Anda di halaman 1dari 12

ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.9, No.

4 Agustus 2022 | Page 1786

Penerapan Sistem Kendali Pada


Mesin Pencuci Piringdengan
Menggunakan Metode Logika
Fuzzy
Application Of Control System On
Dishwasher Machines Using Fuzzy
Logic Method
1st Wahyu Widiatmoko 2nd Porman Pangaribuan 3rd Muhammad Hablul Barri
Fakultas Teknik Elektro Fakultas Teknik Elektro Fakultas Teknik Elektro
Universitas Telkom Universitas Telkom Universitas Telkom
Bandung, Indonesia Bandung, Indonesia Bandung, Indonesia
widiatmokowahyu@student.telko porman@telkomuniversity.ac.id mhbarri@telkomuniversity.ac.id
muniversity.ac.id

automatically again. The tool must also be able to


Abstrak—Padatnya aktivitas manusia saat save energy and time so that users can focus on
ini, membuat mereka tidak sempatdenganhal- other activities.The dishwasher system uses fuzzy
hal kecil seperti untuk mencuci dan logic which will give an order in the form of a
membersihkan piring yang sudah delay for the washing process depending on
dipakai.Seiring perkembangan teknologi yang several conditions on the plate, namely: the
pesat, manusia membutuhkan suatu alat yang condition where the plate is heavily stained,
dapat membantu untuk mencuci bersih kembali light or clean. To clean the dishes using a
piring yang sudah digunakan secara otomatis. spray pipe and to pump water from the water
Alat tersebut juga harus dapat menghemat reservoir using a water pump. As for clean and
tenaga dan waktu sehingga pengguna dapat dirty water. There are different shelters.The
fokus melakukan aktivitas lain.Sistem pencuci purpose of this final project is to streamline the
piring menggunakan logika fuzzy yang mana time and energy spent when washing dishes. In
nantinya akanmemberikan perintah berupa addition to optimizing the process of washing
delay untuk proses pencucian tergantung dari dishes in the world of work and saving water use.
beberapa kondisi pada piring yaitu: kondisi
dimana piring itu bernoda berat, ringan atau Keyword—dishwashing system, fuzzy logic,
bersih. Untuk membersihkan piringnya time and energy efficient.
menggunakan pipa semprot dan untuk
memompa air dari penampung air
menggunakan pompa air.Sedangkan untuk air
bersih dan kotor.Terdapat penampungan yang I. PENDAHULUAN
berbeda.Tujuan dari penelitian tugas akhir ini
adalah untuk mengefektifkan waktu dan tenaga Perkembangan teknologi saat ini memiliki
yang dikeluarkan saat mencuci piring. Selain cakupan yang sangat besar, seperti diantaranya
itu untuk mengoptimalkan proses mencuci bidang yang mengintegrasikan teknik mesin,
piring pada dunia pekerjaan serta menghemat elektronika, perangkat keras dan perangkat lunak
penggunaan air. komputer, komunikasi, ilmu bahan,
mikroelektronika serta kecerdasan buatan
Kata kunci—mesin pencucian piring, logika (artificial intilegence). Perkembangan teknologi
fuzzy, efesien waktu dan tenaga. dapat diaplikasikan pada segala sisi kehidupan,
salah satunya aplikasinya pada peralatan rumah
Abstract—The current density of human tangga yaitu pada kegiatan mencuci piring.
activities makes them no time for small things Proses mencuci piring yang umum dilakukan
such as washing and cleaning dishes that have harus menggunakan tangan yang bersentuhan
been used. Along with the rapid development of dengan air dan sabun. Proses pencucian piring
technology, humans need a tool that can help to dalam jumlah banyak akan membutuhkan usaha
wash the dishes that have been used lebih, menghabiskan banyak waktu dan juga
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.9, No.4 Agustus 2022 | Page 1787

membutuhkan volume air dan penggunaan sabun Hal ini disebabkan karena adanya
yang lebih banyak, sehingga hal ini kurang efisien penggunaan mikrokontroler, tidak diperlukan lagi
(1). Pada penelitian tugas akhir ini adanya penambahan memori dan I/O external
penelitimembuat alat mesin cuci piring yang selama memori dan I/O internal masih dapat
diharapkan akan lebih terjangkau, karena mencukupi.Selain itu, proses produksi
menggunakan sistem mirokontroler.Kemudian alat mikrokontroler dimanufaktur secara masal,
mesin cuci piring ini diharapkan akan lebih sehingga harganya menjadi lebih murah apabila
memberikan efisien waktu serta lebih hemat dalam dibandingkan dengan mikroprosesor(4).
penggunaan air karena menggunakan sistem yang Mikrokontroler yang digunakan pada tugas akhir
otomatis.Penggunaan sistem mikrokontroler ini berupa Arduino Mega2560.
memberikan keuntungan lebih dikarenakan
harganya yang lebih murah dibandingkan dengan C. Pengolahan Logika Fuzzy
menggunakan computer vision dengan bantuan Pada istilah bahasa Inggris, fuzzy memiliki
kamera. Mikrokontroler inidifungsikan sebagai arti kabur atau tidak jelas. Sehingga, logika fuzzy
pengendali suatu alat secara otomasi dan berfungsi adalah logika yang kabur, atau memiliki arti
sebagai pengontrol penyemprotan air bersih, air unsur ketidakpastian.logika fuzzysaat ini
sabun dan menggerakkan motor. Hasil dari digunakan di berbagai sistem mulai dari yang
penelitian ini berupa penggunaan debit air yang sederhana hinggasistem yang kompleks. Kelebihan
lebih hemat serta efisiensi waktu yang lebih dari Fuzzy Logic Control (FLC) salah satunya
singkat dibandingkan dengan mencuci piring adalah tidak diperlukannya model matematis dari
secara manual. plant yang akan dikendalikan. Mekanisme
pengambilan keputusan ini ditanamkan pada
II. KAJIAN TEORI pengendali sebagai aturan dasar ketika
pengendalian berlangsung (5).
A. Sistem Mesin Pencuci Piring Logika fuzzy atau yang populer dikenal
Sistem mesin pencuci piringmerupakan dengan istilah adalah sebuah skema sistem kendali
sistem yang melakukan kegiatan mencuci piring yang menggunakan konsep teori himpunan fuzzy
secara otomatis.Dengan bantuan piranti-piranti dalam perancangannya. Terdapat tiga tahapan pada
elektronik dan metode kontrol yang sudah disusun skema ini, yaitu fuzzifikasi, mekanisme inferensi
sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi optimal dan defuzzifikasi. Fuzzifikasi merupakan tahap
(1). Sistem mesin pencuci piringjuga berguna awal yang bekerja dengan cara mengubah nilai
untuk membantu kehidupan sehari-hari seperti tegas (crisp) dari suatu variabel menjadi nilai fuzzy
membuat mesin cuci pakaian yang sudah banyak (6). Nilai yang telah berbentuk fuzzy ini
digunakan oleh umat manusia karena dengan selanjutnya digunakan sebagai masukan dari
adanya sistem yang dapat membantu kegiatan mekanisme inferensi. Pada tahap ini, akan
sehari- hari dapat menghemat waktu dan tenaga, dilakukan pengambilan keputusan dari masukan
yang mana waktu dan tenaga kita dapat yang ada berdasarkan basis aturan logika yang
dialokasikan kepada kegiatan yang lain sehingga dirancang. Terakhir, nilai keluaran dari mekanisme
tubuh kita tidak terlalu lelah dalam mengurusi inferensi yang berbentuk fuzzy selanjutnya diubah
kegiatan rumah tangga (2). Berikut merupakan kembali kedalam bentuk tegas melalui proses
Gambar 2.1 adalah contoh mesin pencuci piring. defuzzifikasi. Pada penelitian Tugas akhir ini fuzzy
logic control membantu dalam mengidentifikasi
tingkat perbedaan noda pada objek yang mana
akan dibagi menjadi tiga kondisi yaitu: Kotor,
sedang, bersih.

GAMBAR 2.1 Mesin Pencuci Piring

B. Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah chip yang
digunakan untuk mengontrol rangkaian
elektronika, yang juga dapat berfungsi untuk
menyimpan program. Mikrokontroler terangkai
atau terbagimenjadi beberapa bagian yang
diantaranya CPU, memori I/O dan unit
pendukung.Penggunaan komponen mikrokontroler
dianggap lebih menguntungkan apabila
dibandingkan dengan penggunaan komponen
mikroprosesor (3).
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.9, No.4 Agustus 2022 | Page 1788

D. Sensor Warna TCS 3200 ini disebut dengan “nominal range” atau “kisaran
TCS3200 adalah converter yang dirancang nominal”.Sensor Proximity memiliki 4 jenis, yaitu
untuk mengubah warna menjadi frekuensi yang Inductive Proximity Sensor (sensor jarak induktif),
tersusun atas konfigurasi silicon photodiode serta Capacitive Proximity Sensor (sensor jarak
konverter arus ke frekuensi dalam IC CMOS kapasitif), Ultrasonic Proximity Sensor (sensor
monolithic yang tunggal.Keluaran dari sensor ini jarak ultrasonic) dan Photoelectric Sensor (sensor
berbentuk gelombang kotak (duty cycle 50%) jarak fotolistrik).Pada tugas akhir ini sensor
frekuensi yang berbanding lurus dengan intensitas proximity yang digunakan adalah photoelectric
cahaya (irradiance) (7). Sensor Warna TCS3200 proximity sensor berjeniskan refleksi dan reflector
dapat mendeteksi dan mengukur intensitas warna (10).
tampak (8).
III. METODE

A. Desain Sistem
Rancangan ini diawali dari pembacaan objek
GAMBAR 2.2 Diagram Blok Sensor Wrna TCS3200 menggunakansensor LDR dengan bantuan dari
sensor warna TCS3200 untuk membedakan antara
piring kotor, piring bersih dan membedakan jenis
Sensor warna TCS3200 bekerja dengan cara noda. Setelah sensor LDR dan sesor warna
membaca nilai intensitas cahaya yang dipancarkan TCS3200 mengklasifikasi tingkat noda pada
oleh LED super bright terhadap objek. Proses piring, kemudian logika fuzzy akan mengambil
pembacaan nilai intensitas cahaya ini dilakukan keputusan tingkat kekotoran noda pada piring
melalui matrix 8x8 photodioda, dimana 64 berupa 3 kondisi: kotor, sedang dan bersih yang
photodioda tersebut terbagi menjadi 4 kelompok akandi tampilkan pada layar LCD.
pembaca warna. Setiap warna yang disinari LED
akan memantulkan sinar LED menuju photodioda,
kemudian pantulan sinar tersebut memiliki panjang
berbeda-beda, sehingga tergantung pada
klasifikasi warna objek yang terbaca.

E. Sensor LDR
LDR merupakan singkatan dari Light
Dependent Resistor, yang sering dikenal
jugadengan istilah photoresistor.Cara kerja sensor
LDR ditentukan berdasarkan intensitas cahaya GAMBAR 3.1 Desain Keseluruhan Sistem
yang diterimanya.Karena aliran listrik dalam
komponen ditentukan oleh sedikit dan banyaknya
Data piring yang telah diklasifikasikan akan
jumlah cahaya yang diterima oleh sensor (9).
dikirim langsung ke arduino. Data ini akan
Apabila cahaya jatuh pada bahan
menjadi acuan lamanya durasi pompa air bekerja
semikonduktor yang membentuk komponen, maka
untuk memompa air dan sabun, dimana durasi
cahaya akan diserap oleh bahan semikonduktor
water pump bekerja akan menyesuaikan perbedaan
tersebut, lalu sebagian energinya akan ditransfer
tingkat noda. Sensor proximity digunakan untuk
pada elektron. Sehingga nilai resistensi pada
mendeteksi keberadaan objek berupa kardus yang
sensor akan menurun. Sebaliknya, apabila
diletakkan di tengah wadah piring untuk
intensitas cahaya yang mengenai sensor berkurang.
memberhentikan laju wadah piring. Ketika wadah
Maka secara otomatis nilai resistansinya akan naik.
piring sudah tepat berada didepan area pencucian,
Hal ini karena semakin sedikit nilai elektron yang
maka pomp air akan memompa air bersih dan air
dilepaskan untuk menghantarkan aliran arus
sabun secara bergantian menuju pipa semprot
listrik.Maka semakin naik juga nilai resistensi
untuk membersihkan piring. Durasi pencucician
yang dihasilkannya.
bergantung pada tingkatan noda pada piring.
Sumber tegangan yang digunakan adalah
F. Sensor Proximity
power supply 12v 10A untuk memberikan
Sensor proximity atau dalam atau lebih
tegangan kepada driver IBT2 yang berfungsi untuk
dikenal sebagai sensorjarak merupakan sebuah
menggerakkan motor DC penggerak wadah piring.
sensor elektronika yang mampu mendeteksi
Tegangan power supply akan diturunkan
keberadaan objek di sekitarnya tanpa perlu adanya
oleh step down LM2596 agar sesuai
sentuhan fisik.Proximity Sensor tidak
dengan masukan tegangan komponen-komponen
menggunakan bagian-bagian yang bergerak atau
elektronika lainya.
bagian mekanik untuk mendeteksi keberadaan
objek di sekitarnya, melainkan sensor ini
menggunakan medan elektromagnetik ataupun 1. Diagram Blok
sinar radiasi elektromagnetik untuk mengetahui
apakah ada objek tertentu di sekitarnya. Jarak
maksimum yang dapat diklasifikasikan oleh sensor
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.9, No.4 Agustus 2022 | Page 1789

putaran wadah piring jika mendeteksi adanya


objek pada area yang telah ditentukan.

B. Desain Perangkat Lunak

1. Spesifikasi Logika Fuzzy


Metode logika fuzzy merupakan sebuah
GAMBAR 3.2 Diagram Blok
metode yang digunakan untuk menentukan
lamanya durasi pencucian pada piring dengan
cara memproses nilai intensitas cahaya. Metode
Dari gambar diatas menunjukkan proses ini terdiridari beberapa tahap, yaitu:
klasifikasinoda pada piring yang dilakukan oleh
sensor LDR. Ketika sensor LDR membaca nilai
pada objek, data ini akan dikirimkan ke
mikrokontroler dan kemudian setiap nilai yang
terbaca akan dibandingkan dengan nilai set point
terhadap klasifikasi tingkat kotoran yang telah
ditetapkan. Proses tersebut akan dilakukan secara
berulang sampai kondisi yang ditentukan dapat
GAMBAR 3.3 Proses Kendali Logika Fuzzy
tercapai.
2. Fuzzyfikasi
2. Fungsi dan Fitur Fuzzyfikasi adalah pemetaan nilai input yang
Adapun perangkat keras yang digunakan pada merupakan nilai tegas ke dalam fungsi
penelitian tugas akhir ini berikut fungsi dan keanggotaan himpunan fuzzy, untuk kemudian
fiturnya: diolah di dalam mesin penalaran. Persyaratan atau
a. Arduino Mega kriteria yang harus dipenuhi pada proses
Arduino Mega merupakan mikrokontroler yang fuzzifikasi yaitu semua anggota pada himpunan
berfungsi sebagai chip pengontrol rangkaian tegas perlu termuat dalam himpunan fuzzy, tidak
elektronik serta sekaligus berfungsi sebagai terdapat gangguan pada input sistem fuzzy yang
pengolah data analog dari sensor menjadi data digunakan, dan harus bisa mempermudah
digital. perhitungan pada sistem fuzzy.
b. LCD
LCD pada penelitian ini berfungsi untuk
menampilkan tingkat kekotoran dari piring dan
proses pencucian.
c. Sensor LDR
Sensor LDR pada penelitian ini berfungsi untuk
mengklasifikasikan tingkat kotor nodapada piring.
d. Motor DC 12v Gearbox
Motor DC 12vpada penelitian ini berfungsi
sebagai penggerak wadah piring pada saat proses
pencucian, klasifikasi, serta penentuan
penyimpanan di rak piring.
e. Driver Motor IBT2 GAMBAR 3. 4 Klasifikasi Tingkat Noda
Driver motor pada penelitian ini berfungsi sebagai
kendali yang menggerakan motor DC
f. Pompa Air
Pada penelitian ini, pompa air berfungsi untuk
memompa air bersih dan air sabun dari
penampung air dan wadah sabun.
g. Sensor Warna TCS 3200
Penggunaan sensor warna pada penelitian ini
adalah untuk mengklasifikasikan noda padapiring.
h. Step Down LM2596
Step down pada penelitian ini berfungsi untuk
menurunkan tegangan.
i. Power Supply 12v 10A
Penggunaan power supply pada penelitian ini
berfungsi sebagai sumber arus kekomponen.
j. Keypad 4x4 Matrix
Penggunaan keypad 4x4 pada tugas akhir ini
berfungsi untuk memasukkan data berapa jumlah
piring yang akan di uji.
k. Sensor Proximity
Sensor proximity berfungsi untuk menghentikan
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.9, No.4 Agustus 2022 | Page 1790

𝑥≤0 (3.1)
0,
Keanggotaan nodakotor { 𝑥−0
20−0 0≤𝑥≥20
40−𝑥 20≤𝑥≥40
40−20
𝑜,
𝑥−40
Keanggotaan noda sedang {50−40 , 40≤𝑥≤50 (3.2)
60−𝑥 50≤𝑥≤60
60−50,
0,
𝑥−60
𝐾𝑒𝑎𝑛𝑔𝑔𝑜𝑡𝑎𝑎𝑛 𝑛𝑜𝑑𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ {80−100 60≤𝑥≤80
80≤𝑥≤100
(3.3)

(100−0)
𝑦 = 0 + (515 − 0)
Set parameter klasifikasi noda yang di (1023−0)

tunjukkan gambar 3.5 merupakan Batasan-batasan


noda sesuai dengan ketentuan yang sudah diatur
sebelumnya. Jika nilai tingkatan noda dibawah
40% maka kondisi piring adalah kotor. Kondisi
piring bersih ada dinili diatas 60%, sementara 𝑦 = 0 + (515) 100
kondisi piring sedang ada diantara nilai 40%-60%.
1023
3. Inferensi 𝑦 = 50,3
Pada tahapan ini sistemmembaca nilai
masukan untuk menentukan nilai keluaran sebagai
bentuk pengambil keputusan. Sistem terdiri dari Berdasar kan tabel 3.1, diperoleh 3 rules pada
beberapa aturan, maka kesimpulan diperoleh dari tahapinferensi. Rules tersebut merupakan kondisi
kumpulan dan korelasi antar aturan. Ada 3 metode noda pada piring sesuai parameter dalam proses
yang digunakan dalam melakukan inferensi sistem fuzzyfikasi. Dari rumus 3.4, adalah rumus
fuzzy, yaitu max, additivedan probabilistik OR. interpolasi untuk merubah dari nilai ADC pada
Pada metode max, solusi himpunan fuzzy Arduino menjadi nilai persenan yang akan menjadi
diperoleh dengan cara mengambil nilai maksimum acuan untukklasifikasi noda pada piring. Dari
aturan, kemudian menggunakannya untuk contoh rumus 2.3 diketahui bahwa jika nilai ADC
memodifikasi daerah fuzzy, dan yang ditangkap oleh sensor LDR sebesar 515 maka
mengaplikasikanya ke output dengan jika diubah menjadi nilai persenan adalah 50,3%
menggunakan operator OR (union). Berikut adalah yang mana bahwa noda pada piring masuk dalam
tabel penentuan klasifikasitingkat noda yang akan kategori noda sedang.
diolah dalam program fuzzy.

TABEL 3. 1 Klasifikasi TIngkat Noda


TABEL 3. 2 Pengaturan Proses Pencucian Terhadap
FuzzyRules
Tingkat noda yang di Persentase
desain Rulesnumbe Tingkat kotor Durasi
Bersih 61%-100% r noda pencucian
Sedang 41%-60% 1 Bersih Lewat
2 Sedang Sedang
Kotor 0%-40%
3 Kotor Lama
Berdasarkantabel 3.2, terdapat 3 command
atau perintah yang akan dilakuka sesuai dengan
(𝑦2−𝑦1) kondisi noda pada piring yang sudah diatur di set
𝑦 = 𝑦1 + (𝑥 − 𝑥1) rules pada tahap inferensi.
(𝑥2−𝑥1)
y= nilai interpolasi linear
TABEL 3. 3 FuzzyRulesLogic
x= variable bebas
x1,y1= nilaifungsi pada satutitik Rulesnu Rules
x2,y2 = nilaifungsi pada titiklainya mber
Contoh: 1 IF noda(Bersih) THEN
Durasi pencucian (lewat)
2 IF noda (Sedang) THEN
Durasi pencucian
(Sedang)
3 IF noda (Kotor) Then
Durasi pencucian (Lama)

Berdasarkantabel 3.3, diperoleh 3 kondisi


ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.9, No.4 Agustus 2022 | Page 1791

berdasarkan tingkat kotor noda pada piring yang keras pada tugas akhir yang tersusun oleh tiang
berbeda-beda. Masing-masing perintah atatu yang terbuat dari pipa PVC, tiang berfungsi untuk
command terhadap durasi pencucian untuk tempat meletakan kotak elektronik, sensor, pompa
melakukan proses cuci piring sesuai dengan rules air dan motor DC 12v, untuk benda berbentuk
tersebut. lingkaran yaitu velg sepeda berfungsi sebagai
tempat menaruh wadah rak piring. Lalu terdapat
4. Defuzifikasi rak piring yang terbuat dari pipa PVC, terdapat 4
Keputusan dari Logika fuzzyInferensia buah rak piring berfungsi sebagai tempat menaruh
(defuzzyfication) yang dibuat berasal dari aturan- piring yang dapat memuat 1 piring pada setiap rak,
aturan yang disimpan kemudian bagian permukaan sistem pencuci piring
dalamdatabase(18).Defuzzyfikasi merupakan terbuat dari baja ringan, berfungsi sebagai alas dari
kebalikan dari fuzzyfikasi, yaitu pemetaan dari system pencuci piring. Jarak antara sensor
himpunan fuzzy ke himpunan tegas. Input dari proximity ke objek adalah 6cm. Sedangkan jarak
proses defuzzyfikasiadalah suatu himpunan fuzzy antara sensor LDR dan sensor warna TCS3200
yang diperoleh dari komposisi aturan-aturan fuzzy. kepiring adalah 6cm.
Hasil dari defuzyfikasi ini merupakan output dari
sistem kendali logika fuzzyberupadurasi lama
pencucian. 1. Flowchart
Desain flowchart dapatdilihat pada gambar 3.6 dan
TABEL 3. 4 Durasi Proses Pencucian 3.7
No Kondisi Durasi
1 Cepat <15s
2 Sedang >12s, x,<20s
3 Lama >18s, x, <24s

Dapat dilihat dari tabel 3.4 bahwa untuk


kondisi cepat berada pada durasi dibawah 15 detik.
Sedangkan pada kondisi sedang ada diantara lebih
besar dari 12 detik sampai kurang dari 20 detik,
dan untuk proses pencucian lama berdurasi antara
lebih kecil dari 18 detik sampai kurang dari 24
detik.

C. Desain Perangkat Keras

GAMBAR 3. 6 FLowchart Bagian 1

GAMBAR 3. 5 Desain Perangkat Keras

Pada gambar 3.5 merupakan desain perangkat


ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.9, No.4 Agustus 2022 | Page 1792

GAMBAR 3. 7 Flowchart Bagian 2&3

Berdasarkan flowchart sistem yang system akan berhenti dan selesai.


digambarkan pada gambar 3.6 dan 3.7, tahapan Jika sensor LDR mendapatkan nilai diantara
awal dengan inisialisasi input dan output. Lalu, 31%-60% maka piring yang terdeteksi adalah
memasukkan jumlah data piring yang akan dicuci piring dengan tingkat noda sedang lalu klaster
dengan keypad, setalah data telah dimasukkan fuzzy masuk kedalam kategori pencucian berdurasi
motor DC akan bergerak berputar menuju sensor sedang dan pada tampilan pada LCD akan
proximity, saat sensor proximity mendeteksi menunjukkan sedang. Setelah piring terklasifikasi
adanya objek maka motor akan berhenti. motor akan berputar kembali hingga sensor
Kemudian sensor LDR akan mengklasifikasi noda, proximity mendeteksi adany aobjek dan motor
jika sensor LDR mendeteksi dibawah 0% maka akan berhenti. Setelah itu akan dilakuka ndurasi
tidak ada piring yang terdeteksi, tampilan LCD proses pencucian sedang berdasarkan klaster
akan menunjukkan tidak terdeteksi dan motor akan fuzzy. Setelah proses pencucian selesai, motor
bergerak lagi. akan bergerak mundur hingga sensor proximity
Jika senor LDR mendapatkan nilai diantara mendeteksi adanya objek, maka motor akan
0%-30% maka, piring yang terdeteksi adalah berhenti. Sensor LDR akan mengklasifikasi
piring dengan tingkat noda kotor lalu klaster fuzzy kembali noda pada piring. Jika sensor LDR
masuk kedalam kategori pencucian berdurasi lama mendeteksi piring bersih maka akan masuk ke
dan pada tampilan pada LCD akan menunjukkan counter x++.
kotor. Setelah piring terklasifikasi motor akan Jika senor LDR mendapatkan nilai diatas
berputar kembali hingga sensor proximity 61% maka, piring yang terdeteksi adalah piring
mendeteksi adanya objek dan motor akan berhenti. dengan tingkat noda bersih tampilan LCD akan
Setelah itu, akan dilakukan durasi proses menunjukkan bersih dan masukke counter x++.
pencucian lama berdasarkan klaster fuzzy .Setelah Saat counter x++ sudah sesuai dengan set jumlah
proses pencucian selesai, motor akan berputar diawal maka system akan berhenti dan proses
berlawanan arah hingga sensor proximity pencucian piring selesai.
mendeteksi adanya objek dan motor akan berhenti.
Sensor LDR akan mengklasifikasi kembali noda IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
pada piring. Jika sensor LDR mendeteksi piring
bersih maka akan masuk ke counter x++ yang
mana adalah jumlah target piring bersih yang ingin A. Pengujian Mekanik
dicapai, jika piring yang diklasifikasi oleh sensor Untuk mengetahui apakah alat cuci piring
LDR belum menyatakan bersih maka akan yang sudah dibuat dapat bergerak dengan baik dan
dilakuka npencucian Kembali sesuai klaster fuzzy. akurasi yang di harapkan. Pengujian dilakukan
Setelah jumlah piring bersih sudah tercapai maka dengan memasang motor DC dan wadah piring di
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.9, No.4 Agustus 2022 | Page 1793

keempat sisi rangkaian utama alat cuci piring.


Kemudian alat cuci piring dihubungkan dengan
powersupply sebagai sumber tegangan.

TABEL 4. 1 Pengujian Putaran Wadah Piring


Percobaan Berputar Berputarmaju Berputarmundur
ke- 360⁰ per 90⁰ per 90⁰
1 Berhasil Berhasil Berhasil

2 Berhasil Berhasil Gagal

3 Berhasil Gagal Berhasil

4 Berhasil Berhasil Gagal

5 Berhasil Berhasil Berhasil

𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑡𝑒𝑘𝑠𝑖𝑎𝑛 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ


𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑗𝑖𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙
x 𝑥100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑗𝑖𝑎𝑛
5
𝑎𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟 3600 = 𝑥100% = 100%
5
4
𝑎𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟 𝑚𝑎𝑗𝑢 𝑝𝑒𝑟 900 𝑥100% = 80%
5
3
𝑎𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟 𝑚𝑢𝑛𝑑𝑢𝑟 𝑝𝑒𝑟 900 = 𝑥100 = 60%
5
3
𝑎𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟 𝑚𝑢𝑛𝑑𝑢𝑟 𝑝𝑒𝑟 900 = 𝑥100 = 60%
5

Berdasarkan hasil pengujian dan table diatas, mengakibatkan posisi piring tidak sejajar dengan
alat dapatbergerak dan wadah piring dapat
sensor dan nozzle.
berputar 360o searah jarum jam denganbaikketika
power dihubungkan ke perangkat mekanik. Untuk
tingkat akurasi wadah piring saat berputar maju B. Pengujian Sensor
per 90⁰ adalah 80%, sedangkan saat berputar 1. Sensor proximity
mundur per 90⁰memiliki tingkat akurasi 60%. Dari Sistem alat cuci piring menggunakan sensor-
pengujian ini, dapat diketahui jika putaran wadah sensor pendukung. Untuk mendapatkan nilai yang
saat mundur per 90⁰ memiliki beberapa kendala diharapkan, maka diperlukan pengujian sensor.
seperti kurang presisinya dari wadah piring yang Berikut adalah pengujian sensor pada sistem cuci
piring.

TABEL 4. 2 Pengujian Mencari Jarak Optimal Antara Sensor Proximity dan Objek

Jarak
Percobaan
3cm 6cm 10cm 15cm 20cm 30cm
1 Terdekteksi Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Tidak terdeteksi
2 Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Tidak terdeteksi
3 Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Tidak terdeteksi
4 Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Tidak terdeteksi
5 Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Tidak terdeteksi
6 Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Terdeteksi Tidak terdeteksi
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.9, No.4 Agustus 2022 | Page 1794

TABEL 4. 3 Pengujian Tingkat Akurasi Sensor Proximity

Percobaanke- Sensor proximity 1 Sensor proximity 2


1 Tepat TidakTepat (20⁰)
2 TidakTepat (17⁰) Tepat
3 Tepat TidakTepat (20⁰)
4 Tepat Tepat
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑗𝑖𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑒𝑡𝑒𝑘𝑠𝑖𝑎𝑛 = 𝑥100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑗𝑖𝑎𝑛
3
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑠𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑜𝑥𝑖𝑚𝑖𝑡𝑦 1 = 𝑥100% = 75%
4
𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟 𝑝𝑟𝑜𝑥𝑖𝑚𝑖𝑡𝑦 2 =2 𝑥100% = 50%

Dari tabel 4.2 diatas diketahui juga bahwa


jarak yang dapat dideteksi oleh sensor proximity TABEL 4. 5 Hasil Pengujian Sensor
adalah ≤30cm dan penggunaan objek yang
diletakkan pada jarak 6cm yang mana termasuk Percob Noda Sensor Sensor Warna
dalam jarak optimal sensor dapat mendeteksi aan ke- LDR TCS3200
adanya objek. Lalu, objek di letakkan diantara dua 1 Kecap Terdeteksi Terdeteksi
penyanggah wadah piring sangant penting karena (tebal)
objek ini digunakan untuk membantu membedakan 2 Kecap Terdeteksi Tidak
dua penyanggah wadah piring yang ada, agar (tipis) terdeteksi
wadah piring dapat berhenti tepat di tengah-tengah 3 Saus Terdeteksi Terdeteksi
area sensing maupun area pencucian. Lalu pada (Tebal)
tabel 4.3 diketahui bahwa tingkat akurasi dari 4 Saus Terdeteksi Tidak
sensor proximity 2 lebih rendah dibandingkan (tipis) terdeteksi
sensor proximity 1 dikarenakan kurangnya presisi 5 Sayur Terdeteksi Terdeteksi
letak dari kedua sensor mengakibatkan pembacaan
sensor ke objek kurang optimal.

2. Sensor LDR dan Senor Warna TCS3200 Dari ke dua tabel diatas dapat dilihat bahwa
Pengujian dilakukan untuk mengetahui sensor LDR memiliki jarak pembacaan yang lebih
tingkat klasifikasi noda pada piring. Pengujian jauh dibandingkan sensor warna TCS3200. Lalu,
sensor LDR dan senor warna TCS3200 ini sensor LDR dapat membaca semua jenis noda,
dilakukan dengan cara membuat piring menjadi namun tidak semua noda dapat terdeteksi oleh
kotor dengan berbagai macam variasi noda seperti sensor warna TCS3200, hal ini dikarenakan
kecap, saus dan sayur serta luasan noda pada keterbatasan dari modul sensor warna TCS3200 itu
piring. sendiri yang mana hanya dapat mendeteksi objek
warna yang berjarak 5 cm. Maka dari itu sensor
TABEL 4. 4 Pengujian Mencari Jarak Optimal Sensor LDR dan warna hanya dapat mendeteksi noda yang tebal
Sensor Warna TCS3200 saja.
Perco Sensor LDR Sensor warna TCS3200
baan
C. Pengujian Implementasi Sistem
3cm 5cm 7cm 3cm 5cm 7cm
Pengujian dilakukan dengan cara pencatatan
1 Terde Terde Terde Terdet Terde Tidak keadaan piring selama proses pencucian. Pada
teksi teksi teksi eksi teksi terdetek tabel dibawah ini dapat dilihat bahwa klasifikasi
si tingkat noda yang didapatkan pada saat pengujian
2 Terde Terde Terde Terdet Terde Tidak
teksi teksi teksi eksi teksi terdetek
serta lamanya waktu pencucian untuk masing
si masing klasifikasi tingkat noda adalah sebagai
3 Terde Terde Terde Terdet Terde Tidak berikut:
teksi teksi teksi eksi teksi terdetek
si
4 Terde Terde Terde Terdet Terde Tidak
teksi teksi teksi eksi teksi terdetek
si
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.9, No.4 Agustus 2022 | Page 1795

TABEL 4. 6 Hasil Pengujian Per 1 Piring 3 Kotor Sedan Bersi Bersih 150 ml 380 150 ml 96,5
(18%) g h ml
Terdeteksi Detek Dete Hasil Wakt 4 Kotor Sedan Sedan Kurang 150 ml 400 150 ml 110,2
(12%) g g Bersih ml
si 2 ksi 3 u (s) Total 316,4
Bersih - - Bersih -
(>60% -
TABEL 4. 9 Hasil Pengujian ke-3 per 1x Proses Pencucian
100%)
Sedang Bersi . Bersih Debit Air
(55%) h Pirin Terdeteks Detek Detek Hasil Debit Wahtu
g ke- i si 2 si 3 Penyemp Bila Sabun (s)
Sedang Bersi - Bersih 51,2 rotan 1 s
(53%) h 1 Kotor Bersi - Bersi 150 ml 300 150 ml 57,2
(38%) h h ml
Sedang Bersi - Bersih 52,3 2 Kotor Bersi - Bersi 150 ml 380 150 ml 96,2
(43%) h (20%) h h ml
3 Tidak - - - - - - -
Kotor Bersi - Bersih 56,7 Terdeteks
(38%) h i
4 Sedang Bersi - Bersi 100 ml 280 100 ml 52,7
Kotor Bersi - Bersih 57,2 (43%) h h ml
(30%) h Total 206,1
Kotor Sedan Bersi Bersih 96,5
(18%) g h
Kotor Sedan Seda Kuran 110,2 TABEL 4. 10 Hasil Pengujian ke-4 per 1x Proses Pencucian
(12%) g ng g
bersih Debit Air Debit Wakt
Piring Terdeteks Detek Detek Hasil u
Kotor Sedan Seda Kuran 115,3 ke- i si 2 si 3 Penyemp Bila Sabun
rotan 1 s (s)
(8%) g ng g 1 Sedang Bersi - Bersih 100 ml 270 100 52,2
bersih (53%) h ml ml
Sangat Sedan Seda Kuran 131,4 2 Tidak - - - - - - -
Terdeteks
kotor (0%) g ng g i
bersih 3 Kotor Sedan Sedan Kurang !50 ml 420 150 115,3
(8%) g g Bersih ml ml
Dari hasil Tabel 4.6 terdapat beberapa 4 Kotor Bersi - Bersih 150 ml 350 150 58,2
(30%) h ml ml
klasifikasi tingkat noda sebagai berikut bersih Total 225,7
>60% - 100%, sedang 55%, sedang 53%, sedang
43%, kotor 38%, kotor 30%, kotor 18%, kotor
12% dan sangat kotor 0%. Semua tingkat
klasifikasi noda ini sudah di set point bersih pada Dari hasil tabel 4.7, 4.8, 4.9, 4.10 dapat
program. Dari hasil pengujian yang sudah dilihat bahwa masing masing kondisi dengan
dilakukan diketahui juga bahwa untuk tingkat tingkat kotor yang berbeda memiliki waktu cuci
klasifikasi noda sangat kotor alat cuci piring sering dan juga hasil bersih yang berbeda. Terlama yaitu
kali membaca kondisi ini masih sebagai piring tingkat klasifikasi kotor 0% dengan waktu 131,7s
tingkat kotor sedang walaupun piring sudah bersih. merupakan hasil dari klasifikasi tingkat noda
Hal ini dikarenakan adanya kesalahan pembacaan sangat kotor (0%), sedangkan waktu tersingkat
pada sensor LDR. yaitu 51,3s yang merupakan hasil dari klasifikasi
tingkat sedang (55%). Hal ini disebabkan karena
TABEL 4. 7 Hasil Pengujian ke-1 per 1x Proses Pencucian waktu klasifikasi serta pencucian sudah ditetapkan
sebelumnya, sehingga untuk objek kotor tertentu
Debit Air mendapatkan hasil yang kurang baik. seperti
Pirin Terdete Dete Dete Hasil Debit Wak tingkat kotor 0% yang sudah mendapatkan hasil
g ke- ksi ksi 2 ksi 3 Penye Bila sabun tu (s) bersih, walaupun sering kali alat membacakondisi
mprota s
n1 piring masih sebagai piring tingkat kotor sedang
1 Sedang Bersi - Bersih 100 ml 270 100 53,5 walaupun piring sudah bersih, begitu juga dengan
(53%) h ml ml
2 Sangat Seda Seda Kurang 150 ml 450 150 131,
hasil piring yang tidak terdeteksi. Hal ini
kotor ng ng Bersih ml ml 7 dikarenakan adanya kesalahan pembacaan pada
(0%) sensor LDR.
3 Kotor Bersi - Bersih 150 ml 350 150 57,2
(30%) h ml ml
4 Sedang Bersi - Bersih 100 ml 290 100 52,5
(43%) h ml ml
Total 295, D. Perbandingan Volume Air yang Digunakan
9 Mesin Cuci Piring dan Manual.
Untuk mengetahui perbandingan ke efektifan
TABEL 4. 8 Hasil Pengujian ke-2 per 1x Proses Pencucian penggunaan air dan waktu mencuci piring antara
menggunakan mesin cuci piring dan tanpa
Debit Air menggunakan mesin cuci piring. Pengujian
Piring Terdeteksi Deteks Detek Hasil Penyemp Bilas Debit Waktu
ke- i2 si 3 rotan 1 Sabun (s) dilakukan dengan membandingkan konsumsi air
1 Sedang Bersih - Bersih 100 ml 280 100 ml 51,3 yang digunakan mesin cuci piring dan cuci piring
(55%) ml
2 Kotor Bersih - Bersih 150 ml 330 150 ml 58,4
secara manual untuk membersihkan noda pada
(35%) ml piring. Pengujian pengambilan waktu
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.9, No.4 Agustus 2022 | Page 1796

menggunakan alat dilakukan hanya menghitung dengan alat, yaitu sekitar 5.550 ml berbanding
durasi pencucian tanpa menghitung keseluruhaan 2.435ml.
proses deteksi. Sebelum melakukan proses Akan tetapi, tidak semua manusia mencuci
mencuci secara manual, piring di deteksi terlebih piring dengan volume air yang sama.
dahulu menggunakan sensor LDR untuk Dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan
mengetahui tingkat kotor noda pada piring. Untuk oleh Kurniawan et al (2) dimana untuk satu piring
perhitungan waktu pencucian manual dimulai dibutuhkan air sebanyak 6,1 liter, sedangkan untuk
ketika piring mengenai air dan selesai setelah dua piring dibutuhkan 7,67liter air, dan untuk tiga
pembilasan. piring dibutuhkan total 9,23liter air. Jika
Untuk pengukuran volume air yang akan dibandingkan dengan mesin cuci piring lain alat ini
digunakan, dilakukan dengan cara mengukur memiliki tingkat konsumsi air yang lebih hemat.
terlebih dahulu volume air menggunakan gelas
ukur lalu ditampung kedalam ember. Digunakan 2 V. KESIMPULAN
ember yang berfungsi untuk membasuh piring
sebelum diberi sabun, dan ember untuk air bilasan. Berdasarkan hasil pengujian dan analisis
Pada tabel dibawah ini dapat dilihat bahwa tingkat yang dilakukan pada mesin pencuci piring dengan
efesien penggunaan air adalah sebagai berikut: dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Perancangan sistem mesin cuci piring dibuat
menggunakan mikrokontroler dengan
TABEL 4. 11 Perbandingan Pengukuran Debit Air dan Waktu
Pencucian perangkatpendukung sebagai pendeteksi noda
yaitu sensor LDR dan sensor proximity
Percob Noda
Tanpa Menggunakan alat beserta logika fuzzy sebagai penentu durasi
menggunakan
aan ke- piring alat pencucian piring. Sistem dapat beroperasi
Volu Waktu Volume Waktu dengan baik, hal ini dapat dilihat dari hasil
me air Air
pendataan yang dihasilkan dari 4 kondisi
1 Noda 500 20s 270 ml 14s
Sedang ml klasifikasi piring berdasarkan persen tingkat
2 Noda 850 37s 380 ml 22s kotor.
Kotor ml
3 Noda 1000 42s 450 ml 24s
2. Klasifikasi noda dapat ditentukan dengan
Sangat ml bantuan LED yang sudah ditanam pada
Kotor
sistem akan memantulkan cahaya ke piring,
4 Noda 1000 40s 430 ml 18s
Sangat ml yang nantinya intensitas cahaya yang
Kotor dipantulkan oleh piring akan di tangkap oleh
5 Noda 600 26s 290 ml 15s
Sedang ml senor LDR. Setelah sensor LDR membaca
6 Noda 800 38s 350 ml 20s hasil intensitas cahaya yang dipantulkan oleh
Kotor ml piring kemudian sistem akan menentukan
7 Noda 800 38s 365 ml 21s
kotor ml tingkat kotor noda. Selanjutnya akan masuk
Total 5.550 241s 2.535 ml 134s ke logika fuzzy yang kemudian akan
ml
menentukan lamanya durasi pencucian.
3. Keterbatasan dari sensor LDR antara lain
yaitu sensor ini sangat sensitif akan
Dari hasil tabel 4.11 diatas dapat dilihat perubahan cahaya disekitarnya.
bahwa untuk waktu yang dihasilkan dari mencuci
piring tanpa menggunakan alat mesin cuci adalah A. Saran
241 detik yang mana lebih lama 107 detik Berdasarkan hasil yang telah dilakukan pada
dibandingkan dengan menggunakan mesin cuci perancangan sistem mesin pencuci piring untuk
piring. Hal ini terjadi karena pada saat mencuci penelitian kedepannya diberikan saran sebagai
piring secara manual terdapat faktor seperti factor berikut:
dari masnusia itu sendiri (human eror), kecepatan 1. Untuk kedepannya diharapkan dapat
tangan yang tidak konstan dan penggunaan air ditambahkan dataset objek noda. Hal ini
yang berbeda-beda selama mencuci piring. bertujuan untuk dapat mengklasifikasikan
Sedangkan jika menggunakan mesin cuci piring, banyak jenis noda.
waktu sudah ditetapkan oleh sistem, sehingga 2. Untuk kedepannya ditambahkan rak wadah
lamanya waktu pencucian lebih konstan. Selain itu piring agar jumlah piring yang dapat diproses
dengan menggunakan mesin cuci piring kita dapat mesin cuci piring semakin banyak.
melakukan aktivitas lain seperti memasak dan lain- 3. Untuk kedepannya ditambahkan spons cuci
lain. agar noda yang sudah mengeras pada piring
Untuk pengujian konsumsi air yang dapat lebih mudah dibersihkan.
digunakan saat mencuci piring menggunakan 4. Untuk kedepannya dibuat penutup pada
mesin cuci piring lebih efisien dibanding mencuci sistem pencuci piring. Hal ini bertujuan untuk
piring secara manual. Berdasarkan tabel diatas, menghindari air pencucian tidak mengenai
volume konsumsi air untuk pencucian piring tanpa benda sekitar dan mengarah ke bawah dan
menggunakan alat, akan lebih besar daripada mengurangi kesalahan dalam pembacaan
volume konsumsi air untuk pencucian piring pada sensor.
ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.9, No.4 Agustus 2022 | Page 1797

REFERENSI

1. Azrina, N., Hasibuan, A. Z., & Sembiring, A.


(2020). Mesin Cusi Piring Semi Otomatos
Berbasis Mikrokontroler. SNASTIKOM
2. Kurniawan, D., Rahmadian, R., Baskoro, F., &
Widodo, A. (2021). Perbandingan Efektivitas Dari
Sistem Kontrol Mesin Pencuci Piring Dengan
Water Spray Arm. Jurnal Teknik Elektro, 10(02),
291-298.
3. Suhaeb, S., Djawad, Y. A., Jaya, H., Ridwansyah,
& Risal, A. (2017). Mikrokontroler Dan Interface.
Jurusan Pendidikan Teknik Elektronika Fakultas
Teknik Universitas Negri Makassar.
4. Chamim, A. N. (2010). Penggunaan
Microcontroller Sebagai Pendeteksi Posisi Dengan
Menggunakan Sinyal GSM. 4(1).
5. Saelan, A. (2009). Logika Fuzzy.
6. Wahab, F., Sumardiono, A., Tahtawi, A. R., &
Mulyari, A. F. (2017). Desain dan Purwarupa
Fuzzy Logic Control Untuk Pengendalian Suhu
Ruangan. 2(1).
7. Husni, N. L., Rasyad, S., Putra, M., Hasan, Y., &
Rasyid, J. A. (2019). Pengaplikasian Sensor
Warna Pada Navigasi Line Tracking Robot
Sampah Berbasis Mikrokontroler. 4(2)
8. Mandari, Y., & Pangaribowo, T. (2016). Rancang
Bangun Sistem Robot Penyortir Benda Padat
Berdasarkan Warna Berbasis Arduino. 7(2).
9. Siswanto, D., & Winardi, S. (2015). Jenuran
Pakaian Otomatis Menggunakan Sensor Hujan
DanSensor LDR Berbasis Arduino Uno. 1(2)
10. Widharma, I. G. (2020). Otomatisasi Dalam
Pandemi Dengan Sensor Proximity

Anda mungkin juga menyukai