Anda di halaman 1dari 2

Nama : Haemas Anindya Zuhdiya

NIM : 235110207111012
Cluster : 18 Tuanku Imam Bonjol
Program Studi : Sastra Jepang

Peran Mahasiswa sebagai Insan Intelegensia dan Agent of Change di Era Industri 4.0

Saat ini, di Indonesia, kita sedang berada di era Revolusi Industri 4.0. Secara garis
besar, Revolusi Industri 4.0 merupakan fenomena yang mengkolaborasikan teknologi siber dan
teknologi otomatisasi. Revolusi Industri 4.0 dikenal juga dengan istilah “cyber physical
system”. Konsep penerapannya berpusat pada otomatisasi. Secara Spesifik, era ini ditandai
dengan berkembangnya “Internet of Things” atau IoT. Internet of Things (IoT) sendiri
merupakan suatu jaringan yang menghubungkan berbagai objek yang memiliki identitas
pengenal serta alamat IP, sehingga dapat saling berkomunkasi dan bertukar informasi
mengenai dirinya maupun lingkungan yang diinderanya (Adani & Salsabila, 2020). Oleh
karena itu, dengan kemampuannya ini, IoT telah menggeser definisi internet sebagai komputasi
dimana saja kapan saja bagaimana saja, menjadi apa saja siapa saja dan layanan apa saja. Selain
itu, secara teknologi, Revolusi Industri 4.0 juga ditandai dengan berkembangnya Big Data,
Artificial Intelligence, Cloud Computing dan Additive Manufacturing (Rizkinaswara, 2020).
Sebagai mahasiswa, kita harus aktif memanfaatkan dan terus mengembangkan
teknologi yang sudah ada untuk tujuan yang baik. Selain itu, banyak juga tantangan bagi
mahasiswa di era sekarang untuk berkontribusi menyelesaikan masalah di lingkup sosial,
ekonomi, dan juga politik. Sebagai “Agent of Change” mahasiswa diharuskan untuk aktif
dalam berkontribusi untuk masyarakat dan lingkungan sekitar. Terlebih lagi, kita sudah
mendekati era Society dimana mahasiswa harus memiliki kemampuan bersosialisasi atau
networking yang baik. Society 5.0 adalah visi masa depan yang digambarkan oleh Jepang yang
menitikberatkan pada penerapan teknologi tinggi seperti IoT dan AI untuk meningkatkan
efisiensi dan produktivitas dalam berbagai sektor, serta mengurangi dampak negatif terhadap
lingkungan dan membantu mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (BAMS, 2023).
Untuk menghadapi Society 5.0, Mahasiswa haruslah setidaknya mempunyai 3 (tiga)
kompetensi kewarganegaraan, yang meliputi Pengetahuan kewarganegaraan (civic
knowledge), kecakapan kewarganegaraan (civic skills), dan Watak kewarganegaraan (civic
disposition) (Hijran et al, 2022).
DAFTAR PUSTAKA

Adani, F., & Salsabila, S. (2020). Internet of things: Sejarah Teknologi Dan
Penerapannya. Jurnal Online Sekolah Tinggi Teknologi Mandala.
https://www.ejournal.sttmandalabdg.ac.id/index.php/JIT/article/view/162

Bams, B. (2023, January 30). Society 5.0: Pengertian Dan Penerapan.


https://pasla.jambiprov.go.id/society-5-0-definisi-dan-
penerapan/#:~:text=Society%205.0%20adalah%20visi%20masa,membantu%20mencap
ai%20tujuan%20pembangunan%20berkelanjutan.

Hijran, M., Oktariani, D., & Rahmani, Z. (2022). Peran Mahasiswa Sebagai Generasi
Muda Dalam menghadapi era society 5.0. Jurnal Kewarganegaraan.
https://journal.upy.ac.id/index.php/pkn/article/view/3793

Rizkinaswara, L. (2020, January 28). Revolusi Industri 4.0. Ditjen Aptika.


https://aptika.kominfo.go.id/2020/01/revolusi-industri-4-0/

Anda mungkin juga menyukai