papan Arduino Uno dapat mengambil daya dari USB port pada komputer

dengan menggunakan USB charger atau mengambil daya dengan menggunakan


15

suatu Alternating Current (AC) adapter dengan tegangan 9 V. Jika tidak terdapat

power supply melalui AC adapter, maka papan Arduino akan mengambil daya

dari USB port. Apabila diberikan daya melalui AC adapter secara bersamaan

dengan USB port maka papan Arduino akan mengambil daya melalui AC adapter

secara otomatis (Indianto et al., 2017). Spesifikasi beserta keterangan Arduino

Uno R3 dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Spesifikasi Arduino Uno R3

Spesifikasi Keterangan
Mikrokontroler ATMega328
Tegangan pengoperasian 5V
Tegangan masuk 7-12 V (rekomendasi)
Batas tegangan masuk 6-20 V (limits)
Jumlah pin I/O digital 14 pin
Jumlah pin input analog 6 pin
Arus DC tiap pin I/O 40 mA
Arus DC untuk pin 3.3 V 50 mA
Memori 32 Kb
Bootloader SRAM 2 Kb
EEPROM 1 Kb
Kecepatan Clock 16 Mhz

Sumber : Sokop et al. (2016)


16

2.2.3 Software Arduino IDE

Arduino Uno dilengkapi dengan bahasa pemrograman C yang dituliskan

menggunakan IDE. Melalui Arduino IDE ini pembuat program bisa menanamkan

programnya ke dalam mikrokontroler ATMega328 yang tertanam di dalam

modul Arduino Uno, hal ini dinamakan dengan sketch. Kemampuan yang dimiliki

IDE ini yaitu kemampuan melakukan penyusunan dan memungkinkan pemrogram

mengunggah program yang dibuat tanpa harus menggunakan alat tambahan

(Handoko, 2017) .

Gambar 2.5 Tampilan sketch Arduino IDE


17

(Burhanudin, 2016) menjelaskan bahwa setiap program Arduino (biasa

disebut sketch) mempunyai dua buah fungsi yaitu :

1. void setup ( ) { }

Semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali

ketika program Arduino dijalankan untuk pertama kalinya.

2. void loop( ) { }

Fungsi ini akan dijalankan setelah setup (fungsi void setup) selesai.

Setelah dijalankan satu kali fungsi ini akan dijalankan lagi dan lagi secara

terus menerus sampai catu daya dilepaskan.

Menurut (Burhanudin, 2016) Syntax adalah elemen bahasa C yang

dibutuhkan untuk format penulisan. Berikut dijelaskan beberapa syntax yang ada

pada sketch .

1. // (komentar satu baris), diperlukan untuk memberi suatu catatan pada

diri sendiri apa arti dari kode-kode yang dituliskan. Cukup menuliskan

dua buah garis miring dan apapun yang kita ketikkan dibelakangnya akan

diabaikan oleh program.

2. /* */ (komentar banyak baris), jika anda punya banyak catatan, maka hal

itu dapat dituliskan pada beberapa baris sebagai komentar. Semua hal

yang terletak di antara dua simbol tersebut akan diabaikan oleh program.

3. { } (kurung kurawal), digunakan untuk mendefinisikan kapan blok

program mulai dan berakhir (digunakan juga pada fungsi dan

pengulangan).
18

4. ; (titik koma), setiap baris kode harus diakhiri dengan tanda titik koma.

Apabila titik koma hilang atau tidak ada maka program tidak akan bisa

dijalankan.

2.3 Liquified Petroleum Gas (LPG)

Liquified Petroleum Gas (LPG) adalah campuran dari berbagai elemen

yang berasal dari gas alam. ,Gas berubah menjadi cairan dengan meningkatkan

tekanan dan menurunkan suhu. Komponen utama LPG adalah propana (C 3H8) dan

butana (C4H10). LPG juga mengandung hidrokarbon ringan lainnya dalam jumlah

kecil seperti etana (C2H6) dan pentana (C5H12) (Kusriyanto et al., 2018).

Salah satu resiko penggunaan LPG adalah terjadinya kebocoran pada

tabung atau instalasi gas sehingga jika terkena api dapat menyebabkan kebakaran.

Pada awalnya, gas LPG tidak berbau, tetapi akan sulit untuk mendeteksi apabila

terjadi kebocoran pada tabung gas. Menyadari hal ini Pertamina menambahkan

gas ethyl mercaptan yang baunya khas dan menusuk hidung. Langkah itu sangat

berguna untuk mendeteksi bila terjadi kebocoran tabung gas (Hakim & Yonatan,

2017).

2.3.1 Sifat-sifat LPG

(Widarto et al., 2012) menjelaskan secara umum LPG memiliki beberapa

sifat yaitu :

1. Berat jenis lebih besar dari udara.

2. Tidak memiliki sifat pelumas terhadap logam.


19

3. Pelarut yang baik untuk karet.

4. Tidak berwarna dan tidak berbau.

5. Tidak mengandung racun dalam batas tertentu.

6. Bila menguap di udara bebas akan membentuk lapisan karena

kondensasi.

7. 500 liter LPG dalam bentuk gas setara dengan lebih kurang 1 kg LPG

dalam bentuk cair.

2.3.2 Jenis-jenis LPG

(Widarto et al., 2012) menjelaskan beberapa jenis-jenis LPG yang ada

dipasaran terbagi menjadi 3 bagian yaitu :

1. LPG Campuran, merupakan gas campuran antara propana (C3H8) dan

butana (C4H10) dengan komposisi antara 20-30% dan 70-80% volume

serta ditambahkan oleh pembau ethyl mercaptan, digunakan sebagai

bahan bakar untuk rumah tangga.

2. LPG propana, merupakan LPG yang mengandung propana 95% volume

dan ditambahkan dengan pembau ethyl mercaptan, digunakan untuk

industri.

3. LPG butana, merupakan LPG yang mengandung butana 97,5% volume

dan ditambahkan dengan pembau ethyl mercaptan, digunakan untuk

industri.
20

2.4 Sensor

(Burhanudin, 2016) menjelaskan bahwa sebuah objek yang melakukan

suatu tugas penginderaan disebut sensor. Sensing atau pengindraan adalah teknik

yang digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang objek fisik atau proses,

termasuk terjadinya peristiwa yaitu perubahan suatu keadaan seperti penurunan

suhu atau tekanan. Sebagai contoh, tubuh manusia dilengkapi dengan sensor yang

mampu menangkap informasi optik dari lingkungan (mata), informasi akustik

seperti suara (telinga) dan bau (hidung).

2.4.1 Sensor Gas

Sensor gas seri “MQ” merupakan salah satu kelompok sensor gas yang

mudah digunakan serta mempunyai banyak variasi. Sensor ini berguna untuk

mendeteksi keberadaan gas di dalam ruangan tertutup. Berikut jenis dan tipe

sensor keluarga seri “MQ” dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Jenis sensor gas keluarga seri “MQ”

Jenis Sensor Keterangan


MQ-2 Sensitif terhadap gas Metana, Butana, LPG dan asap rokok.
MQ-3 Sensitif terhadap Alkohol, Etanol dan asap rokok.
MQ-4 Sensitif terhadap gas Metana dan CNG.
MQ-5 Sensitif terhadap LPG dan gas alam.
MQ-6 Sensitif terhadap LPG dan gas Butana.
MQ-7 Sensitif terhadap Karbon Monoksida.
MQ-8 Sensitif terhadap gas Hidrogen.
Sensitif terhadap Karbon Monoksida dan gas lain yang mudah
MQ-9
terbakar.
MQ-131 Sensitif terhadap gas Ozon.
21

Tabel 2.3 Lanjutan

MQ-135 Sensitif terhadap kualitas udara/polusi udara.

MQ-136 Sensitif terhadap gas Hidrogen dan Sulfida.

MQ-137 Sensitif terhadap gas Amonia.


Sensitif terhadap gas Benzena, Toluene, Alkohol, Propane,
MQ-138
Formaldehida dan Hidrogen.
MQ-214 Sensitif terhadap gas Metana dan gas alam.

MQ-216 Sensitif terhadap gas alam dan gas batubara.

MQ-303A Sensitif terhadap Alkohol, Etanol dan asap rokok.

MQ-306A Sensitif terhadap gas LPG dan gas Butana.

MQ-307A Sensitif terhadap gas Karbon Monoksida.

Sensitif terhadap gas Karbon Monoksida dan gas lain yang


MQ-309A
mudah terbakar.

Sumber : https://components101.com/sensors/mq-6-gas-sensor-pinout-equivalent-
datasheet

2.4.2 Sensor MQ-6

(Putra et al., 2017) menjelaskan Sensor MQ-6 merupakan sensor gas

yang mampu mendeteksi gas LPG. Gas LPG terdiri dari gas campuran yaitu

Propana dan Butana. Sensor ini mampu mendeteksi gas pada konsentrasi di udara

antara 200 sampai 10.000 ppm. Sensor ini mempunyai sensitifitas yang tinggi dan

waktu respon yang cepat. Output sensor adalah resistansi analog. Sirkuit dari

sensor ini sangat sederhana, yang diperlukan sensor ini adalah memberi tegangan

dengan 5 V menambahkan resistansi beban dan menghubungkan output ke Analog


22

to Digital Converter atau yang sering disebut ADC. Berikut ini merupakan

tampilan dari sensor MQ-6 beserta keterangannya.

Gambar 2.6 Sensor MQ-6


Sumber : https://components101.com/sensors/mq-6-gas-sensor-pinout-equivalent-
datasheet

Tabel 2.4 Keterangan pin sensor gas MQ-6

No. Pin Nama Pin


1. Vcc (+5V)
2. Ground
3. Digital Out
4. Analog Out

2.4.3 Pengertian Satuan Gas Part Per Million (PPM)

Part Per Million atau yang sering disebut PPM ini sering digunakan untuk

menunjukkan kandungan suatu senyawa dalam suatu larutan contohnya

kandungan garam dalam air laut, kandungan polutan dalam sungai, atau biasanya

kandungan yodium dalam garam juga dinyatakan dalam PPM. PPM jika diartikan

dalam bahasa Indonesia yaitu suatu bagian per sejuta bagian yang merupakan

satuan konsentrasi yang sering dipergunakan dalam kimia analisis. Seperti

namanya yaitu PPM, maka konsentrasinya merupakan perbandingan antara

beberapa bagian senyawa dalam satu juta bagian suatu sistem (Pranata, 2019).
23

2.5 Modul Wifi ESP8266

(Sasmoko & Wicaksono, 2017) “Esp8266 dikembangkan oleh

pengembang asal Tiongkok yaitu Espreffif”. (Isnianto et al., 2019) menjelaskan

bahwa Modul wifi ESP8266 penggunaannya untuk mengunggah data dari hasil

perhitungan sensor ke dalam web berbasis Hypertext Markup Language (HTML).

Modul wifi ESP8266 juga sebagai server untuk melayani client dalam proses

monitoring.

ESP8266 merupakan wifi serial Transceiver Module sebuah komponen

chip terintegrasi yang di desain untuk keperluan dunia masa kini, dimana chip ini

menawarkan solusi jaringan wifi yang lengkap dan menyatu, serta dapat

digunakan sebagai penyedia aplikasi (Roihan et al., 2016).

Menurut Mannan Mehta (2015) ESP8266 sudah dilengkapi dengan

General Purpose Input/ Output (GPIO) dan dengan GPIO ini pengguna bisa

melakukan fungsi input maupun output layaknya sebuah mikrokontroler. Seperti

pada seri ESP8266-01 memiliki 2 buah GPIO sedangkan pada seri ESP8266-

12E memiliki sebuah pin analog read serta beberapa pin digital. ESP8266

beroperasi pada tegangan 3,3 V (Sasmoko & Wicaksono, 2017).

Gambar 2.7 Modul ESP8266


Sumber: Roihan et al., 2016
24

Dapat disimpulkan bahwa ESP8266 merupakan modul wifi yang berfungsi

sebagai perangkat tambahan mikrokontroler seperti Arduino agar dapat terhubung

langsung dengan wifi dan membuat koneksi Transmission Control

Protocol/Internet Protocol (TCP/IP). Selain itu, perangkat ini bisa diprogram

menggunakan Arduino IDE dengan menambahkan librari ESP8266 pada board

manager maka pengguna sudah bisa memprogram Arduino. Spesifikasi dari

modul wifi ESP8266 disajikan pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5 Spesifikasi modul wifi ESP8266

Spesifikasi Keterangan
VCC Tegangan (3.3 V)
GND Ground
RX Menerima (level 3.3 V)
TX Mengirim
CH_PD Chip enable (0 disable, 1 enable)
RST Reset (0 reset, 1 normal)
GPIO 0 I/O ke 0
GPIO 2 I/O ke 2

Sumber : Budioko, 2016

Kelebihan dari modul wifi ini yaitu bisa melakukan programming

langsung ke ESP8266 tanpa memerlukan mikrokontroler tambahan. Modul

ESP8266 juga menyediakan kemampuan tak tertandingi untuk menanamkan

kemampuan wifi dalam sistem yang lain, atau berfungsi sebagai aplikasi stand

alone dengan biaya yang rendah dan kebutuhan ruang yang minimal (Shobrina et

al., 2018). Kekurangan dari modul wifi ini yaitu masih memiliki pin yang sangat
25

terbatas. Contohnya seperti pada modul ESP8266 tipe 01 hanya memiliki 2 pin

GPIO.

2.6 Buzzer

Buzzer merupakan sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk

mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja

buzzer hampir sama dengan loudspeaker, yaitu terdiri dari kumparan yang

terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga

menjadi elektromagnet. Kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar,

tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya. Hal ini dikarenakan kumparan

dipasang pada diafragma maka pada setiap gerakan kumparan akan menggerakkan

diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan

menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah

selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (Sitanggang, 2017).

Salah satu jenis buzzer yang biasanya dijumpai di pasaran dan digunakan

adalah Buzzer Piezoelectric, karena mempunyai banyak kelebihan salah satunya

adalah lebih murah, bobotnya yang ringan dan kecil sehingga menjadi mudah

untuk mengaplikasikannya ke rancangan elektronik. Buzzer pada umumnya juga

biasanya disebut beeper (Wijaya & Sitohang, 2019).


26

Gambar 2.8 Buzzer


Sumber : Soemarsono et al., 2015

2.6.1 Cara Kerja Buzzer

Piezoelectric buzzer adalah jenis buzzer yang menggunakan efek

Piezoelectric untuk menghasilkan suara atau bunyinya. Tegangan listrik yang

diberikan ke bahan Piezoelectric akan menyebabkan gerakan mekanis, gerakan

tersebut kemudian diubah menjadi suara atau bunyi yang dapat didengar oleh

telinga manusia. Piezo buzzer dapat bekerja dengan baik dalam menghasilkan

frekuensi di kisaran 1-5 kHz hingga 100 kHz untuk aplikasi Ultrasound.

Tegangan Operasional Piezoelectric buzzer yang umum biasanya berkisar diantara

3-12 V (Kho, 2019).

2.7 Light Emitting Diode (LED)

Light Emitting Diode (LED) merupakan elektronika yang dapat

memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED

merupakan keluarga dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna

cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor

yang dipergunakannya (Iqbal et al., 2019).


27

LED adalah salah satu keluarga dioda yang bahan dasarnya adalah semi

konduktor. Warna atau pancaran yang dikeluarkan oleh LED bergantung dengan

bahan semikonduktor yang digunakan pada LED tersebut. LED juga dapat

memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering

djumpai pada Remote Control TV ataupun perangkat elektronik lainnya (Wijaya

& Sitohang, 2019). Untuk mengetahui Polaritas terminal Anoda (+) dan Katoda

(-) pada LED ditunjukkan pada Gambar 2.9.

Gambar 2.9 Light Emitting Diode


Sumber : Junaidi & Prabowo, 2018

2.7.1 Cara Kerja LED

Cara kerja LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan

maju (bias forward) dari Anoda ke Katoda. Saat elektron berjumpa dengan hole

akan melepaskan foton dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).

Gambar 2.10 Tipe P dan tipe N pada LED


Sumber : Iqbal et al., 2019
28

Berbeda dengan dioda pada umumnya, apabila LED dialiri arus lebih besar

dari 20 mA maka LED akan rusak, sehingga pada rangkaian LED harus dipasang

sebuah resistor sebagai pembatas arus.

2.8 Resistor

Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat

atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika.

Sebagaimana fungsi resistor yang sesuai namanya bersifat resistif dan termasuk

salah satu komponen elektronika dalam kategori komponen pasif (Wijaya &

Sitohang, 2019).

Berikut ini merupakan penjelasan nilai dari gelang pada sebuah resistor

dapat dilihat pada Tabel 2.6.

Tabel 2.6 Nilai gelang pada resistor

Warna Nilai Faktor Pengali Toleransi


Hitam 0 100
Coklat 1 101 ±1%
Merah 2 102 ±2%
3
Jingga 3 10
Kuning 4 104
Hijau 5 105
Biru 6 106
Violet 7 107
Abu-abu 8 108
Putih 9 109
Emas - 0.1 ±5%
Perak - 0.01 ±10%
Tanpa Warna - - ±20%

Sumber : Hariyanto (2009)


29

Gambar 2.11 Resistor


Sumber : Hariyanto, 2009

2.9 Internet of Things (IoT)

Kevin Ashton merupakan orang yang pertama kali mencetuskan ide awal

Internet of Things pada salah satu presentasinya di tahun 1999. Sekarang, banyak

perusahaan besar mulai mendalami IoT tersebut seperti Intel, Microsoft, Oracle

dan banyak lainnya (Efendi, 2018).

Internet of things merupakan suatu konsep yang bertujuan untuk

memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus

menerus. Contohnya yaitu benda elektronik, bahan pangan dan masih banyak lagi.

Benda tersebut dapat ditanamkan sensor yang dibuat selalu aktif dan terhubung

secara luas, baik dengan jaringan lokal maupun dengan jaringan global (Panduardi

& Haq, 2016).

(P & Vanamala, 2018) juga menjelaskan bahwa IoT adalah jaringan global

yang memiliki infrastruktur yang dinamis. Kemampuan mengkonfigurasi diri

berdasarkan protokol komunikasi standar dimana hal-hal fisik dan virtual

memiliki identitas, atribut fisik dan kepribadian virtual serta terintegrasi dengan

mulus ke dalam jaringan informasi. Dengan memberikan konektivitas jaringan ke

sistem yang tertanam dengan elektronik, perangkat lunak, sensor dan objek

lainnya maka hal ini akan mempermudah proses pengumpulan dan bertukar data.

Dengan IoT objek tersebut dapat dikendalikan dari jarak jauh melalui jaringan
30

yang ada. Hal ini mempermudah untuk terhubung antara dunia fisik dengan sistem

berbasis komputer.

Internet membuat beberapa jenis aplikasi baru seperti menyediakan

banyak layanan seperti pemberitahuan, keamanan, penghematan energi,

komunikasi otomatis, kendaraan pintar, rumah pintar dan masih banyak lagi.

2.9.1 Cara Kerja IoT

Cara Kerja IoT yaitu dengan memanfaatkan sebuah argumentasi

pemrograman dimana tiap-tiap perintah argumennya menghasilkan sebuah

interaksi antara sesama mesin yang terhubung secara otomatis tanpa campur

tangan manusia dalam jarak berapa pun. Penghubung diantara kedua interaksi

mesin tersebut adalah internet, sementara manusia hanya bertugas sebagai

pengatur dan pengawas bekerjanya alat tersebut secara langsung (Efendi, 2018).

2.10 ThingSpeak

ThingSpeak adalah web berbasis IoT, open source platform informasi yang

komprehensif dalam menyimpan data sensor dari aplikasi. Data keluaran yang

dihasilkan dalam bentuk grafik di tingkat web. ThingSpeak mengambil,

menyimpan, menganalisis, mengamati dan bekerja pada data yang dirasakan dari

sensor yang terhubung ke mikrokontroler seperti Arduino, modul TI CC3200,

Raspberry (Samsugi et al., 2018).

ThingSpeak merupakan Platform IoT yang dibuat berbasis pada Matrix

Laboratory (MATLAB). Pada platform ini pengguna dapat mengunggah data


31

sensor dari berbagai macam development board yang ada. Data yang diunggah

pada ThingSpeak bisa dibuat sebagai data pribadi ataupun data publik. Data

tersebut disajikan dalam bentuk channel yang didalamnya terdapat visualisasi

yang diolah oleh MATLAB. Penggunaan platform ThingSpeak saat ini masih

tidak dikenakan biaya namun sensor yang digunakan masih dibatasi

(Universitas Raharja, 2015).

2.10.1 Cara Kerja ThingSpeak

Cara Kerja ThingSpeak yaitu data sensor yang sudah terbaca akan dikirim

ke web berbasis IoT ThingSpeak. ThingSpeak merupakan sebuah IoT cloud yang

akan mengolah data output dari Arduino Uno untuk ditampilkan dalam bentuk

grafik dan ditujukan untuk kemudahan dalam hal monitoring suatu kondisi. IoT

ThingSpeak dipilih karena mendukung protokol pengiriman Hypertext Transfer

Protocol (HTTP). Selain itu, dapat juga menyimpan data sensor yang sudah

terunggah, sehingga dapat memantau aktivitas data pada sistem. Berdasarkan

HTTP Tutorials Point Book (2014), protokol HTTP adalah sebuah protokol

aplikasi berbasis client-server yang dibangun diatas TCP/IP. Cara kerja HTTP

yaitu koneksi diawali oleh klien dengan mengirimkan permintaan ke situs web

dan kemudian server akan memberikan jawaban yang disebut dengan HTTP

Response (Arifin et al., 2018).


32

2.11 Pushbullet

Pushbullet adalah aplikasi yang dapat diinstal pada perangkat seluler

apapun atau sebagai browser ekstensi ke komputer. Tujuan Pushbullet adalah

menghubungkan antar perangkat, dengan cara menyinkronkan pemberitahuan dan

memungkinkan tautan, file, gambar, dan lain-lain untuk ditransfer. Pushbullet

menyediakan API yang memungkinkan pemberitahuan dibuat dan dikirim ke satu

atau beberapa perangkat pengguna. API digunakan untuk mengirim

pemberitahuan ke smartphone pengguna (Ridge, 2016).

Gambar 2.12 Pushbullet


Sumber : https://www.pushbullet.com

Berdasarkan penjelasan dapat disimpulkan bahwa Pushbullet merupakan

sebuah aplikasi sosial media seperti halnya Telegram dan WhatsApp yang bisa

berkirim pesan atau notifikasi pada smartphone. Kelebihan aplikasi ini yaitu

mampu meneruskan informasi dari smartphone ke perangkat lain seperti

komputer, laptop dan perangkat lainnya. Aplikasi ini nantinya akan mengirim

notifikasi ke smartphone si pemilik jika terjadi kebocoran gas. Notifikasi ini berisi

tentang laporan kebocoran gas dan hasil monitoring kadar kebocoran gas yang
33

diperoleh dari situs ThingSpeak. Sistem kerjanya yaitu saat sensor mendeteksi

adanya suatu kebocoran gas maka dengan program yang ditanamkan ke dalam

Arduino mampu mengirimkan pesan atau notifikasi ke pemilik smartphone yang

terhubung, dapat dilihat pada Gambar 2.13.

Internet
Internet
Sensor MQ-6
Arduino Uno

Notifikasi
masuk ke
smartphone
Modul ESP8266

Gambar 2.13 Sistem kerja Pushbullet notification

2.12 Pengertian Flowchart

Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan

urutan prosedur dari suatu program. Flowchart membantu dalam memecahkan

masalah menjadi segmen-segmen yang lebih kecil serta menganalisis alternatif-

alternatif lain dalam pengoperasian. Flowchart mempermudah penyelesaian suatu

masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.

Setiap siklus kegiatan tersebut biasanya dapat dipecahkan ke dalam beberapa

langkah kecil. (Ridlo, 2017).


34

Berdasarkan fungsi dan prosesnya serta tingkat kepentingan pengguna,

flowchart dapat dikategorikan menjadi lima jenis (Ridlo, 2017) yaitu:

1. Flowchart sistem

Flowchart sistem merupakan bagan yang menunjukkan alur kerja di

dalam sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-

prosedur yang ada. Flowchart ini menjelaskan secara grafik dari urutan

prosedur-prosedur yang terkombinasi yang membentuk suatu sistem.

2. Flowchart dokumen

Flowchart Dokumen merupakan alur dari data yang ditulis melalui

sistem. Kegunaan utamanya adalah untuk menelusuri alur form dan

laporan sistem dari satu bagian ke bagian lain baik bagaimana alur form

dan laporan diproses, dicatat dan disimpan.

3. Flowchart skematik

Flowchart skematik mirip dengan flowchart sistem yang

menggambarkan suatu sistem atau prosedur, yang membedakannya yaitu

flowchart ini disajikan dengan penambahan gambar-gambar komputer

atau peralatan lain yang digunakan dalam sistem.

4. Flowchart program

Flowchart program merupakan keterangan yang lebih rinci tentang

bagaimana setiap langkah program atau prosedur sesungguhnya

dilaksanakan. Flowchart ini menunjukkan setiap langkah program atau

prosedur dalam urutan yang tepat saat terjadi.


35

5. Flowchart proses

Flowchart Proses merupakan teknik penggambaran rekayasa industrial

yang menganalisis langkah-langkah selanjutnya dalam suatu sistem.

Bagian alir program mengilustrasikan urutan proses logis yang

dilaksanakan oleh komputer dalam menjalankan suatu program. Simbol-simbol

program flowchart menurut American National Standart Institute (ANSI) dapat

dilihat pada Tabel 2.7.

Tabel 2.7 Simbol-simbol flowchart

No. Simbol Keterangan

1. Merupakan simbol terminal yaitu untuk memulai


dan mengakhiri sebuah flowchart.

2. Merupakan simbol proses yaitu menjelaskan


operasi atau kegiatan.

3. Merupakan simbol masuk/keluar yaitu menjelaskan


data masuk atau data keluar yang diproses atau
informasi.

4. Merupakan simbol keputusan, yaitu keputusan


dimana suatu kondisi akan menghasilkan keluaran
beberapa kemungkinan jawaban atau pilihan.

5. Merupakan simbol preparation yaitu pemberian


harga awal.
36

Tabel 2.7 Lanjutan

6. Merupakan simbol penghubung, digunakan untuk


keluar ke atau masuk dari bagian lain flowchart
khususnya halaman yang sama.

7. Merupakan simbol puched card yaitu input/output


yang menggunakan kartu berlubang.

8. Merupakan simbol anak panah yaitu menunjukkan


arah aliran algoritma/alur kerja.

9. Merupakan simbol sub program, menjelaskan


permulaan sub program atau rincian operasi berada
ditempat lain.

10. Merupakan simbol dokumen, I/O dalam format


yang dicetak.

11. Merupakan simbol magnetik drum, I/O yang


menggunakan drum magnetik.

Sumber : Ridlo, 2017

Anda mungkin juga menyukai