Anda di halaman 1dari 12

Nama : Rivaldo Matheis Nendissa

NIM : 20228614

Mata Kuliah : Teori Belajar dan Penerapannya Dalam PAK

Tugas : Laporan Baca Buku

Dosen Pengampu : Setiaman Larosa, S, Th, M, Pd.

Judul Buku : Administrasi Pendidikan

Nama Penulis : Drs. H.M. Daryanto

Penerbit : Rineka Cipta

Tahun Terbit : 2011

Cetakan : Pertama

ISBN : 978-979-518-707-3

BAB I

A. Pengertian Administrasi Pendidikan


Dalam bagian awal pada bab pertama dinisi penulis memulai dengan
menjelaskan pengertian dari administrasi. Penulis berkata bahwa untuk dapat
memahami administrasi pendidikan secara keseluruhan, maka perlu terlebih dahulu
titik awal dari pengertian administrasi. Penulis menjelaskan bahwa administrasi ini
berasal dari bahasa latin “ad” dan “ministro”. Ad mempunyai arti “kepada” dan
ministro berarti melayani. Kemudian penulis pun menyimpulkan dengan mengatakan
bahwa secara bebas dapat diartikan bahwa administrasi itu merupakan pelayanan atau
pengabdian terhadap subjek tertentu.

Penulis mengatakan bahwa kini administrasi itu lebih mengalami


perkembangan yang pesat sehingga administrasi ini mempunyai pengertian atau
konotasi yang luas. Administrasi pendidikan mengandung dua pokok pikiran yaitu
administrasi dan pendidikan. Kemudian penulis juga menjelaskan arti dari
pendidikan, dijelaskan bahwa sebagai proses budaya untuk meningkatkan harkat dan
martabat manusia. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam
lingkungan keluarga, masyarakat dan pemerintah. Penulis menjelaskan bahwa
mengacu pada pengertian yang ada kesenjangan proses pendidikan ini akan lebih
nyata bila dipandang secara sosiologis.

Dari beberapa batasan di atas penulis menyimpulkan bahwa administrasi


pendidikan adalah tindakan untuk mengkoordinasikan perilaku manusia dalam
pendidikan agara sumber daya yang ada dapat ditata sebaik mungkin sehingga tujuan
pendidikan dapat tercapai secara produktif.

B. Dasar dan Tujuan


Dasar
Administrasi akan berhasil baik apabila didasarkan atas dasar-dasar yang
tepat. Dasar diartikan sebagai suatu kebenaran yang fundamental yang dapat
dipergunakan sebagai landasan dan pedoman bertindak dalam kehidupan
bermasyarakat.

Penulis menjabarkan bahwa ada beberapa dasar yang perlu diperhatikan agar
administrator dapat mencapai sukses dalam tugasnya. Terdapat banyak dasar
adminstrasi antara lain.
a. Prinsip efisiensi
Seorang administrator akan berhasil dalam tugasnya bilamana dia efisien
dalam menggunakan semua sumber tenaga dana dan fasilitas yang ada.
b. Prinsip pengelolaan
Administrator akan memperoleh hasil yang paling efektif dan efisien
melalui orang-orang lain dengan jalan melakukan pekerjaan manajemen,
yakni merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengontrol.
c. Prinsip pengutamaan tugas pengelolaan\
Jika disertai pekerjaan manajemen dan operatif dalam waktu yang sama,
seseorang administrasi cenderung untuk memberikan prioritas utama pada
pekerjaan operatif.
d. Prinsip kepemimpinan yang efektif
Seorang administrator yang berhasil dalam tugasnya apabila ia
menggunakan gaya kepemimpinan yang efektif, yakni memperhatikan
dimensi-dimensi hubungan antar manusia (human relationship), dimensi
pelaksanaan tugas dan dimensi situasi dan kondisi yang ada.
e. Prinsip kerjasama
Seseorang administrator akan berhasil baik dalam tugasnya bila ia mampu
mengembangkan kerjasama di antara orang-orang yang terlibat, baik
secara horizontal maupun secara vertikal.

Penulis menambahkan bahwa ada juga asas yang dapat dipergunakan sebagai
landasan kerja kegiatan administrasi pendidikan di sekolah yaitu asas idiil dan asas
landasan operasional.

Tujuan

Pada bagian ini penulis menjelaskan bahwa kalau kita memperhatikan


rumusan administrasi pendidikan di atas, sesungguhnya dapat dibayangkan mengenai
apa yang menjadi tujuan administrasi itu. Tujuannya tidak lain adalah agar semua
kegiatan itu mendukung tercapainya tujuan pendidikan atau dengan kata lain
administrasi digunakan di dunia pendidikan adalah agar tujuan pendidikan tercapai.
Seperti yang diutarakan bahwa ada empat tujuan administrasi yaitu efektifitas
produksi, efisiensi, kemampuan menyesuaikan diri dan kepuasan kerja. Keempat
tujuan tersebut digunakan sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan suatu
penyelangaraan sekolah.

Penulis menuliskan bahwa kiranya dari penjelasan ini dapat dipahami yaitu
tujuan administrasi pendidikan di sekolah adalah mempersiapkan situasi di sekolah,
agar pendidikan dan pengajaran berlangsung baik, sehingga tercapai tujuan khusus
sekolah tersebut. Secara singkat administrasi pendidikan di sekolah bertujuan
menciptakan situasi yang memungkinkan anak mempunyai pengetauan dasar yang
kuat untuk melanjutkan pelajaran, mempunyai suatu kecakapan dan keterampilan
khusus untuk dapat hidup sendiri dan dalam masyarakat serta mempunyai sikap hidup
sebagaimanusia Pancasila dengan pengabdian untuk pembangunan masyarakat
Pancasila Indonesia.
Penulis menjabarkan bahwa unsur lain yang penting dikemukakan dalam
pendidikan ini dan mempunyai hubungan yang erat dengan administrasi pendidikan
ialah unsur manusia. Pendidikan adalah upaya manusia untuk manusia itu sendiri.
Dan itulah merupakan tugas dan kewajiban administrasi pendidikan yang berkaitan
dengan manusia sebagai individu, anggota masyarakat dan abdi Allah.

C. Ruang Lingkup
Pada bagian yang ketiga dari bab satu penulis menjabarkan dan menjelaskan
bahwa ada juga bidang-bidang yang tercakup dalam administrasi pendidikan. Tetapi
yang sangat penting dan perlu diketahui oleh para kepala sekolah dan guru-guru pada
umumnya ialah sebagai berikut:
a. Bidang tata usaha, ini meliputi:
 Organisasi dan struktur pegawai tata usaha
 Anggaran belanja keuangan sekolah
 Masalah kepegawaian dan personalia sekolah
 Keuangan dan pembukuannya
 Korespondensi/surat menyurat
 Masalah pengangkatan, pemindahan, penempatan, laporan,
pengisian buku induk, ropor dan sebagainya
b. Bidang personalia murid, yang meliputi antara lain:
 Organisasi murid
 Masalah kesehatan murid
 Masalah kesejahteraan murid
 Evaluasi kemajuan murid
 Bimbingan dan penyuluhan bagi murid
c. Bidang personalia guru, antara lain:
 Pengangkatan dan penempatan tenaga guru
 Organisasi personel guru
 Masalah pegawaian
 Masalah kondite dan evaluasi kemajuan guru
 Refreshing dan up-grading guru-gur
d. Bidang pengawasan supervisi, yang meliputi:
 Usaha membangkitkan semangat guru-guru dan pegawai tata usaha
dalam menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baiknya
 Mengusahakan dan mengembangkan kerjasama yang baik antara
guru, murid dan pegawai tata usaha sekolah
 Mengusahakan dan membuat pedoman cara-cara menilai hasil-
hasil pendidikan dan pengajaran
 Usaha mempertinggi mutu dan pengalaman guru-guru pada
umumnya
e. Bidang pelaksanaan dan pembinaan kurikulum:
 Berpedoman dan mengetrapkan apa yang tecantum dalam
kurikulum sekolah yang bersngkutan, dalam usaha mencapai dasar-
dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran
 Melaksanakan organisasi kurikulum beserta metode-metodenya,
disesuaikan dengan pembaruan pendidikan dan lingkungan di
masyarakat

Sementara itu, Dr. Hadari Nawawi menyatakan, bahwa secara umum ruang
lingkup administrasi berlaku juga di dalam administrasi pendidikan. Ruang linkup
tersebut meliputi bidang-bidang kegiatan sebagai berikut:

 Manajemem administratif.
Bidang kegiatan ini yakni disebut juga “management of administrative
function” yakni kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan agar
semua orang dalam organisasi/kelompok kerjasama mengerjakan hal-
hal tepat sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
 Manajemen operatif
Bidang kegiatan ini yakni disebut juga “management of operative
functioj” yakni kegiatan-kegiatan yang bertujuan mengarahkan agar
dalam mengerjakan pekerjaan yang menjadi beban tugas masing-
masing setiap orang melaksanakan dengan tepat dan benar-benar.
BAB II

1. Administrasi Personel Sekolah


Pada bab kedua di bagian awal penulis menjelaskan tentang Administrasi
Personel Sekolah. Penulis menuliskan bahwa untuk bagian ini perlu dibahas secara
lebih mendalam mengenai personel sekolah atau kepegawaian. Kepegawaian disebut
juga personalia atau kekaryawanan dan pegawai tersebut juga personel atau
karyawan. Pepegawai pada suatu sekolah ialah semua manusia yang tergabung di
dalam kerjasam pada suatu sekolah untuk melaksanakan tugas-tugas untuk mencapai
tujuan pendidikan. Mereka ini terdiri dari Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah,
guru, Kepala Tata Usaha, semua karyawan tata usaha termasuk pesuruh. Untuk dapat
bekerja secara baik, artinya antara petugas satu dan petugas lainnyatidak overlap.

Untuk membatasai pokok permasalahan ini maka perlulah dikemukakan


mengenai definisi administrasi personal sekolah. Administrasi personal sekolah
adalah segenap proses penataan personel di sekolah. Penulis juga membedakan
pegawai sekolah negeri yaitu pegawai tetapnya adalah pegawai negeri sedangkan
untuk sekolah swasta pegawai tetapnya dapat pegawai negeri yang diperbantukan dan
juga pegawai yayasan yang memiliki sekolah tersebut.

Untuk sekolah swasta mendapat bantuan guru-guru pegawai negeri disebut


sekolah subsidi, sedangkan sekolah swasta yang tidak mendapatkan bantuan apa-apa
dari pemerintah disebut sekolah swasta yayasan dan sekolah swasta yang mendapat
bantuan keuangan dari pemerintah disebut sekolah swasta berbantuan.

Pedoman penugasan dijelaskan oleh penulis yaitu didasarkan atas


perimbangan kejuruan, kecakapan dan kemampuan pegawai yang bersangkutan. Jam
kerja berdasarkan KEPRES RI No. 58/1964 Pegawai Negeri Sipil diwajibkan bekerja
selama 37 ½ jam/minggu, sedangkan guru SMP dan SMU 24 jam/minggu.
Adapun syarat-syarat pegawai negeri:
 Segi kepribadian
 Kesetiaan
 Kesehata badan
 Kecerdasan
 Kemampuan
 Ketangkasan
 Dan syarat-syarat lain yang khusus diperlukan bagi sesuatu jabatan
negeri yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah

2. Administrasi kurikulum
Pada bagian ini penulis juga menuliskan serta menjelaskan tentang
administrasi kurikulum karena pada jenis dan tingkat sekolah apapun, yang menjadi
tugas utama kepala sekolah ialah menjamin adanya program pengajaran yang baik
bagi murid-murid. Inilah tanggung jawab kepala sekolah yang paling penting dan
banyak tantangannya, sedangkan stafnya mendapat bagian tanggung jawab dalam
membantu usaha pelaksanaan dan pengembangan program pegajaran yang efektif.
Agar supaya kepala sekolah mampu memberikan pimpinan yang efektif dalam bidang
ini hendaknya ia mengetahui berbagai teori mengenai kurikulum dan menyadari
kaitannya dengan kebijaksanaan dan langkah-langkah administratif yang sedang
berlaku.

Ada macam-macam teori dan praktik mengenai kurikulum dan


pengembangannya. kebanyakan para pendidik sepakat mengenai tujuan yang harus
dicapai. perbedaan-perbedaan pendapat ini tidak mungkin diuraikan dalam tulisan Ini
namun ada tujuan kategori masalah yang hampir mencakup perbedaan-perbedaan
tersebut yaitu:

A. Apakah kurikulum itu


Tempo dulu kurikulum dianggap sebagai kumpulan bermacam-macam mata
pelajaran ada beberapa kegiatan dan pengalaman murid-murid di sekolah tidak
cocok dengan batasan kurikulum ini. Karena itu yang disebut kegiatan-kegiatan
ekstrakurikuler berada di luar kurikulum, jadi tidak termasuk di dalamnya.
Pengalaman-pengalaman di sekolah seperti bermain di halaman sekolah, jalan
istirahat dan lain-lain sebangsanya tidak termasuk kurikulum dianggap bukan
pengalaman belajar. Kurikulum memang dianggap sebagai kumpulan-kumpulan
mata-mata pelajaran sampai sekarang masih menguasai sekolah namun disamping
itu guru-guru menyadari tanggung jawab edukatif mereka dalam apa yang disebut
pengalaman-pengalaman-pengalaman ekstrakurikuler para siswa di sekolah

B. Apakah yang harus diajarkan

Sebagai kurikulum maka harus terdiri dari berbagai mata pelajaran yang urutannya
harus disusun secara logis dan terperinci. Ada pula yang berpendapat bahwa
kurikulum harus mencakup seperangkat masalah-masalah luas tertentu yang
bertalian dengan kebudayaan, atau yang berkaitan dengan masalah-masalah
kehidupan umum yang selalu muncul. Di samping itu ada juga yang berpendapat
bahwa program pengajaran harus disusun sekitar masalah-masalah kehidupan anak
sehari-hari yang berbeda-beda pada tiap kelompok umur. Pendidikan lainnya
mempunyai pendapat yaitu kurikulum merupakan modifikasi atau variasi dari
pendapat-pendapat di atas.

C. Apakah yang harus diutamakan dalam kurikulum

Anggapan pertama yaitu karena sekolah didirikan oleh masyarakat untuk


memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, maka program pengajarannya harus
memungkinkan keadaan, latar belakang dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat.
Selain itu Kurikulum harus juga mempertahankan pendirian, karena usaha
pendidikan adalah memilih individu, maka kurikulum harus disusun berdasarkan
keadaan, sifat dan kebutuhan-kebutuhan individu. Kemudian kurikulum juga tidak
ada pertentangan prinsipnya antara kedua anggota di atas. kita tidak usah berpihak
kepada salah satu pendirian, sebab itu benar-benar tidak realistis. Individu hanya
dapat mewujudkan dirinya sebagai individu misalnya berada dalam masyarakat
tempat ia hidup.

D. Bilamana dan Oleh siapa kurikulum harus direncanakan


Pembahasan keempat yang dijelaskan oleh penulis berkisar sekitar masalah
tanggung jawab untuk menentukan harus bagaimana bentuk kurikulum itu, siapa
yang merencanakannya, dan bilamana. Ada yang mengemukakan pendapat bahwa
perencanaan kurikulum adalah pekerjaan yang memerlukan keahlian dan karena
itu harus dikerjakan oleh para ahli dalam bidang perencanaan kurikulum. Menurut
pendapat ini kurikulum harus direncanakan baik-baik sebelumnya, seringkali
secara terperinci mengenai situasi belajar, dan semua murid di semua sekolah
tingkat tertentu mempunyai kurikulum yang kira-kira seragam.

3. Administrasi Sarana dan Prasarana Sekolah

Secara etimologis Prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan.
dalam pendidikan misalnya lokasi/tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga,
uang dan sebagainya. Sedang sarana seperti alat langsung untuk mencapai tujuan
pendidikan. Misalnya ruang, buku, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya.
Pendistribusian Peralatan dan perlengkapan pengajaran ini harus berada dalam
tanggung jawab salah seorang anggota staf yang ditunjuk. Karena pelaksanaan
tanggung jawab ini hanya bersifat ketatausahaan maka kurang tepat jika kepala
sekolah atau guru sendiri yang langsung melaksanakannya. Yang paling tepat
adalah pegawai tata usaha. Kebijaksanaan pendistribusian ini hendaklah
ditekankan kepada prinsip efisien dan fleksibilitas, maksudnya bila diperlukan
sewaktu-waktu segera dapat disediakan.

4. Administrasi Kesiswaan

OSIS merupakan organisasi murid yang resmi diakui dan diselenggarakan


di sekolah dengan tujuan untuk melatih kepemimpinan murid serta memberikan
Wahana bagi murid untuk melakukan kegiatan-kegiatan kokurikuler yang sesuai.
Oleh karena itu supaya pembinaan administrasinya terutama menyangkut
pembinaan pengelolaan organisasinya dan kegiatannya, apapun kegiatan yang
dikembangkan hendaknya selalu dalam rangkaiannya dengan tujuannya, yaitu
pengembangan pengetahuan dan kemampuan penalaran pengembangan
keterampilan dan pengembangan sikap, selaras dengan tujuan sekolah yang
tertuang dalam kurikulum.
Contoh kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan di sekolah melalui OSIS
adalah seperti kegiatan pengembangan pengetahuan dan kemampuan penalaran
antara lain diskusi, penelitian karya wisata, penulisan karangan untuk berbagai
media, dan percobaan-percobaan akademis di luar kelas. Organisasi ini juga dapat
melakukan kegiatan pengembangan keterampilan berdasarkan hobi dari para
siswa-siswi seperti latihan kepemimpinan, Palang Merah Remaja, usaha kesehatan
sekolah atau UKS, pramuka, lintas alam, olahraga, kesenian, pengaturan lalu lintas
dan pengumpulan benda-benda bekas untuk didaur ulang. Dan kegiatan terakhir
yang dapat dilakukan oleh OSIS yaitu kegiatan-kegiatan pengembangan sikap
seperti pengumpulan dana sosial pengertian hari-hari besar nasional dan
keagamaan dan juga membantu masyarakat yang kena musibah.

Pengelolaan data kesiswaan merupakan juga salah satu garapan


administrasi kesiswaan yang tidak dapat ditinggalkan titik pada intinya ada tiga
macam data yang perlu sekali dikelola, yaitu data tentang identitas murid, tentang
hasil belajar murid dan tentang kehadiran murid. Data ini tidak hanya berguna
sewaktu murid tersebut masih sekolah tetapi juga bermanfaat kelak setelah murid
tersebut sudah lulus dan meninggalkan sekolah tersebut.

BAB III

1. Kepala Sekolah Sebagai Penanggungjawab

Kepala sekolah merupakan personil sekolah yang bertanggung jawab


terhadap seluruh kegiatan-kegiatan sekolah Ia mempunyai wewenang dan
tanggung jawab penuh untuk menyelenggarakan seluruh kegiatan pendidikan
dalam lingkungan sekolah yang dipimpinnya dengan dasar Pancasila dan bertujuan
untuk.

 Meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa


 Meningkatkan kecerdasan dan keterampilan
 Mempertinggi budi pekerti
 Memperkuat kepribadian
 Mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air
Kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab atas kelancaran jalannya
sekolah secara teknis akademis saja, akan tetapi segala kegiatan, keadaan
lingkungan sekolah dengan kondisi dan situasinya serta hubungannya dengan
masyarakat sekitarnya merupakan tanggung jawabnya pula. Inisiatif dan kreatif
yang mengarah kepada perkembangan dan kemajuan sekolah adalah merupakan
tugas dan tanggung jawab kepala sekolah. Namun demikian, dalam usaha
memajukan sekolah dan menanggulangi kesulitan yang dialami sekolah baik yang
berupa atau bersifat material seperti perbaikan gedung, penambahan ruang,
penambahan perlengkapan, dan sebagainya maupun yang bersangkutan dengan
pendidikan anak-anak kepala sekolah tidak dapat bekerja sendiri. Kepala sekolah
harus bekerja sama dengan para guru yang dipimpinnya, dengan orang tua murid
atau BP3 serta pihak pemerintah setempat.

Kegiatan-kegiatan sekolah yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah


juga dapat berada dalam kawasan seperti kegiatan mengatur proses belajar
mengajar, kegiatan mengatur kesiswaan, kegiatan mengatur personalia kegiatan
mengatur peralatan pengajaran, kegiatan mengatur dan memelihara gedung dan
perlengkapan sekolah kegiatan Mengatur keuangan dan kegiatan mengatur
hubungan sekolah dengan masyarakat.

2. Kepala Sekolah Sebagai Pimpinan Sekolah

Pada bagian ini penulis menjelaskan tentang fungsi dari kepala sekolah
sebagai pimpinan sekolah dijelaskan bahwa fungsi yang pertama yaitu sebagai
perumus tujuan kerja dan pembuat kebijaksanaan sekolah kepala sekolah juga
berfungsi untuk mengatur tata kerja sekolah kemudian yang ketiga kepala sekolah
juga berfungsi sebagai pen supervisi kegiatan sekolah yang meliputi mengawasi
kelancaran kegiatan, mengerahkan pelaksanaan kegiatan, mengevaluasi
pelaksanaan kegiatan, dan membimbing dan meningkatkan kemampuan pelaksana
dan sebagainya.

Fungsi yang pertama dan kedua tersebut di atas adalah fungsi kepala
sekolah sebagai pemimpin sedang yang ketiga fungsi kepala sekolah sebagai
supervisor. Fungsi Kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah berarti kepala
sekolah dalam kegiatannya memimpin berjalannya melalui tahap-tahap kegiatan
seperti:
 Perencanaan
 Pengorganisasian
 Pengarahan
 Pengkoordinasian
 Pengawasan

Anda mungkin juga menyukai