XII MIPA 6
PPKN
SMAN 2 DUMAI
TP: 2021/2022
Kata Pengantar
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Pelanggaran Hak
dan Kewajiban dalam membuang Sampah sembarangan " .
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata pelajaran PPKN. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang manusia prasejarah bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................ i
Daftar Isi......................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................... 2
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan ........................................................................ 2
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Hak dan Kewajiban.................................................... 3
2.2 Pasal – Pasal Pelanggaran Hak dan Kewajiban Dalam Membuang
Sampah Sembarangan .......................................................................... 4
2.3 Upaya Pencegahan Pembuangan Sampah Sembarangan............. 5
PENDAHULUAN
Sampah merupakan sesuatu yang dekat dengan kehidupan manusia. Dengan bertambahnya
populasi dan ekonomi akan meningkatkan jumlah sampah itu sendiri. Sampah yang sangat dekat
dengan kehidupan manusia pada zaman sekarang adalah sampah kertas, plastik, dan kaleng. Contoh
sampah kertas yaitu berupa kertas-kertas Koran, kertas buku tulis dan banyak lagi. Sampah-sampah
kertas seperti ini sangat sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya contoh dari
sampah plastik itu berupa sampah makanan yang membungkus makanan yang dimakan, sedangkan
contoh dari sampah logam juga sangat banyak dalam kehidupan, seperti botol minuman, kaleng
minuman bersoda dan lain sebagainya. Apabila sampah dapat di pisahkan maka akan mendukung
UU no 18 tahun 2008 tentang pengolahan sampah dan memisahkan sampah. Tiga macam sampah
ini adalah sampah yang biasa di daur ulang oleh pemerintah karna jumlahnya banyak dan gampang
untuk dijadikan barang baru atau lain sebagainya.
Pada masa sekarang, membuang sampah juga masih jadi masalah bagi pemerintah dan juga
orang orang yang cinta akan kebersihan. Pasalnya masih banyak orang orang yang tidak peduli
akan lingkungannya sendiri. Kurangnya kesadaran membuang sampah pada tempatnya menjadikan
lingkungan yang semulanya bersih menjadi kumuh dan kotor. Membuang sampah sembarangan
juga mengakibatkan bencana banjir. Kadang manusia tidak pernah jera dalam merusak yang
sebenarnya berakibat buruk juga pada dirinya sendiri .
Dapat dilihat sendiri diberbagai tempat umum seperti taman, pasar dan emperan toko toko
juga dipenuhi banyak sampah. Masalah yang harus dipecahkan untuk menyelesaikan permasalahan
ini bagaimana cara meningkatkan kesadaran diri dan kemauan masyarakat untuk membuang
sampah pada tempatnya.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat ditentukan perumusan masalah sebagai berikit :
1. Pengertian pelanggaran hak dan kewajiban?
2. Apa saja pasal - pasal pelanggaran hak dan kewajiban dalam membuang sampah
sembarangan?
3. Bagaimana upaya mencegah pelanggaran hak dan kewajiban dalam membuang sampah
sembarangan?
Menurut Curzon
Curzon membagi hak menjadi 5 kelompok. Hak sempurna dapat dipaksakan melalui hukum.
Hak utama adalah hak yang diperluas hak-hak tambahan. Hak publik adalah hak yang dimiliki
masyarakat. Hak positif adalah hak melakukan perbuatan tertentu. Hak milik adalah hak yang
berhubungan dengan barang atau kedudukan. Curzon juga membagi 5 kelompok kewajiban.
Kewajiban mutlak yaitu kewajiban diri sendiri. Kewajiban publik yaitu kewajiban mematuhi hak
publik. Kewajiban positif yaitu kewajiban menghendaki dilakukan sesuatu. Kewajiban umum yang
berlaku untuk umum. Kewajiban primer yang tidak timbul dari perbuatan melawan hukum.
2.2 Pasal – pasal pelanggaran hak dan kewajiban dalam membuang sampah sembarangan
Dalam Pasal 31 huruf e dinyatakan bahwa setiap orang dilarang membuang sampah tidak pada
tempat yang telah ditentukan dan disediakan. Apa konsekuensinya jika dilanggar?. Pasal 50 ayat 3
menyatakan setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 huruf e
diancam pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp. 15.000.000,00
(lima belas juta rupiah).
Pemerintah daerah pun dapat memberikan insentif kepada kelompok pengelola sampah swadaya
masyarakat, lembaga, badan usaha, maupun perorangan yang melakukan pelaporan atas
pelanggaran terhadap larangan sebagaimana tercantum dalam pasal 32, termasuk di dalamnya
pelanggaran terhadap pasal 31. Dijelaskan dalam pasal 34, insentif yang diberikan dapat berupa
pemberian penghargaan ataupun subsidi.
Pasal 29 huruf e ayat 1, setiap orang dilarang : membuang sampah tidak pada tempat yang telah
ditentukan dan disediakan.
Pada pasal 6 ayat 2 yang berbunyi setiap orang atau badan dilarang membuang sampah atau
kotoran kejalan, sungai, selokan, atau secara sembarangan, selain pada tempatnya. Sanksi bagi
yang melakukannya adalah : diancam pidana kurungan selama-lamanya 3 (Tiga) bulan atau denda
setinggi-tingginya Rp1.500.000. ( satu juta lima ratus ribu rupiah ).
Membuang sampah di tempat sampah memang terlihat seperti hal yang sepele, namun manfaatnya
sangatlah besar untuk mengurangi pencemaran dan membuat lingkungan bersih dan indah. Jangan
lupa untuk memilah sampah menjadi sampah organik dan anorganik sebelum dibuang ke tong
masing-masing agar memudahkan proses daur ulang. Jika berada di rumah, taruhlah sampah
organik seperti sisa makanan di depan rumah untuk diangkut petugas kebersihan, sementara
sampah anorganik seperti botol plastik dapat ditukarkan di bank sampah terdekat dengan uang. Kita
bisa mendapatkan tambahan uang saku ratusan ribu per bulan hanya dari sampah, lho!
2. Habiskan makanan
Tahukah Anda, makanan menjadi penyumbang sampah terbesar di Jakarta. Sampah makanan
mencapai kurang lebih 2,7 juta ton per tahun atau 54% dari total sampah ibukota. Oleh karena itu,
habiskanlah makanan yang kita masak atau beli. Apabila kelebihan makanan, kita bisa
memberikannya pada tetangga serta mereka yang membutuhkan. Selain mengurangi sampah,
berbagi makanan juga dapat mengurangi angka kelaparan.
3. Membawa Kantung Belanja dan Alat Makan Sendiri
Membawa kantung belanja dan alat makan sendiri sendiri dapat mengurangi penggunaan plastik.
Plastik sendiri merupakan material yang sangat sulit terurai dan dapat mencemari kualitas air dan
tanah. Oleh karena itu, menggunakan totebag berbahan kain saat berbelanja atau
membawa tumbler saat bepergian akan turut menurunkan jumlah sampah plastik yang beredar.
Selain itu, membawa makanan bekal sendiri juga akan membiasakan gaya hidup sehat.
Banyak dari kita yang membuang barang tidak terpakai yang menumpuk di gudang atau sudut-
sudut rumah. Mendonasikan barang-barang tersebut ke orang lain tentu merupakan tindakan yang
lebih mulia karena akan mengurangi jumlah sampah yang kita buang sekaligus membantu orang-
orang yang lebih membutuhkan.
Jika Anda ingin mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat bagi lingkungan, mendaur
ulang sampah atau membuat kompos dapat dijadikan pilihan. Sampah berbahan plastik seperti
kemasan minuman sachet atau sedotan bisa didaur ulang menjadi keranjang belanja atau berbagai
kerajinan tangan lainnya. Sementara itu, sampah organik bisa dijadikan kompos untuk
menyuburkan tanaman dan bunga.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sampah merupakan sesuatu yang dekat dengan kehidupan manusia. Dengan bertambahnya
populasi dan ekonomi akan meningkatkan jumlah sampah itu sendiri. Sampah yang sangat dekat
dengan kehidupan manusia pada zaman sekarang adalah sampah kertas, plastik, dan kaleng. Contoh
sampah kertas yaitu berupa kertas-kertas Koran, kertas buku tulis dan banyak lagi. Sampah-sampah
kertas seperti ini sangat sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya contoh dari
sampah plastik itu berupa sampah makanan yang membungkus makanan yang dimakan, sedangkan
contoh dari sampah logam juga sangat banyak dalam kehidupan, seperti botol minuman, kaleng
minuman bersoda dan lain sebagainya. Apabila sampah dapat di pisahkan maka akan mendukung
UU no 18 tahun 2008 tentang pengolahan sampah dan memisahkan sampah. Tiga macam sampah
ini adalah sampah yang biasa di daur ulang oleh pemerintah karna jumlahnya banyak dan gampang
untuk dijadikan barang baru atau lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
http://scholar.unand.ac.id/32842/2/Bab%201.pdf
https://lsc.bphn.go.id/konsultasiView?id=735
https://www.daftarpustaka.org/amp/hak-dan-kewajiban-warga-negara/
https://dlh.kulonprogokab.go.id/detil/484/buang-sampah-sembarangan-siap-dipenjara-3-bulan-atau-
denda-15-juta#:~:text=Dalam%20Pasal%2031%20huruf%20e,yang%20telah%20ditentukan%20dan
%20disediakan
https://smartcity.jakarta.go.id/blog/326/berbagai-cara-untuk-menanggulangi-sampah-ibukota