Anda di halaman 1dari 8

AGORA Vol. 1, No.

3, (2013)

ENTREPRENEURIAL LEADERSHIP PADA PENGUSAHA MIKRO DAN


KECIL DI JAWA TIMUR

Probo Suwignyo dan R.R Retno Ardianti


Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121;131, Surabaya
: probo.suwignyo@gmail.com, retnoardianti@yahoo.com

solusi terhadap masalah pengangguran di Indonesia. Selain


faktor ketiadaaan lapangan pekerjaan yang menjadi
utama dari munculnya di
Indonesia, faktor pendorong lainnya adalah adanya
dorongan dari pemerintah, sebab interaksi ekonomi yang
diciptakan oleh terbukti dapat meningkatkan
perekonomian Indonesia.
! Tabel 1.
Perkembangan Usaha Mikro dan Kecil Tahun 2010;2011

Sumber: Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah,


2012 (Diolah)
" # Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi Indonesia,
" perkembangan usaha mikro dan kecil di Indonesia sepanjang
tahun 2010 hingga 2011 mampu menyumbang Pendapatan
Domestik Bruto sebesar 651,753 milyar rupiah. Sedangkan
I. PENDAHULUAN untuk peningkatan jumlah di Indonesia juga
Sejak dihantam oleh krisis moneter pada tahun 1998, dapat terlihat dari peningkatan jumlah usaha baru yang
jumlah pengangguran di Indonesia terus mengalami didirikan sepanjang tahun 2011. Dimana berdasarkan data
peningkatan. Hal tersebut diakibatkan oleh pertumbuhan dari Kementerian Koperasi Indonesia, jumlah usaha baru
penduduk Indonesia yang berbanding terbalik dengan yang berdiri sepanjang tahun 2011 sebanyak 1,381,064
jumlah tersedianya lapangan pekerjaan. Namun, kondisi usaha atau meningkat 8% dari tahun sebelumnya. Dari
tersebut saat ini telah mulai berubah. Berdasarkan survei jumlah pendirian usaha tersebut, pertumbuhan usaha mikro
yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik pada bulan dan kecil sepanjang tahun 2011 mampu menyerap 2,235,866
Febuari 2009, dan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir jiwa.
jumlah pengangguran terbuka di Indonesia telah mengalami Kontribusi dalam meningkatkan kinerja
penurunan. ekonomi juga dapat dilihat pada perekonomian Jawa Timur.
Pada survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Hal itu ditandai dengan kondisi perekonomian Jawa Timur
Indonesia pada bulan Febuari 2009, jumlah pengangguran di yang kini lebih banyak ditopang oleh sektor usaha mikro dan
Indonesia mencapai 9,258,964 jiwa. Kemudian pada survei kecil. Dari PDRB Jatim 2009 sebesar Rp 687 triliun,
bulan Agustus 2009, jumlah pengangguran terbuka di diketahui 53,04% di antaranya berasal dari usaha mikro dan
Indonesia menurun menjadi 8,962,617 jiwa. Pada survei kecil atau sebesar Rp 362 triliun, sedangkan 1,9% lainnya
terbaru yang dilakukan pada Agustus 2012, jumlah dari sektor koperasi (Lensa Diskop Jatim, 9 Maret 2013).
pengangguran terbuka di Indonesia telah mencapai angka Faktor lain yang menunjukkan perkembangan
7,244,956 jiwa. di Jawa Timur adalah dengan menguatnya daya beli
Hal tersebut juga didukung dengan survei lebih lanjut masyarakat yang mengakibatkan peningkatan kapasitas
yang dilakukan Badan Pusat Statistik mengenai jumlah produksi, dimana ditunjukkan pada survei yang dilakukan
penduduk yang bekerja di Indonesia. Pada bulan Febuari oleh Bank Indonesia pada Triwulan IV tahun 2012. Melalui
2012, jumlah penduduk yang bekerja mencapai 112,8 juta Survei Kegiatan Dunia Usaha tersebut kapasitas produksi
orang, bertambah sekitar 3,1 juta orang dibanding keadaan wilayah Jawa Timur terpakai sebesar 75,66 persen dan
pada Agustus 2011 sebesar 109,7 juta orang atau bertambah diprediksi terus mengalami peningkatan (Bank Indonesia, 9
1,5 juta orang dibanding keadaan Februari 2011. Dari Maret 2013).
angkatan kerja tersebut Sektor Perdagangan mengalami Keberhasilan seorang tidak hanya
peningkatan yang terbesar yaitu sekitar 780 ribu orang ditentukan oleh keberanian mengambil resiko dan
(3,36%) (Badan Pusat Statistik, 14 Mei 2013). bertanggung jawab terhadap apa yang digelutinya (Meredith,
dan kini tidak hanya 2006). Seorang juga diharapkan memiliki
menjadi sebuah pekerjaan semata namun telah menjadi pandangan dan wawasan yang luas terhadap praktik;praktik
AGORA Vol. 1, No.3, (2013)

kepemimpinan sehingga muncul istilah dengan itu sendiri


dimana pengusaha tidak hanya (Gupta ., 2004).
dapat mengelola dan menjalankan usahanya dengan baik "
tetapi juga dituntut untuk dapat menciptakan nilai lebih pada Karakteristik menurut
orang;orang di sekitarnya baik di dalam maupun di luar Fernald (2005):
perusahaan, yang akan berujung pada berkembangnya 1
perusahaan serta kemampuan perusahaan untuk berjalan Motivasi merupakan hal mendasar yang penting bagi
mengikuti perubahan yang terjadi di pasar (Thornberry, seseorang untuk melakukan sesuatu. Oleh karena itu
2006). Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa tidak hanya dituntut untuk dapat
memiliki peran penting dalam mengarahkan orang lain untuk bekerja dengan benar, tetapi
menentukan keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi juga harus dapat memotivasi mereka agar pekerjaan yang
bisnis dan tidak boleh diabaikan oleh agar mereka kerjakan menjadi baik.
dapat terus bertumbuh dan berkembang secara 2
berkesinambungan ditengah persaingan yang semakin ketat merupakan salah satu tipe
seperti sekarang ini. pemimpin yang menemukan, menciptakan atau juga
Berdasarkan fenomena di atas dapat disimpulkan bahwa membangun bisnis atau usahanya dengan tepat waktu.
keberhasilan seorang tidak bisa dilepaskan dari Mereka merupakan orang;orang yang terampil, produktif,
sisi yang dimiliki oleh orang tersebut terhadap dan kompeten dalam membangun sebuah bisnis atau usaha,
perusahaan atau organisasi bisnis yang mereka kelola. Hal peka dan mengawasi proses dengan cermat guna
inilah yang menjadi latar belakang utama dari penulis untuk memperoleh hasil yang maksimal (Manning & Curtis,
meneliti " Pengusaha Mikro dan 2003).
Kecil di Jawa Timur" 3.
juga adalah seorang yang gigih
Mendeskripsikan pengusaha dalam memperjuangkan apa yang menjadi impiannya.
mikro dan kecil di Jawa Timur. Keteguhan merupakan karakter yang lahir dari sikap ulet,
yaitu kemampuan untuk tidak mudah menyerah apabila
adalah seseorang yang dapat melihat mengalami kegagalan.
peluang yang ada dalam pasar, menuangkannya dalam ide 4.
yang inovatif, dan membuat mimpi;mimpi mereka menjadi harus berani mengambil resiko
sebuah realita. (Thornberry, 2006) Seorang serta tidak takut untuk mencoba sesuatu yang masih belum
juga adalah orang yang bersedia menerima resiko, dan pasti tingkat keberhasilannya. Namun tidak hanya
bertindak untuk mengejar peluang;peluang dimana pihak berdasarkan insting atau naluri semata dalam mengambil
lain tidak dapat melihat dan merasakannya, atau bahkan resiko tersebut, tetapi itu semuanya itu telah diperhitungkan
dianggap sebagai suatu masalah atau ancaman. (Winardi, dan direncanakan dengan baik sebelumnya.
2008) 5. ! "
Seorang harus mampu
adalah seorang yang memiliki suatu kemampuan menggambarkan dan menjelaskan tentang masa depan
tertentu, kewibawaan, dan kekuasaan untuk dapat usahanya, dimana dia dan orang;orang di sekitarnya akan
menggerakan orang lain, agar dapat bekerja sesuai dengan berada, serta seperti apa mereka kelak. Dengan demikian ia
arahannya demi mencapai suatu tujuan bersama (Kartono, dapat memiliki keyakinan dan meyakinkan orang lain agar
2005). Agar dapat mengarahkan orang lain sesuai dengan dapat mencapai tujuan bersama tersebut.
apa yang diingini, maka seorang pemimpin dituntut untuk Morris, Schindehutte, dan LaForge (2004) membagi
bersedia melangkah menuju ke dalam situasi yang tidak pasti dalam:
(Kouzes, 2008). Tidak hanya membutuhkan keberanian, 1. #
tetapi seorang juga harus memiliki visi yang jelas, Dunia bisnis yang terus berkembang dan berubah
dapat menjadi panutan dalam melaksanakan tugas dan mengharuskan seorang untuk terus
fungsinya sebagai seorang (Winardi, 2008). mencari solusi kreatif dan bermakna dalam menjawab
kebutuhan pasar serta masalah;masalah operasional dari
merupakan suatu proses perusahaan atau organisasi.
menghubungkan inovasi dan kemampuan untuk mengambil 2.
peluang (Darling 2007). Sedangkan menurut Goossen Proses eksekusi rencana terkadang menghasilkan sesuatu
(2007), merupakan suatu proses yang tidak sesuai dengan harapan, maka seorang
penciptaan dan pengembangan budaya kewirausahaan dan juga harus memiliki sikap proaktif.
penggabungan proses;proses , serta inisiatif; Proaktif ditunjukan dengan turut serta terlibat dalam proses
inisiatif baru yang brilian. Proses perkembangan pelaksanaan rencana, melibatkan dan mengarahkan orang
disebabkan oleh perubahan lain agar dapat membuat segala sesuatunya berjalan dengan
teknologi sistem informasi, pembaharuan bahan baku, dan cara;cara yang tepat.
perubahan bentuk organisasi (Fernald 2005). Sehingga
dapat disimpulkan bahwa II. METODE PENELITIAN
merupakan gabungan dari tiga konsep yaitu
, dan
Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis
penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif
AGORA Vol. 1, No.3, (2013)

mempelajari masalah;masalah, tata cara yang berlaku, mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuisioner
situasi;situasi tertentu, termasuk hubungan, kegiatan, sikap, tersebut. Dengan demikian sahih adalah kesesuaian alat
pandangan, serta proses yang sedang berlangsung di ukur. Pengujian ini menggunakan rumus korelasi dengan
masyarakat sebagai pengaruh dari suatu fenomena. angka kasar yang ditemukan oleh Pearson (Sugiyono, 2010)
Penelitian ini berangkat dari data yang diperoleh Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuisioner
berdasarkan pengamatan atau observasi kemudian diukur yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuisioner
berdasarkan satu atau lebih variabel dalam sampel atau dikatakan terandal apabila jawaban seorang sampel terhadap
populasi (Kuncoro, 2007). pertanyaan bersifat konsisten atau stabil dari waktu ke
$ waktu. Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini
Populasi merupakan suatu kumpulan data yang mewakili adalah rumus dari +
suatu fenomena (Santoso, 2003). Menurut Sugiyono (2012), Dikarenakan peneliti hanya ingin mengetahui hubungan
populasi merupakan suatu subyek atau obyek penelitian antara dua variabel atau lebih, serta menghitung hubungan
dimana memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang antara baris dan kolom, maka teknik analisis data yang
telah ditetapkan sebelumnya untuk diambil oleh peneliti digunakan adalah analisis silang atau
untuk dipelajari dan disimpulkan menjadi suatu hasil Analisis silang atau adalah sebuah alat
penelitian. Dalam penelitian ini, subyek atau obyek yang analisa data dengan menggunakan tabel silang yang
digunakan sebagai populasi adalah pengusaha formal dan berbentuk frekuensi atau presentase (Santoso, 2003).
informal, baik dalam skala mikro maupun kecil yang berada
di wilayah Jawa Timur. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
% Perekonomian di Jawa Timur secara struktural di topang
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam oleh empat sektor yaitu sektor pertanian, sektor industri,
penelitian ini adalah "$ . sektor perdagangan, dan sektor pertambangan dan
Menurut Kuncoro (2007), $ yaitu suatu penggalian. Dari keempat sektor tersebut, pengembangan
teknik pengambilan sampel dengan menentukan kriteria; sektoral lebih efektif diorientasikan pada sektor industri. Hal
kriteria tertentu yang disesuaikan dengan maksud peneliti tersebut dikarenakan sektor industri merupakan penggerak
terhadap masing masing sampel. Adapun kriteria;kriteria utama perekonomian wilayah, mengingat potensinya yang
yang digunakan dalam penelitian ini adalah: cukup besar dalam mengatasi masalah ketenagakerjaan
1.Usaha mikro dan kecil yang berlokasi di Jawa Timur. (pengangguran), persediaan permintaan domestik, serta
2.Telah beroperai minimal selama 1 tahun. keterkaitan yang tinggi sektor industri dengan sektor lainnya
3.Memiliki karyawan tetap minimal 5 orang. (Ekonomi Jatim, 17 Juni 2013).
Penelitian ini melibatkan 141 responden yang tersebar Pada tahun 2011, jumlah industri kecil di Jawa Timur
pada wilayah Jawa Timur. dilihat mencapai 766.783 unit dan mampu menyerap tenaga kerja
dari 7 aspek, yaitu " sebanyak 1.756.587 tenaga kerja dari keseluruhan 2.910.368
dan tenaga kerja di sektor industry serta mampu menyumbang
pendapatan daerah sebesar 68,007 miliar rupiah atau naik
$ 4,76 persen dibandingkan pada 2010 (Tempo, 17 Juni
Skala pengukuran merupakan suatu kesepakatan yang 2013). Hal tersebut juga tidak lepas dari peran
digunakan sebagai acuan untuk menentukan interval yang dalam diri para
ada dalam alat ukur, sehingga apabila alat ukur tersebut Jawa Timur dalam mengelola dan menjalankan bisnis atau
digunakan akan menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono, usaha mereka.
2012). Penelitian ini merupakan penelitian yang melibatkan 141
Dalam penelitian ini, skala pengukuran yang digunakan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) baik formal maupun
adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur informal yang tersebar pada berbagai wilayah di Jawa
sikap, pendapat dan persepsi seseorang maupun sekelompok Timur, diantaranya adalah Banyuwangi, Bojonegoro,
orang tentang fenomena tertentu yang terjadi di masyarakat Jember, Kediri, Malang, Mojokerto, Pacet, Pasuruan,
(Sugiyono, 2012). Sidoarjo, dan Surabaya. Penelitian ini melibatkan responden
& % dengan rentang usia hingga 55 tahun, memiliki latar
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah belakang pendidikan baik informal hingga perguruan tinggi,
nilai rata;rata dimana Nilai rata;rata diperoleh dengan cara dan bekerja rata;rata hingga lebih dari 36 jam per
menjumlahkan semua nilai pengamatan dan kemudian minggunya.
membaginya dengan jumlah pengamatan (Lind & Marchal & ' (
Wathen, 2007). Suatu kuesioner dikatakan valid dan dapat digunakan
Kelas interval digunakan untuk mengetahui bobot rata; untuk peneltiain apabila pertanyaan atau pernyataan pada
rata jawaban dari responden terhadap masing;masing kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
pertanyaan pada tiap total variabel maupun pada tiap oleh kuesioner tersebut. Dalam penelitian ini uji validitas
dimensi dan indikator dari variabel tersebut. Dalam program dilakukan dan akan dilihat dari hasil
SPSS % & ' ! () *, metode statistik deskriptif Apabila hasil dari nilai total
dapat dilakukan untuk menghasilkan gambaran data berupa besar dibandingkan dengan r tabel, maka kuisioner
tabel frekuensi. tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan. Hasil uji
Uji Validitas digunakan untuk mengukur kesahihan suatu validitas dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan uji
kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan sahih apabila validitas yang dilakukan, hasilnya dapat dilihat pada Tabel
pertanyaan atau pernyataan pada kuisioner mampu 2. Pada Tabel 2. di bawah ini, dapat terlihat bahwa semua
AGORA Vol. 1, No.3, (2013)

butir pernyataan yang mengukur variabel Laki;Laki 93 66,00


adalah valid. Dikatakan demikian karena nilai Perempuan 48 34,00
> nilai r tabel yakni sebesar 0,165. Total 141 100,00
Sehingga semua pernyataan dalam lembar kuisioner dapat Sumber: Data Primer Diolah
digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan Tabel 4. di atas menunjukkan bahwa
Tabel 2. responden laki;laki sebanyak 93 orang (66%), sedangkan
Uji Validitas untuk responden perempuan sebanyak 48 orang (34%).
Tabel 5.
Var. Item r tabel Ket.
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi (%)
EL.1 0,602 0,165 Valid <25 th 31 22,0
EL.2 0,610 0,165 Valid
EL.3 0,545 0,165 Valid 25 ; 35 th 39 27,7
EL.4 0,532 0,165 Valid 36 ; 45 th 22 15,6
EL.5 0,498 0,165 Valid
EL.6 0,631 0,165 Valid 46 ; 55 th 31 22,0
EL.7 0,621 0,165 Valid > 55 th 18 12,8
EL.8 0,572 0,165 Valid
EL.9 0,525 0,165 Valid Total 141 100,0
EL.10 0,619 0,165 Valid Sumber: Data Primer Diolah
EL.11 0,606 0,165 Valid Berdasarkan Tabel 5. di atas menunjukkan bahwa
EL.12 0,558 0,165 Valid sebagian besar responden penelitian berusia antara 25;35
EL EL.13 0,510 0,165 Valid tahun yaitu sebanyak 39 orang (27,7%). Sebanyak 31 orang
EL.14 0,585 0,165 Valid (22%) responden berusia < 25 tahun, sebanyak 22 orang
EL.15 0,649 0,165 Valid (15,6%) responden berusia antara 36;45 tahun, sebanyak 31
EL.16 0,674 0,165 Valid orang (22%) responden berusia antara 46;55 tahun dan
EL.17 0,506 0,165 Valid sebanyak 18 orang (12,8%) responden berusia lebih dari 55
EL.18 0,454 0,165 Valid tahun.
EL.19 0,636 0,165 Valid Tabel 6.
EL.20 0,582 0,165 Valid Karakteristik Berdasarkan Jenjang Pendidikan
EL.21 0,588 0,165 Valid
EL.22 0,585 0,165 Valid Jenjang Pendidikan Frekuensi (%)
EL.23 0,677 0,165 Valid SMP 7 5,00
EL.24 0,667 0,165 Valid
EL.25 0,607 0,165 Valid SMA 49 34,80
Sumber: Data Primer Diolah Perguruan Tinggi 79 56,00
' )
Suatu kuesioner dikatakan reliabel apabila jawaban Jenjang lainnya 1 0,70
seorang sampel terhadap pernyataan bersifat konsisten atau Total 141 100,00
stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dalam Sumber: Data Primer Diolah
penelitian ini dilakukan dengan cara (pengukuran Berdasarkan Tabel 6. di atas menunjukkan bahwa
sekali) melalui pengukuran kolerasi antara pertanyaan. “Uji sebagian besar pengusaha yang menjadi responden adalah
reliabilitas akan dilakukan dengan uji statistik mempunyai jenjang pendidikan perguruan tinggi dan SMA
+ (α) dengan ketentuan bahwa variabel yang diteliti yaitu sebanyak 79 orang (56%) dan sebanyak 49 orang
dinyatakan reliabel apabila nilai + (α) adalah (34,8%).
di atas 0,6. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel di Tabel 7.
bawah ini: Tanggapan Responden terhadap Indikator;Indikator dari
Tabel 3. Dimensi ,
Uji Reliabilitas No. Pertanyaan Mean Kat.

Cronbach Nilai Dapat memacu semangat kerja


Variabel Ket.
Alpha r kritis 1 orang lain untuk menghasilkan 3,87 Tinggi
kinerja yang maksimal
0,919 0,6 Reliabel Dapat mengarahkan orang lain
2 4,02 Tinggi
Sumber: Data Primer Diolah untuk bekerja dengan tepat
" ) TOTAL 3,95 Tinggi
Dalam penelitian ini karakteristik responden dapat Sumber: Data Primer Diolah
diidentifikasi dari jenis kelamin, kelompok usia, serta Berdasarkan Tabel 7. di atas dapat dijelaskan bahwa dari
jenjang pendidikan yang dapat dilihat dari tabel tabel 141 responden penelitian, untuk indikator
berikut: memiliki nilai sebesar 3,95 yang termasuk dalam ketegori
Tabel 4. yang tinggi. Hal ini berarti bahwa pengusaha mikro dan kecil
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Jawa Timur tidak hanya dapat memacu semangat kerja
Jenis Kelamin Frekuensi Presentase (%)
AGORA Vol. 1, No.3, (2013)

orang lain, tetapi juga dapat mengarahkan orang lain untuk Memberikan kebebasan
bekerja dengan tepat sesusai yang diinginkannya. orang lain untuk
3 3,67 Tinggi
Tabel 8. menciptakan produk atau
Tanggapan Responden terhadap Indikator;Indikator dari proses bisnis yang baru
Dimensi ! " Mendorong orang lain
untuk kreatif untuk
No. Pertanyaan Mean Kat. 4 3,70 Tinggi
menciptakan produk atau
Memiliki gambaran tentang
proses binsis yang baru
1 usaha yang saya geluti di masa 4,02 Tinggi
TOTAL 3,48 Tinggi
depan
Mampu menceritakan kepada Sumber: Data Primer Diolah
2 orang lain tentang bisnis atau 4,04 Tinggi Berdasarkan Tabel 10. di atas dapat dijelaskan bahwa dari
usaha yang saya geluti 141 responden penelitian, untuk indikator #
Mampu mengkomunikasikan memiliki nilai sebesar 3,48 yang termasuk dalam ketegori
harapan saya tentang bisnis atau yang tinggi. Hal ini berarti bahwa pengusaha mikro dan kecil
3 3,94 Tinggi
usaha yang saya geluti kepada di Jawa Timur cenderung untuk berpikir sendiri dalam
orang lain mencari ide tentang produk atau proses bisnis yang baru
Mampu meyakinkan orang lain sekalipun mereka juga mengajak orang lain untuk berpikir
4 tentang prospek bisnis atau 4,37 Tinggi
bersama serta memberikan kesempatan orang lain untuk
usaha yang saya geluti
TOTAL 4,09 Tinggi
kreatif dalam menciptakan produk atau proses bisnis yang
Sumber: Data Primer Diolah baru, mereka tidak serta merta menerima ide yang diajukan
Berdasarkan tabel 8. di atas dapat dijelaskan bahwa dari oleh karyawannya.
141 responden penelitian, untuk indikator " Tabel 11.
memiliki nilai sebesar 4,09 yang termasuk dalam ketegori Tanggapan Responden terhadap Indikator;Indikator dari
yang tinggi. Hal ini berarti bahwa pengusaha mikro dan kecil Dimensi
No Pertanyaan Mean Kat.
di Jawa Timur tidak hanya sekedar memiliki visi tentang
Bersedia untuk menanggung
usahanya di masa depan, tetapi juga dapat 1 kemungkinan terjadinya 3,92 Tinggi
mengkomunikasikan dan meyakinkan orang lain tentang kerugian materi dalam bekerja
masa depan usahanya. Bersedia untuk menanggung
Tabel 9. kemungkinan terjadinya
2 3,94 Tinggi
Tanggapan Responden terhadap Indikator;Indikator dari kerugian finansial dalam
Dimensi bekerja
No. Pertanyaan Mean Kat. Bersedia menanggung
Memberikan respon positif kemungkinan terjadinya
1 3,74 Tinggi 3 3,69 Tinggi
terhadap peristiwa yang terjadi kerugian dalam aspek sosial
Mampu melihat dan membaca kehidupan dalam bekerja
2 3,73 Tinggi TOTAL 3,85 Tinggi
peluang yang terjadi di pasar
Bertindak lebih cepat dalam Sumber: Data Primer Diolah
3 3,75 Tinggi
merespon perubahan yang terjadi Berdasarkan Tabel 11. di atas dapat dijelaskan
Melakukan tindak lanjut dari bahwa dari 141 responden penelitian, untuk indikator
4 setiap eksekusi peluang bisnis 3,77 Tinggi memiliki nilai sebesar 3,85 yang termasuk dalam
yang ada ketegori yang tinggi. Hal ini berarti bahwa pengusaha mikro
TOTAL 3,75 Tinggi
dan kecil di Jawa Timur bersedia untuk menganggung segala
Sumber: Data Primer Diolah kemungkinan terjadinya kerugian baik kerugian materi,
Berdasarkan Tabel 9. di atas dapat dijelaskan financial, maupun aspek sosial kehidupan. Seperti misalnya
bahwa dari 141 responden penelitian, untuk indikator bersedia untuk tinggal jauh dari anak, istri, ataupun orang
memiliki nilai sebesar 3,75 yang termasuk dalam tua demi merantau ke kota atau pulau.
ketegori yang tinggi. Hal ini berarti bahwa pengusaha mikro Tabel 12.
dan kecil di Jawa Timur tidak hanya dapat untuk Tanggapan Responden terhadap Indikator;Indikator dari
memberikan respon positif terhadap peristiwa yang terjadi, Dimensi
namun juga dapat melihat dan membaca peluang yang No Pertanyaan Mean Kat.
terjadi di pasar serta melakukan tindak lanjut dari setiap Memberikan perhatian yang lebih
eksekusi peluang bisnis yang ada. 1 dalam bisnis atau usaha yang 4,01 Tinggi
Tabel 10. digeluti
Tanggapan Responden terhadap Indikator;Indikator dari Mampu mendelegasikan tugas
Dimensi # 2 dengan baik sekaligus mengawasi 3,86 Tinggi
No. Pertanyaan Mean Kat. prosesnya
Aktif dalam mencari ide Mau untuk mengawasi proses
3 3,99 Tinggi
1 tentang produk atau proses 3,67 Tinggi bisnis dari hulu;hilir
bisnis yang baru Mau untuk mengganti rencana yang
Mengajak orang lain untuk 4 telah direncanakan apabila ada 4,01 Tinggi
bersama;sama berpikir masukan yang lebih baik
2 guna menemukan produk 2,89 Sedang TOTAL 3,97 Tinggi
atau proses bisnis yang Sumber: Data Primer Diolah
baru
AGORA Vol. 1, No.3, (2013)

Berdasarkan Tabel 12. di atas dapat dijelaskan bahwa dari yang memiliki sedang ada 27
141 responden penelitian, untuk indikator orang atau 19,1%, kemudian untuk responden perempuan
memiliki nilai sebesar 3,97 yang termasuk dalam sebanyak 37 orang atau 26,2% memiliki
ketegori yang tinggi. Hal ini berarti bahwa pengusaha mikro yang tinggi sedangkan untuk lebih terperinci
dan kecil di Jawa Timur selalu memberikan perhatian lebih responden yang memiliki sedang
terhadap bisnis atau usaha yang digeluti serta bersedia ada 11 orang atau 7,8%. Dengan kata lain, bahwa sebanyak
mengganti rencana yang telah direncanakan apabila ada 70,97% responden laki;laki dan 77,08% responden
masukan dari orang lain yang lebih baik. Seperti misalnya, perempuan memiliki yang tinggi.
bersedia untuk bangun lebih pagi atau pulang larut malam Perempuan memiliki lebih tinggi
dari tempat usahanya dalam menyelesaikan pesanan. dikarenakan perempuan lebih ' dalam menjalankan
Tabel 13. bisnis atau usahanya serta memiliki daya tahan terhadap
Tanggapan Responden Indikator;Indikator dari Dimensi stress yang lebih tinggi.
Tabel 15.
No Pertanyaan Mean Kat. Tabulasi Silang antara Kelompok Usia dengan
Memiliki daya tahan terhadap
1 3,96 Tinggi
tekanan pekerjaan Kategori
Bertindak kongkrit saat ada hambatan EL Total
2 3,96 Tinggi Sedang Tinggi
yang timbul <25 th Count 6 25 31
Gigih bertindak mengatasi hambatan % 4,30 17,70 22,00
3 4,05 Tinggi
sesulit apapun 25;35
Terus bertahan pada pekerjaannya Count 8 31 39
4 4,12 Tinggi th
meski penuh tantangan % 5,70 22,00 27,70
TOTAL 4,02 Tinggi 36;45
Sumber: Data Primer Diolah Kelompok Count 6 16 22
th
Usia
Berdasarkan Tabel 13. di atas dapat dijelaskan bahwa dari % 4,30 11,30 15,60
141 responden penelitian, untuk indikator 46;55
Count 9 22 31
memiliki nilai sebesar 4,02 yang termasuk dalam ketegori th
yang tinggi. Hal ini berarti bahwa pengusaha mikro dan kecil % 6,40 15,60 22,00
di Jawa Timur terus bertahan dan gigih dalam mengatasi >55 th Count 9 9 18
hambatan yang terjadi pada bisnis atau usaha mereka. % 6,40 6,40 12,80
Seperti misalnya, sepeda motor yang digunakan untuk Total Count 38 103 141
operasional sehari;hari mengalami kerusakan mereka rela % 27,00 73,00 100
untuk menyewa angkutan umum ataupun meminjam sepeda Sumber: Data Primer Diolah
motor tetangga untuk tetap berjualan dan menjajakan Tabel di atas menjelaskan bahwa berdasarkan hasil
dagangan mereka. tabulasi silang antara usia dengan
& $ , diketahui untuk responden yang memiliki usia
Analisis tabulasi silang ( ) dilakukan dengan kurang dari 25 tahun sampai dengan usia lebih dari 55 tahun
menyilangkan frekuensi dari dua variabel, dimana salah satu sebagian besar memiliki yang
variabel yang disilangkan mempunyai skala nominal. Dalam tinggi yaitu ada 103 orang atau 73% sedangkan responden
penelitian ini, tabulasi silang ( ) dilakukan terhadap yang memiliki sedang ada 38
variabel karakteristik responden (jenis kelamin, usia dan orang atau 27%.
jejang pendidikan) dengan variabel Tabel di bawah menjelaskan bahwa berdasarkan hasil
pengusaha mikro dan kecil di Jawa Timur. tabulasi silang antara jenjang pendidikan dengan
Penjelasan mengenai tabulasi silang ( ) karakteristik , diketahui bahwa untuk
responden dengan sikap responden dapat dijelaskan pada responden yang berasal dari lulusan Perguruan Tinggi
Tabel berikut : sebagian besar memiliki yang
Tabel 14. tinggi yaitu ada 65 orang atau 46,1% sedangkan responden
Tabulasi Silang antara Jenis Kelamin dengan yang memiliki sedang ada 14
orang atau 9,9%.
Kategori Tabel 16.
EL Total Tabulasi Silang antara Jenjang Pendidikan dengan
Sedang Tinggi
Laki;Laki Count 27 66 93
Jenis Kategori
% 19,10 46,80 66,0 EL Total
Kelami Sedang Tinggi
n Perempuan Count 11 37 48
% 7,80 26,20 34,0 SD Count 4 1 5
Total Count 38 103 141 % 2,80 0,70 3,50
% 27,00 73,00 100 SMP Count 4 3 7
Jenjang
Sumber: Olahan Peneliti % 2,80 2,10 5,00
Pendidika
Tabel di atas menjelaskan bahwa berdasarkan hasil n SMA Count 16 33 49
tabulasi silang antara jenis kelamin dengan % 11,30 23,40 34,80
PT Count 14 65 79
, diketahui secara nilai absolut untuk responden
% 9,90 46,10 56,60
laki;laki sebanyak 66 orang atau 46,8% memiliki
Lain Count 0 1 1
yang tinggi sedangkan responden
% 0,00 0,70 0,70
AGORA Vol. 1, No.3, (2013)

Total Count 38 103 141 Dari hasil analisa corporate entrepreneurship dan
% 27,00 73,00 100 lingkungan eksternal, terbukti bahwa lingkungan eksternal
Sumber: Olahan Peneliti berpengaruh positif terhadap corporate entrepreneurship
Berdasarkan hasil penelitian, yang telah dilakukan pada dalam industri manufaktur. Temuan ini tidaklah
141 responden pengusaha mikro dan kecil di Jawa Timur, mengejutkan dan dapat dijelaskan dengan sebagai ilustrasi.
secara keseluruhan yang tinggi Ketika perusahaan terancam oleh kondisi lingkungan yang
didapati pada jenis kelamin perempuan (sebanyak 77,08%), tidak bersahabat (hostile) sebagai akibat tingginya intensitas
rentang usia 25;35 tahun (sebanyak 73%) hal ini selaras persaingan industri dalam hal diferensiasi produk dan
dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dimana
kualitas, maka perusahaan harus melakukan organizational
pengusaha yang masih muda, memiliki prestasi pendidikan
rejuvenation, yaitu meningkatkan daya saing dengan cara
yang lebih tinggi, dan memiliki pengalaman manajemen
memperbaharui kemampuan bersaing dasar perusahaan agar
sebelumnya memberikan kontribusi positif terhadap kinerja
perusahaan (Jianjun Z., Hongwei L., 2007), memiliki latar dapat melawan ancaman tersebut.
belakang pendidikan setara S1 (sebanyak 46,1%) dimana
hasil ini selaras dengan hasil penelitian sebelumnya yang DAFTAR PUSTAKA
menyatakan bahwa pengusaha mikro dan kecil yang
mengenyam pendidikan lebih tinggi menunjukkan kinerja Basyaib, F. (2007). , $ Jakarta: PT
yang lebih baik (Robinson, B. Peter., Sexton, A. Edwin., Gramedia Widiasarana.
2004), serta bekerja kurang dari 12 jam per minggunya Churchill, Jr., & Gilbert, A. (2005) -
(sebanyak 56,02%). Jakarta: Erlangga
Sesuai dengan hasil penelitian, profil usaha yang memiliki Darling, J., Keeffe, M., & Ross, J. (2007). Entrepreneurial
skor yang tertinggi ada pada Leadership Strategies and Values: Keys to
“Bale Ula” yaitu sebuah usaha peternakan tikus yang pada Operational Excellence . % / 0
umumnya digunakan sebagai bahan percobaan yang berada 16(2), 108;109
di Wedoro, Sidoarjo. Didirikan tahun 2003 oleh Bapak Arif, Daya Saing Industri Manufaktur di Jawa Timur dan
pemilik usaha “Bale Ula” berada pada rentang usia 25;35 Peningkatannya. . Retrieved Juni 17,
tahun, memiliki latar belakang pendidikan setara S1, serta 2013 from www.jatim;ekonomi;
bekerja kurang dari 12 jam per minggunya. Kini wilayah prospek.com/artikel/daya;saing;industri;manufaktur;
distribusinya sudah mencapai antar kota, dan memiliki jawa;timur;dan;peningkatannya.html
omzet rata;rata Rp.50.000.000,00 per bulan. Goossen, Richard J.(2007). 1
% 2 & Vancouver: Trinity
Hasil dari penelitian ini juga selaras dengan teori yang Western University Publishing.
dikemukakan oleh Morris, Schindehutte, & LaForge (2004), Gupta, V., MacMillan, I., & Surie, G. (2004).
Fernald, (2005) Thornberry (2006) yang menyatakan 1 -
bahwa seorang sukses tidak hanya , + + Journal of
membutuhkan keberanian menggambil resiko dan tanggung Business Venturing.
jawab tinggi terhadap bisnis atau usaha yang digeluti namun Hartanto, F.M. (2009). 0 , $
juga dituntut untuk memiliki # Bandung: PT. Mizan Pustaka.
yang tercermin dalam " Hasibuan, Malayu. (2006). , $ -
dan , Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hendro, M.M. (2005) 3 ' 0 /
/ 4 ' 0 Yogyakarta: Andi
Publisher
IV. KESIMPULAN/RINGKASAN Industri Kecil di Jawa Timur Tumbuh Pesat.
Dari hasil analisa corporate entrepreneurship, Retrieved Juni 17, 2013 from
menunjukkan bahwa perusahaan;perusahaan dalam industri http://www.tempo.co/read/news/2012/11/20/0904429
manufaktur di Jawa Timur telah sering menjalankan aktivitas 24
corporate entrepreneurship. Hal ini mungkin merupakan Isjanto. (2005). / - " , . Jakarta :
salah satu strategi perusahaan untuk dapat bertahan dalam Gramedia Pustaka Utama
menghadapi persaingan yang ketat dan memiliki daya saing Jianjun Z., Hongwei Li. (2007). 0
tinggi. - % 2 % Tianjin:
Dari hasil analisa lingkungan eksternal, menunjukkan Nankai Business Review
Jumlah wiraswasta sedikit, RI susah saingi AS dan Jepang.
bahwa perusahaan;perusahaan dalam industri manufaktur di
- 2 . Retrieved Maret 9, 2013 from
Jawa Timur besikap netral terhadap sebagian besar faktor
http://finance.detik.com/read/ 2012/06/08 /154825/
eksternal, Namun perusahan setuju pada beberapa hal seperti
1936430/4/jumlah;wiraswasta;sedikit;ri;susah;saingi;
setuju bahwa acaman berasal dari jumlah kompetitor pada as;dan;jepang
industri banyak semakin banyak dan tingginya intensitas Kajian ekonomi regional Jawa Timur triwulan IV – 2012.
persaingan industri. Dimensi yang paling tinggi rata;ratanya 0 # Retrieved Maret 9, 2013 from
adalah dimensi heterogeneity. Hal ini berarti perusahaan; http://bi.go.id/NR/rdonlyres/B167C97F;D8E2;4D2F;
perusahaan setuju bahwa industri manufaktur memiliki A90B;88339C089607/
keadaan yang berbeda;beda sehingga memerlukan cara yang 28069/KERJAWATIMURTWIV2012_edit2.pdf
berbeda pula dalam penanganannya.
AGORA Vol. 1, No.3, (2013)

Kartono, K. (2005). 5
5 6. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Kouzez, James & Posner, Barry. (2008).
+ 1 3 ' , 7 "
3 8 San Fransisco: Jossey;Bass.
Kuncoro, Mudrajat. (2007). , 5 %
0 Yogyakarta: UPP
STIM YKPM
Lind, D.A., Marchal, W.G., & Wathen, S.A. (2007).
/ 0
, 5 - 9 Jakarta:
Salemba Empat.
Malhotra, N.K. (2010). ,
) New York: Prentice Hall.
Manning, G., Curtis, K. (2003). % New
York: Mc;Graw Hill.
Manurung, H.A. (2005) & 1 0 :5, Jakarta:
PT. Kompas Media Nusantara.
Meredith, G.G. (2006). %
Jakarta: Lembaga Manajemen MPM.
Morris, M., Schindehutte, M., & LaForge, R. (2004).
% , 1 4
, New York: Routledge
Mulyadi. (2007). /
, $ Jakarta: Salemba Empat.
Nasir, M. (2005). , Jakarta: Yudhistira
Ghalia Indonesia
Pada Februari 2012, Tingkat Pengangguran Terbuka 6.32
Persen. 0 / Retrieved 14 Mei 2013
from http://www.bps.go.id/?news=928
Purwanto S.K., S. (2012). Statistika untuk Ekonomi dan
Keuangan Modern. Jakarta: Salemba Empat.
Rapat Regional II Pemberdayan Koperasi dan UMKM.
; - 5 . ' Retrieved 9
Maret 2013 from
http://lensa.diskopjatim.go.id/laporan;utama/14;
laporan;utama/185;rapat;regional;ii;pemberdayaan;
koperasi;dan;umkm.html
Robinson, B. Peter., Sexton, A. Edwin. (2004). %% %
7 / % "
/ New Jersey: Elsevier Business Intelligence.
Santosa, P.B., & Hamdani, M. (2007). / - %
0 4 Jakarta: Penerbit
Erlangga
Syarief, R. (2005). % 7 1 , $ 3
0 Jakarta: Prestasi, Gema Insani.
Tornberry, Neal. (2006). New
York: The McGraw;Hill Companies, Inc
Winardi, J. (2008). dan
Jakarta: Prenada Media Grup.
Zimmerer, T., & Scarborough, N.M. (2005) %
/ 0 ,
London: Pearson Education.

Anda mungkin juga menyukai