Anda di halaman 1dari 26

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Kertya Wisata Mataram


Kelas/Semester : XII/ 1(ganjil)
Mata Pelajaran/Tema/Subtema : Seni budaya /apresiasi karya Seni rupa dua
dimensi /medium berkarya seni lukis
Pertemuan ke : 1dan 2
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan
metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Medium berkarya seni lukis 3.3.1 Memahami pengertian seni lukis
3.3.2 Memahami aliran seni lukis.
3.3.3 Memahami alat dan bahan berkarya
seni lukis.
3.3.4 Memahami langkah-langkah dan
teknik berkarya seni lukis.

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) menerapkan metode team accelerated instruction dan diskusi peserta
didik diharapkan mampu :

1. Memahami pengertian seni lukis.


2. Memaami aliran seni lukis.
3. Memahami alat dan bahan berkarya seni lukis.
4. Memahami langkah-langkah dan teknik berkarya seni lukis.

D. Materi Pembelajaran
 Pengertian seni lukis
 Aliran seni lukis.
 Alat dan bahan berkarya seni lukis.
 Teknik berkarya seni lukis.

E. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Problem Based Learning (PBL)
3. Metode : Team accelerated instruction dan diskusi

F. KEGIATAN Pembelajaran

PERTEMUAN 1
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan 1. Peserta didik memberi salam dan 15 menit
berdoa.
2. Guru mengecek kehadiran peserta
didik dan memberi motivasi.
3. Guru menyampaikan tujuan dan
manfaat pembelajaran tentang topik
yang akan diajarkan.
Kegiatan Inti 1. Kegiatan Literasi 60 menit
Peserta didik diberi motivasi atau
rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi dengan
menjelaskan materi dan
memperlihatkan gambar-gambar
tentang pengertian seni rupa dan aliran
seni rupa.

2. Critical Thinking (Berfikir kritis)


Peserta didik mengidentifikasi
sebanyak mungkin pertanyaan yang
berkaitan dengan gambar yang
disajikan dan akan dijawab melalui
kegiatan belajar khususnya pada materi
pengertian seni lukis dan aliran seni
lukis.

3. Collaboration (kolaborasi )
Peserta didik dibentuk dalam beberapa
kelompok untuk mendiskusikan,
mengumpulkan informasi dan saling
bertukar informasi mengenai
pengertian seni lukis dan aliran seni
lukis beserta contoh karya seni lukis.

4. Communication (komunikasi)
 Peserta didik diarahkan dan di
bimbing dalam berdiskusi untuk
memahami pengertian seni lukis
dan mengkelompokan aliran seni
lukis.
 Peserta didik diberikan soal essay
tertulis agar peserta didik bisa
mengingat materi yang sudah di
jelaskan.
5. Creativity ( kreatifitas)
Guru dan peserta didik membuat
kesimpulan tentang hal-hal yang telah
dipelajari terkait medium berkarya
seni rupa dua dimensi.Peserta didik
kemudian diberi kesempatan untuk
menanyakan kembali hal-hal yang
belum dipahami.

Akhir/Penutup 1. Guru bersama peserta didik 15 menit


merefleksikan pengalaman
belajar.
2. Guru menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya dan berdoa.

PERTEMUAN 2

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu


Pendahuluan 1. Peserta didik memberi salam, berdoa, 15 menit
menyanyikan lagu nasional
2. Guru mengecek kehadiran peserta
didik dan memberi motivasi
3. Guru menyampaikan tujuan dan
manfaat pembelajaran tentang topik
yang akan diajarkan
Kegiatan Inti 1. Kegiatan Literasi 60 menit
Peserta didik diberi motivasi dan
penjelasan materi di dukung dengan
menghadirkan alat dan bahan langsung
dan penampilan gambar dan vidio alat
dan bahan berkarya seni lukis dan
langkah-langkah dan teknik berkarya
seni lukis beserta hasil karyanya yang
di sajikan di depan kelas.

2. Critical Thinking (Berfikir kritis)


Guru memberikan kesempatan untuk
mengamati dan mengidentifikasi
sebanyak mungkin hal yang belum
dipahami tentang alat dan bahan
berkarya seni lukis dan langkah-
langkah dan teknik berkarya seni lukis.

3. Collaboration (kolaborasi )
 Peserta didik bergabung ke
kelompok yang sudah ada untuk
melihat langsung alat dan bahan di
dalam berkarya seni lukis
 Peserta didik di beri waktu untuk
diskusi mengenai alat dan bahan di
dalam berkarya seni lukis beserta
langkah-langkah dan teknik
berkarya seni lukis.

4. Communication (komunikasi)
 Peserta didik memilih aliran seni
lukis, langkah-langkah dan teknik
seni lukis yang paling mudah di
mengerti beserta alasan
pemilihannya dengan menuliskan
di buku.
 Peserta didik mempresentasikan
hasil kerjanya kemudian ditanggapi
kembali oleh peserta didik lainnya.

5. Creativity
Guru dan peserta didik membuat
kesimpulan tentang hal-hal yang telah
dipelajari mengenai alat dan bahan di
dalam berkarya seni lukis beserta
langkah-langkah dan teknik berkarya
seni lukis.
Peserta didik kemudian diberi
kesempatan untuk menanyakan
kembali hal-hal yang belum dipahami.
Akhir/Penutup 1. Guru bersama peserta didik 15 menit
merefleksikan pengalaman belajar
2. Guru memberikan penilaian lisan
secara acak dan singkat
3. Guru menyampaikan rencana
pembelajaran pada pertemuan
berikutnya dan berdoa

G. Media/Alat, Bahan dan Sumber Belajar


 Media/Alat : Gambar print, slide presentasi dan benda ajar.
 Bahan : Laptop, speaker, LCD Proyektor, spidol dan papan tulis.
 Sumber Belajar : Buku paket seni budaya kelas XII dan youtube
H. Penilaian
 Jenis dan Teknik Penilaian
a. Jenis
• Sikap : Non tes
• Pengetahuan : Tes
• Keterampilan :-
b. Teknik
• Sikap : Observasi
• Pengetahuan : Penugasan
• Keterampilan :-
 Instrumen Penilaian
• Sikap : Lembar observasi
• Pengetahuan : Lembar Soal Essay
• Keterampilan : -
I. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Remedial : dalam program remedial pendidik membantu peserta didik untuk
memahami kesulitan belajar yang dihadapi secara mandiri, mengatasi
kesulitan dengan memperbaiki sendiri cara belajar dan sikap belajarnya
yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang optimal. Bagi peserta
didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru
bisa memberikan kegiatan dalam bentuk:
 Bimbingan perorangan jika peserta didik yang belum tuntas sebanyak 20%.
 Belajar kelompok jika peserta didik yang belum tuntas antara 20% - 50%.
 Pembelajaran ulang jika peserta didik yang belum tuntas lebih dari 50%.

2. Pengayaan : Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah
mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Peserta didik yang sudah
mencapai KKM untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan yang
telah dimilikinya pendidik dapat memberikan soal pengayaan.
Medium berkarya seni lukis

Sekolah : SMA Kertya Wisata Mataram


Mata Pelajaran/Tema/Subtema : Seni budaya /apresiasi karya Seni rupa dua
dimensi /medium berkarya seni lukis
Kelas/Semester : XII/ 1(ganjil)

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) menerapkan metode team accelerated instruction dan diskusi peserta
didik diharapkan mampu :

a. Memahami pengertian seni lukis.


b. Memaami aliran seni lukis.
c. Memahami alat dan bahan berkarya seni lukis.
d. Memahami langkah-langkah dan teknik berkarya seni lukis.

B. Uraian Materi

1. Pengertian seni lukis


a. Pengertian seni lukis menurut para ahli.
Pengertian Seni Lukis Menurut Para Ahli Di bawah ini merupakan beberapa pengertian dan definisi seni
lukis menurut pendapat dari para ahli.

• Menurut Aristoteles Pengertian seni lukis menurut Aristoteles merupakan sesuatu yang selain
baik, juga menyenangkan.
• Menurut Sukaryono (1998) Pengertian seni lukis menurut Sukaryono adalah sebuah ungkapan isi
hati dan perasaan yang disebut sebagai bahasa seniman yang dikomunikasikan.
• Menurut Myers (1962) Definisi seni lukis menurut Myers merupakan sebuah nilai-nilai
intelektual, emosional, simbolis, religius dan nilai-nilai subyektif yang lain.
• Leo Tolstoy (2000) Pengertian seni lukis menurut Leo Tolstoy adalah ungkapan perasaan
pencipta yang disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa yang dirasakan
pelukis.
• Menurut Harry Sulastianto Definisi seni lukis menurut Sulastiano adalah cabang seni rupa murni
yang berwujud dua dimensi, biasanya dilakukan di atas kanvas dengan menggunakan cat minyak
atau cat akrilik.
• Menurut Herbert Read Pengertian seni lukis menurut Herbert Read adalah kegiatan rohani yang
merefleksikan pada jasmani, dan mempunyai daya yang bisa membangkitkan perasaan atau jiwa.
• Menurut Jim Supangat Pengertian seni lukis didefinisikan sebagai suatu upaya menegaskan
kembali pengalaman masa lalu pada konteks sekarang.
• Menurut M. Adler Arti seni lukis menurut M. Adler dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang
dapat memberikan perasaan kesenangan.
• Menurut Noryan Bahari Seni lukis menurut pendapat Noryan Bahari merupakan suatu bahasa
ungkapan pengalaman artistik dan ideologi seseorang.
• Menurut Suyanto (2014) Pengertian seni lukis merupakan karya seni rupa yang dituangkan
dalam bentuk lukisan hasil dari ekspresi jiwa seorang seniman.
• Soedarso SP (2002) Arti seni lukis menurut Soedarso merupakan sebuah karya manusia yang
mengkomunikasikan pengalaman-pengalaman batinnya, pengalaman batin tersebut disajikan
secara indah sehingga merangsang timbulnya pengalaman batin pula pada manusia lain yang
menghayatinya. Soedarso juga berpendapat bahwa lukis merupakan cabang dari seni rupa yang
cara pengungkapannya diwujudkan melalui karya dua dimensional dimana unsur-unsur pokok
dalam karya dua dimensional ialah garis dan warna.
b. Definisi seni lukis secara umum
Definisi Seni Lukis Secara Umum Seni lukis merupakan salah satu cabang seni rupa berbentuk 2
dimensi yang diwujudkan dalam bidang seperti kanvas, papan, kertas, dan lainnya. Karya dari seni
lukis ini disebut dengan lukisan. Sedangkan orang yang membuat karya seni lukis disebut sebagai
pelukis. Seni lukis merupakan salah satu cabang dari seni rupa yang tercipta dari hasil imajinasi
seniman yang diekspresikan melalui media garis, warna, tekstur, gelap terang, bidang dan bentuk. Seni
lukis menjadi bentuk ekspresi manusia yang dituangkan dalam kanvas atau bidang 2 dimensi lainnya.
Seni lukis menjadi representasi pelukis untuk menuangkan emosi dan ekspresi jiwanya. Seni lukis
tidak hanya sebuah karya seni yang bernilai estetika. Karya seni lukis sendiri memiliki beberapa fungsi
untuk masyarakat. Hal itu bisa diketahui seperti fungsi religius, fungsi komersial, dan fungsi simbolis.
Pada dasarnya, seni lukis adalah pengembangan dari menggambar. Namun, seni lukis memiliki corak
atau gaya yang lebih rumit. Seni lukis menggunakan bahan dan teknik yang dapat membuatnya
menjadi lebih beragam dari menggambar pada umumnya.
A. Fungsi seni lukis
Secara umum, seni lukis memiliki fungsi yang terbagi menjadi 2 bagian yakni fungsi sosial dan fungsi
individual.
1. Fungsi sosial
Fungsi sosial dari sebuah karya seni lukis akan tampak apabila dapat memberikan kegunaan bagi banyak
orang. Karya seni dapat memiliki fungsi sosial yaitu dengan syarat seorang seniman harus berhasil
menunjukan nilai sosial atau setidaknya bisa diterima oleh masyarakat. Ada 4 sektor fungsi sosial yang
diterima oleh masyarakat, yaitu:

a. Pendidikan

Dalam bidang pendidikan, seni lukis menjadi media belajar anak-anak pra sekolah dari prasekolah hingga
taman kanak-kanak. Tujuan pengajaran karya seni bagi anak-anak adalah untuk membangkitkan
kreativitas dalam mengembangkan ide. Dalam pelajaran melukis pada pra sekolah, anak-anak diharapkan
dapat belajar untuk memperkuat ingatan mengenai warna dan bentuk.

b. Agama

Sebagai karya seni yang berasal dari hasil ide dan ekspresi manusia, seni lukis dapat menjadi media
dalam menuangkan rasa cinta kepada Tuhan. Seni lukis juga memiliki fungsi sosial dalam agama untuk
menggambarkan kebesaran Tuhan. Misalnya dalam agama islam mengenal seni kaligrafi. Kaligrafi
biasanya digunakan untuk mempercantik tampilan tempat ibadah dengan menggunakan firman Tuhan.
Tidak hanya itu, dalam agama Hindu, banyak lukisan para dewa yang dilukis dengan tujuan untuk
sembahyang dan mendoakan orang yang telah tiada.

c. Hiburan
Selain memiliki nilai pendidikan dan agama, pada dasarnya seni lukis diterima masyarakat karena
memiliki fungsi sosial sebagai penghibur. Dalam aspek hiburan, sebuah karya seni dapat memperlihatkan
kesan yang menarik dan memberikan pengaruh kebahagiaan kepada masyarakat. Seni lukis pada
umumnya akan digunakan sebagai dekorasi atau gambaran dalam suatu acara.

d. Kejelasan isi

Seni lukis yang memenuhi aspek kejelasan isi artinya mampu memberikan dampak atau fungsi sosial.
Kejelasan isi dari seni digunakan sebagai media untuk berkomunikasi. Oleh karena itu, kemampuan
menjelaskan isi menjadi keunggulan tersendiri dari seni lukis. Contoh karya seni lukis yang dapat
memberikan kejelasan isi, seperti, poster, reklame, hingga mural di sepanjang jalan. Sekilas seni lukis
tersebut tidak terlalu dilihat, namun kejelasan isi membawa kesan dan makna yang mendalam dari
masyarakat.

2. Fungsi individual
Seni lukis yang dihasilkan dari ide, ekspresi, dan perasaan akan memuat kebutuhan jasmani dan rohani
seniman itu sendiri. Karya seni lukis dari seniman dapat diakui oleh orang lain atau penikmat seni dengan
sejumlah rupiah. Jika dibandingkan dengan antusias seni di Italia, Prancis, Amerika, dan negara maju
lainnya, penghargaan atas seni lukis di Indonesia kepada seorang seniman memang belum banyak. Tetapi,
hal itu bukan menjadi hambatan untuk berkarya, di era digital sekarang seni lukis dapat dipublikasi
hingga seluruh belahan dunia.

Selain penghargaan jasmani, seni lukis dapat memenuhi kebutuhan rohani sang seniman. Hal itu berarti
proses pertama penciptaan seni lukis hingga akhir, seorang seniman dapat mengekspresikan seluruh isi
hati dan perasaannya, baik itu perasaan senang, sedih, atau terluka. Seni lukis memiliki ciri khas, di mana
perasaan seniman akan mudah terlihat dalam karyanya.

B. Tujuan seni lukis


a. Tujuan religius

Seorang seniman lukis memiliki kemampuan yang dapat membuat lukisan atau hasil karyanya memuat
nilai-nilai keagungan tuhan yang maha esa, nenek moyang, para leluhur atau dewa. Bukti bahwa seni
lukis memiliki tujuan religius terlihat pada pada lukisan gua-gua leang di Maros, Sulawesi Selatan.

b. Tujuan magis

Selain bertujuan kepada nilai religiusitas, lukisan juga memiliki tujuan magis dan berisi mantra-mantra
tertentu. Karya seni lukis itu dapat terbilang primitif dan memberikan kesan misterius bagi siapa saja yang
melihatnya. Contoh lukisan yang memuat nilai-nilai magis dan misterius misalnya, lukisan bali yang
menggambarkan sosok dewa penunggu kuil. Konon, orang-orang Bali percaya bahwa lukisan tersebut
akan memberikan daya tarik terhadap tempat tertentu.

c. Tujuan simbolis

Seorang seniman seni lukis yang mampu memperlihatkan dan merepresentasikan cita-cita kehidupan
seseorang. Cita-cita yang luhur akan diaplikasikan dalam sebuah lukisan yang didalamnya terdapat tokoh
terpandang. Contoh lukisan yang dapat melambang ketokohan seseorang dapat diketahui dari lukisan
Pangeran Diponegoro yang sedang berdialog dengan Jenderal de Kock.

d. Tujuan estetis

Bagi seniman seni lukis yang dapat menampilkan tujuan estetis biasanya akan terlihat dari kekuatan
keindahan dari pemandangan suatu daerah. Tujuan estetis dapat dilihat pada banyak seni lukis di rumah,
kantor, dan tempat-tempat umum. Lukisan tersebut biasanya menggambarkan air terjun, sungai, atau
sawah di sebuah desa.

e. Tujuan komersil

Lukisan dengan tujuan komersial biasanya mengutamakan nilai ekonomi dalam setiap karyanya. Lukisan
dengan pengerjaan cepat dan sederhana banyak ditemukan di tempat-tempat ramai. Misalnya seperti jasa
melukis wajah di jalanan.

f. Tujuan ekspresi

Pada tujuan ekspresi, seniman hanya ingin meluapkan emosi dan ekspresinya ke dalam sebuah karya, baik
itu di kanvas atau kertas atau media apapun. Tujuan ini biasanya dimiliki seniman-seniman yang sedang
dalam keadaan emosional dan membutuhkan butuh sebagai tempat berekspresi. Hampir semua orang
mampu melukis dengan tujuan ekspresi yang satu ini. Melukis membuat lega dan ringan sehingga
dianggap mampu menjadi terapi kejiwaan di kala stress. Oleh karena itu, ciri khas dari lukisan ini hanya
bisa dilihat dari penggunaan corak, warna, bentuk, hingga media.

2. Aliran seni lukis


Setiap lukisan yang pernah dibuat memiliki ciri khas, tema, teknik masing-masing. Ciri khas atau
karakter dari setiap lukisan biasanya disebut dengan gaya atau aliran. Menurut cara
pengungkapannya, penggolongan gaya dan aliran karya seni dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
representatif, deformatif dan nonrepresentatif.
A. Representatif
Representatif atau perwujudan dimaksudkan bahwa gaya seni rupa yang menggunakan kenyataan
pada alam atau kehidupan sehari-hari manusia dalam masyarakat. Gaya atau aliran seni rupa
representatif dibagi dalam tiga kategori, yaitu naturalisme, realisme, dan romantisme,
a. Aliran Naturalisme
Aliran naturalis banyak kita temui dalam sehari-hari. Aliran seni lukis ini banyak menampilkan
keadaan alam, melukiskan segala sesuatu sepersis mungkin dengan kenyataannya. Aliran
membutuhkan ketelitian yang tinggi, sehingga aliran ini membutuhkan kemampuan dan ketekunan
untuk mewujudkan karyanya. Tokoh aliran naturalisme antara lain:
 Wahidi
 Abdullah Suryobroto
 Basuki Abdullah
 Mas Pringadi
 Rubens
 John Constabel
 Thomas Cole
 William Bliss Baker
b. Aliran Realisme
Aliran realisme adalah aliran seni rupa yang mempunyai perspektif, di mana dunia ini tanpa ilusi.
Aliran realisme akan menjadikan subjek atau objek yang dilukis ditampilkan apa adanya, sesuai
dengan kenyataan sehari-hari, tanpa adanya dramatisasi, bahkan dipilih hanya yang terlihat indah.
Tokoh realisme antara lain:
 Wardoyo
 Trubus
 Tarmizi
 Dullah
 Gustave Courbet
 Jean-François Millet
 Edouard Manet
c. Romantisisme
Aliran romantisisme yang biasa disebut romantisme yang sebetulnya kurang tepat. Aliran ini banyak
terdapat pada karya dengan tujuan mengungkapkan hal yang masih representatif namun dengan cara
yang dramatis. Aliran digunakan untuk menunjukan peristiwa yang dahsyat atau kejadian-kejadian
penting dalam sejarah dengan dramatis.
Tokoh romantisisme adalah:
 Raden Saleh
 Francisco Goya
 Caspar David Friedrich
 J.M.W Turner

B. Deformatif
Deformatif merupakan aliran yang mengubah bentuk asli dari objek atau subjek yang dilukis. Hal ini
dilakukan agar dapat menghasilkan bentuk baru namun tidak benar-benar meninggalkan bentuk dasar
aslinya. Aliran seni rupa yang termasuk dalam gaya deformatif yaitu impresionisme, surealisme,
kubisme, dan ekspresionisme:
c. Impresionisme
Impresionisme pada dasarnya merupakan aliran yang lebih menonjolkan kesan atau perasaan
daripada kenyataan itu sendiri. Pada seni lukis, aliran ini bertujuan hanya menggambarkan kesan
sederhana dari apa yang dilukiskan.
Tokoh aliran impresionisme adalah:
 S. Sudjojono
 Claude Monet
 Paul Cezanne
 Paul Gauguin
 Georges Seurat

d. Surealisme
Surealisme pada dasarnya merupakan gagasan yang bersifat spontan yang berasal dari alam mimpi
atau alam bawah sadar. Aliran ini mengutamakan sesuatu yang tidak nyata, non rasional dalam
citraan manusia. Aliran ini biasanya menggambarkan manusia yang melayang atau bahkan manusia
setengah hewan. Alilran surealisme membuat lukisan tampak seperti pada mimpi.
Tokoh surealisme antara lain:
 Salvador Dali
 Rene Magritte
 Frida Kahlo
e. Kubisme
Kubisme sendiri merupakan bentuk permulaan seni abstrak, yang mana mengutamakan bentuk
bidang bersiku-siku, seperti segi empat atau objek geometris lainnya untuk disusun ulang menjadi
sebuah karya seni lukisan.
Tokoh kubisme antara lain:
 Pablo Picasso
 Georges Braque
 Juan Gris
f. Ekspresionisme
Ekspresionisme merupakan aliran seni rupa yang mengunggulkan ekspresi dari dalam jiwa.
Ekspresionisme lebih mengutamakan ekspresi individu atau perasaaan seniman dibandingkan dengan
hal-hal diluar jiwa manusia, seperti peniruan alam.
Tokoh-tokoh ekspresionisme meliputi:
 Affandi
 Edvard Munch
 Ernst Ludwig Kirchner
C. Nonrepresentatif
Nonrepresentatif adalah gaya yang tidak merepresentasikan atau tidak menggambarkan sesuatu.
Gaya ini merupakan kebalikan dari representatif. Bentuk dasar dari gaya ini memang bertujuan untuk
meninggalkan bentuk asli dari subjek atau objek. Nonrepresentatif tidak ditujukan untuk meniru
alam. Lukisan ini lahir dari bentuk-bentuk geometris sederhana, banyak garis, atau hanya blok-blok
warna yang terbebaskan dari bentuk alam. Aliran-aliran nonrepresentatif antara lain abstrak
ekspresionisme dan formalisme.
a. Abstrak Ekspresionisme
Aliran abstrak ekspresionisme merupakan aliran yang mendasarkan pada ekspresi spontan untuk
menciptakan karya abstrak. Pelukis abstrak ekspresionisme sangat menyukai untuk melemparkan cat
langsung ke kanvas, menggunakan benda-benda selain kuas untuk mengecat. Aliran ini menekankan
pada permainan ekspresi karena tidak memiliki aturan sendiri. Tokoh-tokoh Abstrak Ekspresionisme
antara lain:
 Jackson Pollock
 Willem de Kooning
 Mark Rothko
 Helen Frankenthaler
 Clyfford Still
b. Formalisme
Formalisme adalah aliran yang sebenarnya sederhana karena hanya menggunakan bentuk-bentuk
dasar geometris seperti segi empat, persegi panjang, segitiga atau hanya garis. Namun, aliran
formalisme membutuhkan keahlian khusus agar dapat menciptakan keindahan. Tokoh formalisme
antara lain:
 Jasper Johns
 James McNeill Whistler

3. Alat dan bahan berkarya seni lukis
Media berkarya seni rupa dua dimensi (seni lukis) meliputi bahan dan alat untuk melukis. Beragam
pilihan, alat, bahan, dan media yang digunakan sesuai jenis dan gaya karya yang diinginkan. Media
berkarya seni lukis sangat beragam tergantung dari teknik yang digunakan.
Inilah Alat dan Bahan Saat Berkarya Seni lukis
A. Pastel Dan Krayon.
Dua jenis media ini secara fisik, bentuknya hampir sama, sehingga kalian sering kali keliru ketika
membelinya tetapi sifat dan bahanya tidak sama. Crayon Oil Pastel terbuat dari pasta minyak yang
dicampur dengan pewarna. Crayon jenis ini memiliki sifat lembut, mudah bercampur, akan tetapi,
sangat mudah habis dan meninggalkan kotoran.
Pastel (Oil Pastel) biasanya terbuat dari lilin dan minyak. Pastel sering dihubungkan dengan warna-
warna yang lembut. Sedangkan Crayon terbuat dari bahan kaolin dengan tepung warna sehingga
terlihat lebih mengkilap dan keras. Sehingga krayon lebih banyak mengandung lilin, sehingga
warna yang dihasilkan krayon cenderung mengkilap dan sedikit berminyak.
B. Cat (pewarna)
Bahan pewarna ini dibedakan berdasarkan pengencernya yaitu:
 Cat air (berbasis air)
Cat air (berbasis air), jenisnya ada 2 yaitu water colour yang bersifat transparan dan poster
colour yang bersifat plakat. Bahan utama cat air berupa pigmen halus atau serbuk warna (dye)
yang dicampur dengan gum arabic sebagai bahan baku, serta gliserin atau madu untuk
menambah kekentalan dan daya rekat pigmen warna ke permukaan bidang gambar.
 Cat Minyak (berbasis minyak)
Cat minyak yaitu terbuat dari partikel-partikel pigmen warna yang disuspensi dengan media
minyak. Berbeda dengan cat akrilik yang mudah cepat mengering, namun cat minyak
membutuhkan waktu untuk pengeringanya.
 Cat Akrilik
Cat Akrilik terbuat dari plastik berbasis polietilen yang akan mengeras ketika kering. Berbagai
macam pigmen kemudian ditambahkan kedalam emulsi polimer akrilik untuk mendapatkan
berbagai warna cat yang berbeda.
C. Kuas
Kuas merupakan alat yang digunakan untuk mengulas cat ke media lukis. Jenis dan bentuk kuas
beragam dari bentuk, ukuran, serta harga yang sangat bervariasi.
D. Pisau Palet
Terbuat dari alumunium tipis, fungsinya adalah untuk mencampur cat seperti layaknya kuas juga
untuk membuat efek-efek goresan pada media lukis.
E. Palet
Palet adalah media yang digunakan untuk tempat mencampur cat. Ada palet berbagai jenis dan
ukuran. Untuk media seperti cat air, palet yang dipakai adalah yang ada lengkungan tempat air,
sedangkan bentuk palet cat minyak berbentuk datar, ditambahkan lubang untuk pegangan.
F. Kanvas
Kanvas merupakan bahan media yang umum dipakai sebagai media dalam melukis, kanvad
menggunakan bahan linen atau bahan katun.

https://www.rapintar.my.id/2021/08/inilah-alat-dan-bahan-saat-berkarya-seni-lukis.html

4. Teknik berkarya seni lukis

Seni lukis memiliki sejarah yang panjang dalam perkembangannya dan pada setiap era memiliki tujuan
dan fungsi tertentu. Selain banyak aliran, seni lukis juga memiliki beberapa teknik yang digunakan
oleh para seniman. Teknik yang berbeda juga akan menghasilkan karya yang berbeda. Teknik seni
lukis juga terdiri dari beberapa ragam berdasarkan sudut pandang tinjauannya.
A. Teknik Seni Lukis Secara Umum
Perlu kita ketahui, bahwa ada bermacam-macam teknik dalam melukis dan setiap orang pasti akan
memilih teknik sesuai dengan kemampuannya. Teknik seni lukis tentu sangat penting untuk
menghasilkan lukisan yang bagus. Dan secara umum teknik lukis dibagi menjadi lima yang dapat
digunakan secara luas dan dalam ruang lingkup melukis sehari-hari.

a. Cara melukis dengan teknik aquarel


Teknik aqurel adalah teknik melukis dengan menggunakan cat air (aquarel) dengan sapuan warna yang
tipis, sehingga lukisan yang dihasilkan bernuansa transparan. Agar menghasilkan sapuan yang tipis
dan ringan, alangkah baiknya kamu menggunakan cat yang sedikit encer.
Tips:
 Pilihlah cat air yang berkualitas. Kertas yang paling sesuai adalah kertas aquarel. Tidak
dipungkiri memang, harga dan kualitas biasanya berjalan beriringan. Namun untuk kebutuhan
bahan, bisa juga disesuaikan dengan budget yang sudah disesuaikan.
 Pilihlah kertas yang cocok. Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan sesuai dengan teknik ini,
gunakanlah kertas aquarel. Walaupun dilihat dari segi harga relatif lebih mahal. Namun kamu
juga bisa menggunakan kertas gambar biasa.
 Pilihlah kuas yang sesuai. Ada beragam merek kuas, pilih saja kuas dengan budget yang sudah
ditentukan.
b. Cara melukis dengan teknik plakat
Berbeda dengan teknik seni lukis aquarel yang terkesan transparan. Teknik plakat merupakan teknik
melukis yang menggunakan cat air, cat akrilik maupun cat minyak dengan sapuan tebal dan komposisi
cat yang kental. Sehingga memberi kesan yang colorfull pada setiap karya.
Teknik seni lukis ini sering digunakan oleh pelukis professional untuk menghasilkan lukisan yang
mempesona dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.

c. Cara melukis dengan teknik spray


Teknik spray adalah teknik melukis dengan cara menyemprotkan cat ke media lukis. Tujuan
menggunakan teknik ini yakni untuk menghasilkan lukisan yang lebih halus dan tampak lebih visual.
Kamu mungkin sering melihat graffiti di tembok-tembok jalan, itulah salah satu contoh melukis
dengan teknik spray.

d. Cara melukis dengan teknik pointilis


Teknik ini membutuhkan kesabaran yang lebih daripada teknik lukis lainnya, karena cara kerjanya
dengan menggunakan titik-titik untuk menghasilkan lukisan yang menawan. Sering kali para pelukis
menggunakan gradasi warna untuk mengatur gelap terang lukisan.
Menariknya hasil lukisan Teknik Pointilis bisa di implementasikan juga pada kaos, namun tentu
butuh konveksi kaos terpercaya untuk membuatnya.

e. Cara melukis dengan teknik tempera


Teknik lukis tempera merupakan teknik melukis dengan cara mencampurkan kuning telur ke dalam
cat sebagai bahan perekat. Lukisan ini sebagian menggunakan kayu sebagai kanvasnya dan ada juga
yang langsung melukiskan ke tembok.
Teknik tempera sempat menunjukkan masa jayanya di eropa antara tahun 1200 hingga 1500an.
Duccio dan Simone Martini adalah diantara seniman Italia yang terkenal dengan menggunakan
teknik ini.

Teknik Seni Lukis Cat Minyak


Seni lukis cat minyak adalah proses melukis dengan menggunakan pigmen yang terikat dengan
media minyak pengering. Minyak pengering yang biasa digunakan seperti minyak biji rami, minyak
kenari dan minyak poppyseed.
Seorang seniman mungkin saja menggunakan minyak yang berbeda-beda dalam sebuah lukisan,
tergantung efek yang diinginkannya. Secara umum teknik seni lukis cat minyak dibagi menjadi
menjadi tiga, antara lain :
f. Teknik basah
Teknik basah merupakan teknik melukis dengan cara mengencerkan cat minyak dengan
menggunakan linseed oil atau minyak cat. Setelah cat diencerkan dalam kekentalan tertentu, barulah
di poleskan di atas permukaan kanvas.
Kuas yang biasa digunakan dalam teknik ini adalah kuas dengan bulu panjang.
Kelebihan:
 Membutuhkan cat minyak yang relatif sedikit.
 Cat minyak yang menempel di palet masih bisa digunakan.
 Lukisan terlihat bersih dan proses memblok warga cenderung lebih cepat.

g. Teknik Kering
Kebalikan dengan teknik basah, teknik kering berarti melukis tanpa menggunakan linseed
oil atau minyak cat. Kuas yang digunakan pada teknik kering haruslah dalam keadaan kering
serta tidak berminyak. Untuk teknik ini disarankan menggunakan cat yang baru keluar dari
dalam tube. Teknik kering cocok digunakan untuk melukis dengan kesan volume serta
keruangan, seperti naturalism, realism dan surelism.
Kelebihan:
• Lebih mudah menghapus warna dengan menumpuk warna lain
• Lebih mudah mengontrol detil lukisan
• Lebih mudah membentuk objek, kesan ruang dan volume
• Cat akan lebih cepat kering
h. Teknik Campuran
Teknik ini merupakan kombinasi antara teknik basah dan teknik kering. Dengan teknik
campuran kita bisa saling menutupi kekurangan dari teknik basah dan teknik kering.
Teknik ini diawali dengan menggunakan teknik kering terlebih dahulu baru kemudian
disusul teknik basah, dengan cara memblok warna sambil menambahkan intensitas minyak
cat secara perlahan hingga sampai tahap akhir lukisan.
Kelebihan:
 Pewarnaan lebih cepat (dengan teknik basah)
 Lebih mudah membentuk objek (dengan teknik kering)
 Detil tampak lebih bagus
Daftar pustaka :

http://digilib.isi.ac.id/5545/1/Pengertian%20Seni%20Lukis%20Beserta%20Definisi%2C%20Tujuan%2C%20dan%
20Unsur-Unsurnya.PDF

https://katadata.co.id/intan/berita/6201e12663d18/seni-lukis-pengertian-menurut-para-ahli-aliran-unsur-dan-teknik

https://www.gramedia.com/literasi/seni-lukis/
https://www.rapintar.my.id/2021/08/inilah-alat-dan-bahan-saat-berkarya-seni-lukis.html

https://notepam.com/teknik-seni-lukis/

C. Latihan dan kunci jawaban / Rubrik


Soal pertemuan 1
1. Jelaskan pengertian seni lukis secara umum !
Jawaban : Seni lukis merupakan salah satu cabang seni rupa berbentuk 2 dimensi yang
diwujudkan dalam bidang seperti kanvas, papan, kertas, dan lainnya. Karya dari seni lukis
ini disebut dengan lukisan. Sedangkan orang yang membuat karya seni lukis disebut sebagai
pelukis.

2. Jelaskan yang dimaksud fungsi sosial di dalam seni lukis !


Jawaban : Fungsi sosial dari sebuah karya seni lukis akan tampak apabila dapat memberikan
kegunaan bagi banyak orang. Karya seni dapat memiliki fungsi sosial yaitu dengan syarat seorang
seniman harus berhasil menunjukan nilai sosial atau setidaknya bisa diterima oleh masyarakat.
Sebutkan alat dan bahan di dalam melukis secara sederhana !

3. Sebutkan 6 tujuan seni lukis !


Jawaban :
 Tujuan religius
 Tujuan magis
 Tujuan simbolis
 Tujuan estetis
 Tujuan komersil
 Tujuan ekspresi

4. Jelaskan yang dimaksud aliran naturalisme dan realisme !


Jawaban : Aliran naturalis banyak kita temui dalam sehari-hari. Aliran seni lukis ini banyak
menampilkan keadaan alam, melukiskan segala sesuatu sepersis mungkin dengan kenyataannya.
Aliran membutuhkan ketelitian yang tinggi, sehingga aliran ini membutuhkan kemampuan dan
ketekunan untuk mewujudkan karyanya.

Aliran realisme adalah aliran seni rupa yang mempunyai perspektif, di mana dunia ini tanpa ilusi.
Aliran realisme akan menjadikan subjek atau objek yang dilukis ditampilkan apa adanya, sesuai
dengan kenyataan sehari-hari, tanpa adanya dramatisasi, bahkan dipilih hanya yang terlihat indah.

5. Jelaskan yang dimaksud aliran romantisme !


Jawaban: Aliran romantisisme yang biasa disebut romantisme yang sebetulnya kurang tepat.
Aliran ini banyak terdapat pada karya dengan tujuan mengungkapkan hal yang masih representatif
namun dengan cara yang dramatis. Aliran digunakan untuk menunjukan peristiwa yang dahsyat atau
kejadian-kejadian penting dalam sejarah dengan dramatis.
Media pembelajaran

Sekolah : SMA Kertya Wisata Mataram


Mata Pelajaran/Tema/Subtema : Seni budaya /apresiasi karya seni rupa dua
dimensi /medium berkarya seni lukis.
Kelas/Semester : XII/ 1(Ganjil)

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) menerapkan metode team accelerated instruction dan diskusi
peserta didik diharapkan mampu :
1. Memahami pengertian seni lukis.
2. Memaami aliran seni lukis.
3. Memahami alat dan bahan berkarya seni lukis.
4. Memahami langkah-langkah dan teknik berkarya seni lukis.
B. MATERI POKOK
(Medium berkarya seni lukis)
Pertemuan 1
 Memahami pengertian seni lukis
 Memahami aliran seni lukis.
Pertemuan 2
 Memahami alat dan bahan berkarya seni lukis.
 Memahami langkah-langkah dan teknik berkarya seni lukis.

C. JENIS MEDIA YANG DIKEMBANGKAN :


 Pertemuan 1 : Power point menampilkan slide materi pengertian seni luki dan
aliran seni lukis beserta contoh karyanya .
 Pertemuan 2 : power poin mengenai materi dan menayangkan vidio alat dan
bahan berkarya seni lukis dan langkah-langkah dan tekniknya
D. BAHAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN
a. Bahan : Foto dan video
b. Alat : Laptop, proyektor, camera dan speaker

E. LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN
 Langkah I : Guru menyiapkan bahan- bahan dari berbagai macam sumber
yang digunakan untuk membuat Power Point dan mencari video
pembelajaran tentang medium berkarya seni lukis..
 Langkah II : Guru memasukan materi pembelajaran disertai dengan contoh
contoh bisa berupa gambar dan video.
 Langkah III : Guru Membuat Power Point materi. Pada pertemuan 1 Power Point
menampilkan Slide pengertian seni lukis dan aliran seni lukis.
Pertemuan 2, power poin dan menayangkan vidio alat dan bahan berkarya seni
lukis, langkah-langkah dan teknik berkarya seni lukis.
F. LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN
Pertemuan 1
 Langkah 1:
Guru dan peserta didik bersama- sama mengamati Power Point yang
sudah dibuat
 Langkah 2:
Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok
 Langkah 3:
Guru memberikan intruksi untuk berdiskusi mengenai pengertian seni lukis dan
aliran seni lukis.
 Langkah 5:
Peserta didik mendiskusikan, guru sebagai fasilitator, motivator
 Langkah 6:
Peserta didik diberikan waktu mencatat dan menyusun hasil
pengamatan secara individu
 Langkah 7:
Peserta didik diberikan soal essay tertulis untuk di jawab
 Langkah 8 :
Guru memberi penguatan hasil pembelajaran dan memberikan arahan
mengenai apa yang harus dilakukan di pertemuan selanjutnya
Pertemuan 2
 Langkah 1:
Guru dan peserta didik bersama- sama mengamati Power Point yang
sudah dibuat dan menyaksikan tayangan vidio tentang alat dan bahan
berkarya seni lukis.
langkah-langkah dan teknik berkarya seni lukis.
 Langkah 2:
Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok
 Langkah 3:
Peserta didik berdiskusi dan mengerjakan tugas individu
 Langkah 5:
Peserta didik mempresentasikan tugasnya secara individu
 Langkah 6:
Guru mengapresiasi hasil kegiatan siswa dengan memberikan
penilaian dan pengargaan tentang apa yang sudah dicapai.
 Langkah 7:
Guru memberi penguatan hasil pembelajaran dan memberikan arahan
mengenai apa yang harus dilakukan di pertemuan selanjutnya.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD )

Materi: Medium berkarya seni lukis Kelas : XII


Alokasi Waktu : 45 Menit
Petunjuk: Angggota Kelompok:
1. Diskusikan LKPD ini bersama anggota kelompok
kalian 1. ………….........
2. Isilah titik-titik pada setiap pertanyaan yang ada 2. ……….............
dengan teliti 3. ……….…........
3. Jika mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan,
dapat bertanya kepada Guru. 4. ...............……..

Kompetensi yang diharapkan tercapai:


Medium berkarya seni lukis
Lakukan aktivitas berikut secara runtut.

A. Persiapan
1. Berdoalah sebelum memulai kegiatan.
2. Siapkan buku catatan dan alat tulis.

B. Kegiatan Inti
Selesaikan soal berikut dengan tepat dan benar

• Uraikan dengan jelas aliran seni lukis !


• Uraikan dengan jelas alat, bahan, langkah-langkah dan teknik seni lukis !
Pertemuan ke 1

KISI-KISI PENULISAN SOAL

Jenjang Pendidikan : SMA Kertya Wisata Mataram


Mata Pelajaran/Tema/Subtema : Seni budaya /apresiasi karya Seni rupa dua
dimensi / medium berkarya seni lukis
Kelas/Semester : XII / 1(ganjil)
Jumlah Soal :5
Bentuk Soal : ESSAY

No. KD Materi Indikator Soal Level Kognitif Nomor Soal Bentuk Soal
1 3.3 Medium berkarya 1. Pengertian seni lukis. Level 1 1 ESSAY
seni lukis 2. Fungsi seni lukis. Level 1 2 ESSAY
3. Tujuan seni lukis Level 1 3 ESSAY
Pengertian seni lukis 4. Aliran seni lukis. Level 1 4 ESSAY
dan aliran seni lukis. 5. Aliran seni lukis. Level 1 5 ESSAY
INSTRUMEN PENILAIAN TES TERTULIS
Jenjang Pendidikan : SMA Kertya Wisata Mataram
Mata Pelajaran/Tema/Subtema : Seni budaya /apresiasi karya seni rupa dua
dimensi /medium berkarya seni lukis
Kelas/Semester : XII / 1(ganjil)
Jumlah Soal :5
Bentuk Soal : ESSY

Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal Nomor Soal Instrumen (Soal) Jawaban

3.1 Medium berkarya Pengertian seni 1 1. Jelaskan pengertian seni : Seni lukis merupakan salah satu
seni rupa dua dimensi lukis. lukis secara umum ! cabang seni rupa berbentuk 2
dimensi yang diwujudkan dalam
bidang seperti kanvas, papan,
kertas, dan lainnya. Karya dari
seni lukis ini disebut dengan
lukisan. Sedangkan orang yang
membuat karya seni lukis disebut
sebagai pelukis.

Fungsi seni lukis. 2 2. Jelaskan yang dimaksud Fungsi sosial dari sebuah karya
fungsi sosial di dalam seni lukis akan tampak apabila
Pengertian seni seni lukis ! dapat memberikan kegunaan bagi
lukis dan aliran seni banyak orang. Karya seni dapat
lukis. memiliki fungsi sosial yaitu
dengan syarat seorang seniman
harus berhasil menunjukan nilai
sosial atau setidaknya bisa
diterima oleh masyarakat.
Sebutkan alat dan bahan di dalam
melukis secara sederhana !
Tujuan seni lukis 3 3. Sebutkan 6 tujuan seni  Tujuan religius
lukis !  Tujuan magis
 Tujuan simbolis
 Tujuan estetis
 Tujuan komersil
 Tujuan ekspresi

Aliran seni lukis. 4. Jelaskan yang dimaksud Aliran naturalis banyak kita temui
4 dalam sehari-hari. Aliran seni
aliran naturalisme dan
lukis ini banyak menampilkan
realisme ! keadaan alam, melukiskan segala
sesuatu sepersis mungkin dengan
kenyataannya. Aliran
membutuhkan ketelitian yang
tinggi, sehingga aliran ini
membutuhkan kemampuan dan
ketekunan untuk mewujudkan
karyanya.
5 5. Jelaskan yang dimaksud Aliran romantisisme yang biasa
Aliran seni lukis
aliran romantisme ! disebut romantisme yang
sebetulnya kurang tepat. Aliran ini
banyak terdapat pada karya
dengan tujuan mengungkapkan
hal yang masih representatif
namun dengan cara yang dramatis.
Aliran digunakan untuk
menunjukan peristiwa yang
dahsyat atau kejadian-kejadian
penting dalam sejarah dengan
dramatis.
RUBRIK PENILAIAN TES TERTULIS

Jenjang Pendidikan : SMA Kertya Wisata Mataram


Mata Pelajaran/Tema/Subtema : Seni budaya /apresiasi karya seni rupa dua
dimensi /medium berkarya seni lukis
Kelas/Semester : XII / 1(ganjil)
Jumlah Soal :5
Bentuk Soal : ESSAY

Nomor Soal Skor Kriteria Penilaian


1 5 Peserta didik menjawab dengan benar sesuai dengan kunci jawaban
1 Peserta didik tidak menjawab dengan benar sesuai dengan kunci jawaban
2 10 Peserta didik menjawab dengan benar sesuai dengan kunci jawaban
1 Peserta didik tidak menjawab dengan benar sesuai dengan kunci jawaban
3 10 Peserta didik menjawab dengan benar sesuai dengan kunci jawaban
1 Peserta didik tidak menjawab dengan benar sesuai dengan kunci jawaban
4 10 Peserta didik menjawab dengan benar sesuai dengan kunci jawaban
1 Peserta didik tidak menjawab dengan benar sesuai dengan kunci jawaban
5 15 Peserta didik menjawab dengan benar sesuai dengan kunci jawaban
Total Skor Maksimal = 50
Nilai = Jumlah nilai siswa per soal x 100 =
Jumlah bobot soal
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Jenjang Pendidikan : SMA Kertya Wisata Mataram
Mata Pelajaran/Tema/Subtema : Seni budaya /apresiasi karya seni rupa dua
dimensi /medium berkarya seni lukis
Kelas/Semester : XII / 1(ganjil)
Tahun Pelajaran : 2022/ 2023

Kompetensi Dasar Sikap Indikator Soal Bentuk Soal Nomor


Butir
3.1 Medium berkarya Menghargai dan Peserta didik menghargai perbedaan agama, suku di dalam kelas Pilihan Ya / 1
seni lukis menghayati ajaran Tidak
agama yang Peserta didik ikut berdoa sesuai kepercayaan dan keyakinannya Pilihan Ya / 2
dianutnya. masing- masing Tidak
Peserta didik berperilaku toleransi terhadap temannya Pilihan Ya / 3
Tidak

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP OBSERVASI


Jenjang Pendidikan : SMA Kertya Wisata Mataram
Mata Pelajaran/Tema/Subtema : Seni budaya /apresiasi karya seni rupa dua
dimensi /medium berkarya seni lukis
Kelas/Semester : XII / 1(ganjil)
Tahun Pelajaran : 2022/ 2023

Nomor Instrumen Ya Tidak


1 Peserta didik menghargai perbedaan agama, suku di dalam kelas
2 Peserta didik ikut berdoa sesuai kepercayaan dan keyakinannya masing- masing
3 Peserta didik berperilaku toleransi terhadap temannya
RUBRIK PENILAIAN SIKAP OBSERVASI

Jenjang Pendidikan : SMA Kertya Wisata Mataram


Mata Pelajaran/Tema/Subtema : Seni budaya /apresiasi karya seni rupa dua
dimensi /medium berkarya seni lukis
Kelas/Semester : XII / 1(ganjil)

Tahun Pelajaran : 2022/ 2023

Nomor Soal Skor Kriteria Penilaian


1 1 Jika peserta didik menghargai perbedaan agama, suku di dalam kelas.
0 Jika peserta didik tidak menghargai perbedaan agama, suku di dalam kelas.
2 1 Jika peserta didik ikut berdoa sesuai kepercayaan dan keyakinannya masing- masing.
0 Jika peserta didik tidak ikut berdoa sesuai kepercayaan dan keyakinannya masing- masing
3 1 Jika peserta didik berperilaku toleransi terhadap temannya.
0 Jika peserta didik tidak berperilaku toleransi terhadap temannya.
Kriteria Penilaian Sikap:
 Jika peserta didik mendapatkan skor 3, maka peserta didik memiliki sikap SB (Sangat Baik)
 Jika peserta didik mendapatkan skor 2, maka peserta didik memiliki sikap B (Baik)
 Jika peserta didik mendapatkan skor 1, maka peserta didik memiliki sikap C (Cukup)
 Jika peserta didik mendapatkan skor 0, maka peserta didik memiliki sikap PB (Perlu bimbingan)

Anda mungkin juga menyukai