TENTANG AIDS
Nama Kelompok :
1.Rita
2.Dhani Angga Fahrezi
3.Robby Andi
4.Arvila Dwi Ade Pratama
5.Giska Lestianti
6.Adnan Sunandar
7.Jeni Amelia
8.Ayu Ningti Holifia
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Ida Sang Hyang Widi Wasa, karena
berkat rahmatnya, kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Bahaya
HIV/AIDS” ini.
Kita semua mengetahui bahwa penyakit HIV/AIDS merupakan salah satu
penyakit yang sangat berbahaya. Jadi, kami mencoba untuk membahasnya dalam
makalah ini. Kami mengangkat masalah tentang AIDS karena ingin mengulas hal-
hal yang berkaitan dengan masalah HIV/AIDS yang kita semua ketahui
merupakan bukan masalah yang sepele.
Kami berharap dengan adanya makalah ini, para pembaca menjadi
semakin tahu apakah HIV/AIDS itu. Dan tahu apa saja gejala-gejala, cara-cara
penularan sampai pencegahan-pencegahan penyakit HIV/AIDS. Selain itu, dalam
makalah ini juga termuat kondisi HIV/AIDS di Indonesia dan usaha-usaha yang
dapat dilakukan apabila terinfeksi virus HIV. Pokoknya semua hal yang berkaitan
tentang AIDS akan kami bahas dalam makalah kami. Jadi, para pembaca akan
menjadi lebih mudah dalam mengenali maupun menghindari hal-hal yang dapat
menyebabkan terinfeksi virus HIV.
Dalam membahas masalah tentang AIDS ini, kami mendapatkan informasi
dari media elektronik khususnya media internet. Untuk itu, semua hal mengenai
HIV/AIDS kami muat dalam makalah ini. Mudah – mudahan dengan hadirnya
makalah ini dapat memberikan manfaat dan berkontribusi positif bagi kepentingan
pembaca.
Tiada gading yang tak retak. Atas segala kekurangan makalah ini, saya
mohon koreksi, kritik, dan saran dari pembaca ataupun dari guru pembimbing.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih.
Pinang Raya, 22 Maret 2024
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 1
C. Tujuan Penelitian............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 2
A. HIV dan AIDS................................................................................... 2
B. Gejala – Gejala AIDS........................................................................ 3
C. Penularan AIDS................................................................................. 4
D. Cara Pencegahan AIDS...................................................................... 5
E. Kelompok Yang Mempunyai Resiko Tinggi Tertular AIDS............. 6
F. Usaha-Usaha Yang Dilakukan Apabila Terinfeksi Virus AIDS........ 6
G. Perkembangan AIDS Di Indonesia.................................................... 7
BAB III PENUTUP...................................................................................... 9
A. Kesimpulan........................................................................................ 9
B. Saran.................................................................................................. 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
AIDS merupakan sindroma menurunkan kekebalan tubuh yang disebabkan
virus HIV. Seperti yang kita ketahui bersama, AIDS adalah suatu penyakit yang
belum ada obatnya dan belum ada vaksin yang bisa mencegah serangan virus
HIV, sehingga penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya.
Penyakit AIDS memang sampai sekarang belum ada obatnya, namun walaupun
tidak ada obatnya bukan berarti para penderita ataupun kita sebagai manusia tidak
dapat melakukan usaha apapun.
Tidak hanya itu saja, sejauh ini penyakit AIDS terus berkembang,
masyarakat belum juga mengetahui apa itu sebenarnya AIDS, gejala-gejala AIDS,
cara penularannya, dan cara mencegahnya. Sehingga sampai sekarang, penderita
penyakit AIDS semakin meningkat setiap tahunnya. Sesungguhnya, banyak yang
harus diketahui tentang AIDS, bukan hanya pengertian atau gejalanya saja, tetapi
masyarakat luas juga perlu mengetahui siapa saja yang kemungkinan besar
tertular AIDS, dan bagaimana keadaan AIDS sejauh ini di Indonesia.
Dengan alasan-alasan itulah, kami sebagai generasi muda akan membahasnya dan
menyusun makalah ini dengan judul “Bahaya HIV/AIDS”.
B. Rumusan Masalah.
1. Apakah HIV/AIDS itu?
2. Apa sajakah gejala-gejala penyakit AIDS?
3. Bagaimana cara penularan penyakit AIDS?
4. Bagaimanakah cara mencegah penyakit AIDS?
5. Siapa saja yang kemungkinan besar tertular AIDS?
6. Apa sajakah usaha-usaha yang dilakukan apabila terinfeksi virus HIV?
7. Bagaimana perkembangan penyakit HIV/AIDS di Indonesia?
1
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan kami mengangkat masalah AIDS dalam Makalah ini adalah
untuk mengkaji dan mengetahui apa sebenarnya AIDS itu, mengapa AIDS perlu
mendapat perhatian khusus, serta bagaimana gejala-gejalanya. Selain itu kami
Juga ingin mengetahui bagaimana penularan AIDS, siapa saja yang kemungkinan
besar bisa tertular AIDS, bagaimana keadaan AIDS di Indonesia, serta segala
sesuatu yang berhubungan dengan AIDS.
2
BAB II
BAHAYA HIV/AIDS
B. GEJALA-GEJALA AIDS
Sejak pertama seseorang terinfeksi virus HIV, maka virus tersebut akan hidup
dalam tubuhnya, tetapi orang tersebut tidak menunjukkan gejala penyakit namun
terlihat betapa sehat, aktif, produktif seperti biasa. Karena gejala-gejala AIDS
tampak setelah + 3 bulan. Adapun gejala-gejala AIDS itu sendiri adalah :
Berat badan turun dengan drastis.
Demam yang berkepanjangan(lebih dari 38 0C)
3
Pembesaran kelenjar (dileher), diketiak, dan lipatan paha)yang timbul
tanpa sebab.
Mencret atau diare yang berkepanjangan.
Timbulnya bercak-bercak merah kebiruan pada kulit (Kanker kulit atau
KAPOSI SARKOM).
Sesak nafas dan batuk yang berkepanjangan.
Sariawan yang tidak sembuh-sembuh.
Pembesaran kelenjar secara menyeluruh di leher dan lipatan paha.
Nyeri di perut bagian bawah (wanita), buah pelir (laki-laki), serta pantat
dan kaki. Namun pada wanita seringkali gejala ini tidak dirasakan, walaupun
sebenarnya sudah terkena virus HIV
Semua itu adalah gejala-gejala yang dapat kita lihat pada penderita AIDS, yang
lama-kelamaan akan berakhir dengan kematian.
C. PENULARAN AIDS
AIDS dapat ditularkan melalui cara-cara berikut :
Melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap HIV.
Transfusi darah yang mengandung virus HIV.
Melalui alat suntik, akupuntur, tato, dan alat tindik yang sudah di pakai
orang yang mengidap virus AIDS.
Hubungan pranatal, yaitu pemindahan virus dari ibu hamil yang mengidap
virus AIDS kepada janin yang dikandungnya.
Melalui air susu ibu/ ASI yang diminum.
Melalui darah yang terinfeksi virus HIV dan mengenai kulit yang terluka.
Melalui sperma pada pria dan cairan vagina pada wanita.
Kita tidak usah terlalu mengucilkan atau menjauhi penderita AIDS, kita harus
selalu mendukung para penderita AIDS bukan menjauhinya, karena AIDS tidak
akan menular dengan cara – cara seperti di bawah ini :
Hidup serumah dengan penderita AIDS ( asal tidak mengadakan hubungan
seksual ).
Bersenggolan atau berjabat tangan dengan penderita.
4
Bersentuhan dengan pakaian dan lain-lain barang bekas penderita AIDS.
Makan dan minum.
Gigitan nyamuk dan serangga lain.
Sama-sama berenang di kolam renang.
5
E. KELOMPOK YANG MEMPUNYAI RESIKO TINGGI TERTULAR
AIDS
Penyakit AIDS dapat diderita oleh siapa saja, dan dari kalangan umur
berapapun. Namun, kelompok yang paling beresiko tinggi tertular AIDS,
yaitu:
Mereka yang sering melakukanhubungan seksual diluar nikah, seperti
wanita dan pria tuna susila dan pelanggannya.
Mereka yang mempunyai bayak pasangan seksual misalnya : Homo seks
( melakukan hubungan dengan sesama laki-laki ), Biseks ( melakukan hubungan
seksual dengan sesama wanita ), Waria dan mucikari.
Penerima transfusi darah
Bayi yang dilahirkan dari Ibu yang mengidap virus AIDS.
Pecandu narkotika suntikan.
Pasangan dari pengidap AIDS
6
dengan melaksanakan ibadah-ibadah yang diperintahkan dan berusaha untuk
menjauhi segala yang dilarangNya, agar penderitaan yang dirasakan tidak terlalu
berat. Dan bagi masyarakat hendaknya jangan menjauhi mengucilkan mereka
yang terinfeksi AIDS, tetapi seharusnya memberi dorongan atau semangat hidup,
misalnya melalui nasehat-nasehat yang bisa menumbuhkan rasa percaya diri,
sehingga mereka yang telah mengidap virus AIDS tidak putus asa dalam
menjalani hidupnya.
Dengan adanya usaha-usaha diatas, niscaya masalah AIDS dapat diatasi, paling
tidak dapat dicegah sedini mungkin, apalagi jika ada partisipasi dari semua pihak.
7
penggunaan jarum suntik untuk narkoba. Kasus terbesar berada di wilayah
Jakarta, dimana 80 persen orang yang memakai jarum suntik dan berbagi
pemakaian secara bebas, 100 persennya dipastikan terkena AIDS.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Penyakit AIDS merupakan penyakit yang sangat berbahaya yang
diakibatkan karena infeksi virus HIV. Penyakit HIV/AIDS dikatakan sangat
berbahaya dikarenakan penyakit ini dapat diderita oleh siapapun dan dapat
ditularkan dengan mudah melalui kebiasaan buruk dari manusia. Selain itu,
sampai saat ini obatnya pun belum ada. Bahkan penyakit yang sangat mematikan
ini berkembang sangat cepat di dalam kehidupan manusia. Berdasarkan data yang
dimiliki oleh Departemen Kesehatan, di negara kita terjadi peningkatan kasus
penderita HIV/AIDS setiap tahun secara signifikan.
Sesungguhnya penyakit ini timbul dari manusia sendiri. Sudah menjadi sifat
manusia yang selalu ingin merasakan kenikmanatan tanpa mempedulikan
akibatnya, misalnya : melakukan perzinahan, penggunaan narkotika suntikan, dan
sebagainya. Kita umat manusia sudah mengetahui bahwa perbuatan-perbuatan
tersebut sangat dilarang,baik menurut ajaran agama masing-masing maupun
aturan hukum yang berlaku. Tetapi dari sebagian kita tetap saja melakukan hal-hal
tersebut, misalnya : WTS, Homoseks,Biseks, Mucikari, dan orang-orang yang
sering berganti-ganti pasangan dan melakukan hubungan seksual diluar nikah.
Oleh karena itu, kita harus menghindarkan diri dari hal-hal yang dapat
menyebabkan AIDS, yaitu melalui pencegahan misalnya :tidak melakukan
hubungan seksual secara bebas, menghidarkan penggunaan narkotika suntikan,
dan sebagainya. Hanya pencegahan agar tidak terinfeksi penyakit HIV/AIDS lah
jalan terbaik yang dapat kita lakukan saat ini. Masalah AIDS ini tidak tentu akan
menyebar luas, apabila dilakukan pencegahan secara dini, apalagi jika ada
partisipasi dari semua pihak.
9
3.2 SARAN
Adapun saran-saran dari kami yang mungkin akan berguna bagi kita semua,
yaitu:
Bagi kita sebagai manusia, hendaknya selalu mendekatkan diri kepada
Tuhan Yang Maha Esa, dan berusaha menghindarkan diri dari hal-hal yang bisa
menyebabkan AIDS.
Jangan melakukan hubungan seksual diluar nikah (berzinah), dan jangan
berganti-ganti pasangan seksual.
Apabila berobat dengan menggunakan alat suntik, maka pastikan dulu
apakah alat suntik itu steril atau tidak.
Apabila melakukan tranfusi darah, terlebih dahulu perikasakan apakah
tranfusi darah itu bebas dari virus HIV.
Bagi kita sebagai generasi muda, jauhilah obat-obatan terlarang terutama
narkotika melalui alat suntik, alat-alat tato, anting tindik, dan semacamnya yang
bisa saja menularkan AIDS, karena alat-alat seperti itu tidak ada gunanya. Dan
selalu hindarkan diri dari pergaulan bebas yang bersifat negatif.
Apabila ada seminar-seminar, penyuluhan-penyuluhan, iklan ataupun
brosur-brosur, yang mengimpormasikan tentang AIDS, sebaiknya kita
memperhatikan dengan baik, agar segala sesuatu tentang AIDS dapat diketahui,
sehingga kita bisa menghindarkan diri sejak dini dari AIDS.
Bagi orang yang mengetahui dirinya telah terinfeksi virus AIDS
hendaknya menggunakan kondom apabila melakukan hubungan seksual, agar
virus AIDS tidak menular pada pasangan seksualnya.
Bagi pemerintah, hendaknya terus gencar dalam memerangi AIDS
misalnya dengan memberikan penyuluhan, dan penutupan tempat-tempat
prostitusi untuk mengurangi penyakit masyarakat. Selain itu, pemerintah juga
seharusnya menjamin penderita AIDS agar tidak mendapatkan tekanan mental
ataupun tindakan diskriminatif.
10