Anda di halaman 1dari 12

GADJAH MADA JOURNAL OF PSYCHOLOGY

VOLUME 3, NO. 1, 2017: 13-24


ISSN: 2407-7798

Passion Berwirausaha pada Pengusaha Muda

Petra Merieska1& IJK Sito Meiyanto2


Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada

Abstract. This study aims to understand understanding the dynamics of passion in youth
entrepreneurs when running a business. By understanding the dynamics of passion in
running a business, youth entrepreneurs can understand the importance of passion's role
to his business so as to avoid failure. In order to achieve these objectives, a
phenomenological study was conducted on purposively selected participants, ie nascent
or new bussiness entrepreneurs who have passion in entrepreneurship aged 18 to 34
years. Data were collected using semi-structured phenomenological interviews, and
analyzed using a phenomenological analysis approach. The results show that the
dynamics of passion play an important role in the three series of areas of entrepreneurial
activity: 1) product creation and development, 2) business establishment, 3) business
development. While also found the aspects of personal, environmental and behaviour that
affect the emergence of entrepreneurial passion on them.

Keywords: passion; phenomenology; youth entrepreneurs

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dinamika passion pada pengusaha
muda dalam menjalankan usaha. Dengan memahami dinamika passion dalam
menjalankan usaha, pengusaha muda dapat memahami pentingnya peran passion
terhadap usahanya sehingga dapat terhindar dari kegagalan. Dalam rangka mencapai
tujuan tersebut, maka, sebuah penelitian fenomenologis dilakukan terhadap responden
yang dipilih secara purposif, yakni nascent atau new bussiness entrepreneur yang memiliki
passion dalam berwirausaha berusia 18 hingga 34 tahun. Data dikumpulkan
menggunakan wawancara fenomenologis semiterstuktur, dan dianalisis menggunakan
pendekatan analisis fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika
passion berperan penting pada ketiga rangkaian wilayah aktivitas kewirausahaan, yaitu 1)
penciptaan dan pengembangan produk, 2) pendirian usaha, 3) pengembangan usaha.
Adapun ditemukan pula aspek personal, lingkungan dan perilaku responden yang
memengaruhi kemunculan passion berwirausaha pada dirinya.

Kata kunci : fenomenologi; passion; pengusaha muda;

Pengusaha memiliki peran vital dan akan semakin tinggi (Darwanto, 2012).
mampu menjadi solusi bagi masalah Pengusaha menurut Deniz, Boz dan
pembangunan ekonomi di suatu negara Ertosun (2011) merupakan seseorang
(Darwanto, 2012). Semakin banyak suatu memulai langkahnya dalam melakukan
negara memiliki pengusaha, maka usaha dengan membuat organisasi baru
pertumbuhan ekonomi negara tersebut yang diidentifikasi dari adanya peluang
atau merevitalisasi organisasi yang sudah
1 Korespondensi mengenai isi artikel ini dapat di- berkembang.
lakukan melalui petra.merieska@mail.ugm.ac.id
2 Atau melalui smeiyanto@ugm.ac.id

E-JURNAL GAMA JOP 13


MERIESKA & MEIYANTO

Van Praag dan Versloot (2007) Rate mengukur persentase dari populasi
menyebutkan beberapa hal terkait yang berusia 18 - 64 tahun yang sudah
pentingnya kegiatan berwirausaha yang menjalani usaha selama lebih dari tiga
dilakukan oleh pengusaha seperti bulan tetapi kurang dari tiga setengah
menciptakan lapangan kerja, kemajuan tahun. Established Entrepreneurship Rate
ekonomi dan sosial negara serta inovasi. mengukur persentase dari populasi
Kew, Herrington, Litovsky dan Gale berusia antara 18 – 64 tahun yang saat ini
(2013) menyebutkan sebanyak 73 juta telah memiliki dan mengelola usaha yang
orang muda diperkirakan menjadi sedang berjalan dan telah membayar
pengangguran dan studi yang dilakukan upah, gaji, atau pembayaran lainnya
oleh International Labour Organization (ILO) kepada pemilik lebih dari 42 bulan.
menunjukkan bahwa kaum muda tiga kali Aktivitas pengusaha di Indonesia
lebih mungkin menjadi pengangguran memiliki tingkat yang relatif tinggi pada
dibandingkan orang dewasa. Maka, Total Early-stage Entrepreneurial Activity
sebaiknya ada pilihan alternatif seperti di yang selanjutnya disebut TEA (GEM,
bidang kewirausahaan yang me- 2013). Pengusaha yang termasuk dalam
mungkinkan generasi muda tetap dapat TEA adalah kelompok nascent
bekerja dan mempromosikan penciptaan entrepreneurship dan new business
lapangan kerja. ownership. Keduanya adalah kelompok
Darwanto (2012) selanjutnya me- usaha yang tergolong berada pada tahap
nyampaikan untuk dapat meningkatkan awal. Tingkat persentase TEA di Indonesia
pertumbuhan ekonomi dan terciptanya sendiri mencapai 25,5%.
lapangan kerja, setidaknya dibutuhkan Kew et al. (2013) dalam laporan
pengusaha sekitar 2% dari total penduduk Youth Business International and Global
Indonesia. Liliyah (2015) menyebutkan Entrepreneurship Monitor selanjutnya
fakta bahwa jumlah keberadaan menyebutkan 80% kaum muda di Asia
pengusaha di Indonesia saat ini hanya Pasifik dan Asia Selatan merupakan
sebanyak 0,43% dari jumlah populasi. pengusaha TEA yang berbisnis dengan
Global Entrepreneurship Monitor yang opportunity driven. Kaum muda ini
selanjutnya disebut dengan GEM me- mengacu pada orang-orang yang berusia
nyampaikan bahwa dari hasil penelitian antara 18 - 34 tahun (Kew et al., 2013).
yang dilakukan terdapat beberapa Beberapa penelitian mengenai
indikator untuk mengukur kegiatan kewi- kewirausahaan telah berbagi sudut
rausahaan di Indonesia. Indikator tersebut pandang mengenai pencapaian dan
yaitu keterlibatan dalam pendirian usaha tantangan dari pengusaha, praktek hingga
baru dan masih pada titik awal (nascent saran untuk menjadi sukses (Katz &
entrepreneurship), kewirausahaan baru (new Green, 2007). Namun, terdapat isu lain
business ownership), dan kewirausahaan yang berkaitan dengan kewirausahaan
yang sudah mapan (established entrepreu- yaitu munculnya sosok pengusaha yang
neurship). mendirikan usaha dengan passion. Passion
Nascent Entrepreneurship Rate merupakan fenomena yang paling diamati
mengukur persentase dari populasi ber- dari proses kewirausahaan (Smilor, 1997;
usia 18 - 64 tahun yang telah memulai Baum & Locke, 2004). Collewaert, Anseel,
suatu usaha baru namun masih sangat Crommelink, Beuckelaer & Vermeire
dini (<3 bulan). New Business Ownership (2016) mengemukakan passion merupakan

14 E-JURNAL GAMA JOP


PASSION BERWIRAUSAHA PADA PENGUSAHA MUDA

bahan utama untuk kesuksesan dalam Baum dan Locke (2004) yang telah lebih
berwirausaha. dahulu meneliti mengenai passion pada
Cardon, Wincent, Singh dan konteks kewirausahaan menyampaikan
Dnorvsek (2009) dalam penelitiannya juga passion merupakan "rasa cinta untuk
telah berusaha untuk memahami pekerjaan" dan hal ini diukur dalam
bagaimana passion dalam berwirausaha “emosi cinta, keterikatan, dan kerinduan".
benar-benar bekerja. Pengusaha yang Emosi yang berkaitan dengan passion
memiliki passion adalah pengusaha yang merujuk pada emosi positif maupun
merasa senang terhadap identitas mereka negatif memiliki efek yang mendalam
sebagai pendiri usaha dan menganggap pada tindakan dan hasil kewirausahaan
bahwa menjadi pendiri merupakan bagian (Baron, 2008; Shepherd, 2003).
penting dari diri mereka. Penelitian Wincent, Cardon, Singh dan
Cardon, Gregoire, Stevens dan Patel (2013) Drnovsek (2008) juga menganggap passion
juga menunjukkan bahwa passion dalam terdiri dari perasaan positif sangat
berwirausaha benar-benar meningkatkan berpengalaman untuk sesuatu yang
kreativitas dan ketekunan pengusaha. penting bagi pengusaha. Passion dalam
Beberapa peneliti mengatakan kegiatan kewirausahaan dialami sebagai
bahwa passion merupakan komponen inti bentuk perasaan positif yang intens terkait
dari proses kewirausahaan (Cardon et al., dengan peran yang penting untuk
2013; Cardon et al., 2009; Chen, Yao & identitas diri sebagai pengusaha (Cardon
Kotha, 2009; Smilor, 1997). Passion et al., 2013).
membentuk keinginan untuk bertindak Pengusaha tahap awal mengem-
dan berperilaku secara kewirausahaan, bangkan ikatan emosional untuk menca-
dan mengikat pengusaha untuk mencapai pai tujuan akhir dari proses menciptakan
tujuan kewirausahaan (Tasnim, Yahya & dan mempertahankan sebuah bisnis
Zainuddin, 2014). Hal ini senada dengan (Baron, 2008; Shepherd, 2003; Cardon et al.,
pendapat para peneliti lainnya bahwa 2012). Hal ini memunculkan anggapan
passion mampu menciptakan keterlibatan bahwa pengusaha tahap awal akan me-
yang kondusif dan berkepanjangan ngembangkan perasaan yang kuat
terhadap kegiatan se-hingga mampu terhadap usaha baru mereka dari waktu
memfasilitasi pencapaian tujuan dan ke waktu (Wicker & Davidson, 2015).
kinerja (Mageau & Vallerand, 2007; Sejalan dengan hal ini terdapat
Vallerand, Salvy, Mageau, Elliot, Denis, penelitian yang menunjukkan bahwa para
Grouzet & Blanchard, 2007). pengusaha memiliki perasaan yang kuat
Vallerand, Mageau, Ratelle, Leonard, terhadap usaha mereka seperti meng-
Blanchard, Koestner dan Gagne (2003) gambarkan sebagai perasaan yang mirip
menjelaskan passion merupakan ke- dengan cinta (Cardon et al., 2012; Baum &
cenderungan yang kuat terhadap suatu Locke, 2004). Teori segitiga cinta milik
aktivitas yang dianggap penting, disukai Sternberg (1986) khususnya mengenai
(bahkan mencintai) di mana mereka akan passion digunakan sebagai kerangka yang
menginvestasikan waktu dan energi yang mendukung karena membantu untuk
dimiliki secara maksimal. Smilor (1997) memahami lebih dekat terkait hal ini.
beranggapan bahwa passion merupakan Dalam sebuah penelitian, Sternberg
keadaan emosional seperti perasaan (1997) mengasosiasikan passion dengan
antusiasme, kegembiraan, dan semangat. perasaan luar biasa seperti “Saya tidak

E-JURNAL GAMA JOP 15


MERIESKA & MEIYANTO

bisa membayangkan hidup tanpa ....”, Passion dikaitkan dengan kreativitas


“Saya berpikir tentang .... sepanjang hari”, yang seharusnya membantu mengatasi
dan “Saya tidak bisa membayangkan hambatan dalam proses (Sasser & Koslow,
orang lain membuat saya bahagia seperti 2012). Baum dan Locke (2004) percaya
... halnya”. Demikian pula perasaan positif seseorang yang memiliki passion mampu
yang kuat mirip dengan obsesi terhadap berkinerja lebih tinggi daripada orang
usaha yang terkadang muncul mungkin yang tidak memiliki passion.
berlaku untuk pengusaha tahap awal Sementara itu, Cardon et al (2009)
(Cardon et al., 2013; Cardon et al., 2009). beserta Chen et al (2009) memaparkan
Pada konteks pembentukan usaha apabila passion berkurang maka dapat
baru, pengusaha tersebut dapat menyebabkan kegagalan. Hal ini
mengalami ketidakpastian yang sangat didukung oleh Vallerand et al (2003)
besar dan tingkat kompleksitas yang bahwa konsep passion memainkan peran
tinggi dalam tuntutan tugasnya kunci kehidupan seseorang menjadi lebih
(McMullen & Sheperd, 2006). Winnen berarti, sebagai jalur masuk ke
(2005) lebih lanjut menyatakan ketika keterlibatan, kinerja optimal, dan
pengusaha terlibat dalam suatu hal baru, merasakan kebahagian yang intrinsik
passion adalah emosi yang memengaruhi ketika berada di tengah-tengah kesulitan
pengakuan akan adanya kesempatan, misi, dan kemunduran.
visi, keputusan, ketekunan, dan proses Penelitian-penelitian sebelumnya
perencanaan. (Cardon et al., 2005; Chen et al., 2009;
Sisi lain perlu diketahui pula bahwa Mitteness et al., 2012; Winnen, 2005; Baum
passion secara signifikan ikut berpengaruh & Locke, 2004) mendukung bahwa passion
terhadap pertumbuhan usaha (Baum, merupakan hal penting dimiliki oleh
Locke & Smith, 2001). Cardon et al (2012) entrepreneur dalam pendirian usaha baru
berpendapat keberhasilan pada pelun- sehingga usaha dapat lebih berhasil
curan produk baru dan layanan dapat daripada pengusaha yang tidak
dicapai karena didorong oleh adanya menampilkan passion. Passion dapat men-
passion. Smilor (1997) menuturkan passion cegah pengusaha tahap awal yang keluar
yang ada pada mereka sendiri, mampu atau meninggalkan usahanya tersebut
memunculkan “bara” di dalam diri (Wicker & Davidson, 2015).
seseorang untuk membuat sesuatu yang Parastuty, Breitenecker, Schwarz dan
tidak mungkin menjadi mungkin. Harms (2015) juga menemukan bahwa
Passion mampu memotivasi peng- pengusaha dapat meninggalkan usahanya
usaha tahap awal untuk bekerja keras dengan alasan dirinya tidak memiliki
guna mencapai tujuan akhir tertentu passion lagi untuk menjalankan usaha.
(Bandura, 1989; Cardon, 2008; Murnieks, Berdasarkan penjelasan-penjelasan yang
Mosakowski & Cardon, 2014). Drnovsek et diberikan di atas sebagai upaya untuk
al (2009) dalam studinya menyatakan menyingkap suatu fenomena pengusaha
pengusaha harus memiliki passion untuk muda di Indonesia maka penelitian feno-
tetap membuat usahanya bertahan menologi ini berusaha memahami dina-
mengatasi hambatan yang sulit bahkan mika passion pada pengusaha yang
berkesempatan untuk memenangkan menjalankan usaha. Maka, diperlukan
persaingan. usaha atau cara untuk memahami
dinamika passion agar menjadi masukan

16 E-JURNAL GAMA JOP


PASSION BERWIRAUSAHA PADA PENGUSAHA MUDA

bagi pengusaha dalam menjaga kualitas Berikut dipaparkan tentang profil


passion demi eksistensi usaha yang telah responden EL merupakan pendiri dari
dibangun. Fokus penelitian ini adalah usaha SVL yang menjual barang konsumsi
passion yang dimiliki oleh pengusaha yaitu daily outfit dengan tema batik, natural
muda dan dinamika passion pada dye, shibori dan saat ini mulai merambah
pengusaha muda ketika menjalankan ke ecoprint. SVL didirikan pada bulan
usaha. Oleh sebab itu, pertanyaan pe- Februari 2017 dan baru berjalan selama 4
nelitian dari penelitian ini adalah bulan. EL sendiri masih berstatus sebagai
“Bagaimana dinamika passion pada seorang mahasiswa fakultas teknik
pengusaha muda dalam menjalankan jurusan arsitektur di salah satu universitas
usaha?”. negeri di Yogyakarta. Sebelum mendirikan
usaha SVL, EL pernah memiliki usaha
Metode yang bergerak di bidang jasa desain
dengan mengusung tema batik namun
Penelitian ini merupakan penelitian usaha ini akhirnya ditutup karena ia
kualitatif. Dalam rangka untuk memahami merasa kewalahan dan ingin semakin
esensi dari pengalaman enterprenenur mengembangkan produk sehingga
tentang dinamika passion, peneliti memutuskan untuk mendirikan SVL.
menggunakan pendekatan fenomenologi. Responden ini akan disebut sebagai
Data diperoleh menggunakan metode responden 1 (R1).
wawancara fenomenologis semi- AD merupakan pendiri dari BGO
terstruktur. Secara umum, pertanyaan yang menjual produk olahan makanan
yang diajukan adalah seputar pengalaman yaitu keripik jamur dan keripik pepaya.
menjalankan usaha dengan passion. BGO didirikan pada bulan Oktober 2016
Kredibilitas data diperoleh melalui dan sudah berjalan selama 8 bulan. AD
triangulasi metode (wawancara), analis sebelumnya pernah bekerja sebagai
dan triangulasi perspektif, serta dua jenis karyawan di perusahaan manufacturing
member checking, yakni member check namun akhirnya memutuskan untuk
interview dan member check of synthesized keluar dari pekerjaannya dan memulai
analyzed data. usaha BGO karena didasari oleh adanya
passion. Ketika masih duduk di bangku
Karakteristik responden SMA, AD pernah memiliki sebuah usaha
Peneliti menempatkan kriteria dalam distributor telur ayam namun akhirnya ia
memilih responden yakni pengusaha hentikan usaha tersebut karena merugi.
yang memiliki dan menjalankan sebuah Responden ini akan disebut sebagai
usaha yang dirintis karena memiliki responden 2 (R2).
passion untuk berwirausaha. Responden LZ merupakan pendiri dari usaha
yang termasuk disini merupakan nascent TB yang didirikan pada bulan Februari
atau new business entrepreneur, sudah 2016 dan telah berjalan selama 1,5 tahun.
menjalankan usaha selama satu sampai LZ juga bekerja sebagai seorang chef di
tiga tahun. Responden berumur 18 hingga salah satu catering di Yogyakarta. LZ
34 tahun. Peneliti tidak membatasi jenis adalah seorang istri dan ibu dari kedua
kelamin dari para responden penelitian anaknya yang masih balita. LZ sudah lama
ini. menganut gaya hidup sehat. Minat
terhadap gaya hidup sehat dan memiliki

E-JURNAL GAMA JOP 17


MERIESKA & MEIYANTO

kemampuan di dunia masak inilah yang Ketidakcocokan RO dalam riwayat


memunculkan passion pada diri LZ untuk pekerjaan sebelumnya sebagai seorang
mulai usaha TB olahan makanan dan karyawan pun membuatnya memilih
minuman sehat. Oleh sebab itu, LZ pun pekerjaan sebagai seorang entrepreneur.
mendirikan TB dan pada bulan Desember Keputusan untuk menjadi entrepreneur
2016 ia pun mengusung brand baru yang pun didukung dengan adanya passion
masih berada di bawah naungan TB yaitu berwirausaha pada dirinya. Responden
HBT dengan produk olahan minuman ini akan disebut sebagai responden 5
untuk kesehatan dan ibu menyusui. (R5).
Responden ini akan disebut sebagai
responden 3 (R3). Pengumpulan data
IH merupakan pendiri usaha RFH Sebelum penelitian ini dilakukan, peneliti
yang didirikan pada November 2016 yang melakukan wawancara preliminary terlebih
sudah berjalan selama 7 bulan. RFH dahulu dengan salah satu pengusaha
merupakan usaha yang menjual produk muda yang berada di Yogyakarta untuk
jilbab dan pashmina untuk para muslimah melihat fenomena passion yang terjadi
dengan kualitas produk yang baik namun pada diri mereka.
harganya terjangkau. Sewaktu dirinya Terdapat dua metode yang
berada di bangku kuliah, IH sempat digunakan peneliti dalam melakukan
menjual rok kepada teman-teman identifikasi responden yaitu melalui
kampusnya namun tidak dilanjutkan instansi resmi yang berkaitan dengan
karena ia harus menyelesaikan studi S1. kewirausahaan dan melalui jaringan
IH kemudian melanjutkan studi S2 dan pribadi peneliti. Pada umumnya, instansi-
setelah lulus ia tetap berwirausaha. IH instansi tersebut menerima dengan baik
mendirikan usaha karena ia tidak ingin permohonan penelitian tesis peneliti.
bekerja sebagai seorang karyawan tetapi Pengurus instansi kemudian mem-
memilih untuk menjadi seorang persilakan peneliti untuk secara pribadi
entrepreneur dan memiliki passion untuk menghubungi para pengusaha. Setelah
berwirausaha. Responden ini akan melakukan kontak awal dengan pe-
disebut sebagai responden 4 (R4). ngusaha peneliti berkenalan, melakukan
RO merupakan pendiri dari usaha building rapport sembari menjelaskan
TJJ yang bergerak di bidang jasa tour sedikit informasi mengenai penelitian ini.
agency. TJJ berdiri pada Desember 2016 Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi
dimana usaha ini telah berjalan selama 6 apakah pengusaha tersebut memiliki
bulan. RO pernah bekerja di sebuah karakteristik yang sesuai dengan tema dan
asuransi di Yogyakarta namun ia tujuan penelitian. Selanjutnya peneliti
memutuskan untuk mengundurkan diri akan mengajukan lembar pernyataan
dan mulai berwirausaha. Usaha pertama kesediaan berpartisipasi atau informed
yang ia jalankan adalah OM yang menjual consent kepada responden. Setelah res-
produk minuman. OM akhirnya vakum ponden menandatangani informed consent
karena adanya keterbatasan tempat tersebut, peneliti baru memulai
berjualan. Selanjutnya ia membuka usaha wawancara utama yang bertujuan
kembali yaitu TJJ yang bergerak di bidang melakukan pengambilan data.
tour agency dimana usaha ini masih sesuai Setelah memperoleh persetujuan
dengan minatnya di travelling. dari responden penelitian, peneliti dapat

18 E-JURNAL GAMA JOP


PASSION BERWIRAUSAHA PADA PENGUSAHA MUDA

memulai pengambilan data. Proses wa- meliputi sub aspek ketersediaan peluang
wancara berlangsung secara informal dan dan dukungan relasi sosial. Sedangkan,
menyesuaikan situasi yang memung- aspek perilaku meliputi aspek sikap kerja.
kinkan agar tercipta rasa aman dan “berminat dengan namanya healthly
nyaman pada diri responden terhadap lifestyle” (R3,13)
peneliti. Dokumentasi wawancara dila- “aku seseorang yang mencintai
kukan secara auditif dengan bantuan usahaku dan sebagai seorang
digital recorder. Hasil rekaman wawancara entrepreneur aku juga enjoy ya bisa
kemudian ditranskip secara verbatim agar dibilang aku mencintai pekerjaanku
menjadi dokumentasi tertulis sesuai ini” (R4, 193-199)
dengan penjelasan yang diberikan oleh “ngobrol sama temen-temen
responden. komunitas usaha olahan makanan
mereka bilang eh jamur krispi
Analisis data banyak peminatnya” (R2, 148-149)
Setelah semua data yang dikumpulkan “kalo usaha sendiri tetep harus
dari peserta mencapai tahap kejenuhan, proporsional sesuai dengan
proses berikut adalah proses analisis data. porsinya dan professional “ (R2, 59-
Data yang sudah ditranskip kemudian 61)
dikodekan untuk menghasilkan tema yang
luas. Dalam penelitian ini, peneliti akan Deskripsi dinamika passion
meminjam langkah-langkah dari koding berwirausaha diawali oleh empat sub
yang diusulkan oleh Strauss dan Corbin aspek yaitu ketersediaan peluang, emosi
(1990). positif, latar belakang individu dan
Untuk memahami arti dari konsep dukungan relasi sosial yang memengaruhi
yang dimiliki oleh konteksnya, peneliti kemunculan passion berwirausaha.
akan mengikuti langkah analisis dalam “sekarang orang seneng makan
pendekatan fenomenologi, yaitu yang kayak gitu nah aku melihat peluang
epoche, reduksi fenomenologis, variasi disitu, jogja juga masih dikit banget
imajinatif, dan syntesis (Moustakas, 1994). yang jual makanya aku berani
membuka usaha ini” (R3, 20-25).
Hasil “iya karna ada passion itu tadi jadi
semangat, gak gampang capek, selalu
Berikut adalah temuan dari penelitian penasaran tertantang juga kalo udah
yang didasarkan oleh analisis dan tau sesuatu nih kan nemu hal baru
interpretasi peneliti terhadap hasil makin menggebu-gebu tu
wawancara yang diberikan responden. semangatnya” (R3, 168-171).
Hasil dari penelitian ini sendiri bertujuan “aku adalah anak design arsitektural
untuk menjawab pertanyaan : “bagaimana yang berkaitan dengan grafis
dinamika passion pada wirausahawan muda kemudian dari situ aku punya basic
dalam menjalankan usaha. Hasil temuan mainin komposisi warna dan
menunjukkan bahwa terbentuknya passion layouting” (R1, 88-92)
terdiri dari tiga aspek yaitu personal, “saya izin orang tua mereka
lingkungan dan perilaku. Aspek perilaku mengijinkan ya mana yang terbaik
meliputi sub aspek latar belakang individu buat saya “ (R2, 133-134)
dan emosi positif. Aspek lingkungan

E-JURNAL GAMA JOP 19


MERIESKA & MEIYANTO

“aku gak akan bisa kepikiran ide konsep diri seorang pengusaha (Hoang &
untuk bikin itu semua kalo gak ada Gimeno, 2010).
passion mbak” (R4, 191-194). Passion berperan pula pada
pengembangan usaha yang mendorong
Diskusi responden untuk membuat usaha semakin
berkembang besar dengan berkompetisi
Berikut adalah temuan dari penelitian dalam persaingan bisnis dan agar dapat
yang didasarkan oleh analisis dan mencapai tujuan usaha. Teori yang
interpretasi peneliti terhadap hasil mendukung passion dalam pengembangan
wawancara yang diberikan responden. usaha ini adalah passion for developing
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditujukan untuk kegiatan yang berkaitan
dinamika passion pada pengusaha muda dengan pemeliharaan, pertumbuhan, dan
memiliki peran terhadap penciptaan dan perluasan usaha setelah diciptakan
pengembangan produk, pendirian usaha (Cardon et al., 2009). Passion disini
dan pengembangan usaha dimana passion dikaitkan dengan pertumbuhan dan
berperan didalamnya. perluasan usaha setelah pendirian
Hal itu sesuai dengan teori Cardon (Cardon et al., 2009). Pengusaha
dan kawan-kawan (2009) yang ber- termotivasi secara sadar untuk tumbuh
pendapat bahwa entrepreneur memiliki dan mengembangkan usaha (Cliff, 1998).
passion untuk penciptaan dan pengem- Pengusaha harus memiliki passion untuk
bangan produk sesuai dengan peran tetap membuat usahanya bertahan
inventing yang melibatkan kegiatan mengatasi hambatan yang sulit bahkan
"mengidentifikasi, menemukan, dan berkesempatan untuk memenangkan
mengeksplorasi peluang baru”, pendirian persaingan (Drnovsek et al., 2009).
usaha seperti founding untuk kegiatan
yang terlibat dalam "membangun usaha
Kesimpulan
untuk mengkomersilkan dan me-
manfaatkan peluang" dan pengembangan
Kesimpulan yang diperoleh dari
usaha mengarah pada tahap developing
penelitian ini adalah dinamika passion
yang melibatkan “memelihara,
ditemukan dalam serangkaian aktivitas
menumbuhkan, dan memperluas usaha
tertentu bagi pengusaha muda. Passion
setelah diciptakan”.
teridentifikasi dalam penciptaan dan
Passion juga memiliki peran penting
pengembangan produk yang melibatkan
dalam keputusan untuk mendirikan usaha
penemuan peluang, penciptaan,
saat ini maupun rencana pendirian usaha-
pengembangan produk atau bentuk
usaha lainnya di masa yang akan datang.
layanan usaha untuk konsumen serta
Hal ini berhubungan dengan teori passion
mencapai tujuan usaha itu sendiri yang
for founding yang menangani perakitan
dapat terealisasi melalui tahap research and
sumber keuangan, manusia, dan sosial
development (R&D).
yang diperlukan untuk menciptakan
Selanjutnya, pendirian usaha yaitu
usaha baru (Cardon et al., 2009). Keinginan
keputusan untuk mendirikan dan
untuk menemukan sebuah organisasi
mempertahankan usaha saat ini dan
merupakan hal penting bagi banyak
pengembangan usaha yang mendorong
pengusaha (Aldrich & Zimmer, 1986) dan
responden untuk membuat usaha semakin
identitas peran sebagai pendiri dapat
berkembang besar dengan melakukan
menjadi kompleks sekaligus penting bagi

20 E-JURNAL GAMA JOP


PASSION BERWIRAUSAHA PADA PENGUSAHA MUDA

ekspansi bisnis untuk meningkatkan hasil pengusaha muda yang sedang mengalami
penjualan serta dapat mencapai tujuan permasalahan dalam usaha mereka bahwa
usaha. Ketiga hal tersebut diketahui sesuai hasil penelitian dapat menjadi bahan
dengan teori yang diajukan oleh Cardon et acuan untuk melakukan refleksi dan
al (2009) mengenai passion dalam evaluasi terhadap cara mereka dalam
berwirausaha yang merujuk pada tiga mengelola passion untuk kepentingan
domain seperti passion for inventing, jalannya usaha mereka, sehingga dapat
founding dan developing. mengambil langkah perbaikan atau
Jika dilihat kondisinya di Indonesia pencegahan yang diperlukan. Hal ini ikut
melalui penelitian ini, peneliti menemukan berperan apabila jumlah pengusaha muda
adanya dukungan, saran atau berdiskusi khususnya yang mengandalkan passion
dengan relasi sosial atau orang terdekat mereka dalam berwirausaha semakin
yaitu orang tua, suami dan komunitas banyak maka dapat membantu menambah
pengusaha yang ikut mendukung passion ketersediaan lapangan kerja.
responden dalam menjalankan usahanya.
Begitu pula halnya dengan peran dari latar Kepustakaan
belakang yang bersifat individual dari
responden seperti minat, latar belakang Aldrich, H. W., Zimmer, C. (1986).
pendidikan, pengetahuan yang dimiliki, Entrepreneurship through social
skill, dan pengalaman riwayat kerja networks. In: Sexton, D., Smilor, R.
muncul untuk membentuk passion (Eds.), The art and science of
berwirausaha tersebut menjadi semakin entrepreneurship. Ballinger:
optimal. Cambridge.
Bandura, A. (1989). Human agency in
Saran social cognitive theory. American
Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan Psychologist, 44(9), 1175.
oleh pengusaha muda yang berminat Baron, R. (2008). The role of affect in the
untuk membangun usaha atau telah entrepreneurial process. Academy of
menjalankan usaha. Dengan merujuk Management Review, 33, 328-340.
kepada hasil penelitian, maka individu Baum, J. R., Locke, E. A., & Smith, K. G.
yang berminat membangun usaha dapat (2001). A multidimensional model of
mempersiapkan mengenai passion yang venture growth. Academy of
dimiliki untuk dilibatkan dalam aktivitas Management Journal, 44(2), 292-304.
pendirian usaha. Selanjutnya, bagi yang Baum, J. R., & Locke, E. A. (2004). The
sudah memiliki usaha dan sedang relationship of entrepreneurial traits,
menjalankannya dapat mempergunakan skill, and motivation to subsequent
passion untuk aktivitas “menemukan” venture growth. Journal of Applied
peluang, pengembangan produk dan Psychology, 89(4), 587-598.
layanan yang baru dalam usaha. Brännback, M., Carsrud, A., Elfving, J., &
Sama halnya dengan ketika ingin Krueger, N. K. (2006). Sex, drugs,
mengembangkan usaha, passion mampu and entrepreneurial passion? An
ikut berpengaruh dalam proses pe- exploratory study. Paper presented at
ngembangan usaha untuk pemeliharaan, the Babson College Entrepreneurship
pertumbuhan, dan perluasan usaha se- Research Conference.
telah diciptakan. Begitu pula dengan Cardon, M. S., Zietsma, C., Saparito, P.,

E-JURNAL GAMA JOP 21


MERIESKA & MEIYANTO

Matherne, B., & Davis, C. (2005). A and business size. Journal of Business
tale of passion: New insights into Venturing 13, 523–542.
entrepreneurship from a parenthood Collewaert, V., Anseel, F., Crommelinck,
metaphor. Journal of Business M., De Beuckelaer, A., Vermeire, J.
Venturing, 20(1), 23-45. (2016). When passion fades:
Cardon, M. S. (2008). Is passion Disentangling the temporal
contagious? The transference of dynamics of entrepreneurial passion
entrepreneurial emotion to for founding. Journal of Management
employees. Human Resource Studies, 53(6), 996-995. doi:
Management Review, 18(2), 77–86. 10.1111/joms.12193
Cardon, M. S., Foo, M. D., Shepherd, D. A., Darwanto (2012). Peran entrepreneurship
& Wiklund, J. (2012). Exploring the dalam mendorong pertumbuhan
heart: Entrepreneurial emotion is a ekonomi dan peningkatan kesejahteraan
hot topic. Entrepreneurship Theory and masyarakat. Diseminasi riset terapan
Practice, 36, 1–10. bidang manajemen & bisnis tingkat
Cardon, M. S., Sudek, R., & Mitteness, C. nasional jurusan administrasi bisnis
(2009). The impact of perceived Politeknik Negeri Semarang
entrepreneurial passion on angel Deniz, N., Boz, I. T., & Ertosun, O. G.,
investing. Frontiers of Entrepreneurship (2011). The relationship between
Research, 29(2), 1.
 entrepreneur’s level of perceived
Cardon, M. S., Gregoire, D., & Stevens, C. business-related fear and business
E. (2009). The discriminant validity performance. Procedia Social and
of entrepreneurial passion. Academy Behavioral Sciences, 24, 579–600.
of Management Meetings, Chicago, IL. Drnovsek, M., Cardon, M. S., & Murnieks,
Cardon, M. S., Gregoire, D. A., Stevens, C. C. Y. (2009). Collective passion in
E., & Patel, P. C. (2013). Measuring entrepreneurial teams. A. Carsrud, &
entrepreneurial passion: Conceptual M. Brannback (Eds.), The
foundations and scale validation. entrepreneurial mind (pp. 191-215).
Journal of Business Venturing, 28(3), New York: Springer.
373-396. GEM. (2013). GEM 2013 Global Report.
Cardon, M. S., Wincent, J., Singh. J., & https://www.gemconsortium.org/rep
Drnovsek, M. (2009). The nature and ort. Diakses pada 1 Januari 2017
experience of entrepreneurial pukul 12.00.
passion. Academy of Management Hoang, Ha & Gimeno, Javier. (2010).
Review, 34(3), 511–32. Becoming an entrepreneur: A theory
Chen, X., Yao, X., & Kotha, S. (2009). of entrepreneurial identity. Journal of
Entrepreneur passion and Business Venturing, 2010, vol. 25,
preparedness in business plan issue 1, 41-53.
presentations: A persuasion analysis DOI: 10.1016/j.jbusvent.2008.07.002
of venture capitalists' funding Katz, J. A., & Green, R. P. (2007).
decisions. Academy of Management Entrepreneurial small business. New
Journal, 52(1), 199-214. York: McGraw-Hill.
Cliff, J. E. (1998). Does one size fit all? Kew, J., Herrington, M., Litovsky, Y., &
Exploring the relationship between Gale, H. (2013). Generation
attitudes towards growth, gender, entrepreneur? The state of global

22 E-JURNAL GAMA JOP


PASSION BERWIRAUSAHA PADA PENGUSAHA MUDA

youthship. Youth Business International Sasser, S. L., & Koslow, S. (2012). Passion,
and Global Entrepreneurship Monitor, expertise, politics, and
Newcastle. support. Journal of Advertising, 41(3),
Liliyah, Arie. (2015). Jumlah Wirausaha 5-18.
Indonesia Hanya 0,43% dari Total Sternberg, R. J. (1986). A triangular theory
Populasi. of love. Psychological Review, 93(2),
https://swa.co.id/swa/trends/managem 119.
ent/jumlah-wirausaha-indonesia- Sternberg, R. J. (1997). Construct validation
hanya-043-dari-total-populasi. Diakses of a triangular love scale. European
pada 1 Januari 2017 pukul 12.00.
Journal of Social Psychology, 313-335
Mageau, G. A., & Vallerand, R. J. (2007).
Shepherd, D. A. (2003). Learning from
The moderating effect of passion on
business failure: Propositions of grief
the relation between activity
recovery for the self-
engagement and positive
employed. Academy of Management
affect. Motivation and Emotion, 31(4),
Review, 28(2), 318-328.
312-321.
McMullen, J. S., & Shepherd, D. A. (2006). Smilor, R. W. (1997). Entrepreneurship:
Entrepreneurial action and the role Reflections on a subversive activity.
of uncertainty in the theory of the Journal of Business Venturing, 12(5),
entrepreneur. Academy of 341-346.
Management Review, 31(1), 132–52. Strauss, A., & Corbin, J. (1990). Basics of
Mitteness, C., Sudek, R., & Cardon, M. S. qualitative research: Grounded
(2012). Investor characteristics that theory procedures and techniques.
determine whether perceived Newbury Park : Sage Publications,
passion leads to higher evaluations Inc.
of funding potential. Journal of Tasnim, R., Yahya, S., & Zainuddin, M.N.
Business Venturing, 27, 592–606. (2014). “Im loving it!” What makes
Moustakas, C. (1994). Phenomenological the successful entrepreneur
research methods. Thousand Oaks: affectively committed to
Sage Publication, Inc. entrepreneurial performance? The
Murnieks, C. Y., Mosakowski, E., & Journal of Applied Management and
Cardon, M. S. (2014). Pathways of Entrepreneurship, 19(2), 27-52.
passion identity centrality, passion, Vallerand, R. J., Mageau, G. A., Ratelle, C.,
and behavior among Leonard, M., Blanchard, C., &
entrepreneurs. Journal of Koestner, R., (2003). Les Passions de
Management, 40(6), 1583-1606. l' Ame: On obsessive and
Parastuty, Z., Breitenecker, R. J., Schwarz, harmonious passion. Journal of
E. J., & Harms, R. (2016). Exploring Personality and Social Psychology,
the reasons and ways to exit: The 85(4), 756-767.
entrepreneur perspective. Diedit Van Praag, C. M., & Versloot, P. H. (2007).
oleh D. Bogenhold, J. Bonnet, M. What is the value of
Dejardin, & D. G. P. de Lema , entrepreneurship? A review of
Contemporary Entrepreneurship: recent research. Small Bussiness
Multidisciplinary Perspectives on Economy, 29(4), 351–82.
Vallerand, R. J., Salvy, S. J., Mageau, G. A.,
Innovation and Growth (159–172).
Elliot, A. J., Denis, P. L., Grouzet, F.
New York: Springer.

E-JURNAL GAMA JOP 23


MERIESKA & MEIYANTO

M., & Blanchard, C. (2007). On the role role of passion and obsession in the
of passion in performance. Journal of entrepreneurial process. (Unpublished
Personality, 75(3), 505-534. doctoral dissertation). University of
Wincent, J., Cardon, M. S., Singh, J., & St. Thomas, St. Paul.
Drnovsek, M. (2008). Entrepreneurial Wicker, C., & Davidsson, P. (2015). The
affect: The distinction between entrepreneurial break-up:
emotion and passion. In Academy of Disengaging from the start-up
Management Conference. Anaheim, CA. phase. Research Handbook of
Winnen, C. J. (2005). To be or not to be: The Entrepreneurial Exit, 197.

24 E-JURNAL GAMA JOP

Anda mungkin juga menyukai