Anda di halaman 1dari 2

Sikap Rendah Hati

Jangan terlalu berbangga hati dengan kemampuan sendiri. Sikap terlalu


banga hatii dapat menjadikan diri kita menjadi sombong.

Begitulah kalimat yang selalu diingat oleh Ani sejak kecil. Ani merupakan
salah satu siswa yang pintar dan baik hati di kelas 2 A SMP Cipta Mulya.

Sikapnya yang ramah membuatnya banyak memiliki teman. Bukan hanya


teman sekelasnya saja, tetapi banyak siswa beda kelas yang ingin
berteman dengannya.

Sikap Ani seakan berbanding terbalik dengan Eka. Eka merupakan siswa
yang pintar di kelas 2 B SMP Cipta Mulya. Hanya saja dia begitu sombong.

Sehingga banyak siswa yang menjauhinya. Terhitung dia hanya memiliki 3


teman, yakni: Aulia, Firza dan Rahman.

Pada suatu hari, sekolah akan mengadakan perlombaan pidato. Ibu guru pun
mengumumkan perlombaan pidato yang akan diadakan 3 minggu lagi.

Bu Hayati, sebagai salah satu panitia membuka peluang seluas-luasnya bagi


siapa saja yang ingin berpartisipasi dalam perlombaan tersebut.

Eka dan Ani pun turut berpartisipasi dalam perlombaan pidato. Keduanya
bersaing di masing-masing kelas untuk menjadi perwakilan kelas masing-
masing.

Keduanya memberikan penampilan yang memukau, hingga dewan juri


meloloskannya sebagai perwakilan masing-masing kelas.

Hari yang ditunggu pun tiba. Di hari perlombaan, Ani terus berdoa dan
melatih kembali ingatan hafalan pidato yang sudah dipersiapkan
sebelumnya.

Dia pun masih menyempatkan diri untuk membaca kembali teks pidatonya
selagi masih ada waktu.

Kondisi ini berbanding terbalik dengan Eka, Dia terus membanggakan


dirinya dan selalu menyatakan bahwa dia pasti akan menang dan menjadi
juara nantinya.

Eka pernah menjadi juara lomba pidato selama 3 kali berturut. Sehingga
merasa tidak perlu untuk berdoa dan menghafal teks pidato yang dibuatnya.

Sehingga tibalah saat penampilan mereka berdua. Ani dipanggil terlebih


dahulu untuk maju dan menyampaikan pidatonya. Dia pun menyampaikan
pidato dengan sangat bagus dan membuat para juri terpukau.

Tepat ketika selesai menyampaikan pidatonya, Ani mendapat tepuk tangan


yang meriah dari semua penonton dan dewan juri.
Selanjutnya Eka dipanggil untuk maju dan menyampaikan pidatonya. Eka
yang merasa sudah terampil maju dengan segala keangkuhannya.

Akan tetapi pada saat penampilannya, Eka yang yang pernah juara 3 kali
berturut-turut tidak dapat menyampaikan pidatonya dengan sempurna.

Banyak kalimat yang tidak diingatnya. Eka pun turun dengan wajah yang
kurang sedap dipandang.

Selanjutnya tibalah saat yang ditunggu-tunggu. Pengumuman lomba


disampaikan oleh bu Hayati dan menyatakan jika Ani keluar sebagai juara 1
lomba pidato se SMP Cipta Mulya.

Sementara Eka yang tidak keluar sebagai juara hanya bisa menahan air
mata agar dan meratapi nasibnya.

Sepandai apapun kita, jangan pernah menjadi tinggi hati dan melupakan
segalanya. Sikap rendah hati dan tidak jumawa akan menjadikan pribadi
kita menjadi lebih berarti untuk sesama.

Anda mungkin juga menyukai