Anda di halaman 1dari 8

PANCASILA

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Irwansyah, S.H., M.H.

Disusun Oleh Kelompok 3 :

1. DUTA SEPTIAN HAERUN (H1A123368)


2. MUH. ARMIN ARIF TARRA (H1A123311)
3. MUHAMMAD RAHADIAN KAMIL(H1A123310)
4. SEPRIADI HAKIM (H1A123351)

KELAS: E

ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS HALU OLEO
TAHUN 2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan keanekaragaman alam dan
keindahan lingkungan, dihadapkan pada tantangan serius terkait pengelolaan sampah.
Pertumbuhan populasi yang cepat, urbanisasi, dan perubahan pola konsumsi telah
meningkatkan jumlah sampah yang dihasilkan, menyebabkan dampak negatif yang
signifikan terhadap lingkungan. Masalah utama yang dihadapi adalah kebiasaan
membuang sampah sembarangan, yang dapat merusak ekosistem, mengancam
kesehatan masyarakat, dan mengurangi daya tarik wisata alam. Untuk mengatasi
tantangan ini, pemerintah Indonesia mengambil langkah strategis dengan menerapkan
undang-undang larangan membuang sampah sembarangan.
Dalam beberapa tahun terakhir, peningkatan jumlah sampah di berbagai kota dan
daerah telah menjadi fokus perhatian publik. Bukan hanya sebagai masalah estetika,
namun juga sebagai ancaman serius terhadap keberlanjutan lingkungan. Sampah yang
berserakan di tempat umum, sungai, dan lautan telah menyebabkan pencemaran
lingkungan yang berdampak jangka panjang. Selain itu, masyarakat yang kurangnya
kesadaran akan pentingnya membuang sampah dengan benar menjadi salah satu
pemicu utama masalah ini. Kurangnya infrastruktur pengelolaan sampah dan
kurangnya penegakan hukum juga berkontribusi terhadap fenomena membuang
sampah sembarangan. Melihat kompleksitas masalah tersebut, pemerintah Indonesia
mengambil langkah-langkah legislatif untuk memberantas kebiasaan membuang
sampah sembarangan. Undang-undang larangan membuang sampah sembarangan
menjadi instrumen hukum yang memiliki tujuan ganda: menjaga kebersihan
lingkungan dan mendidik masyarakat akan pentingnya berperilaku ramah lingkungan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Topik Wawancara
Larangan Membuang Sampah Sembarangan
B. Waktu dan Tempat Kegiatan
1. Hari/Tanggal : Senin, 25 Desember 2023
2. Pukul : 15.30-16.30
3. Tempat : 1. Majid Al Alam Kendari
2. Asrama Rahmat
C. Laporan Hasil Wawacara
1. Narasumber : 1. Agusmin
2. Anwar

3. Aswat

4. Iwan

2. Pewawancara : 1. Muhammad Rahadian Kamil

2. Duta Septian Haerun

3. Muh. Armin Arif Tarra

4. Sepriadi Hakim

D. Daftar Wawancara
Pertanyaan yang diajukan
1. Apakah anda tahu tidak kalau ada undang-undang Atau peraturan yang
mengatur tentang larangan membuang sampah sembarangan?
2. Menurut anda siapa saja pihak-pihak yang terlibat dalam menjalankan undang-
undang Atau peraturan tentang larangan membuang sampah sembarangan
tersebut?
3. Sanksi apa yang cocok diberikan kepada pelanggar peraturan ini?
4. Kita sebagai masyarakat, bagaimana cara kita untuk ikut berpartisipasi
menerapkan undang-undang Atau peraturan ini?
5. Menurut anda, apakah perlu adanya lembaga khusus untuk mengawasi dan
menangani para pelanggar undang-undang Atau peraturan ini?
E. Hasil Wawancara
1. Agusmin
1. Narasumber mengetahui tentang adanya UU dan aturan mengenai larangan
membuang sampah tidak pada tempatnya
2. Menurut narasumber, pihak-pihak yang terlibat dalam hal ini adalah pemerintah
dan swasta yang saling bekerja sama sebagai penggerak kemudian kita sebagai
Masyarakat sebagai peran utama dalam menjalankan UU dan aturan tersebut
3. Sanksi yang cocok diberikan kepada para pelanggar adalah sanksi sosial
4. Sebagai Masyarakat kita harus lebih mengerti dan memahami tentang
pentingnya untuk membuang sampah pada tempatnya
5. Menurut narasumber, diperlukan adanya Kerjasama antar berbagai pihak dalam
menangani hal ini sebelum membentuk suatu Lembaga yang mengawasi dan
menangani para pelanggar

2. Anwar
1. Narasumber tidak mengetahui tentang adanya UU dan aturan mengenai larangan
membuang sampah tidak pada tempatnya tetapi mengetahui peraturannya
2. Menurut narasumber, pihak-pihak yang terlibat dalam hal ini adalah semua
pihak harus terlibat dalam hal ini baik dari pemerintah maupun massyarakat
3. Sanksi yang cocok diberikan kepada pelanggar adalah sesuai yang diberikan
oleh pemerintah misalnya seperti denda yang telas di bicarakan oleh
massyarakat
4. Menurut narasumber, peran yang penting dalam peraturan ini adalah pribadi kita
sendiri dan menyadari pentingnya membuang sampah pada tempatnya
5. Menurut narasumber, belum waktunya dibutuhkan, tetapi sudah cukup adanya
Kerjasama antara pemerintah dan massyarakat.
3. Aswat
1. Narasumber mengetahui tentang adanya UU dan aturan mengenai larangan
membuang sampah tidak pada tempatnya
2. Menurut narasumber, pihak-pihak yang terlibat dalam hal ini adalah pemerintah
dan Masyarakat
3. Sanksi yang cocok diberikan kepada pelanggar adalah yang pertama itu sanksi
pemberitahuan terlebih dahulu dimana apabila sudah melanggar untuk yang
kedua kalinya baru bisa di berikan sanksi sosial seperti memberikan denda
kepada pelanggar tersebut
4. Menurut narasumber, peran penting dalam peraturan ini adalah bahwa kita
sebagai masyarakat itu sendiri harus mentaati peraturan yang telah ditetapkan
5. Menurut narasumber, adanya lembaga khusus untuk para pelanggar itu perlu
tetapi dilihat juga dari kondisi yang ada

4. Iwan
1. Menurut narasumber, mengetahui bahwa adanya UU Larangan Membuang
Sampah Sembarangan
2. Menurut narasumber, pihak-pihak yang terlibat adalah Pemerintah dan semua
kalangan Masyarakat
3. Sanksi yang cocok diberikan kepada pelanggar adalah seperti denda bagi
Massyarakat yang membuang sampah sembarangan
4. Menurut narasumber, peran yang penting dalam peraturan ini adalah
Massyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga lingkungan
5. Menurut narasumber, itu perlu adanya Lembaga-lembaga khusu di
lingkungan massyarakat atau di daerah masing-masing.
F. PEMBAHASAN

Berdasarkan wawancara yang telah kami lakukan, kami mengetahui bahwa


mayoritas masyarakat telah mengetahui adanya UU dan aturan yang mengatur tentang
larangan membuang sampah tidak pada tempatnya. Sampah merupakan sesuatu yang
dekat dengan kehidupan manusia. Dengan bertambahnya populasi dan ekonomi akan
meningkatkan jumlah sampah itu sendiri. Sampah yang sangat dekat dengan
kehidupan manusia pada zaman sekarang adalah sampah kertas, plastik, dan kaleng.
Contoh sampah kertas yaitu berupa kertas-kertas Koran, kertas buku tulis dan banyak
lagi. Sampah-sampah kertas seperti ini sangat sering ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari. Selanjutnya contoh dari sampah plastik itu berupa sampah makanan yang
membungkus makanan yang dimakan, sedangkan contoh dari sampah logam juga
sangat banyak dalam kehidupan, seperti botol minuman, kaleng minuman bersoda dan
lain sebagainya. Apabila sampah dapatdi pisahkan maka akan mendukung UU no 18
tahun 2008 tentang pengolahan sampah dan memisahkan sampah. Tiga macam
sampah ini adalah sampah yang biasa di daur ulang oleh pemerintah karna jumlahnya
banyak dan gampang untuk dijadikan barang baru atau lain sebagainya.

Pada masa sekarang, membuang sampah juga masih jadi masalah bagi pemerintah
dan juga orang orang yang cinta akan kebersihan. Pasalnya masih banyak orang orang
yang tidak peduli akan lingkungannya sendiri. Kurangnya kesadaran membuang
sampah pada tempatnya menjadikan lingkungan yang semulanya bersih menjadi
kumuh dan kotor. Membuang sampah sembarangan juga mengakibatkan bencana
banjir. Kadang manusia tidak pernah jera dalam merusak yang sebenarnya berakibat
buruk juga pada dirinya sendiri. Dapat dilihat sendiri diberbagai tempat umum seperti
taman, pasar dan emperan toko-toko juga dipenuhi banyak sampah. Masalah yang
harus dipecahkan untuk menyelesaikan permasalahan ini bagaimana cara
meningkatkan kesadaran diri dan kemauan masyarakat untuk membuang sampah pada
tempatnya.

Karena permasalahan sampah itu adalah kesadaran diri dan kemauan masyarakat
untuk membuang sampah pada tempatnya merupakan masalah fundamental dari
berbagai macam masalah dari sampah itu sendiri oleh sebab itu penulis memiliki ide
untuk membuat sebuah bank sampah yang dapat meningkatkan minat masyarakat
untuk membuang sampah pada tempatnya dengan memberikan sebuah poin yang
dapat ditukarkan di berbagai tempat. Pada penelitian sebelumnya telah dirancang
tempat sampah yang dapat terbuka otomatis dan memisahkan sampah pada
kategorinya. Walaupun tong sampah terbuka otomatis dan memudahkan kita untuk
membuang sampah tetapi belum bisa meningkatkan keinginan untuk buang sampah
pada tempatnya, dan mengakibatkan sebuah lingkungan masih bertebaran sampah
walau telah memiliki teknologi tersebut.

Karakteristik manusia yaitu akan memiliki keinginan lebih apabila diberi imbalan
atau hal yang menguntungkan untuk dirinya sendiri. Karna hal itu penulis memiliki
ide untuk membuat sebuah tong sampah yang bekerja seperti bank. Bank yang kita
kenal yaitu tempat menyimpan uang, jadi alat ini bekerja seperti bank dengan
saldonya yaitu sampah. Saldo sampah ini akan ditukarkan dengan poin, yang
tersimpah pada database admin yang dapat ditukarkan dengan suatu hal. Sistem ini
dinamakan dengan sistem TrashMoney yang menggunakan aplikasi android yang
memudahkan dalam pengontrolan pada sistem dan tampilan untuk user. Dengan
solusi ini maka menurut penulis masyarakat akan mau membuang sampah pada
tempatnya dikarnakan dorongan pemberian poin tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kemudian berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kami menarik
kesimpulan bahwa Undang-undang larangan membuang sampah sembarangan
bertujuan untuk melindungi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Dengan adanya
undang-undang ini, diharapkan masyarakat akan lebih sadar akan pentingnya
pengelolaan sampah yang baik. Dampak positifnya antara lain adalah lingkungan
yang lebih bersih, kesehatan masyarakat yang terjaga, dan pemanfaatan sampah yang
lebih optimal. Namun, implementasi undang-undang ini memerlukan kerjasama
semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan swasta, serta penegakan hukum
yang konsisten untuk mencapai tujuannya.
Undang-undang larangan membuang sampah sembarangan juga memberikan sanksi
bagi pelanggarnya, seperti denda atau sanksi sosial. Hal ini diharapkan dapat menjadi
dorongan agar masyarakat patuh terhadap aturan dan lebih bertanggung jawab dalam
membuang sampah. Dengan demikian, undang-undang ini menjadi instrumen penting
dalam upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai