Anda di halaman 1dari 4

PENTINGNYA MENJAGA KEBERSIHAN ALAT REPRODUKSI PADA

REMAJA

Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh
yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya.
Kesehatan Reproduksi Remaja merupakan kondisi kesehatan yang menyangkut
masalah kesehatan organ reproduksi, yang kesiapannya dimulai sejak usia remaja ditandai
oleh haid pertama kali pada remaja perempuan atau mimpi basah bagi remaja laki-laki.
Sistem reproduksi sendiri diperlukan bagi makhluk hidup untuk menghasilkan, melindungi,
serta mengangkut sel telur dan sperma.
Perempuan dan laki-laki memiliki sistem reproduksi yang berbeda, baik dari segi
bentuk, fungsi, maupun struktur yang mendukungnya.
Organ dari sistem reproduksi wanita meliputi vagina, rahim (uterus), ovarium, tuba
falopi, dan vulva. Sementara sistem reproduksi pria terdiri dari penis, testis, dan skrotum
(buah zakar).
Cara menjaga organ reproduksi, diantaranya:
1. Pakai handuk yang lembut, kering, bersih, dan tidak berbau atau lembab.
2. Memakai celana dalam dengan bahan yang mudah menyerap keringat.
3. Pakaian dalam (CD) diganti minimal 2 kali sehari.
4. Pastikan area organ intim selalu dalam keadaan kering dan tidak lembap.
5. Bagi wanita, hindari menggunakan sabun wangi, sabun sirih, deodoran, bedak,
dan vaginal douche karena dapat menyebabkan kulit kelamin rentan iritasi.
6. Bagi wanita, sesudah buang air kecil, membersihkan alat kelamin sebaiknya dilakukan
dari arah depan menuju belakang agar kuman yang terdapat pada anus tidak masuk ke
dalam organ reproduksi.
7. Bagi wanita yang mulai memasuki masa menstruasi sebaiknya memperhatikan kebersihan
alat reproduksi saat menstruasi.
Cara menjaga kebersihan saat menstruasi dapat dilakukan dengan:
- Pilihlah pembalut yang bebas dari berbagai jenis bahan berbahaya dan nyaman saat
dipakai.
- Ganti pembalut secara berkala, antara 3 hingga 5 kali dalam sehari
- Bersihkan vagina terlebih dahulu sebelum mengganti pembalut. (Membersihkan
vagina sebainya dilakukan dengan air mengalir dan sebaiknya hindari penggunaan
sabun).
- Cuci tangan sampai bersih setelah membuang pembalut serta sebelum mengganti
pembalut.
- Rutin mengganti celana dalam (CD) untuk menghindari resiko tidak nyaman di
sekitar vagina.
Bagi wanita yang sering mengalami nyeri saat menstruasi, mengompres perut bagian
bawah dengan air hangat, melakukan olahraga yang teratur, dan istirahat yang cukup
mampu membantu mengurangi rasa nyeri. Akan tetapi, bila nyeri terjadi hingga berhari-
hari dan menggangu aktivitas, sebaiknya hubungi dokter untuk mengonsultasikannya.

8. Bagi laki-laki, dianjurkan untuk dikhitan atau disunat agar mencegah terjadinya infeksi
bakteri di penis.

Perubahan fisik, psikis, dan emosi remaja pada masa pubertas dapat membuat remaja lebih
ekspresif dalam mengeksplorasi organ kelamin dan perilaku seksualnya. Sementara itu,
pengetahuan dan persepsi yang salah tentang seksualitas dankesehatan reproduksi dapat
menyebabkan remaja berperilaku berisiko terhadap kesehatan reproduksinya. Oleh karena itu,
peran orang tua, guru dan tenaga kesehatan menjadi penting dalam mendampingi
remaja mencari dan menemukan informasi kesehatan reproduksi yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai