Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PENJAS

“Olahraga Renang”
Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Penjas

DI SUSUN OLEH :

 Fera Aquananda
 Putri Hikmah
 Nanda Hidayah
 Najwa Laina Fadhilah
 Rahayu Aprianti
 Larassaty
 Asma Khairiah
 Maryana Fadila
 Heni Lastri
 Lisda Miranti

Guru Pembimbing: Merizal Can

MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI


JALAN BANGLAS GANG SUBANG KECAMATAN TEBING TINGGI
KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI
PROVINSI RIAU
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
serta hidayahnya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pini dengan baik dan
tepat waktu.

Tugas ini kami buat untuk memberikan penjelasan tentang renang. Semoga makalah yang
kami buat ini dapat membantu menambah wawasan kita menjadi lebih luas lagi.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna kesempurnaan
makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu ikut serta
dalam penyelesaian makalah ini. Atas perhatian dan waktunya, kami sampaikan banyak terima
kasih

Selatpanjang, 20 Januari 2024


DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Renang merupakan salah satu olahraga yang populer dilakukan masyarakat.


Olahraga ini dinilai sangat menyenangkan dan cocok untuk siapa saja tanpa memandang
usia, dilakukan oleh anak-anak sampai usia lansia, bahkan sejak usia bayi. Olahraga ini
diartikan sebagai upaya mengapungkan atau mengangkat tubuh yang dilakukan oleh
makhluk hidup untuk menggerakkan tubuh dan bertahan di dalam air. Kemampuan renang
individu akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti teknik yang dikuasai, kekuatan dan
daya ledak otot, koordinasi, ritme, dan kecepatan. Berenang mempunyai berbagai manfaat,
diantaranya memelihara kebugaran tubuh, upaya keselamatan diri, meningkatkan
kemampuan fisik, meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan fisik, sarana pendidikan,
rekreasi, rehabilitasi, dan prestasi. Berbagai manfaat renang tersebut akan dapat dicapai
apabila dilakukan dengan benar dan sesuai arahan dari pelatih.
Di Indonesia mengenai berenang baru mulai terkenal setelah kemerdekaan,
sedangkans ebelumnya hanya dikenal oleh bangsa kulit putih saja. Berenang merupakan
cabang olahraga yang penting untuk dipelajari dan dikuasai, sebab manusia hidup didunia
ini, sehari-harinya tidak lepas dari pada air. Air adalah salah satu unsur yang penting
didalam kehidupan kita, sebab bilatidak ada air tentu semua mahluk tidak dapat hidup.
Selain itu berenang merupakan olahraga yang paling dianjurkan bagi mereka yang kelebihan
berat badan (obesitas), ibu hamil dan penderita gangguan persendian tulang atau arthritis.
Berenang dapat memberikan banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila kita
melakukannya secara benar dan rutin.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja yang terdapat dalam olahraga renang?
2. Bagaimana penanganan pertamanya jika terdapat kecederaan di air saat olahraga
renang?
3. Apa saja gaya-gaya yang terdapat dalam olahraga renang?
4. Apakah tujuan dari pengenalan air dalam olahraga renang?
5. Berapakah ukuran kolam renang untuk renang standar internasional dan nasional?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Renang

Renang adalah olahraga yang dilakukan di dalam air dengan menggunakan teknik dan
gerakan khusus untuk melintasi jarak tertentu atau melakukan gerakan tertentu dalam air. Renang
dapat dilakukan di berbagai tempat, seperti kolam renang, danau, sungai, atau laut, dan dapat
menjadi aktivitas rekreasi atau kompetisi.

Renang melibatkan penggunaan hampir semua otot tubuh dan memerlukan koordinasi yang
baik antara gerakan lengan, kaki, dan pernapasan. Teknik renang yang baik melibatkan gerakan
tubuh yang efisien dan tenaga yang terukur, sehingga dapat menghasilkan pergerakan yang cepat
dan efektif dalam air.

Renang merupakan salah satu olahraga yang populer dan memiliki sejarah yang panjang.
Aktivitas renang diyakini telah ada sejak zaman prasejarah, ketika manusia pertama kali memasuki
air untuk berburu ikan atau mencari makanan di sungai, dan kemudian berkembang menjadi
olahraga yang digemari di banyak negara.

Seiring waktu, teknik renang dan perlengkapan yang digunakan dalam olahraga ini semakin
berkembang. Pada abad ke-19, renang mulai dipertandingkan dalam kompetisi formal, dan pertama
kali dipertandingkan dalam Olimpiade modern pada tahun 1896 di Athena, Yunani.

Hingga saat ini, renang menjadi olahraga yang sangat populer di seluruh dunia, dengan
banyak kompetisi tingkat internasional, seperti Olimpiade dan Kejuaraan Dunia Renang. Selain itu,
renang juga menjadi salah satu olahraga yang dianjurkan untuk menjaga kesehatan dan kebugaran
tubuh, karena melibatkan hampir semua otot tubuh dan tidak memberikan beban berat pada sendi
dan tulang.

2.2 Sejarah Renang

Renang telah dikenal sejah zaman pra-sejarah. Dari gambar-gambar yang berasal dari zaman
batu diketahui adanya gua-gua bagi para perenang di dekat Wadi Sora sebelah barat daya Mesir. Di
Jepang, renang adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh para samurai. Sejarah mencatat,
pertandingan renang pertama diselenggarakan oleh Kaisar Suigui pada 36 sebelum Masehi.
Pertandingan renang yang memperebutkan gelar juara telah dimulai di Eropa sekitar tahun 1800 dan
sebagian besar menggunakan gaya dada. Renang gaya bebas pertama kali dikenalkan oleh Arthur
Trudgen. Gaya ini kemudian mulai dikombinasikan dengan gaya kaki yang menendang oleh
Richard Cavill pada 1902. Di abad pertengahan, renang termasuk dalam tujuh kemahiran yang
harus dimiliki oleh para ksatria termasuk berenang dengan membawa senjata.

Olahraga renang pertama kali dipertandingkan dalam Olimpiade modern 1896 di Athena,
Yunani. Pada Olimpiade ini, hanya empat nomor yang dipertandingkan dari rencana semula enam
nomor. Masing-masing adalah nomor 100 meter, 500 meter, 1.200 meter, nomor bebas, dan 100
meter bagi para pelaut. Olimpiade kedua diselenggarakan di Paris, Prancis pada 1900 dan
mempertandingkan nomor 200 m, 1.000 m, 4.000 m, nomor bebas, 200 m gaya dada, dan 200 m
nomor beregu. Persatuan Renang Internasional (Federation Internationale De Natation De
Amateur/FINA) dibentuk tahun 1908 semula menetapkan, gaya kupu-kupu adalah variasi gaya
dada.

Gaya ini baru menjadi gaya terpisah di tahun 1952. Wanita baru diperkenankan ikut
pertandingan renang pada Olimpiade 1912 di Stockholm, Belanda. Gaya bebas, yang kemudian
disebut the trudgen, diperkenalkan pada tahun 1973 oleh John Arthur Trudgen, menirunya dari
Orang Amerika asli. Renang menjadi bagian dari pertandingan Olympiade modern yang pertama
tahun 1896 di Atena. Pada tahun 1902 the trudgen diperbaharui oleh Richard Cavill, menggunakan
sentakan mengibas. Pada tahun 1908, asosiasi renang sedunia, Federasi Renang Amatir
International (FINA/ Federation Internationale de Natation de Amateur) dibentuk. Gaya kupu-kupu
pertama kali merupakan variasi dari gaya dada, sampai akhirnya ia diterima sebagai gaya yang
terpisah pada tahun 1952.

2.3 Macam-Macam Gaya Dalam Renang

Renang Gaya Bebas


Renang gaya bebas, juga dikenal sebagai freestyle, adalah salah satu gaya renang
yang paling umum dan sering digunakan dalam kompetisi. Gaya bebas memungkinkan
perenang menggunakan teknik yang paling nyaman bagi mereka untuk mencapai kecepatan
dan efisiensi yang maksimal. Pada gaya bebas, perenang menggunakan gerakan lengan
bergantian dengan posisi tubuh dalam keadaan datar di permukaan air.
Gerakan lengan dapat berupa gerakan seperti mengayuh, seperti gerakan lengan pada
gaya dada, atau gerakan melingkar, tergantung pada preferensi perenang. Gerakan kaki
pada gaya bebas umumnya menggunakan gerakan seperti “flutter kick” atau “whip kick”.
Gerakan ini melibatkan gerakan cepat dan bergantian antara kedua kaki dengan kaki yang
sedikit ditekuk. Gerakan kaki pada gaya bebas membantu memberikan dorongan dan
stabilitas dalam air. Perenang dapat mengambil napas dengan bebas pada gaya bebas,
biasanya dengan memutar kepalanya ke samping saat salah satu lengan bergerak ke depan.
Pernapasan yang tepat dan teratur penting untuk menjaga pasokan oksigen yang cukup
selama renang.
Gaya bebas sering digunakan dalam lomba jarak jauh, seperti 200 meter, 400 meter,
atau 1500 meter, karena perenang memiliki kebebasan untuk menggunakan teknik dan
ritme yang paling efisien untuk mencapai kecepatan maksimal. Gaya bebas juga sering
digunakan dalam lomba estafet sebagai bagian dari kombinasi gaya renang campuran
(individual medley), di mana setiap perenang dalam tim berenang menggunakan gaya bebas
pada segmennya.
Renang gaya bebas menawarkan kebebasan dan fleksibilitas bagi perenang untuk
mengembangkan dan mengadopsi teknik yang paling sesuai dengan mereka. Pelatihan yang
konsisten, pengembangan kekuatan dan stamina, serta pemahaman tentang teknik yang
benar dapat membantu perenang meningkatkan kecepatan dan efisiensi dalam renang gaya
bebas.

Renang Gaya Dada


Renang gaya dada, juga dikenal sebagai breaststroke, adalah salah satu gaya renang
yang umum dan diajarkan kepada pemula. Gaya ini memiliki beberapa karakteristik khas
yang membedakannya dari gaya renang lainnya. Saat berenang gaya dada, perenang berada
dalam posisi tengkurap dengan kepala menghadap ke bawah. Seluruh tubuh berada di
permukaan air, dan perenang menghadap ke arah depan.
Gerakan lengan gaya dada melibatkan tiga tahap. Pertama, lengan ditekuk di siku,
dengan telapak tangan menghadap ke luar. Kedua, perenang membuka lengan ke samping,
menggerakkan lengan melintasi air di bawah permukaan. Ketiga, lengan ditarik ke depan
dengan gerakan melingkar, menghasilkan dorongan di dalam air. Gerakan kaki pada gaya
dada disebut frog kick atau whip kick. Gerakan ini melibatkan mengangkat kedua kaki ke
arah bokong, menekuk lutut, dan kemudian menjatuhkannya dengan dorongan ke arah luar
dan kembali ke posisi awal. Gerakan ini menyerupai gerakan kaki katak.
Pada gaya dada, perenang biasanya mengambil napas setiap kali lengan bergerak ke
depan, ketika kepala berada di atas permukaan air. Perenang bisa mengambil napas melalui
mulut atau hidung saat itu. Gaya dada sering kali digunakan untuk jarak pendek dan
tekniknya sering diajarkan kepada pemula karena gerakan yang relatif sederhana. Gaya
dada juga memungkinkan perenang untuk menjaga keseimbangan dengan baik dalam air.
Meskipun gaya dada dapat dianggap sebagai gaya renang yang lebih lambat
dibandingkan dengan gaya lain seperti gaya bebas atau kupu-kupu, teknik yang benar dan
latihan yang konsisten akan membantu meningkatkan kecepatan dan efisiensi dalam renang
gaya dada.

Renang Gaya Punggung


Renang gaya punggung, juga dikenal sebagai backstroke, adalah salah satu gaya
renang yang diakui secara internasional. Dalam gaya punggung, perenang berada dalam
posisi terlentang di atas air dan berenang dengan menggunakan gerakan lengan dan kaki
tertentu.
Saat berenang gaya punggung, perenang berada dalam posisi terlentang dengan
kepala menghadap ke atas dan tubuh sejajar dengan permukaan air. Mata perenang biasanya
menghadap ke atas atau ke arah belakang untuk memantau arah renang.
Gerakan kaki pada gaya punggung dikenal sebagai “flutter kick“. Perenang
menggunakan gerakan kaki yang serupa dengan gaya bebas, dengan kaki yang bergerak
bergantian dalam gerakan up and down di bawah permukaan air. Gerakan kaki ini
membantu memberikan stabilitas dan dorongan di dalam air.
Pada gaya punggung, perenang bisa mengambil napas dengan mudah karena kepala
berada di atas permukaan air sepanjang waktu. Perenang bisa bernapas secara teratur
dengan memutar kepalanya ke samping saat lengan bergerak ke depan.
Gaya punggung biasanya dianggap lebih lambat daripada gaya bebas atau kupu-
kupu, tetapi teknik yang benar dan latihan yang konsisten dapat membantu meningkatkan
kecepatan. Pada lomba, perenang gaya punggung seringkali menggunakan garis pembatas
atau tali di dasar kolam sebagai panduan untuk menjaga posisi dan arah renang.
Renang gaya punggung merupakan pilihan yang populer bagi perenang yang tidak
nyaman berenang dengan posisi tengkurap atau bagi mereka yang ingin menguji kelincahan
mereka dalam renang terbalik. Pelatihan yang teratur dan fokus pada teknik yang benar
akan membantu meningkatkan kecepatan, kekuatan, dan kelincahan dalam renang gaya
punggung.
Gerakan lengan pada gaya punggung melibatkan gerakan bergantian. Ketika satu
lengan bergerak ke depan di atas kepala, lengan yang lain bergerak ke samping dan ke
bawah, membantu menghasilkan dorongan di dalam air. Gerakan lengan gaya punggung
mirip dengan gerakan lengan gaya bebas, namun dilakukan dalam posisi terlentang.

Renang Gaya Kupu-Kupu


Renang gaya kupu-kupu, juga dikenal sebagai butterfly stroke, adalah salah satu
gaya renang yang menantang dan penuh gaya. Gaya ini menggabungkan gerakan lengan
dan kaki yang khas, menciptakan gerakan yang mirip dengan gerakan sayap kupu-kupu.
Saat berenang gaya kupu-kupu, perenang berada dalam posisi tengkurap di atas air
dengan kepala menghadap ke bawah. Tubuh sejajar dengan permukaan air, dan mata
perenang menghadap ke bawah.
Gerakan lengan pada gaya kupu-kupu melibatkan gerakan simetris dan sinkron
antara kedua lengan. Gerakan dimulai dengan lengan yang ditekuk di siku, lengan bergerak
ke depan di bawah permukaan air, dan kemudian lengan ditarik ke belakang melalui air
dengan gerakan seperti melingkar. Gerakan lengan ini menciptakan dorongan yang kuat ke
depan.
Gerakan kaki pada gaya kupu-kupu dikenal sebagai dolphin kick. Gerakan ini
melibatkan gerakan keluar dan ke dalam dengan kedua kaki secara bersamaan, mirip
dengan gerakan ekor lumba-lumba. Kaki tetap lurus dan kaku saat bergerak, menghasilkan
dorongan kuat di dalam air.
Pada gaya kupu-kupu, perenang biasanya mengambil napas saat lengan bergerak ke
depan di atas permukaan air. Perenang bisa mengambil napas dengan memutar kepalanya
ke samping, di antara gerakan lengan.
Gaya kupu-kupu adalah salah satu gaya renang tercepat, tetapi juga membutuhkan
kekuatan dan kelincahan yang tinggi. Teknik yang benar dan kekuatan tubuh yang baik
sangat penting untuk mencapai kecepatan dan efisiensi maksimal dalam gaya kupu-kupu.
Renang gaya kupu-kupu sering kali digunakan dalam lomba jarak pendek, seperti 50
meter atau 100 meter, di mana kecepatan dan kekuatan yang diperlukan dalam gaya ini
dapat diekspresikan dengan baik. Penting untuk mempelajari teknik yang benar dan melatih
tubuh secara teratur untuk menguasai gerakan yang rumit dalam renang gaya kupu-kupu.
2.4 Ukuran Kolam Renang

Ukuran Kolam Renang Standar Internasional

Apabila ingin membangun kolam renang berstandar internasional, berikut ketentuan spesifikasinya:

 Panjang: 50 meter
 Lebar: 25 meter
 Temperatur air: 25 – 28 derajat Celcius
 Lebar lintasan: 2,5 meter
 Jumlah lintasan: 8 lintasan
 Kedalaman minimum: 1,35 meter (mulai dari 1 meter pada lingkaran pertama hingga paling
sedikit 6 meter, dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok start).
 Kedalaman minimum bagian lainnya: 1 meter

Ukuran Kolam Renang Standar Nasional


Mirip seperti kolam renang internasional, ukuran kolam renang nasional biasa
dibangun untuk kompetisi dan perlombaan tingkat nasional. Jadi, bisa disimpulkan kalau
ukuran kolam renang standar nasional adalah standar yang berlaku di seluruh wilayah di
Indonesia. Jika kamu ingin membangun kolam renang standar nasional, berikut
ketentuannya:
 Panjang: 50 meter
 Lebar: 25 meter
 Kedalaman minimum: 2 meter
 Lebar lintasan: 2,5 meter
 Jumlah lintasan: 8 lintasan
 Temperatur air: 25 – 28 derajat Celcius.

Ukuran Kolam Renang Umum


Berbeda dengan sebelumnya, ukuran kolam renang umum tidak dipatok pada standar
nasional maupun internasional. Namun, karena diperuntukkan untuk publik, maka sudah
selayaknya ukuran kolam renang tersebut dibuat lebih besar. Berikut ketentuan yang bisa
diikuti:
 Lebar kolam renang umum: 5 meter
 Panjang kolam renang umum: 25 meter
 Kedalaman kolam renang umum: 1 – 4 meter
Tak hanya itu, kolam renang publik juga dibangun dengan jenis yang beragam.
Misalnya jika kedalaman kolam dangkal, maka diperuntukkan bagi anak. Lalu, kolam juga
dapat dibuat indoor maupun outdoor.

2.5 Pengenalan Air Dalam Olahraga Renang

Sebelum berenang, pengenalan air merupakan salah satu hal yang penting untuk dilakukan,
terutama bagi pemula atau mereka yang baru belajar renang pertama kalinya. Pengenalan air
diperlukan untuk menghilangkan rasa takut terhadap air, mengenal air yang dingin dan basah, serta
menghadapi tekanan air. Jika pengenalan air tidak dilakukan, ada kemungkinan perenang pemula
merasa kaget dengan kondisi air yang ia selami. Baik dalam hal suhu maupun dalam hal tekanan.

Jenis-Jenis Pengenalan Air dan Peranannya


 Bermain di Kolam Renang
Sebelum menerapkan gaya renang, pemula dapat bermain-main terlebih dahulu
dengan cara:
 Berpegangan tangan dengan satu sama lain.
 Bermain ciprat-menyiprat dengan teman-teman.
 Membentuk lingkaran dan saling mengejar teman.
 Berusaha menyelam melalui rintangan yang dibuat teman-teman.
 Permainan membuka mata di bawah permukaan air.
 Latihan Pernapasan
Latihan pernapasan dilakukan untuk mengatur pernapasan selama berenang agar
tidak mudah kehabisan oksigen di dalam air. Cara melatih pernapasan adalah berikut
ini:
 Berdiri menghadap dinding kolam.
 Ambil pernapasan dengan mulut.
 Menyelam dengan simpanan pernapasan sebelumnya.
 Buang napas hingga habis.
 Keluarkan kepala untuk kembali mengambil pernapasan.
 Latihan dilakukan berulang kali.
 Meloncat-loncat di Kolam
Jenis pengenalan air ini dilakukan untuk melatih keseimbangan agar badan terkendali
saat mengapung. Caranya dapat dilakukan dengan:
 Kedua belah tangan saling berkaitan di belakang kepala.
 Ambil sikap jongkok di dalam air lalu berdiri.
 Latihan dilakukan terus menerus secara cepat hingga terbiasa.
 Latihan Terapung dan Meluncur
Berikut latihan untuk mengapung dan meluncur:
 Berdiri menghadap dinding kolam pada jarak 1-2 meter. Kedua tangan dikaitkan dan
lurus ke depan.
 Tolak telapak kaki dan masukkan kepala ke permukaan air dalam posisi hampir
sejajar dengan lengan.
 Setelah sikap meluncur dilakukan, lakukan sikap berdiri dengan cara menarik lutut
kaki bersama menuju perut dengan kedua belah tangan meraih permukaan air untuk
menjaga keseimbangan.
 Perlahan, kedua belah kaki akan turun dan menyentuh dasar kolam. Sikap berdiri ini
dapat dilakukan jika kedua telapak kaki sudah menyentuh dasar kolam.
 Gerak Kaki (Irama Kaki)
Jenis pengenalan air ini dilakukan untuk membiasakan kaki yang bergerak di bawah
tekanan air. Caranya yaitu:
 Duduk di dasar kolam dengan kedalaman yang memungkinkan, kemudian luruskan
kedua belah kaki dan punggung kaki mengambil sikap seperti akan menendang.
 Mengambil posisi duduk di pinggir kolam dan kaki digerakkan secara menyilang.
Dalam cara ini, pangkal paha dimanfaatkan sebagai sumber tenaga.
 Satu tangan memegang parit kolam, sedangkan lengan lain membentuk siku-siku.
Lalu, kaki digerakkan naik turun secara teratur.
 Latihan kaki juga bisa dilakukan dengan papan latihan (kicking board).
 Latihan Gerakan Tangan
Berikut ini cara melatih gerakan tangan:
 Berdiri di kolam dengan kedalaman hampir sedalam dada, lalu berjalan dan coba
ayunkan tangan secara bergantian.
 Berikan kekuatan pada tangan ketika mengayuh agar bisa mendorong badan untuk
maju atau keluar dari permukaan pada air.
 Mencoba bentuk latihan gerakan tangan dalam posisi berenang.

2.6 Nomor Renang

Renang sudah diperlombakan sejak Olimpiade modern pertama pada tahun 1896. Nomor
yang pertama kali digelar adalah gaya bebas atau gaya dada. Gaya punggung mulai masuk dalam
daftar lomba pada 1904. Pada era 1940-an, para perenang gaya dada mendapati bahwa mereka bisa
berenang lebih cepat dengan cara mengayunkan kedua tangan secara bersamaan. Praktek ini segera
dilarang di gaya dada, tapi justru melahirkan gaya kupu, yang pertama kali dilombakan pada
Olimpiade 1956 di Melbourne. Gaya ini menjadi satu dari empat gaya yang ada di kompetisi
renang. Nomor putri secara resmi masuk Olimpiade pada Olimpiade 1912 di Stockholm dan selalu
menjadi nomor yang dilombakan sejak itu. Nomor untuk putra dan putri nyaris sama, karena
keduanya memiliki jumlah nomor yang sama, perbedaannya terletak pada jarak gaya bebas untuk
putri 800 meter, sementara untuk putra 1.500 meter.

Nomor Kompetisi

Putra Putri
50m Freestyle 50m Freestyle
100m Backstroke 100m Backstroke
100m Breaststroke 100m Breaststroke
100m Butterfly 100m Butterfly
100m Freestyle 100m Freestyle
200m Backstroke 200m Backstroke
200m Breaststroke 200m Breaststroke
200m Butterfly 200m Butterfly
200m Freestyle 200m Freestyle
200m Individual Medley 200m Individual Medley
400m Freestyle 400m Freestyle
400m Individual Medley 400m Individual Medley
4x100m Freestyle Relay 4x100 Freestyle Relay
4x100m Medley Relay 4x100m Medley Relay
4x200m Freestyle Relay 4x200m Freestyle Relay
1500m Freestyle 800m Freestyle
10km Marathon 10km Marathon

Anda mungkin juga menyukai