PENDAHULUAN Minggu ini Tuhan mengizinkan kembali untuk memasuki masa Lent minggu kelima. Lent adalah masa pertobatan, pemeriksaan batin dan berpantang guna mempersiapkan diri dalam memperingati Kebangkitan Kristus untuk penebusan dosa bagi orang percaya. Di masa Lent ini tentu orang percaya menyadari akan keterbatasannya sebagai manusia yang tidak luput dari dosa. Kesadaran yang membawa orang percaya untuk mengalami pemulihan dan tranformasi dalam mengikut Tuhan. Masa Lent sebagai waktu persiapan rohani, pemikiran bertobat, dan memperdalam hubungan dengan Allah. PENJELASAN NAS Yeremia 31:31-34 berbicara tentang janji Allah kepada umat- Nya untuk membuat perjanjian baru dengan mereka. Walau umat- Nya telah meninggalkan perjanjian dengan Tuhan dan hidup dalam keberdosaan. Tuhan memberikan perjanjian baru kepada mereka supaya mengalami pemulihan dari penderitaan yang mereka alami. Dalam perjanjian baru ini, Allah berjanji akan meletakkan hukum- Nya di dalam hati mereka, bukan hanya di atas loh batu, dan akan menjadi Allah bagi mereka, dan mereka akan menjadi umat-Nya. Allah juga berjanji untuk mengampuni dosa mereka dan tidak mengingat dosa mereka lagi, serta memberikan pengenalan pribadi kepada setiap orang tentang Allah. Ini adalah janji keselamatan dan pembaruan hubungan antara Allah dan umat-Nya. Janji pemulihan ini juga yang dikerjakan di dalam Tuhan Yesus Kristus bagi orang percaya. Tuhan akan memulihkan segala beban dosa yang mengakibatkan penderitaan dan keterpisahan dengan Tuhan. Kehadiran Tuhan Yesus menjawab segala pergumulan, supaya orang percaya tidak lagi mengalami beban dosa. Melalui firman Tuhan ini, ada tiga bagian yang berkaitan dengan pemulihan Allah atas umat-nya, 1. Umat Tuhan telah melanggar perjanjian (ay. 31-32) Tuhan mengingatkan kepada bangsa Yehuda yang sedang berada di pembuangan karena telah mematahkan perjanjiannya dengan Tuhan. (Dalam Alkitab TB ditulis mengunakan kata ingkari, sedangkan teks Ibr = ּוֵ֣ר ֵפ ֵהtelah mematahkan) Kata mematahkan menunjukkan suatu tindakan yang pernah dilakukan pada masa lampau namun secara aktif masih terus dilakukan oleh umat Tuhan. Tindakan ini menunjukan adanya unsur kesengajaan yang dilakukan oleh umat Tuhan. Padahal bangsa Yehuda telah mengalami banyak kebaikan Tuhan. Tuhan sudah menolong mereka sejak keluar dari Mesir sampai di tanah Perjanjian. Bahkan Allah mengikat perjanjian yang tidak dapat dibatalkan dengan umat-Nya (Kel. 19:5-6). Namun perjanjian itu telah dirusak oleh umat-Nya sendiri. Akibatnya umat Allah berada dalam penghukuman dan penderitaan di tanah pembuangan. Seringkali orang percaya melakukan tindakan yang sama seperti dilakukan bangsa Yehuda. Ada banyak kebaikan Tuhan yang sudah dikerjakan. Di dalam Tuhan Yesus telah mengampuni segala dosa dan memberikan janji pemeliharaan. Namun segala kebaikan Allah itu seringkali dilanggar karena ketidak setiaan hidup bersama dengan Tuhan. Akibatnya orang percaya mengalami banyak penderitaan dan beban hidup karena dosa. Inilah bukti ketidaktaatan akibatnya dosa akan melahirkan dosa. 2. Pemulihan adalah inisiatif Allah (ay. 33) Bangsa Israel berada dalam pembuangan selama sekitar 70 tahun. Ini terjadi setelah keruntuhan Kerajaan Yehuda
Gr.Andreas Efendi,S.Th. Hlm. 2
pada tahun 586 sM, ketika Babilonia menaklukkan Yerusalem dan menghancurkan Bait Suci. Banyak dari penduduk Israel, termasuk bangsawan, imam, dan pengrajin dibuang ke Babel sebagai tawanan perang. 70 tahun berada di Babel menunjukan ketidak berdayaan memulihkan dirinya akibat ketidaktaatannya kepada Tuhan. Di masa-masa sulit ini, Allah berinisiatif untuk memulihkan mereka. Tuhan akan membawa mereka kembali ke negeri yang pernah ditinggali. Mereka akan mengalami kembali janji dan penyertaan Allah sebagai umat Perjanjian. Pemulihan Allah ini ditandai umat Tuhan dapat menghidupi kembali Kitab Taurat yang pernah mereka tinggalkan selama berada di pembuangan. Dalam segala ketidakberdayaan orang percaya akibat ketidaktaatan, Tuhan berinisiatif untuk memulihkan hubungan yang sudah rusak. Tuhan tidak pernah berhenti memanggil orang percaya untuk datang kembali kepada Tuhan dan bertobat. Yesaya 1 :18 mengatakan, “Marilah, baiklah kita berperkara --firman TUHAN--Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.” Ajakan untuk kembali, Tuhan Yesus pernah menyampaikan dalam perumpamaan tentang anak yang hilang (Luk. 15: 11-32). Tuhan mengundang orang percaya untuk memperbaiki hubungan dengan Allah melalui pertobatan dan memperoleh pengampunan-Nya yang melimpah. Meskipun dosadosamu besar, kekuatan pengampunan Tuhan jauh lebih besar lagi. Ini adalah panggilan untuk orang percaya supaya mengakui kesalahan, beralih dari dosa, dan mengalami perubahan karena anugerah Allah.
Gr.Andreas Efendi,S.Th. Hlm. 3
3. Kehidupan yang dipulihkan (ay. 34) Pemulihan yang membuat bangsa Israel dapat kembali mengenal Tuhan dengan benar. Pengenalan tidak hanya bagi orang-orang tertentu, tetapi pengenalan itu terjadi bagi seluruh umat Tuhan. Mereka yang mengalami pemulihan dari Allah kehidupannya semakin mengenal Tuhan. Kata mengenal, bukan sekedar pengenalan secara pengetahuan intektual semata tetapi lebih kepada hubungan yang pribadi, intim, dan ketaatan yang mendalam kepada Tuhan. Mengenal Tuhan berarti memiliki hubungan pribadi yang dekat dengan Tuhan. Ini melibatkan pemahaman yang mendalam tentang karakter, sifat, dan kehendak-Nya. Pemulihan Allah akan membuat umat Tuhan tahu siapakah Tuhan itu, sehingga mereka dapat menghidupinya dalam setiap kehidupan. Pemulihan akan membuat orang percaya semakin mengenal Tuhan secara pribadi. Pengenalan bukan hanya sekedar tahu secara intelektual siapa Tuhan itu. Tetapi pengenalan yang memungkinkan orang percaya memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan. Orang percaya tahu apa yang harus dilakukan dalam kehidupannya bersama dengan Tuhan. Tidak ada istilah NATO (No Action Talk Only) bagi orang percaya. Mereka adalah orang-orang yang taat untuk beribadah, taat untuk memberi, taat untuk melayani dan taat bersaksi karena pengenalannya terhadap Tuhan Yesus Kristus. Melalui Firman Tuhan ini mengingatkan orang percaya akan segala pelanggaran dan dosa-dosa supaya mengalami pemulihan hubungan dengan Allah. Pemulihan yang berdampak pada pengenalan dengan Tuhan secara pribadi sehingga menjadi orang percaya yang menghidupi firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Tuhan memberkati. Amin