PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak sekali jenis-jenis olahraga yang ada di dunia ini, salah
satunya adalah jenis olahraga renang. Seperti yang telah diketahui, renang
termasuk salahsatu cabang olahraga yang ikut dilombakan dalam olimpiade
nasional maupun internasional. Olahraga renang juga mempunyai banyak
macam tingkatan gerakan atau gaya yang dapat dipilih sesuai dengan
keinginan. Banyak sekali orang yang bisa berenang namun terkadang
teknik dasar yang benar dan cara-cara yang lebih evisien tidak terlalu
diperhatikan sehingga banyak timbul kesalahan dalam berenang dan
mengakibatkan cepat lelahnya badan untuk berenang.
B. Tujuan
1. Mencari informasi tentang olahraga renang khususnya renang gaya
bebas
2. Mengetahui teknik-teknik dasar dalam berenang gaya bebas
3. Mengetahui cara-cara yang lebih evisien dalam berenang gaya bebas.
C. Manfaat
Dapat lebih mengerti tentang bagaimana cara berenang dengan gaya
bebas dan teknik-teknik yang harus diperhatikan serta lebih tahu kesalahan
yang sering terjadi pada perenang sehingga dapat dihindari atupun
diperbaiki.
A. Sejarah Renang
Gambar 2.1
Manusia sudah berenang gaya bebas sejak zaman kuno. Di dunia Barat,
gaya bebas pertama kali dilombakan tahun 1844 di London. Perenang dari suku
Indian dengan mudah mengalahkan perenang Inggris. Walaupun demikian, pria
Inggris waktu itu menganggap gaya bebas tidak elegan, karena banyak
memercikkan air ke sana ke mari. Dalam lomba renang, perenang Inggris tetap
mempertahankan gaya dada.
Sewaktu pergi ke Argentina antara tahun 1870 dan 1890, pelatih renang
John Arthur Trudgen mempelajari gaya bebas dari penduduk asli Amerika
Selatan. Berbagai sumber menyebut angka tahun yang berbeda-beda, namun
tahun 1873 adalah angka tahun yang paling sering dikutip. Namun di Inggris
Trudgen memakai gerakan kaki menggunting seperti gaya samping dan bukan
gerakan kaki lurus melecut naik turun seperti gaya bebas yang dikenal orang
sekarang ini. Gaya renang campuran yang diperkenalkan oleh Trudgen disebut
gaya trudgen.
Pada 1905, setelah bertemu dengan perenang Australia Barney Kieran yang
mengadakan tur di Inggris pada 1905, perenang gaya trudgen asal Amerika
Serikat Charles Daniels memutuskan untuk menguasai gaya krol Australia yang
dipelajarinya dari Kieran. Gaya krol Australia diubah sedikit oleh Daniels
menjadi gaya bebas seperti dikenal orang sekarang.
B. Pengertian Renang
Gambar 2.2
Renang pada umumnya merupakan suatu pergerakan badan yang dilakukan
didalam air. Seperti contohnya pada kebanyakan ikan yang berada di lautan,
sungai, danau, dan lain sebagainya. Hewan ikan tersebut menggerakkan
beberapa bagian yang penting agar dapat berenang secara bebas di dalam air.
Renang merupakan suatu cabang olahraga yang aquatik. Renang ini juga
merupakan olahraga yang sering dilakukan dalam adu kecepatan seorang atlit
dalam berenang. Perenang dinyatakan menang jikalau ia mencapai garis finis
lebih dulu.
Akan tetapi kaki dan tangan bukanlah hal yang terlalu penting, karena ada
beberapa orang yang tidak memiliki kedua tangan maupun kaki pun dapat
melakukannya. Semua itu hanya memerlukan usaha serta keseriusan dalam
melakukan perbuatan tersebut. Dan satu-satunya cara agar anda cepat mahir ialah
dengan kursus kepada para ahlinya.
Olahraga renang tak hanya adu kecepatan saja, ada juga lomba seperti
lompat indah, renang indah, renang perairan terbuka, dan polo air. Dan semua
Gambar 2.3
1. Unsur Kesenangan
Anak akan belajaar renang karena ada unsur senang untuk melakukan
olahraga renang, mereka akan belajar berenang karena tertarik pada olahraga
renang. Tanpa adanya rasa senang terhadap berenang anak tidak akan datang
ke kolam reanng dan rasa senang dalam berenang anak tidak akan
Setelah timbul rasa senang untuk belajar berenang, maka gairah gairah
untuk belajar berenang diharapkan akan timbul menjadi besar. Ini akan
terjadi apabila anak diberi kebebasan untuk bermain-main di air, kejar-
kejaran, menyelam berkecimpung di dalam air akan melupakan segala
tekanan baik dirumah maupun disekolah.
2. Unsur Keberanian
Unsur ini sangat penting untuk dapat belajar renang secara efektif,
terutama bagi anak-anak sekolah. Tanpa modal keberanian, anak sulit sekali
belajar berenang. Rasa takut sering terdapat pada anak-anak maupun orang
dewasa. Anak atau orang dewasa yang penakut tidak akan berani
mengapung atau meluncur di aras permukaan air.
Anak harus berkeyakinan bahwa saya dapat melakukan sendiri apa yang
harus di lakukan tanpa pertolongan orang lain atau guur. Percaya diri harus
4. Unsur keuletan
Belajar berenang tidak semudah seperti apa yang terdapat pada teori.
Tidak ada secepat seperti yang dibayangkan. Untuk memasukkan muka
kedalam air, kadang-kadang membutuhkan kesabaran, keuletan dan lekas
jemu (bosan). Pada pokoknya pelajaran renang dapat dikuasai dengan
mudah, prinsip psikologi tersebut harus di tanamkan pada anak dan terus
dikembangkan setahap demi setahap.
Gambar 2.4
c. Hambatan belakang
Hambatan belakang adalah hambatan yang disebabkan air yang
tidak mengisi bagian belakang yang kurang streamline, sehingga
dengan demikian bagian badan harus menarik sejumlah molekul air
2) Prinsip Dorongan
Gambar 2.5
Gambar 2.6
4) Prinsip Mengapung
Faktor yang mempengaruhi daya apung adalah bentuk, ukuran tulang,
perkembangan otot, berat dari segmen tubuh, susunan lemak dan kapasitas paru-
paru. Bagian tubuh yang mudah mengapung adalah bagian dada, sedangkan
tungkai mempunyai daya apung yang paling kecil. Oleh sebab itu daya apung
diarahkan langsung pada titik pusat apung, karena udara pada paru-paru berada
di rongga dan bagian dada mempunyai bidang yang lebih besar jika dibanding
dengan bagian tungkai.
d. Belajar harus teratur, jika tidak teratur (kadang belajar kadang tidak),
maka tidak akan terjadi adaptasi oleh badan. Oleh karena itu dianjurkan
untuk berlatih paling sedikit tiga kali dalam seminggu secara tetap dan
teratur, sukur kalau dapat berlatih empat atau lima kali dalam seminggu.
Belajar selama satu setengah jam sehari dapat mencukupi kebutuhan,
asal belajar itu dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan serius.
1. PengenalanAir
Pengenalan air sangat perlu bagi mereka yang baru pertama kali
belajar renang. Tujuannya adalah untuk menghilangkan rasa takut terhadap
air dan mengenal sifat-sifat air seperti basah, dingin, dan sebagainya.
Sebagian besar anak-anak, bahkan orang dewasa yang belum pernah masuk
Meluncur adalah hal yang wajib dikuasai oleh setiap orang untuk dapat
belajar berenang karena berenang adalah usaha bergerak ke segala arah di dalam
air, dan meluncur adalah salah satu cara bergerak di air. (Muhammad Murni
2000:35).
Dari beberapa pendapat ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa latihan
meluncur merupakan syarat mutlak untuk dapat menguasai gerakan renang, dan
dapat dilakukan dengan banyak variasi, salah satunya adalah penguasaan diri di
air dan cara pengambilan nafas, hal ini memang agak sulit karena harus
mempertahankan posisi mengapung dan menahan nafas, namun dengan
demikian bukan hal yang mustahil untuk dapat dilakukan jika sudah biasa
dilakukan belajar seperti ini akan dapat menyempurnakan kemampuan meluncur.
Gambar 2.7
Pengenalan air dibutuhkan oleh siswa yang belum pernah sama sekali
belajar berenang, karena kemungkinan siswa ada yang masih takut masuk ke
dalam kolam renang. Untuk itu, guru hendaknya memahami benar bentuk-bentuk
pengenalan air.
Pengenalan air adalah suatu bentuk latihan dasar sebelum siswa diajarkan
gaya renang. Tujuan pembelajaran pengenalan air adalah untuk membentuk
sikap, kemampuan, dan keterampilan mengambang atau mengapung dan
meluncur pada permukaan air. Melalui kemampuan mengapung dan meluncur
akan mempermudah siswa melakukan bentuk gerakan yang akan dipelajari.
Gambar 3.1
a. Rendam tubuh sebatas leher, kemudian basahi muka dengan kedua tangan
berulang-ulang;
b. Duduk di dasar kolam, kepala tetap di atas permukaan air, kedua telapak
tangan letakkan di samping kiri dan kanan paha; dan
c. Melompat dengan mempergunakan kedua kaki dirapatkan, gerakannya
pendek, lakukan berulang-ulang di tempat.
Gambar 3.2
a. Berjalan dengan lutut ditekuk dan tangan diayun di dalam air, lakukan ke arah
depan berulang-ulang,
b. Berjalan biasa ke arah depan dan belakang, lakukan berulang-ulang,
c. Berjalan dengan step panjang dan pendek ke arah depan dan belakang, lakuka
berulang-ulang, dan
d. Berjalan ke arah depan dengan menendangkan kaki, lakukan secara berulang-
ulang.
3. Bernapas
Gambar 3.3
b. Setelah itu, baru dicobakan di kolam dangkal dengan posisi mulut berada di
atas permukaan air. Hirup udara pernapasan dan masukkan kepala ke dalam
air, keluarkan udara pernapasan di dalam air melalui hidung dan mulut, baru
muncul kembali ke permukaan air sampai mulut berada di atas permukaan
air, dan kerjakan berulang-ulang.
4. Mengapung
Gambar 3.4
Di air, bagian dada adalah merupakan titik apung bagi seseorang. Bila
seseorang pada sikap telentang secara horisontal dengan kedua tangan di
samping tubuh, merupakan pusat dari seluruh titik berat berada di lokasi
pinggul, maka titik berat cenderung bergerak di atas segmen tubuh dan secara
individu menarik ke arah bawah. Rata-rata orang mempunyai sejumlah lokasi
berat tubuh yaitu pada paha, kaki, kepala, dan bahu.
5. Meluncur
Gambar 3.5
6. Melompat
Gambar 3.6
B. Permainan di Air
Gambar 3.7
1. Permainan yang pertama yaitu tanpa alat, misalnya empat atau lima anak
saling berpegangan, salah satu siswa memberikan tebakan dengan
memainkan jarinya di dalam air dan teman yang disuruh untuk menebak
harus menyelam kolam untuk melihat tangannya.
2. Kemudian yang kedua yaitu permainan dengan alat yaitu salah satu
permainan yang cara bermainnya dengan alat, misalnya bola, pertama anak
didik dibagi menjadi dua kelompok sama rata kemudian setiap kelompok
harus berusaha memasukkan, yaitu dengan cara menempelkan bola ketepi
kolam yang sudah ditentukan. Saat mengumpan kepada temannya, siswa
tersebut tidak boleh berjalan hanya diam ditempat dan langsung
melemparkan keteman sekelompoknya. Bagi kelompok yang paling banyak
memasukkan bola, atau menempelkan, maka kelompok tersebut yang
menang, permainan ini dapat diistilahkan seperti olahraga polo air, bedanya
apabila polo air menggunakan gawang dan cara bermainnya berenang tetapi
pada permainan ini boleh jalan, karena kondisi kolam juga yang dangkal.
Gambar 3.8
Game ini adalah yang paling pasaran dalam game di kolam renang. Game
berburu harta karun maskutnya, anda ditugaskan untuk mencari koin, bola, atau
barang semacamnya didalam dasar air kolam renang. Koin atau bola dilemparkan
dari atas oleh seorang wasit atau orang yang tidak ikut melakukan game.
Permainan ini sangat berguna untuk melatih pernafasan dan paru paru anda
di dalam air. Hal ini dikarenakan karena anda akan menyelam ke dalam dasar
kolam renang untuk mencari barang tersebut. Tidak hanya itu, permainan
berburu harta karun ini dapat meningkatkan ketelitian anda sebagai pemain.
Karena anda harus menyelam dan memasang kedua mata anda untuk melihat
sekeliling dasar kolam apakah terdapat harta karun yaitu sebuah koin atau bola.
Namun perlu diingat, permainan ini hanya diperuntukan untuk anda yang sudah
mahir berenang dan menyelam saja. Karena jika anda tidak mahir dalam
berenang dan menyelam, anda bisa tenggelam di kolam renang.
Gambar 3.9
Hal ini dikarenakan, menarik nafas dengan kuat kuat akan membuat anda
bertahan lama di dalam air. Sebenarnya anda juga bisa membuang nafas didalam
air melalui mulut anda secara perlahan. Langkah ini dinilai sangat baik dan tepat
karena bisa membuat anda bertahan lama di dalam air.
Dalam game ini, anggota yang paling lama menahan nafas di dalam air,
dialah yang diputuskan sebagai pemenangnya. Permainan kapal selam juga
sangat bermanfaat, karena bisa melatih kekuatan paru paru dalam menahan nafas
didalam air.
Gambar 3.10
Permainan bola voli tidak hanya bisa dilakukan di darat saja, namun bisa
juga dilakukan di kolam renang. Permainan ini sangat mudah dilakukan oleh
semua kalangan. Anda yang berminat melakukan permainan bola voli di atas
kolam renang harus menyiapkan beberapa perlengkapan seperti net, bola voli,
dan peluit atau sempritan.
Tidak hanya itu, anda juga harus pandai dalam bergerak di dalam air. Hal ini
dikarenakan saat bermain bola voli tentunya anda akan berlari kesana kesini
untuk mengejar dan memukul bola. Permainan bola voli kolam renang juga
membutuhkan satu wasit yang duduk dipinggir kolam renang. Perlu diingat, bagi
anda yang menginginkan bermain permainan bola voli, harus pandai berenang
agar tidak tenggelam didalam air.
Gambar 3.11
Renang merupakan salah satu cabang olahraga yang dapat diajarkan kepada
anak - anak sejak berumur tingkat Taman Kanak-kanak termasuk di dalamnya
Play Group sampai dengan tingkat mahasiswa. Ada yang lebih ekstrim lagi, yaitu
mulai diajarkan kepada bayi berumur beberapa bulan tetapi banyak pula yang
baru belajar renang setalah berumur tua (Kasiyo Dwijowinoto, 1979)
Renang adalah suatu jenis olahraga yang dilakukan di air. Olahraga ini
dapat dilakukan mulai dari anak kecil sampai dengan orang tua. Olahraga ini
sangat berguna sebagai alat pendidikan, sebagai rekreasi yang sehat,
menanamkan keberanian, percaya diri dan sebagai terapi yang kadang-kadang
dianjurkan oleh dokter (Soekarno 19984:1).
Perenang yang ringan mempunyai daya apung yang lebih tinggi dan
menimbulkan hambatan lebih sedikit daripada perenang yang lebih berat. Faktor-
faktor yang mempengaruhi daya apung dan posisi perenang antara lain bentuk
tubuh, ukuran tulang, perkembangan otot, berat badan, jumlah relatif jaringan
lemak, kapasitas paru dan sebagainya. (Soekarno, 1985:13).
Keterangan:
D = Dorongan
H = Hambatan
1. Hambatan :
Ada tiga jenis hambatan air:
1). Hambatan dari depan.
2). Geseran kulit.
3). Hambatan ekor atau pusaran air.
2. Geseran kulit adalah hambatan air yang langsung di sisi badannya. Dalam
Gambar dilukiskan oleh garis-garis putus. Jenis hambatan ini penting untuk
kapal terbang, kapal air dan kendaraan-kendaraan dengan kecepatan tinggi,
tetapi dalam berenang hanya mempunyai pengaruh yang kecil.
3. Hambatan ekor atau pusaran arus adalah hambatan yang disebabkan oleh
air yang tidak mampu mengisi bagian belakang badan yang tidak mendatar,
sehingga badan harus menarik sejumlah molekulmolekul air. Dalam
Gambar dilukiskan oleh garis ikal. Jenis hambatan ini penting untuk
Gambar 4.2
Keterangan:
Hambatan depan ----
Geseran kulit ccc =
Hambatan ekor
Ak
Rea
Gambar 4.4
2. Dorongan:
Gambar 4.5
Aksi 25 Kg
3. Tarikan Lengan:
Ada 3 jenis tarikan lengan dengan variasi-variasinya yang dapat
digunakan dalam gaya crawl atau gaya kupu-kupu yang dapat
menimbulkan berbagai jumlah dorongan:
1 2 3 4
5
Gambar 4.8
Posisi telapak tangan ini menentukan besar kecilnya dorongan yang
diberikan oleh lengan pada saat lengan melakukan tarikan.
Ada 5 posisi telapak tangan:
1. Telapak tangan mendatar, jari-jari dan ibu jari bersatu.
A B
Gambar 4.9
Keterangan :
A Mobil Berhenti
B Mobil bergerak
1. Sebuah kapal yang bermuatan ringan lebih mudah ditarik atau didorong
dalam air daripada kapal yang bermuatan berat yang mempunyai
ukuran dan bentuk yang sama.
2. Kapal itu memindahkan lebih sedikit air, dengan sendirinya
manampung lebih sedikit, dan inersia yang harus diatasinya dengan
lebih sedikit.
3. Seorang perenang yang lebih ringan mengapung lebih tinggi dan
menimbulkan hambatan yang lebih sedikit daripada perenang yang
lebih berat, yang daya apungnya lebih sedikit daripada ukuran yang
sama
4. Perenang-perenang mempunyai bermacammacam bentuk tubuh,
ukuran tulang, perkembangan otot, berat, jumlah relatif dari jaringan
lemak, kapasitas paru-paru dan sebagainya (Perenang-perenang
mempunyai bermacam-macam bentuk tubuh, ukuran tulang,
perkembangan otot, berat, jumlah relatif dari jaringan lemak, kapasitas
paru-paru dan sebagainya)
Gambar 5.1
Manusia sudah berenang gaya bebas sejak zaman kuno. Di dunia Barat,
gaya bebas pertama kali dilombakan tahun 1844 di London. Perenang dari suku
Indian dengan mudah mengalahkan perenang dari Inggris. Walaupun demikian,
pria Inggris waktu itu menganggap gaya bebas tidak elegan, karena banyak
memercikkan air ke sana ke mari. Dalam lomba renang, perenang Inggris tetap
mempertahankan gaya dada.
Gamabr 5.2
Gaya bebas (bahasa Inggris: free swim) adalah berenang dengan posisi
dada menghadap ke permukaan air. Kedua belah lengan secara bergantian
digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara kedua
belah kaki secara bergantian "dicambukkan" naik turun ke atas dan ke bawah.
Sewaktu berenang gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air.
Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan keluar dari air, saat tubuh menjadi
miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang
Tidak seperti halnya gaya punggung, gaya dada, dan gaya kupu-
kupu, Federasi Renang Internasional (FINA) tidak mengatur teknik yang
digunakan dalam lomba renang kategori gaya bebas. Perenang dapat berenang
dengan gaya apa saja, kecuali gaya dada, gaya punggung, atau gaya kupu-kupu.
Walaupun sebenarnya masih ada teknik-teknik renang "gaya bebas" yang lain,
gaya krol (front crawl) digunakan hampir secara universal oleh perenang dalam
lomba renang gaya bebas, sehingga gaya krol identik dengan gaya bebas.
Bila breast stroke adalah istilah untuk teknik renang gaya dada, maka istilah
lain untuk renang dengan gaya bebas disebut juga dengan istilah crawl stroke.
Gaya ini di tahun 1844 pertama kali diperlombakan dan para perenang sangat
memfavoritkan renang gaya bebas ini sebab memang menjadi teknik yang paling
gampang dipelajari.
Tak hanya mudah dipelajari sekaligus dilatih, gaya bebas merupakan gaya
renang paling cepat. Inti dari teknik gaya renang ini adalah dengan meluncur ke
permukaan air di mana bagian dada menempel pada permukaan air, tepat seperti
juga akan gerakan teknik renang gaya kupu-kupu dan dada. Pada gerakan teknik
ini, posisi tubuh serta kaki lurus sejajar sambil kepala masuk ke dalam air.
Untuk dapat menjadi mahir dalam melakukan teknik renang gaya bebas,
sebaiknya kita belajar setiap teknik gerakannya secara benar. Berikut di bawah
ini adalah serangkaian gerakan penting untuk dipelajari. Walau memang berjudul
“bebas” tetap saja ada teknik yang perlu dilatih supaya performa matang.
Gambar 5.3
Berenang dengan gaya bebas tak sesepele itu, posisi tubuh tetap harus tepat
dan sewaktu Anda melakukannya posisi badan perlu streamline. Streamline di
sini artinya mulai dari kaki hingga kepala sejajar dan lurus. Ini adalah awal ketika
Anda masuk ke dalam air dan memosisikan diri.
2. Teknik Meluncur
Gambar 5.4
Gambar 5.5
Setelah posisi tubuh, teknik meluncur dan teknik lengan, teknik gerakan
kaki pun menjadi hal yang vital untuk dipelajari juga. Untuk menjadi mahir
dalam gerakan kaki, Anda perlu melakukan latihan dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
Gambar 5.6
Pada gerakan lengan atau tangan juga ada tekniknya tersendiri. Supaya
teknik renang dalam gaya bebas dapat dilakukan secara sempurna, ada 2 jenis
latihan yang kiranya perlu untuk Anda coba dan praktikkan, yakni latihan di
tempat serta latihan sambil meluncur. Berikut adalah kedua cara latihan yang
dimaksud:
Latihan di Tempat
1. Ketika melakukan latihan gerakan lengan atau tangan di tempat, awali
dengan posisi berdiri di mana sambil membungkukkan tubuh dan
meluruskan kedua tangan.
2. Tariklah ke bawah tangan kanan Anda seraya menekan air hingga
akhirnya ada di bawah tubuh.
3. Ketika tangan sudah ada atau sampai di bawah tubuh, secara cepat
bengkokkan atau tekuk siku dan angkat tangan.
4. Lakukan langkah tersebut secara bergantian pada tangan kanan dan
juga kiri.
5. Diperlukan latihan gerakan berulang untuk bisa menyempurnakannya
tanpa membuat kesalahan sehingga latihan di tempat bisa dianggap
selesai.
5. Teknik Pernapasan
Gambar 5.7
Dalam renang, memang gaya yang paling nyaman untuk mengambil napas
adalah gaya punggung, namun bukan berarti gaya bebas terlalu sulit dalam
melakukan hal tersebut. Untuk teknik pernapasan dalam gaya bebas, berikut
adalah langkah-langkah yang perlu Anda tahu:
Gambar 5.8
Gambar 5.9
Gambar 5.10
Gambar 5.11
1. Melatih Otak
Gambar 5.12
Gaya bebas pada olahraga renang adalah gerakan yang cepat dan bahkan
tercepat bila dibandingkan dengan 3 gaya populer lainnya. Itulah mengapa
gaya bebas disebut sebagai gaya yang dinamis dengan sinkronisasi seluruh
gerakan tubuh yang maksimal apabila dilakukan secara tepat.
Gambar 5.13
Gambar 5.14
Pasti kita sudah sering mendengar tentang manfaat dari olahraga renang
sebagai cara meninggikan badan bukan? Nyatanya memang demikian, dan
perkembangan tinggi badan dapat dialami dengan melakukan teknik renang
bergaya bebas. Karena saking bermanfaatnya bagi pertumbuhan fisik, banyak
kita jumpai di mana anak-anak sudah diajarkan berenang.
Ketimbang teknik gaya yang lainnya, gaya bebas pada renang adalah
yang dianggap paling baik untuk meningkatkan tinggi badan. Efektivitas dari
gaya ini bisa dibuktikan sendiri dan bahkan bisa lebih berdampak sebab
gerakannya sangat cepat dan dinamis sehingga tubuh otomatis akan tertarik
ke belakang dan ke depan serta naik dan turun yang membantu perkembangan
tulang dan otot.
Gambar 5.15
Tak banyak yang tahu bahwa selain dapat meninggikan tubuh, teknik
renang khususnya yang bergaya bebas mampu membentuk postur tubuh
menjadi lebih baik. Bagi Anda yang ingin menunjang penampilan,
membentuk postur tubuh ideal adalah ide yang bagus dan renang gaya bebas
patut dicoba.
Tak ada salahnya memang untuk melakukan fitness supaya postur tubuh
lebih cepat terbentuk, namun bila Anda menyukai renang, cobalah
mempelajari gaya bebas. Gerakan dinamis pada gaya bebas akan membantu
supaya otot seluruh tubuh, khususnya otot perut, betis, paha, bahu, kaki dan
lengan bergerak terus sehingga postur tubuh terbentuk secara lebih maksimal.
Gambar 5.16
Pada gaya bebas, latihan akan meliputi mengambil dan menahan napas
tentu di saat tertentu yang dianggap paling pas. Dengan begitu, perenang pun
tak kehabisan napas maupun tersedak air. Latihan seperti itulah yang mampu
membuat Anda terbiasa dalam pengaaturan napas sehingga pernapasan juga
jauh lebih baik, kuat dan bisa juga menjadi lebih panjang.
6. Melatih Otot
Gambar 5.17
Jika secara rajin berenang menggunakan teknik gaya bebas, maka tak
salah lagi otot tubuh akan menjadi terlatih sekaligus jauh lebih kuat. Bagi
Anda yang memiliki keluhan seringnya mengalami kejang otot maupun
kram, bisa mencoba melakukan renang gaya bebas supaya otot lebih kuat
sehingga tak gampang kram apalagi kejang.
Gaya bebas adalah gaya berenang yang paling cepat dibandingkan gaya-
gaya yang lainnya. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap perenang untuk
menguasai gaya ini dengan baik. Berikut ini beberapa kesalahan yang biasa
terjadi sewaktu berenang gaya bebas.
1. Kesalahan pertama
Gambar 5.18
Wajah berada diatas air. Jika Anda melakukan hal ini, maka bagian
bawah badan Anda akan cenderung untuk turun ke bawah, sehingga tahanan air
akan membesar. Akibatnya, kecepatan Anda akan berkurang. Solusinya,
benamkanlah wajah Anda kedalam air, dengan wajah menghadap ke bawah agak
ke depan (membentuk sudut 45 derajat, menyerupai lampu senter yang sedang
menyorot). Dengan wajah menghadap agak ke depan, Anda akan memiliki
pandangan yang baik. Sebaliknya, jika wajah Anda menghadap tegak lurus ke
dasar kolam, Anda akan berenang seperti kuda bendi yang mengenakan
kacamata kuda.
2. Kesalahan kedua
Gambar 5.19
3. Kesalahan ketiga
4. Kesalahan keempat
Gambar 5.20
5. Kesalahan kelima
Kesalahan yang sering terjadi adalah tangan kita turun sesudah masuk
kembali kedalam air (yakni pada fase ekstensi). Hal ini akan menghambat laju
kita. Disamping itu, jika kesalahan ini kita lakukan bersamaan dengan
mengambil nafas, maka wajah kita tidak akan bisa menyembul dari permukaan
air dengan optimal sehingga kita menjadi kurang nyaman dalam mengambil
nafas. Yang benar, begitu tangan Anda masuk kembali kedalam air,
sorongkanlah lurus kedepan sejajar permukaan air, seolah-olah hendak meraih
benda terapung yang terletak jauh di depan Anda. Inilah fase ekstensi yang benar.
F. Pengertian Kecemasan
Gambar 5.21
Cemas menurut kamus besar Bahasa Indonesia (1999) adalah “tidak
tentram hati (karena khawatir, takut), gelisah” (hlm.181). Anshel (1977)
dalam Nurseto (2001:14) mengatakan kecemasan adalah reaksi emosi
Dari berbagai pendapat para ahli yang telah diuraikan, maka dapat
disimpulan bahwa kecemasan adalah keadaan emosi yang ditandai dengan
adanya gejala beban psikologis berupa ketegangan, ketakutan, stress,
perasaan tertekan, kegelisahan, kekhawatiran, frustasi dan konflik batin yang
tidak dimengerti penyebabnya baik secara nyata maupun imajinasi yang
sering dialami seseorang.
Gambar 5.22
2. Secara psikis
Mudah risi, baik terhadap pakaian yang dipakainya maupun situasi dan
kondisi lapangan atau ruangan yang akan dipakainya, sering
membesarbesarkan kemampuan lawan dan memperbincangan
kekurangan atau kelemahan dirinya dan dalam bicara sering emosional
atau kadangkadang bicaranya gagap.
3. Secara fisiologis
Gerak terasa kaku akibat getaran-getaran yang disebabkan oleh
persyarafan secara umum, perubahan secara fisiologis termasuk di
dalamnya sekresi hormon adrenalin, perubahan-perubahan dari
kegiatan organ tubuh melalui denyut nadi bertambah, diare, konstipasi
(sembelit), dan sering ingin kencing.
a. Kecemasan Ringan
Kecemasan ringan berhubungan dengan ketegangan akan peristiwa
kehidupan sehari-hari. Pada tingkat ini lahan persepsi melebar dan
individu akan berhati-hati dan waspada. Individu terdorong untuk
belajar yang akan menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas.
1. Respon fisiologis : sesekali nafas pendek, nadi dan tekanan darah
naik, gejala ringan pada lambung, muka berkerut dan bibir bergetar.
2. Respon kognitif : lapang persegi meluas, mampu menerima
ransangan yang kompleks, konsentrasi pada masalah,
menyelesaikan masalah secara
efektif.
3. Respon perilaku dan emosi : tidak dapat duduk tenang, tremor halus
pada tangan, suara kadang-kadang meninggi.
c. Kecemasan Berat
Pada kecemasan berat lahan persepsi menjadi sempit. Individu
cenderung memikirkan hal yang kecil saja dan mengabaikan hal-hal
yang lain. Individu tidak mampu berfikir berat lagi dan membutuhkan
banyak pengarahan atau tuntutan.
1. Respon fisiologis : sering nafas pendek, nadi dan tekanan darah
naik, berkeringat dan sakit kepala, penglihatan kabur.
2. Respon kognitif : lapang persepsi sangat menyempit, tidak mampu
menyelesaikan masalah, respon prilaku dan emosi, perasaan
ancaman meningkat, verbalisasi cepat, blocking.
3. Respon prilaku dan emosi : perasaan ancaman meningkat,
verbalisasi cepat, blocking.
d. Panik
Pada tingkat ini persepsi sudah terganggu sehingga individu sudah
tidak dapat mengendalikan diri lagi dan tidak dapat melakukan apa-
apa walaupun sudah diberi pengarahan.
1. Respon fisiologis : nafas pendek, rasa tercekik dan berdebar, sakit
dada, pucat, hipotensi.
2. Respon kognitif : lapang persepsi menyempit, tidak dapat berfikir
lagi.
3. Respon prilaku dan emosi : agitasi, mengamuk dan marah,
ketakutan, berteriak-teriak, blocking, persepsi kacau, kecemasan
3. Macam Kecemasan
a. State Anxiety
Hackfort & Schwenkmezger (1993) dalam Nurseto (2011:15)
mendefinisikan state kecemasan sebagai : “subjective, consciously
perceived feelings of inadequacy and tension accompanied by an
increased arousal in the autonomous nervous system.”
Sementara Spielberger dalam Hackfort & Schwenkmezger, (1993)
mengatakan :
b. Trait Anxiety
Spielberger dalam Nurseto (2011: 15) mengatakan:
“The concept of trait anxiety depicts relatively stable individual
differences in susceptibility to anxiety reactions, i.e., in the tendecy to
perceive a broad spectrum of situation as dangerous or threatening.”
Sementara Hackfort & Schwenkmezger (1993) dalam Nurseto (2011:
15) berpendapat:
Endler & Okada dalam Nurseto (2011: 15) membagi trait kecemasan
ke dalam 4 komponen, yaitu:
1. Ancaman terhadap ego di dalam lingkungan sosialnya.
2. Kecemasan yang berkaitan dengan bahaya yang mengancam fisik.
3. Kecemasan yang berkaitan dengan situasi yang kompleks dan
tidak dapat diduga.
4. Kecemasan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
4. Denyut Nadi
Nadi adalah denyut nadi yang teraba pada dinding pembuluh darah arteri
yang berdasarkan systol dan gystole dari jantung. Nadi perifer adalah gelombang
yang berjalan dalam pembuluh darah arteri akibat keluarnya sejumlah darah yang
dipompakan oleh ventrikel kiri (stroke volume) ke arah dinding aorta. Dinding
aorta mengalami disternsi setiap kali terjadi stroke volume sehingga
menimbulkan gelombang denyut yang berjalan dengan cepat dalam pembuluh
arteri (Murtiati et all, 2010).
Denyut arteri adalah suatu gelombang yang teraba pada arteri bila darah
dipompa keluar jantung. Denyut ini mudah diraba di suatu tempat di mana arteri
melintasi sebuah tulang yang terletak dekat permukaan. Seperti misalnya: arteri
radialis di sebelah depan pergelangan tangan, arteri temporalis di atas tulang
temporal, atau arteri dorsalis pedis di belokan mata kaki. Yang teraba bukan
darah yang di pompa oleh jantung masuk ke dalam aorta melainkan gelombang
tekanan yang dialihkan dari aorta dan merambat lebih cepat daripada darah itu
sendiri (Evelyn, 2006).
Ada beberapa tempat yang dapat digunakan mengukur denyut nadi, antara
lain radialis, temporalis, karotid, brachialis, femoralis, popliteal, tibia posterior,
dan pedal. Kecepatan denytu nadi normal pada orang dewasa adalah 60 – 100
kali permenit. Denyut nadi dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, aktivitas, status
kesehatan, obat-obatan, kondisi emosional (cemas), dan lain-lain (Murtiati et all,
2010). Frekuensi denyut nadi manusia bervariasi, tergantung dari banyak faktor
yang mempengaruhinya, yaitu :
a. Usia
Frekuensi nadi secara bertahap akan menetap memenuhi
kebutuhan oksigen selama pertumbuhan. Pada orang dewasa efek
fisiologi usia dapat berpengaruh pada sistem kardiovaskuler. Pada usia
yang lebih tua lagi dari usia dewasa penentuan nadi kurang dapat
dipercaya
Frekuensi denyut nadi pada berbagai usia, dengan usia antara bayi
sampai dengan usia dewasa. Denyut nadi paling tinggi ada pada bayi
kemudian frekuensi denyut nadi menurun seiring dengan pertambahan
usia.
3 2 tahun 80 - 120
5 10 tahun 70 - 110
6 14 tahun 65 - 100
7 >14 tahun 60 - 100
Tabel 5.1
b. Jenis Kelamin
Denyut nadi yang tepat dicapai pada kerja maksimum pada
wanita lebih tinggi dari pada pria. Pada laki-laki muda dengan kerja
50% maksimal rata-rata nadi kerja mencapai 128 denyut permenit,
pada wanita 138 denyut permenit. Pada kerja maksimal pria rata-rata
nadi kerja mencapai 154 denyut per menit dan pada wanita 164 denyut
per menit.
c. Ukuran Tubuh
Ukuran tubuh yang penting adalah berat badan untuk ukuran
tubuh seseorangyaitu dengan menghitung IMT (Indeks Masa Tubuh)
dengan Rumus :
BB(Kg)IMT=TB(m) X TB(m)
Keteranan :
IMT = Indek Masa Tubuh
BB = Berat Badan
TB = Tinggi Badan.
d. Kehamilan
Frekuensi jantung meningkat secara progresif selama masa
kehamilan dan mencapai maksimal sampai masa aterm yang
frekuensinya berkisar 20% diatas keadaan sebesar hamil.
f. Riwayat Kesehatan
Riwayat seseorang berpenyakit jantung, hipertensi, atau
hipotensi akan mempengaruhi kerja jantung. Demikian juga pada
penderita anemia (kurang darah) akan mengalami peningkatan
kebutuhan oksigen sehingga Cardiac output meningkat yang
mengakibatkan peningkatan denyut nadi.
i. Sikap Kerja
Posisi atau sikap kerja juga mempengaruhi tekanan darah.
j. Faktor Fisik
Kebisingan merupakan suatu tekanan yang merusak
pendengaran. Selama itu dapat meningkatkan denyut nadi, dan
mempengaruhi parameter fisiologis yang lain yang dapat menurunkan
kemampuan dalam kerja fisik. Penerangan yang buruk menimbulkan
ketegangan mata, hal ini mengakibatkan kelelahan mata yang
berakibat pada kelelahan mental dan dapat memperberat beban kerja.
k. Kondisi Psikis
Kondisi psikis dapat mempengaruhi frekuensi jantung.
Kemarahan dan kegembiraan dapat mempercepat frekuensi nadi
seseorang. Ketakutan, kecemasan, dan kesedihan juga dapat
memperlambat frekuensi nadi
seseorang.
Gambar 6.1
Menurut Tri Tunggal Setiawan (2004: 8-14) bahwa teknik renang gaya
crawl meliputi beberapa unsur gerakan yaitu: posisi tubuh, gerakan lengan,
gerakan tungkai, gerakan pengambilan nafas dan gerakan koordinasi. Renang
crawl mempunyai beberapa jenis ialah: (1) Gaya Crawl Australia, (2) Gaya
Crawl Amerika, dan (3) Gaya Crawl Jepang (Kasiyo Dwijowinoto, 1980: 12).
1) Posisi badan, Seperti halnya semua gaya, badan harus se streamline mungkin
atau sehorisontal mungkin dan masih memungkinkan lengan dan tungkai
melakukan fugsinya menimbulkan dorongan.
3) Gerakan lengan gaya crawl dapat dibagi menjadi 3 fase, yaitu menarik (pull),
mendorong (push) dan pemulihan atau istirahat (recovery). Adapun
gerakannya: menarik dimulai setelah telapak tangan masuk ke dalam air di
depan kepala sampai lengan mencapai bidang vertical. Sesudah itu
dilanjutkan dengan telapak tangan mendorong ke belakang sampai dengan
lurus ke belakang. Kemudian dilanjutkan dengan pemulihan (recovery) yaitu
mengangkat siku ke luar dari air dengan diikuti lengan bawah dan jari-jari
secara rileks digeser ke muka dekat badan di luar permukaan air. Setelah siku
melewati kepala, jari dimasukkan kedalam air di sebelah muka dan kepala.
Siku harus bisa melalui lubang yang dimasuki oleh jari-jari itu (Soekarno,
1985: 26).
Gambar 6.2
3. Variasi yang ketiga dilakukan ketika satu lengan masuk, lengan yang
berlawanan telah melewati titik tengah tarikan. Gerakan ini cocok
dengan perenang yang menggunakan pernapasan timbal balik (dua belah
pihak) dan dua pukulan gerakan tungkai, kadang-kadang di sertai juga
dengan kecepatan tinggi dari pergantian gerakan lengan.
Gambar 6.4
A. Fase menarik
Fase menarik, terdiri dari: (1) Masuknya tangan dalam air, (2) Masuknya
ujung jari tangan, (3) Tarikan di bawah air, (4) Permulaan tarikan lengan, dan (5)
Lamanya tarikan siku bengkok.
Gambar 6.5
Gambar 6.6
2. Permulaan tarikan lengan. Ketika satu tangan dan lengan sama sekali
telah berada di bawah permukaan air, telapak tangan di putar dari posisi
B. Fase Mendorong
Fase Mendorong. Dimulai ketika tangan di bawah badan dan lengan atas
pada sudut 90o dengan badan. Selanjutnya dari titik ini ke belakang tangan di
dorongkan dengan perluasan siku sampai dorongan berakhir di mana siku
hampir mencapai perluasan seluruhnya.
C. Fase Istirahat
Fase Istirahat. Dalam istirahat yang perlu diperhatikan bahwa istirahat
lengan di mulai ketika tangan dan lengan bawah masih dalam air. Masih
banyak yang percaya bahwa tangan didorongkan ke belakang pada waktu
seluruh tangan di bawah air.
5) Teknik gerakan tungkai. Sebuah fakta, bahwa gerakan tungkai itu digunakan
sebagai alat stabilisator dan netralisator, dan bukannya sebagai kekuatan
pendorong dalam gaya crawl, janganlah latihan tungkai tidak mendapat
perhatian. Gerakan dari tungkai sangat penting dan kadang-kadang sangat
kuat. Bila tungkai tidak dilatih dengan baik, tungkai akan menjadi cepat lelah
dan menjadi kurang efektif dalam peranan sebagai alat stabilisator, dan
mengakibatkan pinggul dan tungkai turun terlalu rendah dan dapat bergerak
menyamping, menimbulkan tahanan yang lebih besar. Jika gerakan tungkai
itu jelek dan tidak menggerakkan perenang secara efektif pada saat memakai
papan renang, maka ketika berenang tungkai akan melakukan kerjanya secara
kurang efisien dan mungkin akan menimbulkan hambatan tambahan. Ada
perbedaan antara menggerakan tungkai dengan memegang papan peluncur
Gambar 6.7
Gerakan kaki yang bisa dilakukan dalam berenang adalah tungkai kanan kiri
di luruskan dan di gerakakkan secara bergantian dan dengan jarak kira-kira 40
cm.. Gerakan kaki menurut Soekarno (1985: 25) yaitu:
1) Kaki pada jarak maksimalnya (kira-kira 40 cm)
2) Tungkai kiri ada pada dasar gerakan ke bawah dan tungkai kanan
pada puncak gerakan ke atas.
3) Tungkai kiri, tanpa menekuk lutut, mulai bergerak ke atas. Perenang
harus selalu diperingatkan untuk gerakan ke atas dengan tungkai
lurus, karena bila lutut di tekukakan menimbulkan kekuatan negatif
yang akan menahan perenang. Tungkai kanan mulai bergerak ke
bawah dengan diikuti tekukan pada lutut; tungkai hampir sama
seperti dalam posisi 1.
4) Tungkai kiri turun ke atas, tanpa pembengkokan pada lutut. Tungkai
kanan mulai ke bawah dengan kuat dengan tungkai atas dipaksa ke
bawah. Lutut mulai lurus dan ketika kaki kanan melewati tungkai
kiri, mata kaki berada pada garis pararel dengan tumit kaki kanan.
Gambar 6.8
Gerakan lengan gaya crawl menurut Sukintaka (1992: 97), di dalam proses
gerakan lengan gaya crawl ada 3 fase:
1) Menarik
a) Lengan ditarik silang bawah dada dengan kuat
b) Siku tetap dalam posisi sedikit bengkok
c) Siku tidak boleh ke luar terlalu jauh dari garis vertikal bahu
2) Mendorong: Gerakan mendorong sampai lengan lurus ke belakang
3) Istirahat
a) Siku harus selalu lebih tinggi dari bagian lengan yang lain
b) Lengan harus rileks
c) Telapak tangan tetap menghadap ke belakang
d) Jari-jari tetap menuju ke bawah dan rileks
e) Irama gerakan harus sama dengan irama gerakan menarik dari
lengan yang lain.
Gambar 6.9
Jarak tempuh nomor renang gaya crawl di bedakan menjadi putra dan
putri. Menurut Sukintaka (1992: 87) yang termasuk nomor renang gaya bebas
putra yaitu 50 m gaya bebas, 100 m gaya bebas, 200 meter gaya bebas, 400 meter
gaya bebas, 1500 m gaya bebas, 4 x 50 m gaya bebas estafet, 4 x 100 m gaya
bebas, 4 x 200 m gaya bebas, sedangkan yang termasuk nomor renang gaya bebas
putri yaitu 50 m gaya bebas, 100 m gaya bebas, 200 m gaya bebas, 400 m gaya
bebas, 800 m gaya bebas, 4 x 50 m gaya bebas, 4 x 100 m gaya bebas.
C. Waktu/Kecepatan
Gambar 6.10
Gambar 7.1
Kecelakaan di air bisa terjadi kapan saja dan itu berakibat fatal karena
korban akan mengalami kesulitan bernapas. Dalam hal ini renang penyelamatan
berfungsi untuk menyematkan korban kecelakaan air. Oleh karena itu kita harus
menguasai dasar-dasar penyelamatan di air agar dapat mengantisipasinya
1. Dasar-Dasar Penyelamatan
4. Pernapasan Buatan
a. Teknik Pemberian Napas Buatan.
Apabila kita menemukan seseorang mengalami pingsan atau sulit bernapas, hal
yang dapat kita lakukan sebagai berikut.
a. Bersihkan saluran pernapasan.
b. Hidung jangan ada yang menghalangi.
c. Mulut jangan ada lumpur atau makanan.
d. Kemudian lakukan pernapasan buatan dengan pedoman sebagai
berikut.
1. Lakukan pernapasan buatan dengan segera karena jika
terlambat jiwa orang tidak akan tertolong.
2. Lakukan pernapasan buatan sampai korban bernapas teratur.
3. Lakukan cara pernapasan buatan yang kita ketahui betul dan
sesuaikan dengan keadaan korban
b. Macam-Macam Pernapasan Buatan.
Cara memberikan napas buatan pada korban dapat dilakukan dengan berbagai
macam cara sebagai berikut.
a. Pernapasan dari mulut ke mulut.
b. Pernapasan dari mulut melalui tube dengan masker muka.
Berbagai macam kecelakaan atau cedera yang sering menimpa seorang siswa
atau atlet yang sedang berenang dikolam renang, antara lain sebagai berikut.
a. Kejang-kejang otot (kram), seperti otot tungkai/kaki, otot lengan, dan otot
perut.
c. Luka, baik luka dalam maupun luka luar yang diakibatkan oleh benturan
dengan sesama perenang, alat pemisah kolam, dan sisi kolam (dinding) atau
lantai kolam (jika dangkal).
e. Tidak dapat berenang sehingga terlalu banyak minum air kolam. Penyebab
lainnya, terutama penyakit yang diderita atau yang tidak terduga lainnva.
Anak- anak sangat menyukai air. Dengan badan yang kecil , bak mandi
pun dapat menjadi tempat berbahaya bagi anak-anak. Untuk itu bagi orang
tua yg memiliki anak kecil harus senantiasa menjaga anaknya ketika bermain
air, terutama jika berada di kolam renang. Secara umum, tenggelam di kolam
renang dapat disebabkan oleh kram kaki atau leher, penurunan kesadaran,
bermain di air yang dalam, tidak bisa berenang, dan jatuh terpeleset.
Ditambah lagi, banyak yang tidak munggunakan alat penyelamat yang
lengkap.
Sering kita lihat ketika perenang mengalami kram, dia akan langsung
berusaha ke tepi, sehingga akan terlihat gerakan yang tidak teratur dan laju
renangnya pun lambat. Gerakan yang tidak teratur ini disebabkan oleh rasa
sakit dan kepanikan perenang. Jika di kolam renang, langsung berusaha ke
tepi sesaat terjadi kram mungkin menjadi solusi yang bagus, namun bila open
water (danau, sungai, laut) jelas ini bukan solusi yang baik.
Memar adalah cedera yang disebabkan oleh benturan atau pukulan pada
kulit. Jaringan di bawah permukaan kulit rusak dan pembuluh darah kecil
pecah, sehingga darah dan cairan seluler merembes ke jaringan sekitarnya
(Morgan, 1993: 63). Memar ini menimbulkan daerah kebiru-biruan atau
kehitaman pada kulit. Bila terjadi pendarahan yang cukup, timbulnya
pendarahan didaerah yang terbatas disebut hermatoma (Hartono Satmoko,
1993:191). Nyeri pada memar biasanya ringan sampai sedang dan
pembengkakan yang menyertai sedang sampai berat.
Adapun memar yang mungkin terjadi pada daerah kepala, bahu, siku,
tangan, dada, perut dan kaki. Benturan yang keras pada kepala dapat
mengakibatkan memar dan memungkinkan luka sayat
(1) penderita didudukan, batang hidung dijepit sedikit kebawah tulang rawan
hidung, dalam posisi ibu jari berhadapan dengan jari-jari yang lain. Lakuka
kurang lebih 5 menit dengan jari tangan. Sementara penderita dianjurkan
bernafas melalui mulut.
(3) Kalau pemijatan tidak berhasil, maka atlet harus diberi perlotongan oleh
dokter atau dibawa kerumah sakit.
(4) Kalau pendarahan hidung tidak mau berhenti setelah pertolongan pertama
ini, kemungkinan besar disertai patah tulang, kadang-kadang deformitas
dapat terjadi.
(5) Bila terjadi fraktur atau retak pada tulang hidung, maka untuk
menghentikan pendarahan pada hidung tidak boleh dipijit, tetapi hanya diberi
kompres dingin saja, lalu dikirim kerumah sakit. Jangan sekali-kali
meniupkan udara dari hidung dengan paksa untuk mengeluarkan bekuan-
bekuan darah, karena ini akan menimbulkan pendarahan paru.
(1) hentikan pendarahan dari bibir atau gusi dengan penekenan secara
langsung dan kompres dingin.
(2) Bila gigi goyang atau fraktur, jangan mencabutnya. Kirim ke dokter gigi
untuk penanganan lebih lanjut.
(1) Bersihkan luka terlebih dahulu dengan obat yang mengandung antiseptik.
(2) setelah luka kering lalu diberi obat yang mengandung antiseptik seperti
betadine, apabila luka sobek lebih dari satu cm sebaiknya di jahit, apabila
lepuh dan robek, potonglah sisa-sisa kulitnya kemudian dibersihkan dan
bebatlah dengan bahan yang tidak melekat.
Keram perut juga salah satu penyebab kecelakaan air dimana korban
akan merasakan rasa keram campur nyeri di bagian perut hingga
tubuhnya tidak mampu digerakkan. Untuk mencegah terjadinya
keram perut diantaranya adalah dengan melakukan peregangan pada
pinggang sebelum Anda masuk ke dalam air dan jangan lupa ...
makanlah makanan apapun sebelum Anda berenang. Yang jelas
pencernaan anda tidak boleh dalam keadaan kosong saat berenang
untuk mencegah terjadinya keram perut.
4. Jangan Sendirian.
Jika anda merasa anda belum pandai berenang, maka jangan pernah
berenang sendirian. Mintalah rekan anda yang pandai berenang
untuk mengawasi anda. Siapa tahu tiba – tiba anda tenggelam,
setidaknya nyawa Anda dapat terselamatkan.
1. Tongkat
Alat bantu yang pertama yang harus selalu ada di samping penyelamat
saat mengajar renang adalah sebuah tongkat yang panjangnya 1 meter dan
garis tengahnya 2 cm. Cara penggunannya apabila ada peristiwa mendadak
dan siswa membutuhkan pertolongan, dimana posisinya dekat. Maka
penyelamat tinggal menyodorkan tongkat tersebut supaya dipegang,
penyelamat tidak usah capecape terjun dan membawa korban di dalam
kolam.
2. Tambang Plastik
Alat bantu yang kedua adalah tambang plastik, yang panjangnya 5
meter dan besarnya sedang, digulung dan diikat dengan karet gelang,
dikaitkan pada celana renang. Cara penggunaannya apabila saat mengajar
ada siswa yang membutuhkan pertolongan, segera tambang tersebut dibuka
dan dilemparkan kepada korban, ujung tambang dipegang oleh penyelamat,
apabila korban sudah memegangnya, tarik ke tepi kolam. Alat bantu
tambang dipergunakan apabila jarak dengan korban sekitar 3-4 meter. Cara
ini juga sangat efisien dan efektif.
3. Ban
Alat bantu yang ketiga adalah ban yang diikatkan pada tambang yang
panjangnya 15 meter. Pada waktu melaksanakan pembelajaran renang, alat
ini selalu berada di samping penyelamat. Cara penggunaannya apabila ada
siswa yang membutuhkan pertolongan segera penyelamat melemparkan
ban tersebut ke arah korban, beri petunjuk supaya masuk ke dalam ban,
kemudian tarik ke tepi kolam. Alat bantu ini sangat efektif karena dapat
sekaligus menolong siswa 2-3 orang di tempat dalam, apabila lemparan
penyelamat kurang tepat, penyelamat harus segera terjun ke dekat korban.
Gambar 8.1
Dimana camera dibawah air digunakan untuk Televisi, peralatan itu harus
dioperasikan dengan menggunakan remote control, dan tidak boleh mengganggu
penglihatan dan pola perenang, dan tidak merubah konfigurasi kolam renang atau
membuat tanda menjadi tidak jelas.
Gambar 8.2
3. Starter
Gambar 8.3
Gambar 8.4
a. Satu pengawas pembalikan harus ditugaskan di tiap akhir lintasan pada
tiap lintasan.
Gambar 8.5
Ketua pencatat waktu dengan lintasan yang menjadi
tanggungjawabnya. Pada tiap lintasan terdiri dari 3 pencatat waktu. Ketua
pencatat waktu harus mengumpulkan kartu dari pencatat waktu pada tiap
lintasan, yang menunjukkan catatan waktu, harus mencatat atau menentukan
waktu resmi pada kartu tiap lintasan.
Setiap pencatat waktu harus mencatat waktu dari perenang yang telah
ditetapkan baginya. Stopwacthnya harus mendapat sertifikat. Harus
menghidupkan stopwatch pada tanda start dan harus mematikan stopwatch
bila perenang menyelesaikan lomba. Segera setelah lomba pencatat waktu
dari setiap llintasan harus mencatat waktudari stopwacthnya pada sebuah
kartu, memberikannya kepada ketua pencatat waktu. Mereka tidak boleh
clear(kembali NOL) stopwatch sampai mereka menerima tanda dari ketua
pencatat waktu atau referee untuk kembali ke NOL.
C. Peraturan Perlombaan
a. Seri (heats)
Waktu terbaik dari seluruh peserta yang dibuat dalam waktu dua belas (12)
bulan menjelang batas akhir (dead lina) hari perlombaan, harus didaftarkan
pada formulir pendaftaran dan disusun berdasarkan urutan oleh panitia
penyelenggara. Berikut ini aturan penempatannya:
1. Bila waktu seri, ini akan ditempatkan sebagai final dan renangnya
dilakukan pada sesi final.
3. Bila tiga seri, perenang tercepat akan ditempatkan dalam seri ketiga,
tercepat berikutnnya dalam seri kedua, tercepat berikutnya seri satu, dan
perenang ke empat berikutnya harus ditempetkan dalam seri ketiga,
perenang kelima dalam seri dua, danbegitu seterusnya.
4. Bila ada empat seri atau lebih, ketiga seri terakhir dari acara itu harus
disusun sesuai dengan tiga aturan diatas, seri terdahulu, tiga seri terakhir
5. Pengecualian, bila ada dua sri attau lebih dalam sebuah event, harus ada
minimum tiga perenang dalam seri pendahuluan, tapi bila berikutnya ada
yng mengundurkan diri ini akan mengurangi jumlah perenang, dengan
begitu dalam seri ini aakan kurang dari tiga.
2. Start
1. Start dalam gaya bebas, dada kupu-kupu dan gaya ganti perorangan harus
dengan loncat. Pluit panjang dari referee, perenang harus melangkah naik
keatas Starting Platform (balok start) dan diam. Aba-aba take your
marks dari starter, mereka harus segera ambil posisi start, dengan setidaknya
3. Gaya
2. Dalam acara estafet gaya ganti, para perenang melakukan empat gaya
renang, dalam urutan sebagai berikut, gaya punggung, dada, kupu dan
gaya bebas.
3. Tiap seksi gaya itu harus diselesaikan sesuai dengan aturan yang mana
digunakan untuk gaya tersebut.
5. Ukuran Kolam
1) Panjang
Panjang kolam yang digunakan dalam perlombaan adalah 50
meter.
2) Lebar
Lebar minimal kolam yang digunakan dalam perlombaan adalah
21 meter.
4) Dinding
Dinding kolam renang harus sejajar dan vertikal. Harus dibuat dari
bahan padat dan permukaannya tidak licin sampai 0,8 meter di
bawah permukaan air.
5) Lintasan
Jumlah lintasan pada perlombaan adalah delapan lintasan dengan
lebar lintasan sebesar 2,5 meter. Pada lintasan satu dan delapan,
antara lintasan dengan dinding, harus ada ruang selebar 50 cm dan
dibatasi dengan tali pembatas.
1. Gaya Bebas
Gaya bebas yang dilombakan antara lain jarak :
a. Gaya bebas jarak 50 meter (Pa / Pi)
b. Gaya bebas jarak 100 meter (Pa / Pi)
c. Gaya bebas jarak 200 meter (Pa / Pi)
d. Gaya bebas jarak 400 meter (Pa / Pi)
e. Gaya bebas jarak 800 meter (Pa / Pi)
3. Gaya Dada
Gaya dada yang dilombakan antara lain jarak :
a. Gaya dada jarak 50 meter (Pa / Pi)
b. Gaya dada jarak 100 meter (Pa / Pi)
c. Gaya dada jarak 200 meter (Pa / Pi)
4. Gaya Kupu
Gaya kupu yang dilombakan antara lain jarak :
a. Gaya kupu jarak 50 meter (Pa / Pi)
b. Gaya kupu jarak 100 meter (Pa / Pi)
c. Gaya kupu jarak 200 meter (Pa / Pi)
5. Gaya Ganti
Gaya ganti yang dilombakan antara lain jarak :
a. Gaya ganti jarak 200 meter (Pa / Pi)
b. Gaya ganti jarak 400 meter (Pa / Pi)
A. Memperbaiki Teknik
Gambar 9.1
2. Perbaiki Keseimbangan
Ini merupakan cara yang jitu untuk mengurangi gesekan. Agar Anda terus
seimbang, jaga posisi tubuh tetap horizontal saat Anda bergerak melewati air.
Hal ini mengurangi jumlah air yang menghalangi jalan dan memperlambat Anda.
Metode ini sangat penting khususnya untuk gaya bebas, di mana Anda harus
menjaga diri agar tidak mengangkat kepala terlalu tinggi saat bernapas atau
melihat ke depan Anda, yang mengganggu keseimbangan dan menyebabkan
Anda menendang lebih kuat untuk menjaga keseimbangan yang terganggu
karena posisi tubuh menjadi lebih berat ke bagian depan tubuh.
1) Untuk gaya dada dan kupu-kupu, metode ini sedikit berbeda karena
posisi tubuh Anda tidak seimbang dengan sempurna.
Gambar 9.3
Coba buat diri Anda sepanjang mungkin saat berada di dalam air, walaupun
kedengarannya konyol. Semakin tinggi atau panjang tubuh Anda, semakin
kurang pergolakan yang tubuh Anda hadapi sehingga semakin sedikit gesekan
yang terjadi saat tubuh Anda bergerak melewati air. Contohnya, untuk
mendapatkan tubuh setinggi mungkin saat melakukan gaya bebas, Anda harus
Gambar 9.4
Gambar 9.5
Gambar 9.6
Jangan takut untuk memutar dari satu sisi ke sisi lain dengan lebih jauh saat
Anda menggerakkan lengan.Hal ini memungkinkan Anda untuk memanfaatkan
otot-otot punggung yang besar dengan lebih baik. Selain itu Anda juga
memanfaatkan kekuatan bahu Anda dengan lebih baik. Anda akan membutuhkan
Gambar 9.7
Otot-otot inti ini ada di punggung, pinggul, dan batang tubuh dan sangat
penting untuk menggunakannya saat Anda memutar dari satu sisi tubuh ke sisi
lain. Anda akan berenang dengan lebih baik dan lebih cepat jika memanfaatkan
otot-otot tersebut, walaupun mungkin pada awalnya akan terasa sedikit aneh saat
Anda lebih fokus memanfaatkan otot inti ketimbang lengan dan kaki.
8. Mantapkan lengan
Gambar 9.8
Gambar 9.9
Untuk bisa berenang secepat mungkin, Anda harus berusaha menjaga posisi
kepala netral sepanjang melakukan gerakan. Jika posisi kepala dijaga seperti ini,
jumlah gesekan yang timbul berkurang dan gerakan yang Anda lakukan pun
menjadi lebih efisien. Jika kepala Anda tidak berada di tengah, Anda akan
cenderung bergerak ke salah satu sisi dan tidak akan berenang seefisien mungkin.
Bisa jadi posisi kepala yang salah menjadi alasan kenapa Anda "tenggelam",
karena posisi pinggul dan kaki Anda berada rendah daripada yang seharusnya.
Anda harus melihat ke bawah, alih-alih ke atas, supaya tubuh Anda berada dalam
posisi tetap horizontal saat melakukan gaya bebas. Jaga agar leher rileks supaya
kepala dan mata Anda mengarah ke bawah dan hal ini memungkinkan bagian
tubuh bagian bawah berada lebih tinggi saat di dalam air.
1) Jika Anda tipe orang yang lebih visual, dengarkan saran ini dari
perenang Garret McCaffrey: "Bayangkan Anda seekor paus dengan
lubang di leher dan Anda perlu leher tersebut terbuka terus supaya Anda
bisa bernapas, kalau tidak Anda akan mati. Jika leher Anda berada
dalam posisi yang menutup lubang tersebut, Anda pun tidak bisa
bernapas. Anda harus memosisikan kepala Anda dengan sedemikian
mungkin sehingga leher Anda berada dalam posisi yang pas.
Gambar 9.10
Gambar 9.11
Gambar 9.12
Gambar 9.13
Saat mendorong dinding, pastikan untuk menendang dengan kuat agar dapat
menjaga kecepatan yang sudah Anda raih. Untuk gaya dada, melakukan pull
out atau menarik tubuh ke depan dengan kedua tangan bisa memberikan
dorongan ekstra. Terus jaga posisi dengan baik dan Anda pun akan mendapati
diri berenang lebih cepat dari biasanya.
Gambar 9.14
Jika Anda sudah menggunakan tendangan yang kuat, Anda bisa menjadi
lebih cepat lagi dengan menendang dinding dengan tendangan lumba-lumba.
Menendang dinding seperti lumba-lumba bisa membuat Anda bergerak lebih
cepat lagi, dan dengan memiliki tendangan di bawah air yang kuat bisa
memperbesar kapasitas paru-paru serta memberikan kekuatan tendangan yang
Anda perlukan untuk mengalahkan waktu terbaik Anda dalam lomba.
C. Bersikap Gigih
Gambar 9.15
Gambar 9.16
Gambar 9.17
Jika Anda bergabung dengan tim renang, artinya Anda akan mengikuti
perlombaan renang secara rutin. Jangan merasa gugup, ini bukan masalah
mendapatkan peringkat pertama, tetapi bagaimana caranya Anda mengalahkan
catatan waktu terbaik pribadi. Kebanyakan perenang berenang lebih cepat saat
lomba renang daripada saat sedang berlatih karena faktor adrenalin yang tinggi.
Anda bisa "mengelabui" tubuh Anda untuk berenang lebih cepat dengan
mengikuti perlombaan ini.
Gambar 9.18
Klinik renang bisa mengajarkan posisi yang lebih baik untuk stroke yang
Anda lakukan, memberikan kiat untuk mendapatkan hasil lebih banyak, bisa
membantu Anda dengan cara menyelam dan berbalik, dan secara umum bisa
memberikan pengalaman yang tidak terlupakan. Anda akan merasa lebih
termotivasi setelah bertemu dengan orang lain yang sama bersemangatnya
dengan Anda dalam dunia renang. Beberapa klinik renang bahkan mengundang
atlet Olimpiade sebagai pelatihnya. Mungkin klinik seperti ini mahal, tetapi
banyak orang berani berkata bahwa uang yang dikeluarkan sepadan dengan hasil
yang diperoleh.
1) Mungkin Anda juga bisa mencari kursus atau pelatih yang bisa
merekam Anda saat sedang berenang dan mereka bisa memberikan
masukan yang berharga supaya Anda bisa memperbaiki teknik. Sulit
untuk mengetahui bagaimana caranya untuk bisa mendapatkan hasil
yang lebih baik jika tidak ada orang lain untuk mengamati cara
berenang Anda.
Gambar 9.19
Saksikan video dan baca buku tentang renang untuk memahami lebih baik
apa artinya berenang lebih cepat itu. Ada banyak video di YouTube mengenai
bagaimana cara memperbaiki stroke Anda. Selain itu, ada banyak buku
mengenai teknik stroke yang lebih baik. Cobalah untuk mencari buku-buku
seperti itu, atau buku-buku tentang kisah sukses para perenang seperti Michael
Phelps, Ryan Lochte, dan Missy Franklin agar Anda merasa termotivasi.
Walaupun mengandalkan tubuh untuk berenang lebih cepat itu penting, tidak ada
salahnya untuk melibatkan pikiran Anda juga.
Gambar 9.20
Gambar 9.21
Jika teman Anda lebih cepat daripada Anda, Anda harus menetapkan tujuan
supaya bisa lebih cepat dari dirinya. Terus pikirkan hal itu setiap Anda berlatih
sehingga Anda pun bekerja lebih keras. Berenang di samping perenang yang
lebih cepat mendorong Anda dan membantu Anda untuk menjadi lebih cepat
juga. Pastikan saja orang yang berenang di samping Anda tidak "jauh" lebih cepat
supaya Anda tidak merasa ciut.
Gambar 9.22
Kita semua tentu sudah tahu bila sinar ultraviolet dapat menyebabkan
beberapa masalah kulit, mulai dari kulit terbakar, iritasi, hingga kanker kulit atau
melanoma. Terlepas dari riwayat kesehatan secara genetis maupun warna
kulitmu, berenang di luar ruangan yang terpapar sinar matahari langsung terbukti
bisa meningkatkan risiko tersebut. Itu sebabnya, memakai tabir surya sebelum
berenang atau berjemur adalah sebuah keharusan yang tak bisa diganggu gugat.
Gambar 9.23
Gambar 9.24
Saat memilih tabir surya, yang perlu diperhatikan adalah tingkat SPF (Sun
Protector Factor) yang terkandung di dalamnya. Umumnya yang ada di pasar
adalah SPF 30 untuk penggunaan sehari-hari dan SPF 50+ untuk
aktivitas outdoor yang lebih intens. Banyak orang yang memakai tabir surya
ketika mereka sudah memakai pakaian renang dan siap masuk ke air, padahal
yang dianjurkan adalah memakai tabir surya dahulu ke sekujur tubuh sebelum
memakai pakaian renang untuk menjamin semua bagian tubuh sudah terlindungi
karena tak jarang sinar ultraviolet masih bisa menembus pakaianmu. Jangan lupa
juga untuk memakai tabir surya di wajah dan bagian yang sering terlewat seperti
telinga, punggung tangan, punggung kaki, dan belakang leher.
Nilai proteksi tabir surya akan menurun seiring waktu. Karena itu jangan
lupa untuk memakainya lagi setiap 40 sampai 80 menit sekali. Tabir surya water-
resistant biasanya punya kandungan SPF yang ampuh selama 40 menit,
sedangkan tabir surya waterproof bisa bertahan hingga 80 menit. Puas berenang
namun masih ingin berjemur? Sebelumnya, oleskan kembali tabir surya saat
kamu keluar dari air dan mengeringkan tubuh dengan handuk.
Saat ini banyak label pakaian renang yang mengklaim mampu melindungi
kulit dari sinar ultraviolet. Well, basically, pakaian apapun sebetulnya bisa
melindungi kulitmu asalkan punya jahitan rapat yang mampu meminimalkan
sinar UV yang mengenai kulit. Cara memeriksa pakaian kamu bisa menghalau
sinar UV atau tidak adalah dengan membentangkannya melawan sinar. Tidak
harus sinar matahari, tapi boleh juga sinar lampu dalam ruangan. Bila sinar masih
bisa menembus pakaian, itu artinya pakaian tersebut tidak cukup menghalau
sinar. Intinya adalah memilih pakaian renang yang tidak hanya nyaman dipakai
di dalam air tapi juga bisa melindungi kulit.
Klorin memang berguna untuk membunuh kuman dalam air, namun kadar
klorin yang terlalu tinggi bisa membuat sesi berenang kamu tidak nyaman. Selain
perih di mata, klorin bisa membuat kulit terasa kering dan bisa menimbulkan
iritasi.Klorin mampu memudarkan warna baju renang, bayangkan apa efeknya
bagi kulit kamu. Tabir surya kedap air bisa menjadi tameng yang melindungi
kulit dari klorin, namun beberapa penelitian menunjukkan klorin juga mampu
menghilangkan efek penghalau ultraviolet dalam tabir surya yang kamu pakai.
Ketika klorin menghapus nanopartikel titanium dioksida dalam tabir surya, hal
itu justru bisa melahirkan radikal bebas saat kulitmu terpapar sinar ultraviolet
yang dapat merusak kulit. Jadi kalau bisa hindari berenang di kolam yang
mengandung terlalu banyak klorin.
Klorin membuat rambut terasa cepat kering dan bila kamu punya rambut
berwarna, klorin juga bisa menyebabkan warna rambut lebih cepat memudar.
Tipsnya adalah memakai penutup rambut saat berenang. Selain itu kamu pun bisa
mengoleskan minyak kelapa sebelum berenang yang fungsinya mencegah klorin
melekat dan menembus batang rambut.
Gambar 9.25
Selesai berenang, segera bilas tubuh dan juga pakaian renangmu untuk
menghilangkan klorin. Bilas tubuh dan rambut dengan air hangat di pancuran
dan memakai sabun, shampoo, serta conditioner agar residu klorin tidak
mengendap di kulit dan rambut. Selesai mandi, jangan lupa memakai pelembap
kulit untuk mencegah kulit kering dan bersisik.
Jika kulit masih terasa kering selesai berenang, campurkan serum Vitamin
C ke pembersih wajah yang berfungsi sebagai antioksidan untuk menjaga kulit
dari kerusakan yang disebabkan sinar ultraviolet.
Crawl : Merangkak
Phobia : Rasa Takut Pada Suatu Hal Atau Fenomena Berlebihan
Meter : Satuan Dasar Untuk Ukuran Panjang Dalam Sistem Si
Trickle : Secara Sedikit Demi Sedikit
Eksplosif : Daya Ledak
Center : Pusat
Streamline :Suatu posisi Dimana Tubuh Kita Saat Renang
berada Dalam Posisi Yang Sejajar Dengan Permukaan Air
Gravity : Gravitasi
Buoyancy : Daya Apung
Play Group : Taman Kanak Kanan
The Crawl : Renang Gaya Merangkak/Bebas
Stroke
The Back Crawl : Renang Gaya Punggung
Stroke
The Breast : Renang Gaya Dada
Stroke
The Dolphin : Renang Gaya Lumba-Lumba
Butterfly Stroke
Recovery : Pemulihan
Archimides : Ahli Matematika
Resultante : Dihasilkan
Body Building : Pembentukan Tubuh
Intertia : Kecenderungan Semua Benda Fisik Untuk Menolak
Perubahan Terhadap Keadaan Geraknya.
Free Swim : Berenang Bebas
Front Crawl : Merangkan Ke Depan
Negatif : Buruk
Anorexia : Sebuah Gangguan Makan Yang Ditandai Dengan Penolakan
Untuk Mempertahankan Berat Badan Yang Sehat Dan Rasa
Takut
Verbalisasi : Pengubahan Kata Atau Frasa Menjadi Verba Dengan
Derivasi
Blocking : Mengatur Percobaan Menjadi Beberapa Group (Block)
Yang Masing Masing Group Berisi Faktor Yang Sejenis
http://www.tintapendidikanindonesia.com/2017/10/pengenalan-air-
sebagai-dasar-bagi-siswa.html
http://ganangatmaja.blogspot.com/2012/11/tahap-pengenalan-air-
untuk-anak-sd.html
https://inforenang.com/gaya/game-berenang-di-kolam/
http://wahyunugroho2017.blogs.uny.ac.id/2017/12/21/9/
https://www.olahragamo.com/2018/01/permainan-di-dalam-air-untuk-
anak-anak.html
https://brainly.co.id/tugas/7449030
https://www.kajianpustaka.com/2017/08/pengertian-manfaat-prinsip-
gaya-renang.html
https://alidzakyalarief.com/pengertian-renang/
https://text-id.123dok.com/document/oy82pjk0y-prinsip-mengapung-
prinsip-berenang-a-prinsip-psikologis.html
https://brainly.co.id/tugas/10932007
http://olahraga-smancis.blogspot.com/p/teknik-gerakan-kaki-renang-
gaya-bebas.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Gaya_bebas
https://www.google.com/search?q=renang+gaya+bebas&safe=strict&so
urce=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjL1fHb1vXiAhWEF3IKHVjlDu0Q_AU
IECgB&biw=1366&bih=646
https://www.pelajaran.id/2016/10/teknik-dasar-dan-cara-renang-
penyelamatan-di-air-lengkap.html
http://pendidikanjasmani13.blogspot.com/2012/05/managemen-dan-
peraturan-perlombaan.html
https://www.olahragamo.com/2017/10/manajemen-perlombaan-tugas-
dan-wewenang.html
https://id.wikihow.com/Berenang-Lebih-Cepat
http://www.cosmopolitan.co.id/article/read/6/2018/14290/8-tips-
melindungi-kesehatan-kulit-saat-berenang