QANUN Perancangan QANUN Ketertiban Hewan Ternak
QANUN Perancangan QANUN Ketertiban Hewan Ternak
SKRIPSI
FITRI RAHMI
NIM : 1805905040016
SKRIPSI
Disusun Oleh :
FITRI RAHMI
NIM : 1805905040016
Sesungguhya Allah selalu menjaga dan mengawasimu (Q.S An-nisa’ 1), Wahai manusia,
kamulah yang memerlukan Allah (Q.S Fatir :15). Alhamdulillah Ya Rabbi...
Segala Puji ku panjatkan kepada Mu Ya Rabb.....
Dengan setulus hati, Kupersembahkan karya sederhana ini untuk orang tua
tercinta Ayahanda Suhaimi dan Ibunda Nur Ralabah sebagai tanda bakti,
hormat dan rasa terimakasih yang tiada terhingga. Karena keduanyalah segala
hal yang tidak mungkin menjadi mungkin dan hidup terasa begitu mudah serta
penuh kebahagiaan. Ku persembahkan karya sederhana ini kepada ayah dan
mamak yang telah memberikan segala bentuk cinta dan kasih sayang,
perjuangan, pengorbanan, nasehat, serta do’a tulusnya yang tiada terhingga
yang tiada mungkin dapat ku balas hanya dengan selembar kertas yang
bertuliskan kata cinta dalam kata persembahan.
Terima kasih kepada saudara sepupuku, milda Chandra ilona, TR. Lukman, S.H
dan indrawati, Amd.Keb yang telah memberikan segala bentuk cinta dan kasih
sayang yang tiada terhingga, selalu mendukung, serta menemani dalam segala
keadaan.
Ibu dosen pembimbing yang sabar dan baik hati ibu Dara Quthni Effida,
S.H., M.H izinkanlah saya mengantarkan ucapan terimakasih untuk ibu, sebagai
dosen pembimbing yang telah bersedia membimbing segala proses dalam skripsi
ini mengantarkan untuk mengantungiku gelar sarjana. Serta kepada ibu Putri
Kemala Sari, S.H., M.H yang telah meluangkan waktu untuk menguji serta
memberikan dukungan dan kesempatan untuk saya dapat melakukan konsultasi
diluar jam kerja ibu demi tercapainya kesempurnaan skripsi ini dan kepada
bapak Apri Rotin Djusfi, S.H., M.H yang telah meluangkan waktu untuk menguji
karya skripsi ini. Semoga ilmu yang telah diajarkan menuntun saya menjadi
manusia yang bermanfaat didunia dan diakhirat.
Terima kasih ku ucapkan kepada sahabat seperjuangan Susi Maila, Mutia
Rosni, Mahfuzah, NurBaiti, Nelisma dan teman lainnya yang telah saya anggap
sebagai saudara dan keluarga saya sendiri yang selalu menemani dan mendukung
dalam segala situasi dan kondisi sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi
dengan baik. Terimakasih juga kepada Syahril Amd.rad yang sudah menemani,
mendukung, dan mempermudah segala proses dalam skripsi saya selama ini dan
juga teman-teman Ilmu Hukum seangkatan yang selama ini telah bersedia
mendampingiku sehingga mampu menyelesaikan karya skripsi ini. Terimakasih
kepada senior dan junior ku di HIMA-IH yang tiada henti memberikan
dukungannya. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan skripsi ini yang tidak dapat kusebutkan satu persatu. Karya ini ku
persembahkan untuk kalian orang-orang baik yang pernah hadir dihidupku.
Alhamdulillah…
FITRI RAHMI, S.H
ii
4i
5
vi
MEKANISME PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB PEMILIK
HEWAN TERNAK TERHADAP KERUSAKAN LAHAN PERTANIAN
MASYARAKAT (Studi Penelitian Gampong Meunasah Teungoh,
Kabupaten Nagan Raya)
Fitri Rahmi 1
Dara Quthni Effida,S.H.,M.H 2
ABSTRAK
1
Mahasiswa
2
Dosen Pembimbing
vi
ABSTRACT
vii
KATA PENGANTAR
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala berkah, rahmat serta
Shalawat salam selalu dilimpahkan kepada nabi besar Muhammad SAW yang
telah mengalirkan ilmu pengetahuan sehingga mengubah pola pikir manusia dari
Nagan Raya) merupakan salah satu kriteria untuk memperoleh gelar Sarjana
terselesaikan dengan baik atas bantuan, inspirasi, arahan, dan doa dari banyak
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada :
1. Keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan moril dan materil untuk
menyelesaikan skripsi ini, serta kedua orang tuaku tercinta yang selalu
2. Bapak Dr. Ishak Hasan, M.Si selaku Rektor Universitas Teuku Umar.
viii
ix
DAFTAR ISI
x
3. Kurang Sosialisasi Aparatur Gampong Terhadap Qanun Dan
Larangan Pembiaran Hewan Ternak. ...........................................60
4. Tidak Ada Lahan Khusus Yang Disediakan Pemilik Hewan
Ternak Untuk Melepas Ternaknya ...............................................61
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................65
LAMPIRAN .......................................................................................................69
BIODATA PENULIS ......................................................................................102
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pertanian memerlukan suatu rencana kerja yang terarah dan sasaran. Disamping
apabila dikekola dengan baik dan diawasi, akan tetapi memimbulkan masalah
dalam masyarakat apabila hewan tersebut dilepas secara bebas oleh pemiliknya.
penghasil pangan, bahan baku industri, jasa, dan/atau hasil ikutannya yang terkait
dengan pertanian)’’ ternak dimaksud pasal di atas adalah hewan yang dipelihara
1
http://distannak.naganrayakab.go.id/sejarah-distannak di akses pada tanggal 27 oktober
2021 pukul 10.30 Wib.
1
2
(sapi, kerbau, kambing, bebek, ayam dan sebagainya) yang dibiarkan untuk tujuan
produksi.2
Dilain sisi terdapat masalah-masalah yang akan muncul dari hewan ternak
apabila tidak dipelihara dengan baik antara lain: tidak bersihnya lingkungan
ternak bertanggung jawab penuh atas segala akibat yang ditimbulkan oleh hewan
kepublik tanpa pengawasan karena hal itu dapat merugikan orang lain, pemilik
ternak seharusnya memantau ternak mereka dengan ketat sehingga hal itu dapat
dianggap sebagai tindakan ilegal. Kelaian yang menimbulkan kerugian bagi orang
“Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada seorang lain,
kerugian tersebut.”4
2
Pasal 1 angka (5) Udang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang peternakan dan
kesehatan hewan.
3
Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
4
Subekti R, Tjitrosudibio R, Kitab Undang-undang Hukum Perdata, Jakarta, PT Pradnya
Paramita, 2001, hlm. 346.
3
4. Antara perbuatan dan kerugian yang timbul harus ada hubungan kausal
empat unsur di atas ialah syarat yang harus terpenuhi agar suatu perilaku
Terhadap Seseorang yang telah terbukti bersalah atau melanggar hukum dan
merugikan pihak lain maka dapat menuntut ganti rugi dan tanggung jawab atas
saja yang memakainya, selama hewan itu dipakai, bertanggung jawab atas setiap
kerugian yang disebabkan oleh hewan ternak tersebut, baik hewan itu ada
Ketidak hati-hatian dan kelalaiannya sendiri, serta barang yang berada dibawah
kerugian yang disebabkan oleh hewan- hewan peliharaan miliknya. Selain diatur
Nomor 1 Tahun 2019 Tentang Keamanan Dan Ketertiban Gampong terdapat poin
5
Abdulkadir Muhammad, Hukum Perdata Indonesia, Bandung, PT Citra Aditya Bakti,
2012, hlm, 260.
6
Pasal 1368 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
4
(1) Pemilik hewan ternak harus memiliki kandang (Weu) dan memasukkan
ternaknya kekandang.
(3) Pada musim padi teumabu7 sampai kemeukoh8 hewan kambing, biri-biri,
(4) Penjagaan hewan seperti disebutkan pada poin 3 di atas menjadi tanggung
(5) Setiap kerusakan atau kerugian masyarakat yang diakibatkan oleh ternak
gampong.
(6) Setiap pemilik sawah /kebun wajib membuat pagar yang telah ditentukan
(7) Bila ternak (kerbau, sapi, kambing dan biri-biri) masuk lewat pagar dan
ternyata pagarnya tidak sesuai menurut ketentuan adat, maka ganti rugi
(8) Apabila pada malam hari ternak (kerbau, sapi, kambing dan biri-biri)
Pemilik Sawah atau sawah yang tidak buat pagar maka resiko ganti
7
Musim Teumabu merupakan musim penyemain bibit padi disawah.
8
musim kemeukoh merupakan musim dimana padi yang berada disawah sudah siap
untuk dipanen.
5
kerugian dibebankan pada pemilik ternak dan Pemilik sawah /sawah yang
(9) Hewan ternak ayam dan bebek tidak dilepas mulai diawal tanaman
hukuman atau sebagai landasan hukum bagi pemilik ternak agar dapat menjaga
Kabupaten Nagan Raya umumnya hal ini terjadi akibat pemilik ternak yang
dan diikat, sehingga tanpa diketahui oleh pemiliknya ternak tersebut telah
melakukan pengrusakan terhadap padi dan benih padi milik orang lain.
terkait dengan hewan ternak baik pada siang hari maupun pada malam hari dan
tersebut merusak tanaman dan padi pada lahan persawahan, aliran air
dipersawahan juga ikut diinjak, tidak hanya dilahan persawahan saja akan tetapi
9
Pasal 14 Qanun Gampong Meunasah Teungoh Nomor 1 Tahun 2019 Tentang
Keamanan Dan Ketertiban Gampong Meunasah Teungoh, kabupaten Nagan Raya.
6
Berdasakan hasil observasi awal yang telah dilakukan jenis hewan ternak
seperti sapi, kerbau, ayam, kambing, dan bebek. Hal tersebut menjadi
pemandangan yang tidak asing lagi bagi masyarakat Meunasah Teungoh baik
disiang maupun pada malam hari. Hingga saat ini terdapat beberapa kasus
berujung pada ganti kerugian oleh pihak pemilik ternak, salah satunya terjadi pada
tahun 2020 antara Safrizal selaku pemilik hewan ternak dengan Ardiyus selaku
pemilik sawah. Kasus tersebut berawal ketika hewan ternak memasuki lahan
persawahan Ardiyus dan memakan padi seluas satu petak hingga dilakukannya
proses ganti kerugian oleh pemilik ternak terhadap pemilik sawah. Namun pihak
pemilik Ternak tidak bersedia menggati kerugian sebagaimana yang dimintai oleh
pihak yang dirugikan, sehingga kasus ini diserahkan ke tingkat gampong dengan
melibatkan unsur gampong seperti tuha peut, keujruen blang sebagai fasilitator
atau mediator. Hasil dari musyawarah tersebut pemilik ternak tersebut bersedia
untuk menanam padi hingga mengakibatkan kerusakan terhadap padi dan bibit
padi orang lain. Hal ini dapat merugikan pihak lain misalnya habisnya bibit padi
yang sudah lama ditanam pada saat mau mencabut untuk ditanam kembali sudah
mengenai qanun yang telah dibuat dan peran serta masyarakat yang belum
C. Identifikasi Masalah
menjelaskan hubungan antara definisi atau konsep khusus yang akan diteliti.
Adapun penelitian ini yang menjadi definisi operasional variabel sebagai berikut :
1. Tanggung Jawab
baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja.10 Tanggung jawab diartikan
sebagai kewajiban dan pedoman hidup yang mencakup semua perilaku yang benar
secara moral, sopan, dan religius. Urutan nilai tanggung jawab adalah norma, nilai
10
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:
Balai Pustaka), 1989, hlm, 899.
9
2. Hewan Ternak
dan berkembang biaknya serta manfaatnya diatur dan diawasi oleh manusia,
dipelihara khusus sebagai penghasil bahan - bahan dan jasa yang berguna bagi
hewan tertentu untuk memperoleh manfaat sosial ekonomi seperti susu, daging,
yang dibudidayakan.
2. Dalam arti khusus yaitu kegiatan yang lebih menitikberatkan pada upaya
jenis ternak yang baik, dan menjaganya dari kemandulan dan ternak bunting.12
11
Pasal 1 angka (4) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1976 Tentang ketentuan-ketentuan
pokok peternakan dan kesehatan hewan ternak.
12
M. Samad Sosroamidjoyo, dkk, Peternakan Umum, (Jakarta : Yagasuna, 1978) hlm 1.
10
memelihara hewan tertentu, baik itu usaha yang mempunyai cakupan dalam skala
khusus maupun cakupan yang luas untuk mendapatkan keutungan dari padanya.
3. Lahan Pertanian
biosfer di atas dan dibawah tanah yang dapat dianggap tetap atau bersifat siklus,
seperti atmosfer, tanah, batuan induk, relief, hidrologi, tumbuhan, dan hewan,
serta segala dampak aktivitas manusia dimasa lalu dan masa kini yang berdampak
Dalam hal ini agar tidak terjadi pembahasan yang tidak terarah agar tujuan
pokok penulisan tercapai dan mudah untuk dipahami, maka perlu untuk
ini adalah tujuan penelitian dalam tulisan ini adalah sebagai berikut:
Nagan Raya).
13
Juhadi, Pola-Pola Pemanfaatan Lahan Dan Degradasi Lingkungan Pada Kawasan
Perbukitan, Jurnal Geografi, Vol 1 2007, hlm 42.
11
Nagan Raya).
F. Kegunaan Penelitian
Seperti yang sudah dijelaskan didalam tujuan penelitian diatas, maka dari
itu peneliti sangat berharap penelitian yang dilakukan dapat membantu pemerintah
Kabupaten Nagan Raya dalam hal mengetahui kendala atau keluhan yang dialami
dan peneliti berharap penelitian ini membantu pemerintah Kabupaten Nagan Raya
tentang pelanggaran ini baik secara lansung maupun secara tidak langsung. Maka
1. Manfaat teoritis
maksudnya:
2. Manfaat praktis
Gampong.
G. Keaslian Penelitian
(Suatu Penelitian Di Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar). Skripsi ini
terkait perbuatan melawan hukum masih belum efektif berdasarkan hukum adat di
Perbedaan antara skripsi di atas dengan skripsi yang akan diteliti adalah
titik fokus dikaji pada skripsi di atas mengfokuskan pada perbuatan melawan
hukum serta upaya yang di lakukan dalam penyelesaian ganti kerugian sedangkan
pada skripsi yang akan diteliti yaitu Mekanisme tanggung jawab pemilik hewan
tanggung jawab.
14
Saidil awwalin, Tanggung Jawab Pemilik Hewan Ternak Terhadap Pemilik Tanaman
Akibat Adanya Kerusakan Oleh Hewan Ternak (Suatu Penelitian Di Kecamatan Ingin Jaya
Kabupaten Aceh Besar). Skripsi, Fakultas Hukum, Universitas Syiah Kuala, 2017.
14
Nomor 19 Tahun 2007 tentang pemeliharaan dan penertiban hewan ternak ditinjau
dari hukum islam. (studi kasus desa suka bulan kec. Talo kecil). Pada skripsi ini
menurut peraturan daerah seluma nomor 19 tahun 2007 di desa suka bulan dan
peraturan daerah kabupaten seluma Nomor 19 Tahun 2007 di Desa Suka Bulan
penertibannya di desa suka bulan. hasil dari penelitian menunjukan bahwa sistem
pemeliharaan dan penertiban masih belum efektif sesuai dengan peraturan daerah
nomor 19 tahun 2007 serta pemeliharaan dan penertiban berdasarkan hukum islam
sejatinya tidak terdapat larangan akan tetapi memelihara dan penertiban juga
Perbedaan skripsi di atas dengan skripsi yang akan diteliti adalah titik
fokus yang dikaji pada skripsi di atas mengfokuskan pada sistem pemeliharaan
15
Andi Bastian, Efektivitas peraturan daerah kabupaten seluma nomor 19 tahun 2007
tentang pemeliharaan dan penertiban hewan ternak ditinjau dari hukum islam. (studi kasus desa
suka bulan kec. Talo kecil), skripsi, fakultas syariah dan hukum, institut agama islam negeri
Bengkulu, 2018.
15
Yulia Astuti, 2015 tanggung jawab akibat perbuatan melawan hukum oleh
kasus atas terjadinya kecelakaan yang disebabkan oleh hewan ternak, hasil dari
pihak, dengan sanksi perbaikan mobil, dan keuangan untuk pengobatan adalah
Perbedaan skripsi di atas dengan skripsi yang akan diteliti adalah titik fokus
yang dikaji pada skripsi di atas menfokuskan pada penyelesaian kasus atas
kejadian kecelakaan yang disebabkan oleh hewan ternak sedangkan pada skripsi
yang akan diteliti yaitu Mekanisme tanggung jawab pemilik hewan ternak
jawab.16
Dari ketiga judul Skripsi di atas perbedaan dengan judul skripsi penulis
H. Kerangka Pemikiran
16
Yulia Astuti, tanggung jawab akibat perbuatan melawan hukum oleh pemilik hewan
ternak terhadap pengendara kendaraan akibat kecelakaan yang terjadi di jalan raya, skripsi,
fakultas hukum, universitas syiah kuala, 2015.
16
yaitu tanggung gugat akibat kesalahan yang dilakukan oleh subjek hukum,
Teori tanggung jawab lebih menekankan pada makna tanggung jawab yang lahir
dimaknai dalam arti liabilty, sebagai suatu konsep yang terkait dengan kewajiban
hukum seseorang yang bertanggung jawab secara hukum atas perbuatan tertentu
bahwa dia dapat dikenakan suatu sanksi dalam kasus perbuatannya bertentangan
dengan hukum.18
tanggung jawab hukum. Dalam penafsiran hak yang sejalan dengan pengertian
yang berlaku, kewajiban yang terutang kepada orang lain dan hak untuk satu
orang selalu terjalin. Seseorang bertanggung jawab atas suatu tindakan jika
mereka melanggar hukum, atau mereka bertanggung jawab secara hukum untuk
17
HR. Ridwan, Hukum Administrasi Negara, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006, hlm.
337.
18
Busyra Azheri, Corporate Social Responsibility dari Voluntary menjadi Mandotary,
Raja Grafindo Perss, Jakarta, 2011, hlm. 54.
19
Youky Surinda, Konsep Tanggung Jawab Menurut Teori Tanggung Jawab Dalam
Hukum https://id.linkedin.com/ diakses pada tanggal 7 November pukul 19.30 WIB.
17
Tujuan teori dalam penulisan skripsi ini adalah untuk memberikan arahan
pada hukum positif yang relevan, yaitu: Mekanisme Pelaksanaan Tanggung Jawab
kesadaran hukum dalam hal ini berarti kesadaran untuk bertindak sesuai dengan
berarti sadar akan tindakan kita, terutama terhadap orang lain. Ini menyiratkan
20
Soerjono Soekanto, Pokok-Pokok Sosiologi Hukum, Rajawali Pers, Jakarta, 2012,
hlm.13.
21
Sudikno Mertokusumo, Menigkatkan Kesadaran Hukum Masyarakat,Edisi Pertama
(Yogyakarta : Liberti, 1981), hlm.13.
18
dengan perilaku tertentu yang diatur oleh hukum tertulis yakni tentang apa
seseorang mengenai isi dari aturan (tertulis), yakni mengenai isi, tujuan,
4) Perilaku hukum yaitu berkenaan dengan berlaku atau tidaknya suatu aturan
bahwa kesadaran hukum dalam suatu program yang telah ditetapkan harus sesuai
melibatkan beberapa unsur disertai dengan usaha dan disertai dengan alat
penunjang.
22
Soerjono Soekanto kesadaran dan kepatuhan hukum : Jakarta Rajawali Pers 1982
hlm.122.
19
I. Metode Penelitian
mengkaji satu atau lebih fenomena hukum tertentu dengan cara menganalisis..23
1) Lokasi Penelitian
Raya
2) Populasi Penelitian
b. Keujreun Blang
c. Tuha Peut
e. Pemilik sawah
dilakukan diambil beberapa orang sebagai sampel yang selanjutnya bisa dijadikan
atau bisa mewakili sebagai responden dan informen,24 oleh karna itu yang menjadi
23
Bambang Sunggono, Metode Penelitian Hukum, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta,
2003, hlm. 38.
24
Amiruddin Dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penilitian Hukum, Jakarta, PT
Rajagrafindo Persada, 2014, hlm. 106.
20
diajukan secara terstruktur dan sistematis berupa opini, pengalaman, saran dan
gagasan25
2) Informan adalah orang yang dapat memberikan penjelasan arahan tentang apa
penelitian empiris juga disebut dengan penelitian hukum sosiologis, hal ini
dengan orang dalam menjalani suatu hubungan dalam kehidupan yang berkaitan
langsung dari sumbernya.27 Dalam penelitian empiris, hal yang diteliti terutama
Adapun dalam hal pengumpulan data yang sesuai dengan penelitian yang
a. Penelitian Lapangan
memperoleh data primer, perolehan data ini dilakukan dengan beberapa cara yakni
yang diteliti.
b. Penelitian Kepustakaan
akan dilakukan, hingga memperoleh pengertian, teori-teori dan konsep yang akan
digunakan dalam melakukan penelitian ini. Data yang sudah didapat oleh peneliti
selanjutnya diproses lagi melalui sitem “editing” yaitu memeriksa dan meneliti
apakah data yang telah diperoleh sudah memenuhi syarat dan mampu
27
Ronny Hanitijo Soemitro, Dualisme Penelitian Hukum (Normatif dan Empiris),
Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2010, hlm. 154.
28
Pupu Saeful Rahmat, Penelitian Kualitatif, Equilibrum, Nomor 9 Vol. 5 Januari 2009,
hlm. 2.
22
6) Analisis Data
hasil penelitian yang telah didapat kan dilapangan, yang mana didalamnya
kesimpulan serta pemberian saran oleh peneliti dari semua hasil yang sudah
diteliti.
23
J. Sistematika Pembahasan
BAB I : PENDAHULUAN
penulisan.
BAB IV : PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan juga
untuk melakukan apa yang telah di wajibkan kepadanya. 29 Lebih lanjut titik
triwulan menyatakan pertanggung jawaban harus mempunyai dasar yaitu hal yang
menyebabkan timbulnya hak dan kewajiban hukum atas orang lain untuk memberi
pertanggung jawabannya.
sendiri ataupun perbuatan dari pihak lain. Sedangkan menurut kamus besar bahasa
dan sebagainya.
dua macam yakni kesalahan dan resiko. Dengan demikian dikenal dengan
kesalahan yang dikenal dengan tanggung jawab resiko atau tanggung jawab
29
Zulkifly dan jimmly, kamus hukum (dictionary of law), Grahamedia Press, Surabaya,
2012, hlm.369.
24
25
mengandung arti bahwa seorang individu harus bertanggung jawab karna ia telah
ada unsur kesalahan yang dilakukannya, dalam Pasal 1365 KUHPerdata yang
kepatuhan dan kesusilaan dalam masyarakat. Tanggung jawab ini dapat diterima
karena adil bagi pihak yang berbuat salah untuk mengganti kerugian bagi pihak
korban).32
melawan hukum memiliki ruang lingkup yang lebih luas dibandingkan dengan
hukum pidana dan perbuatan melawan hukum tidak hanya mengcakup perbuatan
30
Titik Triwulan dan Shinta Febrian, Perlindungan Hukum Bagi Pasien, Prestasi Pustaka,
Jakarta, 2010, hlm 48.
31
Celine Tri Siwi Kristanti, Hukum Perlindungan Konsumen, Sinar Grafika, Jakarta,
2010, Hlm 92.
32
Ibid, hlm. 93
33
Zays Scremeemo, Pengertian Tanggung Jawab, Melalui Hhtp:/
Zaysscrememeemo.Blog Spot.Co,Id, Diakses 1 April 2022 Pukul 10.20 Wib.
26
“seseorang tidak saja bertanggung jawab untuk kerugian yang disebabkan karna
perbuatannya sendiri, akan tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan karena
sebutan “onrechmatige daad” dan dalam bahasa inggris disebut dengan istilah
“torf onretcht” dan bahasa Indonesia dikenal dengan perbuatan melawan hukum
yang dilakukan oleh sabjek hukum, dan didalam setiap perbuatan sabjek hukum
perbuatan yang bertentangan dengan hak individu lain atau bertentangan dengan
kewajiban hukumnya sendiri dan bertentangan dengan kesusilaan yang baik atau
Adapun Perbuatan melawan hukum diatur dalam Pasal 1365 sampai Pasal
1380 KUHPerdata. Pasal 1365 KUH perdata memiliki arti yang penting karna
34
Lihat Pasal 1367 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
35
Wirjono prodjodikoro, perbuatan melawan hukum dipandang dari sudut hukum
perdata, mandar maju, Yogyakarta, 2000, hlm 7.
36
M.A Moegini Djodjodirdjo, Peruatan Melawan Hukum, Alumni,Bandung, 2002,Hlm
35.
27
melalui pasal tersebut hukum yang tidak tertulis diperhatikan oleh undang-
dahulu tidak termasuk perbuatan melawan hukum sekarang termasuk istilah itu.37
karena terdapat unsur kesalahan. Unsur kesalahan ini sebagai perbuatan dan akibat
bersifat material saja, akan tetapi juga kerugian inmaterial seperti ketakutan,
beban pikiran, dan sebagainya, dan adanya hubungan sebab akibat dari perbuatan
Perbuatan melawan hukum telah diartikan secara luas sejak tahun 1919
adalah perbuatan yang melanggar hak orang lain. Hak-hak tersebut adalah
37
Sudargo Gautama, Pengertian Tentang Negara Hukum, Alumni, Bandung, 2000,
Hlm 48-49.
38
Evalina Yessica, “Karakteristik Dan Kaitan Antara Perbuatan Melawan Hukum Dan
Wanprestasi”, Vol.1, No.2, November 2014, hlm. 51.
39
Munir fuady, Konsep hukum perdata, raja grafika persada, Jakarta, 2014, hlm 250.
28
tertulis maupun hukum yang tidak tertulis. Jadi tidak hanya bertentangan
dengan hukum tertulis melainkan juga bertentangan dengan hak orang lain
secara melanggar pasal dari hukum tertulis maka dapat dijerat dengan
masyarakat.
tindakan yang melanggar atau melawan hukum. Sejak tahun 1919 berdasarkan
29
perbuatan melawan hukum tidak hanya terbatas terhadap hukum tertulis (Undang-
Undang) melainkan juga hukum yang tidak tertulis.40 Maka dari itu perbuatan
dilakukan telah melanggar hak-hak orang lain yang dijamin oleh hukum
(termasuk akan tetapi tidak terbatas pada hak yang bersifat pribadi,
perorangan lainnya).
40
Rachmat Setiawan, Tinjauan Elementar Perbuatan Melawan Hukum, Bina Cipta,
Bandung, 2010, hlm.15.
41
Rosa Agustina, Perbuatan Melawan Hukum, Penerbit, Pasca Sarjana Fakultas Hukum
Universitas Indonesia, Depok, 2003, hlm,117.
30
2) Adanya Kesalahan
Sebagaimana yang terdapat pada pasal 1365 Kitab Undang Hukum Perdata
Namun bentuk ganti kerugian atas peruatan melawan hukum tidak disebut secara
oleh satu orang melainkan oleh beberapa orang maka pertanggung jawaban atas
42
Munir Fuady, Perbuatan Melawan Hukum Pendekatan Kontemporer, Citra Aditya
Bakti, Bandung, 2013, hlm,270.
43
Mariam Darus Badrulzaman Et,.Al, Kompilasi Hukum Perikatan, PT Citra Aditya
Bakti, Bandung, 2001, hlm ,108.
31
Klausal adalah salah satu ciri-ciri pokok dari adanya suatu perbuatan
melanggar hukum, perbuatan melawan hukum dalam hal tersebut harus dilihat
secara materil. Dikatakan materil karena perbuatan melawan hukum dalam hal ini
dilihat sebagai suatu kesatuan tentang akibat yang disebabkan olehnya terhadap
pihak yang dirugikan. Untuk hubungan sebab akibat terdapat 2 macam teori yakni
teori hubungan factual dan teori penyebab kira-kira. Hubungan sebab akibat
tersebut hanyalah masalah fakta atau apa yang terjadi, sedangkan teori kira-kira
wanprestasi akibat dari suatu perjanjian dan juga dapat timbul dikarenakan oleh
Perbuatan Melawan Hukum.45 perbuatan melawan hukum adalah hal yang penting
44
Sakkirang sriwanty, Hukum Perdata,Teras Yogyakarta,2011,hlm,135.
45
M.A. Moegni Djojodirjo, Perbuatan Melawan Hukum, Cetakan Pertama, Jakarta
,pradnya Paramita, 1979). hlm. 11.
32
undang.46
hukum terbagi menjadi dua (2) pendekatan yakni ganti rugi secara umum dan
ganti rugi secara khusus, maksud dari ganti rugi umum adalah ganti rugi yang
berlaku untuk semua jenis kasus baik untuk kasus wanprestasi, kontrak, maupun
Sedangkan ganti rugi khusus adalah ganti rugi yang terbit dari suatu perbuatan
KUHPerdata).
c. Ganti rugi terhadap perbuatan yang dilakukan oleh orang lain (pasal 1366
d. Ganti rugi untuk orang yang ditinggalkan oleh orang yang dibunuh (pasal
1370 KUHPerdata).
KUHPerdata).
f. Ganti rugi karena orang telah luka atau cacat anggota badan (pasal 1370
KUHPerdata).
46
Sri redjeki slamet, lex jurnalica, Tuntutan Ganti Rugi Dalam Perbuatan Melawan
Hukum, Volume 10 Nomor 2, hlm 18068, Agustus 2013.
47
Munir fuady, Perbuatan Melawan Hukum, Pendekatan Kontemporer, cetakan kedua,
bandung, PT citra aditya bakti, 2005, hlm,136 -138.
33
yang nyata bagi korban maka kepada korban dapat diberi sejumlah uang
Yaitu ganti rugi pembayaran kepada korban sebesar kerugian yang benar-
benar telah dialami oleh pihak korban dari suatu Perbuatan Melawan
Hukum. Oleh Karena itu ganti rugi ini disebut ganti rugi yang aktual,
misalnya ganti rugi atas segala biaya yang telah dikeluarkan oleh korban,
nama baik.
Yaitu ganti rugi dalam jumlah yang besar dan melebihi dari jumlah
48
Ibid, hlm, 143.
34
Dalam pembayaran ganti kerugian tidak selalu berwujud uang. Hoge raad
Maksud dari ketentuan KUHPerdata pasal 1365 ialah untuk seberapa mungkin
hukum. Maka yang diusahakan adalah pengembalian yang nyata kiranya lebih
sesuai dari pada pembayaran ganti kerugian dalam wujud uang, karena
B. Kerangka Teoritik
bahwa: “seseorang bertanggung jawab secara hukum atas suatu perbuatan tertentu
atau bahwa dia memikul tanggung jawab hukum, sabyek berarti dia bertanggung
jawab atas suatu sanksi dalam hal perbuatan yang bertentangan. Adapun Lebih
49
M.A. Moegni Djojodirjo, Perbuatan Melawan Hukum, Cetakan Kedua, Jakarta
,pradnya Paramita, 1982). hlm. 102.
35
kekhilafan biasanya dipandang sebagai satu jenis lain dari kesalahan (culpa),
dari:51
suatu perbuatan hukum dan hubungan hukum antar subjek hukum. Pergaulan,
50
Hans Kelsen (a), sebagaimana diterjemahkan oleh Somardi, General Theory Of law
and State, Teori Umum Hukum dan Negara, Dasar-Dasar Ilmu Hukum Normatif Sebagai Ilmu
Hukum Deskriptif Empirik,BEE Media Indonesia, Jakarta, 2007, hlm. 81.
51
Hans Kelsen, Teori Hukum Murni terjemahan Raisul Mutaqien Nuansa & Nusa Media,
Bandung, 2006, hlm. 140.
36
tindakan, dan hubungan hukum adalah keadaan yang diatur oleh hukum dan
memiliki relevasi hukum dalam hai itu terjadi interaksi antara kedua belah pihak
yang masing – masing diikat hak dan kewjiban. Hukum dibentuk untuk mengatur
secara benar dan memperoleh haknya secara wajar. Disamping itu hukum
difungsikan sebagai instrument perlindungan bagi sabjek hukum, dengan kata lain
ada sabjek hukum yang melalaikan kewajiban yang harus dijalankannya atau
dan tuntutan ganti kerugian ditunjukan kepada setiap yang melanggar hukum. 52
melanggar hukum (tort liability) terbagi menjadi beberapa teori, antara lain :53
kerugian.
52
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000, Hlm,55.
53
Abdulkadir Muhammad, Hukum Perusahaan Indonesia, Citra Aditya Bakti 2010, hlm
503.
37
kesalahan (concept of fault) yang berkaitan dengan moral dan hukum yang
1365, Pasal 1366, dan Pasal 1367 KUHPerdata. Prinsip ini menyatakan
berdasarkan unsur kesalahan dinilai adil bagi orang yang berbuat salah
Prinsip ini adalah kebalikan dari prinsip kedua yang dikenal dengan istilah
54
Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia, Jakarta, Grasindo, 2006,
hlm74.
38
terpenuhi, payung hukum untuk melindungi hak-hak pemilik sawah diatur dalam
KUHPerdata salah satunya terdapat pada pasal 1365, yang menegaskan bahwa
setiap orang yang melakukan tindakan melawan hukum maka harus bertanggung
yang dibentuk oleh badan-badan resmi yang berwajib, pelanggaran mana terhadap
Dari definisi diatas dapat diperoleh kesimpulan pada dasarnya hukum merupakan
segala peraturan yang didalamnya berisi peraturan -peraturan yang wajib ditaati
oleh semua orang dan terdapat sanksi yang tegas didalamnya bagi yang melanggar
aturan tersebut.55
55
C.S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Balai Pustaka
Indonesia, Jakarta 1992, hlm 11.
39
kesadaran hukum dalam konteks ini berarti kesadaran untuk bertindak sesuai
kesadaran hukum berarti kesadaran tentang apa yang kita lakukan atau perbuatan
atau yang tidak kita lakukan atau perbuat terutama terhadap orang lain. Hal Ini
berarti kesadaran akan kewajiban kita masing – masing terhadap orang lain.57
Otje salman menjelaskan empat indikator kesadaran hukum antara lain :58
bahwa beberapa tindakan tertentu telah diatur oleh hukum. Peraturan Hukum
yang dimaksud adalah hukum tertulis dan tidak tertulis, dan tindakan yang
56
Suharso, retnonigsih anna, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi lux, widya karya
semarang,2005, hlm 15.
57
Sudikno Mertokusumo, Menigkatkan Kesadaran Hukum Masyarakat,Edisi Pertama
(Yogyakarta : Liberti, 1981), hlm.13.
58
Otje Salman, Kesadaran Hukum Masyarakat Terhadap Hukum Waris, Alumni,
Bandung , 1993, hlm 40-42
40
3) Indikator yang ketiga adalah sikap hukum, yaitu suatu kecenderungan untuk
makna dari kesadaran hukum tergolong dalam beberapa arti yaitu, pengetahuan
hukum, melainkan memahami isi dari hukum, perilaku hukum merupakan suatu
masyarakat artinya hukum tersebut masih belum berlaku secara efektif, sementara
ternak dan pemilik sawah yang bertentangan dengan aturan yang telah ada.
BAB III
Lahan pertanian merupakan aset yang berharga bagi petani, karena petani
menggantungkan hidup pada pertanian dan sebagian kecil juga dengan beternak,
yang mana kedua jenis kegiatan tersebut dapat saja saling menguntungkan dan
pemelihara hewan ternak, tetapi terdapat juga yang berpropesi ganda, yakni
59
Hasil Wawancara Dengan Ridha Rahimullah Keuchik Gampong Meunasah Teungoh,
Kabupaten Nagan Raya, pada tanggal 1 Mei 2022.
60
Hasil wawancara dengan Herman Juanda Tuha Peut Gampong Meunasah Teungoh,
Kabupaten Nagan Raya, pada tanggal 2 Mei 2022.
42
43
masyarakat memelihara hewan ternak yang terdiri dari sapi, kerbau, kambing,
ayam, dan bebek. Hewan ternak tersebut banyak dipelihara karena pakannya
yang tergolong mudah didapatkan yaitu berupa merumputan serta dedaunan yang
dapat ditemui dilingkungan sekitar. Salah satu tempat yang terdapat banyak
melepaskan hewan ternak pada area persawahan merupakan hal biasa dilakukan
pada saat musim meuhalak blang61 yang mana ternak dilepas tidak terikat dan
pengawasan dan penjagaan sangat beresiko, karena akan merugikan pihak lain.
persawahan dan besar kemungkinan hewan ternak menginjak dan memakan padi
“seseorang tidak saja bertanggung jawab untuk kerugian yang disebabkan karna
perbuatannya sendiri, akan tetapi juga untuk kerugian yang disebabkan karena
61
Musim Meuhalak Blang Merupakan Musim dimana sawah terbentang luas dan kosong
seusai panen raya.
62
Hasil wawancara dengan kurniawan keujreun blang, Gampong Meunasah Teungoh,
Kabupaten Nagan Raya pada tanggal 3 Mei 2022.
44
seseorang bertanggung jawab secara hukum atas suatu perbuatan tertentu atau
bahwa dia memikul tanggung jawab hukum, sabyek berarti dia bertanggung
jawab atas suatu sanksi dalam hal perbuatan yang bertentangan. dengan
ada di Gampong Meunasah Teungoh dan memberikan efek jera kepada para
pelaku yang melakukan pelanggaran dan yang tidak bersedia untuk bertanggung
jawab sehingga dengan adanya ketentuan tersebut pemilik ternak tidak semena –
pemilik ternak dalam menjaga hewan ternaknya dan pemilik ternak yang
dirugikan.
atas kerugian yang disebabkan oleh perilaku mereka maupun kerugian yang
63
Pasal 1367 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
45
pemilik ternak juga harus bertanggung jawab akibat dari kelalain dan
kecerobohan dalam menjaga dan melepas ternaknya dengan tidak diikat karena
terdapat beberapa sawah tidak diberi pagar pembatas, sehingga dapat dengan
mudah dijangkau oleh hewan ternak baik hewan ternak masyarakat gampong
selaku pemilik sawah juga mengatakan bahwa “sebagian dari sawah saya beri
pagar namun sudah mulai rusak, sementara sebagiannya tidak saya beri pagar
karena terlalu luas takutnya tidak cukup biaya untuk membuat pagarnya, dan
aturan yaitu Qanun Gampong Meunasah Teungoh Nomor 1 tahun 2019 tentang
64
Hasil Wawancara Dengan Muhibbudin Pemilik Sawah, Gampong Meunasah Teungoh,
Kabupaten Nagan Raya Pada Tanggal 5 Mei 2022.
65
Hasil Wawancara Dengan Samsuar Pemilik Sawah, Gampong Meunasah Teungoh,
Kabupaten Nagan Raya Pada Tanggal 6 Mei 2022.
46
mekanisme pengelolaan hewan ternak terdapat pada Bab 6 Pasal 14 yang mana
ternaknya kekandang.
gampong.
6. Setiap pemilik sawah /kebun wajib membuat pagar yang telah ditentukan
66
Hasil Wawancara Dengan Ridha Rahimullah Keuchik, Gampong Meunasah Teungoh,
Kabupaten Nagan Raya Pada Tanggal 1 Mei 2022.
67
Musim Teumabu merupakan musim penyemain bibit padi disawah.
68
musim kemeukoh merupakan musim dimana padi yang berada disawah sudah siap
untuk dipanen.
47
7. Bila ternak (kerbau, sapi, kambing dan biri-biri) masuk lewat pagar dan
ternyata pagarnya tidak sesuai menurut ketentuan adat, maka ganti rugi
8. Apabila pada malam hari ternak (kerbau, sapi, kambing dan biri-biri)
Pemilik Sawah atau sawah yang tidak buat pagar maka resiko ganti
kerugian dibebankan pada pemilik ternak dan Pemilik sawah /sawah yang
9. Hewan ternak ayam dan bebek tidak dilepas mulai diawal tanaman
mengatakan siapa saja yang melepas hewan tenak di jalan, kebun, ataupun sekitar
area persawahan maka pemilik ternak harus bersedia bertanggung jawab terhadap
Tentang Penertiban Hewan yang terletak pada Bab III Pasal 4 Ayat (2) yang
2019 tentang ketertiban dan keamanan gampong Bab 6 Pasal 14 Ayat (1) “Pemilik
70
Lihat Pasal 14 Qanun Gampong Meunasah Teungoh Nomor 1 Tahun 2019 Tentang
Keamanan Dan Ketertiban Gampong Meunasah Teungoh.
71
Hasil Wawancara Ridha Rahimullah Keuchik Gampong, Meunasah Teungoh,
Kabupaten Nagan Raya Pada Tanggal 1 Mei 2022.
72
Lihat Pasal 4 Qanun Kabupaten Nagan Raya Nomor 5 Tahun 2007 Tentang Penertiban
Ternak.
48
kekandang”.
untuk berternak dicabut karena didalam Qanun di atas seseorang yang ingin
memelihara ternak harus memiliki kandang karena apabila pemilik ternak tidak
juga tidak berhak untuk memelihara ternak dengan menerapkan ketegasan tersebut
terhadap ternaknya artinya tidak hanya mengambil kentungan dari hewan ternak
yang layak.
49
bahwa telah terjadi kerusakan sawah akibat dari hewan ternak, Keujreun
sama.
kesepakatan maka keujreun blang melapor pada Tuha Peut yang untuk
gampong.
sebelumnya.
5) Jika terjadi perkelahian antara dua belah pihak maka pihak yang memulai
pulih.73
73
Hasil Wawancara Dengan Ridha Rahimullah Keuchik Gampong, Meunasah Teungoh,
Kabupaten Nagan Raya Tanggal 1 Mei2022.
51
menggunakan non litigasi yaitu dengan negosiasi antara para pihak dengan cara
kekeluargaan antara pihak pemilik sawah dengan pihak pemilik hewan ternak,
jika dalam penyelesaian tersebut tidak membuahkan hasil maka akan dilanjukan
atau penyelesaian sengketa diluar peradilan (Non Litigasi) dimana para pihak
Prosedur
penyelesaian dan
No Nama Tahun Kasus
besaran ganti
kerugian
74
Hasil wawancara dengan Ridha Rahimullah keuchik Gampong, Meunasah Teungoh,
Kabupaten Nagan Raya tanggal 1 mei2022.
52
juta rupiah.
6 Muhamad 2022 Sapi milik jailani sebanyak 1 Prosedur penyelesaian
Yusuf ekor memasuki sawah yang baru dilakukan bersama
ditabur benih, sapi tersebut para pihak dan
menginjak benih pada siang hari melibatkan keujreun
sehingga diketahui oleh blang hingga berujung
Muhamad yusuf serta ganti kerugian dan
kepemilikan dari ternak tersebut damai dan besaran
yaitu milik jailani ganti kerugian
dibayarkan sebesar Rp.
500.000 ribu.
Sumber : Keuchik Gampong Meunasah Teungoh
Gampong :
jangka waktu 7 hari pemilik ternak tidak mengambil ternaknya maka pihak
aparatur Gampong akan melakukan pelelangan sesuai dengan harga pasaran dan
54
Gampong.75
Mengatur lebih lanjut terkait peruntukan dana tersebut untuk keperluan terkait
membuat pagar adat dikawasan persawahan dan untuk kegiatan – kegiatan sosial
didalam Gampong, karena dengan adanya ketegasan dari aparatur gampog terkait
masih ada yang tidak sesuai dengan yang diharapkan karena masih terdapat
pemilik hewan ternak yang melepaskan ternaknya secara sembarangan dan tidak
timbulnya kerugian bagi orang lain yang mana seharusnya perbuatan tersebut
75
Hasil Wawancara Keujruen Blang, Meunasah Teungoh, Kabupaten Nagan Raya Pada
Tanggal 3 Mei 2022.
76
Hasil Wawancara Dengan Herman Juanda Tuha Peut, Gampong Meunasah Teungoh,
Kabupaten Nagan Raya Pada Tanggal 2 Mei 2022.
55
tidak dilakukan apabila dalam proses pertanggug jawaban pemilik ternak tidak
Safari selaku pemilik hewan ternak mengatakan pada waktu itu saya
kerbau tersebut setelah saya pulang ternyata kerbau tersebut sudah tidak berada
didepan kandang setelah lama mencari ternyata kerbau saya sedang berkubang
disawah milik tetangga sembari menginjak bibit padi yang baru ditabur, namun
karena kerbau saya dianiaya dibagian kakinya hingga luka adapun pagarnya
dibuat tidak kuat dan mudah roboh dan kerusakannya menurut saya lihat hanya
binatang atau siapa saja yang memakainya, selama hewan itu dipakai,
bertanggung jawab atas setiap kerugian yang disebabkan oleh hewan ternak
tersebut, baik hewan itu ada dibawah pengawasannya maupun hewan tersebut
karena sapi saya lepas dari kandangnya dan menginjak padi yang baru ditanam
milik masyarakat, namun pada waktu memberikan uang ganti kerugian tersebut
77
Hasil Wawancara Dengan Safari Pemilik Hewan Ternak, Gampong Meunasah
Teungoh, Kabupaten Nagan Raya Pada Tanggal 13 Mei 2022.
78
Lihat Pasal 1367 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
56
saya keberatan karna antara kerusakan tidak sebanding dengan denda Ganti Rugi
yang diterima, pada waktu itu sapi saya hanya memakan beberapa lembar padi
saja namun hal itu tidak sampai membuat tanaman tersebut mati dalam arti
kerusakan sedang saja, dan saya harus mengganti kerugiannya senilai Rp500.000.
Walaupun saya sangat keberatan menerima putusan waktu itu, dengan kata lain
adalah kategori tingkat kerusakan sedang, berat dan ringan, yang mana pada
tingkat berat ini biasanya terjadi pada bibit padi yang baru beberapa bulan
ditanam yang dimasuki oleh kerbau dan kambing, sehingga Pemilik Sawah
penyebab saya masih melepaskan hewan ternak berkeliaran dengan bebas dan
tidak menggandangkannya pada malam hari dan siang hari adalah karena faktor
kandang, ternak tidak saya awasi sehingga memasuki kesawah milik orang lain,
pemilik sawah meminta pertanggung jawaban atas kerugian yang dilakukan oleh
hewan ternak saya, namun karena perekonomian saya tidak mampu membayar
79
Hasil Wawancara Dengan M.Affan Pemilik Ternak, Gampong Meunasah Teungoh,
Kabupaten Nagan Raya pada tanggal 11 Mei 2022.
80
Hasil Wawancara Dengan Herman Juanda Tuha Peut, Gampong Meunasah Teungoh,
Kabupaten Nagan Raya Pada Tanggal 2 Mei 2022.
57
sehingga pemilik sawah marah dan mencacimaki namun saya akan berusaha
Bentuk Ganti Rugi yang biasanya terjadi adalah dalam bentuk materil
dan ada juga yang mengganti dalam bentuk benda, Untuk ketentuan besarnya
“denda Ganti Rugi” sebagaimana yang dikatakan oleh Tuha Peut gampong
dalam wawancara, beliau mengatakan “besarnya bentuk denda ganti rugi” sering
dilakukan hewan ternak sementara ganti kerugian yang harus dibayarkan besar.82
“denda ganti rugi” ditetapkan berdasarkan Qanun yang telah ditetapkan oleh
kerusakan yang dialami dan terdapat banyak hewan ternak yang tidak memiliki
pihak yang dirugikan untuk menuntut pihak yang melakukan perbuatan melawan
hukum untuk memberikan sejumblah ganti rugi, sehingga diharapkan agar tidak
81
Hasil Wawancara Dengan Nurhasanah Pemilik Hewan Ternak, Gampong Meunasah
Teungoh, Kabupaten Nagan Raya Pada Tanggal 10 Mei 2022.
82
Hasil wawancara Dengan Herman Juanda Tuha Peut Gampong, Meunasah Teungoh,
Kabupaten Nagan Raya pada tanggal 2 mei 2022.
58
ada satu pihak pun yang dirugikan. Kendala bisa diartikan dengan rintangan,
Terkait :
seseorang yang merasa dirugikan harus menuntut ganti rugi kepada pemilik
ternak. Oleh karena itu, pemilik sawah yang dirugikan harus mengetahui siapa
pemilik ternak dan apakah benar hewan ternak tersebut yang telah melakukan
hewan ternak merupakan sebuah kendala yang sangat sering terjadi yaitu ketika
hewan ternak yang terdiri dari beberapa pemilik dilepaskan secara bersamaan,
perusakan terhadap sawah dan siapa pemilik dari hewan ternak tersebut, sehingga
pemilik sawah kesulitan dalam menuntut ganti rugi itu harus ditujukan, hak
pemilik sawah berupa ganti kerugian yang seharusnya didapatkan sangat sulit
didapatkanya.83
semua pemilik hewan ternak karena tidak semua ternak melakukan pengrusakan,
membayar kerugian tersebut karena merasa hewan ternak nya tidak melakukan
83
Hasil wawancara Dengan Kurniawan Keujreun Blang, Meunasah Teungoh,
Kabupaten Nagan Raya pada tanggal 3 mei2022.
59
dan bertanggung jawab atas kerugian yang dilakukan oleh hewan ternaknya
jawab mereka untuk menebus kesalahan berupa ganti kerugian jika salah satu
ternaknya merusak tanaman pihak lain. Tetapi ada beberapa pemilik ternak yang
agar tidak membayar kerugian yang diderita pemilik sawah, diantaranya pemilik
ternak beralasan perusakan yang dilakukan oleh hewan ternaknya hanya sedikit
dan tidak membuat padi tersebut mati sehingga pemilik ternak tidak bersedia
kesadaran hukum merupakan kesadaran tentang apa yang kita lakukan atau
perbuatan atau yang tidak kita lakukan atau perbuat terutama terhadap orang
lain. Hal Ini berarti kesadaran akan kewajiban kita masing – masing terhadap
orang lain.
pemilik ternak memiliki kesadaran untuk tidak melepas ternak, dan mengetahui
pedulian masyarakat akan hukum dan aturan – aturan yang diterapkan membuat
ketidak bersediaan untuk bertanggung jawab merupakan Hal yang sering terjadi,
padahal sebenarnya pemilik sawah juga dirugikan karena belum tentu padi yang
dimakan ataupun diijak oleh hewan ternak akan hidup dan tumbuh berkembang
kurang baik, memelihara hewan ternak merupakan hal yang mudah menurut
85
peternak karena tidak membutuhkan ijazah ataupun data pekerjaan lainnya.
pembiaran ternak membuat pemilik ternak terus meliarkan dan tidak mengikat
hewan ternaknya karena pemilik ternak tidak mengetahui isi dan larangan
hasil wawancara dengan Safari selaku pemilik ternak aparatur gampong pernah
85
Hasil Wawancara Dengan Muhibbudin selaku pemilik sawah, Meunasah Teungoh,
Kabupaten Nagan Raya, pada tanggal 5 mei 2022.
61
khusus dan penjelasan dari isi dan larangan didalam Qanun tersebut dengan
aparatur gampong, sehingga pemilik ternak yang lanjut usia dan tidak begitu
lancar membaca tidak mengetahui aturan tersebut apabila tidak dijelaskan secara
Karena masyarakat masih kurang memahami terkait isi dan larangan dari Qanun
yag telah ditetapkan tersebut sehingga banyak masyarakat yang masih melakukan
tidak ada lahan khusus yang disediakan oleh peternak, untuk membeli lahan
secara individu pemilik ternak tidak mampu karena harga tanah yang begitu
pemilik ternak agar ternaknya tetap bisa mendapatkan pakan tanpa harus adanya
86
Hasil wawancara Dengan Safari Pemilik Ternak, Meunasah Teungoh, Kabupaten
Nagan Raya, pada tanggal 13 mei 2022.
87
Hasil wawancara Dengan M. Affan Pemilik Ternak, Meunasah Teungoh, Kabupaten
Nagan Raya, pada tanggal 11 mei 2022.
62
tidak kelaparan sementara pemilik ternak bisa leluarsa untuk melakukan kegiatan
tersebut sementara ini hanya melepaskan dilahan hijau dan ternak mencari
umpannya sendiri secara mandiri, sehingga terdapat ternak yang berada diarea
pakan yang subur dan hijau serta terdapat banyak nutrisi untuk membuat ternak
lahan khusus untuk memelihara ternaknya maka ternak tersebut diikat dan
pemilik ternak mencari rerumputan untuk ternak agar ternak tersebut tidak
PENUTUP
A. Kesimpulan
Meunasah Teungoh, Kabupaten Nagan Raya), maka dalam bab ini dikemukakan
berikut :
menjelaskan bahwa telah terjadi kerusakan sawah akibat dari hewan ternak,
kesepakatan maka Keujreun Blang melapor pada Tuha Peut yang untuk
kerusakan yang diderita dan musyawarah tentang besaran ganti rugi dengan
63
64
Jika terjadi perkelahian antara dua belah pihak maka pihak yang memulai
dan mengakibatkan pihak lain luka harus bertanggung jawab mengobati dan
tidak diketahui secara pasti hewan ternak yang melakukan perusakan lahan,
tidak ada itikad baik dari pemilik ternak, kurang sosialisasi terkait peraturan
dan larangan pembiaran ternak, tidak ada lahan khusus yang disediakan
pemilik hewan ternak untuk melepas ternak, sehingga pemilik ternak tidak
B. Saran
oleh peraturan, sehingga tidak kembali terjadi pembiaran hewan ternak tanpa
pengawasan.
agar ternak tidak berkeliaran bebas dipersawahan orang lain, dan diharapkan
kepada pemilik sawah untuk membuat pagar pembatas agar hewan ternak
tidak mudah masuk pada area persawahan. Dan diharapkan kepada aparatur
A. Buku
Celine Tri Siwi Kristanti, Hukum Perlindungan Konsumen, Sinar Grafika, Jakarta,
2010.
C.S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Balai Pustaka
Indonesia, Jakarta 1992.
Hans Kelsen (a), Somardi, General Theory Of law and State, Teori Umum Hukum
dan Negara, Dasar-Dasar Ilmu Hukum Normatif Sebagai Ilmu Hukum
Deskriptif Empirik,BEE Media Indonesia, Jakarta, 2007.
Hans Kelsen, Teori Hukum Murni terjemahan Raisul Mutaqien Nuansa & Nusa
Media, Bandung, 2006.
HR. Ridwan, Hukum Administrasi Negara, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006.
65
66
Sri redjeki slamet, lex jurnalica, volume 10 nomor 2,Tuntutan Ganti Rugi Dalam
Perbuatan Melawan Hukum, hlm 18068, Agustus 2013.
Suharso, retnonigsih anna, kamus besar bahasa Indonesia, edisi lux, widya karya
semarang,2005
67
Titik Triwulan dan Shinta Febrian, Perlindungan Hukum Bagi Pasien, Prestasi
Pustaka, Jakarta, 2010.
Yulia Astuti, tanggung jawab akibat perbuatan melawan hukum oleh pemilik
hewan ternak terhadap pengendara kendaraan akibat kecelakaan yang
terjadi di jalan raya, skripsi, fakultas hukum, universitas syiah kuala,
2015.
C. PERUNDANG-UNDANGAN
Qanun Kabupaten Nagan Raya Nomor 5 Tahun 2007 Tentang Penertiban Ternak
D. BAHAN INTERNET
http://distannak.naganrayakab.go.id/sejarah-distannak.
Youky Surinda, Konsep Tanggung Jawab Menurut Teori Tanggung Jawab Dalam
Hukum https://id.linkedin.com.
Informan :1
R1 : Responden
P : Pewawancara
Informan :2
R2 : Responden
P : Pewawancara
Informan :3
R3 : Responden
P : Pewawancara
Informan :4
I-1 : Informan
P : Pewawancara
Informan :5
I-2 : Informan
P : Pewawancara
Informan :6
I -3 : Informan
P : Pewawancara
Informan :7
I-4 : Informan
P : Pewawancara
Informan :8
I-5 : Informan
P : Pewawancara
Informan :9
I-6 : Informan
P : Pewawancara
Ayah : Suhaimi
Ibu : Nur Ralabah
Ayah : Petani
Ibu : Mengurus Rumah Tangga
Pengalaman Berorganisasi: