C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) menerapkan metode team accelerated instruction dan diskusi peserta
didik diharapkan mampu :
D. Materi Pembelajaran
Pengertian seni lukis
Aliran seni lukis.
Alat dan bahan berkarya seni lukis.
Teknik berkarya seni lukis.
F. KEGIATAN Pembelajaran
PERTEMUAN 1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik memberi salam dan 15 menit
berdoa.
2. Guru mengecek kehadiran peserta
didik dan memberi motivasi.
3. Guru menyampaikan tujuan dan
manfaat pembelajaran tentang topik
yang akan diajarkan.
Kegiatan Inti 1. Kegiatan Literasi 60 menit
Peserta didik diberi motivasi atau
rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi dengan
menjelaskan materi dan
memperlihatkan gambar-gambar
tentang pengertian seni rupa dan aliran
seni rupa.
3. Collaboration (kolaborasi )
Peserta didik dibentuk dalam beberapa
kelompok untuk mendiskusikan,
mengumpulkan informasi dan saling
bertukar informasi mengenai
pengertian seni lukis dan aliran seni
lukis beserta contoh karya seni lukis.
4. Communication (komunikasi)
Peserta didik diarahkan dan di
bimbing dalam berdiskusi untuk
memahami pengertian seni lukis
dan mengkelompokan aliran seni
lukis.
Peserta didik diberikan soal essay
tertulis agar peserta didik bisa
mengingat materi yang sudah di
jelaskan.
5. Creativity ( kreatifitas)
Guru dan peserta didik membuat
kesimpulan tentang hal-hal yang telah
dipelajari terkait medium berkarya
seni rupa dua dimensi.Peserta didik
kemudian diberi kesempatan untuk
menanyakan kembali hal-hal yang
belum dipahami.
PERTEMUAN 2
3. Collaboration (kolaborasi )
Peserta didik bergabung ke
kelompok yang sudah ada untuk
melihat langsung alat dan bahan di
dalam berkarya seni lukis
Peserta didik di beri waktu untuk
diskusi mengenai alat dan bahan di
dalam berkarya seni lukis beserta
langkah-langkah dan teknik
berkarya seni lukis.
4. Communication (komunikasi)
Peserta didik memilih aliran seni
lukis, langkah-langkah dan teknik
seni lukis yang paling mudah di
mengerti beserta alasan
pemilihannya dengan menuliskan
di buku.
Peserta didik mempresentasikan
hasil kerjanya kemudian ditanggapi
kembali oleh peserta didik lainnya.
5. Creativity
Guru dan peserta didik membuat
kesimpulan tentang hal-hal yang telah
dipelajari mengenai alat dan bahan di
dalam berkarya seni lukis beserta
langkah-langkah dan teknik berkarya
seni lukis.
Peserta didik kemudian diberi
kesempatan untuk menanyakan
kembali hal-hal yang belum dipahami.
Akhir/Penutup 1. Guru bersama peserta didik 15 menit
merefleksikan pengalaman belajar
2. Guru memberikan penilaian lisan
secara acak dan singkat
3. Guru menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya dan berdoa
2. Pengayaan : Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah
mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Peserta didik yang sudah
mencapai KKM untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan yang
telah dimilikinya pendidik dapat memberikan soal pengayaan.
Medium berkarya seni lukis
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) menerapkan metode team accelerated instruction dan diskusi peserta
didik diharapkan mampu :
B. Uraian Materi
• Menurut Aristoteles Pengertian seni lukis menurut Aristoteles merupakan sesuatu yang selain
baik, juga menyenangkan.
• Menurut Sukaryono (1998) Pengertian seni lukis menurut Sukaryono adalah sebuah ungkapan isi
hati dan perasaan yang disebut sebagai bahasa seniman yang dikomunikasikan.
• Menurut Myers (1962) Definisi seni lukis menurut Myers merupakan sebuah nilai-nilai
intelektual, emosional, simbolis, religius dan nilai-nilai subyektif yang lain.
• Leo Tolstoy (2000) Pengertian seni lukis menurut Leo Tolstoy adalah ungkapan perasaan
pencipta yang disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa yang dirasakan
pelukis.
• Menurut Harry Sulastianto Definisi seni lukis menurut Sulastiano adalah cabang seni rupa murni
yang berwujud dua dimensi, biasanya dilakukan di atas kanvas dengan menggunakan cat minyak
atau cat akrilik.
• Menurut Herbert Read Pengertian seni lukis menurut Herbert Read adalah kegiatan rohani yang
merefleksikan pada jasmani, dan mempunyai daya yang bisa membangkitkan perasaan atau jiwa.
• Menurut Jim Supangat Pengertian seni lukis didefinisikan sebagai suatu upaya menegaskan
kembali pengalaman masa lalu pada konteks sekarang.
• Menurut M. Adler Arti seni lukis menurut M. Adler dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang
dapat memberikan perasaan kesenangan.
• Menurut Noryan Bahari Seni lukis menurut pendapat Noryan Bahari merupakan suatu bahasa
ungkapan pengalaman artistik dan ideologi seseorang.
• Menurut Suyanto (2014) Pengertian seni lukis merupakan karya seni rupa yang dituangkan
dalam bentuk lukisan hasil dari ekspresi jiwa seorang seniman.
• Soedarso SP (2002) Arti seni lukis menurut Soedarso merupakan sebuah karya manusia yang
mengkomunikasikan pengalaman-pengalaman batinnya, pengalaman batin tersebut disajikan
secara indah sehingga merangsang timbulnya pengalaman batin pula pada manusia lain yang
menghayatinya. Soedarso juga berpendapat bahwa lukis merupakan cabang dari seni rupa yang
cara pengungkapannya diwujudkan melalui karya dua dimensional dimana unsur-unsur pokok
dalam karya dua dimensional ialah garis dan warna.
b. Definisi seni lukis secara umum
Definisi Seni Lukis Secara Umum Seni lukis merupakan salah satu cabang seni rupa berbentuk 2
dimensi yang diwujudkan dalam bidang seperti kanvas, papan, kertas, dan lainnya. Karya dari seni
lukis ini disebut dengan lukisan. Sedangkan orang yang membuat karya seni lukis disebut sebagai
pelukis. Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa yang tercipta dari hasil imajinasi
seniman yang diekspresikan melalui media garis, warna, tekstur, gelap terang, bidang dan bentuk. Seni
lukis menjadi bentuk ekspresi manusia yang dituangkan dalam kanvas atau bidang 2 dimensi lainnya.
Seni lukis menjadi representasi pelukis untuk menuangkan emosi dan ekspresi jiwanya. Seni lukis
tidak hanya sebuah karya seni yang bernilai estetika. Karya seni lukis sendiri memiliki beberapa fungsi
untuk masyarakat. Hal itu bisa diketahui seperti fungsi religius, fungsi komersial, dan fungsi simbolis.
Pada dasarnya, seni lukis adalah pengembangan dari menggambar. Namun, seni lukis memiliki corak
atau gaya yang lebih rumit. Seni lukis menggunakan bahan dan teknik yang dapat membuatnya
menjadi lebih beragam dari menggambar pada umumnya.
A. Fungsi seni lukis
Secara umum, seni lukis memiliki fungsi yang terbagi menjadi 2 bagian yakni fungsi sosial dan fungsi
individual.
1. Fungsi sosial
Fungsi sosial dari sebuah karya seni lukis akan tampak apabila dapat memberikan kegunaan bagi banyak
orang. Karya seni dapat memiliki fungsi sosial yaitu dengan syarat seorang seniman harus berhasil
menunjukan nilai sosial atau setidaknya bisa diterima oleh masyarakat. Ada 4 sektor fungsi sosial yang
diterima oleh masyarakat, yaitu:
a. Pendidikan
Dalam bidang pendidikan, seni lukis menjadi media belajar anak-anak pra sekolah dari prasekolah hingga
taman kanak-kanak. Tujuan pengajaran karya seni bagi anak-anak adalah untuk membangkitkan
kreativitas dalam mengembangkan ide. Dalam pelajaran melukis pada pra sekolah, anak-anak diharapkan
dapat belajar untuk memperkuat ingatan mengenai warna dan bentuk.
b. Agama
Sebagai karya seni yang berasal dari hasil ide dan ekspresi manusia, seni lukis dapat menjadi media
dalam menuangkan rasa cinta kepada Tuhan. Seni lukis juga memiliki fungsi sosial dalam agama untuk
menggambarkan kebesaran Tuhan. Misalnya dalam agama islam mengenal seni kaligrafi. Kaligrafi
biasanya digunakan untuk mempercantik tampilan tempat ibadah dengan menggunakan firman Tuhan.
Tidak hanya itu, dalam agama Hindu, banyak lukisan para dewa yang dilukis dengan tujuan untuk
sembahyang dan mendoakan orang yang telah tiada.
c. Hiburan
Selain memiliki nilai pendidikan dan agama, pada dasarnya seni lukis diterima masyarakat karena
memiliki fungsi sosial sebagai penghibur. Dalam aspek hiburan, sebuah karya seni dapat memperlihatkan
kesan yang menarik dan memberikan pengaruh kebahagiaan kepada masyarakat. Seni lukis pada
umumnya akan digunakan sebagai dekorasi atau gambaran dalam suatu acara.
d. Kejelasan isi
Seni lukis yang memenuhi aspek kejelasan isi artinya mampu memberikan dampak atau fungsi sosial.
Kejelasan isi dari seni digunakan sebagai media untuk berkomunikasi. Oleh karena itu, kemampuan
menjelaskan isi menjadi keunggulan tersendiri dari seni lukis. Contoh karya seni lukis yang dapat
memberikan kejelasan isi, seperti, poster, reklame, hingga mural di sepanjang jalan. Sekilas seni lukis
tersebut tidak terlalu dilihat, namun kejelasan isi membawa kesan dan makna yang mendalam dari
masyarakat.
2. Fungsi individual
Seni lukis yang dihasilkan dari ide, ekspresi, dan perasaan akan memuat kebutuhan jasmani dan rohani
seniman itu sendiri. Karya seni lukis dari seniman dapat diakui oleh orang lain atau penikmat seni dengan
sejumlah rupiah. Jika dibandingkan dengan antusias seni di Italia, Prancis, Amerika, dan negara maju
lainnya, penghargaan atas seni lukis di Indonesia kepada seorang seniman memang belum banyak. Tetapi,
hal itu bukan menjadi hambatan untuk berkarya, di era digital sekarang seni lukis dapat dipublikasi
hingga seluruh belahan dunia.
Selain penghargaan jasmani, seni lukis dapat memenuhi kebutuhan rohani sang seniman. Hal itu berarti
proses pertama penciptaan seni lukis hingga akhir, seorang seniman dapat mengekspresikan seluruh isi
hati dan perasaannya, baik itu perasaan senang, sedih, atau terluka. Seni lukis memiliki ciri khas, di mana
perasaan seniman akan mudah terlihat dalam karyanya.
Seorang seniman lukis memiliki kemampuan yang dapat membuat lukisan atau hasil karyanya memuat
nilai-nilai keagungan tuhan yang maha esa, nenek moyang, para leluhur atau dewa. Bukti bahwa seni
lukis memiliki tujuan religius terlihat pada pada lukisan gua-gua leang di Maros, Sulawesi Selatan.
b. Tujuan magis
Selain bertujuan kepada nilai religiusitas, lukisan juga memiliki tujuan magis dan berisi mantra-mantra
tertentu. Karya seni lukis itu dapat terbilang primitif dan memberikan kesan misterius bagi siapa saja yang
melihatnya. Contoh lukisan yang memuat nilai-nilai magis dan misterius misalnya, lukisan bali yang
menggambarkan sosok dewa penunggu kuil. Konon, orang-orang Bali percaya bahwa lukisan tersebut
akan memberikan daya tarik terhadap tempat tertentu.
c. Tujuan simbolis
Seorang seniman seni lukis yang mampu memperlihatkan dan merepresentasikan cita-cita kehidupan
seseorang. Cita-cita yang luhur akan diaplikasikan dalam sebuah lukisan yang didalamnya terdapat tokoh
terpandang. Contoh lukisan yang dapat melambang ketokohan seseorang dapat diketahui dari lukisan
Pangeran Diponegoro yang sedang berdialog dengan Jenderal de Kock.
d. Tujuan estetis
Bagi seniman seni lukis yang dapat menampilkan tujuan estetis biasanya akan terlihat dari kekuatan
keindahan dari pemandangan suatu daerah. Tujuan estetis dapat dilihat pada banyak seni lukis di rumah,
kantor, dan tempat-tempat umum. Lukisan tersebut biasanya menggambarkan air terjun, sungai, atau
sawah di sebuah desa.
e. Tujuan komersil
Lukisan dengan tujuan komersial biasanya mengutamakan nilai ekonomi dalam setiap karyanya. Lukisan
dengan pengerjaan cepat dan sederhana banyak ditemukan di tempat-tempat ramai. Misalnya seperti jasa
melukis wajah di jalanan.
f. Tujuan ekspresi
Pada tujuan ekspresi, seniman hanya ingin meluapkan emosi dan ekspresinya ke dalam sebuah karya, baik
itu di kanvas atau kertas atau media apapun. Tujuan ini biasanya dimiliki seniman-seniman yang sedang
dalam keadaan emosional dan membutuhkan butuh sebagai tempat berekspresi. Hampir semua orang
mampu melukis dengan tujuan ekspresi yang satu ini. Melukis membuat lega dan ringan sehingga
dianggap mampu menjadi terapi kejiwaan di kala stress. Oleh karena itu, ciri khas dari lukisan ini hanya
bisa dilihat dari penggunaan corak, warna, bentuk, hingga media.
B. Deformatif
Deformatif merupakan aliran yang mengubah bentuk asli dari objek atau subjek yang dilukis. Hal ini
dilakukan agar dapat menghasilkan bentuk baru namun tidak benar-benar meninggalkan bentuk dasar
aslinya. Aliran seni rupa yang termasuk dalam gaya deformatif yaitu impresionisme, surealisme,
kubisme, dan ekspresionisme:
c. Impresionisme
Impresionisme pada dasarnya merupakan aliran yang lebih menonjolkan kesan atau perasaan
daripada kenyataan itu sendiri. Pada seni lukis, aliran ini bertujuan hanya menggambarkan kesan
sederhana dari apa yang dilukiskan.
Tokoh aliran impresionisme adalah:
S. Sudjojono
Claude Monet
Paul Cezanne
Paul Gauguin
Georges Seurat
d. Surealisme
Surealisme pada dasarnya merupakan gagasan yang bersifat spontan yang berasal dari alam mimpi
atau alam bawah sadar. Aliran ini mengutamakan sesuatu yang tidak nyata, non rasional dalam
citraan manusia. Aliran ini biasanya menggambarkan manusia yang melayang atau bahkan manusia
setengah hewan. Alilran surealisme membuat lukisan tampak seperti pada mimpi.
Tokoh surealisme antara lain:
Salvador Dali
Rene Magritte
Frida Kahlo
e. Kubisme
Kubisme sendiri merupakan bentuk permulaan seni abstrak, yang mana mengutamakan bentuk
bidang bersiku-siku, seperti segi empat atau objek geometris lainnya untuk disusun ulang menjadi
sebuah karya seni lukisan.
Tokoh kubisme antara lain:
Pablo Picasso
Georges Braque
Juan Gris
f. Ekspresionisme
Ekspresionisme merupakan aliran seni rupa yang mengunggulkan ekspresi dari dalam jiwa.
Ekspresionisme lebih mengutamakan ekspresi individu atau perasaaan seniman dibandingkan dengan
hal-hal diluar jiwa manusia, seperti peniruan alam.
Tokoh-tokoh ekspresionisme meliputi:
Affandi
Edvard Munch
Ernst Ludwig Kirchner
C. Nonrepresentatif
Nonrepresentatif adalah gaya yang tidak merepresentasikan atau tidak menggambarkan sesuatu.
Gaya ini merupakan kebalikan dari representatif. Bentuk dasar dari gaya ini memang bertujuan untuk
meninggalkan bentuk asli dari subjek atau objek. Nonrepresentatif tidak ditujukan untuk meniru
alam. Lukisan ini lahir dari bentuk-bentuk geometris sederhana, banyak garis, atau hanya blok-blok
warna yang terbebaskan dari bentuk alam. Aliran-aliran nonrepresentatif antara lain abstrak
ekspresionisme dan formalisme.
a. Abstrak Ekspresionisme
Aliran abstrak ekspresionisme merupakan aliran yang mendasarkan pada ekspresi spontan untuk
menciptakan karya abstrak. Pelukis abstrak ekspresionisme sangat menyukai untuk melemparkan cat
langsung ke kanvas, menggunakan benda-benda selain kuas untuk mengecat. Aliran ini menekankan
pada permainan ekspresi karena tidak memiliki aturan sendiri. Tokoh-tokoh Abstrak Ekspresionisme
antara lain:
Jackson Pollock
Willem de Kooning
Mark Rothko
Helen Frankenthaler
Clyfford Still
b. Formalisme
Formalisme adalah aliran yang sebenarnya sederhana karena hanya menggunakan bentuk-bentuk
dasar geometris seperti segi empat, persegi panjang, segitiga atau hanya garis. Namun, aliran
formalisme membutuhkan keahlian khusus agar dapat menciptakan keindahan. Tokoh formalisme
antara lain:
Jasper Johns
James McNeill Whistler
3. Alat dan bahan berkarya seni lukis
Media berkarya seni rupa dua dimensi (seni lukis) meliputi bahan dan alat untuk melukis. Beragam
pilihan, alat, bahan, dan media yang digunakan sesuai jenis dan gaya karya yang diinginkan. Media
berkarya seni lukis sangat beragam tergantung dari teknik yang digunakan.
Inilah Alat dan Bahan Saat Berkarya Seni lukis
A. Pastel Dan Krayon.
Dua jenis media ini secara fisik, bentuknya hampir sama, sehingga kalian sering kali keliru ketika
membelinya tetapi sifat dan bahanya tidak sama. Crayon Oil Pastel terbuat dari pasta minyak yang
dicampur dengan pewarna. Crayon jenis ini memiliki sifat lembut, mudah bercampur, akan tetapi,
sangat mudah habis dan meninggalkan kotoran.
Pastel (Oil Pastel) biasanya terbuat dari lilin dan minyak. Pastel sering dihubungkan dengan warna-
warna yang lembut. Sedangkan Crayon terbuat dari bahan kaolin dengan tepung warna sehingga
terlihat lebih mengkilap dan keras. Sehingga krayon lebih banyak mengandung lilin, sehingga
warna yang dihasilkan krayon cenderung mengkilap dan sedikit berminyak.
B. Cat (pewarna)
Bahan pewarna ini dibedakan berdasarkan pengencernya yaitu:
Cat air (berbasis air)
Cat air (berbasis air), jenisnya ada 2 yaitu water colour yang bersifat transparan dan poster
colour yang bersifat plakat. Bahan utama cat air berupa pigmen halus atau serbuk warna (dye)
yang dicampur dengan gum arabic sebagai bahan baku, serta gliserin atau madu untuk
menambah kekentalan dan daya rekat pigmen warna ke permukaan bidang gambar.
Cat Minyak (berbasis minyak)
Cat minyak yaitu terbuat dari partikel-partikel pigmen warna yang disuspensi dengan media
minyak. Berbeda dengan cat akrilik yang mudah cepat mengering, namun cat minyak
membutuhkan waktu untuk pengeringanya.
Cat Akrilik
Cat Akrilik terbuat dari plastik berbasis polietilen yang akan mengeras ketika kering. Berbagai
macam pigmen kemudian ditambahkan kedalam emulsi polimer akrilik untuk mendapatkan
berbagai warna cat yang berbeda.
C. Kuas
Kuas merupakan alat yang digunakan untuk mengulas cat ke media lukis. Jenis dan bentuk kuas
beragam dari bentuk, ukuran, serta harga yang sangat bervariasi.
D. Pisau Palet
Terbuat dari alumunium tipis, fungsinya adalah untuk mencampur cat seperti layaknya kuas juga
untuk membuat efek-efek goresan pada media lukis.
E. Palet
Palet adalah media yang digunakan untuk tempat mencampur cat. Ada palet berbagai jenis dan
ukuran. Untuk media seperti cat air, palet yang dipakai adalah yang ada lengkungan tempat air,
sedangkan bentuk palet cat minyak berbentuk datar, ditambahkan lubang untuk pegangan.
F. Kanvas
Kanvas merupakan bahan media yang umum dipakai sebagai media dalam melukis, kanvad
menggunakan bahan linen atau bahan katun.
https://www.rapintar.my.id/2021/08/inilah-alat-dan-bahan-saat-berkarya-seni-lukis.html
Seni lukis memiliki sejarah yang panjang dalam perkembangannya dan pada setiap era memiliki tujuan
dan fungsi tertentu. Selain banyak aliran, seni lukis juga memiliki beberapa teknik yang digunakan
oleh para seniman. Teknik yang berbeda juga akan menghasilkan karya yang berbeda. Teknik seni
lukis juga terdiri dari beberapa ragam berdasarkan sudut pandang tinjauannya.
A. Teknik Seni Lukis Secara Umum
Perlu kita ketahui, bahwa ada bermacam-macam teknik dalam melukis dan setiap orang pasti akan
memilih teknik sesuai dengan kemampuannya. Teknik seni lukis tentu sangat penting untuk
menghasilkan lukisan yang bagus. Dan secara umum teknik lukis dibagi menjadi lima yang dapat
digunakan secara luas dan dalam ruang lingkup melukis sehari-hari.
g. Teknik Kering
Kebalikan dengan teknik basah, teknik kering berarti melukis tanpa menggunakan linseed
oil atau minyak cat. Kuas yang digunakan pada teknik kering haruslah dalam keadaan kering
serta tidak berminyak. Untuk teknik ini disarankan menggunakan cat yang baru keluar dari
dalam tube. Teknik kering cocok digunakan untuk melukis dengan kesan volume serta
keruangan, seperti naturalism, realism dan surelism.
Kelebihan:
• Lebih mudah menghapus warna dengan menumpuk warna lain
• Lebih mudah mengontrol detil lukisan
• Lebih mudah membentuk objek, kesan ruang dan volume
• Cat akan lebih cepat kering
h. Teknik Campuran
Teknik ini merupakan kombinasi antara teknik basah dan teknik kering. Dengan teknik
campuran kita bisa saling menutupi kekurangan dari teknik basah dan teknik kering.
Teknik ini diawali dengan menggunakan teknik kering terlebih dahulu baru kemudian
disusul teknik basah, dengan cara memblok warna sambil menambahkan intensitas minyak
cat secara perlahan hingga sampai tahap akhir lukisan.
Kelebihan:
Pewarnaan lebih cepat (dengan teknik basah)
Lebih mudah membentuk objek (dengan teknik kering)
Detil tampak lebih bagus
Daftar pustaka :
http://digilib.isi.ac.id/5545/1/Pengertian%20Seni%20Lukis%20Beserta%20Definisi%2C%20Tujuan%2C%20dan%
20Unsur-Unsurnya.PDF
https://katadata.co.id/intan/berita/6201e12663d18/seni-lukis-pengertian-menurut-para-ahli-aliran-unsur-dan-teknik
https://www.gramedia.com/literasi/seni-lukis/
https://www.rapintar.my.id/2021/08/inilah-alat-dan-bahan-saat-berkarya-seni-lukis.html
https://notepam.com/teknik-seni-lukis/
Aliran realisme adalah aliran seni rupa yang mempunyai perspektif, di mana dunia ini tanpa ilusi.
Aliran realisme akan menjadikan subjek atau objek yang dilukis ditampilkan apa adanya, sesuai
dengan kenyataan sehari-hari, tanpa adanya dramatisasi, bahkan dipilih hanya yang terlihat indah.
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) menerapkan metode team accelerated instruction dan diskusi
peserta didik diharapkan mampu :
1. Memahami pengertian seni lukis.
2. Memaami aliran seni lukis.
3. Memahami alat dan bahan berkarya seni lukis.
4. Memahami langkah-langkah dan teknik berkarya seni lukis.
B. MATERI POKOK
(Medium berkarya seni lukis)
Pertemuan 1
Memahami pengertian seni lukis
Memahami aliran seni lukis.
Pertemuan 2
Memahami alat dan bahan berkarya seni lukis.
Memahami langkah-langkah dan teknik berkarya seni lukis.
E. LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN
Langkah I : Guru menyiapkan bahan- bahan dari berbagai macam sumber
yang digunakan untuk membuat Power Point dan mencari video
pembelajaran tentang medium berkarya seni lukis..
Langkah II : Guru memasukan materi pembelajaran disertai dengan contoh
contoh bisa berupa gambar dan video.
Langkah III : Guru Membuat Power Point materi. Pada pertemuan 1 Power Point
menampilkan Slide pengertian seni lukis dan aliran seni lukis.
Pertemuan 2, power poin dan menayangkan vidio alat dan bahan berkarya seni
lukis, langkah-langkah dan teknik berkarya seni lukis.
F. LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN
Pertemuan 1
Langkah 1:
Guru dan peserta didik bersama- sama mengamati Power Point yang
sudah dibuat
Langkah 2:
Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok
Langkah 3:
Guru memberikan intruksi untuk berdiskusi mengenai pengertian seni lukis dan
aliran seni lukis.
Langkah 5:
Peserta didik mendiskusikan, guru sebagai fasilitator, motivator
Langkah 6:
Peserta didik diberikan waktu mencatat dan menyusun hasil
pengamatan secara individu
Langkah 7:
Peserta didik diberikan soal essay tertulis untuk di jawab
Langkah 8 :
Guru memberi penguatan hasil pembelajaran dan memberikan arahan
mengenai apa yang harus dilakukan di pertemuan selanjutnya
Pertemuan 2
Langkah 1:
Guru dan peserta didik bersama- sama mengamati Power Point yang
sudah dibuat dan menyaksikan tayangan vidio tentang alat dan bahan
berkarya seni lukis.
langkah-langkah dan teknik berkarya seni lukis.
Langkah 2:
Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok
Langkah 3:
Peserta didik berdiskusi dan mengerjakan tugas individu
Langkah 5:
Peserta didik mempresentasikan tugasnya secara individu
Langkah 6:
Guru mengapresiasi hasil kegiatan siswa dengan memberikan
penilaian dan pengargaan tentang apa yang sudah dicapai.
Langkah 7:
Guru memberi penguatan hasil pembelajaran dan memberikan arahan
mengenai apa yang harus dilakukan di pertemuan selanjutnya.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD )
A. Persiapan
1. Berdoalah sebelum memulai kegiatan.
2. Siapkan buku catatan dan alat tulis.
B. Kegiatan Inti
Selesaikan soal berikut dengan tepat dan benar
No. KD Materi Indikator Soal Level Kognitif Nomor Soal Bentuk Soal
1 3.3 Medium berkarya 1. Pengertian seni lukis. Level 1 1 ESSAY
seni lukis 2. Fungsi seni lukis. Level 1 2 ESSAY
3. Tujuan seni lukis Level 1 3 ESSAY
Pengertian seni lukis 4. Aliran seni lukis. Level 1 4 ESSAY
dan aliran seni lukis. 5. Aliran seni lukis. Level 1 5 ESSAY
INSTRUMEN PENILAIAN TES TERTULIS
Jenjang Pendidikan : SMA Kertya Wisata Mataram
Mata Pelajaran/Tema/Subtema : Seni budaya /apresiasi karya seni rupa dua
dimensi /medium berkarya seni lukis
Kelas/Semester : XII / 1(ganjil)
Jumlah Soal :5
Bentuk Soal : ESSY
Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Nomor Soal Instrumen (Soal) Jawaban
3.1 Medium berkarya Pengertian seni 1 1. Jelaskan pengertian seni : Seni lukis merupakan salah satu
seni rupa dua dimensi lukis. lukis secara umum ! cabang seni rupa berbentuk 2
dimensi yang diwujudkan dalam
bidang seperti kanvas, papan,
kertas, dan lainnya. Karya dari
seni lukis ini disebut dengan
lukisan. Sedangkan orang yang
membuat karya seni lukis disebut
sebagai pelukis.
Fungsi seni lukis. 2 2. Jelaskan yang dimaksud Fungsi sosial dari sebuah karya
fungsi sosial di dalam seni lukis akan tampak apabila
Pengertian seni seni lukis ! dapat memberikan kegunaan bagi
lukis dan aliran seni banyak orang. Karya seni dapat
lukis. memiliki fungsi sosial yaitu
dengan syarat seorang seniman
harus berhasil menunjukan nilai
sosial atau setidaknya bisa
diterima oleh masyarakat.
Sebutkan alat dan bahan di dalam
melukis secara sederhana !
Tujuan seni lukis 3 3. Sebutkan 6 tujuan seni Tujuan religius
lukis ! Tujuan magis
Tujuan simbolis
Tujuan estetis
Tujuan komersil
Tujuan ekspresi
Aliran seni lukis. 4. Jelaskan yang dimaksud Aliran naturalis banyak kita temui
4 dalam sehari-hari. Aliran seni
aliran naturalisme dan
lukis ini banyak menampilkan
realisme ! keadaan alam, melukiskan segala
sesuatu sepersis mungkin dengan
kenyataannya. Aliran
membutuhkan ketelitian yang
tinggi, sehingga aliran ini
membutuhkan kemampuan dan
ketekunan untuk mewujudkan
karyanya.
5 5. Jelaskan yang dimaksud Aliran romantisisme yang biasa
Aliran seni lukis
aliran romantisme ! disebut romantisme yang
sebetulnya kurang tepat. Aliran ini
banyak terdapat pada karya
dengan tujuan mengungkapkan
hal yang masih representatif
namun dengan cara yang dramatis.
Aliran digunakan untuk
menunjukan peristiwa yang
dahsyat atau kejadian-kejadian
penting dalam sejarah dengan
dramatis.
RUBRIK PENILAIAN TES TERTULIS