membutuhkan volume air dan penggunaan sabun Hal ini disebabkan karena adanya
yang lebih banyak, sehingga hal ini kurang efisien penggunaan mikrokontroler, tidak diperlukan lagi
(1). Pada penelitian tugas akhir ini adanya penambahan memori dan I/O external
penelitimembuat alat mesin cuci piring yang selama memori dan I/O internal masih dapat
diharapkan akan lebih terjangkau, karena mencukupi.Selain itu, proses produksi
menggunakan sistem mirokontroler.Kemudian alat mikrokontroler dimanufaktur secara masal,
mesin cuci piring ini diharapkan akan lebih sehingga harganya menjadi lebih murah apabila
memberikan efisien waktu serta lebih hemat dalam dibandingkan dengan mikroprosesor(4).
penggunaan air karena menggunakan sistem yang Mikrokontroler yang digunakan pada tugas akhir
otomatis.Penggunaan sistem mikrokontroler ini berupa Arduino Mega2560.
memberikan keuntungan lebih dikarenakan
harganya yang lebih murah dibandingkan dengan C. Pengolahan Logika Fuzzy
menggunakan computer vision dengan bantuan Pada istilah bahasa Inggris, fuzzy memiliki
kamera. Mikrokontroler inidifungsikan sebagai arti kabur atau tidak jelas. Sehingga, logika fuzzy
pengendali suatu alat secara otomasi dan berfungsi adalah logika yang kabur, atau memiliki arti
sebagai pengontrol penyemprotan air bersih, air unsur ketidakpastian.logika fuzzysaat ini
sabun dan menggerakkan motor. Hasil dari digunakan di berbagai sistem mulai dari yang
penelitian ini berupa penggunaan debit air yang sederhana hinggasistem yang kompleks. Kelebihan
lebih hemat serta efisiensi waktu yang lebih dari Fuzzy Logic Control (FLC) salah satunya
singkat dibandingkan dengan mencuci piring adalah tidak diperlukannya model matematis dari
secara manual. plant yang akan dikendalikan. Mekanisme
pengambilan keputusan ini ditanamkan pada
II. KAJIAN TEORI pengendali sebagai aturan dasar ketika
pengendalian berlangsung (5).
A. Sistem Mesin Pencuci Piring Logika fuzzy atau yang populer dikenal
Sistem mesin pencuci piringmerupakan dengan istilah adalah sebuah skema sistem kendali
sistem yang melakukan kegiatan mencuci piring yang menggunakan konsep teori himpunan fuzzy
secara otomatis.Dengan bantuan piranti-piranti dalam perancangannya. Terdapat tiga tahapan pada
elektronik dan metode kontrol yang sudah disusun skema ini, yaitu fuzzifikasi, mekanisme inferensi
sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi optimal dan defuzzifikasi. Fuzzifikasi merupakan tahap
(1). Sistem mesin pencuci piringjuga berguna awal yang bekerja dengan cara mengubah nilai
untuk membantu kehidupan sehari-hari seperti tegas (crisp) dari suatu variabel menjadi nilai fuzzy
membuat mesin cuci pakaian yang sudah banyak (6). Nilai yang telah berbentuk fuzzy ini
digunakan oleh umat manusia karena dengan selanjutnya digunakan sebagai masukan dari
adanya sistem yang dapat membantu kegiatan mekanisme inferensi. Pada tahap ini, akan
sehari- hari dapat menghemat waktu dan tenaga, dilakukan pengambilan keputusan dari masukan
yang mana waktu dan tenaga kita dapat yang ada berdasarkan basis aturan logika yang
dialokasikan kepada kegiatan yang lain sehingga dirancang. Terakhir, nilai keluaran dari mekanisme
tubuh kita tidak terlalu lelah dalam mengurusi inferensi yang berbentuk fuzzy selanjutnya diubah
kegiatan rumah tangga (2). Berikut merupakan kembali kedalam bentuk tegas melalui proses
Gambar 2.1 adalah contoh mesin pencuci piring. defuzzifikasi. Pada penelitian Tugas akhir ini fuzzy
logic control membantu dalam mengidentifikasi
tingkat perbedaan noda pada objek yang mana
akan dibagi menjadi tiga kondisi yaitu: Kotor,
sedang, bersih.
B. Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah chip yang
digunakan untuk mengontrol rangkaian
elektronika, yang juga dapat berfungsi untuk
menyimpan program. Mikrokontroler terangkai
atau terbagimenjadi beberapa bagian yang
diantaranya CPU, memori I/O dan unit
pendukung.Penggunaan komponen mikrokontroler
dianggap lebih menguntungkan apabila
dibandingkan dengan penggunaan komponen
mikroprosesor (3).
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.9, No.4 Agustus 2022 | Page 1788
D. Sensor Warna TCS 3200 ini disebut dengan “nominal range” atau “kisaran
TCS3200 adalah converter yang dirancang nominal”.Sensor Proximity memiliki 4 jenis, yaitu
untuk mengubah warna menjadi frekuensi yang Inductive Proximity Sensor (sensor jarak induktif),
tersusun atas konfigurasi silicon photodiode serta Capacitive Proximity Sensor (sensor jarak
konverter arus ke frekuensi dalam IC CMOS kapasitif), Ultrasonic Proximity Sensor (sensor
monolithic yang tunggal.Keluaran dari sensor ini jarak ultrasonic) dan Photoelectric Sensor (sensor
berbentuk gelombang kotak (duty cycle 50%) jarak fotolistrik).Pada tugas akhir ini sensor
frekuensi yang berbanding lurus dengan intensitas proximity yang digunakan adalah photoelectric
cahaya (irradiance) (7). Sensor Warna TCS3200 proximity sensor berjeniskan refleksi dan reflector
dapat mendeteksi dan mengukur intensitas warna (10).
tampak (8).
III. METODE
A. Desain Sistem
Rancangan ini diawali dari pembacaan objek
GAMBAR 2.2 Diagram Blok Sensor Wrna TCS3200 menggunakansensor LDR dengan bantuan dari
sensor warna TCS3200 untuk membedakan antara
piring kotor, piring bersih dan membedakan jenis
Sensor warna TCS3200 bekerja dengan cara noda. Setelah sensor LDR dan sesor warna
membaca nilai intensitas cahaya yang dipancarkan TCS3200 mengklasifikasi tingkat noda pada
oleh LED super bright terhadap objek. Proses piring, kemudian logika fuzzy akan mengambil
pembacaan nilai intensitas cahaya ini dilakukan keputusan tingkat kekotoran noda pada piring
melalui matrix 8x8 photodioda, dimana 64 berupa 3 kondisi: kotor, sedang dan bersih yang
photodioda tersebut terbagi menjadi 4 kelompok akandi tampilkan pada layar LCD.
pembaca warna. Setiap warna yang disinari LED
akan memantulkan sinar LED menuju photodioda,
kemudian pantulan sinar tersebut memiliki panjang
berbeda-beda, sehingga tergantung pada
klasifikasi warna objek yang terbaca.
E. Sensor LDR
LDR merupakan singkatan dari Light
Dependent Resistor, yang sering dikenal
jugadengan istilah photoresistor.Cara kerja sensor
LDR ditentukan berdasarkan intensitas cahaya GAMBAR 3.1 Desain Keseluruhan Sistem
yang diterimanya.Karena aliran listrik dalam
komponen ditentukan oleh sedikit dan banyaknya
Data piring yang telah diklasifikasikan akan
jumlah cahaya yang diterima oleh sensor (9).
dikirim langsung ke arduino. Data ini akan
Apabila cahaya jatuh pada bahan
menjadi acuan lamanya durasi pompa air bekerja
semikonduktor yang membentuk komponen, maka
untuk memompa air dan sabun, dimana durasi
cahaya akan diserap oleh bahan semikonduktor
water pump bekerja akan menyesuaikan perbedaan
tersebut, lalu sebagian energinya akan ditransfer
tingkat noda. Sensor proximity digunakan untuk
pada elektron. Sehingga nilai resistensi pada
mendeteksi keberadaan objek berupa kardus yang
sensor akan menurun. Sebaliknya, apabila
diletakkan di tengah wadah piring untuk
intensitas cahaya yang mengenai sensor berkurang.
memberhentikan laju wadah piring. Ketika wadah
Maka secara otomatis nilai resistansinya akan naik.
piring sudah tepat berada didepan area pencucian,
Hal ini karena semakin sedikit nilai elektron yang
maka pomp air akan memompa air bersih dan air
dilepaskan untuk menghantarkan aliran arus
sabun secara bergantian menuju pipa semprot
listrik.Maka semakin naik juga nilai resistensi
untuk membersihkan piring. Durasi pencucician
yang dihasilkannya.
bergantung pada tingkatan noda pada piring.
Sumber tegangan yang digunakan adalah
F. Sensor Proximity
power supply 12v 10A untuk memberikan
Sensor proximity atau dalam atau lebih
tegangan kepada driver IBT2 yang berfungsi untuk
dikenal sebagai sensorjarak merupakan sebuah
menggerakkan motor DC penggerak wadah piring.
sensor elektronika yang mampu mendeteksi
Tegangan power supply akan diturunkan
keberadaan objek di sekitarnya tanpa perlu adanya
oleh step down LM2596 agar sesuai
sentuhan fisik.Proximity Sensor tidak
dengan masukan tegangan komponen-komponen
menggunakan bagian-bagian yang bergerak atau
elektronika lainya.
bagian mekanik untuk mendeteksi keberadaan
objek di sekitarnya, melainkan sensor ini
menggunakan medan elektromagnetik ataupun 1. Diagram Blok
sinar radiasi elektromagnetik untuk mengetahui
apakah ada objek tertentu di sekitarnya. Jarak
maksimum yang dapat diklasifikasikan oleh sensor
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.9, No.4 Agustus 2022 | Page 1789
𝑥≤0 (3.1)
0,
Keanggotaan nodakotor { 𝑥−0
20−0 0≤𝑥≥20
40−𝑥 20≤𝑥≥40
40−20
𝑜,
𝑥−40
Keanggotaan noda sedang {50−40 , 40≤𝑥≤50 (3.2)
60−𝑥 50≤𝑥≤60
60−50,
0,
𝑥−60
𝐾𝑒𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑛𝑜𝑑𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ {80−100 60≤𝑥≤80
80≤𝑥≤100
(3.3)
(100−0)
𝑦 = 0 + (515 − 0)
Set parameter klasifikasi noda yang di (1023−0)
berdasarkan tingkat kotor noda pada piring yang keras pada tugas akhir yang tersusun oleh tiang
berbeda-beda. Masing-masing perintah atatu yang terbuat dari pipa PVC, tiang berfungsi untuk
command terhadap durasi pencucian untuk tempat meletakan kotak elektronik, sensor, pompa
melakukan proses cuci piring sesuai dengan rules air dan motor DC 12v, untuk benda berbentuk
tersebut. lingkaran yaitu velg sepeda berfungsi sebagai
tempat menaruh wadah rak piring. Lalu terdapat
4. Defuzifikasi rak piring yang terbuat dari pipa PVC, terdapat 4
Keputusan dari Logika fuzzyInferensia buah rak piring berfungsi sebagai tempat menaruh
(defuzzyfication) yang dibuat berasal dari aturan- piring yang dapat memuat 1 piring pada setiap rak,
aturan yang disimpan kemudian bagian permukaan sistem pencuci piring
dalamdatabase(18).Defuzzyfikasi merupakan terbuat dari baja ringan, berfungsi sebagai alas dari
kebalikan dari fuzzyfikasi, yaitu pemetaan dari system pencuci piring. Jarak antara sensor
himpunan fuzzy ke himpunan tegas. Input dari proximity ke objek adalah 6cm. Sedangkan jarak
proses defuzzyfikasiadalah suatu himpunan fuzzy antara sensor LDR dan sensor warna TCS3200
yang diperoleh dari komposisi aturan-aturan fuzzy. kepiring adalah 6cm.
Hasil dari defuzyfikasi ini merupakan output dari
sistem kendali logika fuzzyberupadurasi lama
pencucian. 1. Flowchart
Desain flowchart dapatdilihat pada gambar 3.6 dan
TABEL 3. 4 Durasi Proses Pencucian 3.7
No Kondisi Durasi
1 Cepat <15s
2 Sedang >12s, x,<20s
3 Lama >18s, x, <24s
Berdasarkan hasil pengujian dan table diatas, mengakibatkan posisi piring tidak sejajar dengan
alat dapatbergerak dan wadah piring dapat
sensor dan nozzle.
berputar 360o searah jarum jam denganbaikketika
power dihubungkan ke perangkat mekanik. Untuk
tingkat akurasi wadah piring saat berputar maju B. Pengujian Sensor
per 90⁰ adalah 80%, sedangkan saat berputar 1. Sensor proximity
mundur per 90⁰memiliki tingkat akurasi 60%. Dari Sistem alat cuci piring menggunakan sensor-
pengujian ini, dapat diketahui jika putaran wadah sensor pendukung. Untuk mendapatkan nilai yang
saat mundur per 90⁰ memiliki beberapa kendala diharapkan, maka diperlukan pengujian sensor.
seperti kurang presisinya dari wadah piring yang Berikut adalah pengujian sensor pada sistem cuci
piring.
TABEL 4. 2 Pengujian Mencari Jarak Optimal Antara Sensor Proximity dan Objek
Jarak
Percobaan
3cm 6cm 10cm 15cm 20cm 30cm
1 Terdekteksi Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Tidak terdeteksi
2 Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Tidak terdeteksi
3 Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Tidak terdeteksi
4 Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Tidak terdeteksi
5 Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Tidak terdeteksi
6 Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Tidak terdeteksi
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.9, No.4 Agustus 2022 | Page 1794
2. Sensor LDR dan Senor Warna TCS3200 Dari ke dua tabel diatas dapat dilihat bahwa
Pengujian dilakukan untuk mengetahui sensor LDR memiliki jarak pembacaan yang lebih
tingkat klasifikasi noda pada piring. Pengujian jauh dibandingkan sensor warna TCS3200. Lalu,
sensor LDR dan senor warna TCS3200 ini sensor LDR dapat membaca semua jenis noda,
dilakukan dengan cara membuat piring menjadi namun tidak semua noda dapat terdeteksi oleh
kotor dengan berbagai macam variasi noda seperti sensor warna TCS3200, hal ini dikarenakan
kecap, saus dan sayur serta luasan noda pada keterbatasan dari modul sensor warna TCS3200 itu
piring. sendiri yang mana hanya dapat mendeteksi objek
warna yang berjarak 5 cm. Maka dari itu sensor
TABEL 4. 4 Pengujian Mencari Jarak Optimal Sensor LDR dan warna hanya dapat mendeteksi noda yang tebal
Sensor Warna TCS3200 saja.
Perco Sensor LDR Sensor warna TCS3200
baan
C. Pengujian Implementasi Sistem
3cm 5cm 7cm 3cm 5cm 7cm
Pengujian dilakukan dengan cara pencatatan
1 Terde Terde Terde Terdet Terde Tidak keadaan piring selama proses pencucian. Pada
teksi teksi teksi eksi teksi terdetek tabel dibawah ini dapat dilihat bahwa klasifikasi
si tingkat noda yang didapatkan pada saat pengujian
2 Terde Terde Terde Terdet Terde Tidak
teksi teksi teksi eksi teksi terdetek
serta lamanya waktu pencucian untuk masing
si masing klasifikasi tingkat noda adalah sebagai
3 Terde Terde Terde Terdet Terde Tidak berikut:
teksi teksi teksi eksi teksi terdetek
si
4 Terde Terde Terde Terdet Terde Tidak
teksi teksi teksi eksi teksi terdetek
si
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.9, No.4 Agustus 2022 | Page 1795
TABEL 4. 6 Hasil Pengujian Per 1 Piring 3 Kotor Sedan Bersi Bersih 150 ml 380 150 ml 96,5
(18%) g h ml
Terdeteksi Detek Dete Hasil Wakt 4 Kotor Sedan Sedan Kurang 150 ml 400 150 ml 110,2
(12%) g g Bersih ml
si 2 ksi 3 u (s) Total 316,4
Bersih - - Bersih -
(>60% -
TABEL 4. 9 Hasil Pengujian ke-3 per 1x Proses Pencucian
100%)
Sedang Bersi . Bersih Debit Air
(55%) h Pirin Terdeteks Detek Detek Hasil Debit Wahtu
g ke- i si 2 si 3 Penyemp Bila Sabun (s)
Sedang Bersi - Bersih 51,2 rotan 1 s
(53%) h 1 Kotor Bersi - Bersi 150 ml 300 150 ml 57,2
(38%) h h ml
Sedang Bersi - Bersih 52,3 2 Kotor Bersi - Bersi 150 ml 380 150 ml 96,2
(43%) h (20%) h h ml
3 Tidak - - - - - - -
Kotor Bersi - Bersih 56,7 Terdeteks
(38%) h i
4 Sedang Bersi - Bersi 100 ml 280 100 ml 52,7
Kotor Bersi - Bersih 57,2 (43%) h h ml
(30%) h Total 206,1
Kotor Sedan Bersi Bersih 96,5
(18%) g h
Kotor Sedan Seda Kuran 110,2 TABEL 4. 10 Hasil Pengujian ke-4 per 1x Proses Pencucian
(12%) g ng g
bersih Debit Air Debit Wakt
Piring Terdeteks Detek Detek Hasil u
Kotor Sedan Seda Kuran 115,3 ke- i si 2 si 3 Penyemp Bila Sabun
rotan 1 s (s)
(8%) g ng g 1 Sedang Bersi - Bersih 100 ml 270 100 52,2
bersih (53%) h ml ml
Sangat Sedan Seda Kuran 131,4 2 Tidak - - - - - - -
Terdeteks
kotor (0%) g ng g i
bersih 3 Kotor Sedan Sedan Kurang !50 ml 420 150 115,3
(8%) g g Bersih ml ml
Dari hasil Tabel 4.6 terdapat beberapa 4 Kotor Bersi - Bersih 150 ml 350 150 58,2
(30%) h ml ml
klasifikasi tingkat noda sebagai berikut bersih Total 225,7
>60% - 100%, sedang 55%, sedang 53%, sedang
43%, kotor 38%, kotor 30%, kotor 18%, kotor
12% dan sangat kotor 0%. Semua tingkat
klasifikasi noda ini sudah di set point bersih pada Dari hasil tabel 4.7, 4.8, 4.9, 4.10 dapat
program. Dari hasil pengujian yang sudah dilihat bahwa masing masing kondisi dengan
dilakukan diketahui juga bahwa untuk tingkat tingkat kotor yang berbeda memiliki waktu cuci
klasifikasi noda sangat kotor alat cuci piring sering dan juga hasil bersih yang berbeda. Terlama yaitu
kali membaca kondisi ini masih sebagai piring tingkat klasifikasi kotor 0% dengan waktu 131,7s
tingkat kotor sedang walaupun piring sudah bersih. merupakan hasil dari klasifikasi tingkat noda
Hal ini dikarenakan adanya kesalahan pembacaan sangat kotor (0%), sedangkan waktu tersingkat
pada sensor LDR. yaitu 51,3s yang merupakan hasil dari klasifikasi
tingkat sedang (55%). Hal ini disebabkan karena
TABEL 4. 7 Hasil Pengujian ke-1 per 1x Proses Pencucian waktu klasifikasi serta pencucian sudah ditetapkan
sebelumnya, sehingga untuk objek kotor tertentu
Debit Air mendapatkan hasil yang kurang baik. seperti
Pirin Terdete Dete Dete Hasil Debit Wak tingkat kotor 0% yang sudah mendapatkan hasil
g ke- ksi ksi 2 ksi 3 Penye Bila sabun tu (s) bersih, walaupun sering kali alat membacakondisi
mprota s
n1 piring masih sebagai piring tingkat kotor sedang
1 Sedang Bersi - Bersih 100 ml 270 100 53,5 walaupun piring sudah bersih, begitu juga dengan
(53%) h ml ml
2 Sangat Seda Seda Kurang 150 ml 450 150 131,
hasil piring yang tidak terdeteksi. Hal ini
kotor ng ng Bersih ml ml 7 dikarenakan adanya kesalahan pembacaan pada
(0%) sensor LDR.
3 Kotor Bersi - Bersih 150 ml 350 150 57,2
(30%) h ml ml
4 Sedang Bersi - Bersih 100 ml 290 100 52,5
(43%) h ml ml
Total 295, D. Perbandingan Volume Air yang Digunakan
9 Mesin Cuci Piring dan Manual.
Untuk mengetahui perbandingan ke efektifan
TABEL 4. 8 Hasil Pengujian ke-2 per 1x Proses Pencucian penggunaan air dan waktu mencuci piring antara
menggunakan mesin cuci piring dan tanpa
Debit Air menggunakan mesin cuci piring. Pengujian
Piring Terdeteksi Deteks Detek Hasil Penyemp Bilas Debit Waktu
ke- i2 si 3 rotan 1 Sabun (s) dilakukan dengan membandingkan konsumsi air
1 Sedang Bersih - Bersih 100 ml 280 100 ml 51,3 yang digunakan mesin cuci piring dan cuci piring
(55%) ml
2 Kotor Bersih - Bersih 150 ml 330 150 ml 58,4
secara manual untuk membersihkan noda pada
(35%) ml piring. Pengujian pengambilan waktu
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.9, No.4 Agustus 2022 | Page 1796
menggunakan alat dilakukan hanya menghitung dengan alat, yaitu sekitar 5.550 ml berbanding
durasi pencucian tanpa menghitung keseluruhaan 2.435ml.
proses deteksi. Sebelum melakukan proses Akan tetapi, tidak semua manusia mencuci
mencuci secara manual, piring di deteksi terlebih piring dengan volume air yang sama.
dahulu menggunakan sensor LDR untuk Dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan
mengetahui tingkat kotor noda pada piring. Untuk oleh Kurniawan et al (2) dimana untuk satu piring
perhitungan waktu pencucian manual dimulai dibutuhkan air sebanyak 6,1 liter, sedangkan untuk
ketika piring mengenai air dan selesai setelah dua piring dibutuhkan 7,67liter air, dan untuk tiga
pembilasan. piring dibutuhkan total 9,23liter air. Jika
Untuk pengukuran volume air yang akan dibandingkan dengan mesin cuci piring lain alat ini
digunakan, dilakukan dengan cara mengukur memiliki tingkat konsumsi air yang lebih hemat.
terlebih dahulu volume air menggunakan gelas
ukur lalu ditampung kedalam ember. Digunakan 2 V. KESIMPULAN
ember yang berfungsi untuk membasuh piring
sebelum diberi sabun, dan ember untuk air bilasan. Berdasarkan hasil pengujian dan analisis
Pada tabel dibawah ini dapat dilihat bahwa tingkat yang dilakukan pada mesin pencuci piring dengan
efesien penggunaan air adalah sebagai berikut: dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Perancangan sistem mesin cuci piring dibuat
menggunakan mikrokontroler dengan
TABEL 4. 11 Perbandingan Pengukuran Debit Air dan Waktu
Pencucian perangkatpendukung sebagai pendeteksi noda
yaitu sensor LDR dan sensor proximity
Percob Noda
Tanpa Menggunakan alat beserta logika fuzzy sebagai penentu durasi
menggunakan
aan ke- piring alat pencucian piring. Sistem dapat beroperasi
Volu Waktu Volume Waktu dengan baik, hal ini dapat dilihat dari hasil
me air Air
pendataan yang dihasilkan dari 4 kondisi
1 Noda 500 20s 270 ml 14s
Sedang ml klasifikasi piring berdasarkan persen tingkat
2 Noda 850 37s 380 ml 22s kotor.
Kotor ml
3 Noda 1000 42s 450 ml 24s
2. Klasifikasi noda dapat ditentukan dengan
Sangat ml bantuan LED yang sudah ditanam pada
Kotor
sistem akan memantulkan cahaya ke piring,
4 Noda 1000 40s 430 ml 18s
Sangat ml yang nantinya intensitas cahaya yang
Kotor dipantulkan oleh piring akan di tangkap oleh
5 Noda 600 26s 290 ml 15s
Sedang ml senor LDR. Setelah sensor LDR membaca
6 Noda 800 38s 350 ml 20s hasil intensitas cahaya yang dipantulkan oleh
Kotor ml piring kemudian sistem akan menentukan
7 Noda 800 38s 365 ml 21s
kotor ml tingkat kotor noda. Selanjutnya akan masuk
Total 5.550 241s 2.535 ml 134s ke logika fuzzy yang kemudian akan
ml
menentukan lamanya durasi pencucian.
3. Keterbatasan dari sensor LDR antara lain
yaitu sensor ini sangat sensitif akan
Dari hasil tabel 4.11 diatas dapat dilihat perubahan cahaya disekitarnya.
bahwa untuk waktu yang dihasilkan dari mencuci
piring tanpa menggunakan alat mesin cuci adalah A. Saran
241 detik yang mana lebih lama 107 detik Berdasarkan hasil yang telah dilakukan pada
dibandingkan dengan menggunakan mesin cuci perancangan sistem mesin pencuci piring untuk
piring. Hal ini terjadi karena pada saat mencuci penelitian kedepannya diberikan saran sebagai
piring secara manual terdapat faktor seperti factor berikut:
dari masnusia itu sendiri (human eror), kecepatan 1. Untuk kedepannya diharapkan dapat
tangan yang tidak konstan dan penggunaan air ditambahkan dataset objek noda. Hal ini
yang berbeda-beda selama mencuci piring. bertujuan untuk dapat mengklasifikasikan
Sedangkan jika menggunakan mesin cuci piring, banyak jenis noda.
waktu sudah ditetapkan oleh sistem, sehingga 2. Untuk kedepannya ditambahkan rak wadah
lamanya waktu pencucian lebih konstan. Selain itu piring agar jumlah piring yang dapat diproses
dengan menggunakan mesin cuci piring kita dapat mesin cuci piring semakin banyak.
melakukan aktivitas lain seperti memasak dan lain- 3. Untuk kedepannya ditambahkan spons cuci
lain. agar noda yang sudah mengeras pada piring
Untuk pengujian konsumsi air yang dapat lebih mudah dibersihkan.
digunakan saat mencuci piring menggunakan 4. Untuk kedepannya dibuat penutup pada
mesin cuci piring lebih efisien dibanding mencuci sistem pencuci piring. Hal ini bertujuan untuk
piring secara manual. Berdasarkan tabel diatas, menghindari air pencucian tidak mengenai
volume konsumsi air untuk pencucian piring tanpa benda sekitar dan mengarah ke bawah dan
menggunakan alat, akan lebih besar daripada mengurangi kesalahan dalam pembacaan
volume konsumsi air untuk pencucian piring pada sensor.
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.9, No.4 Agustus 2022 | Page 1797
REFERENSI