Anda di halaman 1dari 2

Contoh Topik Kode Etik

Berikut ini adalah bidang topik yang ditemukan dalam kode etik perusahaan pada umumnya.
Kode sebenarnya harus memiliki aturan khusus di masing- masing bidang tersebut.

I. PENDAHULUAN
A. Tujuan Kode Etik ini: Suatu pernyataan umum tentang latar belakang kode etik,
dengan menekankan pada tradisi perusahaan.
B. Komitmen Perusahaan terhadap Standar Etika yang Kuat: Pernyataan kembali
pernyataan misi dan pesan pendukung dari CEO.
C. Tempat Mencari Panduan: Penjelasan mengenai proses hotline etika.
D. Ketidakpatuhan Pelaporan: Panduan bagi pelapor tentang cara melaporkan.
E. Tanggung Jawab Anda untuk Mengakui Kode: Penjelasan tentang kode tersebut
proses pengakuan bagi seluruh pemangku kepentingan.
II. STANDAR PENYEDIAAN YANG ADIL
A. Praktik Penjualan Perusahaan: Panduan untuk berurusan dengan pelanggan.
B. Praktik Pembelian Perusahaan: Panduan dan kebijakan untuk berhubungan dengan
vendor.
III. PERILAKU DI TEMPAT KERJA
A. Standar Kesempatan Kerja yang Setara: Pernyataan komitmen yang kuat.
B. Kebijakan di Tempat Kerja dan Pelecehan Seksual: Pernyataan komitmen yang
sama kuatnya.
C. Penyalahgunaan Alkohol dan Zat: Pernyataan kebijakan di bidang ini.
IV. KONFLIK KEPENTINGAN
A. Pekerjaan Luar: Keterbatasan dalam menerima pekerjaan dari pesaing.
B. Investasi Pribadi: Aturan mengenai penggunaan data perusahaan untuk membuat
keputusan investasi pribadi.
C. Hadiah dan Keuntungan Lainnya: Aturan mengenai penerimaan suap dan hadiah
yang tidak pantas.
D. Mantan Karyawan: Aturan yang melarang memberikan bantuan kepada mantan
karyawan dalam bisnis.
E. Anggota Keluarga: Aturan tentang memberikan bisnis kepada anggota keluarga,
menciptakan potensi konflik kepentingan, dan hubungan karyawan anggota
keluarga.
V. PROPERTI DAN CATATAN PERUSAHAAN
A. Aset Perusahaan: Pernyataan tegas mengenai tanggung jawab karyawan untuk
melindungi aset.
B. Sumber Daya Sistem Komputer: Perluasan pernyataan aset perusahaan untuk
mencerminkan semua aspek sumber daya sistem komputer.
C. Penggunaan Nama Perusahaan: Aturan yang hanya boleh digunakan untuk nama
perusahaan urusan bisnis normal.
D. Catatan Perusahaan: Aturan mengenai tanggung jawab karyawan atas integritas
catatan.
E. Informasi Rahasia: Aturan tentang pentingnya menjaga semua informasi perusahaan
rahasia dan tidak mengungkapkannya kepada pihak luar.
F. Privasi Karyawan: Pernyataan yang tegas akan pentingnya menjaga kerahasiaan
informasi pribadi karyawan dari pihak luar dan bahkan karyawan lainnya.
G. Tunjangan Perusahaan: Karyawan tidak boleh mengambil tunjangan perusahaan jika
mereka tidak berhak.
VI. MEMATUHI HUKUM
A. Informasi Orang Dalam dan Perdagangan Orang Dalam: Aturan tegas yang
melarang perdagangan orang dalam atau mengambil keuntungan dari informasi
orang dalam.
B. Kontribusi dan Aktivitas Politik: Pernyataan tegas mengenai aturan aktivitas politik.
C. Suap dan suap: Aturan tegas dalam menggunakan suap atau menerima suap.
D. Transaksi Bisnis Asing: Aturan mengenai berurusan dengan agen asing sejalan
dengan Undang- Undang Praktik Korupsi Asing.
E. Keselamatan Tempat Kerja: Pernyataan mengenai kebijakan perusahaan untuk
mematuhi peraturan OSHA.
F. Keamanan Produk: Pernyataan komitmen perusahaan terhadap keamanan produk.
G. Perlindungan Lingkungan: Suatu aturan mengenai komitmen perusahaan untuk
mematuhi undang- undang lingkungan hidup yang berlaku.
tim manajemen yang berdiri di belakangnya, perusahaan selanjutnya harus menerapkan
kode etik kepada seluruh pemangku kepentingan perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dalam
beberapa tahap, dengan pengiriman ke fasilitas lokal atau fasilitas yang lebih besar terlebih
dahulu, diikuti oleh unit yang lebih kecil, ke lokasi di luar negeri. dan pemangku kepentingan
lainnya. Daripada hanya menyertakan salinan kode etik tersebut pada dokumen penggajian,
perusahaan harus melakukan upaya formal untuk menyajikannya dengan cara yang dapat
menarik perhatian.
Kode etik baru dapat dikomunikasikan melalui video oleh CEO, melalui web- cast.
sesi pelatihan, atau cara lain untuk menekankan pentingnya dan maknanya. Metode
komunikasi khusus mungkin digunakan untuk kelompok lain seperti vendor atau kontraktor,
namun tujuan perusahaan adalah membuat semua pemangku kepentingan mengakui
secara formal bahwa mereka akan mematuhi kode etik perusahaan. Hal ini dapat dicapai
melalui sistem respons melalui Internet atau telepon yang mana setiap pemangku
kepentingan perusahaan diminta untuk menjawab tiga pertanyaan berikut:

1. Apakah Anda sudah menerima dan membaca salinan kode etik? Jawab ya atau tidak.
2. Apakah anda memahami isi kode etik ini? Jawab ya jika Anda mengerti kode etik ini atau
tidak jika Anda memiliki pertanyaan.
3. Apakah Anda setuju untuk mematuhi kebijakan dan pedoman kode etik ini? Jawab ya
jika Anda setuju untuk mematuhi kode etik dan tidak jika tidak.

Anda mungkin juga menyukai