Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ghina Syakila

NIM : E1111211055

Jepang sebagai suatu negara yang menganut sistem politik demokrasi, tidak dapat
meniadakan hidup dan berkembangnya partai politik, dengan kata lain adanya partai politik
merupakan salah satu ciri bahwa Jepang merupakan negara demokrasi. Sampai saat ini,Jepang
menganut sistem politik multi party (banyak partai), yaitu ada enam (6) partai besar :

1. Liberal Democratic Partay (Jiyu Minshuto or Jiminto), yang banyak didukung


oleh birokrat, pengusaha, dan petani.
2. The Japan Socialist Party (Nippon S Hakaito), yang didukung oleh buruh (sayap kiri).
3. The Komneito (Clean Goverment Party), yang didukung para penganut agama Budha.
4. The Democatic Socialist Party (Minshato), yang didukung oleh buruh (sayap kanan).
5. The Japan Communist Party (Nihon Kyosanto), yang didukung oleh komunis.
6. The United Social Democratic Party (Shakai Minshu Rengo of Shminren),
merupakan partai termuda dan terkecil di Jepang, merupakan sempalan JSP (sosialis
sayap kanan).

Sejak pasca Perang Dunia II sampai sekarang ini, Partai Demokrasi Liberal(LDP) secara
mayoritas berkuasa di Jepang. Perdana Menteri Jepang saat ini juga berasal dari Partai LDP, di
samping itu banyak para anggota LDP yang duduk di Cabinet dan National Diet.

LDP dibentuk pada tanggal 15 November 1955, melalui fusi/penggabungan dua partai
konservatif yang ada pada saat itu, yaitu the Japan Democratic Party (Nihon Minshuto) yang
dipimpin Hatoyama Ichiro dan the Liberal Party (Jiyuto) yang dipimpin Ogata Taketora. Fusi
tersebut disusun dari faksi-faksi yang ada pada masing-masing partai konservatif itu. Sehingga
merupakan konfederasi kekuatan konservatif yang fungsinya secara esensial sebagai suatu
koalisi dari faksi-faksi. Pada waktu itu, fusi partai konservatif (LDP) dibagi menjadi tiga (3)
faksi, yaitu : the Yoshida faction, the Ogata faction, dan the Ono faction. Sejak tahun 1989
sampai sekarang, faksi-faksi dalam tubuh LDP meliputi faksi Miyazawa Kiichi, faksi Nikaido
Susumu, faksi Takeshita Noboru, faksi Nakasone, faksi Abe Shintaro, dan faksi Komoto.

Masing-masing faksi tersebut, faksi yang selalu tetap aktif sepanjang periode ialah faksi
Nakasone. LDP (sebagai partai konservatif), membantu sistem kapitalis yang bebas, sebagai
landasan pemerintahan demokrasi, aktivitas ekonomi dan sosial. Oleh karena itu diadakan
kerjasama dengan blok barat, terutama Amerika Serikat, misalnya pada tahun 1960
diadakan pembaharuan Security Treaty Japan – United States.

Sebagai partai terbesar dan terkuat di Jepang, dalam tubuh LDP ada konflik-konflik
kepentingan antar faksi dalam memperjuangkan kepentingannya/pandangannya masing-
masing. Hal ini biasanya terjadi pada waktu pemilihan pemimpin/ketua LDP,
yang berdasarkan kekuatan relatif faksi. Setiap faksi mempunyai pengembangan organisasi
yang maju, yang antara lain meliputi kebijakan dan hubungan publik. Akan tetapi dalam
menghadapi kelompok-kelompok lain/partai lain, faksi – faksi LDP akan bersatu menyatakan
suara LDP (bukan suara faksi), sehingga ada yang mengatakan LDPsebagai koalisis faksi-faksi.

Walaupun banyak tantangan – tantangan dan tugas-tugas yang berat, baik di dalamnegeri
maupun di dunia internasional (luar negeri) di bidang perdagangan, keamanan dan kerjasama
politik, LDP tetap merupakan partai terkuat dan terbesar serta sangat berperan dalam
perumusan kebijakan di Jepang sejak terbentuknya (tahun 1955) sampai sekarang.Sebagai
penyebabnya antara lain dapat disebutkan sebagai berikut :

1. Adanya program partai yang jelas dan selalu disesuaikan dengan perkembangan jaman.
2. Adanya dukungan dari para anggotanya, yang terdiri dari para birokrat, para
petani, para kelompok bisnis/pengusaha, serta adanya kekompakan anatar faksi dalam
memperjuangkan tujuan/program LDP.
3. LDP selalu menang mutlak dalam pemilihan umum, karena :Isu yang menjatuhkan LDP
tidak ada, misalnya adanya dplomasi Nakasone, perlakuan terhadap wanita
(SEX) dan Issu pialang (perdagangan saham) tidak dapat menjatuhkan LDP.

Di samping itu, LDP selalu dilibatkan secara aktif dalam mekanisme pembuatan kebijakan.
Bagi LDP, ini bukanlah hal yang memberatkan, sebab dalam tubuh LDP mempunyai alat
perlengkapan tentang pembuatan kebijakan (policy-making), yang dipusatkan pada “Policy
Research Councl” (secara resmi di Inggris dikenal sebagai Policy Affairs Research Council)
dan “General Council”. LDP juga mempunyai alat perlengkapan, yang disebut “Diets Affairs
Committe.”

Secara luas pengaruh birokrasi pemerintah Jepang dilengkapi dengan pengaruh LDP
dalam beberapa hal birokrasi. Hubungan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :

- First , since Yosida era the LDP has tended to field a large numer of former
bureaucratsin Diet elections.
- Second, during the LDP’s 30 old years in powers the bureaucracy has adapted it selfto
the party and strenghened ties with its politician

Setiap tindakan penting pemerintah, seperti undang-undang yang berasal


dari parlemen, anggaran belanja negara, pembuatan traktat atau keputusan kebijakan luar
negeri,yang ditangani menteri atau lembaga lainnya, harus memperoleh persetujuan dari LDP
Policy Research Council. Kadang-kadang untuk memutuskan /mengadili masalah-masalah
yang vital/sentitif, diputuskan oleh pimpinan partai atau tiga pejabat utama partai(sekretaris
jenderal,ketua Policy Research Council dan ketua General Council). Namun demikian, untuk
kasus seperti itu, biasanya dibicarakan dengan. Keputusan yang dibuat biasanya ditandatangani
oleh General Council. Inilah salah satu peran penting LDP dalam pembuatan
kebijakan/keputusan pemerintah Jepang.

Anda mungkin juga menyukai