Anda di halaman 1dari 12

Anuitas Ditunda (Deferred Anuity)

¤ Merupakan pembayaran/penerimaan yang sama jumlahnya yang dilakukan pada


setiap akhir periode (sama dengan anuitas biasa), namun
pembayaran/penerimaannya ditunda beberapa lama sesuai dengan kesepakatan
(misalnya 4 bulan).

¤ Ilustrasi Time Line Anuitas Ditunda 2 bulan

31/1 28/2 31/3 30/4 31/5 30/6 31/7


0 1 2 3 4 5 6 7

Hari Ini (0) A A A A A A A


PV = 1/1/2023
Pembayaran
Pertama
Grace Periode = 2 bulan

Dengan grace period selama 2 bulan maka pembayaran pertama dilakukan di akhir

periode ke-3 (31/3), sehingga dengan cicilan misalnya sebanyak 5 kali maka akan

selesai pada akhir periode ke-7. PV (Hari ini) pada tanggal 1 Januari 2023

merupakan awal periode ke-1.

Pengukuran Nilai Sekarang dan Nilai Mendatang Anuitas Ditunda

1.1 NILAI SEKARANG ANUITAS DITUNDA (DEFERRED ANNUITY)

Perhitungan nilai sekarang dimaksudkan untuk mengetahui nilai saat ini dari

sejumlah uang yang sama yang akan dibayarkan atau diterima dalam interval waktu

tertentu dengan adanya penundaan penerimaan/pembayaran.

Formulasi Perhitungan:

Cara 1:

.............................. (1)
Cara 2:
.............................. (2)

Keterangan: PVA : Present Value (Nilai Sekarang) Annuity


(Anuitas)
a : Anuitas (jumlah yang sama dibayarkan/diterima
secara periodik)
i : Tingkat Bunga atau Tingkat Diskonto
n : Jumlah Periode Waktu Penerimaan/Pembayaran
d : Jumlah Periode Waktu Tenggat (Grace Period)

Contoh: Seorang petani membuka usaha dalam bidang peternakan dan untuk

membiayai usaha tersebut ia meminjam uang pada bank dengan tingkat bunga

12%/tahun dan dimajemukan kuartalan. Pinjaman tersebut harus dikembalikan

secara cicilan mulai pada akhir kuartal ketiga sebesar Rp. 400.000 selama 5 kali

angsuran. Berapa besar jumlah pinjaman ?

Jawab: Diketahui a = Rp. 400.000 ; i = 12/4 = 3 % ; n=5 ; d=2

= Rp. 400.000 (4,5797072) (0,942595909)

= Rp. 1.726.725,308

1.2 MANIPULASI RUMUS NILAI SEKARANG ANUITAS DITUNDA (DEFERRED

ANNUITY)

1.2.1 Menghitung periode waktu (n), jika diketahui PVA, a, dan i

Berikut formulasi matematis untuk menghitung periode waktu (n) jika PV,

a, dan i diketahui:

.............................. (3)
1.2.2 Menghitung tingkat bunga (i), jika PVA, a, dan n diketahui → sama dengan

pada anuitas biasa dan dimuka (menggunakan metode interpolasi)

1.2.3 Menghitung anuitas ditunda (a), jika PV, i, dan n diketahui

Formulasi Perhitungan:

.............................. (4)

1.3 NILAI MENDATANG ANUITAS DITUNDA (DEFERRED ANNUITY)

Nilai yang akan datang dari sebuah anuitas ditunda merupakan nilai pada akhir

periode anuitas tersebut. Jumlah tersebut merupakan jumlah seluruh

pembayaran/penerimaan di setiap periode ditambah dengan bunga.

Formulasi Perhitungan:

.............................. (5)

1.4 MANIPULASI RUMUS NILAI MENDATANG ANUITAS DITUNDA

(DEFERRED ANNUITY)

1.4.1 Menghitung periode waktu (n), jika diketahui FVA, a, dan i diketahui

.............................. (6)

1.4.2 Menghitung tingkat bunga (i), jika diketahui PV, a, dan n diketahui → sama

dengan pada anuitas biasa dan dimuka (menggunakan metode interpolasi)

1.4.3 Menghitung anuitas ditunda (a), jika diketahui PV, n, dan i diketahui

.............................. (7)

Soal-soal

1. Hitunglah nilai sekarang dan nilai masa yang akan datang dari suatu seri

pembayaran berjumlah Rp. 750.000,- yang dibayarkan setiap akhir 3 bulan selama
10 kali pembayaran dengan tingkat bunga 10% dimajemukkan secara kwartalan!.

Pembayaran pertama jatuh pada akhir kwartal ke 3.

2. Jika kita ingin pada akhir tahun ke 5 jumlah tabungan kita sebesar Rp.

8.000.000, dengan tingkat bunga 8% dimajemukkan secara bulanan, berapa yang

harus kita tabung setiap akhir bulan jika simpanan tersebut baru dapat dilakukan

pada akhir bulan ke 5?

3. Berapakah jumlah cicilan jika Pak Eddy meminjam uang Rp. 23.000.000 dengan

tingkat bunga 12% dimajemukkan secara caturwulanan dan Pak Eddy setuju untuk

mencicil selama 15 kali cicilan catur wulanan? Diketahui bahwa cicilan pertama

dilakukan pada akhir caturwulan ke 4?

4. Jika Rp.100.000 dicicil setiap akhir bulan dengan tingkat bunga 12% yang

dimajemukkan secara bulanan. Berapa lama cicilan tersebut dilakukan jika

pinjaman awalnya sebesar Rp.5.000.000?. Cicilan pertama dilakukan pada akhir

bulan ke 4

ANUITAS BERTUMBUH DAN ANUITAS VARIABEL

1. Anuitas Bertumbuh
Literatur manajemen keuangan dan investasi masih mengakui rangkaian

pembayaran atau penerimaan uang dengan jumlah yang tidak sama tetapi

bertumbuh dengan tingkat pertumbuhan yang sama sebagai anuitas, dan

menyebutnya sebagai anuitas bertumbuh (growing annuity). Persamaan matematis

untuk menghitung nilai sekarang dari anuitas bertumbuh dirumuskan sebagai

berikut:

dan .................... (1)

Syarat penggunaan rumusan di atas apabila atau hanya bila 1 > g, dimana:
i = tingkat bunga diskonto (tingkat bunga relevan)
g = tingkat pertumbuhan
n = jumlah periode
A0 = besar pembayaran atau penerimaan hari ini
A1 = besar pembayaran atau penerimaan 1 periode mendatang/kemudian

Contoh 1:

Berapakah nilai sekarang dari arus kas sebesar Rp. 5.000.000 yang tahun depan

menjadi Rp. 5.400.000, da n tahun-tahun berikutnya terus bertumbuh sebesar

8%/tahun selama 8 kali jika tingkat bunga sebesar 10%?

Jawab:

Diketahui: A1 = Rp 5.400.000 ; g = 8% ; i = 10 % ; n =9

Berdasarkan data di atas maka nilai sekarang anuitas bertumbuh sebesar:

2. Perpetuitas Bertumbuh

Perpetuitas merupakan pembayaran/penerimaan berkala dalam jumlah yang

sama yang dimulai pada waktu tertentu dan kemudian berlangsung terus-menerus

(tidak terbatas/tidak ada jangka waktu). Persamaan matematis perhitungan nilai

sekarang perpetuitas sebagai berikut:

.............................. (2)

Jika pembayaran atau penerimaan pertama dimulai hari ini, maka nilai sekarang dari

perpetuitas sebagai berikut:


........................................................ (3)

Berdasarkan persamaan (2) dan (3), maka untuk menghitung nilai sekarang

perpetuitas bertumbuh dirumuskan sebagai berikut:

...................................... (4)
Keterangan : A0 = arus kas hari ini
A1 = arus kas satu periode berikutnya
i = tingkat bunga diskonto

2. Pengadopsian Anuitas Bertumbuh Untuk Penilaian Saham

Persamaan baku dalam literatur investasi untuk menilai harga saham yang

memberikan dividen bertumbuh sebagai berikut:

....................................... (5)

Keterangan: P0 = harga wajar (nilai instristik) saat ini


D1 = perkiraan dividen tahun depan
k = tingkat bunga/diskonto
g = tingkat pertumbuhan

Contoh 2:
Berapa harga wajar (nilai) saham yang diperkirakan memberikan dividen tahun depan

sebesar Rp. 350/lembar saham, jika tingkat bunga diskonto adalah 18%/tahun dan

dividen tahun ini yang baru saja dibayar (dividen terakhir dibagikan) sebesar Rp.

300/lembar saham?

Jawab :
Diketahui: k = 18 % ; D1 = Rp. 350 ; D0 = Rp. 300

....................................... (6)

Harga (nilai) wajar saham:

Contoh 3:
Sebuah saham baru saja memberikan dividen sebesar Rp 200 dan diperkirakan

dividen akan mengalami pertumbuhan 5% setiap tahunnya. Jika tingkat bunga


relevan adalah 15%, berapa nilai intristik (nilai wajar) saham?
Jawab:
Diketahui: D0 = Rp 200 ; g = 5% ; k = 15%

....................................................... (7)

Nilai intrinsik saham:

Contoh 4:
Mana yang lebih menarik, menerima uang pensiun sebesar Rp. 150.000.000 hari ini

atau Rp. 2.500.000 tahun depan dan terus naik sebesar 8% setiap tahun selama

seumur hidup? Asumsikan tingkat bunga yang relevan dengan 12%/tahun.

Jawab :
Kita hanya perlu menghitung nilai sekarang dari perpetuitas bertumbuh untuk

dibandingkan dengan Rp. 150.000.000. Yang dipilih adalah nilai yang terbesar,

karena jumlah itulah yang akan diterima.

Diketahui: A1 = Rp. 2.500.000 i ; k = 12% ; g = 8%

Dengan menggunakan rumusan (4) maka nilai sekarang dari perpetuitas bertumbuh:

Simpulan: menerima Rp. 150.000.000 hari ini yang terbaik karena nilainya terbesar

3. Anuitas Variabel
Anuitas variabel hampir sama dengan anuitas bertumbuh, namun ada sedikit

perbedaan, yaitu dalam anuitas bertumbuh tingkat pertumbuhan dinyatakan dalam

prosentase tertentu sedangkan dalam anuitas variabel, pertumbuhan dinyatakan

dalam nilai nominal, misalnya Rp. 2.000.000. Dalam anuitas bertumbuh maupun

anuitas variabel, tingkat pertumbuhan dan besar pertumbuhan, dapat juga negatif

seperti –10% atau – Rp. 1.000.000 (walaupun jarang).


Anuitas variabel dapat diterapkan untuk seorang pengusaha yang menginginkan

pelunasan utangnya dengan angsuran yang menurun setiap periodenya. Sementara

seorang karyawan mungkin merasa lebih nyaman dengan angsuran kredit pemilikian

rumah (KPR) yang meningkat, mengikuti kenaikan gajinya. Terakhir, anuitas

variabel pun dapat digunakan untuk menilai obligasi yang pokok utangnya diangsur

dalam jumlah yang sama besar setiap perodenya bersama bunga periodik, sehingga

jumlah pembayaran mengalami penurunan.

Contoh 5:
Utang sebesar Rp. 45.000.000 berbunga 12% dilunasi dengan 3 kali angsuran

tahunan. Pelunasan pokok utang dalam setiap angsuran adalah sama besar yaitu 1/3

dari pinjaman atau sebesar Rp. 15.000.000. Buatlah skedul pelunasan di atas.

Jawab :

 Biaya bunga tahun pertama = Tingkat Bunga x Pokok Pinjaman

= 12 % x Rp. 45.000.000 = Rp. 5.400.000

Angsuran pertama = Rp. 15.000.000 + Rp. 5.400.000 = Rp. 20.400.000

Saldo utang setelah angsuran pertama = Pokok Pinjaman – Rp. 15.000.000

= Rp. 45.000.000 – Rp. 15.000.000

= Rp. 30.000.000

 Biaya bunga tahun kedua = 12 % x Rp. 30.000.000 = Rp. 3.600.000

Angsuran kedua = Rp. 15.000.000 + Rp. 3.600.000 = Rp. 18.600.000

Saldo uang setelah angsuran kedua = Rp. 30.000.000 – Rp. 15.000.000

= Rp. 15.000.000

 Biaya bunga tahun ketiga = 12 % x Rp. 15.000.000 = Rp 1.800.000

Angsuran ketiga = Rp. 15.000.000 + Rp. 1.800.000 = Rp. 16.800.000

Skedul pelunasan utang dalam contoh di atas ternyata memenuhi anuitas variabel

dengan n = 3, tingkat bunga (i) = 12 %, nilai awal (A1) = Rp. 20.400.000, dan
perbedaan nominal (d) atau perbedaan biaya bunga setiap tahun sebesar –Rp.

1.800.000. Angsuran terakhir (ketiga) mengandung bunga Rp. 1.800.000, angsuran

kedua mengandung bunga dua kalinya (Rp. 3.600.000), dan angsuran pertama

bunganya tiga kali lipatnya (Rp. 5.400.000). Perbedaan yang konsisten seperti ini

adalah kunci untuk membuktikan bahwa nilai sekarang dari Rp. 45.000.000

sebesar:

(Rp. 16.800.000 – Rp. 1.800.000) + (Rp. 18.600.000 - 2 x Rp. 1.800.000) +

(Rp. 20.400.000 - 3 x Rp 1.800.000)

Contoh 6:

Hitung nilai sekarang anuitas dari data dibawah ini, jika diketahui i = 10%.

Tahun Angsuran (Rp.) Tahun Angsuran (Rp.) Tahun Angsuran (Rp.)

1 2.500.000 5 2.100.000 9 1.700.000

2 2.400.000 6 2.000.000 10 1.600.000

3 2.300.000 7 1.900.000

4 2.200.000 8 1.800.000

Jawab: Diketahui:

a1 (besarnya pembayaran periode awal) = Rp. 2.500.000

d (selisih nominal pembayaran setiap periode) = - Rp. 100.000

n = 10 ; i = 10% = 0,1

Besarnya anuitas variabel dari data di atas dapat dihitung dengan rumusan:

....................................................... (8)

Berdasarkan data di atas, maka nilai sekarang anuitas variabel dapat dihitunga

dengan rumusan sebagai berikut:

................................... (9)
4. Aplikasi Anuitas Variabel pada Valuasi Obligasi

Salah satu aplikasi dari anuitas variabel adalah untuk menilai harga wajar

obligasi. Valuasi nilai wajar sebuah obligasi umumnya melibatkan dua tingkat

keuntungan, yaitu kupon obligasi dan yield yang diharapkan investor. Pola pelunasan

utang obligasi pun ada dua. Pertama obligasi yang hanya membayar kupon dan utang

pokok (sebesar nilai nominal) pada saat jatuh tempo. Kedua, obligasi yang

mengangsur pokok utang sama besar setiap periode, bersamaan dengan bunga

terutangnya.

Contoh 7:

Sebuah koperasi mengeluarkan obligasi bernilai US$ 10,000 dengan kupon 5%.

Utang obligasi ini akan dilunasi dalam 10 kali pembayaran yang sama besar, dengan

masing-masing pembayaran sebesar $ 500 pada setiap akhir tahun, bersamaan

dengan pembayaran bunga terutangnya. Hitung bunga wajar obligasi jika investor

mengharapkan yield (keuntungan) sebesar 8% dari obligasi ini.

Jawab: Diketahui:
n = 10 ; i = 8% = 0,08 ; d = 5% x $ 500 =$ 25

a1 = $ 500 + 5% ($ 10,000 ) = $ 1,000

Skedul Pelunasan:

Tahun Pelunasan Pokok Biaya Bunga Total Tahun Pelunasan Pokok Biaya Bunga Total
($) ($) ($) ($) ($) ($)
1 500 500 1,000 6 500 375 875

2 500 475 975 7 500 350 850

3 500 450 950 8 500 325 825

4 500 425 925 9 500 300 800

5 500 400 900 10 500 275 775

Berdasarkan skedul di atas, maka nilai sekarang (nilai wajar) obligasi dirumuskan
sebagai berikut:

.................................................... (10)

Tugas Mandiri

1. Berapakah nilai sekarang dari anuitas sebesar Rp. 8.000.000 tahun depan yang

terus naik sebesar 12%/tahun, jika tingkat bunga diskonto adalah 15%/tahun ?

2. Hitung nilai sekarang dari penerimaan uang sebesar Rp. 15.000.000 yang naik 1%

setiap bulan jika penerimaan pertama mulai 8 bulan lagi, dengan periode

penerimaan seluruhnya selama 16 bulan dan tingkat bunga yang relevan setiap

bulannya sebesar 10%/tahun?

3. Sebuah anuitas bertumbuh dalam tingkat 12% yang dimulai tahun depan sebesar

Rp. 5.000.000 dan mempunyai nilai sekarang Rp. 24.667.666,6. Jika tingkat

bunga per-tahun sebesar 15%, berapa lama anuitas tersebut ?

4. Seorang penulis menciptakan sebuah buku yang sangat laku keras. Percetakan

berniat membeli hak cipta penulis tersebut dengan salah satu alternatif

pembayaran berikut:

a. Tunai Rp. 150.000.000;

b. Rp. 13.000.000 setiap tahun selama 10 kali mulai tahun depan;

c. Rp. 12.000.000 setiap tahun selama 10 kali mulai hari ini.

Jika penulis tersebut menerima penawaran pembayaran di atas, alternatif mana

yang sebaiknya dipilih oleh penulis buku tersebut, jika dia memutuskan menjual

hak ciptanya dan tingkat bunga yang relevan adalah 12%/tahun?

5. Sebuah obligasi dilunasi dengan pembayaran pokok sama besar setiap tahun

selama 6 tahun plus bunga tahunan yang sebesar 6%/tahun dari saldo terutang.
Skedul pembayaran obligasi ini memenuhi anuitas variabel sebagai berikut:

Tahun Angsuran (Rp.) Tahun Angsuran (Rp.)

1 Rp. 5.000.000 4 Rp. 3.500.000

2 Rp. 4.500.000 5 Rp. 3.000.000

3 Rp. 4.000.000 6 Rp. 2.500.000

Pertanyaan: Hitung utang obligasi di awal periode dan jika tingkat diskontonya

12%/tahun.

5. Dengan menggunakan rumusan yang ada, hitung nilai sekarang dari pembayaran

uang pensiun sebesar Rp. 5.000.000 setiap bulan mulai bulan depan yang

meningkat sebesar Rp. 100.000 setiap bulan selama 20 tahun mendatang, jika

tingkat bunga diasumsikan 5%/tahun.

Anda mungkin juga menyukai