Modul MIDAS 2023
Modul MIDAS 2023
midas Gen
DISUSUN OLEH:
Dewasa ini perkembangan dibidang konstruksi sangat pesat, baik dalam hal
teknologi pelaksanaan konstruksi maupun dalam hal perangkat lunak komputer
untuk desain struktur bangunan. Prosesor yang mempunyai kemampuan
kecepatan semakin tinggi akan memudahkan para perancang struktur untuk
mendesain bangunan dengan cepat, mudah, efisien dan optimal.
Midas Gen adalah program untuk analisis struktur dan desain yang optimal
dalam bidang teknik sipil dan arsitektur. Program telah dikembangkan sehingga
analisis dan desain struktural dapat diselesaikan secara akurat dalam waktu
sesingkat mungkin. Nama midas Gen adalah singkatan dari General structure
design. Midas Gen merupakan bagian dari Program MIDAS Family, yang telah
dikembangkan sejak tahun 1989. Program MIDAS Family adalah kelompok paket
perangkat lunak yang secara sistematis mengintegrasikan seluruh proses desain
yang umumnya ditemui dalam desain struktur.
Susunan buku ini terdiri dari tiga bab, pada bab I dibahas secara umum
tentang software Midas Gen, kemampuan yang dimiliki oleh program Midas Gen
pada graphical user interface-nya. Dibahas juga organisasi windows dan sistem
menu, yang sangat memudahkan dalam membuat model struktur, dalam meng-
edit model struktur maupun dalam mengoreksi.
Bab II dibahas model bangunan 2 dimensi, dari model struktur truss sampai
frame. Pada tutorial ini pembaca diajak untuk belajar secara cepat dalam
menguasai menu-menu yang ada pada Midas Gen. Pada bab ini pembaca diajak
untuk bersama-sama membuat model, mulai dari yang sederhana melalui wizard
maupun membuat model dengan bantuan koordinat node yang dibuat sendiri.
Pada bab ini juga diberikan contoh-contoh beban trapesium, beban segitiga, beban
titik dan beban merata pada elemen.
Bab III membahas model 3 dimensi dengan beban statik. Pada bab ini diberikan
contoh bangunan sederhana dengan material beton bertulang, cara mendesain
elemen balok dan kolom.
Bab IV membahas bangunan dengan baban dinamik. Diberikan contoh model
bangunan dengan beban dinamik respon spektrum dan beban dinamik dengan
time history.
Model struktur pada contoh menggunakan material baja maupun beton,
sehingga diharapkan pembaca telah mempelajari peraturan-peraturan yang
digunakan. Peraturan-peraturan tersebut antara lain ACI, AISC, dan peraturan
lain yang berhubungan dengan peraturan beton dan baja yang ada di Eropa dan
Canada.
Buku ini masih belum banyak membahas Midas Gen secara keseluruhan,
misalnya tentang analisis non linear, karena penulis hanya memfokuskan
penulisan untuk analisis dan perancangan (disain) bangunan gedung yang
perilakunya elastik. Namun demikian, penulis berharap semoga buku ini cukup
membantu bagi praktisi dan mahasiswa yang ingin mempelajari analisis dan
disain struktur dengan program Midas Gen.
PENGANTAR …………………………………………………………………………….. i
BAB I PENDAHULUAN
1.9 Beban Pada Elemen dan Join Pada midas Gen ……………………………… 16
1.1 Umum
Midas Gen adalah program untuk analisis struktur dan desain yang optimal
dalam bidang teknik sipil dan arsitektur. Program telah dikembangkan sehingga
analisis dan desain struktural dapat diselesaikan secara akurat dalam waktu
sesingkat mungkin. Nama midas Gen adalah singkatan dari General structure
design.
Midas Gen merupakan bagian dari Program MIDAS Family, yang telah
dikembangkan sejak tahun 1989. Program MIDAS Family adalah kelompok paket
perangkat lunak yang secara sistematis mengintegrasikan seluruh proses desain
yang umumnya ditemui dalam desain struktur. Program MIDAS Family terdiri
dari kesatuan software berikut:
Tabel 1.1 Program MIDAS Family
Integrated Solution System for Bridge and
Midas Civil
Civil Engineering
Bridge Advanced Nonlinear and Detail Analysis
Midas FEA
Engineering System
General Pre-Processor for Finite Element
Midas FX+
Analysis
A. Main Menu
Perintah dan tombol shortcut untuk semua fungsi yang diperlukan untuk
menjalankan midas Gen sudah ada diprogram.
Tabel 1.8 Main Menu
Menu Keterangan
File File, cetak, transfer data, dan fungsi terkait.
View Metode presentasi visual dan fungsi manipulasi, fungsi seleksi,
fungsi Aktivasi/Deaktivasi, dll.
Structure Input data model dan pembuatan grid, grup, dll secara otomatis.
Node/Element Menggambar node dan elemen.
Properties Menentukan material, properti potongan, sifat inelastis dll.
Boundary Menentukan dukungan, dukungan pegas, links, release dukungan,
offset, dll.
Load Menentukan semua jenis beban statis, beban dinamis, beban
termal, pembangkitan fungsi otomatis, dll.
Analysis Manentukan semua jenis data kontrol yang diperlukan untuk proses
analisis dan fungsi eksekusi analisis.
Results Menentukan kombinasi beban, plot hasil analisis (reaksi,
perpindahan, gaya batang, tegangan, mode getaran, mode tekuk,
dll.), fungsi verifikasi dan analisis, dll.
Pushover Analisis pushover untuk desain seismik
Design Desain baja struktural, komposit, beton dan footings sesuai code,
dll.
Query Fungsi verifikasi status untuk node, elemen, dan data terkait.
Tools Pegaturan sistem unit dan preferensi, MGT Command Shell,
hitungan bill of material, ekstraksi data seismik, Sectional Property
Calculator, General Section Designer, dll.
B. Tree Menu
Seluruh prosedur pemodelan mulai dari pemasukan data hingga analisis,
desain, dan persiapan perhitungan diatur secara sistematis. Seorang ahli
maupun pemula dapat bekerja secara efisien tanpa membuat kesalahan dengan
mengakses kotak dialog terkait, yang memberikan panduan prosedural. Works
Tree memungkinkan pengguna untuk melihat sekilas status input dari data
model saat ini, yang dapat direvisi dengan kemampuan Drag & Drop, seperti
pada gambar 1.2.
Gambar 1.2 Kemampuan Drag & Drop dari tab Works Tree
C. Context Menu
Untuk meminimalkan gerakan fisik mouse, cukup klik kanan mouse, midas
Gen secara otomatis memilih sistem menu, yang menawarkan fungsi terkait atau
fungsi yang sering digunakan sesuai keinginan pengguna.
Modul Perancangan Struktur dengan MIDAS – Haryanto YW & Siswadi (2023)
8
D. Model Window
Lembar kerja (working window) berkaitan dengan pemodelan, interpretasi
hasil analisis dan desain melalui GUI (Graphic User Interface) midas Gen. Model
Window dapat menampilkan beberapa windows secara bersamaan di layar.
Karena setiap windows beroperasi secara independen, sistem koordinat
pengguna yang berbeda dapat diatur ke masing-masing windows untuk
membuat model. Selain itu, setiap windows berbagi database yang sama dan
dengan demikian, pekerjaan yang dilakukan di-windows akan memperbarui
windows lain secara bersamaan.
Model Window dapat mewakili bentuk model umum serta bentuk yang
dihasilkan oleh fitur terkini seperti garis tersembunyi, penghilangan permukaan
tersembunyi, bayangan, pencahayaan, dispersi nada warna, dll. Hasil model,
analisis, dan desain dapat ditampilkan dalam tampilan render. Status input
model atau setiap jenis analisis dan hasil desain dapat diverifikasi secara visual
dengan "walking through or flying over" interior struktur menggunakan Walk
Through Effect.
D. Tabel Window
Tabel Windows menampilkan semua jenis entri data, hasil analisis dan desain
dalam format Spread Sheet. Berbagai macam modifikasi data, input tambahan,
kompilasi, pengaturan untuk karakteristik yang berbeda dan kemampuan
pencarian disediakan di Tabel Windows. Hal ini memungkinkan transfer dengan
database umum S/W atau Excel. Contoh Tabel Window diberikan pada gambar
1.3.
E. Message Window
Message Window menampilkan semua jenis informasi yang diperlukan untuk
pemodelan, peringatan, dan pesan kesalahan.
Pada umumnya setiap proyek adalah unik. Ukuran dan karakteristik material
dari suatu struktur berbeda satu sama lain, dan lebih mudah untuk
menentukan lingkungan pemodelan terlebih dahulu saat memulai proyek baru.
Sebagai skala struktur menjadi jelas selama tahap awal dari sebuah proyek
baru, dimungkinkan untuk menetapkan jarak grid menggunakan Grid terlebih
dahulu. Ini akan menghindari penyesuaian dimensi layar tambahan dan rumit.
Tools>Preferences pada midas Gen memungkinkan pengaturan data dasar
yang diperlukan untuk menjalankan program terlebih dahulu.
Ketika fungsi Preferensi dipilih, kotak dialog yang ditunjukkan pada gambar
1.7 akan ditampilkan. Pilih entitas yang diinginkan dari Tree Menu di sisi kiri
dan masukkan data yang diperlukan.
A. Properti Material
Properti material yang akan digunakan untuk penampang ditentukan
sebelum potongan penampang ditentukan. Properti material yang akan
digunakan ini meliputi:
1. Modulus elastisitas E untuk kekakuan aksial dan lentur
2. Modulus geser G untuk kekakuan torsi dan kekakuan geser melintang, yang
dihitumg dari modulus elastis E dan angka Poisson ν.
3. Berat sendiri per-unit volume W untuk menghitung beban berat sendiri
struktur dan massa M
4. Koefisien thermal C, yang digunakan untuk menghitung pengaruh suhu
Pada program midas Gen disediakan penampang potongan yang dapat dipilih
sesuai yang diingikan pengguna. Beberapa penampang yang tersedia antara lain.
Beberapa bentuk penampang pada midas Gen, seperti penampang siku (L),
C, I, T, Box, Pipa, siku ganda, kanal ganda, segi-empat solid, lingkaran solid,
(c) Hasil input arah GCS - Z (d) Hasil input arah ECS - x
Gambar 1.11 Input beban terpusat atau “concentrated loads”
Pada gambar 1.13 diberikan contoh untuk input beban momen. Arah momen
terhadap sumbu-x ECS/lokal adalah momen torsi pada elemen. Beban momen
dapat juga diberikan arah terhadap sumbu-y atau sumbu-z.
Pada gambar 1.14 diberikan contoh beban tekanan (“pressure”), beban ini
arahnya hanya pada sumbu-y lokal/ECS atau sumbu mayor. Gambar 1.14(a)
contoh beban tekanan merata, sedang gambar 1.14(b) contoh beban tekanan
bentuk trapesium.
Untuk beban join/node arah yang dapat diberikan adalah GCS atau sumbu
global. Beban join/node dapat diberikan dalam bentuk gaya Fx, Fy dan Fz dan
momen Mx, My dan Mz seperti ditunjukkan pada gambar 1.15.
(c) Hasil input arah GCS - Z (d) Hasil input arah ECS - z
Gambar 1.12 Input beban trapesium
1.11 Group
Midas Gen memungkinkan kita untuk mendefinisikan Structure Group
dengan mengelompokkan node dan elemen dan Boundary Group dan Load
Group untuk kondisi batas dan beban yang dikaitkan dengan node dan elemen.
Ketiga group tersebut selanjutnya digunakan dalam kombinasi untuk
mendefinisikan tahap konstruksi.
Gambar 1.19 Merubah properti potongan dengan cara Drag & Drop dari tab
Works Tree
1.14 Terminolgi
Istilah-istilah pada buku ini, yang sering digunakan dalam ilmu teknik sipil
dan komputer yang berasal dari bahasa asing, sengaja tidak diterjemahkan
dalam bahasa Indonesia, karena artinya mungkin akan menjadi lain. Misalnya
windows tidak diterjemahkan menjadi jendela, displacements tidak
diterjemahkan menjadi perpindahan/deformasi. Kata-kata file, directory, hard
disk, default, node/joint, dead loads, live loads, property, restraint, constraint,
release dan lain sebagainya tetap digunakan seperti kata aslinya.
Untuk istilah operasi penggunaan mouse pada buku ini dijelaskan sebagai
berikut.
1. Klik, adalah “klik kiri” pada maouse.
2. Klik kanan, maksudnya “klik kanan” pada mouse.
3. Click and drag, maksudnya tekan “klik” pada obyek sambil diseret/drag.
4. Drag and drop, maksudnya tekan “klik” pada obyek sambil diseret/drag
kemudian ditaruh ke obyek/window yang lain.
2.1 Umum
Untuk menggambar model dengan program midas Gen dapat dilakukan
dengan beberapa cara. Cara yang disediakan pada program midas Gen antara
lain:
a. Dengan menggunakan Base Structure atau Wizard yang ada pada
programnya.
b. Dengan bantuan node/join bantu.
c. Dengan impor model dari file *.DXF dari AutoCAD, ETABS, SAP2000, Tekla,
Revit dan sebagainya.
Dari ketiga cara tersebut yang paling mudah ialah cara yang pertama, namun
dengan cara pertama ini pengguna (user) tidak leluasa menentukan bentuk
modelnya.
Dengan menggunakan cara kedua pengguna dapat lebih leluasa membuat
bentuk model, hanya diperlukan kecermatan dalam menentukan koordinat join
pada model.
Pada cara yang ketiga pengguna bisa leluasa mengambarkan model, hanya
diperlukan pengetahuan dan ketrampilan dalam menggambar dengan program
AutoCAD. Jika layout/denah arsitektur agak rumit, dapat menggunakan cara
yang ketiga ini
(a) Memilih node 12 dan elemenen 11 (b) Memilih node 22 dan elemenen 20
Gambar 2.8 Menu MatProp
5. Dipilih elemen 1-2, 5-6, 9-10, 12-13 dan 16-17. Setelah elemen/node beubah
warna dipilih menu Node/Elemen>Merge, pada Tree Menu sebelah kiri layar
akan ditampilkan seperti gambar 2.9. Untuk menggabung elemen di-klik pada
Apply. Elemen 1-2, 5-6 dan yang lainnya akan digabung. Kemudian langkah
ini dilakuan juga untuk elemen 3-4, 7-8, 14-15 dab 18-19. Hasil dari
menggabung elemen ditunjukkan seperti gambar 2.10.
11. Dipilih elemen “chord” atas, “chord” bawah, elemen diagonal paling kiri dan
paling kanan, kemudian pada window Tree Menu>Works di-klik Section
2L152x19 kemudian di-drag ke window model seperti gambar 2.21. Setelah
itu dipilih elemen diagonal yang tengah, dari window Tree Menu>Works di-
klik Section 2L127x19 kemudian di-drag ke window model. Hasil
menentukan/mengubah properti elemen ini dapat dilihat pada gambar 2.22.
drag
3. Unit diubah dalam kN dan m, pada dialog box Tree Menu dipilih Tables, pada
Nodes di double-clicks, akan tampil tabel koordinat. Pada tabel koordinat di-
isikan data seperti pada tabel 2.1. Setelah selesai dipilih window MIDAS/Gen.
Akan ditampilkan node seperti pada gambar 2.40.
14. Untuk menetukan beban segitiga SIDL q1 dipilih dahulu balok yang dibebani,
pada Tree Menu di-isikan pada x1=0, W1=0, x2=0.5, W2=−25 , x3=1, W3=0 ,
x4=0, W4=0, kemudian klik-Apply. Untuk menentukan beban q2 dilakukan
dengan cara yang sama, dengan menyesuaikan isian beban-nya.
15. Untuk menetukan beban trapesium LL q1 dipilih dahulu balok yang dibebani
LL q1, seperti pada langkah 13 Pada Load Case Name dipilih DL, dan untuk
isian yang lain dapat dilakukan seperti yang dijelaskan pada langkah 13 dan
14.
16. Beban gempa ditentukan dengan memilih node 5 lebih dulu yang akan
dibebani, kemudian menggunakan menu Load>Nodal Loads, akan tampil
dialog box seperti gambar 2.60. Pada Load Case Name dipilih Ex, pada
Options dipilih Add, pada FX di-isi 15, kemudian di-klik Apply. Untuk beban
gempa pada node 9, 13, 17 dan 21 dilakukan dengan cara yang sama dengan
nilai beban sesuai yang di-inginkan. Setelah beban gempa selesai ditentukan
semua, hasilnya ditunjukkan pada gambar 2.61.
22. Untuk menampilkan tulangan seperti pada gambar 2.70 digunakan menu
Design>Concrete Design>Concrete Design. Pada Tree menu akan tampil
dialog box sperti gambar 2.71. Dipilih Concrete Design Result, pada Ratio by
Components dipilih Combined, pada Type of Display dipilih Reinforcement,
Rebar. Pada Display dicentang Beam, Column, kemudian di-klik Apply.
4. Tampilan pada Tree Menu 2/Works untuk Material St-37 masih biru, sedang
fc-25 hitam. Ini artinya model masih menggunakan material beton, sehingga
pada waktu desain nanti pasti ada kesalahan. Untuk material beton fc-25
menjadi baja St-37, dipilih semua elemen, kemudian di-klik St-37 di-drag ke
window model. Sekarang tampilan pada Tree Menu 2/Works untuk Material
St-37 hitam, sedang fc-25 biru.
5. Model sudah selesai di-edit, tinggal dilakukan Analysis dan Design. Hasil
analisis dan desain model ditunjukkan pada gambar 2.76 sampai gambar 2.7*.
Untuk desain kombinasi beban perlu disesuaikan dengan code yang
digunakan. Misalnya akan digunakan code AISC, maka pada Load
Combination dapat di-generate menggunakan menu Result>Load
Combination>Steel Design>Auto Generation, dipilih AISC(14th)-LRFD10,
kemudian di-klik OK, lalu Close.
6. Melalui menu Design>Steel Design>Modify Steel Material, di-klik pada St-
37 kemudian pada Code dipilih None, di-isikan Name: St-37, Fu = 370 MPa
dan Fy = 240 MPa, kemudian di-klik Modify. Perlu diingat untuk
menggunakan unit/satuan yang benar.
3.1 Umum
Untuk merancang struktur sedapat mungkin modelnya mendekati dengan
kenyataan. Hal ini diperlukan pengalaman, keakuratan dan logika dalam
memahami gambar arsitektur. Sebaiknya perlu untuk selalu konfirmasi dengan
arsiteknya, sehingga hasil akhir dari perancangan dapat memuaskan semua pihak
yang terkait. Beberapa pihak terkait yang dimaksud adalah owner (pemilik),
arsitek, mekanikal elektrikal dan yang lain.
Dalam rancangan struktur tiga dimensi beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan dalam membuat model ialah.
1. Layout kolom, balok, tinggi antar lantai, fungsi lantai, fungsi bangunan
2. Untuk bangunan yang layout-nya sederhana, yang elemen baloknya saling
tegak lurus, dapat dibuat grid bantu untuk menentukan koordinat join.
Pada bangunan yang layout-nya rumit, dengan elemen balok yang tidak
saling tegak lurus, akan lebih mudah jika layout digambar menggunakan
software AutoCAD, Act IntelliCAD, Revit dan lain-lain kemudian di-impor ke
Midas Gen. File yang di-import dengan format *.DXF.
8. Dipilih tab Section pada Dialog Box Properties kemudian di-klik Add, untuk
menentukan potongan elemen yang akan digunakan. Di-klik I-Section maka
akan ditampilkan pilihan potongan penampang yang dapat. Dipilih Solid
Rectangle untuk mendefinisikan potongan penampang untuk kolom dan
balok beton dipilih seperti pada gambar 3.5(a).
9. Diisikan nama K40x60, dimensi H=0.6 dan B=0.4, kemudian di-klik Apply
seperti pada gambar 3.5(b).
Catatan:
1) untuk penulisan dimensi penampang menggunakan tanda titik (.)
2) perlu diperperhatikan juga satuan yang ada di belakang dimensi.
10. Langkah 5 diulangi untuk mengisikan nama K40x40, dimensi H = 0.4 dan
B = 0.4, kemudian di-klik Apply
11. Langkah 5 diulangi untuk mengisikan nama B30x40, dimensi H = 0.4 dan
B = 0.3, kemudian di-klik Apply
12. Langkah 5 diulangi untuk mengisikan nama B30x50, dimensi H = 0.5 dan
B = 0.3, kemudian di-klik Apply
Modul Perancangan Struktur dengan MIDAS – Haryanto YW & Siswadi (2023)
71
Gambar 3.4 Material Data
Gambar 3.7 Tree Menu yang berisikan data yang sudah diisikan
4. Pada elevasi 0.00 (sumbu Z = 0) seharusnya tidak ada balok, maka elemen
balok tersebut dipindah ke elevasi +4.50 m. Untuk memindah elemen balok
tersebut digunakan menu Node/Element>Translate, dipilih semua elemen
balok dan diisikan data Equal distance: 0, 0, 4.5, dan diberi tanda [ √ ] di
bagian Delete Free Nodes seperti pada gambar 3.12(a), kemudian klik Apply.
Catatan: untuk memilih elemen balok sebaiknya tampilan (view) dari sisi depan
(bidang XZ).
5. Kolom digambarkan dari menu Node/Element>Extrude, dan diisikan data dx,
dy, dz: 0, 0, −4.5 seperti pada gambar 3.12(b). Tanda minus (−) di depan nilai
dz karena penggambaran kolom berada di bawah balok. Dipilih semua elemen
dan node, kemudian klik Apply. Gambar kolom seperti pada gambar 3.13.
9. Dipilih elemen pelat lantai yang akan dibagi, kemudian dari menu
Node/Element>Translate>Element dipilih Divide Elements. Dipilih
Element Type Planar, Equal Distance dan isikan Number of Divisions x: 1
dan Number of Divisions y: 2 seperti pada Gambar 3.17.
11. Menentukan arah beban dari menu Load>Static Loads>Load. Dipilih Self
Weight, load case name SW isikan X = 0, Y = 0 dan Z = -1 kemudian klik
Add, seperti pada Gambar 3.19
14. Untuk menentukan beban dinding, dipilih balok yang akan dibebani dinding
3.50 kN/m; seperti gambar 3.21. Menggunakan menu Load>Element pilih
Tab Load dari Tree Menu. Pilih Element Beam Loads, Load Case Name
SIDL, pada Direction pilih Global Z, pada w di-isikan -7,5, kemudian Apply.
15. Ulangi langkah 13 menentukan untuk beban dinding setinggi 1m, dengan
memasukkan beban arah ke bawah sebesar 2,5 kN/m. Untuk balok tangga
dapat dilakukan dengan cara sama, hanya perlu diperhatikan ada 2 beban,
yaitu beban SIDL dan beban LIVE.
16. Pilih semua pelat, kemudian menggunakan menu Node/Element>Divide,
pada Element Type pilih Plannar, Number of Division x: 2, Number of
Division y: 2, klik Apply.
4. Pilih tab Thickness, kemudian isikan data sepert gambar 3.44. Kemuidan
Close, akan kembali ke dialog box Frame Wizard.
10. Untuk menentukan beban dinding pada balok dipilih balok yang dibebani
dinding seperti gambar 3.48, dengan menu Load>Static Loads>Element,
pada Load Case: SIDL, Direction: Global Z, pada w di-isikan -6.0.
11. Untuk menentukan beban railing pada balok dipilih balok yang dibebani
Railing, dengan menu Load>Static Loads>Element, pada Load Case: SIDL,
Direction: Global Z, pada w di-isikan -1.5.
12. Untuk menentukan beban tangga pada balok dilakukan dengan cara sama
seperti langkah 10. Disini beban tangga ada SIDL sebesar 25 KkN/m’ dan
beban LIVE sebesar 12 kN/m’.
13. Beban pelat ditentukan dengan menu Load>Static Loads>Pressure
Loads>Define Pressure Load seperti pada gambar 3.49. Untuk pelat lantai
SIDL: -1.80 dan LIVE:-3.00, sedang pelat atap SIDL: -0.80 dan LIVE:-1.00.
16. Aktifkan balok, pelat dan kolom atap. Pilih semua pelat, pada Tree Menu 2
di-drag P100 ke lembar kerja. Untuk mengganti beban pelat atap, pilih
pelat atap, kemudian dari menu Load>Static Loads>Pressure Loads>
Assign Pressure Loads, dari Tree Menu pada Type pilih Load Type, Load
Type Name pilih ATAP, Options pilih Add, Direction pilih Gloabal Z, klik
Apply.
17. Untuk menghapus beban balok atap, pilih semua balok atap, kemudian
melalui menu Load>Static Loads> Element, pada Load Case: SIDL, pada
Options pilih Delete. Ulangi untuk menghapus Load Case: LIVE.
Setelah hasil analisis dirasakan wajar dan tidak ada kesalahan, kemudian
dilakukan disain profil bajanya, seperti langkah-langkah berikut .
1. Menentukan kombinasi beban melalui menu Results>Load Combination,pilih
tab Steel Design, klik pada Auto Generation, pada Design Code pilih
AISC(15th)-LRFD16. Kemudian Close.
2. Menggunakan menu Design>Steel Design>Modify Steel Material, akan
ditampilkan dialog box seperti pada gambar 3.54. Klik pada SS400, kemudian
klik Modify, kemudian klik Close.
4.1 Umum
Beban dinamik yaitu beban yang besarnya (intensitasnya) berubah-ubah
menurut waktu, sehingga dapat dikatakan besarnya beban merupakan fungsi
waktu, yang bekerja hanya untuk rentang waktu tertentu saja. Macam beban
dinamik antara lain: beban berulang (periodik), beban kejut dan beban acak
(random).
Pada beberapa bangunan 3 dimensi yang bentuknya tidak beraturan,
disyaratkan menggunakan analisis beban dinamik. Hal ini agar model bangunan
dapat direncanakan dengan baik, sesuai kondisi yang mendekati sebenarnya.
Ada dua metode analisis dinamik pada bangunan yaitu analisis ragam respons
spektrum (Response Spectrum Analysis) dan analisis respon riwayat waktu (Time
Histories Analysis).
2. Dari dialog box Material Data dipilih Type of Design Concrete, Concrete
Standard SNI (RC), DB fc25 seperti pada gambar 4.5, kemudian di-klik Apply
jika akan menambahkan material yang lain lagi.
3. Untuk memasukkan data material yang lainnya, dilakukan dengan memilih
Type of Design yang sesuai seperti langkah 1 tersebut.
Apabila sudah tidak ada data material yang akan ditambahkan maka di-klik
Cancel pada Dialog Box Material Data
4. Dipilih Tab Section pada Dialog Box Properties kemudian di-klik Add, untuk
menentukan potongan elemen yang akan digunakan. Di-klik I-Section maka
akan ditampilkan pilihan potongan penampang yang dapat. Dipilih Solid
Rectangle untuk mendefinisikan potongan penampang untuk kolom dan
balok beton dipilih seperti pada gambar 4.5(a).
Modul Perancangan Struktur dengan MIDAS – Haryanto YW & Siswadi (2023)
109
Gambar 4.4 Material Data
5. Diisikan pada name K40x60, dimensi H = 0.6 dan B = 0.4, kemudian di-klik
Apply seperti pada gambar 4.5(b).
Catatan: 1) untuk penulisan dimensi penampang menggunakan tanda titik (.),
2) perlu diperperhatikan juga satuan yang ada di belakang dimensi.
Gambar 4.8 Tree Menu yang berisikan data yang sudah diisikan
4. Pada elevasi 0.00 (sumbu Z = 0) seharusnya tidak ada balok, maka elemen
balok tersebut dipindah ke elevasi +4.30 m. Untuk memindah elemen balok
tersebut digunakan menu Node/Element>Translate, dipilih semua elemen
balok dan diisikan data Equal distance: 0, 0, 4.3, dan diberi tanda [ √ ] di
bagian Delete Free Nodes seperti pada gambar 4.12(a), kemudian klik Apply.
Catatan: untuk memilih elemen balok sebaiknya tampilan (view) dari sisi depan
(bidang XZ).
5. Kolom digambarkan dari menu Node/Element>Extrude, dan diisikan data
dx, dy, dz: 0, 0, −4.3, pada Beta Angle di ganti 90 (karena sumbu kuat kolom
arah sb-global X) seperti pada gambar 4.12(b). Tanda minus (−) di depan nilai
dz karena penggambaran kolom berada di bawah balok. Dipilih semua elemen
dan node, kemudian klik Apply. Gambar kolom seperti pada gambar 4.13.
Catatan: diberi tanda [ √ ] pada Reverse I-J karena penggambaran kolom dari
elevasi +4.30m ke elevasi 0.00, sehingga ujung I pada elemen kolom berada di
ujung bawah kolom.
6. Untuk menggambar elemen pelat dapat dilakukan dari Work Tree
Element>Create elements kemudian Element Type dipilih Plate,
menentukan material dan memilih Thickness yang akan digunakan seperti
ditunjukkan pada gambar 4.14(a). Penggambaran dengan klik pada node
ujung-ujung pelat.
7. Pelat lantai kemudian dibagi, dipilih elemen pelat lantai yang akan dibagi,
kemudian dari menu Node/Element>Translate>Element dipilih Divide
Elements. Dipilih Element Type Planar, Equal Distance dan isikan Number of
Divisions x: 2 dan Number of Divisions y: 2 seperti pada Gambar 4.15.
8. Menentukan tipe beban gravitasi/statik dari menu Load>Static Load Cases.
Beban mati akibat berat sendiri elemen struktur SW (Self Weight), beban mati
tambahan selain berat struktur SIDL (Superimpose Dead Load), dan beban
hidup LIVE (Live Load)
9. Menentukan arah beban dari menu Load>Static Loads>Load. Dipilih Self
Weight, load case name SW isikan X = 0, Y = 0 dan Z = -1 kemudian klik Add,
seperti pada Gambar 4.17
10. Mendefiniskan beban pelat dari menu Load>Pressure Loads>Define Pressure
Load Type. Isikan data seperti pada Gambar 4.18. Name :Floor, Description :
Beban lantai
13. Untuk menggambar lantai 2 dansetereusnya dipilih semua balok, kolom dan
pelat lantai seperti gambar 4.21. Menggunakan menu Node/Element>
Translate, pada Tree Menu dipilih Copy, Equal Distance di-isikan 0,0,3.5
Number of Times 1, pada Copy Node Attributes dan Copy Element Attributes
diberi √ kemudian di-klik Apply.
15. Untuk menggambar balok, pelat dan kolom lantai 3 samapai atap, digunakan
menu Node/Element> Translate, pada Tree Menu dipilih Copy, Equal
Menggambar Model
1. Melalui menu Node/Element>Create Nodes, di-klik pada titik 3 sebelah kanan
Create Nodes. Berikan data koordinat seperti pada gambar 4.40.
2. Elemen balok dan kolom digambar seperti pada gambar 4.41. Untuk
menggambar kolom digunakan Extrude.
(a) Balok beban 5.0 kN/m’ (b) Balok Beban 1.0 kN/m’
Gambar 4.44 Menentukan beban dinding pada balok
7. Untuk menentukan beban pada balok dipilih balok yang akan dibebani
dinding 1.0 kN/m’ seperti pada gambar 4.44(b). Menggunakan menu
Load>Static Loads>Element, pada Load Case Name pilih SIDL, Direction pilih
Global Z, pada w di-isikan -1.0, kemudian Apply.
8. Langkah 6 diulang untuk menentukan beban pada balok yang dibebani
tangga, baik untuk beban SIDL dan beban LIVE.
9. Untuk menggambar balok dan pelat lantai 3, dipilih balok dan pelat lantai 2,
kemudian menggunakan menu Node/Element> Translate, pada Mode pilih
Copy, pada Equal Distance ketik: 0,0,3.75. Pada Number of Times isikan 1,
pada Copy Node Attributes dan Copy Element Attributes diberi √. Kemudian
semua elemen balok, kolom dan pelat dipilih, lalu di-klik Apply.
10. Untuk menggambar kolom lantai 3, balok dan pelat lantai 3 di-inactivate.
Menggunakan menu Node/Element>Extrude, pada Material pilih Baja
_SS400, pada section pilih H-700, pada Equal Distance ketik: 0,0,3.75. Pada
Number of Times isikan 1, lalu di-klik Apply. Pilih node dibawah lantai 2
seperti pada gambar 4.45, kemudian dihapus menggunakan tombol Delete di
keyboard. Untuk mengubah properti kolom lajur paling dilakukan seperti pada
langkah 4.
11. Untuk menggambar kolom, balok dan pelat lantai 4 sampai atap, dipilih balok,
kolom, pelat lantai 3. Menggunakan menu Node/ Element>Translate, pada
Mode pilih Copy, pada Equal Distance ketik: 0,0,3.75. Pada Number of Times
isikan 4, pada Copy Node Attributes dan Copy Element Attributes diberi √.
12. Untuk menentukan dukungan dipilih node paling bawah, kemudian dengan
menu Boundary>Define Support diberi √ pada D-ALL dan R-ALL untuk
dukungan jepit, kemudian di-klik Apply.
13. Kolom pada lantai 4, 5 dan 6 pada jalur kiri dan tengah diubah properti
menjadi H-400. Dipilih kolom pada jalur kiri dan tengah seperti gambar 4.47,
kemudian pada Menu Tree 2 drag section H-400 ke lembar kerja, seperti
langkah 4.
14. Activate balok dan pelat atap kemudian pilih semua pelat seperti gambar 4.47,
drag Thickness P120 ke lembar kerja, maka properti pelat atap akan menjadi
P120.
15. Pilih pelat dan balok atap lalu di-inactive kan. Pilih pelat pada lubang tangga,
kemudian di Delete dari lantai 2 sampai lantai 6.
16. Aktifkan pelat dan balok Atap, pilih balok yang ada beban SIDL, kemudian
pada Options pilih Delete, klik Apply. Ulangi untuk menghapus beban LIVE
pada balok tangga.
17. Untuk membagi pelat lantai pilih semua pelat lantai dengan double klik pada
Thicnes: P140 di Menu Tree 2. Menggunakan menu Node/Element>Divide,
pilih tab Element, Element Type pilih Planar, Number of Divisions x isikan 2,
Number of Divisions y isikan 2, kemudian Apply.
18. Ulangi langkah 17 untuk membagi pelat atap.
20. Pilih pelat lantai dengan double klik pada Thicnes: P140 di Menu Tree 2.
Dengan menu Load>Pressure Load>Assign Presure Load, pada Type pilih
Load Type, pada Load Type Name pilih Lantai, pada Direction pilih Global Z.
kemudian klik Apply.
21. Ulangi langkah 20 untuk beban pelat atap. Pilih pelat atap dengan double klik
pada Thicnes: P120 di Menu Tree 2. Dengan menu Load>Pressure
Load>Assign Presure Load, pada Type pilih Load Type, pada Load Type Name
pilih Atap, pada Direction pilih Global Z. kemudian klik Apply.
22. Untuk men-generate data lantai, digunakan menu Structure>Control Data>
Story, lalu pilih Auto Generate Story Data, kemudian Close.
Langkah di atas adalah membuat model lengkap dengan beban gravitasinya.
Selanjutnya ditentukan beban dinamik dengan beban time history dengan langkah
sebagai berikut.
1. Ditentukan massa bangunan dengan menu Structure>Structure Type beri √
pada Convert Selft-weight into Masses klik Covert to X,Y, kemudian OK.
2. Pada menu Load>Static Load>Load to Masses, pada Mass Direction pilih x,y.
Pada Load Case pilih SIDL, Scale Factor isikan 1 kemudian klik Add. Ulangi
(a) Ground Acc arah Sb-X (b) Ground Acc arah Sb-Y
Gambar 4.53 Menentukan ground acceleration
000
(c) Momen Sb-y pada step 2.1 (d) Momen Sb-y pada step 7.0
Gambar 4.57 Hasil Time History arah sumbu-X (THX)
Gambar 4.59 Momen Sb-z pada step 2.0 dari time history arah sumbu Y (THY)