Disusun oleh :
Dwi Indro Sasmito
NIM C.431.21.0050
Kelas sore B
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................................2
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................3
Abstrak.....................................................................................................................................................4
BAB I.......................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN...................................................................................................................................5
1. LATAR BELAKANG.................................................................................................................5
2. RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................5
3. TUJUAN......................................................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................................................6
1. KECERDASAN BUATAN.........................................................................................................6
2. METODE PENCARIAN.............................................................................................................6
3. PERMAINAN MENARA HANOI.............................................................................................7
BAB III..................................................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................................................10
1. Kesimpulan................................................................................................................................10
2. Daftar Pustaka............................................................................................................................10
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini. Dalam proses
penyusunan tugas ini kami menemui beberapa hambatan, namun berkat dukungan materil
dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik. Oleh
karena itu, melalui kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak
terkait yang telah membantu terselesaikannya tugas ini.
Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi
perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan kami semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi
kami dan bagi pembaca lain pada umumnya.
3
Pemecahan Masalah Permainan Menara Hanoi Menggunakan Metode
Depth First Search Pada Permainan Menara Hanoi
Abstrak
Menara Hanoi (juga dikenal sebagai Menara Brahma) adalah permainan matematika atau
teka-teki. Ini terdiri dari tiga batang dan sejumlah disk dengan ukuran yang berbeda yang
dapat meluncur ke batang apapun. Teka teki ini dimulai dengan disk ditumpuk rapi dalam
urutan ukuran pada satu tongkat, yang terkecil di bagian atas, sehingga membuat bentuk
kerucut. Dalam masalah, solusi dapat diselesaikan dengan penerapan metode depth first
search (DFS).
Abstract
The tower of Hanoi (also known as the Tower of Brahma) is a mathematical game or puzzle.
It consists of three rods, and a number of disks of different sizes which can slide onto any
rod. The puzzle starts with the disks neatly stacked in order of size on one rod, the smallest
at the top, thus making a conical shape. In the problem, the solution can be solved by
applying method of depth first search (DFS)
Keywords : depth first search, tower of Hanoi
4
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
2. RUMUSAN MASALAH
3. TUJUAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. KECERDASAN BUATAN
2. METODE PENCARIAN
Pencarian boleh jadi merupakan hasil dari suatu solusi ruang keadaan yang
mungkin telah terkunjungi semua, tetapi tanpa penyelesaian. Pencarian yang
mendalam (Exchausting Search Strategy) mungkin dilakukan dengan menggunakan
strategi Breadth First Search atau Depth First Search (Iterative Deepening).
Kedua pencarian ini merupakan pencarian buta (blind search) .
6
3. PERMAINAN MENARA HANOI
A. Identifikasi Ruang Keadaan
Permainan Menara Hanoi yang akan di bahas kali ini menggunakan 3
menara dan 4 piringan. Dimana ukuran piringan tersebut berbeda satu sama
lain. Semua piringan berada pada menara asal dengan susunan secara
berurutan, yang terbesar berada pada posisi paling bawah dan yang terkecil
pada posisi paling atas seperti yang tampak pada gambar di bawah ini
C. Dasar aturan
Aturan Tower of Hanoi ini adalah bagaimana cara memindahkan
semua piringan dari satu tonggak ke tonggak lain. Dalam setiap pemindahan
hanya dapat memindahkan 1 piringan saja dan tidak boleh menempatkan
piringan yang lebih besar diatas piringan yang lebih kecil. Untuk mencapai
keadaan tujuan maka dibuatlah aturan-aturan yang dapat memenuhi semua
keadaan yang mungkin terjadi. Adapun aturan-aturan tersebut adalah sebagai
berikut :
(1) Jika B kosong atau NB> NA, pindahkan NA ke B
(2) Jika C kosong atau NC > NA, pindahkan NA ke C
(3) Jika A kosong atau NA > NB, pindahkan NB ke A
(4) Jika C kosong atau NC > NB, pindahkan NB ke C
(5) Jika A kosong atau NA > NC, pindahkan Nc ke A
(6) Jika B kosong atau NB > NC, pindahkan NC ke B
D. Solusi
Salah satu metode yang dapat dipakai dalam proses pemecahan
permasalahan pada Menara Hanoi yaitu dengan menggunakan metode DFS
(Depth First Search) atau pencarian mendalam. Metode DFS (Depth First
Search) merupakan metode pencarian yang dilakukan pada suatu simpul
dalam setiap level dari yang paling kiri. Jika pada level yang terdalam solusi
7
belum ditemukan, maka pencarian dilanjutkan pada simpul sebelah kanan dan
simpul yang kiri dapat dihapus dari memori. Jika pada level yang paling dalam
tidak ditemukan solusi, maka pencarian dilanjutkan pada level sebelumnya.
Demikian seterusnya sampai ditemukan solusi.
Langkah-langkah pencarian solusi menggunakan metode DFS adalah sebagai
berikut:
(1) Solusi dicari dengan membentuk lintasan dari akar sampai daun. Simpul-
simpul yang sudah dilahirkan dinamakan simpul anak kiri dan simpul anak
kanan.
(2) Simpul yang dibentuk, terlebih dahulu simpul sebelah kiri dan mendalam
sampai ditemukan solusi.
(3) Jika lintasan yang sedang dibentuk tidak mengarah ke solusi, maka lintasan
yang sebelah kiri dihentikan disebut simpul mati dan dilanjutkan ke simpul
anak kanan terdekat. Simpul yang sudah dihentikan (simpul mati) tidak akan
pernah diperluas lagi.
(4) Bila tidak ada lagi simpul anak yang dapat dibangkitkan, maka pencarian
solusi dilanjutkan dengan melakukan pembentukan ke simpul hidup terdekat.
Selanjutnya simpul ini menjadi simpul hidup yang baru.
(5) Lintasan baru dibangun kembali sampai lintasan tersebut membentuk solusi.
Solusi permasalahan untuk pemindahan seluruh piringan dari menara asal
ke menara tujuan pada permainan Menara Hanoi dengan metode DFS dapat
dilihat pada tabel dan gambar berikut ini.
8
9
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dengan metode DFS (Depth First Search), proses pemecahan masalah pada
permainan Menara Hanoi dapat disimpulkan sebagai berikut:
Metode DFS mampu menyelesaikan masalah pada permainan Menara Hanoi.
Sesuai dengan kelebihan pada metode DFS, telah terbukti bahwa pemecahan
permasalahan permainan Menara Hanoi dapat diselesaikan dengan beberapa
solusi. Dimana solusi dari permasalahan tersebut yang terbaik adalah solusi yang
paling cepat ditemukan dimana letak solusi yang dicari berada pada level yang
dalam dan paling kiri.
Untuk N buah piringan diperlukan pemindahan sebanyak 2n – 1 kali. Ternyata
dengan menggunakan metode DFS terbukti pula untuk 3 buah piringan dapat
diselesaikan dengan 2 4 – 1 langkah = 7 langkah
2. Daftar Pustaka
10