Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN ACARA 4 : PENYUSUNAN CITRA KOMPOSIT WARNA

Nama : Nanang Kurniawan

NIT : 23325045

Kelas : J

SEKOLAH TINGGI PERTANAHAN NASIONAL


PROGRAM STUDI DIPLOMA IV PERTANAHAN
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
A. TUJUAN
1. Mampu memahami konsep penyusunan kompost warna dari 3 saluran citra yang
berbeda
2. Mampu membuat citra kompont warna dengan perangkat lunak pengolahan citra

B. LANGKAH KERJA
1. Pertama, buka aplikasi ENVI 5.3 (32 bit)

2. Selanjutnya, pilih file lalu open image file


3. Kemudian pilih file yang sudah di download, lalu pilih file tersebut untuk di olah

4. Kemudian akan muncul jendela band yang akan di gabungkan. Pilih RGB color
dan memilih band yang akan di gabungkan (band 3, band 2, dan band 1)
5. Setelah hasil dari RGB band 3, band 2, dan band 1 sudah muncul, langkah
selanjutnya mengetahui karakteristik citra satelit dengan cara Klik kanan-Cursor
Locations Value-lalu gerakkan kursor ke berbagai daerah

6. Ketika sudah mengetahui karakteristik citra satelit landsat yang kita olah, lalu kita
masukin hasil tersebut ke dalam exel untuk mengetahui RGB landsat tersebut
C. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Citra Komposit 321


Warna dalam komposit 321 menggambarkan sifat-sifat khas dari berbagai
elemen di sekitar. Misalnya, air sering kali terlihat berwarna biru tua atau hitam
karena memiliki reflektansi tinggi pada pita warna biru, tapi rendah pada pita
warna merah dan hijau. Di perairan dangkal atau yang memiliki sedimen, warna
bisa bervariasi antara biru kehijauan dan biru kecoklatan. Vegetasi biasanya
memiliki warna hijau terang dalam komposit warna 321 karena reflektansi yang
tinggi pada pita warna hijau dan merah. Warna hijau bisa beragam tergantung
pada jenis vegetasi; misalnya, hutan tropis yang lebat biasanya tampak hijau tua,
sementara padang rumput mungkin memiliki warna hijau yang lebih muda. Tanah
sering kali berwarna coklat atau merah dalam komposit warna 321 karena
reflektansi yang lebih rendah pada pita warna hijau dan biru dibandingkan dengan
vegetasi. Warna tanah bervariasi tergantung pada jenisnya; contohnya, tanah
berpasir mungkin berwarna coklat muda, sedangkan tanah liat cenderung
berwarna coklat tua.

2. Citra Komposit 432


Warna objek dalam komposit 432 mencerminkan karakteristik lingkungan
dengan beragam cara. Misalnya, warna air dapat berkisar dari biru tua hingga biru
muda, tergantung pada kedalaman dan lokasinya. Di laut dalam, warna biru tua
hingga hitam menunjukkan kedalaman, sementara di perairan pesisir, warnanya
lebih terang karena dangkalnya kedalamannya. Sungai biasanya berwarna biru
kehijauan karena kedangkalannya, dan bentuk yang berkelok-kelok
membedakannya dari tanah. Vegetasi mendominasi warna merah dalam komposit
432, dari merah tua hingga merah muda. Vegetasi yang tebal, seperti hutan di
sekitar gunung, memiliki warna merah maroon, sementara vegetasi yang kurang
tebal, seperti di kaki gunung, cenderung memiliki warna merah matang. Warna
merah kecoklatan pada pepohonan menunjukkan seberapa rapatnya vegetasi;
semakin jarang, semakin muda warnanya. Warna tanah mayoritasnya hijau dalam
komposit 432, dari hijau tua hingga hijau muda. Tanah pasir pantai sering kali
memiliki warna hijau kebiru-biruan karena kadar air yang tinggi, sementara tanah
gambut memiliki nuansa biru keabu-abuan karena kadar air yang cukup tinggi.
Tanah subur biasanya memiliki warna biru terang yang mencolok, menandakan
kesuburan untuk pertanian dengan vegetasi yang tidak terlalu tebal.

3. Citra Komposit 342


Dalam citra komposit 342, warna objek air seringkali menampilkan variasi
ungu, dari ungu tua hingga ungu muda, tergantung pada kedalaman dan
lokasinya. Di perairan dalam, warna ungu tua hingga hitam mengindikasikan
kedalaman, sementara di perairan pesisir, warnanya lebih cerah karena
dangkalnya kedalamannya. Perairan pesisir seringkali memiliki warna yang mirip
dengan tanah, yakni ungu muda dengan sentuhan merah muda, yang disebabkan
oleh pantulan dari tanah di dasar laut. Vegetasi dalam komposit 342 umumnya
didominasi oleh warna hijau, mulai dari hijau tua hingga hijau muda. Vegetasi
yang lebat, seperti hutan di sekitar gunung, biasanya menampilkan warna hijau
gelap, sedangkan yang kurang lebat, seperti di kaki gunung, cenderung memiliki
warna hijau yang lebih pucat. Warna hijau pada pepohonan mengindikasikan
seberapa rapat vegetasinya; semakin jarang, semakin muda warnanya. Warna
tanah umumnya berada dalam spektrum merah muda dalam komposit 342, mulai
dari merah tua hingga merah muda atau kemerahan. Tanah pasir pantai bisa
memiliki warna merah muda hingga hitam dengan intensitas yang lebih gelap
karena tingginya kadar air, yang menyebabkan warna semakin gelap seiring
dengan peningkatan kadar air. Tanah gambut sering kali memiliki nuansa
lavender pink karena kadar air yang cukup tinggi. Tanah subur biasanya
menampilkan warna merah muda, menandakan kesuburan untuk pertanian
dengan vegetasi yang tidak terlalu tebal.

D. KESIMPULAN

Dalam pengolahan citra digital menggunakan perangkat lunak ENVI, istilah


"komposit" merujuk pada proses penggabungan beberapa saluran atau band citra menjadi
satu citra tunggal. Tujuan utamanya adalah untuk menghasilkan citra yang lebih informatif
atau memvisualisasikan informasi yang tidak terlihat dalam saluran individu. Sebagai
contoh, dalam pengolahan citra satelit Landsat, komposit citra dapat dibuat dengan
menggabungkan saluran yang mewakili panjang gelombang tertentu, seperti saluran
merah, hijau, dan biru. Dengan cara ini, kita dapat menciptakan citra warna yang lebih
jelas dan rinci.

Ada dua jenis utama citra komposit: asli dan semu, yang dibedakan berdasarkan
kombinasi saluran warna RGB yang digunakan, seperti 321, 432, atau 342. Setiap jenis
komposit memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri. Sebagai contoh, komposit 342
cenderung lebih baik dalam mengidentifikasi lahan hijau dan perumahan karena
memberikan representasi yang lebih baik dari citra aslinya. Di sisi lain, komposit 432 lebih
efektif dalam mengidentifikasi jenis vegetasi karena warna merahnya dapat membedakan
jenis vegetasi dengan lebih jelas.
DAFTAR PUSTAKA
https://journal.uny.ac.id/index.php/geomedia/article/view/15417
https://gramedia.com/literasi/penginderaan-jauh-2/
https://www.researchgate.net/publication/
334670186_PENGOLAHAN_CITRA_PENGINDERAAN_JAUH_MENGGUNAKAN_EN
VI_51_dan_ENVI_Lidar_TEORI_DAN_PRAKTEK
https://perpustakaan.poliban.ac.id/index.php?p=show_detail&id=3404
https://geospasialis.com/komposit-citra/

Anda mungkin juga menyukai